Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI DASAR FALSAFAH NEGARA REPUBLIK


INDONESIA

Disusun oleh :

ADITYA WIRANANDA HIDAYAT (1804311044)

DARA TITANIA MUTHMAINNAH (1804311017)

ELY SAGITA (1804311007)

JUNISAH (1804311040)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dalam
rangka pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “Pancasila sebagai
dasar falsafah negara Republik Indonesia”.

Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki,
kami berusaha mencari sumber data dari berbagai informasi, terutama dari media internet dan
beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu
yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami.

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu, yang sangat membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang ditinjau dari aspek
falsafah. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

i
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila yang telah tercantum dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945 menjadi alat pemersatu dalam hidup kerukunan
berbangsa serta merupakan kepribadian dan pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila berisi lima dasar yang tidak hanya
dipandang sebagai lima prinsip yang berdiri sendiri, akan tetapi dari sila-sila tersebut
secara bersamaan merupakan satu kesatuan yang bulat, dimana kesatuan tersebut dapat
diartikan sila yang satu dijiwai sila yang lainnya.

Pancasila sebagai falsafah negara digali dari isi jiwa bangsa yang telah lama
terpendam dalam kalbu bangsa Indonesia. Pernyataan ini menunjukan bahwa Pancasila
bukan hanya falsafah negara tetapi juga falsafah bangsa Indonesia. Isi dari falsafah
bangsa Indonesia antara lain menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia terhadap manusia
sebagai makhluk ciptaan, yang hidup bersama dengan manusia lain sebagai umat manusia
serta menyelesaikan masalah hidupnya atas dasar sikap musyawarah mufakat.

Dengan demikian bahwa Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia harus
diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar dapat menghormati, menghargai,
menjaga dan menjalankan apa yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya
pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia.
Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila sebagai dasar falsafah negara RI ?


2. Mengapa Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar falsafah negara RI ?
3. Apa saja bukti bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah negara RI ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan Pancasila.


2. Untuk menambah pengetahuan tentang Pancasila.
3. Untuk mengetahui Pancasila sebagai falsafah negara RI.
4. Untuk mengetahui apa itu Pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PANCASILA

Secara Etimologi Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari dua suku
kata yaitu Panca berarti lima dan sila berarti dasar. Menurut Muhammad Yamin, dalam
bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :

“panca” artinya “lima”

“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”

“syiila” vokal I panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
yang senonoh”

Istilah Pancasila pada awalnya terdapat dalam kepustakaan Buddha di India dalam
kitab Suci Tri Pitaka yang terdiri dari 3 macam buku besar : Suttha Pitaka, Abhidama
Pitaka dan Vinaya Pitka. Adapun ajaran-ajaran moral yang terdapat dalam agama
Buddha tersebut:

 Dasasyiila
 Saptasyiila
 Pancasyiila

Dalam agama Buddha, ajaran Pancasila merupakan 5 aturan (larangan) atau five
moral principles yang berisi 5 larangan atau pantangan. Secara lengkap isi Pancasila yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Panati pada veramani sikhapadam sama diyani artinya “jangan mencabut nyawa
makhluk hidup”. Maksudnya dilarang membunuh.

3
2. Dinna dana veramani shikapadam samadiyani artinya “jangan mengambil barang
yang tidak diberikan”. Maksudnya dilarang mencuri.
3. Kemashu micchacara veramani shikapadam samadiyani artinya “jangan berhubungan
kelamin”. Maksudnya dilarang berzina.
4. Musawada veramani sikapadam samadiyani artinya “jangan berkata palsu”.
Maksudnya dilarang berdusta.
5. Surameraya masjja pamada tikana veramani artinya “jangan meminum minuman
yang menghilangkan pikiran”. Maksudnya dilarang minum minuman keras. (Zainal
Abidin, 1958:361)

Pengertian Pancasila Secara Termitologis

Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara Republik


Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya
negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
segera mengadakan sidang. Sidang tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945
terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang
berisi 37 pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan
terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah
yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila Secara Historis

4
Sidang BPUPKI I Pembentukan Sidang BPUPKI II
28 Mei – 1 Juni Panitia Kecil (9
1945 orang) 22 juni 1945 Pembentukan PPKI

