Term 4 Hukum Internasional (Ver 1.0) Diktat
Term 4 Hukum Internasional (Ver 1.0) Diktat
~ MATERI UTS ~
PERBEDAAN INTERNASIONAL PUBLIK DAN PERDATA INTERNASIONAL
Perdata Internasional, bagian dari hukum perdata, yang menjadi subjek hukumnya adalah subjek
hukum perdata (orang, badan hukum)
Internasional Publik, subjek hukum internasional (negara, organisasi internasional, palang merah
internasional, tahta suci Vatikan, individu1, dan belligerent2)
Ada sarjana yang tidak membedakan karena lebih melihat objek persoalan daripada subjeknya
Hukum Internasional
Jika disebutkan hukum internasional saja maka yang dimaksud adalah hukum internasional
publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antar subjek hukum internasional yang bersifat
publik3
Sifat Hubungan
Dalam hukum internasional sifat hubungannya koordinatif, berbeda dengan cabang hukum
publik lainnya yang subordinatif
- Pidana, HAN, HTN, hubungannya seperti dosen dan mahasiswa
- HIN seperti ketua kelas (yang juga mahasiswa) dan mahasiswa kelasnya
1
Hanya untuk mereka yang melakukan kejahatan
2
Pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata, diakui statusnya secara internasional (biasanya pemberontak)
3
Mengatur antara negara dengan masyarakatnya, semua yang tidak bersifat privat – definisi dari bu Melda
4
Kebiasaan masyarakat yang menjadi hukum
Kebudayaan
Yahudi
Hukum
SEJARAH Internasional
Perjanjian
HIN Westphalia
Modern
Awal
PEMIKIRAN
Modern
Negara
Pemerintahan Dunia
Negara
o Perdata Nasional
o Perdata Internasional
- Hukum Publik
o HTN
o HAN
o Hukum Pidana
o Hukum Internasional Publik
Umum
Regional
Khusus
Hukum Laut
Hukum Udara
Hukum Angkasa
Perjanjian Internasional
Hukum Diplomatik
Hukum Organisasi Internasional
Hukum Perdagangan Internasional
Hukum Lingkungan Internasional
Hukum Humaniter
Dulu Eropa merasa peradaban ada di tempat saya, di luar Eropa tidak ada peradaban. Bahkan
orang-orang Eropa menggunakan kapal untuk berlayar (European discoveries of the new world)
Saling caplok wilayah dan memunculkan perang
Meski 150 negara saat ini bukan berasal dari Eropa, sistem kontemporer hukum internasional
berdasarkan model Eropa yang berkembang dalam 4 abad terakhir
Dalam konteks negara non-Eropa protes dalam hal hukum internasional terlalu Eropasentris,
Mochtar termasuk salah satu sosok penting disini. Akhirnya konsep negara kepulauan diakui
dalam hukum laut, yang berarti juga diakui dalam hukum internasional. 5
5
Sebelum konvensi hukum laut, berdasarkan batas-batas negara, Indonesia terpecah-pecah karena garis batas negara hanya
sekian mil dari pantai dan tidak mengakomodir laut yang berada di dalam wilayah kepulauan (contoh laut Jawa)
Awal mula hukum internasional modern ketika negara-negara Eropa mulai melepaskan diri dari
kekuasaan Kekaisaran Romawi. Perang Westphalia mengubah konstelasi politik di Eropa
Teori Voluntaris
Teori Kehendak Negara
Pada dasarnya negara adalah sumber segala hukum dan hukum internasional mengikat
karena negara atas kemauannya sendiri mau tunduk padanya
George Jellineck – self limitation theorie
Zorn – hukum internasional adalah HTN yang mengatur hubungan luar suatu negara
Teori Kemauan Bersama (Vereinbarung)
Triepel – hukum internasional mengikat bagi negara karena adanya suatu kehendak
bersama yang lebih tinggi dari kehendak masing-masing negara untuk tunduk pada
hukum internasional
Kehendak bersama ini tidak perlu dinyatakan (implied)
Teori ini memandang bahwa hukum internasional sebagai hukum perjanjian antar negara
Kekuatan dan Kelemahan Teori Voluntaris
Mengikatnya hukum tidak dapat dikaitkan atau digantungkan pada kehendak subjeknya
