Anda di halaman 1dari 15

Lab.

Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

BIAYA OVERHEAD PABRIK II

I. Pengertian
Departemenisasi BOP adalah : Pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang
disebut Departemen dimana BOP akan dibebankan.Departementalisasi biaya
overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga
pokok produk. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan
dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan
demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam
departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif biaya overhead pabrik yang
berbeda-beda untuk tiap-tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati
departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif
departemen yang bersangkutan. Hal ini berakibat terhadap ketelitian penentuan harga
pokok produk.

II. Cara Penentuan Tarif BOP Departementalisasi


Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead departementalisasi adalah sebagai
berikut:
1. Disusun terlebih dahulu anggaran biaya overhead pabrik per departemen
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen dibagi menjadi
empat tahap utama berikut ini :

a. Penaksiran biaya overhead pabrik langsung departemen atas dasar kapasitas


yang direncanakan untuk tahun anggaran.
b. Penaksiran biaya overhead pabrik tak langsung departemen
c. Distribusi biaya overhead pabrik tak langsung departemen ke departemen-
departemen yang menikmati manfaatnya
d. Penjumlahan biaya overhead pabrik per departemen (baik biaya overhead
pabrik langsung maupun tak langsung departemen) untuk mendapatkan
anggaran biaya overhead pabrik per departemen (baik departemen
produksi maupun departemen pembantu).

2. Mengalokasikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen


produksi dengan cara :

a) Metode Alokasi Langsung


Dalam metode alokasi langsung biaya overhead pabrik departemen pembantu
dialokasikan ke tiap-tiao departemen produksi yang menikmatinya. Metode
alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh deparemen

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja. Tidak ada
departemen pembantu yang memakai jasa departemen pembantu yang lain.

b) Metode Alokasi Bertahap


Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen pembantu
tidak hanya dipakai oleh departemen produksi saja tetapi digunakan pula oleh
departemen pembantu yang lain.
Metode alokasi bertahap dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan jasa timbal balik antar
departemen-departemen pembantu. Yang termasuk dalam metode ini adalah :

a) Metode alokasi kontinyu (continuous allocation method)


yaitu biaya overhead pabrik departemen-departemen pembantu
yang saling memberikan jasa dialokasikan secara terus menerus
sehingga jumlah biaya overhead pabrik yang belum dialokasikan
menjadi tidak berarti.
b) Metode aljabar (algebraic method)
Dalam metode ini jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu
dinyatakan dalam persamaan aljabar.

2. Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal


balik antar departemen pembantu. Metode alokasi yang termasuk dalam
kelompok ini adalah "metode urutan alokasi yang diatur" (specified order of
closing).

III. Perhitungan Tarif Pembebanan Biaya Overhead Pabrik per Departemen

Istilah yang dipakai untuk menggambarkan pembagian biaya overhead


pabrik tak langsung departemen kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaatnya, baik departemen produksi maupun departemen pembantu adalah
distribusi biaya overhead pabrik

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian biaya overhead pabrik


departemen pembantu ke departemen produksi, atau dari departemen pembantu ke
departemen pembantu yang lain dan departemen produksi adalah alokasi biaya
overhead pabrik

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian biaya overhead pabrik


di departemen produksi kepada produk adalah pembebanan biaya overhead pabrik

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

CONTOH SOAL

PT. MATARAM mengolah produknya melalui tiga departemen produksi yaitu Dept A,
Dept B, dan Dept C, serta tiga departemen pembantu yaitu Dept. X, Dept. Y dan Dept Z.
Budget BOP per departemen untuk tahun 1995 nampak sebagai berikut :

PT. MATARAM
Budget biaya Produksi Departemen Tahun 1995

Jumlah Departemen Produksi Departemen Pembantu


Dept A Dept B Dept C Dept X Dept Y Dept Z
Biaya bahan baku 6500 3250 1800 700 400 200 150
Biaya tenaga kerja 8750 3750 2250 1275 700 500 275
langs 2900 1100 1000 500 100 150 50
Biaya bahan penolong 2000 - - - - 2000 -
Biaya bahan bakar 2310 1000 500 600 100 60 50
Biaya kesejht. 2750 800 600 500 400 300 150
karyawan 1800 500 550 400 150 75 125
Biaya reparasi mesin 1000 200 172 190 188 94 156
Biaya penyusutan 2000 600 500 350 250 200 100
Biaya asuransi
Biaya listrik
Total : 30010 11200 7372 4515 2288 3579 1056

