Anda di halaman 1dari 18

PASAR OLIGOPOLI

TUGAS MATA KULIAH


PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Dosen Pengampu :
Dr.Endah Kurnia Lestari, S.E.,M.E.

Oleh Kelompok 7 :
1. Vidianti 190810301007
2. Widya Lestari 190810301032
3. Ardisa Septa 190810301056
4. Risma Azizah 190810301103
5. Ardharani S.A. 190810301130
6. Cindy Iswanti 190810301165

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JEMBER
DINAS PENDIDIKAN JAWA TIMUR
November 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayahnya serta atas izin dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pasar Oligopoli ini sebagai penilaian tugas mata
kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan maksimal dan tepat waktu. Tak lupa pula penulis
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak. Kemudian, shalawat dan salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan jahiliyah
menuju jalan yang terang benderang serta yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna dan masih dapat ditemukan
baik itu kesalahan maupun kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, pertama penulis ingin
menyampaikan permohonan maaf serta yang kedua penulis berharap kepada pembaca untuk
dapat memberikan kritik dan saran agar tugas ini dapat menjadi tugas yang lebih baik.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Endah Kurnia Lestari
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro kelas D yang telah
memberikan bimbingan, kemudian kepada kedua orang tua kami yang selalu memberi
dukungan, serta pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Demikian,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, 17 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................. 1

BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................................. 3

2.1 Definisi Pasar Oligopoli...................................................................................... 3

2.2 Ciri – Ciri Pasar Oligopoli...................................................................................4

2.3 Jenis – Jenis Pasar Oligopoli............................................................................... 5

2.4 Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan...........................................6

2.5 Hambatan – Hambatan untuk Memasuki Pasar Oligopoli.................................. 9

2.6 Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli.....................................................................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

3.2 Kesimpulan.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi jual-beli barang dan jasa. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal
antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu
barang/jasa yang diperjualbelikan. Sehingga dapat diartikan bahwa pasar sangat
berperan penting di kehidupan masyarakat.

Pasar yang ada di masyarakat sangat banyak jenisnya dan dibagi berdasarkan
beberapa persamaan antara satu sama lain. Ada pasar berdasarkan wilayah pemasaran,
yang terdiri dari pasar daerah, pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.
Berdasarkan jenisnya, yaitu pasar berdasarkan waktu yang terdiri dari pasar harian,
pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan. Terakhir ada pasar berdasarkan
bentuknya, yang terdiri dari pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar
persaingan monopolistik, pasar oligopoli, dan pasar tradisional.

Dari jenis-jenis pasar di atas ada pasar berdasarkan bentuknya yang merupakan
focus dari materi pengantar ekonomi mikro serta dibutuhkan penjabaran yang lebih
terperinci dan kaitannya dengan pengantar ekonomi mikro. Berdasarkan hal di atas,
maka dalam makalah ini akan membahas mengenai salah satu bentuk-bentuk pasar
yaitu pasar oligopoli.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi dari Pasar Oligopoli ?
2. Bagaimana Karakteristik dari Pasar Oligopoli ?
3. Apa saja jenis-jenis Pasar Oligopoli ?
4. Bagaimana Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan ?
5. Bagaimana Hambatan-Hambatan ketika Memasuki Pasar Oligopoli?
6. Bagaimana Penilaian atas Pasar Oligopoli ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Pasar Oligopoli
2. Untuk mengetahu karakteristik dari Pasar Oligopoli
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Pasar Oligopoli
4. Untuk mengetahui Penentua Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan

1
5. Untuk mengetahui Hambatan-hambatan ketika memasuki Pasar Oligopoli
6. Untuk mengetahui Penilaian atas Pasar Oligopoli