Mr. Muh. Yamin Merumuskan Sidang PPKI I


- Lisan Isi dasar negara 18 Agustus 1945
- Tertulis

UUD 1945
Prof. Dr. Soepomo
- Lisan

Rumusan Pancasila
Ir. Soekarno
- Lisan

1. Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Kaiso menyampaikan
bahwa jepang akan memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Salah satu factor
pendorongnya adalah kondisi Jepang yang sudah banyak mengalami kekalahan di
berbagai medan petempuran Asia Timur Raya.
Menindaklanjuti janji tersebut, tanggal 1 Maret 1945 keluar maklumat
tentang pembentukan Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Badan ini bertugas untuk menyelidiki segala sesuatu
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang
dengan ketua Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
2. Sidang BPUPKI
BPUPKI bersidang 2 kali membahas penyusunan dan pengesahan dasar negara.
Pada sidang BPUPKI pertama (28 Mei – 1 Juni 1945), muncul 3 tokoh nasionalis
yang mengutarakan ide-ide pokok mengenai dasar negara RI.

(1) Moh. Yamin (29 Mei 1945)


5 beliau usulkan adalah sebagai berikut :
Ide-ide pokok dasar negara yang
a) Perikebangsaan
b) Perikemanusiaan
c) Periketuhanan
d) Perikerakyatan
e) Kesejahteraan Rakyat
(2) Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
Ide-ide pokok dasar negara yang beliau usulkan adalah sebagai berikut :
a) Persatuan
b) Kekeluargaan
c) Keseimbangan lahir dan batin
d) Musyawarah
e) Keadilan Rakyat

(3) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)


Ide-ide pokok dasar negara yang beliau usulkan adalah sebagai berikut :
a) Kebangsaan Indonesia
b) Internasionalisme atau Perikemanusian
c) Mufakat atau Demokratis
d) Kesejahteraan social
e) Ketuhanan yang berkebudayaan

3. Piagam Jakarta
Tanggal 1 Juni 1945 dibentuk panitia kecil beranggotakan 8 orang. Panitia
ini bertugas untuk menampung usul-usul, baik lisan maupun tulisan mengenai
dasar negara. Tanggal 22 Juni 1945 dibentuk pula panitia kecil (9 orang). Pada
tanggal inilah dikemukakan rencana preambul hukum dasar kemudian dikenal
sebagai Piagam Jakarta. Piagam ini kelak menjadi pembukaan UUD 1945 dengan
beberapa perubahan (terutama tujuh kata di belakang kata ketuhanan pada alenia
ke-4).
4. Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara
Sidang BPUPKI kedua (10 Juni 1945) menghasilkan satu keputusan
penting, yaitu menetapkan bentuk negara Indonesia merdeka adalah republik.
BPUPKI akhirnya dibubarkan.
Kemudian dibentuk PPKI sebagai penggantinya. Sidang PPKI yang
pertama (18 Agustus 1945) menghasilkan beberapa rumusan penting, yaitu
sebagai berikut :
(1) Mengesahkan UUD Negara RI dengan jalan :
a) Mengesahkan Piagam Jakarta dengan beberapa perubahan sebagai
Pembukaan UUD Negara RI.
b) Menetapkan rancangan hukum dasar dengan beberapa perubahan
yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
(2) Memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
(3) Membentuk komite nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat

2.2 PENGERTIAN FALSAFAH

 Pengertian Falsafah Menurut KKBI


Falsafah berarti anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang
dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup.

 Pengertian Falsafah Menurut Wikipedia


Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang umum dan
asas.