Taksiran jasa departemen pembantu yang dipakai oleh departemen produksi :

Departemen Produksi
Dept A Dept B Dept C
Dept. pembantu Z 50% 30% 20%
Dept. pembantu Y 40% 35% 25%
Dept. pembantu X 45% 45% 10%

Atas dasar data diatas saudara diminta mengalokasikan BOP departemen


pembantu ke departemen produksi dengan metode alokasi langsung, dan hitunglah
berapa besar biaya produksi tiap departemen.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

PENYELESAIAN :
PT. MATARAM
Alokasi BOP Dept pembantu ke Dept Produksi
(dalam ribuan)

Departemen produksi Departemen Pembantu


Keterangan
Dept A Dept B Dept C Dept X Dept Y Dept Z
Jumlah BOP dept 4200 3322 2540 1188 2879 631
Alokasi BOP dept Z 315,5 189,3 126,2 - - (631)
Alokasi BOP dept Y 1151,6 1007,63 719,75 - (2879) -
Alokasi BOP dept X 534,6 534,6 118,8 (1188) - -
Jumlah alokais BOP
dari dept pembantu 2001,7 1731,55 964,75 0 0 0
Jumlah BOP dept prod
setelah menerima alokasi
dari dept pembantu 6201,7 5053,55 3504,75

Biaya produksi :
Dept A : (6.201,7 + 3.250 + 3.750) = Rp 13.201,7
Dept B : (5.053,55 + 1.800 + 2.250) = Rp 9.085,55
Dept C : (3.504,75 + 700 + 1.275) = Rp 5.479,75

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

SOAL - SOAL PRAKTIKUM

KASUS 1

Sebuah industri tekstil PT. CCG mendistribusikan budget BOP tidak langsung
departemen dengan ketentuan sebagai berikut :

Elemen Biaya Jumlah Dasar Distribusi


—————– ——— ———————
Biaya penyusutan pabrik Rp. 180.000,- Luas lantai ( m2 )
Biaya listrik pabrik Rp. 60.000,- Kwh
Biaya asuransi kebakaran Rp. 420.000,- Luas lantai (m2 )
Biaya perawatan mesin Rp. 75.000,- Nilai mesin
Gaji pegawai Rp. 240.000,- Jumlah karyawan

Berdasarkan hasil penelitian pabrik pada tahun 1994, diperoleh data sebagai berikut :

Departemen Luas lantai (m2) Kwh Nilai mesin (Rp) Jumlah karyawan
————— ——————– ——— ——————– ———————
Produksi A 10.500 240.000 4.500.000 40
Produksi B 7.500 240.000 3.000.000 40
Pembantu X 4.500 60.000 3.000.000 24
Pembantu Y 3.000 30.000 2.250.000 24
Pembantu Z 4.500 30.000 2.250.000 32
——–– ———– ————— –—
30.000 600.000 15.000.000 160

Diminta :
Hitunglah jumlah budget biaya overhead pabrik tidak langsung departemen untuk
departemen produksi A dan B, serta departemen pembantu X, Y dan Z.

JAWABAN :
KASUS 1
PT. CCG

• ) Biaya Penyusutan :
– Distrbusi biaya penyusutan pabrik sebesar Rp. 180.000,-

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
– Dasar distribusi adalah luas lantai = 30.000 m 2
Rp. 180.000,-
Distribusi per m = —————— = Rp. 6,- / m2
2

30.000

Dept. A Dept. B Dept. X Dept. Y Dept. Z


————– ————– ————– ————– ————–
Luas lantai (m2) 10.500 7.500 4.500 3.000 4.500
Distribusi Rp. 63.000 Rp. 45.000 Rp. 27.000 Rp. 18.000 Rp. 27.000

• ) Biaya Listrik Pabrik :