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pasar Oligopoli
Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu: Oligos Polein yang berarti:
menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini maksudnya di
mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa dapat
berarti paling sedikit 2 dan Paling banyak 10 sampai 15 perusahaan.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual
dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar atau
price leader. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari 2 tetapi kurang dari 10. Dalam
pasar oligopoli, Setiap perusahaan mempersiapkan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar di mana keuntungan yang didapatkan tergantung dari tindak-
tanduk pesan perusahaan mereka. Sehingga Semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah dijumpai misal pada pasar
semen, pas layanan operator seluler, industri Jakarta Pasar otomotif serta pasar yang
bergerak dalam industri berat. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang
didominasi oleh beberapa produsen dalam satu wilayah area. Selain itu pasar oligopoli
juga adalah suatu pasar yang terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang
barang yang saling bersaingan. Yang merupakan sifat utama dari pasar oligopoli dan
pasar oligopoli ini adalah salah satu jenis pasar persaingan tidak sempurna Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa penjual atau perusahaan yang memproduksi barang
sejenis. Dan dapat dikatakan bahwa jumlah produsen dan pedagang tidak sebanding
dengan jumlah pembeli atau konsumen.
Untuk kelangsungan usaha pasar oligopoli aktivitas pemasaran dan promosi
produk harus terus ditingkatkan. Hal ini untuk mencegah perpindahan konsumen atau
produk lain yang dapat mengakibatkan omset penjualan menurun titik salah satu bentuk
produk yang masuk kategori pasar oligopoli adalah rokok titik di Indonesia perokok aktif
sangat banyak bahkan jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah perusahaan membentuk
yang ada titik oleh karena itu untuk menjaga agar Konsumen tidak berpindah ke Vapor
atau produk lainnya maka perusahaan rokok meningkatkan promosi dalam bentuk
menirukan produk-produk rokok yang baru dengan harga dan rasa yang lebih disukai
oleh konsumen Jika dilihat dari Pengertian tersebut pasar oligopoli merupakan pada
3
transaksi jual beli produk yang memang tidak sempurna namun persaingannya sangat
ketat. Karena pihak produsen sama melancarkan tip dan trik untuk menjaga konsumen
tetap bertahan termasuk dengan cara memainkan harga produk pasaran.
2.2. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli memiliki karateristik atau ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dengan jenis pasar yang lain, antara lain :
2.2.1. Hanya terdapat beberapa penjual dalam pasar
Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih,
sedangkan batas jumlahnya biasanya adalah kurang dari sepuluh produsen atau
pihak penyedia barang. Dengan sedikitnya produsen, maka dari itu pasar jenis ini
disebut pasar persaingan tidak sempurna. Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya
terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari industry dalam
pasar oligopoly adalah terdapat beberapa perusahaan yang menguasai sebagian
besar pasar oligopoly dan terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa
perusahaan yang menguasai pasar sangat saling mempengaruhi satu sama lain,
karena keputusan dan tindakan oleh salah satunya sangat mempengaruhi
perusahaan-perusahaan lainnya.
2.2.2. Mengahasilkan produk yang homogen, berupa produk standar maupun produk yang
terdeferensiasi (berbeda corak)
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang yang
homogen atau standar (standardized product). Industri dalam pasar oligopoli yang
demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan
mentah seperti produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industri bahan
baku, seperti industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu banyak pula pasar
oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang
berbeda corak atau terdeferensiasi (diferentiated product). Barang seperti itu pada
umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan
barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok, dan industri sabun cuci
dan sabun mandi.
2.2.3. Pengambilan keputusan yang saling memengaruhi (mutual interdependence)
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan
memengaruhi perusahaan lainnya. Sifat ini merupakan sifat yang khusus dari
perusahaan dalam pasar oligopoli, yang tidak didapati dalam bentuk pasar lainnya.
Misalnya dalam menentukan harga yang pasti ditentukan oleh Price Leader
(pemimpin harga) dan ketergantungan dalam memproduksi barang.
4
2.2.4. Harga Barang di Pasar Relatif Sama
Dalam pasar oligopoli, barang yang dijual memiliki harga yang hampir
sama. Perbedaan harga antara masing-masing produk sangat tipis. Selisih
harganya tidak terlalu besar, hal ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya
harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga produsen yang di bawahnya
akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah produsennya
tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak terlalu
besar.
2.2.5. Adanya hambatan/ kesulitan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru
Bagi produsen baru, akan sangat sulit untuk memasuki pasar oligopoli.
Karena produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga produk.
sehingga produsen yang baru saja masuk akan sangat kesulitan untuk bersaing
dengan harga produsen yang sudah ada dan tidak akan bisa mengejar eksistensi
tersebut. Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha
baru tentu sangat sulit. Jika dipaksakan, produsen baru akan mendapatkan
keuntungan yang sangat kecil.
2.2.6. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan olgopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar
sekali untuk perusahaan-perusahaan yang seperti itu. Kegiatan promosi secara
iklan yang sangat aktif tersebut adalalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli
baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih
sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.
2.3 Jenis-Jenis Pasar Oligopoli
2.3.1 Oligopoli Murni
Pasar yang menjual barang dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik, maksudnya produk yang dipasarkan hanya satu
macam tetapi variasinya banyak alias beragam, misalnya pada produk air mineral
dalam kemasan atau semen.
Selain itu, jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga tidak terlalu
signifikan. Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu
produsen. Jika produsen ini menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga

5
ikut melakukan hal yang sama sehingga perbedaan harga dari satu produsen
dengan produsen yang lain tidak terlalu signifikan.
2.3.2 Oligopoli Diferensial 
Pasar oligopoli yang menjual barang berbeda corak atau barang yang
diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar elektronik, pasar mobil atau
pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal
seperti Honda, Yamaha dan Suzuki. Ciri-cirinya adalah produsen tetap menjual
produk homogen tetapi persoalan harganya tidak berpatokan kepada produsen
yang lainnya. Sehingga ada kemungkinan produsen tidak menaikkan harga
sekalipun produsen lain harga produknya sudah meningkat.
Bisa juga sebaliknya, produsen menaikkan harga justru ketika produsen lain
harganya masih stagnan. Pada pasar oligopoli ini para penjual (produsen) menjual
produk yang beragam dan apabila ada perubahan harga dari satu penjual, penjual
lainnya tidak atau jarang terpengaruh dengan adanya perubahan harga dari
produsen tersebut. Sehingga, pada pasar oligopoli terdiferensiasi ketergantungan
antara pihak penjual satu dengan yang lainnya tidak begitu signifikan terhadap
barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2.4 Penentuan Harga Dan Produksi Tanpa Persepakatan
Sedikitnya jumlah barang sangat mempengaruhi Perusahaan pada pasar oligopoli,
sebagai akibatnya Dalam membuat suatu analisis sangat diperlukan kesadaran bahwa
meskipun tidak adanya persepakatan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli artinya
segala tindakan yang dilakukan oleh perusahaan akan mengakibatkan pengaruh yang
nyata kepada perusahaan lainnya,dan perusahaan lain akan melakukan pembalasan jika
implikasi yang dilakukan perusahaan lain merugikan bagi perusahaannya.
2.4.1 Ciri Perkaitan di antara Perusahaan-Perusahaan
Sebagai dampak dari hubungan dan perkaitan yang saling mempengaruhi
dan memiliki hubungan yang sangat erat. Perusahaan oligopoli harus merancang
dan membuat suatu perhitungan yang sangat cermat mengenai imbal balik dari
perusahaan lain apabila menaikkan atau menurunkan harga barang yang
dimilikinya. Apabila perusahaan kita menurunkan harga barang, maka perusahaan
lain akan kehilangan pelanggan. karena tentu sebagian dari pelanggan perusahaan
lain akan membeli suatu barang yang memiliki harga murah atau rendah. Keadaan
tersebut tentunya akan mendorong perusahaan lainnya untuk menurunkan harga,
hal ini dilakukan untuk menjaga agar pelanggan perusahaan tersebut tidak
berpindah membeli barang dari perusahaan yang lain. Kesimpulanya, bahwa di
6
dalam pasar oligopoli ,penurunan harga yang dilakukan oleh suatu perusahaan
akan cenderung mengakibatkan perusahaan lainnya melakukan penurunan harga
juga,hal tersebut dilakukan agar perusahaan tidak kehilangan pelanggan.
2.4.2 Kurva Permintaan Terpatah( Kinked Demand Curve)

