Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMEN
Guna untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan
KELAS : 4C
JURUSAN: S1 KEPERAWATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas ke-hadirat Allah SWT yang mana atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Adapun tujuan penulis
menyelesaikan karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan dengan
judul Makalah Proses Penyusunan Rencana Penyelesaian Masalah Manajemen.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan ini. Semoga Allah membalas
kebaikan semua pihak yang terlibat. Amin yaa robbal’alamin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat
berjalan.
Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang
mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan
dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah
situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan kedalam
pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau
peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah
perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam
pengambilan keputusan. Di kehidupan sehari-hari kita sebenarnya kehidupan yang
selalu bersangkutan dengan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik
yang diperoleh setelah melakukan musyawarah. Pengambilan keputusan sangat
penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan
kesehatan masyarakat sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat untuk maksud tersebut, puskesmas berfungsi melaksanakan
tugas teknis dan administrative.
Pusat kesehatan masyarakat berfungsi sebagai penggerak sumber daya
masyarakat dalam bidang kesehatan, motor pembangunan berwawasan kesehatan dan
pelayanan kesehatan stara pertama. Selama ini yang banyak berkembang adalah
puskesmas merupakan pelayanan kesehatan masyarakat stara pertama sehingga fungsi
yang lain seolah ditinggal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen?
2. Bagaimana standar akreditasi rumah sakit?
3. Bagaimana standar akreditasi puskesmas?
C. Tujuan
1. Mengetahui proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen?
2. Mengetahui standar akreditasi rumah sakit?
3. Mengetahui standar akreditasi puskesmas?
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 2.1 contoh pasangan kekuatan dan kelemahan dalam analisis situasi.
Komponen Subkomponen Kompon Subkomponen
en
S Perawat di ruangan W Jumlah anggota yang
saat ini memiliki besar menurunkan
jumlah anggota yang tingkat efektivitas
sangat besar. koordinasi dan
komunikasi antar –
anggota
Tabel 2.2 Contoh pasangan kesempatan dan ancaman dalam analisis situasi.
Kompone Subkomponen Kompon Subkomponen
n en
O Tersedianya T Lulusan perawat
pendidikan yang di hasilkan
keperawatan membuat tidak sesuai dengan
makin banyak perawat kompetensi yang di
yang bersekolah harapkan dari
hingga perguruan seorang perawat.
tinggi.
Tabel 2.3 Contoh analisis SWOT model kualitatif
Kompone Subkomponen Kompon Subkomponen
n en
S 1. Organisasi W 1. Budaya
memiliki anggota organisasi adalah
yang banyak. budaya tradisional
2. Organisasi yang menghambat
memiliki cadangan tercapainya
dana yang besar. kondisi kerja yang
3. Organisasi efisien.
memiliki peraturan 2. Keinginan
yang lengkap. anggota untuk
4. Organisasi belajar dari
memiliki sekertariat kesalahan sangat
yang representatif. rendah.
Adalah situasi yang merupakan ancaman bagi keperawatan yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi layanan keperawatan di masa depan.
Selain empat komponen dasar analisis SWOT ini, berkembang pula beberapa
subkomponen hasil proses analisis yang jumlahnya bergantung pada kondisi
organisasi. Sebenarnya masing – masing subkomponen adalah pengejawatahan dari
masing – masing komponen, seperti komponen Strength mungkin memiliki 12
subkomponen, komponen weakness mungkin memiliki 8 subkomponen, dan
seterusnya. Terdapat 2 model analisis SWOT yang umum di gunakan dalam
melakukan analisis situasi antara lain model kuantitatif dan model kualitatif.
a. Model kualitatif
Suatu asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S
dan W serta O dan T. kondisi berpasangan ini terjadi karena di asumsikan bahwa
dalam setiap kekuatan, selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka, selalu ada ancaman yang harus di waspadai. Ini
berartibahwa setiap satu rumusan Srength (S), harus selalu memiliki satu pasangan
Weakness (W), dan setiap satu rumusan Opprtunity (O) harus memiliki pasangan
satu Threat (T).
b. Model kualitatif,
unit urutan dalam membuat analisis SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh
dengan urut – urutan model kuantitatif. Perbedaan besar di antara keduanya adalah
pada saat pembuatan subkomponen dari masing – masing komponen. Apabila pada
model kuantitatif, setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan
satu subkomponen T. Akan tetapi, dalam model kualitatif hal tersebut tidak terjadi.
Selain itu, subkomponen pada masing – masing komponen (S-W-O-T) adalah
berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Matriks TOWS Strenghts Weaknesses
Opportunities Srategi SO Srategi WO
Susun daftar Gunakan kekuatan Tanggulangi
peluang untuk memanfaatkan kelemahan dengan
peluang memanfaatkan
peluang
Threats Strategi ST Strategi WT
Susun daftar Gunakan kekuatan Perkecilan
ancaman untuk menghindari kelemahan dan
ancaman hindari ancaman
Unsur manajemen atau sumber daya bagi manajemen adalah hal-hal yang
merupakan modal bagi pelayanan anajemen, dengan modal itu akan lebih menjamin
pencapaian tujuan yang terdiri dari 6M yaitu:
a. M1 (Man) : Ketenagaan/sumber daya manusia.
b. M2 (Material) : Sarana dan prasarana.
c. M3 (Method) : Metode asuhan keperawatan.
d. M4 (Money) : Pemasukan.
e. M5 (Mutu) : Keselamatan pasien, kepuasan pasien, kenyamanan, kecemasan,
perawatan diri, pengetahuan/perilaku pasien.
f. M6 (Machine) : Alat, mesin.
1) Pengorganisasian data: memilih data yang mendukung dan data yang
menghambat.
2) Pembuatan rencana: tentukan objektif, uraian kegiatan, prosedur, target,
waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya, peralatan, metode yang digunakan.
Dermawan,D.2012. Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja (1st ed).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Putra, Chandra Syah. (2017). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Bogor: In Media
Robeiro G., Jack L.,Scully N., Wilson D., Novieastari E., Supartini Y. (2015). Keperawatan
Dasar: Manual Ketrampilan Klinis. Edisi Indonesia. Elsevier ( Singapore) Pte.Ltd