Penetuan Kadar Kalsium, Magnesiu Dan Magnesium Dan Konduktivitas Pada Sumber Air Di Pt. Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara
Penetuan Kadar Kalsium, Magnesiu Dan Magnesium Dan Konduktivitas Pada Sumber Air Di Pt. Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara
RITA SIPANGKAR
152401053
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
Rita Sipangkar
152401053
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya.
Rita Sipangkar
152401053
Disetujui di
ABSTRAK
Telah dilakukan penentuan kadar kalsium, magnesium dan konduktivitas dari sumber air
di PT. Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara. Penentuan kadar kalsium dan
magnesium dengan metode titrasi kompleksometri. Dimana pada penentuan kadar
kalsium dengan penambahan larutan NaOH dan indikator murexid akan mengalami
perubahan warna dari merah muda menjadi warna ungu yaitu setelah dititrasi dengan
larutan EDTA. Dan pada penentuan magnesium dihitung dari hasil penentuan kadar
kalsium. Dan pada penentuan kadar konduktivitas dilakukan dengan alat
konduktivitimeter. Hasil analisis yang diperoleh untuk kadar kalsium dilakukan selama
lima hari berturut-turut pada sumber 2, 3, dan 4 yaitu 12,30 mg/L, 26,32 mg/L, dan
13,98 mg/L, dan magnesium yaitu 5,50 mg/L, 28,39 mg/L, dan 47,57 mg/L. Sedangkan
untuk konduktivitas yang diperoleh yaitu 115,2 µs/cm, 150,8 µs/cm, dan 130,8 µs/cm.
Kadar kalsium, magnesium dan konduktivitas pada sumber mata air 2, 3, dan 4 di PT.
Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara telah memenuhi syarat SNI dan permenkes
Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990.
ABSTRACT
We have determined the calsium, magnesium, and conduktivity of the water source in PT.
Tirta Investama Langkat, North sumatera. Determination of calsium and magnesium
concentration by method of titration of complexometri where obtained calsium levels by
the method of complexity titration. Where on the determination of calsium levels with the
addition of NaOH solution of murexid indicator will change the colour from pink to
purple colour thet is after dititrasi with EDTA solution. And on the determination of
conduktivity level is done by conduktivitimeter. The results of the analysis obtained for
calsium levels fermormed for five consecutive days at source 2, 3 and 4 yaitu 12,30 mg/L,
26,32 mg/L, 13,98 mg/L and magnesium 5,50 mg/L, 28,39 mg/L, 47,57 mg/L. While the
conductivity 115,2 µs/cm, 150,8 µs/cm, 130,8 µs/cm. Levels of calsium, magnesium, dann
konduktivity at source 2,3 and 4 springs in PT. Tirta Investama Langkat, nort sumatera
has fulfilled the SNI and the minister of Health number : 416/MENKES/PER/IX/1990.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas
akhir ini dengan judul penentuan kadar kalsium, magnesium dan konduktivitas pada sumber air
di PT.Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari
perhatian, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung.
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesehatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
2. Terkhususnya penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sangat tulus kepada Orang
Tua penulis yang selama ini tiada henti-hentinya memberikan dukungan, semangat,
perhatian, serta bantuan moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir ini.
3. Bapak Dr. Firman Sebayang, M.S, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan meluangkan waktunya kepada penulis ditengah kesibukannya dalam
membantu penulis menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
4. Bapak Dr. Minto Supeno, M.S, selaku Ketua Program Studi D3 Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
5. Ibu Dr. Cut Fatimah Zuhra, M.Si selaku Ketua Departemen Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
6. Ibu Dra. Nurhaidah Pasaribu M.Si selaku sekertaris Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.
7. Bapak Dr. Kerista Sebayang selaku dekan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
8. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara Medan terkhususnya Jurusan Kimia yang telah mendidik
penulis menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Rita Sipangkar
Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS i
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR SINGKATAN x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Hipotesis 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metodologi Percobaan 3
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 35
No Judul Halaman
Tabel
1 Latar Belakang
Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar
tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun bervariasi
antara bagian-bagian tubuh seseorang . Beberapa organ tubuh mengandung air antara
lain otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6% , dan darah 83%. Itupun
dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Volume air dalam
tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat
bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga setiap harinya kurang lebih
2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter di produksi
menjadi urine. Selebihnya di serap kembali masuk ke aliran darah. Dalam
kehidupan sehari-hari , air di pergunakan antara lain untuk mandi, memasak,
mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri
(Chandra, 2005).