Tidak sesuai dengan kenyataan dalam praktek
Sumber hukum internasional tidak semata-mata hukum perjanjian, terdapat hukum
kebiasaan sebagai sumber hukum utama
Kontribusi terhadap hukum internasional
6
Menurut Grotius, hukum alam adalah kesatuan kaidah yang diilhamkan alam pada akal manusia
Mazhab Vienna
Kekuatan mengikat hukum internasional didasarkan pada kaidah yang lebih tinggi hingga sampai
pada kaidah dasar (grundnorm – stufenbau theorie)
Hans Kelsen – menyatakan asas pacta sunt servanda7 sebagai kaidah dasar hukum internasional
Mazhab Perancis
Dipelopori Fauchile, Scelle, dan Duguit
Mendasarkan kekuatan mengikatnya hukum internasional pada fait social8
Dasar kekuatan mengikatnya karena hukum internasional mutlak diperlukan guna memenuhi
kebutuhan bangsa-bangsa untuk hidup bermasyarakat
Untuk suatu kebiasaan dapat diterima sebagai customary international law syaratnya
Ada kebiasaan yang bersifat umum
Kebiasaan tersebut diterima sebagai hukum
19 Maret 2015
HUBUNGAN ANTARA HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL
Tapi common maupun civil setuju customary international law otomatis berlaku tanpa adanya act
of transformation
Dualisme >> HI dan HN ini beda, kalau mau berlaku musti diubah dulu bentuknya
7
“every treaty in force is binding upon the parties to it and must be performed by them in good faith” (setiap perjanjian
mengikat para pihak dan harus dilaksanakan dengan itikad baik) - Pasal 26 Vienna Convention 1969
8
Faktor biologis, sosial, dan sejarah kehidupan manusia yang dinamakan fakta kemasyarakatan
9
Negara yang secara konsisten melakukan penolakan terhadap kebiasaan internasional
Monisme >> HI dan HN sama saja. Ada beberapa negara seperti Perancis, Jerman yang
menganggap HI itu supreme, lebih tinggi (HN dikesampingkan, pakai HI)
Monisme Primat HN >> HN lebih supreme, contoh penganut Indonesia (kata bu Melda)
Monisme Primat HI >> HI lebih supreme, contoh penganut Belanda
Tapi pada prakteknya Indonesia cenderung menganut dualisme hukum internasional, kembali lagi
siapa yang bilang doktrinnya dan dari kampus mana karena Mochtar (Unpad) bilang cenderung
monisme, sementara beberapa kampus lain banyak yang bilang dualisme
Tidak pernah ada negara menyatakan saya monisme atau dualisme, lihat how they act
Indonesia tidak act of transform tapi implementing regulation
Asas exhaustion of local remedies >> menggunakan UU nasional dulu, jika tidak diatur baru pakai
HI, kalau 2-2nya sama” mengatur pakai yg UU nasional dulu (contoh kalau di Indonesia ada
pelanggaran HAM berat, pakai UU Pengadilan HAM dulu, kalo misal ga bisa selesai baru diseret
ke ICC)
26 Maret 2015
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Primer
Perjanjian Internasional
Customary International Law (hukum kebiasaan internasional)
General Principle of Law (prinsip-prinsip hukum yang umum)
Sekunder
Doktrin para ahli hukum
Putusan lembaga internasional, termasuk lembaga yudikatif internasional seperti ICC
(putusan pengadilan nasional pun bisa, asalkan substansinya mengenai hukum
internasional)
CATATAN LEPAS MCC UNPAD 2015 (abaikan aja yang ini, catatan pribadi)
Apa itu genocide? >> banyak definisi dari jurnal” IAGS, tapi mending refer ke Raphael Lemkin
sebagai orang pertama yang mencetuskan istilah tsb. TimTim tidak dapat dibuktikan sebagai
genocide
Bedakan genocide dan gross violation of human rights10
ICC = treaty, ngikut ya terikat, nggak ratifikasi ya tidak terikat
The most principle of international relation = sovereignity
10
Lihat di Statuta Roma dan penjelasan elements of crimes nya, apakah bisa pakai inferring untuk pembuktiannya? RISET!
