Untuk menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai
prinsip yang terkandung di dalam TIK di antaranya adalah :
Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan
tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami
profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan memhami hukum .
Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang TIK , di manapun
pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka
gunakan apakh legal atau illegal, karena program atau sisten operasi apapun di gunakan selalu
ada aturan penggunaan atau license agreement .
Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang
membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal
tersebut.Hukum Hakcipta Bertujuan melindungi hak pembuat dalm menistribusikan , menjual ,
atau membuat turunan dari karya tersebut. hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli
lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli , sebab bisa saja
seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas si pakai dan di
distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat
memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan
tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa etika, karena
menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain dan berhubungan
dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
Perilaku kehidupan kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang
mengenai komputer telah diterapkan di berbagai negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti
hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer dan paten peranti lunak.
Dalam ilmu teknologi dan informasi terdapat aspek legal yang mencakupnya seperti privasi,
data, properti, informasi, identitas, dan sebagainya.
1. Privasi
Aspek privasi merupakan usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak
mengakses. privasi lebih ke arah data-data yang sifatnya privat.
TIK yang dapat menghantarkan dunia yang tidak bisa diatasi oleh ruang dan waktu dapat
menimbulkan masalah bagi privasi seseorang atau lembaga. adapun aspek privasi dalam TIK
sebagai berikut.
a. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin untuk melakukannya.
b. Perlindungan privasi universal
Berikut perlindungan pribadi universal
1) Penyebaran informasi pribadi perlu dibatasi
2) Informasi pribadi tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula perolehannya.
3) Dalam memperoleh informasi pribadi, pengguna untuk tujuan bisnis harus
memberitahukan kepada pemilik data tentang tujuan penggunaannya.
c. Lingkup Perlindungan Privasi di Cyberspace.
Berikut perlindungan di cyberspace.
1) Pengumpulan (collecting).
2) Pemanfaatan (use).
3) Maksud pemanfaatan (purpose).
4) Kepada siapa informasi di pertukarkan (whom share).
5) Perlindungan data (protection of data).
6) Pengiriman melalui e-mail (sending via e-mail).
7) Cookies.
2. Data
Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah TIK. Penggunaan dan
pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek. Terdapat berbagai macam jenis data dalam
teknologi informasi seperti data pribadi, data keuangan, data karyawan dan data penting
lainnya. Apabila data tersebut hilang atau dicuri, maka yang bersangkutan akan merasa
kehilangan data serta akan merasa kehilangan data serta akan terjadi berbagai kekacauan.
a. Keamanan dan kerahasiaan data dalam teknologi informasi.
Seiring dengan pesatnya kemajuan di teknologiasi, data menjadi suatu komoditas yang
eksklusif.
b. Ketentuan Hukum Perlindungan Data di Indonesia
Di Indonesia pengaturan secara khusus mengenai perlindungan, adapun aspek
perlindungannya sudah tercermin dalam peraturan perundang-undangan lainnya 62 seperti:
UU No.7 Tahun 1971 tentang ketentuan pokok kearsipan, UU N0. 8 Tahun1997 tentang
Dokumen Perusahaan, UU No.7 Tahun 1992 dan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, UU
No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan UU
No.11 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
3. Informasi
Informasi diartikan sebagai sebuah aset, merupakan sesuatu yang memiliki nilai dan
karenanya harus dilindungi. Nilai secara intrinsik melibatkan subjektivitas yang membutuhkan
penilaian dan pengambilan keputusan. Berikut hal-hal yang dapat dipelajari dari informasi.
a. Nilai Informasi
1). Isi dari informasi tersebut bersifat strategis.
2). Keadaan/ situasi.
3). Orang yang memiliki dan mengomunikasikan informasi.
b. Ancaman Terhadap Informasi Rahasia
1). Ancaman lojik
contoh: kriptanalis
2). Ancaman fisik
contoh: pencurian informasi data
3) Ancaman administrasi
contoh: penggadaan data yang berlebihan
c. Tujuan Keamanan Informasi
1) CONFIDENTIALITY (Kerahasiaan)
Pesan hanya bisa terbaca oleh penerima yang berhak.
2) INTEGRITY (Integritas)
Informasi yang dikirim dan diterima tidak berubah
3) AVAILABITY (Ketersediaan)
Bisa digunakan kapan saja.
d. Penjaminan Informasi
Penggunaan operasi untuk melindungi informasi, sistem dan jaringan informasi, dengan
cara memastikan ketersediaan, integritas, keaslian, kerahasiaan dan nonrepudiasi, dengan
mempertimbangkan risiko akibat ancaman dari lokal atau tempat yang jauh melalui jaringan
komunikasi dan internet.
e. Aspek Keamanan Informasi
1) Peningkatan keamanan administratif
Kita dapat menanamkan metode penanganan administratif sebagai berikut.
a). Strategi keamanan informasi
b) Kebijakan keamanan informasi.
c) Pedoman keamanan informasi
2) Pengamanan dengan teknologi
a) Teknologi pencegah
Guna melakukan pengamanan dengan teknologi, kita juga dapat menggunakan
beberapa teknologi pencegah sebagai berikut.
(1) Kriptografi
(2) One-Time Passwords (OTP)
(3) Firewalls
(4) Alat penganalisis kerentanan ada tiga jenis yaitu:
(a) Alat penganalisis kerentanan jaringan
(b) Alat penganalisis kerentanan server
(c) Alat penganalisis kerentanan web
b) Teknologi deteksi
(1) Anti Virus
c) Teknologi terintegrasi
Berikut teknologi terintegrasi
(1). ESM (Enterprise Security Management)
Sistem ESM mengatur, mengontrol, dan mengoperasikan solusi keamanan informasi
seperti IDS dan IPS mengikuti kebujakan yang ditetapkan.
(2).ERM (Enterprise Risk Management)
Sistem ERM adalah membantu memprediksi seluruh risiko yang terkait dengan
orgaisasi, termasuk area di luar keamanan informasi, dan mengatur langkah mengatasinya
secara otomatis.
Adapun peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang ekonomi antara lain
sebagai berikut :
1. E-Banking
E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara
langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. Nasabah dapat
mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronik seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau
telepon. Saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut:
ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-
Banking paling populer yang kita kenal. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui
informasi saldo dan melakukan penarikan tunai.
Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan
transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah,
namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula
nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman
yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN);
sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan
kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada
bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan
untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
2. E-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran
data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Keuntungan dari e-commerce adalah dapat menjual produknya kepada lebih banyak orang,
perusahaan tidak perlu membuka banyak cabang distribusi, biaya yang dikeluarkan perusahaan
dapat dikurangi karena perusahaan tidak perlu menyediakan toko yang besar dan pegawai yang
banyak, karena biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikurangi, maka harga barang dapat
dijual lebih rendah, barang yang dijual lebih murah dapat meningkatkan daya saing perusahaan,
konsumen tidak perlu mendatangi toko untuk mendapatkan barang.
Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pemerintahan,
antara lain:
Beberapa aplikasi yang sudah digunakan di berbagai restoran atau industri makanan adalah
penggunaan kartu kredit untuk melakukan pembayaran dan pemesanan makanan dengan
menggunakan aplikasi berbasis layar sentuh. Akan tetapi, ada beberapa teknologi yang lebih
canggih telah digunakan berbagai toko yang dapat mendorong potensi berkembangnya bisnis
makanan secara global. Teknologi tersebut di antara lain :