Air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah melalui
sebuah proses sterilisasi, dikemas dan aman untuk diminum mencakup air mineral
dan air demineral. Beberapa terakhir ini penjualan air minum dalam kemasan
(AMDK) di Indonesia berkembang sangat pesat, sehingga banyak terjadi persaingan
bagaimana memproduksi air minum yang layak dikonsumsi masyarakat. Ada yang
menyebut air minum mineral, ada pula air minum murni, dengan kualitas yang
bermacam-macam pula. Hal tersebut ternyata memunculkan perbedaan pendapat air
mineral dan air murni di kalangan para ahli dan produsen air minum.
Untuk memperoleh air minum yang sehat dengan rasa yang tidak berubah
selama penyimpanan, maka selama berlangsungnya proses produksi diperlukan
adanya pengawasan mutu yang baik dari bahan baku sampai menjadi produk jadi
yang di dalamnya juga tercakup pelaksanaan cleaning dan sanitasi.
Dari hal tersebut maka penulis menganggap perlunya di pelajari tentang pelaksanaan
proses sanitasi pada proses pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK)
“AQUA” di PT. Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara.
1. Berapakah kadar kalsium, magnesium dan konduktivitas pada sumber air di PT.
Tirta Investama Langkat, Sumatera Utara.
2. Apakah hasil dari kadar kalsium, magnesium dan konduktivitas di PT. Tirta
Investama Langkat, Sumatera Utara sudah memenuhi standart SNI dan MENKES.
1.3 Hipotesis
Kadar kalsium, konduktivitas dan magnesium pada sumber air di PT.Tirta Langkat,
Sumatera Utara sudah sesuai dengan mutu standart SNI dan MENKES.
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi
oleh PT. Aqua Golden Mississippi Tbk di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di
Indonesia, aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua adalah merek
AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek
AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek
generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi aqua dengan
kepemilikan berbeda - beda (3 pabrik dimiliki oleh PT. Tirta Investama, 10 pabrik
dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara
dimiliki oleh PT. Tirta Investama). Sejak tahun 1998, aqua sudah dimiliki oleh
perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup
Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang
setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air
minum dalam kemasan (AMDK). Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau
usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang pioner maka almarhum berhasil
menanamkan nilai- nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia.
Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan
berbagai produk air mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh
faktor aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta
strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan
adalah terutama melalui iklan dimedia elektronik dan cetak, mensponsori berbagai
acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Dalam pemasarannya, grup distribusi
aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang terluas di Indonesia, yang mana
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
PT Aqua Golden Mississippi, selaku perusahaan pertama dari aqua group, didirikan
pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto
bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas
pada awal dekade 1980-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah
perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi
mengalami diare yang disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Tirto
kemudian mengetahui bahwa tamu - tamunya yang berasal dari negara barat tidak
terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan. Tirto
mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT
Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.
Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur
bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena
dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium,
magnesium, potasium, zat besi, dan sodium. Willy Sidharta, sales dan perakit mesin
pabrik pertama aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi
aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to door khususnya yang
menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung aqua. Konsep pengiriman
menggunakan kardus- kardus dan galon- galon menggunakan armada yang didesain
khusus membuat penjualan aqua secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka
penjualan aqua mencapai dua Triliun Rupiah pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, pabrik aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun
kemudian, terjadi pengembangan produk aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru,
Lisa Tirto sebagai pemilik aqua Golden Mississippi sepeninggal suaminya Tirto
Utomo, menjual sahamnya kepada Group Danone pada 4 september 1998. Akuisisi
tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat
menyelamatkan aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada
peningkatan kualitas produk dan menempatkan aqua sebagai produsen air mineral
dalam kemasan (AMDK) yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan
dengan pergantian milenium, aqua meluncurkan produk berlabel Danone –Aqua.
