Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru


di SD Negeri Sekecamatan Kabawo. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan
dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi dokumentasi
berkaitan dengan bukti-bukti dokumentasi yang diperlukan. Dari instrumen
ini akan di gambarkan kompetensi guru berdasarkan indikator-indikator dari
setiap kompetensi guru.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kecamatan kabawo,

terdapat 10 Sekolah Dasar Negeri yang terdiri dari SD 1 Kabawo yang

terletak di Kelurahan Laimpi, SD Negeri 2 kabawo yang terletak di Desa

Lamaeo, SD Negeri 6 Kabawo terletak di Desa Kasaka, SD Negeri 7 Kabawo

terletak di Desa Kambawuna, SD Negeri 8 Kabawo terletak di Desa

Kontumere, SD Negeri 9 Kabawo terletak di Desa Bente ,SD Negeri 11

Kabawo terletak di Desa Bea, SD Negeri 12 Kabawo terletak di Desa

Wantiworo, SD Negeri 15 Kabawo terletak di Desa Wakolope, dan SD

Negeri 16 kabawo terletak di Desa Rangka.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

Angket tertutup guna mengungkap kompetensi pedagogik guru berjumlah 44

butir pertanyaan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 guru. Guru

yang dijadikan sebagai subyek penelitian adalah guru kelas dan guru mata

pelejaran baik yang sudah PNS maupun yang masih honorer atau GTT.
Secara pengalaman mengajar, sebagian besar guru telah memiliki pengalaman

mengajar yang cukup banyak, termasuk guru yang masih GTT/honorer

karena telah mengabdi lebih dari 3 tahun. Sementara untuk pendidikan,

sebanyak 30 guru telah berijazah S1.

B. Hasil Penelitian dan Pembahas an

Penelitian ini berjudul kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar se

Kecamatan Kabawo dengan responden guru. Untuk mengungkap data tentang

kompetensi pedagogik guru maka dilakukan penyebaran angket sebesar 30

angket. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam

pengelolaan pembelajaran yang sekurang- kurangnya meliputi: (a)

pemahaman terhadap peserta didik, (b) perencanaan pembelajaran oleh Guru,

(c) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan (d) evaluasi

hasil belajar. Untuk lebih memahami bab 1V, maka pada pilihan (selalu,

jarang, kadang-kadang dan tidak pernah ) dan ( tidak sesuai, kurang sesuai,

sesuai, dan sangat sesuai) akan digunakan untuk melihat aspek-aspek dalam

kompetensi pedagogik guru tersebut dilakukan oleh guru atau tidak dan

selanjutkan akan dikategorikan menjadi sangat tinggi, tinggi, kurang tinggi

dan rendah.

1. Pemahaman Guru terhadap Siswa

Data penelitian mengenai pemahaman guru terhadap siswa. Data yang

dihimpun peneliti merupakan data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk

tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan angket kemudian

dijelaskan dengan kategori. Hasil perhitungan data tentang pemahaman


peserta didik disajikan da lam tabel berdasarkan indikator- indika tor. Berikut

ini disajikan hasil penelitian dari masing- masing indikator.

Tabel 4.1 Kompetensi Pedagogik Guru dalam Memahami siswa


Jumlah
No Aspek 1 2 3 4 5 Skor
f % f % f % f % f % f %
Saya mengatur
posisi tempat
1 duduk sesuai 0 0 0 0 2 6,66 3 10 25 83,33 30 100
dengan kondisi
siswa
Saya mengatur
kegiatan
2 pembelajaran 0 0 1 3,33 0 0 9 30 20 66,66 30 100
sesuai dengan
kondisi siswa
Saya melaksanakan
aktifitas
pembelajaran
3 0 0 2 6,66 3 10 11 36,66 14 46,66 30 100
sesuai dengan
kemampuan
berfikir siswa
Saya mengetahui
karakteristik tiap-
4 tiap siswa dalam
0 0 0 0 0 0 6 20 24 80 30 100
belajar
Saya mengingatkan
siswa agar selalu
5 peduli sesama
0 0 0 0 0 0 6 20 24 80 30 100
temannya
Saya menasehati
siswa yang suka
6 mengganggu 0 0 0 0 1 3,33 6 20 23 76,66 30 100
temannya dalam
belajar
Saya memberikan
kesempatan kepada
7 semua siswa untuk 0 0 0 0 4 13,33 5 16,66 21 70 30 100
aktif dalam
pembelajaran
Saya memberi
perhatian khusus
8 kepada siswa yang 11 36,6 1 3,33 3 10 3 10 12 40 30 100
memiliki kelainan
fisik
Saya memberi
perhatian khusus
9 kepada siswa yang 0 0 0 0 1 3,33 10 33,33 19 63,33 30 100
memiliki
kemampuan rendah
10 Saya mendampingi 0 0 0 0 1 3,33 9 30 20 66,66 30 100
siswa saat proses
pembelajaran
berlangsung
Saya membantu
siswa agar terus
11 mengembangkan
0 0 0 0 2 6,66 8 26,66 20 66,66 30 100
pengetahuannya
Saya mengenal
dengan cepat
12 kesulitan siswa
0 0 0 0 6 20 12 40 12 40 30 100
dalam belajar
Rata-rata
3,05 1,11 6,38 24,4 65

