butir pertanyaan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 guru. Guru
yang dijadikan sebagai subyek penelitian adalah guru kelas dan guru mata
pelejaran baik yang sudah PNS maupun yang masih honorer atau GTT.
Secara pengalaman mengajar, sebagian besar guru telah memiliki pengalaman
(c) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan (d) evaluasi
hasil belajar. Untuk lebih memahami bab 1V, maka pada pilihan (selalu,
jarang, kadang-kadang dan tidak pernah ) dan ( tidak sesuai, kurang sesuai,
sesuai, dan sangat sesuai) akan digunakan untuk melihat aspek-aspek dalam
kompetensi pedagogik guru tersebut dilakukan oleh guru atau tidak dan
dan rendah.
Tabel 4.1 pemahaman guru terhadap siswa dilakukan dengan cara guru
mengatur posisi tempat duduk sesuai dengan kondisi siswa yaitu sebanyak
83,33%, Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh
yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif,
mencapai hasil yang sebaik baiknya. Guru mengharapkan agar siswa berhasil
dalam belajarnya., selain itu guru juga membuat suatu kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik dengan tujuan agar siswa merasa nyaman pada saat
proses belajar mengajar dilakukan dikelas. Oleh karena itu guru harus kreatif
masing-masing siswa, namun sebenarnya hal inilah yang menjadi usaha guru
menjadi lebih paham tentang materi yang akan diberikan. Guru mngetahui
karakteristik tiap-tiap siswa dalam belajar dengan persentase 80%, guru yang
karakteristik dari setiap siswanya, dengan mengenal karakter siswa, guru akan
pembelajaran akan berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang baik
pula. Guru mengingatkan siswa agar selalu peduli sesama temannya dengan
persentase 80%, tujuan guru mengingatkan hal ini agar pada saat kegiatan
yang diberikan suatu materi dan ditangkap secara cepat ada pula siswa yang
kurang paham dan tidak paham dalam pemberian materi, maka bagi siswa
yang paham sebaiknya membantu teman yang kurang paham dan tidak
paham, dalam hal ini bukan hanya dalam sekolah saja diajarkan untuk peduli
76,66%, Perhatian guru yang merata kepada semua siswa di kelas menjadi
kepada semua siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan persentase 70%,.
besar, salah satu metode untuk merangsang siswa berkomunikasi dan terlibat
secara aktif dalam pembelajaran adalah dengan pertanyaan, guru akan merasa
senang apabila siswa yang diajar menjadi lebih aktif dalam belajar. Guru
memberi perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kelainan fisik dengan
oleh siswa. Namun ada pula guru yang tidak memberikan perhatian khusus,
hal ini dilakukan bukan karena tidak peduli dengan kelainan yang dialami
oleh siswa namun guru ingin membuat siswa tersebut menjadi orang yang
dengan persentase 66,66%, perhatian guru dalam belajar siswa adalah suatu
kesulitan siswa dalam belajar dengan persentase 30%, sebagian guru yang
mengetahui kesulitan belajar yang dimiliki oleh siswa, jika siswa mengalami
kesulitan belajar.
sebagai berikut :
3% 1%
6%
24%
65%
memahami siswa dengan baik, 24,44% guru yang sering memahami siswa,
memahami siswa, dan 3,06% guru tidak pernah memahami siswa dengan
baik.
tinggi
dalam bentuk tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan jawaban
tabel. Berikut ini disajikan hasil penelitian dari masing- masing indikator.
sebagian besar guru (90%) telah menentukan tema dalam setiap pembelajaran,
selain itu 90% guru telah menentukan setiap sub tema dalam pembelajaran
untuk menetukan tujuan dan indikator dari setiap sub materi pembelajaran,
90% guru telah menentukan indikator tingkat perkembangan yang akan dicapai
target kompetensi yang ingin dicapai dalam belajar, sebagian besar guru yaitu
meningkatkan hasil proses belajar mengajar 70% guru menyusun alat penilaian
tersebut telah mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan, dan 90% guru telah memilih sumber belajar sesuai tema yang
ditentukan, dalam pemilihan sumber belajar akan lebih baik jika sumber belajar
yang dipilih tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika
diterapkan dalam pembelajaran.
5%
13%
82%
Diagram 4.2 di atas menunjukkan bahwa, terdapat 8,67% guru yang tidak hanya telah
dengan baik pada saat proses belajar mengajar berlangsung, sementara itu 13,33%
guru yang sering melakukan perencanaan pembelajaran hal ini karena guru yang
masih belum mengerti benar tentang proses perencanaan pembelajaran yang baik bagi
sangat tinggi.
dalam bentuk tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan jawaban
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dapat dijelaskan bahwa sebagian besar guru
bagaimana guru mengharapkan kepada semua anggota kelas untuk turut serta dalam
mengelola kelas. Meja tulis yang diatur berurutan mengindikasikan bahwa fokus dari
ruang kelas adalah sang guru, papan tulis atau beberapa titik pusat perhatian lainnya,
90% guru menyuruh siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai, hal ini merupakan
aktivitas yang telah menjadi suatu kewajiban bagi seluruh siswa sebelum memulai
pembelajaran, 80% guru telah menyiapkan alat dan bahan pembelajaran dalam media
menyampaikan isi materi pembelajaran, yang tediri dari buku, video, foto, gambar,
grafik, komputer, 80% guru mempersiapkan siswa untuk belajar, guru dapat
mempersiapkan dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan saat proses
80% guru melakukn kegiatan apersepsi dimana guru mempersiapkan siswa secara
fisik dan mental untuk menerima materi ajar pada hari itu. Berbagai usaha bisa
ke dalam struktur pengetahuan mereka. Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok
dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki
siswa. Oleh karena itu, pelajaran yang telah diajarkan oleh guru harus dikaitkan
waktu pembelajaran secara efisien dalam hal ini guru memprioritaskan, menjadwalkan
76,66% guru memberikan penjelasan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran hal
ini dilakukan untuk membimbing pikiran siswa dalam memahami suatu materi
yang menjadi bahan pelajaran. Untuk memperkuat struktur kognitif siswa yang
baik pada proses pembelajaran berlangsung melalui bahasa, siswa mampu memahami
penjelasan yang disampaikan guru dan sesama siswa, 70% guru menerima siswa apa
adanya kompetensi kepribadian bukan bagian dari bahan yang akan dan harus
diajarkan para guru pada para siswa , tetapi merupakan kekuatan yang harus dimiliki
setiap guru, agar dapat menghantarkan para siswanya menjadi orang-orang cerdas
(smart citizen), 86,66% guru mempersilahkan siswa untuk bertanya apa yang tidak
dimengerti Pada proses pembelajaran, guru harus mendorong siswa untuk bertanya,
terutama mengajukan pertanyaan yang bersifat investigatif dengan tujuan agar
mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa, 76,66% guru mempersilahkan
dan terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, 73,33% guru menyemangati
siswa dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan kepada siswa dengan penuh
semangat dan antusias, hal ini akan membuat siswa pun merespon dengan baik dalam
pembelajaran dan akan termotivasi dalam proses pembalajaran sehingga daya serap
siswa menjadi efektif. 60% guru membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri ,
kepercayaan diri siswa sangat penting dalam proses pembelajaran karena tidak hanya
siswa disetiap akhir pembelajaran, hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan
menyuruh siswa membaca doa diakhir pembelajaran selain do’a sebelum belajar, do’a
setelah belajar juga tak kalah pentingnya dipanjatkan dalam mengungkapkan puji
syukur kehadirat Allah SWT sekaligus memohon keberkahan atas segala aktivitas
belajar oleh guru maupun siswa serta memohon dianugerahi oleh Allah SWT
pemahaman pada semua pelajaran yang telah diterima siswa-siswi dari pagi hingga
76%
Diagram Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa terdapat 76,47% guru selalu
dengan sangat baik, 20,19% guru yang masih belum mengerti benar tentang
pembelajaran yang mendidik dan dialogis dengan baik, dan 3,33% guru yang
siswa.
Data yang dihimpun pene liti merupakan data kuantitatif yang disajikan dalam
bentuk tabel. Hasil persentase yang didapat dari perhitungan jawaban angket
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran evaluasi hasil belajar,
kegiatan penilaian dapat dilakukan secara harian atau mingguan tergantung guru
yang memandang saat yang tepat bagi siswa untuk dilihat kemampuannya pada
kognitif siswa dalam perkembangan kognitif, peran guru di sekolah adalah untuk
perkembangan bahasa siswa dengan instrument observasi yang dilihat adalah dari
adanya interaksi langsung antara guru dan siswa baik secara diskusi atau tanya
jawab didalam kelas maupun saat berinteraksi bebas diluar kelas, 26,66% guru
perkembangan sosial dan emosi yang positif memudahkan siswa belajar dengan
lebih baik dan berhasil dalam semua aktifitas disekolah, 76,66% guru menyusun
bervariasi sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan apa saja yang siswa
sudah mampu dan siswa belum mampu, sehingga guru dapat memilih kegiatan
yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa, sama halnya dengan guru
Dari hasil analisis tersebut guru dapat mengetahui dan menyimpulkan sejauh
mana perkembangan siswa, dan perkembangan apa saja yang perlu lebih untuk di
berikutnya sesuai dengan kemampuan siswa dan 90% guru menyusun evaluasi
2%
8%
32%
58%
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa bahwa, sebagian besar guru Sekolah Dasar se
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada Bab IV,
maka dapat disimpulan secara umum bahwa sebagian besar guru sekolah
kategori sangat tinggi. Hal tersebut dapat dijabarkan seperti dibawah ini.
95,33%.
persentase 94,62%.
B. Saran
1. Guru
pada aspek memahami siswa. Memahami siswa sangat perlu dilakukan oleh
guru karena dari situ guru memahami tujuan apa yang diinginkan oleh siswa
2. Kepala Sekolah
cara guru mengajar materi yang diajarkan, sarana dan prasarana mengajar,