2.3 PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR FALSAFAH RI


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki tujuan dan cita-cita
tersendiri. Indonesia terdiri dari ribuan pulau, ribuan suku, ratusan bahasa daerah,
puluhan provinsi dan enam agama yang diakui di Indonesia. Bangsa yang sangat
merajalela kekayaannya tersebut sangatlah membutuhkan sesuatu untuk menjaga
kesatuan dan keutuhannya yang dinamakan alat pemersatu bangsa, dan untuk mencapai
cita-cita bangsa Indonesia juga membutuhkan sebuah pandanan hidup yang akan menjadi
pegangan atau pedoman dalam menghadapi
7 masalah-masalah yang akan dihadapi di masa
yang akan datang. Indonesia memiliki banyak alat pemersatu bangsa antara lain bendera
merah putih sebagai bendera Indonesia, burung garuda sebagai lambang negara, dan yang
tidak kalah penting adalah pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar falsafah negara
Indonesia yaitu Pancasila.
Pada saat menjadi presiden, Sukarno selalu menyatakan bahwa Pancasila
merupakan falsafah asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan
akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut
Sukarno “Ketuhanan” adalah asli berasal dari Indonesia sedangkan “Keadilan Sosial”
terinspirasi dari konsep Ratu Adil.
Dalam memorandum DPRGR 9 Juli 1966, yang disahkan oleh MPRS dengan
ketetapannya Nomor XX/MPRS/1966, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa
Indonesia yang telah dimurnikan dan dipadatkan menjadi dasar falsafah negara RI.
Pandangan hidup, yaitu bagaimana cara menjalani kehidupan. Sebagai pandangan hidup,
Pancasila mengandung wawasan dengan hakikat, asal, tujuan, dan nilai, khususnya
manusia dan kehidupannya.

2.4 FALSAFAH PANCASILA SEBAGAI DASAR FALSAFAH NEGARA RI

1. SILA PERTAMA
“ KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945 : Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa
Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan
Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih,
yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w., orang Buddha
8
menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita
semuanya ber-Tuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap
orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa.
Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan, yakni dengan tiada
“egoisme-agama”. Dan hendaknya Negara Indonesia satu Negara yang bertuhan!
Marilah kita amalkan, jalankan agama, baik Islam, maupun Kristen, dengan cara yang
berkeadaban. Apakah cara yang berkeadaban itu? Ialah hormat-menghormati satu
sama lain.
SILA PERTAMA DALAM UUD 1945 :

Pasal 29

(1)  Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya


masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Penjelasan : Dalam sila pertama dapat diketahui bahwa bangsa Indonesia adalah


bangsa yang beragama, mayoritas agama di Indonesia adalah Islam, namun warga
negara Indonesia bebas untuk memilih agamanya masing-masing dan beribadah
menurut ajaran agamanya karena dalam ayat yang kedua disebutkan “negara
menjamin kemerdekaan...”.

Pasal 28E (amandemen)

(1)   Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak
kembali.
Penjelasan : Sama seperti di dalam pasal 29, pasal ini menuliskan bahwa setiap
orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya. Pasal ini merupakan
pasal tentang Hak Asasi Manusia pada bab XA. Intinya adalah di Indonesia,
kebebasan dalam beragama seharusnya terjamin tanpa paksaan karena menyangkut
HAM. Jika terdapat pemaksaan maka itu sudah melanggar HAM.
9
2. SILA KEDUA
“ KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

SILA KEDUA DALAM UUD 1945 :


Pasal 27
(1) Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan
Pemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

Penjelasan : Warga negara Indonesia apapun statusnya, seharusnya sama dihadapan


hukum dan pemerintahan. Baik orang biasa atau pejabat negara jika melakukan
kesalahan dan diadili, hukumannya harus setimpal. Tidak dibeda-bedakan dan harus
adil. Dan semua warga negara, harus mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia
tanpa terkecuali. Warga negara juga berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup
yang layak.

Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.

Penjelasan : Warga negara Indonesia memiliki hak untuk mengeluarkan pendapatnya


baik secara langsung atau tidak langsung. Warga negara Indonesia bebas untuk
berkumpul atau bermusyawarah dan
10semuanya itu sudah di tetapkan dalam Undang-
undang.

Pada bab XA tentang Hak Asasi Manusia dari pasal 28A sampai pasal 28J
(amandemen):

Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.

Pasal 28B

      (1)   Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah.

(2)   Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C

      (1)   Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan


dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan uman manusia.

(2)   Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya


secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pasal 28D

      (1)   Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian


hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2)   Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja.

(3)   Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam


pemerintahan.
11
Pasal 28E

      (1)   Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak
kembali.

(2)   Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran


dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

(3)   Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan


pendapat.

Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk


mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G

(1)   Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,


martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi.

      (2)   Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat menusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negara lain.
Pasal 28H
12
      (1)   Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.