Tabel 4.1 pemahaman guru terhadap siswa dilakukan dengan cara guru

mengatur posisi tempat duduk sesuai dengan kondisi siswa yaitu sebanyak

83,33%, Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh

guru dalam mengelola kelas. Karena pengelolaan kelas yang efektif akan

menentukan hasil pembelajaran yang dicapai. Dengan penataan tempat duduk

yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif,

dan juga menyenangkan bagi siswa. Guru mengatur kegiatan pembelajaran

sesuai dengan kondisi siswa dengan persentase 66,66%, Dalam proses

pembelajaran disekolah baik guru maupun siswa mengharapkan agar

mencapai hasil yang sebaik baiknya. Guru mengharapkan agar siswa berhasil

dalam belajarnya., selain itu guru juga membuat suatu kegiatan pembelajaran

menjadi lebih menarik dengan tujuan agar siswa merasa nyaman pada saat

proses belajar mengajar dilakukan dikelas. Oleh karena itu guru harus kreatif

dalam mengatur kegiatan pembelajaran agar siswa mudah untuk termotivasi

dalam belajar. Guru melaksanakan aktifitas pembelajaran sesuai dengan

kemampuan berfikir siswa dengan persentase 46,66%, proses berpikir yang

ada di KD harus dipahami oleh setiap guru agar pada kegiatan


pembelajarannya sesuai dengan proses berpikir. Dengan memamahi proses

berpikir yang dimaksudkan di dalam KD, maka guru dapat mendesain

rencana kegiatan pembelajarannya.namun ada pula guru yang melakukan

kegiatan proses belajar mengajar tanpa melihat kemampuan berpikir dari

masing-masing siswa, namun sebenarnya hal inilah yang menjadi usaha guru

untuk mengembangkan pengetahuannya sehingga nantinya siswa akan

menjadi lebih paham tentang materi yang akan diberikan. Guru mngetahui

karakteristik tiap-tiap siswa dalam belajar dengan persentase 80%, guru yang

memberikan suatu ilmu atau materi pembelajaran harus mengetahui

karakteristik dari setiap siswanya, dengan mengenal karakter siswa, guru akan

mampu membimbing dan mengarahkan siswa, sehingga kegiatan

pembelajaran akan berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang baik

pula. Guru mengingatkan siswa agar selalu peduli sesama temannya dengan

persentase 80%, tujuan guru mengingatkan hal ini agar pada saat kegiatan

pembelajaran dilakukan kemudian diiantara beberapa siswa tentunya ada

yang diberikan suatu materi dan ditangkap secara cepat ada pula siswa yang

kurang paham dan tidak paham dalam pemberian materi, maka bagi siswa

yang paham sebaiknya membantu teman yang kurang paham dan tidak

paham, dalam hal ini bukan hanya dalam sekolah saja diajarkan untuk peduli

sesama teman tetapi dilingkungan dan masyarakat pula. Guru menasehati

siswa yang suka mengganggu temannya dalam belajar dengan persentase

76,66%, Perhatian guru yang merata kepada semua siswa di kelas menjadi

alternatif paling ampuh untuk meminimalisir perilaku menyimpang, termasuk


suka menggagu teman sekelas pada saat proses belajar mengajar.oleh karena

ituguru harus bijak dalam menasehati siswa agar tidak mengganggu

konsentrasi siswa lainnya yang sedang belajar. Guru memberikan kesempatan

kepada semua siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan persentase 70%,.

untuk mencapai tujuan pembelajaran guru harus menyediakan peluang di

dalam kelas yang mempertimbangkan prakarsa dan keterlibatan siswa lebih

besar, salah satu metode untuk merangsang siswa berkomunikasi dan terlibat

secara aktif dalam pembelajaran adalah dengan pertanyaan, guru akan merasa

senang apabila siswa yang diajar menjadi lebih aktif dalam belajar. Guru

memberi perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kelainan fisik dengan

persentase 40%, berpendapat bahwa Guru dituntut untuk memiliki

pengetahuan terkait kurikulum dan rancangan pembelajaran sesuai dengan

karakteristik anak berkebutuhan khusus tersebut. Dengan demikian guru

harus memahami karakteristik serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki

oleh siswa. Namun ada pula guru yang tidak memberikan perhatian khusus,

hal ini dilakukan bukan karena tidak peduli dengan kelainan yang dialami

oleh siswa namun guru ingin membuat siswa tersebut menjadi orang yang

lebih semangat dalam belajar meskipun memiliki kelainan. Guru memberi

perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kemampuan rendah dengan

persentase 63,33%, pendekatan ini dilakukan untuk memotivasi siswa dalam

belajar. Guru mendampingi siswa saat proses pembelajaran berlangsung

dengan persentase 66,66%, perhatian guru dalam belajar siswa adalah suatu

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan timbulnya minat dalam


mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan rasa senang, sehingga siswa

menganggap bahwa belajar merupakan suatu kewajiban. Guru membantu

siswa agar terus mengembangkan pengetahuannya dengan persentase

66,66%, guru membuat kreativitas dalam pembelajaran dengan tujuan agar

dapat mengembangkan pengetahuan siswa. Guru mengenal dengan cepat

kesulitan siswa dalam belajar dengan persentase 30%, sebagian guru yang

mengetahui kesulitan belajar yang dimiliki oleh siswa, jika siswa mengalami

kesulitan dalam belajar maka sebaiknya guru harus mengubah metode

pembelajarannya atau membuat kreativitas lain agar siswa tidak mengalami

kesulitan belajar.

Kompetensi pedagogik guru dalam memahami siswa apabila dibuat diagram

sebagai berikut :

3% 1%
6%

24%

65%

Gambar 4.1 Pemahaman Guru Terhadap Siswa

Diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat 65% guru yang selalu

memahami siswa dengan baik, 24,44% guru yang sering memahami siswa,

1,11% guru yang jarang memahami siswa, 6,39% guru kadang-kadang

memahami siswa, dan 3,06% guru tidak pernah memahami siswa dengan
baik.

Tabel 4.2. Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru dalam Memahami


Peserta Didik
N 1 2 3 4 5 Jumlah
Aspek
o f s f s f s f s f s
Saya mengatur posisi
1 tempat duduk sesuai 0 0 0 0 2 6 3 12 25 125 143
dengan kondisi siswa
Saya mengatur
kegiatan pembelajaran
2 sesuai dengan kondisi
0 0 1 2 0 0 9 36 20 100 138
siswa
Saya melaksanakan
aktifitas pembelajaran
3 sesuai dengan 0 0 2 4 3 9 11 44 14 70 127
kemampuan berfikir
siswa
Saya mengetahui
4 karakteristik tiap-tiap 0 0 0 0 0 0 6 24 24 120 144
siswa dalam belajar
Saya mengingatkan
siswa agar selalu
5 peduli sesama
0 0 0 0 0 0 6 24 24 120 144
temannya
Saya menasehati siswa
yang suka
6 mengganggu 0 0 0 0 1 3 6 24 23 115 142
temannya dalam
belajar
Saya memberikan
kesempatan kepada
7 semua siswa untuk 0 0 0 0 4 12 5 20 21 105 137
aktif dalam
pembelajaran
Saya memberi
perhatian khusus
8 kepada siswa yang 11 11 1 2 3 9 3 12 12 60 94
memiliki kelainan
fisik
Saya memberi
perhatian khusus
9 kepada siswa yang 0 0 0 0 1 3 10 40 19 95 138
memiliki kemampuan
rendah
Saya mendampingi
siswa saat proses
10 pembelajaran
0 0 0 0 1 3 9 36 20 100 139
berlangsung
Saya membantu siswa
agar terus
11 mengembangkan
0 0 0 0 2 6 8 32 20 100 138
pengetahuannya
Saya mengenal
12 dengan cepat kesulitan 0 0 0 0 6 18 12 48 12 60 126
siswa dalam belajar
Jumlah   11   8   69   352   1170 1610
Persentase 89,44444444
Kategori Sangat Tinggi

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa banyaknya guru Sekolah Dasar se Kecamatan

Kabawo yang memahami peserta didik sebesar 89,44% dikategorikan sangat

tinggi

2. Perencanaan Pembelajaran oleh Guru

Data yang dihimpun peneliti merupakan data kuantitatif yang disajikan

dalam bentuk tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan jawaban

angket kemudian dijelaskan dengan kategori dan disajikan dalam bentuk

tabel. Berikut ini disajikan hasil penelitian dari masing- masing indikator.

