Anda di halaman 1dari 11

Makalah Bahasa Indonesia

" Kode Etik Mengutip"

Disusun oleh :
Kelompok 6

1.Talenta Br Tanggang (19120090)


2.Viktoria Feronika Br.Pardosi (19120094)
3. Melissha Enintha Hutajulu(19120057)
4.Sondang Sinaga(19120071)
5.Risa Jesicca Silalahi (19120093)

Dosen Pembimbing: Vina Meriana Sianipar,S.Pd,M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas khadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya. Sehingga kami dari kelompok dua dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen Ibu Vina Meriana Sianipar,S.Pd.,M.Pd mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Etika Pengutipan Dalam
Penulisan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita. Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
berbagai sumber akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia agar
memberi masukan demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan mendatang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Medan, 21 Mei 2020

Kelompok 6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kutipan………………………………………………………………2
2.2 Jenis Pengutipan…………………………………………………………………2,3,
2.3 Tata Cara Mengutip Karya Orang Lain…………………………………………3,4,5
2.4 Kode Etik Penulisan……………………………………………………………..5,6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………7
3.2 Saran……………………………………………………………………………..7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kitapun dituntut untuk selalu
mengembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan
tersebut ialah dengan cara membuat karya tulis ilmiah dan lain sebagainya. Dalam pembuatan
karya ilmiah tentu tidak akan lepas dari yang namanya sumber rujukan. Sumber rujukan dalam
hal ini adalah teori-teori dari berbagai sumber baik diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel,
laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya yang mendukung argumen kita dalam
pembuatan karya tulis tersebut. Dalam pengambilan informasi tersebut tentu keterangan dari
sumber tersebut harus dicantumkan dalam karya tulis kita. Pencatuman tersebut biasa disebut
kutipan.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan,
buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Mengutip bukanlah sesuatu hal yang bisa
seenaknya saja kita buat, namun ada beberapa aturan mengutip yang perlu kita ketahui. Aturan-
aturan mengutip ini sangat penting untuk diketahui agar dalam pembuatan karya tulis, catatan
kaki dan daftar pustaka tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal bagi kebenaran penguatan
argumen dalam karya tulis kita.
Sungguh ironis jika sampai saat ini masih banyak para terpelajar yang kadang masih salah dalam
melakukan kutipan. Karena pentingnya mengutip dengan cara yang benar, maka atas
keprihatinan akan hal inilah yang mendorong kami untuk membuat makalah mengenai kutipan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa nantinya dalam pembuatan karya tulis baik siswa
maupun mahasiswa, dan para terpelajar lainnya dalam mengutip bisa mengutip dengan cara yang
benar berdasarkan sumber rujukan yang diambil.
Latar Belakang Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan
lain sebagainya. Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang
menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). Penulisan dan pencantuman
kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun
terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang
dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Fungsi kutipan antara lain sebagai landasan teori,
penguat pendapat orang lain, penjelasan suatu uraian, bahan bukti untuk menunjang pendapat.

1.2 Rumusan Masalah


1.Pengertian Pengutipan?
2.Jenis Pengurtipan?
3.Tata Cara Mengutip Karya Orang Lain?
4.Kode Etik Penulisan?
5.Teknik dalam mengutip.

1.3 Tujuan Penulisan


Kami bertujuan agar para pembaca bisa memahami materi ini dengan baik dan bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah, dan
surat kabar. Kutipan juga dapat diambil dari sumber lisan yaitu dari ucapan lisan seperti pidato
atau dsikusi. Penulis cukup mengutip pendapat yang dianggap benar dengan menyebutkan di
mana pendapat itu dibaca atau didengarkan, sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu
dengan sumber aslinya.
Walaupun kutipan di atas terdapat seorang ahli itu diperkenalkan, tidaklah berarti bahwa sebuah
tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan. Penulis harus bisa menahan dirinya untuk
tidak terlalu banyak mempergunakan kutipan supaya karangannya jangan dianggap suatu
himpunan dari berbagai macam pendapat, garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-
kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri. Sebaliknya, kutipan-kutipan hanya
berfungsi sebagai bahan menunjang pendapatnya itu.

2.2 Jenis Pengutipan


Menurut jenis kutipan dapat dibedakan atas tiga kutipan,antara lain:
A.Kutipan langsung/Kutipan tidak langsung (Innote /Body note.
1).Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis
kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
Contoh kutipan langsung: Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah
sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam
pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu
pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
Cara penulisannya sebagai berikut :
>Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
a) Diketik seperti ketikan teks.
b) Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
c) Jarak antar baris kutipan dua spasi.
d) Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung
ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis,
Tahun:Halaman).
> Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
a)Jarak antar baris kutipan satu spasi.
b)Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip.
Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7
ketukan.
c)Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
d)Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
e)Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada
bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
f)Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
g)Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
h)Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang
dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
i)Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap
penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda
kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.
j)Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan
dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

2).Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seseorang pengarang atau tokoh terkenal
berupa inti sari dari pendapat tersebut. Contoh kutipan tidak langsung:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa
tahun ke empat.
Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
a.Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap
sebagaimana teks biasa.
b.Semua kutipan harus dirujuk.
c.Kutipan di integrasikan dengan teks.
d.Kutipan tidak diapit tanda kutip.
e.Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
f.Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka
masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.
g.Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan
nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun
terbitan.

