LP Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus 2.09.19
LP Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus 2.09.19
OLEH:
RISKI ADELIN
NIM.P00320015044
i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320015044
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Riski Adelin
iv
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
5. Agama : Islam
B. Pendidikan
v
Motto
Hidup itu perjuangan, maka perjuangkanlah......
Dan, Jika saja kemungkinan itu kecil, maka pastikan...
...Perjuangan itu besar....
Selalu tanamkan dalam diri, hati dan pikiran untuk
selalu sabar, syukur dan ikhlas
persembahan
karya tulis ini penulis persembahkan
kepada kedua orang tuaku serta kakak dan keponakanku
yang dalam setiap sujud dan doanya
selalu mendoakan semua hal yang terbaik untuk penulis
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat
dan karunia-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judul
Sulawesi Tenggara”.
dan dukungan dari bebagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ucapan
Hayuddin dan ibunda tercinta Sulastri yang telah membesarkan dengan penuh
kasih sayang serta selalu memotivasi penulis dengan kesabaran dan tanpa kata
melanjutkan pendidikan. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih yang
Waode ratifa rizqiya, serta ipar tersayang Laode zainuddin, yang tidak
mengenal kata lelah untuk terus memotivasi dan memberikan dukungan yang
Kesehatan Kendari.
viii
2. Bapak Rusdin , SE, M.Si selaku Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
3. Bapak dr.,Abdul Karim, Sp.PK selaku Direktur, Wadir perencanaan dan Diklat
penelitian
4. Bapak Indriono Hadi, S.kep, Ns, M.Kes, selaku ketua jurusan Diploma III
7. Kepada tim penguji Hj. St. Rachmi Misbah, Skp, M.Kes, Lena Atoy
yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu
yang bermanfaat.
9. Kepada para sahabatku geng ulat bulu Hilya, Nining, Isra, Novi. serta teman
teman kelasku khususnya kelas 3A yang tidak bisa disebutkan satu persatu
ix
Akhir kata penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Penulis.
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 6
C. Tujuan ....................................................................................... 7
D. Manfaat ..................................................................................... 7
xi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 62
B. Saran..................................................................................... 63
Daftar pustaka
Lampiran
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
banyak. Oleh karena itu angka prevalensi yang dapat di telusuri terutama
ataupun tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali. Hal ini berdampak
pada gula darah menjadi menumpuk di dalam darah pasien. Pada kondisi
1
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau
kegagalan beberapa organ tubuh, terutma mata, ginjal, saraf, jantung , dan
dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan
sebagai suatu kumpulan problem anatomic dan kimiawi akibat dari sejumlah
faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan
fungsi insulin.
tegakan, sehingga morbilitas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak
populasi diabetes tipe 2 akan meningkat 5-10 kali lipat karena terjadi
Selain itu karena diabetes sudah merupakan suatu penyakit global dan
ada yang berusaha mencari obat untuk menyembuhkannya dan ada pula yang
2
American Diabetes Association (ADA) tahun 2010. diabetes melitus
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya.
Berdasarkan penelitian dan hasil uji klinis yang pernah dilakukan oleh
diabetes tipe 1 dan 1-2% pada diabetes tipe 2, serta berdasarkan studi meta-
bahwa terapi nutrisi medis sebagai terapi non farmakologis sangat penting
untuk diterapkan pada pasien diabetes maupun pasien yang belum terdeteksi
diabetes melitus
3
TNM pada dasarnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang
didasarkan pada status gizi, kebiasaan makan dan kondisi atau komplikasi
diabetes bagi penderita yang mempunyai resiko diabetes karena terapi nutrisi
secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. Terapi pada penderita yang
diabetes telah meningkat dari 108 juta di tahun 1980 menjadi 422 juta pada
tahun telah meningkat dari 4,7% pada tahun 1980menjadi 8,5% pada tahun
4
Data riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa terjadi peningkatan
prevalensi DM di Indonesia dari 5,7% persen pada tahun 2007 menjadi 6,9%
disebabkan oleh diabetes. 2,2 juta kematian lainnya disebabkan oleh glukosa
darah tinggi ada tahun 2012. Hampir setengah dari semua kematian akibat
(WHO 2017)
menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013 (kemenkes 2014).