Tabel 4.3. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perencanaan Pembelajaran


Jumlah
No Aspek 1 2 3 4 5 Skor
f % f % f % f % f % f %
Saya menentukan
1 0 0 0 0 0 0 3 10 27 90 30
tema pembelajaran 100
Saya menentukan
2 sub tema 0 0 0 0 2 6,66 1 3,33 27 90 30
pembelajaran 100
Saya menentukan
indicator tingkat
3 0 0 0 0 3 10 0 0 27 90 30
perkembangan yang
akan dicapai 100
Saya menentukan
kegiatan
4 0 0 0 0 5 16,66 8 26,66 17 56,66 30
pembelajaran sesuai
karakteristik siswa 100
Saya menentukan
tehnik penilaian
5 0 0 0 0 0 0 5 16,66 25 83,33 30
sesuai dengan
tujuan pembelajaran 100
6 Saya menyusun 0 0 0 0 2 6,66 3 10 25 83,33 30 100
rencana
pembelajaran, mulai
dari kegiatan awal,
kegiatan inti, dan
kegiatan akhir
Saya menyusun alat
penilaian
7 perkembangan
0 0 0 0 0 0 9 30 21 70 30
siswa 100
Saya memilih
sumber belajar
8 sesuai tema yang
0 0 0 0 0 0 3 10 27 90 30
ditentukan 100
Rata-Rata   0   0   5   13,33   81,66    

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa dalam perencanaan pembelajaran,

sebagian besar guru (90%) telah menentukan tema dalam setiap pembelajaran,

selain itu 90% guru telah menentukan setiap sub tema dalam pembelajaran

untuk menetukan tujuan dan indikator dari setiap sub materi pembelajaran,

90% guru telah menentukan indikator tingkat perkembangan yang akan dicapai

untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, kemudian

56,66% guru menentukan kegiatan pembelajaran sesuai karakteristik siswa,

untuk memudahkan siswa dalam belajar, 83,33% guru menentukan tehnik

penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran, hal dilakukan untuk melihat

target kompetensi yang ingin dicapai dalam belajar, sebagian besar guru yaitu

83,33% menyusun rencana pembelajaran, mulai dari kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir untuk mempermudah, memperlancar, dan

meningkatkan hasil proses belajar mengajar 70% guru menyusun alat penilaian

perkembangan siswa untuk mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran

tersebut telah mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ditetapkan, dan 90% guru telah memilih sumber belajar sesuai tema yang

ditentukan, dalam pemilihan sumber belajar akan lebih baik jika sumber belajar

yang dipilih tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika
diterapkan dalam pembelajaran.

Kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis apabila dibuat diagram sebagai berikut :

5%
13%

82%

Gambar 4.2 Perencanaan Pembelajaran terhadap siswa

Diagram 4.2 di atas menunjukkan bahwa, terdapat 8,67% guru yang tidak hanya telah

mampu dalam melakukan perencanaan pembelajaran tetapi juga selalu menerapkannya

dengan baik pada saat proses belajar mengajar berlangsung, sementara itu 13,33%

guru yang sering melakukan perencanaan pembelajaran hal ini karena guru yang

masih belum mengerti benar tentang proses perencanaan pembelajaran yang baik bagi

peserta didik.dan hanya 5% guru yang kadang-kadang membuat perencanaan

pembelajaran terhadap siswa.

Tabel 4.4 Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melakukan


Perencanaan Pembelajaran
1 2 3 4 5 Jumlah
No Aspek
f s f s f s f s f s
Saya menentukan
1 tema pembelajaran
0 0 0 0 0 0 3 12 27 135 147
Saya menentukan
2 sub tema 0 0 0 0 2 6 1 4 27 135 145
pembelajaran
Saya menentukan
indikator tingkat
3 perkembangan yang
0 0 0 0 3 9 0 0 27 135 144
akan dicapai
Saya menentukan
kegiatan
4 pembelajaran sesuai
0 0 0 0 5 15 8 32 17 85 132
karakteristik siswa
Saya menentukan
tehnik penilaian
5 0 0 0 0 0 0 5 20 25 125 145
sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Saya menyusun
rencana
pembelajaran, mulai
6 dari kegiatan awal,
0 0 0 0 2 6 3 12 25 125 143
kegiatan inti, dan
kegiatan akhir
Saya menyusun alat
penilaian
7 0 0 0 0 0 0 9 36 21 105 141
perkembangan
siswa
Saya memilih
sumber belajar
8 0 0 0 0 0 0 3 12 27 135 147
sesuai tema yang
ditentukan
Jumlah   0   0   36   128   980 1144
Persentase 95,33333333
Kategoti Sangat Tinggi

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa guru Sekolah Dasar se Kecamatan Kabawo

telah melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik yaitu 95,33%

sehingga dapat dikategorikan telah berkompeten karena berada pada kategori

sangat tinggi.

3. Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialog is oleh Guru

Data yang dihimpun peneliti merupakan data kuantitatif yang disajikan

dalam bentuk tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan jawaban

angket kemudian dijelaskan dengan kategori. Hasil perhitungan data tentang

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis disajikan dalam tabel

berdasarkan indikator- indikator.