Gambar 1.1 Kinked Demand Curve

Kurva D1 diatas menggambarkan suatu permintaan yang sedang dihadapi


oleh suatu perusahaan oligopoli apabila perusahaan lain tidak melakukan
perubahan terhadap harga,meskipun terdapat perusahaan lain melakukan
perubahan terhadap harga,Kurva D2 menunjukkan permintaan yang sedang
dihadapi oleh suatu perusahaan oligopoli apabila terdapat perubahan harga yang
dilakukan oleh suatu perusahaan akan diikuti oleh perusahaan lain dengan
tindakan yang sama.
2.4.3 Efek Penurunan Harga
Permintaan akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik C1
Apabila terdapat perusahaan dalam pasar oligopoli yang menurunkan harga
penjualannya ke P1. Terdapat 2 faktor yang menyebabkan pertambahan yang
cukup besar , yaitu pelanggan dari suatu perusahaan yang menghasilkan barang
yang sama membeli barang yang harganya telah mengalami penurunan, dan
beberapa konsumen membatalkan konsumsi atas barang substitusi (ke atas) dan
menambah konsumsi (keatas) barang yang sedang mengalami penurunan harga.
permintaan hanya dapat bertambah ke tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik.
Apabila perusahaan yang lain mengikuti langkah perusahaan yang menurunkan
harga.

7
2.4.4 Efek peningkatan harga
Perusahaan oligopoli tersebut akan menaikkan harganya ke P3 apabila
perusahaan lain tidak mau merubah harga, dan tetap menjual pada harga P0,maka
jika ada perusahaan yang menaikkan harga, perusahaan tersebut akan kehilangan
banyak pelanggan. Pada harga yang menunjukkan P3 jumlah barang yang dapat
dijual seperti yang ditunjukkan oleh titik A1. Akan tetapi jika perusahaan yang
lain juga ikut menaikkan harga, maka perusahaan yang memulai menaikkan harga
tidak akan kehilangan pelanggannya, oleh sebab itu perusahaan tersebut akan
dapat menjual barangnya sampai ke tingkat titik A. Suatu kewajaran menganggap
bahwa perusahaan tidak suka kehilangan pelanggannya dan akan merasa senang
apabila mendapat pelanggan yang baru. Oleh karena itu apabila suatu perusahaan
oligopoli memutuskan untuk mengubah harga penjualannya, tanggapan dari
perusahaan lain adalah akan ikut menurunkan harga apabila perusahaan lain
menurunkan harga,tujuannya adalah agar perusahaannya tidak kehilangan
pelanggan, dan suatu perusahaan tidak akan ikut menaikkan suatu harga apabila
perusahaan yang lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak mengalami
perubahan maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan mendapat tambahan
pelanggan.
2.4.5 Kurva MR dalam Oligopoli

Gambar 1.2 Kurva MR


Kurva MR merupakan kurva yang menunjukkan hasil penjualan marjinal,
apabila kurva permintaan merupakan D1,dan Kurva MR adalah kurva dari hasil
penjualan marjinal apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D2 maka