dengan jumlah kasus 2,768 pada tahun 2014 menjadi urutan ke-5 dengan
pasien diabetes melitus sebanyak 281 kunjungan, .pada tahun 2016 kunjungan
5
pasien diabetes melitus sebanyak 223 kunjungan dan tahun 2017 kunjungan
Bahteramas juga banyak yang melakukan rawat inap, berdasarkan data yang
penulis dapatkan jumlah pasien yang rawat inap di tahun 2015 sebanyak 243
jiwa,pada tahun 2016 jumlah pasien diabetes melitus sebanyak 190 jiwa,pada
tahun 2017 jumlah pasien diabetes melitus sebanyak 216 jiwa (Catatan medic
B. Rumusan masalah
Kendari.
6
C. Tujuan studi kasus
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
7
2. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan.
3. Bagi penulis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep dasar DM
1. Definisi
dkk.2014)
2. Etiologi
a. DM tipe 1
9
2) Faktor imunologi (autoimun).
absolute
1) Autoimun
2) Idiopatik
b. DM tipe II
menjadi 3 yaitu:
insulin.
10
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang memiliki gejala yang cukup
mengalami gejala apapun pada masa awal. Mereka bahkan tidak dapat
hal tertentu. Ketika seseorang memiliki diabetes tipe 2 lemak, hati dan
sel-sel otot tidak merespon insulin dengan benar. Hal ini disebut
gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar gula dalam darah meningkat
ovarium polikistik.
c. DM tipe lain
11
3) Penyakit eksokrin pancreas: pancreatitis. Trauma/pankreatektomi,
insulin
3. Patofisiologi
terdapat terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada beta,
karena itu disebut pulau pulau langerhans yang berisi sel beta yang
dalam darah tidak akan masuk kedalam sel dengan akibat kadar glukosa
dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada diabetes melitus
tipe.
12
Pada keadaan diabetes melitus tipoe II, jumlah insulin bisa
kunci pintu masuk kedalam sel. Pada keadaan DM tipe II,jumlah lubang
tipe II disamping kadar glukosa tinggi, kadar insulin juga tinggi atau
normal. Pada DM tipe II juga bisa ditemukan jumlah insulin cukup atau
juga bisa terjadi akibat gangguan transport gluksa didalam sel sehingga
energi.(Utama,H.2009)
4. Klasifikasi diabetes
13
perilaku berubah, koma, kejang sampai dengan kematian. Kondisi ini
5. Manifestasi klinis
mmol/L)
jam
14
Cara pelaksanaan TTGO (WHO 1994):(sudoyo aru,dkk 2009)
menit
tidak merokok.
6. Pemeriksaan penunjang
sewaktu
15
Kadar glukosa darah puasa (mg/dl)
puasa
pemeriksaan :
mg/dl)
c. Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik, tes
d. Tes saring
1) GDP, GDS
e. Tes diagnostik
16
Tes diagnostik pada DM adalah:GDP, GDS, GD2PP(glukosa darah 2
1) Mikroalbuminuria :urin
7. Penatalaksanaan
ketotik (HONK)
17
g. Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak
hipovelemia
dan poliuri
h. Keletihan
9. Discharge planning
karbohidrat
18
d. Pelajari mencegah infeksi:kebersihan kaki, hindari perlukaan
berlemak lainnya
1. Definisi nutrisi
aktivitas tubuh.
asesoris. Saluran pencernaan di mulai dari mulut sampai usu halus bagian
distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan
19
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing pasien, serta perlu
jenis kelamin, umur, aktivitas, berat badan, dll. Perhitungan berat badan
b. Bagi pria dengan tinggi badan < 160 cm dan perempuan < 150 cm,
kg
c. BB normal : BBI kurang lebih 10%, kurus < BBI-10%, gemuk > BBI
+ 10%
<200mg/hari)
dan tempe.
dibatasi 2,4 g)
20
e. Serat: kurang lebih 25g/hari (kacang-kacangan, buah,sayuran serta
21
Pengendalian rasa takut pasien dapat dikendalikan dengan
b. Diet yang sudah ditentukan tidak sesuai selera dan bosan dengan
menu diet DM
berada bersama orang lain hnya karena ada beberapa pilihan makanan
saja yang tersedia dan tidak sesuai selera sehingga hal ini dirasakan
membosonkan.
diabetesi yang hampir sama dengan anjuran makan orang sehat dan
masing-masing individu.
disiplin dalam hal jadwal, jenis dan jumlah makanan atau dikenal
22
5. Faktor pendukung dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
penderita DM
pasien DM.