Pakailah dulu upaya dalam hukum nasional >> ada asasnya exhaustion of local remedies, kalau
ada 2 UU yang mengatur, satu dari hukum nasional dan satunya lagi dari hukum internasional,
pakai yang nasional dulu, cintai produk lokal kata bang Hadi
Penyelidik luar harus izin dulu kalau mau masuk dan lihat-lihat Pelanggaran HAM berat di
Indonesia, karena kita udah punya UU sendiri, willing and able11, dan nggak terikat ICC
International Crime >> definisikan dulu, crime yang threatening on humanity, humanity sifatnya
universal semua kena, kalo nggak yang threatening of humanity di setiap negara bisa berbeda-
beda, contoh terorisme dan korupsi >> itulah kenapa korupsi bukan extraordinary crime12
Marine pollution pernah dicoba dimasukkan sebagai international crime, karena transboundary,
bisa kemana aja dan semua bisa kena << tapi gatau sekarang kelanjutannya gimana dari
conventionnya
Hukum Internasional tertua adalah diplomatik, bagaimana negara berhubungan 1000 SM, utusan
negara-negara datang, dihormati berarti mau berhubungan baik, kalau tidak mau ya dibunuh saja
Konvensi Hukum Laut 1958 tidak tertulis (customary international law)
General principle of international law >> pacta sunt servanda, ada banyak lagi ntar cari aja
11
Refer ke syarat ICC bisa masuk ke suatu negara yaitu saat negara tersebut unwilling and unable. Contohnya genosida di
Rwanda (ICTR), dia able tapi unwilling. Contoh lagi genosida di Srebrenica (ICTY) dia willing tapi unable karena negaranya udah
pecah (Yugoslavia)
12
Jangan percaya kata-katanya Bang Gandjar yang bilang kalau korupsi itu extra ordinary crime, beliau melihatnya dari sudut
pandang hukum pidana. Kalau dari doktrin hukum internasional ga bisa korupsi itu dijadikan extra ordinary crime
~ MATERI UAS ~
16 April 2015 – Bang Hadi
NEGARA DALAM PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933
Syarat Objektif suatu negara >> apa yang harus ada dalam suatu negara, yaitu
Permanent population (populasi tetap, berarti ada jumlah minimal penduduk, dalam
teorinya 1 penduduk pun cukup)
Defined territory (butuh occupation dan control yang efektif)
Sovereign government (tidak dipersyaratkan bentuk pemerintahan seperti apa, monarki,
republik, apapun, tapi harus berdaulat)
Syarat Subjektif suatu negara >> capacity to enter into foreign relations
Poin Penting
- Ada populasi permanen
- Ada okupasi dan kontrol terhadap wilayah
- Pemerintahan memiliki kontrol yang efektif
- Dapat berhubungan dengan negara lain dan hal ini didukun konstitusi negara tersebut
Negara dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, HTN, HIN, dsb.
Dari sudut pandang hukum internasional, negara = subjek hukum internasional
Contoh HTN melihat negara sebagai suatu entitas
Jurisprudens
Civil Law >> ilmu hukum
Common Law >> putusan hakim yang diikuti hakim setelahnya (stare decisis)
Effective Occupation
Ada administrasi atas wilayah tersebut, cari kasus Las Palmas 13 di website ICJ14
Self Determination
Menentukan nasib sendiri (negara) Faktor territory sangat penting disini karena harus menentukan
wilayahnya dulu, tidak harus jelas batas-batasnya tapi klaimnya harus jelas wilayah mana saja dan
ada kontrol atas wilayah
Contoh: Indonesia
Wilayah Indonesia yang diakui saat itu adalah semua bekas jajahan Belanda di Nusantara
Timor Timur >> jajahan Portugis
Papua Nugini >> jajahan Inggris (namun Papua Barat dikuasai Belanda)
Itulah kenapa Soekarno menolak wilayah Timor Timur dan Papua Nugini menjadi wilayah
Indonesia
State Succession
Saat ada suatu negara baru muncul, legal obligations nya apa? >> terikat dengan customary
international law (CIL)
Berlaku resiprokal16 contoh:
Indonesia buka kedutaan di Australia
Australia juga buka kedutaan di Indonesia
Vienna Convention on the Law of Treaties17 >> kodifikasi CIL
Definisi CIL
Hukum kebiasaan internasional adalah kebiasaan internasional yang merupakan kebiasaan umum
yang diterima sebagai hukum18
CIL adalah sumber paling valid dari ICJ
Elemen CIL
Widespread, secara umum diakui dunia internasional
Opinio juris sive necessitatis, beliefs dari negara-negara atas kebiasaan tersebut menjadi
hukum
Apa yang sudah diputuskan (perjanjian internasional) di hukum internasional pasti jadi hukum
nasional juga
15
Merujuk pada istilah “Pelanggaran HAM Berat”
16
Bersifat saling berbalasan
17
Download disini https://treaties.un.org/doc/Publication/UNTS/Volume%201155/volume-1155-I-18232-English.pdf
18
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Bandung: Alumni, 2003) hal.143
19
Lihat hal.5 diktat ini
20
Norma yang mengikat seluruh negara terlepas apakah negara tersebut mengakui atau tidak
WILAYAH DARAT
Bagaimana suatu negara mendapatkan wilayah?