Berikut ini disajikan hasil penelitian dari masing- masing indikator

Tabel 4.5. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran


yang Mendidik dan Dialogis
No Aspek 1 2 3 4 5 Jumlah
Skor
    f % f % f % f % f % f %
Saya merapikan
ruangan kelas
1 sebelum memulai
0 0 0 0 1 3,33 9 30 20 66,66 30
pembelajaran 100
Saya menyuruh
siswa berdoa
2 sebelum 0 0 0 0 0 0 3 10 27 90 30
pembelajaran
dimulai 100
Saya menyiapkan
3 alat dan bahan 0 0 0 0 2 6,66 4 13,33 24 80 30
pembelajaran 100
Saya
4 mempersiapkan 0 0 0 0 0 0 6 20 24 80 30
siswa untuk belajar 100
Saya melakukn
5 kegiatan apersepsi
0 0 0 0 0 0 6 20 24 80 30
100
Saya menunjukan
6 penguasaan materi 0 0 0 0 1 3,33 6 20 23 76,66 30
pembelajaran 100
Saya mengaitkan
materi yang
7 diajarkan dengan 0 0 0 0 2 6,66 8 26,66 20 66,66 30
pengetahuan lain
yang relevan 100
Saya mengelola
waktu
8 0 0 0 0 4 13,33 1 3,33 25 83,33 30
pembelajaran
secara efisien 100
Saya memberikan
penjelasan tepat
9 yang berkaitan 0 0 0 0 0 0 7 23,33 23 76,66 30
dengan
pembelajaran 100
Saya menggunakan
bahasa yang baik
10 pada proses 0 0 0 0 1 3,33 3 10 26 86,66 30
pembelajaran
berlangsung 100
Saya menerima
11 siswa apa adanya
0 0 0 0 2 6,66 7 23,33 21 70 30
100
Saya
mempersilahkan
12 siswa untuk 0 0 0 0 0 0 4 13,33 26 86,66 30
bertanya apa yang
tidak dimengerti 100
Saya
mempersilahkan
13 siswa untuk 0 0 0 0 3,33 20 76,66 30
menjawab
pertanyaan 1 6 23 100
14 Saya 0 0 0 0 2 6,666 6 20 22 73,33 30 100
menyemangati
siswa dalam proses
pembelajaran
Saya membantu
siswa
15 menumbuhkan
0 0 0 0 3,33 36,66 60 30
kepercayaan diri 1 11 18 100
Saya melakukan
refleksi dengan
16 melibatkan siswa 0 0 0 0 0 43,33 56,66 30
disetiap akhir
pembelajaran 0 13 17 100
Saya menyuruh
siswa membaca
17 0 0 0 0 0 10 90 30
doa diakhir
pembelajaran 0 3 27 100
Rata-Rata   0   0   3,33   20,19   76,47    

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dapat dijelaskan bahwa sebagian besar guru

(66,66%) merapikan ruangan kelas sebelum memulai pembelajaran, pengaturan

ruangan yang akan dilakukan guru dapat mengkomunikasikan kepada siswa

bagaimana guru mengharapkan kepada semua anggota kelas untuk turut serta dalam

mengelola kelas. Meja tulis yang diatur berurutan mengindikasikan bahwa fokus dari

ruang kelas adalah sang guru, papan tulis atau beberapa titik pusat perhatian lainnya,

90% guru menyuruh siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai, hal ini merupakan

aktivitas yang telah menjadi suatu kewajiban bagi seluruh siswa sebelum memulai

pembelajaran, 80% guru telah menyiapkan alat dan bahan pembelajaran dalam media

pembelajaran diperlukan alat dan bahan pembelajaran yang digunakan untuk

menyampaikan isi materi pembelajaran, yang tediri dari buku, video, foto, gambar,

grafik, komputer, 80% guru mempersiapkan siswa untuk belajar, guru dapat

mempersiapkan dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan saat proses

pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif,

80% guru melakukn kegiatan apersepsi dimana guru mempersiapkan siswa secara

fisik dan mental untuk menerima materi ajar pada hari itu. Berbagai usaha bisa

dilakukan dalam kegiatan apersepsi ini antara lain menghubungkan pengetahuan,


pengalaman lama dan pengetahuan,pengalaman baru dengan tujuan untuk

memudahkan siswa memahami hal-hal yang akan diajarkan, 76,66% guru

menunjukan penguasaan materi pembelajaran, kemampuan guru dalam

memberikan materi pembelajaran dalam bentuk tema- tema dan topik-topik,

sehingga dapat membentuk kompetensi tertentu pada siswa, 66,66% guru

mengaitkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan lain yang relevan,

pembelajaran bermakan terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru

ke dalam struktur pengetahuan mereka. Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok

dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki

siswa. Oleh karena itu, pelajaran yang telah diajarkan oleh guru harus dikaitkan

dengan konsep-konsep yang sudah dimilki siswa, sehingga konsep-konsep baru

tersebut benar-benar terserap olehnya.sebagian besar guru ( 83,33 % ) telah mengelola

waktu pembelajaran secara efisien dalam hal ini guru memprioritaskan, menjadwalkan

serta melaksanakan tanggung jawab pembelajaran yang dibawakan terhadap siswa

76,66% guru memberikan penjelasan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran hal

ini dilakukan untuk membimbing pikiran siswa dalam memahami suatu materi

yang menjadi bahan pelajaran. Untuk memperkuat struktur kognitif siswa yang

berhubungan dengan bahan pelajaran, 86,66% guru menggunakan bahasa yang

baik pada proses pembelajaran berlangsung melalui bahasa, siswa mampu memahami

penjelasan yang disampaikan guru dan sesama siswa, 70% guru menerima siswa apa

adanya kompetensi kepribadian bukan bagian dari bahan yang akan dan harus

diajarkan para guru pada para siswa , tetapi merupakan kekuatan yang harus dimiliki

setiap guru, agar dapat menghantarkan para siswanya menjadi orang-orang cerdas

(smart citizen), 86,66% guru mempersilahkan siswa untuk bertanya apa yang tidak

dimengerti Pada proses pembelajaran, guru harus mendorong siswa untuk bertanya,
terutama mengajukan pertanyaan yang bersifat investigatif dengan tujuan agar

mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa, 76,66% guru mempersilahkan

siswa untuk menjawab pertanyaan, dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan, siswa dituntut untuk menjawab

pertanyaan tersebut sehingga akan tmuncul partisipasi siswa di dalam pembelajaran

dan terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, 73,33% guru menyemangati

siswa dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan kepada siswa dengan penuh

semangat dan antusias, hal ini akan membuat siswa pun merespon dengan baik dalam

pembelajaran dan akan termotivasi dalam proses pembalajaran sehingga daya serap

siswa menjadi efektif. 60% guru membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri ,

kepercayaan diri siswa sangat penting dalam proses pembelajaran karena tidak hanya

kecerdasan dan kemampuan berpengetahuan saja tetapi kepercayaan diri

mempengaruhi kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki siswa sehingga dapat

berhasil dalam pembelajaran, 56,66% guru melakukan refleksi dengan melibatkan

siswa disetiap akhir pembelajaran, hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan

dan kebutuhan siswa secara terperinci sehingga guru dapat merancang

pembelajaran yang lebih baik di pertemuan berikutnya, dan 90% guru

menyuruh siswa membaca doa diakhir pembelajaran selain do’a sebelum belajar, do’a

setelah belajar juga tak kalah pentingnya dipanjatkan dalam mengungkapkan puji

syukur kehadirat Allah SWT sekaligus memohon keberkahan atas segala aktivitas

belajar oleh guru maupun siswa serta memohon dianugerahi oleh Allah SWT

pemahaman pada semua pelajaran yang telah diterima siswa-siswi dari pagi hingga

siang hari (waktu menjelang pulang) tersebut.

Kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik

dan dialogis apabila dibuat diagram sebagai berikut :


3%
20%

76%

Gambar 4.3 . Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan dialogis

Diagram Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa terdapat 76,47% guru selalu

melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis kepada siswa

dengan sangat baik, 20,19% guru yang masih belum mengerti benar tentang

pembelajaran yang mendidik dan dialogis dengan baik, dan 3,33% guru yang

kadang-kadang melaksakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis kepada

siswa.

Tabel 4.6. Tingkat Kompetensi Guru dalam Melaksanaan Pembelajaran


Yang Mendidik dan Dialogis
No Aspek 1 2 3 4 5 Jumlah
    f s f s f s f s f s  
Saya merapikan
ruangan kelas
1 0 0 0 0 1 3 9 36 20 100 139
sebelum memulai
pembelajaran
Saya menyuruh
siswa berdoa
2 sebelum 0 0 0 0 0 0 3 12 27 135 147
pembelajaran
dimulai
Saya menyiapkan
3 alat dan bahan 0 0 0 0 2 6 4 16 24 120 142
pembelajaran
Saya
4 mempersiapkan 0 0 0 0 0 0 6 24 24 120 144
siswa untuk belajar
Saya melakukn
5 0 0 0 0 0 0 6 24 24 120 144
kegiatan apersepsi
Saya menunjukan
6 penguasaan materi 0 0 0 0 1 3 6 24 23 115 142
pembelajaran
7 Saya mengaitkan 0 0 0 0 2 6 8 32 20 100 138
materi yang
diajarkan dengan
pengetahuan lain
yang relevan
Saya mengelola
waktu
8 0 0 0 0 4 12 1 4 25 125 141
pembelajaran
secara efisien
Saya memberikan
penjelasan tepat
9 yang berkaitan 0 0 0 0 0 0 7 28 23 115 143
dengan
pembelajaran
Saya menggunakan
bahasa yang baik
10 pada proses 0 0 0 0 1 3 3 12 26 130 145
pembelajaran
berlangsung
Saya menerima
11 0 0 0 0 2 6 7 28 21 105 139
siswa apa adanya
Saya
mempersilahkan
12 siswa untuk 0 0 0 0 0 0 4 16 26 130 146
bertanya apa yang
tidak dimengerti
Saya
mempersilahkan
13 siswa untuk 0 0 0 0 3 24 115 142
menjawab
pertanyaan 1 6 23
Saya
menyemangati
14 0 0 0 0 6 24 110 140
siswa dalam proses
pembelajaran 2 6 22
Saya membantu
siswa
15 0 0 0 0 3 44 90 137
menumbuhkan
kepercayaan diri 1 11 18
Saya melakukan
refleksi dengan
16 melibatkan siswa 0 0 0 0 0 52 85 137
disetiap akhir
pembelajaran 0 13 17
Saya menyuruh
siswa membaca
17 0 0 0 0 0 12 135 147
doa diakhir
pembelajaran 0 3 27
195
Jumlah   0   0   51   412   2413
0
Persentase 94,62745098
Kategori Sangat Tinggi

Tabel 4.6 meunjukkan bahwa sebagian besar guru Sekolah Dasar se

Kecamatan Kabawo telah melaksanaan pembelajaran yang mendidik dan


dialogis dengan baik yaitu 94,62% sehingga sangat berkompeten karena

berada pada kategori sangat tinggi.

4. Evaluasi Hasil Belajar oleh Guru

Data yang dihimpun pene liti merupakan data kuantitatif yang disajikan dalam

bentuk tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan jawaban angket

kemudian dijelaskan dengan kategori. Hasil perhitungan data tentang evaluasi

hasil be lajar disajikan da lam tabel berdasarkan indikator- indikator.

Berikut ini disajikan hasil penelitian dari masing- masing indikator.

Tabel 4.7 Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengevaluasi Hasil


Belajar
Jumlah
No Aspek 1 2 3 4 5 Skor
f % f % f % f % f % f %
Saya melakukan
penilaian terhadap
1 0 0 2 6,66 6 20 9 30 13 43,33 30
aspek perkembangan
fisik siswa 100
Saya melakukan
penilaian terhadap
2 0 0 0 0 2 6,66 11 36,66 17 56,66 30
aspek perkembangan
kognitif siswa 100
Saya melakukan
penilaian terhadap
3 0 0 0 0 3 10 14 46,66 13 43,33 30
aspek perkembangan
bahasa siswa 100
Saya melakukan
penilaian terhadap
4 aspek perkembangan 0 0 1 3,33 3 10 18 60 8 26,66 30
sosial-emosional
siswa 100
Saya menyusun
evaluasi penilaian
5 harian perkembangan
0 0 1 3,33 1 3,33 5 16,66 23 76,66 30
siswa 100
Saya menyusun
evaluasi penilaian
6 bulanan
0 0 0 0 1 3,33 8 26,66 21 70 30
perkembangan siswa 100
Saya menyusun
evaluasi penilaian
7 0 0 0 0 0 0 3 10 27 90 30
semesteran
perkembangan siswa 100
Rata-Rata   0   1,90   7,61   32,38   58,09    

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran evaluasi hasil belajar,

guru telah melaksanakan aspek-aspek sebagai berikut: sekelompok guru

(43,33%), telah melakukan penilaian terhadap aspek perkembangan fisik siswa,

kegiatan penilaian dapat dilakukan secara harian atau  mingguan tergantung guru

yang memandang saat yang tepat bagi siswa untuk dilihat kemampuannya pada

aspek tertentu, 56,66% guru melakukan penilaian terhadap aspek perkembangan

kognitif siswa dalam perkembangan kognitif, peran guru di sekolah adalah untuk

memaksimalkan perkembangan, 46,66% guru melakukan penilaian terhadap

aspek perkembangan bahasa siswa dalam melakukan teknik dan instrument

perkembangan bahasa siswa dengan instrument observasi yang dilihat adalah dari

adanya interaksi langsung antara guru dan siswa baik secara diskusi atau tanya

jawab didalam kelas maupun saat berinteraksi bebas diluar kelas, 26,66% guru

melakukan penilaian terhadap aspek perkembangan sosial-emosional siswa

perkembangan sosial dan emosi yang positif memudahkan siswa belajar dengan

lebih baik dan berhasil dalam semua aktifitas disekolah, 76,66% guru menyusun

evaluasi penilaian harian perkembangan siswa Penilaian yang dilakukan guru

hanya sebatas menilai hasil pekerjaan siswa. Kegiatan pembelajaran yang

bervariasi sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan apa saja yang siswa

sudah mampu dan siswa belum mampu, sehingga guru dapat memilih kegiatan

yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa, sama halnya dengan guru

menyusun evaluasi penilaian bulanan perkembangan siswa dengan persentase


70%. Ketika pembelajaran berlangsung guru mencatat perkembangan masing-

masing siswa. Kemudian guru menganalisis perkembangan masing-masing siswa.