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang
lain juga sangat membutuhkan air. Kekurangan air pada tubuh manusia bisa
menyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada
berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem
penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak.
Bagi kehidupan makhluk hidup, air bukanlah merupakan hal yang baru, karena tidak
satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung tanpa air. Oleh sebab itu air
dikatakan sebagai benda mutlak yang harus ada dalam kehidupan manusia. Tubuh
manusia mengandung 60% -70% air dari seluruh berat badan, air di daerah jaringan
lemak terdapat kira-kira 90% (Soemirat, 2003).
Air yang dipergunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari masih banyak yang
belum memenuhi persyaratan kesehatan, maka pengelolaan sumber daya air sangat
penting agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung, tanpa pengelolaan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha
diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik.
Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan hidup hanya
beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel; kandungan air
bagi setiap jaringan tubuh sangat bervariasi misalnya jaringan otot sekitar 7,5%;
jaringan lemak sekitar 2%; darah sekitar 90%. Air merupakan bahan pelarut didalam
tubuh dan membantu dalam pelembutan makanan. Suhu tubuh secara tidak langsung
diatur oleh air dengan cara penyerapan melalui paru-paru dan keringat melalui kulit.
Kebutuhan air untuk diminum setiap hari sekitar 2 liter (bagi orang dewasa). Setiap
individu memerlukan air sekitar 60 liter/hari (untuk minum, cuci dan sebagainya).
Air banyak diperlukan dalam berbagai bidang, antara lain:
Suatu bidang yang sangat luas yang berkaitan dengan penggunaan metode kimia
fisika dan biologi dalam menganalisis contoh air mulai dari air yang telah didestilasi
sampai air yang tercemar/terpolusi. Bidang atau hal utama yang diperhatikan dalam
usaha menganalisis meliputi:
Sudah diketahui bahwa analisis air meliputi berbagai bidang dan metode yang
dipakai meliputi kimia, fisika dan biologi.
Berdasarkan analisis air maka air digolongkan dalam 3 (tiga) golongan yaitu air
kotor/ air tercemar, air bersih dan air siap minum.
Pengolahan air tercemar bukan suatu hal yang mudah oleh karena air tercemar
mengandung bahan organik dan anorganik, kuman/bakteri dengan pH yang beraneka
ragam oleh karena zat asam atau basa. Perlu beberapa disiplin ilmu dikaitkan dalam
melaksakan pengolahan air tercemar. Disiplin ilmu yang dimaksud adalah disiplin
ilmu kimia, fisika dan biologi. Pengolahan air tercemar secara sederhana, yaitu:
10
Pemanfaatan air bersih secara umum dapat dikatakan penggunaan air bersih
sebagai berikut:
11
Menurut Effendi (2003), air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh senyawa
kimia lain, karakter tersebut antara lain:
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0°C (32°F) – 100°C,
air berwujud cair.
2. Suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan
panas yang sangat baik.
3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan
adalah proses perubahan air menjadi uap air.
4. Air merupakan pelarut yang baik.
5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi.
6. Air merupakan satu - satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.
Harus jernih, transparan, tidak berwarna dan tidak dicemari bahan organik maupun
anorganik. Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Air minum pun seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan
segala yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang
dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat secara estetis, dan dapat merugikan secara
ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada
seluruh jaringan distribusinya. Atas dasar pemikiran tersebut dibuat suatu standar air
12
1. Syarat fisik
- Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat
anorganik maupun organik. Zat anorganik, biasanya berasal dari lapukan
tanaman dan hewan. Buangan industri juga dapat menyebabkan kekeruhan.
Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung
perkembang biakannya.
13
2. Syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu
dalam jumlah yang melampaui batas yang telah ditentukan.
3. Syarat bakteriologi
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) dan tidak
boleh mengandung bakteri-bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah
ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar
(feases) dan tanah.