Sebelum 1945 Sesudah 1945
Occupation Cessie
Prescription Independence
Annexation Self Determination
Accretion
Cessie
Occupation (Okupasi)
Perolehan wilayah tak bertuan (no man’s land/terra nullius) dengan cara pendudukan
Prescription (Preskripsi)
Penguasaan wilayah, baik bertuan maupun tidak, dengan cara-cara damai dengan waktu
tertentu dan menunjukkan effective control terhadap wilayah tersebut
Annexation (Aneksasi)
Perolewah wilayah dengan cara kekerasan (conquest/use of force) << sekarang sudah tidak
dimungkinkan lagi dengan adanya klausul yang melarang hubungan dengan negara lain
menggunakan kekerasan
Accretion (Akresi)
Perolehan wilayah baru karena kejadian alamiah << misal setelah gempa lepas laut muncul
pulau baru, contoh di Krakatau Indonesia muncul pulau baru
Cessie
Perolehan wilayah melalui transfer kekuasaan dan kedaulatan ke kedaulatan lainnya yang
umumnya melalui perjanjian
Independence (Kemerdekaan)
Perolehan wilayah dengan memproklamasikan kemerdekaan, dilakukan oleh negara atau
wilayah yang dikuasai penjajah
Self Determination (Menentukan Nasib Sendiri)
Menentukan untuk bergabung atau berpisah dengan negara yang sekarang, contoh ketika
Skotlandia melakukan referendum untuk lepas dari Britania Raya (United Kingdom)
hasilnya ditolak
WILAYAH LAUT
Ada pendapat bahwa Indonesia belumlah menjadi archipelago state tapi masih merupakan partial
adoption archipelagic
Referensi >> UNCLOS 198221
Batas wilayah darat suatu negara terhadap laut diukur dari baseline atau titik pangkal (bukan
garis pantai) yang diukur dari titik surut pantai
Jenis Baseline
Normal Baseline (mengikuti kontur pulau)
Straight Baseline (membuat garis lurus, digunakan untuk batas yang bergerigi atau sulit
dibuat normal baseline, contohnya garis pantai di Norwegia)
21
Konvensi Internasional mengenai Hukum Laut
Archipelagic Baseline (the outermost point of the outermost island << perairan yang ada di
dalam baseline disebut internal waters, penjelasan ada di bawah)
WILAYAH UDARA
Paris Convention 1919
High contracting parties memiliki kedaulatan yang penuh dan eksklusif atas wilayah udara diatas
kedaulatan wilayah darat dan lautnya, baik wilayah sendiri maupun wilayah koloninya
Ruang Angkasa >> common heritage of mankind, tidak dapat diklaim, yurisdiksi internasional
Contoh permasalah di Indonesia adalah Flight Information Region yang masih dikuasai
Singapura. Jadi pesawat mendarat di Batam izinnya masih ke Singapura >> kurang aman dari sisi
Indonesia
22
Negara yang tidak memiliki wilayah laut. Apabila negara yang memiliki wilayah laut mengeksploitasi kekayaan laut melebihi
batas-batas tertentu yang dapat dimanfaatkannya, maka wajib untuk membagi keuntungan yang didapatkannya dengan
landlock state, hal ini sesuai dengan prinsip bahwa laut bebas adalah common heritage of mankind dan sudah selayaknya
haruslah dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia tanpa terkecuali
30 April 2015
PENGAKUAN NEGARA (gw cabut pas kuliah ini, jadi ini cuman copas dari slide hehe)
Disebut juga State Recognition
Pengertian
Pernyataan dari suatu negara yang mengakui suatu negara lain sebagai subjek hukum
internasional. (Mauna)
Menerima suatu negara ke dalam masyarakat internasional. (Charles Rousseau)
Apakah pengakuan adalah hak negara baru dan kewajiban dari negara yang sudah ada?
- Suatu negara tidak mempunyai hak untuk diakui (legal right to be recognised) dan tidak
ada kewajiban hukum untuk mengakui (legal duty to recognise).
- Pengakuan adalah soal kebijaksanaan dimana negara berhak mengakui atau tidak suatu
negara baru.