23
C. Asuhan keperawatan diabetes melitus
1. Pengkajian
a. Riwayat makanan
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara
e. Tingkat aktivitas
f. Pengensumsian obat
g. Penampilan fisik
24
kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan karena faktor usia,
daerah diatas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap,
mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah,
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya, gusi tidak bengkak,
tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat
gigi tidak berlubang dan tidak berwarna, kulit tubuh halus, tidak
muda.
h. Pengukuran antropometrik
presentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot yang banyak
lipatan kulit yang lebih tebal di daerah ini. Ini disebabkan banyaknya
25
jaringan subkutan pada wanita, sehingga membuat wanita menjadi
lebih gemuk.
i. Laboratorim
2. Diagnosa Keperawatan
nutrisi adalah:
lain
3. Perencanaan keperawatan
Rencana tindakan:
26
b. Atur dan jadwalkan program diet yang sesuai dengan kebutuhan
1) Piring
2) Sendok
3) Garpu
4) Gelas
5) Sarbet
27
7) Pengalas
8) Jenis diet
Prosedur kerja:
1) Cuci tangan
4) Pasang pengalas
duduk sebentar
9) Cuci tangan
dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga.
2) Corong
3) Spuit 20 cc
28
4) Bengkok
5) Plester, gunting
7) Air matang
8) Obat
9) Stetoskop
10) Klem
12) Vaselin
Prosedur kerja:
1) Cuci tangan
dada
29
a) Masukan ujung selang yang di klem kedalam baskom yang
lipat kembali.
11) Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, setelah itu
bila ada masukkan obat dan beri minum lalu pipa penduga di
klem.
vena, baik secara sentral (untuk nutrisis parenteral total) atu pun vena
30
parenteral di lakukan pada pasien yang tidak bisa makan melalui oral
Metode pemberian.
amino.
5. Evaluasi keperawatan
31
b. Terjadi perubahan kadar glukosa darah menjadi normal.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang studi keadaan secara
Kota Kendari.
nutrisi.
C . Fokus studi
D.Studi kasus
33
E.Definisi operasional
keduanya.
1. Riwayat makanan
2. Kemampuan makan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengensumsian obat
7. Laboratorim
nutrisi adalah:
d. Rencana tindakan:
34
1. Memonitor intake makan dan jumlah masukan kalori perhari
35
2. Instrumen pengumpulan data
Data yang akan disajikan pada penelitian ini yakni secara tekstural
atau narasi, disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan respon dari sebyek
I. Etika penelitian
izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini RSU Bahteramas. Setelah
36
2. Aninimity (tanpa nama)
4. Beneficiemci
5. Full disclosure
keputusan secara suka rela tentang partisipasinya dalam penelitian ini dan
selengkap-lengkapnya.
37
BAB IV
Sulawesi Tenggara)
1. Letak Geografis
Tenggara pindah lokasi dari jalan Dr. Ratulangi No. 151 Kelurahan
Kemaraya Kec. Mandonga ke jalan Kapt. Pierre Tenden No. 40 Baruga, dan
sebagai berikut
2. Lingkungan Fisik
RSUD Bahteramas berdiri di atas lahan dengan luas 17, 5 Ha. Luas
38
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(a)Fisioterapi
(b)Akupuntur
39
b. Pelaynan Kesehatan Rawat Inap
(a) Ruangan
1) Patalogi Klinik
2) Patalogi Anatomi
3) Radiologi
4) Farmasi
7) Gizi
8) Binatu
9) Pemulasaran Jenazah
1. Fisioterapi
2. Akupuntur
Tenggara
40
5. Visi dan Misi RSU Bahteramas
a. Visi
Tahun 2013-2018”.
kepada masyarakat mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah dan
b. Misi
pendidikan
1. Pengkajian
a. Data Demografi
1) Biodata
Nama : Ny.n
41
Usia : 55 Tahun
Agama : Hindu
Pekerjaan : Tani
2) Penanggung jawab
Nama : Ny.n
Pekerjaan : IRT
b. Keluhan Utama
42
Riwayat Kesehatan
lemas
Sama?
