Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
I. Pengertian
Departemenisasi BOP adalah : Pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang
disebut Departemen dimana BOP akan dibebankan.Departementalisasi biaya
overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga
pokok produk. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan
dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan
demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam
departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif biaya overhead pabrik yang
berbeda-beda untuk tiap-tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati
departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif
departemen yang bersangkutan. Hal ini berakibat terhadap ketelitian penentuan harga
pokok produk.
CONTOH SOAL
PT. MATARAM mengolah produknya melalui tiga departemen produksi yaitu Dept A,
Dept B, dan Dept C, serta tiga departemen pembantu yaitu Dept. X, Dept. Y dan Dept Z.
Budget BOP per departemen untuk tahun 1995 nampak sebagai berikut :
PT. MATARAM
Budget biaya Produksi Departemen Tahun 1995
Departemen Produksi
Dept A Dept B Dept C
Dept. pembantu Z 50% 30% 20%
Dept. pembantu Y 40% 35% 25%
Dept. pembantu X 45% 45% 10%
PENYELESAIAN :
PT. MATARAM
Alokasi BOP Dept pembantu ke Dept Produksi
(dalam ribuan)
Biaya produksi :
Dept A : (6.201,7 + 3.250 + 3.750) = Rp 13.201,7
Dept B : (5.053,55 + 1.800 + 2.250) = Rp 9.085,55
Dept C : (3.504,75 + 700 + 1.275) = Rp 5.479,75
KASUS 1
Sebuah industri tekstil PT. CCG mendistribusikan budget BOP tidak langsung
departemen dengan ketentuan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian pabrik pada tahun 1994, diperoleh data sebagai berikut :
Departemen Luas lantai (m2) Kwh Nilai mesin (Rp) Jumlah karyawan
————— ——————– ——— ——————– ———————
Produksi A 10.500 240.000 4.500.000 40
Produksi B 7.500 240.000 3.000.000 40
Pembantu X 4.500 60.000 3.000.000 24
Pembantu Y 3.000 30.000 2.250.000 24
Pembantu Z 4.500 30.000 2.250.000 32
——–– ———– ————— –—
30.000 600.000 15.000.000 160
Diminta :
Hitunglah jumlah budget biaya overhead pabrik tidak langsung departemen untuk
departemen produksi A dan B, serta departemen pembantu X, Y dan Z.
JAWABAN :
KASUS 1
PT. CCG
• ) Biaya Penyusutan :
– Distrbusi biaya penyusutan pabrik sebesar Rp. 180.000,-
30.000
• ) Gaji Pegawai :
– Distrbusi biaya gaji pegawai sebesar Rp. 240.000,-
– Dasar distribusi adalah jumlah karyawan = 160 karyawan
Rp. 240.000,-
Distribusi nilai mesin = ——————— = Rp. 1.500,- / karyawan
160
KASUS 2
PT. KELAPA DUA bergerak dalam bidang manufaktur yang mempunyai data-data
sebagai berikut :
Diminta :
JAWABAN :
KASUS 2
PT. KELAPA DUA
Perhitungan :
X = 155.000 + 0,05 Y (1)
Y = 84.000 + 0,10 X (2)
KASUS 3
Dari distribusi Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya setiap departemen dan hasil
penelitian pabrik pada akhir tahun 1997 diketahui :
Alokasi Biaya Overhead Pabrik menggunakan metode alokasi bertahap yang tidak timbal
balik, dengan urutan alokasi : Pertama; Departemen Z atas dasar jam tenaga listrik,
Kedua; Departemen Y atas dasar luas lantai, Ketiga; Departemen X atas dasar jumlah
karyawan.
Diminta :
JAWABAN :
KASUS 3
CV. REFORMASI
Perhitungan :
Rp. 10.000.000,-
Alokasi per jam = ——————— = Rp. 10.000,- / jam
1.000
Alokasi dari Dept Z untuk :
Departemen A = 200 x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
Departemen B = 300 x Rp. 10.000,- = Rp. 3.000.000,-
Departemen C = 100 x Rp. 10.000,- = Rp. 1.000.000,-
Departemen X = 200 x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
Departemen Y = 200 x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
BOP dibebankan :
[ Rp. 40 + Rp. 60 ] x 205.000 Rp. 20.500.000,- — —
[ Rp. 40 + Rp. 40 ] x 240.000 —Rp. 19.200.000,- —
[ Rp. 30 + Rp. 50 ] x 300.000 — — Rp. 24.000.000,-
———————————————————————
Selisih Kapasitas Laba ( Rugi ) Rp. 200.000,- (Rp. 400.000,-) 0
KASUS 4
Di dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik untuk tahun 1993, PT. CIREBON
STEEL menggunakan metode alokasi langsung untuk masing-masing departemen
produksi. Berikut ini jumlah biaya overhead pabrik sebelum adanya alokasi dari
departemen pembantu P, Q dan R :
Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departemen pembantu untuk setiap departemen
produksi yang dirinci sebagai berikut :
Diminta :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP Setelah Alokasi dari departemen pembantu ke
departemen produksi.
2. Hitunglah Tarif BOP untuk masing-masing departemen apabila pembebanan tarif
BOP berdasarkan kapasitas normalnya.
JAWABAN :
KASUS 4
PT. CIREBON STEEL
2. Tarif BOP
Budget BOP Kapasitas
Departemen Setelah Alokasi Normal Tarif
————— —————— ————— ——
No. 2 Rp. 45.000.000,- 450.000 jam Rp. 100,- / jam
No. 4 Rp. 48.000.000,- 640.000 jam Rp. 75,- / jam
No. 6 Rp. 40.000.000,- 500.000 jam Rp. 80,- / jam
No. 8 Rp. 30.000.000,- 400.000 jam Rp. 75,- / jam
No. 10 Rp. 32.000.000,- 400.000 jam Rp. 80,- / jam