BENTUK PENGAKUAN
Ada 4 Jenis
- Pengakuan secara terang-terangan dan individual, yaitu dengan cara
Nota Diplomatik, suatu pernyataan atau telegram
Suatu perjanjian internasional
- Pengakuan secara diam-diam
- Pengakuan secara kolektif
- Pengakuan secara prematur
5. Pengakuan ini bersifat terbatas dan hanya selama berlangsungnya perang tersebut.
6. Pengakuan ini juga akan berakibat terhadap negara-negara netral dengan alasan
kemanusiaan.
Contoh Kasus
Orang bawa narkoba ke Indonesia, tertangkap
Indonesia menangkap, melakukan penegakan hukum, menghukum matinpelakuka sesuai hukum
yang berlaku di Indonesia >> yang melakukan = lembaga yudikatif
23
Palestine Liberation Organization, bentukan Yasser Arafat
24
South West Africa People’s Organization
Yurisdiksi tidak semata-mata merupakan masalah dalam engeri, sekarang ini sangat erat dengan
interconnected world
Yurisdiksi terkait dengan hukum suatu negara dapat diberlakukan terhadap WNI maupun WNA
ASAS TERITORIAL
Negara dapat menjalankan yurisdiksi atas hukumnya terhadap setiap individu dan subjek hukum
di wilayah teritorialnya tanpa melihat status kewarganegaraannya
Contoh: WNA melakukan kejahatan di Indonesia, dapat ditangkap, diatahn, dan diadili di Indonesia
ASAS NASIONALITAS/PERSONALITAS
Negara dapat menjalankan yurisdiksinya berdasarkan kewarganegaraan dari individu atau badan
hukum
Aktif berdasarkan kewarganegaraan pelaku
Pasif berdasarkan kewarganegaraan korban
Bedakan klaim yurisdiksi dan penerapan yurisdiksi
Klaim yurisdiksi belum tentu dapat menerapkan yurisdiksinya
- Mengklaim mengadili WNI yang melakukan kejahatan terorisme di negara lain belum tentu
dapat menerapkan yurisdiksinya
- Jika ada beberapa negara yang dapat mengklaim yurisdiksinya, yang dilihat kepentingan
terbesar ada di mana (asas greater good)
Apa bedanya human trafficking dan people smuggling? Keduanya berbeda namun berkaitan
erat
Human Trafficking terkait dengan jual belu manusia, misal wanita untuk dijadikan PSK
People Smuggling terkait imigrasi seperti penyelundupan imigran ke negara lain
ASAS UNIVERSAL
Negara mana saja dan kapan saja dapat menjalankan yurisdiksinya apabila ada individu yang
melakukan kejahatan internasional
Terkait erat dengan individu sebagai subjek hukum internasional
Dasarnya dari ILC (International Law Commission) yaitu responsibility memiliki definisi yang lebih
luas daripada liability karena ia tidak hanya meliputi tanggung jawab hukum Istilah responsibility
lebih tepat karena negara sebagai subjek hukum internasional adalah dalam ranah hukum
publik bukan hukum privat.
Dalam melihat ada atau tidaknya state responsibility yang harus dilihat:
1. Apakah ada international obligations dalam international law (kewajiban internasional yang
ditentukan oleh hukum internasional) yang menyatakan bahwa negara mempunyai
kewajiban tertentu?
2. Apabila ada kewajiban internasional, apakah ada pelanggaran? (breach of international
obligations)?
3. Apabila ada breach of international obligations, apakah ada legal consequences?
(menggunakan kata konsekuensi bukan sanksi. Sanksi digunakan dalam hukum pidana.
Legal consequences lebih luas daripada sebuah sanksi)
POIN PENTING
- International obligations
- Breach of international obligations
- Legal consequences
Ketiga hal inilah yang menentukan ada tidaknya tanggung jawab negara.
Sampai saat ini tidak ada satu ketentuan hukum pun yang mengikat. Tidak ada perjanjian satupun
yang mengatur khusus mengenai state responsibility. Semua diserahkan pada praktek tiap negara
(misalnya putusan hakim baik nasional maupun internasional).
Ada draft article yang mengatur mengenai state responsibility namun hanya draft yang dibuat
oleh International Law Commission.
Draft bukan hukum. Sampai saat ini belum menjadi international convention.
Draft ini merupakan kodifikasi dari praktek yang dilakukan oleh negara-negara. Walaupun banyak
literature yang merujuk draft ini untuk menjelaskan state responsibility namun draft ini bukan
hukum. Harus tetap dilihat lagi bagaimana praktek di tiap negara.
Apa itu breach of international obligations?