Menyerang?
2) Bagan genogram
43
55 58
yang sama.
2) Kebiasaan :
(a)Merokok :
(b)Makanan :
44
Pasien mengatakan masih memakan makanan pantangan
diabetes melitus.
telah di tentukan.
yang asin seperti ikan asin. Tetapi, setelah dirawat di rumah sakit
45
6) Apakah ada alergi terhadap makanan
f. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda vital
(b)Pernapasan :24×/menit
(e)TB 158 cm
(f) BB 49 kg
2) Mulut
yang diucapkan
g. Status Neurologis
E :4
V :4
M :6
46
2) Pemeriksaan Diagnostik
(a)Laboratorium :
a. Glukosa
a. Bilirubin 1. 0,1-1,2
1. Total 2. ≤0,2
2. Direct 3. ˂0,75
3. Indirect
b. Ureum P :15-40
L :19-44
c. Creatinine P :0.5-1,0
L : 0, 7-1, 2
L :3, 5-7,2
(b)Ekg :normal
h. Therapi Medis
Inj livemir
47
1. Analisa data
No. Data Etiologi Problem
1. DS : Diabetes melitus Ketidakseimbangan
1. Pasien mengatakan masih nutrisi kurang dari
merasa lemas pada seluruh kebutuhan tubuh
badannya Ketidakseimbangan b.d gangguan
2. Pasien mengatakan masih produksi insuli keseimbangan
merasa mual insulin, makanan
3. Pasien mengatakan masih dan aktivitas
malas untuk mengkonsumsi Hiperglikemia jasmani
makanan diakibatkan karena
perasaan mual yang sering
muncul Batas melebihi
4. Pasien mengatakan agak ambang ginjal
sedikit pusing
5. Pasien mengatakan sudah
lama menderita diabetes Glukosoria
melitus, dan sudah sering
dirawat di rumah sakit karena kehilangan kalori
kadar glukosa darah yang
tidak dapat di kontrol Sel kekurangan
6. Pasien mengatakan masih bahan untuk
sering mengkonsunmsi metabolisme
makanan pantangan penderita
diabetes melitus, seperti BB menurun
makanan yang mengandung
kadar gula tinggi,lainnya. Ketidakseimbangan
7. Keluarga pasien mengatakan nutrisi kurang dari
BB pasien menurun sejak kebutuhan tubuh
pasien mual dan malas makan
8. Keluarga pasien mengatakan
BB pasien 55 kg sebelum di
48
bawa di rumah sakit
DO :
1. Nampak pasien lemas
2. Nampak pasien mual
3. Nampak pasien malas
makan
4. Nampak pasien lebih
banyak berbaring.
5. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 150/90
mmHg
b. Pernapasan:24×/menit
c. Suhu :36, 7°c
d. Nadi :80×/menit
e. BB 49 kg
f. TB 158 cm
g.GDS 415 MG/DL
2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
gangguan keseimbangan insulin, makanan dan aktivitas jasmani
DS
1. Pasien mengatakan masih merasa lemas pada seluruh badannya
2. Pasien mengatakan masih merasa mual
3. Pasien mengatakan masih malas untuk mengkonsumsi makanan
diakibatkan karena perasaan mual yang sering muncul
4. Pasien mengatakan agak sedikit pusing
49
5. Pasien mengatakan sudah lama menderita diabetes melitus, dan
sudah sering dirawat di rumah sakit karena kadar glukosa darah yang
tidak dapat di kontrol
6. Pasien mengatakan masih sering mengkonsunmsi makanan
pantangan penderita diabetes melitus, seperti makanan yang
mengandung kadar gula tinggi,lainnya.