Perbedaan antara kedua kutipan ini harus benar-benar diperhatikan karena akan membawa
konsekuensiyang berlainan bila dimasukkan dalam teks. Dalam hubungan ini cara mengambil
bahan-bahan dari buku-buku pada waktu mengumpulkan data atau akan membantu. Kutipan
langsung harus dimasukkan dalam tanda kutip, sedangkan kutipan tak langsung tidak dapat
diapit oleh tanda kutip.
B.Footnote
Footnote biasanya kita kenal dengan catatan kaki. Sesuai dengan sebutannya, footnote berisi
catatan yang berada sekaligus ditempatkan di bagian bawah (kaki) halaman karya
tulis. Penempatan di bagian bawaj ini umumnya berfungsi sebagai lokasi penyantuman identitas
yang menjadi sumber rujukan dari informasi yang dikutip di bagian badan teks atau badan
paragraf dan sebagai keterangan tambahan untuk informasi, istilah, atau nama-nama tertentu.
Namun informasi yang dikutip dipaparkan secara langsung berupa nomor pada badan paragraf
tanpa menggunakan tanda kutip, kecuali jika kutipan dilakukan secara langsung.

C.Endnote
Catatan akhir atau endnote merupakan jenis tata pengutipan yang memanfaatkan kode angka
sebagaimana footnote, untuk merujuk informasi. Berbeda dengan footnote, keterangan identitas
sumber rujukan endnote terletak pada bagian akhir, setelah seluruh pembahasan pada karya
ilmiah telah selesai.

2.3 Tata Cara Mengutip Karya Orang Lain


Dalam tata cara mengutip karya orang lain kita setidaknya harus memperhatikan aturan atau tata
cara yang berlaku. Kutipan ini dapat berupa tulisan-tulisan buku, majalah, surat kabar, gambar
ataupun foto, E-Book dan sumber atau media lainnya.
Sesuai dengan Pasal 14 UU No. 19 Tahun 2002 C. "Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak
Cipta apabila pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita,
Lembaga Penyiaran, atau surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya
harus disebutkan secara lengkap".
Ini berarti jikalau Anda mengutip tulisan atau karya orang lain dengan disebutkan sumbernya
secara lengkap makatindakan yang Anda lakukan tidak melanggar hukum. Hal ini juga diperkuat
dengan Pasal 15 UU No. 19 Tahun 2002.
Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai
pelanggaran Hak Cipta:
1. Dalam tata cara mengutip karya orang lain kita setidaknya harus memperhatikan aturan
atau tata cara yang berlaku. Kutipan ini dapat berupa tulisan-tulisan buku, majalah, surat kabar,
gambar ataupun foto, E-Book dan sumber atau media lainnya.
2. Sesuai dengan Pasal 14 UU No. 19 Tahun 2002 C. "Tidak dianggap sebagai pelanggaran
Hak Cipta apabila pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor
berita, Lembaga Penyiaran, atau surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan
sumbernya harus disebutkan secara lengkap".
3. Ini berarti jikalau Anda mengutip tulisan atau karya orang lain dengan disebutkan
sumbernya secara lengkap maka tindakan yang Anda lakukan tidak melanggar hukum. Hal ini
juga diperkuat dengan Pasal 15 UU No. 19 Tahun 2002.
4. Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan; (i)
ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan: atau (ii) pertunjukan
atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan
yang wajar dari Pencipta;
5. Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf braille
guna keperluan para tuna netra, kecuali jika Perbanyakan itu bersifat komersial;
6. Perbanyakan suatu Ciptaan selai Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau alat
apapun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau
pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan
aktifitasnya;
7. Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya
arsitektur, seperti Ciptaan bangunan;.
Cara mengutip tulisan atau artikel dari buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lain adalah
sebagai berikut:
a. Kutipan dari buku
Nama pengarang dengan nama belakang terlebih dahulu jika terdapat gelar letakan paling
belakang dan jika gelar lebih dari satu maka setiap gelar dipisahkan dengan tanda koma },
{ judul lengkap dengan huruf italic atau underline } , { nama kota diterbitkan buku tersebut}:
{ nama penerbit, tahun terbit buku tersebut jika tidak ada bisa memakai tahun buku tersebut
dicetak jika keduanya tidak ada boleh tidak dicantumka}. Apabila kutipan lebih dari satu maka
perlu diurutkan sesuai dengan huruf alphabet.
Contoh:
· Aksin, M, Merancang Audio Mobil Hi-Fi Stereo System, Semarang: Effhar, 2002.
· Harsono, Drs, Manajemen Pabrik, Jakarta: Balai Aksara, 1984.
· Mukhtar., Widodo, Erna, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, Yogyakarta:
Avyrouz, 2000.