Air menjadi salah satu ikon air mineral yang sangat terkenal di dunia. Air mineral
seperti aqua memiliki perbedaan dengan jenis air minum dalam kemasan yang
dikeluarkan dengan beberapa nama yang berbeda. Air mineral aqua diambil
langsung dari sumber mata air pegunungan dengan proses yang higienis. Pengolahan
dengan berbagai jenis perlengkapan canggih akan membuat air mineral aqua
mengandung berbagai jenis mineral yang sangat baik untuk tubuh. Air mineral
mengandung beberapa mineral asli dari sumber mata air seperti kalsium, zat besi dan
magnesium. Air mineral aqua tidak mengandung bahan tambahan, bahan kimia
maupun bahan pengawet. Ini adalah salah satu keunggulan air mineral dibandingkan
jenis air tanah yang dimasak dan dikonsumsi secara langsung. Selain itu
14
Menurut dari sumber FDA (food drug administration) air mineral berasal dari
air alami harus diverifikasi dalam sebuah laboratorium untuk menilai tingkat mineral
dan kadar garam alami. Air mineral yang berasal dari bawah tanah harus diolah
dengan proses geologis dan semua sumber air harus dilindungi secara fisik. Jadi,
apakah aqua memiliki manfaat untuk kita? dibawah ini adalah beberapa manfaat
aqua yang tergolong sebagai salah satu air mineral alami yaitu sebagai berikut:
15
4. Mengatur Kolesterol
Kolesterol jahat atau LDL memang menjadi ancaman kesehatan yang serius.
Kolesterol ini bisa menyebabkan tubuh mengalami resiko masalah kesehatan seperti
serangan jantung, stroke, diabetes dan masalah lain. Air mineral yang mengandung
magnesium dan kalium sangat penting untuk menurunkan kolesterol jahat dalam
tubuh. Selain itu sumber air mineral ini berpotensi untuk membantu menjaga
kesehatan jantung sehingga tubuh lebih sehat.
Kalsium merupakan unsur logam alkali tanah yang reaktif, mudah ditempa dan
dibentuk serta berwarna putih perak. Kalsium bereaksi dengan air dan membentuk
16
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh yaitu
1,5% - 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dari
jumlah ini, 99% berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Didalam cairan
ekstraseluler dan intraseluler kalsium memegang peranan penting dalam mengatur
fungsi sel seperti transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga
permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon – hormon dan
faktor pertumbuhan (Almatsier, 2004).
- Pembentukan tulang
Almatsier (2004) menyebutkan bahwa kalsium dalam tulang mempunyai dua fungsi :
(a) sebagai bagian integral dari struktur tulang, (b) sebagai tempat menyimpan
kalsium. Proses pembentukan tulang dimulai pada perkembangan janin, dengan
membentuk matriks yang kuat, tetapi masih lunak dan lentur yang merupakan cikal
bakal tubuh. Matriks yang merupakan sepertiga dari bagian tulang terdiri dari serabut
yang terbuat dari kolagen yang diselubungi oleh bahan gelatin. Setelah lahir matriks
segeralah mulai menjadi kuat dan mengeras melalui proses klasifikasi, yaitu
terbentuknya kristal mineral yang mengandung senyawa kalsium. Karena kalsium
merupakan mineral yang utama dalam ikatan ini, keduanya harus berada dalam
17
- Pembentukan gigi
Mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian tengah dan luar
dari gigi adalah mineral yang sama dengan pembentuk tulang, yaitu hidroksiapatit.
Namun, kristal dalam gigi lebih padat dan kadar airnya lebih rendah. Protein dalam
email gigi adalah keratin, sedangkan dalam dentin adalah kolagen. Pertukaran antara
kalsium gigi dan kalsium tubuh berlangsung dengan lambat dan terbatas pada
kalsium yang terdapat dalam lapisan dentin. Sedikit pertukaran mungkin juga terjadi
diantara saliva dan email gigi. Kekurangan kalsium selama masa pembentukan gigi
dapat menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap kerusakan gigi (Almatsier,
2004).