7. Keluarga pasien mengatakan BB pasien menurun sejak pasien mual
dan malas makan
8. Keluarga pasien mengatakan BB pasien 55 kg sebelum di bawa di
rumah sakit
DO
50
3. Intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan
51
fungsi pasien perhari. c. Untuk program diet h) BB 51 kg
yang sesuai
pengecapan membantu
c. c. Modifikasi diet dengan
dan menelan pasien kebutuhan
berupa merubah nutrisi
3) Kadar menghilangkan
perharinya
glukosa darah jumlah, frekuensi rasa bosan Hasil :
a) Nampak
darah dapat terhadap satu
makan dan bentuk klien mematuhi
kembali jenis makanan program diet
makanan yang telah di
normal saja
jadwalkan dan
berkurang d. Monitor hasil d. Untuk telah diketahui
oleh ahli gizi
dari mengatahui
GDS dan BB
sebelumnya hasil dari 12.00
setiap harinya. 3. Melakukan
tindakan yang
pengukuran
e. Berikan HE di lakukan GDS dan BB
Hasil :
e. Untuk
tentang nutrisi GDS 415
memberikan mg/dl
yang baik untuk BB 49 kg
informasi
penderita DM tentang nutrisi
DM kepada
f. Kolaborasi
klien
52
dengan dokter f. Untuk
mmbantu
untu pemberian
proses
obat
penyembuhan
dan
menurunkan
kadar glukosa
darah
Jumat 20 juli 2018
06.00
1. Melakukan
pengukuran
GDS dan BB
Hasil :
GDS 361
mg/dl
BB 49 kg
06.20
2. Modifikasi diet
berupa
merubah
jumlah,
53
frekuensi
makan dan
bentuk
makanan
Hasil:
Pada pagi hari
klien di beri
makan bubur,
telur rebus
satu,serta
sayur bening
06.30
3 Berkolaborasi
untuk
pemberian
terapi
farmakologi
sesuai yang
telah di
jadwalkan
Hasil
Diberikan
terapi insulin
setiap
mendekati
waktu makan
yaitu kurang
54
lebih setengah
jam sebelum
makan
Sabtu 21 juli 2018
06.00
1. Melakukan
pengukuran
GDS dan BB
Hasil :
GDS 249
mg/dl
BB 51 kg
06.20
2. Modifikasi diet
berupa
merubah
jumlah,
frekuensi
makan dan
bentuk
makanan
Hasil:
Pada pagi hari
klien di beri
makan bubur,
telur rebus
55
satu,dan satu
buah pisang
06.30
3. Berkolaborasi
untuk
pemberian
terapi
farmakologi
sesai yang telah
di jadwalkan
Hasil
Diberikan terapi
insulin setiap
mendekati
waktu makan
atau kurang
lebih setengah
jam sebelum
makan
10.10
4. Berikan HE
kepada pasien
tentang nutrisi
untuk penderita
DM
Hasil :
56
Klien dan
keluarga
nampak
mengerti
dengan apa
yang dijelaskan
perawat
57
C. Pembahasan
neoropati.( Yuliana elin,2009). Jika insulin didalam tubuh tidak dapat bekerja
kasus diperoleh melalui studi langsung pada pasien Ny. N dengan kasus Non
Penulis akan membahas mengenai hasil dari studi kasus yang telah
58
1. Pengkajian Keperawatan
keperawatan ini terdiri dari dua bagian, yaitu data primer (pasien) , dan
kepada pasien tentang pola hidup sehat dan membantu menurunkan kada
di lihat pula pada hasil pemeriksaan GDS, karena pada umumnya jika
59
Pada tahap pengkajian yang dilakukan pada pasien tersebut, yaitu penulis
glukosa darah serta menimbang berat badan pasien. Pada saat dilakukan
sebelum di bawa di rumah sakit setelah meminum sprite pada saat istrihat
memiliki riwayat diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu. Keluarga pasien
mengeluh mual dan malas makan. Ketika di rumah pasien masih memakan
nampak mual-mual.nilai GDS 435 mg/dl dan berat badan pasien 49 kg.
nyata dan teori tentang penyakit diabetes melitus maupun tentang teori
nutrisi, dimana tanda dan gejala diabetes melitus pada teori yaitu kadar
glukosa darah melebihi batas normalnya sehingga kadang kala pasien akan
60
diperoleh kesenjangan antara teori dan kasus nyata, dimana pada teori
sikap kooperatif dari pasien dan keluarga pasien, serta adanya format
melakukan pengkajian.