8
kurva hasil penjualan marjinal merupakan kurva yang ditebalkan (dari titik A2 ke
bawah).
2.4.6 Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan
Misalnya pada awalnya biaya marginal merupakan Mc0. Untuk
memaksimalkan keuntungan, Mc0 harus sama nilainya dengan MR, maka
berdasarkan keadaan yang ditunjukkan oleh gambar 3,keuntungan yang
maksimum akan dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0.
Apabila terjadi suatu perubahan kearah biaya produksi. Dari keadaan yang
ditunjukkan oleh gambar 3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum
masih akan tetap dapat dicapai oleh perusahaan, pada harga P0 dan jumlah
barang yang diproduksi adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marginal berada
diatas Mc2. keseimbangan untuk memaksimalkan keuntungan akan mengalami
suatu perubahan. Dari keadaan yang ditunjukkan di dalam gambar 3 dapat
disimpulkan bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva
biaya marginal berada di bawah Mc1 atau diatas Mc2,keseimbangan tingkat
pemaksimuman keuntungan tidak akan mengalami perubahan. Harga dan jumlah
produksi perusahaan tidak akan mengalami suatu perubahan selama kurva biaya
marginal memotong MR diantara titik A1 dan A2. Berdasarkan analisis dapat
disimpulkan bahwa didalam pasar oligopoli perusahaan tidak melakukan
persepakatan di antara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat
sulit mengalami perubahan. Kecenderungan untuk tetap berada pada tingkat harga
yang telah ditetapkan pada permulaannya.
2.5 Hambatan-hambatan untuk Memasuki Pasar Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan bukti nyata
bahwa perusahaan-perusahaan baru sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli. Berikut
ini merupakan faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar
oligopoly.
2.5.1 Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang ada dalam pasar
Oligopoli dapat menjadi penghambat yang sangat krusial pada perusahaan baru
untuk masuk kedalam industri tersebut. Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat
menikmati skala ekonomi sehingga tingkat ke tingkat produksi yang sangat besar
ini berarti semakin banyak produksi dan semakin rendah biaya produksi per unit.
Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah perusahaan yang sudah ada dalam
industri akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memenuhi permintaan
9
tersebut karena dapat menambah jumlah produksi dan pada yang pada waktu yang
sama mengurangi biaya produksi per unit. Maka semakin besar jumlah penjualan
perusahaan itu semakin efisien kegiatan produksinya. Hal tersebut akan
menyegarkan kemasukan perusahaan baru karena pada awalnya luas pasaran
barang hanyalah sebagian kecil dari pada perusahaan yang telah ada dan oleh
karena itu biaya produksi per unit lebih tinggi daripada perusahaan yang lebih
lama berada di dalam situ.
2.5.2 Perbedaan Biaya Produksi
Yang dijelaskan diatas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai
akibat dari tingkat atau jumlah produksi yang berbeda. Disamping itu biaya
produksi dapat berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap
tingkat produksi biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang
baru lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Dapat berarti bahwa
kurva AC atau biaya total rata-rata perusahaan baru lebih tinggi dari pada kurva
AC perusahaan lama titik oleh karena itu perusahaan baru tidak dapat menjual
barangnya semurah seperti perusahaan yang lama. Keadaan ini menghambat
masuknya perusahaan baru. Terdapat banyak faktor yang menimbulkan
kecenderungan perbedaan biaya produksi tersebut yang paling penting adalah:
 Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan
yang mendalam mengenai kegiatan produksi yang dikumpulkan dari
pengalaman masa lalu
 Para pekerja di lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka
dan ini menaikkan tingkat produktivitas pekerja yang selanjutnya
memungkinkan penurunan biaya produksi
 Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank dan para penyedia bahan
mentah dan oleh karena itu dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga
bahan mentah yang lebih murah.
2.5.3 Sifat-sifat Produksi yang mempunyai Keistimewaan yang Sukar diimbangi oleh
Perusahaan Baru
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksi oleh perusahaan
lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat masuknya perusahaan baru.
Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk yang pertama adalah
barang tersebut sudah sangat terkenal dan masyarakat sudah menaruh kepercayaan
dan penghargaan tinggi ke barang tersebut. Tanpa dapat menawarkan barang lain