– Distrbusi biaya listrik pabrik sebesar Rp. 60.000,-
– Dasar distribusi adalah Kwh = 600.000 Kwh
Rp. 60.000,-
Distribusi per Kwh = —————— = Rp. 0,1 / Kwh
600.000

Dept. A Dept. B Dept. X Dept. Y Dept. Z


————– ————– ————– ————– ————–
Jumlah Kwh 240.000 240.000 60.000 30.000 30.000
Distribusi Rp. 24.000 Rp. 24.000 Rp. 6.000 Rp. 3.000 Rp. 3.000

• ) Biaya Asuransi Kebakaran :


– Distrbusi biaya asuransi kebakaran besar Rp. 420.000,-
– Dasar distribusi adalah luas lantai = 30.000 m 2
Rp. 420.000,-
Distribusi per m2 = —————— = Rp. 14,- / m2
30.000

Dept. A Dept. B Dept. X Dept. Y Dept. Z


————– ————– ————– ————– ————–
Luas lantai (m2) 10.500 7.500 4.500 3.000 4.500
Distribusi Rp. 147.000 Rp. 105.000 Rp. 463.000 Rp. 42.000 Rp. 63.000

• ) Biaya Perawatan Mesin :


– Distrbusi biaya perawatan mesin sebesar Rp. 75.000,-
– Dasar distribusi adalah nilai mesin = Rp. 15.000.000,-
Rp. 75.000,-
Distribusi nilai mesin = ———————— = Rp. 0,005
Rp. 15.000.000,-

Dept. A Dept. B Dept. X Dept. Y Dept. Z


Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
————– ————– ————– ————– ————–
Nilai mesin (Rp) 4.500.000 3.000.000 3.000.000 2.250.000 2.250.000
Distribusi Rp. 22.500 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 11.250 Rp. 11.250

• ) Gaji Pegawai :
– Distrbusi biaya gaji pegawai sebesar Rp. 240.000,-
– Dasar distribusi adalah jumlah karyawan = 160 karyawan
Rp. 240.000,-
Distribusi nilai mesin = ——————— = Rp. 1.500,- / karyawan
160

Dept. A Dept. B Dept. X Dept. Y Dept. Z


————– ————– ————– ————– ————–
Nilai mesin (Rp) 40 40 24 24 32
Distribusi Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 36.000 Rp. 36.000 Rp. 48.000

Ringkasan perhitungan diatas adalah sebagai berikut :

Elemen Biaya Yang Dept. Produksi Dept. Pembantu


Didistribusikan Jumlah A B X Y Z

Penyusutan Pabrik 180.000 63.000 40.000 27.000 18.000 27.000


Listrik Pabrik 60.000 24.000 24.000 6.000 3.000 3.000
Asuransi Kebakaran 420.000 147.000 105.000 63.000 42.000 63.000
Perawatan Mesin 75.000 22.500 15.000 15.000 11.250 11.250
Gaji Pengawas 240.000 60.000 60.000 36.000 36.000 48.000

Jumlah Budget BOP


Tidak Langsung Dept. 975.000 316.500 249.000 147.000 110.250 152.250

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 2

PT. KELAPA DUA bergerak dalam bidang manufaktur yang mempunyai data-data
sebagai berikut :

Departemen Produksi Departemen Pembantu


A B X Y
Budget BOP sebelum Rp. 180.000,- Rp. 131.000,- Rp. 155.000,- Rp. 84.000,-
alokasi
Jasa dari Dept. X 50 % 40 % — 10 %
Jasa dari Dept. Y 40 % 55 % 5% —
Dasar Pembebanan 40.000 jam 50.000 jam
Tarif Tetap 60 % 50 %
Tarif Variabel 40 % 50 %

Diminta :

1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP dari departemen pembantu X dan Y ke


departemen produksi A dan B, dengan menggunakan metode aljabar.
2. Hitunglah Tarif BOP Tetap dan Variabel untuk masing-masing departemen.