- Pembekuan darah
Bila terjadi luka, ion kalsium dalam darah merangsang pembebasan fosfolipida
tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengkatalisis
perubahan protrombin bagian darah normal menjadi trombin, kemudian membantu
perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi pibrin yang merupakan
gumpalan darah (Sherwood, 2001).
- Kontraksi otot
Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot,
yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa
mengendur sesudah kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.
Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transfor membran sel,
kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator membran, dan transmisi ion
melalui membran organel sel (Almatsier, 2004).
18
Untuk mendeteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator
zat warna yang ditambahkan pada larutan logam pada saat awal sebelum titrasi akan
membentuk kompleks berwarna dengan sejumlah jenis logam. Pada saat akhir titrasi
( kelebihan sedikit EDTA) maka kompleks indikator-logam akan pecah
menghasilkan warna yang berbeda. Indikator yang digunakan adalah murexid yang
pada titik akhir akan berubah warna dari merah mudah menjadi ungu (Gandjar,
2007). Pada awalnya indikator murexid bereaksi dengan ion kalsium sehingga
larutan berwarna merah muda. Pada titik akhir titrasi dengan EDTA, indikator akan
lepas kembali dan larutan menjadi berwarna ungu.
Co C N=C C Co C–N–C C
NH Co Co NH NH Co Co NH
Ca Merah muda
19
O = NH4+
HN C Co NH HOOC CH2 CH2COOH
Co C N C C + N–CH2 CH2 N
NH Co Co NH HOOC CH2 CH2COOH
O = NH4+
HN C Co NH OOC CH2 CH2COOH
Co C N C C + N –CH2 CH2 N
NH Co Co NH OOC CH2 CH2COOH
Ca EDTA
Konduktivitas (daya hantar listrik / DHL) adalah gambaran numerik dari kemampuan
air untuk meneruskan aliran listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam
terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Reaktivitas, bilangan
valensi,dan konsentrasi ion-ion terlarut sangat berpengaruh terhadap nilai DHL.
Asam, basa dan garam merupakan penghantar listrik (konduktor) yang baik,
sedangkan bahan organik misalnya, sukrosa dan benzena yang tidak dapat
mengalami disosiasi, merupakan penghantar listrik yang jelek. Konduktivitas
dinyatakan dengan satuan µmhos/cm atau µsiemens/cm. Kedua satuan tersebut
setara. Air suling (aquades) memiliki nilai DHL sekitar 1 µmhos/cm, sedangkan
perairan alami sekitar 20-1500 µmhos/cm. Perairan laut memiliki nilai DHL yang
sangat tinggi karena banyak mengandung garam terlarut. Limbah industri memiliki
nilai DHL mencapai 10.000 µmhos/cm. (Alamsyah, S. 1997).
20
Magnesium adalah pemblokir kalsium yang alamiah (natural calsium blocker), tetapi
ini tidak diketahui oleh sebagian besar para dokter. Jadi, konsumsi magnesium yang
cukup dapat menghindarkan seseorang dari serangan jantung mandadak dan
timbulnya batu ginjal. Cara paling mudah serta murah untuk mendapatkan asupan
magnesium yang cukup adalah melalui air minum yang telah difortifikasi dengan
magnesium dan salah satu sumber magnesium yang murah adalah SAL. Jadi, selain
bebas cemaran mikroba dan logam-logam berat berbahaya, persyaratan air minum
yang baik juga harus mengandung mineral-mineral penting untuk metabolisme
tubuh. Mineral-mineral tersebut terutama adalah magnesium, kalsium, kalium dan
seng yang semuanya terkadung dalam SAL. Sehari-hari, tambahan asupan
magnesium yang paling mudah, murah, aman, dan praktis adalah melalui air minum
yang telah difortifikasi dengan magnesium. Fortifikasi atau penambahan magnesium
yang murah meriah adalah dengan menggunakan SAL. Penambahan magnesium
dalam menu harian kita dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Antara lain
meneteskan langsung kedalam air minum (teh, kopi, jus, air putih) yang akan kita
konsumsi. Selain itu, penambahan dapat juga dilakukan melalui penanakan nasi,
pembuatan sup serta penggorengan ikan dan daging. Seperti telah diuaraikan
sebelumnya bahwa kebutuhan magnesium manusia dewasa adalah 400-450 mg per
hari. Bahkan Amerika, Eropa serta Jepang telah mempunyai peraturan dinegaranya
masing-masing untuk menambahkan unsur magnesium kedalam air minum dalam
kemasan (AMDK) dan tertera dalam standar nasional AMDK-nya. Pemilihan air
minum sebagai media karena paling efektif untuk memenuhi bakso, sup , atau kita
hendak menanak nasi. SAL dapat dikonsumsi dengan jenis makanan apapun (Nelson
Sembiring, 2007).