b. Kutipan dari majalah, tabloid atau koran


{ Nama majalah, tabloid atau koran }, { kata atau serangkaian huruf yang khas }, { nomor
edisi lengkap dengan tahun terbit }, { nama kota diterbitkan majalah tersebut }, { nama penerbit
(jika ada) }.
Contoh:
· Bobo, Majalah Mingguan Anak-Anak, No. 51/1998, Jakarta.
· PC Mild, Indonesia's Greatest Computer Newspaper, Edisi 02/2008, Jakarta: PT. Dian
Digital Media.
· PCplus, Paling Plus Bicara PC, No. 290 Tahun VII 21 Agustus - 03 September 2007,
Jakarta: PT. Prima Infosarana Media.

c. Etika Pengutipan di Internet


Internet merupakan salah satu agen yang makin mempermudah penggandaan suatu karya cipta
terutama yang dipasang di internet. Kemudahan itu pada gilirannya melenakan, membuai kita
sehingga pada saat mengutip lupa untuk memberi penghargaan (acknowledgement) kepada
pengarangnya. Berikut ini format pengutipan sumber-sumber online menurut Modern Language
Association di Amerika.
1. FTP (File Transfer Protocol)
Cara penulisan kutipan lewat File Transfer Protocol adalah sebagai berikut:
· Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul
lengkap; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini ftp) berikut alamatnya;
tanggal akses.
Contoh :
Johnson-Eilola, Johndan., "Little Machines: Rearticulating Hypertext User.”3 Dec. 1994,
ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola, (14 Aug 1996).
2. HTTP (HyperText Transfer Protocol)
WWW Sites (World Wide Web). Cara penulisan kutipan lewat File HyperText Transfer
Protocol adalah sebagai berikut:
· Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap
dalam tanda petik; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini http) berikut
alamat URL-nya; dan tanggal akses.
Contoh :
· Burka, Lauren P, "A Hypertext History of Multi-User Dimensions." MUD History. 1993,
http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay (2 Aug 1996).
· Priadi, Prasetyo, Membuat Printed Circuit Board (PCB) Menggunakan DipTrace, Prasetyo
Laboratories. 2008, http://www.PrasetyoLabs.Co.Cc (15 Desember 2008).

2.4 Kode Etik Penulisan


Dalam menyiapkan tulisan untuk tujuan publikasi, peneliti dibatasi oleh beberapa norma
penulisan. Berikut adalah kode etik yang harus dimiliki penulis jika akan melakukan penerbitan
atau penyebarluasan tulisan ilmiah :
1. Harus menjaga kebenaran hakiki tulisan, sehingga tidak menyesatkan orang lain.
2. Mengupayakan tulisan yang disajikan tepat, singkat, dan jelas.
3. Penulis hendaknya mempertimbangkan peran editor naskah (www.editorindonesia.com).
4. Format penulisan harus sesuai dengan format yang telah dibakukan.
5. Penulis tanggap dan menerima saran yang diberikan pihak editor naskah
(www.editorindonesia.com).
6. Penulis harus jujur terhadap hasil penelitian, tidak boleh menutupi kelemahan dan melebih-
lebihkan hasil penelitiannya.
7. Penulis berkewajiban menjunjung tinggi hak, pendapat, ataupun temuan orang lain
sehingga menjauhi perbuatan tercela seperti mencuri idea atau plagiat.
8. Jika penulis mengutip pernyataan atau pendapat orang lain, penulis harus menyebutkan
sumbernya.
9. Penulis menyadari sepenuhnya penyerahan hak penerbitan hanya dilakukan pada satu
penerbit.
10. Penulis bertanggung jawab terhadap semua kesalahan isi terbitan.
11. Untuk kepentingan umum, penulis berkewajiban merevisi atau mempersiapkan edisi terbaru
jika diminta penerbit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran,
surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika
seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi
dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya kita dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut. Selain itu dalam mengutip kita harus memperhatikan beberapa
aturan pengutipan berdasarkan sumbernya masing-masing agar tindakan pengutipan yang kita
lakukan tidak dikatakan melanggar hukum. Hal ini berdasarkan Pasal 14 UU No. 19 Tahun 2002
C dan Pasal 15 UU No. 19 Tahun 2002.
3.2 Saran
Perlu diperhatikan bahwa dalam membuat kutipan ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
yakni:
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu
himpunan kutipan.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian
itu tidak menyebabkan perubahan makna.
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak
menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ]
atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti
itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses Kamis,21 Mei 2020
http://edwinsukmana.blogspot.co.id/2015/01/etika-pengutipan-dalam-penulisan.html
Diakses Kamis,21 Mei 2020
http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/05/etika-pengutipan-dalam-penulisan.html
Diakses Kamis,21 Mei 2020
http://alauddinmakassar.blogspot.co.id/
Diakses Kamis,21 Mei 2020
https://www.scribd.com/document/326517521/Kode-Etik-Dalam-Mengutip
Diakses Rabu,20 Mei 2020
http://riskiana20162008.blogspot.com/2017/12/makalah-etika-pengutipan-dalam-penulisan.html?
m=1
Diakses Rabu,20 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai