Anda di halaman 1dari 2

Enkoprosresis

Anak-anak yang berumur 2-\3 tahun biasanya tidak berak di celana lagi. Bila hal ini sekali-kali terjadi,
tidak usah dikhawatirkan sebab mungkin karena anak itu sakit atau karena rangsangan emosional yang
hebat. Akan tetapi bila sudah berumur \3-4 tahun masih defekasi di celana, perlu diselidiki faktor-faktor
penyebabnya misalnya adanya gangguan organic dan retardasi mental. Penyebab lain ialah:
- Latihan yang salah: ibu tergesa-gesa melatih anaknya sebelum waktu (sebelum umur 1 tahun
seorang anak memang belum dapat mengontrol sfinkternya) sehingga menjadi bingung dan takut.
Atau kurang diperhatikan sehingga kurang dilatih
- Adanya gangguan emosional misalnya iri hati terhadap adik yang baru lahir
Gangguan Perilaku
Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan, kebiasaan
atau norma-norma masyarakat. Ia menimbulkan kesukaran dalam asuhan dan pendidikan.
Penyebab gangguan perilaku dari anak sendiri dan dari lingkungannya yang keduanya saling
mempengaruhi.
Anak sendiri
1. Penyebab yang diturunkan. Beberapa sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang
tua kepada anaknya. Karena itu mempunyai ciri dan sifat-sifat ini maka suatu keadaan atau hal
tertentu menimbulkan stress pada anak yang bersangkutan tetapi tidak pada anak yang lain.
2. Penyebab yang diperoleh pada waktu anak berkembang. Telah lama diketahui bahwa gangguan
otak seperti trauma kepala, ensefalitis, neoplasma, dan lain-lain dapat mengakibatkan perubahan
kepribadian. Anak dengan sindrom otak organic ini mungkin menunjukkan hiperkinesa,
kegelisahan, kecenderungan untuk merusak.
Lingkungan
Meskipun faktor-faktor yang diturunkan itu mempengaruhi perilaku anak, akan tetapi faktor lingkungan
sering lebih menentukan. Dan karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan
perilaku itu dapat dipengaruhi atau dapat dicegah. Beberapa penyebab gangguan perilaku yang berasal
dari lingkungan:
1. Orang tua: sikap orang tua terhadap anak mereka merupakan faktor yang sangat penting bagi
perkembangan kepribadian anak itu. Perkawinan yang tidak bahagia atau perceraian
menimbulkan kebingungan pada anak. Bila orang tua hidup tidak rukun, maka sering mereka
tidak konsekuen dalam hal mengatur disiplin dan sering mereka bertengkar di depan anal.
Sebaliknya disiplin yang dipertahankan secara kaku dapat menimbulkan frustasi yang hebat.
Disiplin dipertahankan dengan bijaksana jangan sampai seakan-akan ada dua blok di rumah yaitu
orang tua di satu pihak dan anak-anak di lain pihak.
2. Saudara-saudara: rasa iri hati terhadap saudara-saudara adalah normal, biasanya lebih nyata pada
anak pertama dan lebih besar antara anak-anak dengan jenis kelamin yang sama. Perasaan ini
akan bertambah keras bila orang tua memperlakukan anak-anak tidak sama (pilih kasih). Untuk
menarik perhatian dan simpati orang tua, anak-anak tersebut biasanya menunjukkan perilaku
yang agresif atau negativistic.
3. Orang-orang lain di dalam rumah, seperti nenek, saudara orang tua atau pelayan, juga dapat
mempegaruhi perkembangan kepribadian anak. Nenek pada umunya menunjukkan sikap
memanjakan cucunya.
4. Hubungan di sekolah juga perlu diselidiki. Bagaimana hubungan dengan gurunya dan teman-
temannya. Tidak jarang seorang guru yang sifatnya terlalu keras justru menimbulkan kenakalan
pada murid-muridnya.
5. Keadaan ekonomi: gangguan perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan sosio-
ekonomi tinggi atau rendah. Hal ini terjadi karena orang tua mereka terlalu sibuk dengan
kegiatan-kegiatan social (pada kalangan atas) atau sibuk mencari nafkah (pada kalangan rendah)
sehingga lupa menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka.

Anda mungkin juga menyukai