10
yang jauh lebih baik dari barang yang dikenal masyarakat ini, perusahaan baru
akan mengalami kesukaran untuk Bersaing dengan baik di pasar.
Yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit yaitu terdiri dari
komponen-komponen yang banyak sekali sehingga Sukar membuat dan
memperbaikinya. Barang seperti itu antara lain mobil, televisi, lemari es, dan
sebagainya. Sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak seluruh
pengusaha yang memiliki modal dapat masuk ke dalam pasar tersebut titik
pengusaha tersebut juga harus mengetahui cara-cara membuat barang itu yang
mutunya tidak kalah dengan barang-barang yang sudah ada dipasar.
Keistimewaan yang lain yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam
pasar Oligopoli adalah memproduksi berbagai barang yang sejenis. Jika
perusahaan adalah produsen rokok maka rokok yang diproduksinya terdiri dari
berbagai bentuk dan jenis sehingga dapat menyediakan produk seperti rokok filter
dan cerutu yang diinginkan oleh masyarakat dengan cita rasa yang berbeda-beda.
2.6 Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli
Sukirno (1994) mengatakan bahwa dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, maka
ada tiga aspek yang harus kita perhatikan dari masing-masing kegiatan perusahaan
tersebut, yaitu:
2.6.1 Efisiensinya dalam Menggunakan Sumber – sumber Daya.
Efisiensi penggunaan sumber – sumber daya akan tercapai apabila biaya
marjinal = harga. Sementara bagi perusahaan yang memaksimumkan
keuntungan, biaya marjinal = hasil penjualan marjinal. Dengan demikian, efisiensi
penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = hasil
penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat
harganya sama dengan biaya rata – rata yang paling rendah. Pada umumnya,
keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Berdasarkan penilaian
dari syarat efisiensi ini, perusahaan oligopoli tidaklah menggunakan sumber –
sumber daya secara efisien.
Namun, ketika dipandang dari sudut skala ekonomi, maka terdapat
kemungkinan bahwa perusahaan dalam oligopoli bisa saja memproduksi barang
dengan biaya yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Di
dalam industri tertentu yang mana skala ekonominya akan terus-menerus dinikmati,
sehingga sewaktu – waktu tingkat produksinya akan menjadi sangat tinggi. Ini
menggambarkan bahwa industri tersebut lebih efisien apabila terdiri dari beberapa
perusahaan saja daripada banyak perusahaan seperti yang kita dapati dalam pasar
11
persaingan sempurna. Apabila industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan,
maka setiap perusahaan akan memproduksi pada tingkat produksi yang sangat
rendah dan tidak menikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan
demikian, biaya produksi per unit lebih tinggi dari skala ekonomi yang dapat
dinikmati tersebut.
2.6.2 Kegiatan Mereka dalam Mengembangkan Teknologi dan Inovasi.
Terdapat dua alasan penting yang dapat mendukung bahwa pasar oligopoli
merupakan struktur pasar yang paling memberikan dorongan dalam upaya
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Alasan pertama, yaitu adanya
keuntungan yang lebih dari normal. Seperti di dalam pasar monopoli, di dalam
pasar oligopoli juga perusahaannya bisa memperoleh keuntungan yang lebih dari
normal. Keuntungan yang lebih dari normal ini dapat diperoleh karena adanya
hambatan untuk bisa masuk ke dalam industri tersebut, yang membuat perusahaan
baru sukar untuk memasuki pasar ini. Maka dari itu, keuntungan yang lebih dari
normal dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang.
Dengan demikian, dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk
membiayai penyelidikan yang diperlukan guna mengembangkan teknologi dan
melakukan inovasi.
Alasan yang kedua adalah adanya tekanan persaingan harga yang pada
gilirannya menimbulkan efek yang kurang menguntungkan perusahaan-perusahaan
tertentu dalam industri. Karena perusahaan tersebut tidak mampu bersaing melalui
persaingan harga (menarik langganan dengan cara mengubah harga penjualan),
maka ia mencoba untuk mengembangkan teknologi, sehingga bisa menetapkan
harga baru yang sesuai dengan keinginannya. Langkah ini, menurut para ekonom,
akan menimbulkan "perang harga" yang pada akhirnya akan merugikan
perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, usaha untuk menarik lebih banyak
langganan seharusnya dijalankan secara persaingan bukan harga. Salah satu di
antaranya adalah dengan cara terus – menerus mengembangkan barang – barang
yang diproduksi agar tetap mempunyai keistimewaannya tersendiri. Sehingga untuk
mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus terus berusaha untuk mengembangkan
teknologi dalam kegiatannya dan membuat inovasi yang diperlukan.
2.6.3 Tingkat Keuntungan yang Diperoleh Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, namun keadaan
persaingan tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan
monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan – perusahaan yang sudah
12
ada dalam industri tersebut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan
perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal. Sedangkan bagi para
konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh keuntungan
yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan.
Akibat yang dapat ditimbulkan, yaitu harga barang menjadi lebih tinggi daripada
apabila persaingannya lebih luas dan jumlah barang – barang yang dapat dinikmati
oleh masyarakat menjadi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan apa yang
diperoleh dari pasar persaingan sempurna.
Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan pengawasan atas
kegiatan perusahaan – perusahaan dalam pasar oligopoli. Misalnya di Amerika
Serikat, sejak akhir abad yang lalu telah dibuat beberapa peraturan yang pada
dasarnya bertujuan untuk melarang adanya penggabungan perusahaan demi
mengendalikan harga dan produksi. Tujuan dari peraturan – peraturan itu sejatinya
adalah untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli
terdapat lebih banyak persaingan yang sehat.