2. Diagnosa Keperawatan
teori, yaitu :
hipovelemia
61
f. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan sirkulasi
dehidrasi
h. Keletihan
Pada pengkajian dan analisa data yang telah dilakukan pada pasien
4) Kram abdomen
5) Kurang informasi
8) Merasa lemas
yaitu ditandai
62
DS : Pasien mengatakan merasa lemas dan malas makan
3 Intervensi Keperawatan
perilaku spesifik dari tindakan yang akan dilakukan oleh perawat. Dari
dijadikan tolak ukur apakah tindakan yang kita lakukan dapat membantu
4 Implementasi Keperawatan
63
Implementasi keperawatan dilakukan selama 3 hari sejak tanggal
hari, disertai pengukuran GDS setiap harinya. dimana kadar glukosa darah
yang tinggi dapat mempengaruhi nutrisi yang masuk kedalam tubuh pasien
menjadi terhambat karena rasa mual dan lemas yang muncul. Seperti yang
4. Evaluasi Keperawatan
juli 2018 diperoleh hasil GDS 249 mg/dl dan BB 51 kg.dimana terjadi
perubahan glukosa darah dan berat badan setiap harinya. Setelah dilakukan
normal maka rasa maul yang dirasakan klien juga mulai menghilang.
merasa lemas dan mual lagi, selain itu sudah terjadi perubahan nafsu
makan pasien.
dalam pembuatan studi kasus, dimana studi kasus ini pertama kali
diterapkan, sehingga peneliti yang melakukan studi kasus ini masih belum
64
mengerti dan menguasai cara dalam pembuatan studi kasus ini, akibat
studi kasus ini peneliti dibatasi oleh waktu, di karenakan pasien dengan
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan membantu menghilangkan rasa lemas dan mual yang dirasakan pasien.
kepada pasien.
yang berasal dari pasien dan data objektif yang berasal dari pengamatan
penulis.
66
B. Saran
1. Bagi pasien
3. Bagi penulis
67
DAFTAR PUSTAKA
RSU Bahteramas Kota Kendari. (2017). Profil RSU Bahteramas Kota Kendari.
Kendari : staf rekam medik RSU Bahteramas Kota Kendari
Setiati, siti, dkk. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Jakarta: iterna
publishing.
Tanto, chris, dkk. (2014). Kapita Selekta Kedokteran edisi II. Jakarta: media
aesculapius.
68
69
70
71
72
73
STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)
SETLAH MAKAN”
A. Pengertian
darah seseorang.
B. Nilai normal
a. Dewasa : serum dan plasma = 140 mg/dl, darah lengkap = 120 mg/dl
c. Lansia : serum dan plasma = 160 mg/dl, darah lengkap = 140 mg/dl
C. Indikasi
2. Penderita DM
D. Tujuan
Untuk mengetahui apakah seseorang dengan diabetes sudah tepat dengan pola
sebaliknya.
74
E. Persiapan alat
2. Kapas alkohol
6. Bengkok
F. Prosedur
2. Mencuci tangan
8. Mengurut jari yang akan ditusuk (darah diambil dari salah satu ujung
10. Menusukan lanset di jari tangan pasien, dan biarkan darah mengalir
secara spontan
11. Tempatkan ujung strip tes glukosa darah (bukan diteteskan) secara
75
14. Alat glukometer akan berbunyi dan bacalah angka yang tertera pada
monitor
76
STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)
A. Pengertian
B. Tujuan
Agar pelaksanaan terapi gizi pasien terencana dan tercapai dengan baik sesuai
C. Prosedur
1. Persiapan
penyakit
c. Mengukur tinggi badan (TB) dan berat badan (BB), pada kondisi
komposisi, pola makan, diet saat ini dan kebiasaan makan frekuensi
77
penggunaan bahan makanan serta adanya riwayat alergi pada
makanan
masalah gizi
2. Alat-alat:
g. Alat tulis
3. Pelaksanaan
ditentukan waktunya.
kebutuhan energi dan zat gizi individual, jenis diet, bentuk makanan,
c. Tentukan jenis diet sesuai dengan order diet awal dari dokter
bentuk makanan
78
79
80