21
3.2.2 Alat
(EDTA)
22
- Ditimbang 1,0 gram CaCO3 dan dimasukkan kedalam Beaker Glass 500 ml
- Dilarutkan dengan HCl 1:1 hingga larut
- Ditambahkan 200 ml aquades, didihkan untuk menghilangkan CO2
- Didinginkan
- Ditambahkan beberapa tetes indikator merah methyl hingga berubah warna
menjadi orange Dipindahkan kedalam labu takar 1 L sampai garis batas
Dihomogenkan
23
- (Hardness-Ca) x 1010,10)
- Dihidupkan conduktivitimeter
- Dimasukkan sampel kedalam Beaker Glass
- Dimasukkan alat conduktivitimeter kedalam Beaker Glass yang telah berisi
sampel
- Ditekan tombol “Read” pada conduktivitimeter
- Ditunggu beberapa menit sampai conduktivitimeter membaca hasil
- Dicatat nilai conduktivitimeter yang diperoleh
- Diulangi prosedur kerja untuk hari berikutnya selama lima hari berturut-turut.
24
Berikut ini adalah tabel hasil analisa kadar kalsium, magnesium dan konduktivitas
pada sumber air di PT. TIRTA INVESTAMA LANGKAT SUMATERA UTARA
yang dilakukan mulai dari tanggal 22 Januari 2018 sampai tanggal 28 Februari 2018.
Dimana kadar kalsium dan magnesium dilakukan dengan menggunakan metode
titrasi kompleksometri, sedangkan kadar konduktivitas dilakukan dengan metode
conduktivitimeter. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada tabel 4.1 .
Tabel 4.1 kadar Kalsium, Magnesium dan Konduktivitas air di PT.Tirta Investama
Langkat.
25
Untuk menghitung kalsium dan magnesium yang di hasilkan dari sumber air di PT.
TIRTA INVESTAMA LANGKAT, SUMATERA UTARA. Yaitu sebagai berikut:
( ) ( )
( )
Dimana :
Untuk sumber 2
mg/L
Untuk sumber 3
= 14,54 mg/L
Untuk sumber 4
= 8,41 mg/L
Percobaan 2
Untuk sumber 2
mg/L
Untuk sumber 3
26
Untuk sumber 4
= 11,62 mg/L
Percobaan 3
Untuk sumber 2
= 12,66 mg/L
Untuk sumber 3
= 13,34 mg/L
Untuk sumber 4
= 13,26 mg/L
Percobaan 4
Untuk sumber 2
= 11,34 mg/L
Untuk sumber 3
= 19,14 mg/L
Untuk sumber 4
= 12,98 mg/L
Percobaan 5
Untuk sumber 2
= 11,26 mg/L
Untuk sumber 3
27
Untuk sumber 4
= 12,78 mg/L
Percobaan 1
Untuk sumber 2
Mg = (Hardness-Ca) x 1010,10
= 12,72 mg/L
Untuk sumber 3
Mg = (Hardness-Ca) x 1010,10
= 10,42 mg/L
Untuk sumber 4
Mg = (Hardness-Ca) x 1010,10
= 7,32 mg/L
Percobaan 2
Untuk sumber 2
Mg = (Hardness-Ca) x 1010,10
= 13,53 mg/L
28
= 38,09 mg/L
Untuk sumber 4
Mg = (Hardness-Ca) x 1010,10
= 23,52 mg/L
Percobaan 3
Untuk sumber 2
= 20,73 mg/L
Untuk sumber 3
= 18,70 mg/L
Percobaan 4
Untuk sumber 2
= 20,32 mg/L
Untuk sumber 3
29
= 35,85 mg/L
Untuk sumber 4
Mg = (Hardness-Ca) x 1010,10
= 17,57 mg/L
Percobaan 5
Untuk Sumber 2
= 19,87 mg/L
Untuk sumber 3
= 41,58 mg/L
Untuk sumber 4
= 17,02 mg/L
4.3 Pembahasan
30
31
5.1 Kesimpulan
1. Penentuan kadar kalsium pada sumber air di PT. Tirta Investama Langkat,
Sumatera Utara yang diperoleh yaitu sumber 2 = 12,30 mg/L, sumber 3 =
26,32 mg/L, sumber 4 = 13,98 mg/L.