(2)   Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk


memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan.

(3)   Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan


dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabai.

(4)   Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang oleh siapa pun.

Pasal 28I

      (1)   Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun.

(2)   Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.

(3)   Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan perkembangan


zaman dan peradaban.

(4)   Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah


tanggun jawab negara, terutama pemerintah.
(5)   Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokaratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 28J 13

      (1)   Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(2)   Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud sematamata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokaratis.

Penjelasan : Penjabaran kemanusiaan yang adil dan beradab terlihat jelas pada pasal-
pasal diatas. Setiap orang berhak untuk hidup dan menjalankan kehidupan yang
dimilikinya. Setiap orang berhak untuk berkeluarga, setiap anak berhak untuk
berkembang, setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan, mendapat
pendidikan, tidak mendapat siksaan dan banyak lagi. Semua orang berhak
mendapatkan semuanya itu agar terwujud adil dan beradab kemanusiaan di Indonesia.

3. SILA KETIGA
“ PERSATUAN INDONESIA”
PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945 : Kebangsaan Indonesia. Kebangsaan
Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatera, bukan
kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali, atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang
bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat.

SILA KETIGA DALAM UUD 1945 :

Pasal 1
14
(1)   Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2)   Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang


Dasar.

(3)   Negara Indonesia adalah negara hukum.

Penjelasan :  Dari pasal diatas jelas bahwa Indonesia adalah negara kesatuan
berbentuk Republik, negara demokrasi dan negara hukum.
Pasal 32

(1)   Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia


dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya.

(2)   Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya


nasional.

Penjelasan : Negara memajukan budaya nasional, negara juga memelihara kekayaan


budaya, walaupun beragam, namun tetap satu negara.

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Penjelasan : Bendera Indonesia hanya satu, yaitu merah putih, disemua daerah di
Indonesia semua bendera negara sama yaitu merah-putih, jika bukan, maka itu bukan
bendera negara Indonesia.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.


Penjelasan : Bahasa daerah di Indonesia ada banyak, sehingga untuk berkomunikasi
dengan orang dari daerah lain cukup sulit, untuk itu bahasa Indonesia adalah bahasa
pemersatu, yang mempersatukan semua rakyat di Indonesia.

4. SILA KEEMPAT

“ KERAKYATAN YANG
15 DIPIMPIN OLEH HIKMAH

KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN “

PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945 :


Dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan
satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan, walaupun
golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara “semua buat semua”, “satu buat semua,
semua buat satu”. Saya yakin syarat yang mutlak untuk kuatnya negara In-donesia
ialah permusyawaratan perwakilan.

SILA KEEMPAT DALAM UUD 1945 :

Pasal 1

(1)  Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2)  Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.

Penjelasan : Kedaulatan berada ditangan rakyat dan segala bentuk musyawarah rakyat
dipimpin oleh MPR.

Pasal 2
(1)   Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan
diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

(2)   Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di


ibu kota negara.
16
(3)   Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang
terbanyak.

Pejelasan : MPR, DPR dan DPD anggota-anggotanya dipilih lewat pemilu dan di atur
dengan Undang-undang, segala keputusan MPR ditetapkan melalui suara terbanyak. 

Pasal 3

(1)   Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan


Undang-Undang Dasar.

(2)   Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

(3)  Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau


wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

Penjelasan : Segala peraturan yang ada di pasal 3 harus dilaksanakan oleh MPR.

Pasal 37

(1)   Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam


sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(2)   Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis


dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya.

(3)   Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis


Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(4)   Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan


persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(5)   Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.

Penjelasan : Segala jenis perubahan Undang-undang harus berdasarkan peraturan


pada pasal diatas. 

17

5. SILA KELIMA
“ KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA “

PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945 : Prinsip kesejahteraan : Tidak akan ada
kemiskinan di dalam Indonesia Merdeka. Saya katakan tadi: prinsipnya San Min Chu I
ialah Mintsu, Min Chuan, Min Sheng: nationalism, democracy, sosialism. Maka
prinsip kita harus: Apakah kita mau Indonesia Merdeka, yang kaum kapitalnya
merajalela, ataukah yang semua rakyat sejahtera, yang semua orang cukup makan,
cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang
cukup memberi sandang-pangan kepadanya? Mana yang kita pilih, saudara-saudara?