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat
beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik
pasar terbesar atau price leader. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh.
Pasar ini memiliki beberapa karakteristik antara lain: Hanya terdapat beberapa
penjual dalam pasar, Mengahasilkan produk yang homogen, berupa produk standar
maupun produk yang terdeferensiasi (berbeda corak), keputusan yang saling
memengaruhi (mutual interdependence), Harga Barang di Pasar Relatif Sama, Adanya
hambatan/ kesulitan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru, dan Pada umumnya
perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.
Selain itu, pasar ini juga memiliki dua jenis atau dua bentuk yaitu Oligopoli Murni,
Pasar yang menjual barang dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang
bersifat identic dan Oligopoli Diferensial, yaitu pasar oligopoly yang menjual barang
berbeda corak atau barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Di pasar ini juga
melakukan penentuan harga dan produksi tanpa persepakatan yang di dalamnya terdapat
kurva-kurva yang berpengaruh pada harga di dalam pasar. Selain itu, adanya hambatan-
hambatan yang terjadi pada perusahaan baru yang masuk dalam persaingan pasar
oligopoly. Serta cara perusahaan menilai pasar oligopoli.

3.2. Saran
Berikut ini merupakan beberapa saran dari penulis dan kelompok penulis, antara lain :
1. Mendapatkan data yang lebih lengkap beserta lebih valid daripada makalah ini
2. Dapat mengkoordinir anggota kelompok supaya lebih mudah mengerjakan makalah
tentang pasar oligopoli.
3. Dapat meminit waktu dalam mengerjakan makalah ini
4. Dapat memberikan data atau kasus yang ditangani olah lembaga yang paling terbaru
5. Dapat membenahi tanda baca ataupun EYD dalam mebuat suatu makalah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lavinda. 2020. "Penjelasan Pasar Oligopoli, Jenis-jenis dan Contoh Penerapannya"


https://www.jurnal.id/id/blog/penjelasan-pasar-oligopoli-jenis-jenis-dan-contoh-
penerapannya/#Pasar_Oligopoli_Murni_Homogen. Diakses pada tanggal 15
November 2020
Sukirno, Sadono. (2013). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Pt Raja
Grafindo.

15

Anda mungkin juga menyukai