Dari hasil analisis tersebut guru dapat mengetahui dan menyimpulkan sejauh

mana perkembangan siswa, dan perkembangan apa saja yang perlu lebih untuk di

stimulasi. Sehingga guru bisa menyiapkan kegiatan pembelajaran untuk bulan

berikutnya sesuai dengan kemampuan siswa dan 90% guru menyusun evaluasi

penilaian semesteran perkembangan siswa, dalam evaluasi tidak hanya digunakan

untuk mengukur keberhasilan suatu program, akan tetapi untuk memantau

kemajuan dan perkembangan siswa.

Kompetensi pedagogik guru dalam evaluasi hasil belajar apabila dibuat

diagram sebagai berikut :

2%
8%

32%
58%

Gambar 4.4. Evaluasi Hasil Belajar Siswa

Diagram 4.4 menunjukkan bahwa terdapat, 58,09% guru yang selalu


mengevalausi hasil belajar siswa dengan baik dan secara objektif, 32,38%
guru yang sering mengevaluasi hasil belajar peserta didik dengan cukup baik,
7,62% guru yang kadang-kadang mengevaluasi hasil belajar peserta didik
dengan kurang baik, dan 1,9% guru yang mengevaluasi hasil belajar peserta
didik dengan tidak baik.
Tabel 4.8 Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru dalam Menge valuasi Hasil
Belajar
1 2 3 4 5
No Aspek Jumlah
f s f s f s f s f s
Saya melakukan
penilaian terhadap
1 0 0 2 4 6 18 9 36 13 65 123
aspek perkembangan
fisik siswa
Saya melakukan
penilaian terhadap
2 0 0 0 0 2 6 11 44 17 85 135
aspek perkembangan
kognitif siswa
Saya melakukan
penilaian terhadap
3 0 0 0 0 3 9 14 56 13 65 130
aspek perkembangan
bahasa siswa
Saya melakukan
penilaian terhadap
4 aspek perkembangan 0 0 1 2 3 9 18 72 8 40 123
sosial-emosional
siswa
Saya menyusun
evaluasi penilaian
5 0 0 1 2 1 3 5 20 23 115 140
harian perkembangan
siswa
Saya menyusun
evaluasi penilaian
6 0 0 0 0 1 3 8 32 21 105 140
bulanan
perkembangan siswa
Saya menyusun
evaluasi penilaian
7 0 0 0 0 0 0 3 12 27 135 147
semesteran
perkembangan siswa
Jumlah   0   8   48   272   610 938
Persentase 89,33333333
Kategori Sangat Tinggi

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa bahwa, sebagian besar guru Sekolah Dasar se

Kecamatan Kretek telah berkompeten dalam pelaksanaan evaluasi hasil

belajar yaitu 89,33%.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada Bab IV,

maka dapat disimpulan secara umum bahwa sebagian besar guru sekolah

dasar se Kabawo memiliki kompetensi pedagogik dengan baik yaitu pada

kategori sangat tinggi. Hal tersebut dapat dijabarkan seperti dibawah ini.

1. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Memahami siswa termasuk kategori

sangat tinggi dengan persentase 89,44%.

2. Kompetensi pedagogik guru dalam perancangan (perencanaan)

pembelajaran termasuk kategori sangat tinggi dengan persentase

95,33%.

3. Kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang


mendidik dan dialogis termasuk kategori sangat tinggi dengan

persentase 94,62%.

4. Kompetensi pedagogik guru dalam evaluasi hasil belajar termasuk

kategori sangat tinggi dengan persentase 89,33%.

B. Saran

1. Guru

Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensi pedagogik khususnya

pada aspek memahami siswa. Memahami siswa sangat perlu dilakukan oleh

guru karena dari situ guru memahami tujuan apa yang diinginkan oleh siswa

Dengan guru lebih meningkatkan pemaham siswa diharapkan guru mampu

memahami siswa secara keseluruhan.

2. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah lebih meningkatkan lagi pengawasan kepada guru yang

dalam hal ini adalah peningkatan kompetensi pedagogik antara lain

monitoring ke kelas, evaluasi kinerja guru, rapat guru- guru, seminar

pendidikan. Hal tersebut diatas dilakukan untuk lebih mematangkan kembali

cara guru mengajar materi yang diajarkan, sarana dan prasarana mengajar,

kurikulum dan silabus.

Anda mungkin juga menyukai