2. Penentuan kadar magnesium pada sumber air di PT. Tirta Investama
Langkat, Sumatera Utara yang diperoleh yaitu sumber 2 = 5,50, sumber 3 =
28,39 mg/L, sumber 4 = 47,57 mg/L.
3. Penentuan kadar konduktivitas pada sumber air di PT. Tirta Investama
Langkat, sumatera utara yang diperoleh yaitu sumber 2 = 115,2 µs/cm,
sumber 3 = 150,8 µs/cm, sumber 4 = 130,8 µs/cm, dari hasil penelitian kadar
kalsium, magnesium dan konduktivitas yang diperoleh dari percobaan masih
sesuai dengan standart mutu yang ditetapkan oleh PT. Tirta Investama
Langkat, Sumatera Utara.
5.2 Saran
3. Sebaiknya pada saat menganalisa sampel harus memahami prosedur agar tidak
terjadi kesalahan dan hasil yang kita dapatkan sesuai standart.
32
33
35
Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990
No Parameter Satuan Air Mineral Air Dimineral
1 Bau - Tidak Berbau Tidak Berbau
2 Rasa - Tidak Berasa Tidak Berasa
3 Warna Unit Pt-Co Maks. 5 Maks. 5
4 Kekeruhan Ntu Maks. 3 Maks. 3
5 Ph - 6,0 - 8,5 5,0 – 7,5
6 Zat Organik mg/L Maks. 10 -
7 Nitrat (NO3) mg/L Maks. 45 -
8 Nitrit (NO2) mg/L Maks. 3 -
9 Ammonium (NH4) mg/L Maks. 0,15 -
10 Sulfat (SO4) mg/L Maks. 200 -
11 Klorida (Cl) mg/L Maks. 250 -
12 Flourida (F) mg/L Maks. -
1
13 Sianida (Sn) mg/L Maks. 0,05 -
14 Besi (Fe) mg/L Maks. 0,1 -
15 Mangan (Mn) mg/L Maks. 0,4 -
16 Klor Bebas (Cl2) mg/L Maks. 0,1 -
17 Kromium (Cr) mg/L Maks. 0,005 -
18 Barium (Ba) mg/L Maks.0,7 -
19 Boron (Br) mg/L Maks. 0,3 -
20 Selenium (Se) mg/L Maks. 0,01 -
21 Timbal (Pb) mg/L Maks. 0,05 Maks. 0,05
22 Tembaga (Cu) mg/L Maks. 0,5 Maks. 0,5
23 Kadmium (Cd) mg/L Maks. 0,03 Maks. 0,03
24 Raksa (Hg) mg/L Maks. 0,001 Maks. 0,001
25 Perak (Ag) mg/L - Maks. 0,025
26 Kobalt (Co) mg/L - Maks. 0,01
27 Bakteri E. Colli APM/100 ml <2 <2
Sumber : Badan standarisasi nasional, 2001
36
Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990
Kadar
No Parameter Satuan Keterangan
Maksimum
A Fisika
1 Bau - - Tidak Berbau
2 TDS mg/L 1,000 -
3 Kekeruhan NTU 5 -
4 Rasa - - Tak berasa
0
5 Suhu C - -
6 Warna Skala TCU 15 -
B Kimia Organik
C Kimia Organik
37
38