SILA KELIMA DALAM UUD 1945 :

Pasal 23

(1)   Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan


keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan
secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar besarnya kemakmuran
rakyat.
(2)   Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan
oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.

(3)   Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran


pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah
menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.
18
Penjelasan : Dalam mengatur anggaran pendapatan dan belanja negara pemerintah
harus memperhatikan kemakmuran rakyat dan rakyat berhak tahu mengenai
anggarannya.
Pasal 31

(1)   Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2)   Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

(3)   Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan


nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

(4)   Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh


persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional.

(5)   Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung


tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.

Penjelasan : Hak untuk mendapatkan pendidikan termasuk ke dalam keadilan sosial,


pemerintah mengusahakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
berpegang pada nilai-nilai agama dan persatuan negara untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia.

Pasal 34
(1)   Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

(2)   Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan


memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.

(3)   Negara bertanggung jawab atas19penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan


fasilitas pelayanan umum yang layak.

(4)   Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang--
undang.

Penjelasan : anak terlantar dan fakir miskin juga harus terjamin kehidupannya, negara
membuat sistem jaminan sosial seperti jaminan kesehatan untuk yang tidak mampu.
BAB III
20
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila yang merupakan hasil perenungan mendalam dari para tokoh


pendiri negara secara resmi disahkan bersamaan dengan Undang - Undang Dasar
Negara Republik Indonesia dijadikan sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia yang artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya dan
kegunaannya oleh Bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, yang juga dipergunakan untuk mengatur
pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Hubungan manusia dengan tuhan bersifat


langsung.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Memanusiakan manusia
3. Persatuan Indonesia : Walaupun Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-
macam suku bangsa, bahasa, dan budaya tetapi tetap satu dan tidak
terpecah-pecah
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan : Rakyat dalam menjalankan
kedaulatan/kekuasaannya melalui sistem perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Setiap warga layak
mendapat perlakuan adil, baik dibidang hukum, politik, sosial, ekonomi,
dan kebudayaan.
21
3.2 Saran

Kita warga Indonesia terlahir di negeri yang kaya akan kelimpahannya,


sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita patut menghormati, menghargai,
memahami, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Para pahlawan Indonesia membuat Pancasila tidaklah untuk hiasan semata,
melainkan untuk menjaga kesatuan dan persatuan negeri ini. Karena itu, sebagai
generasi penerus bangsa, kita mulai memahami makna dari Pancasila sebagai
dasar falsafah negara Indonesia sedini mungkin dan menjauhkan Indonesia dari
segala kekacauan.
DAFTAR PUSTAKA
22

Adam, Cindy. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat. Jakarta: Yayasan Bung Karno, 2014.

Oktorino, Nino. Di Bawah Matahari Terbit. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2016.

Setiadi, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga, 2008.

Sumber lainnya :

http://www.pusakaindonesia.org/hubungan-pancasila-dengan-pasal-pasal-dalam-uud-1945/

http://www.edukasippkn.com/2015/09/hubungan-dasar-negara-dan-konstitusi_23.html

http://materi1sma.blogspot.co.id/2013/08/bab-x-warga-negara-pasal-26-1-yang.html

https://id.wikisource.org/wiki/Undang_Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun1945

http://www.geocities.jp/indo_ka/const/uud45_2k.htm

https://lasonearth.wordpress.com/makalah/falsafah-pancasila-sebagai-dasar-falsafah-negara-
indonesia/

sinergibangsa.org/makna-pancasila-sebagai-falsafah-hidup-bangsa/
https://lasonearth.wordpress.com/makalah/falsafah-pancasila-sebagai-dasar-falsafah-negara-
indonesia/

https://apapuntulisannya.blogspot.com/2018/03/alat-pemersatu-bangsa.html

https://ilmupengetahuanumum.com/agama-agama-di-indonesia/

https://www.liputan6.com/regional/read/3620412/berapa-jumlah-bahasa-daerah-di-indonesia-
saat-ini

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia

https://indahpurwaningrum.wordpress.com/2017/07/08/pancasila-sebagai-jiwa-dan-kepribadian-
bangsa-indonesia/
YOGYA, KRJOGJA.com

23

Anda mungkin juga menyukai