Istilah yang digunakan adalah wrongful act yang mempunyai legal consequences karena dari
wrongful act itu yang menimbulkan state responsibility under international law.
Tindakan negara seperti apa yang dapat dikatakan sebagai wrongful act?
1. Commission >> berupa tindakan aktif
2. Omission tidak bertindak
Misalnya dalam HAM, negara wajib bertindak ketika HAM warga negaranya dilanggar. Jika
tidak maka itu merupakan wrongful act.
Jika bertindak atau tidaknya merupakan wrongful act maka itu breach of international obligations.
TINDAKAN NEGARA
Apa itu tindakan negara?
Tindakan suatu entitas yang memenuhi empat unsur (wilayah, pengakuan, pemerintah,
penduduk).
Tindakan negara berarti yang melakukan pemerintah.
Lalu siapa pemerintah?
Orang-orang yang menduduki jabatan dalam 3 kekuasaan negara (eksekutif, legislatif, yudikatif)
Siapa mereka?
ORANG yang dilihat sebagai jabatan (official).
Jabatan apa?
Jabatan kenegaraan atau kepemerintahan.
Negara itu abstrak. Negara kemudian bisa bergerak, berjalan, beroperasi karena
kepemerintahannya yaitu orang-orang yang menduduki jabatan. Tindakan orang-orang inilah
yang akan dinilai apakah ia melakukan wrongful act atau tidak.
Contoh: Indonesia sedang melakukan negosiasi perbatasan negara dengan Singapura. Siapa yang
melakukan negosiasi? Kementerian luar negeri yang dilakukan oleh Menterinya atau delegasi RI
(diplomat). Maka tindakan orang yang ikut sebagai delegasi RI dan bagian dari Kementerian Luar
Negeri adalah tindakan negara Indonesia.
Tindakan itu bisa dilakukan oleh perorangan/individual (misal: Presiden) atau kelompok orang
(misal: delegasi RI).
Apakah tindakan atau tidak bertindaknya orang dalam jabatan official bisa diatribusikan
dalam hk. internasional? Apakah tindakan itu bisa disebut breach of international
obligations? – jawab sendiri, kalo gw yang jawab takutnya sesat
Misal Presiden Jokowi sedang jalan menuju ke sebuah rapat dan mampir makan siang di RM
Padang.
- Makan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai pribadi Jokowi
- Namun jika ia makan malam dengan Presiden Perancis untuk memperbaiki hubungan
maka ia makan dalam kapasitasnya sebagai official/ Presiden.
Hal ini penting untuk dianalisa sebelum menentukan apakah negara harus bertanggung
jawab atas tindakan orang tersebut.
Tanggung jawab pemerintah daerah menjadi tanggung jawab negara. Walaupun dia tidak
memiliki kewenangan untuk melakukan perjanjian internasional. Jika mereka ingin
merepresentasikan Indonesia di luar negeri, mereka harus mempunyai credentials.
Siapa saja yang tidak membutuhkan credentials?
Kepala negara, kepala pemerintahan, duta besar (punya full power).
Seorang official pada dasarnya tidak boleh melakukan apa yang melebihi kewenangan yang telah
diberikan. Namun selama tindakan yang melebihi kewenangan seseorang (ultravires) tidak dianulir
oleh negara (negara dalam konteks yang lebih umum) maka tindakan itu bisa diatribusikan ke
negara.
Parastatal Entity
Ada beberapa private entities yang melakukan kewenangan yang seharusnya dilakukan oleh
negara. Berdasarkan hukum (UU atau yang lain) diberikan kewenangan untuk menjalankan
kewenangan negara walaupun bukan di dalam struktur formal negara disebut parastatal entity.
- Misalnya dulu UU memberi kewenangan kepada Pertamina untuk menentukan tender/
kawasan mana yang boleh mendapatkan wilayah kerja maka Pertamina disini disebut
parastatal entity.
- Kasus lain, Iran 1979 dalam konteks Revolusi Iran terjadilah pemberontakan. Tindakan
insurrectional movement bisa diatribusikan kepada negara/ pemerintah yang baru
- Kasus lain: tindakan private entity yang bisa diatribusikan ke negara. Misalnya waktu
mahasiswa menduduki kedubes Amerika di Omen dan diklaim oleh negara bahwa tindakan
itu sudah dilegitimasi oleh Omen. Yang mustinya dilakukan Iran adalah melindungi
perwakilan lain di negaranya (kewajiban internasional) instead malah di approve tindakan
itu oleh negara