JAWABAN :
KASUS 2
PT. KELAPA DUA

1. Tabel Alokasi Budget BOP :

Departemen Produksi Departemen Pembantu


A B X Y
Budget BOP sebelum Rp. 180.000 Rp. 131.000 Rp. 155.000 Rp. 84.000
alokasi
Jasa dari Dept. X Rp. 80.000 Rp. 64.000 ( Rp. Rp. 16.000
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Jasa dari Dept. Y Rp. 40.000 Rp. 55.000 160.000 ) ( Rp. 100.000 )
Rp. 5.000
Rp. 120.000 Rp. 119.000 ( Rp. ( Rp. 84.000 )
155.000 )
Budget BOP setelah alokasi Rp. 300.000 Rp. 250.000 0 0

Perhitungan :
X = 155.000 + 0,05 Y (1)
Y = 84.000 + 0,10 X (2)

– 0,05 Y = 155.000 – X [x1] —› – 0,05 Y = 155.000 – X


Y = 84.000 + 0,1 X [ x 10 ] —› 10 Y = 840.000 + X +
9,95 Y = 995.000
Y = Rp. 100.000,-

X = 155.000 + 0,05 ( 100.000 ) = Rp. 160.000,-

2. Perhitungan tarif BOP :


Departemen A Departemen B
Tarif BOP per jam :
Rp. 300.000
40.000 Rp. 7,5 —
Rp. 250.000
50.000 — Rp. 5,-

Tarif BOP Tetap :


60 % x Rp. 7,50 Rp. 4,5 —
50 % x Rp. 5,- — Rp. 2,5

Tarif BOP Variabel :


40 % x Rp. 7,50 Rp. 3,- —
50 % x Rp. 5,- — Rp. 2,5

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 3

CV. REFORMASI yang bergerak dalam bidang manufaktur masing-masing memiliki


3 departemen produksi dan departemen pembantu. tarif Biaya Overhed Pabrik dihitung
atas dasar Jam Kerja Langsung pada setiap departemen produksi. Data-data yang
digunakan untuk tahun 1997 sebagai berikut :

Departemen Tarif BOP per Jam Kapasitas ( JKL )


Produksi Tetap Variabel Normal Sesungguhnya
I Rp. 40,- Rp. 60,- 200.000 205.000
II Rp. 40,- Rp. 40,- 250.000 240.000
III Rp. 30,- Rp. 50,- 300.000 300.000

Dari distribusi Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya setiap departemen dan hasil
penelitian pabrik pada akhir tahun 1997 diketahui :

BOP Sesungguhnya Jumlah Luas Jam


Departemen Sebelum Alokasi Karyawan Lantai Tenaga
(Rp. ) ( m2) Listrik

Produksi A 15.600.000 100 2.000 200


Produksi B 18.400.000 50 3.000 300
Produksi C 15.000.000 150 3.000 100
Jasa X 3.000.000 25 2.000 200
Jasa Y 3.000.000 25 1.500 200
Jasa Z 10.000.000 50 1.000 100
Jumlah 65.000.000 400 12.500 1.100

Alokasi Biaya Overhead Pabrik menggunakan metode alokasi bertahap yang tidak timbal
balik, dengan urutan alokasi : Pertama; Departemen Z atas dasar jam tenaga listrik,
Kedua; Departemen Y atas dasar luas lantai, Ketiga; Departemen X atas dasar jumlah
karyawan.

Diminta :

1. Menyusun Tabel Alokasi BOP.


2. Menganalisa Selisih BOP setiap departemen Produksi :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
a. Selisih Anggaran.
b. Selisih Kapasitas.

JAWABAN :
KASUS 3
CV. REFORMASI

1. Tabel Alokasi BOP.

Departemen Produksi Departemen Pembantu


A B C X Y Z

BOP sebelum alokasi 15.600.000 18.400.000 15.000.000 3.000.000 3.000.000 10.000.000


Alokasi dari Dept. Z 2.000.000 3.000.000 1.000.000 2.000.000 2.000.000 ( 10.000.000
)
Alokasi dari Dept. Y 1.000.000 1.500.000 1.500.000 1.000.000 ( 5.000.000 —
)
Alokasi dari Dept. X 2.000.000 1.000.000 3.000.000 ( 6.000.000 — —
)
BOP setelah alokasi 20.600.000 23.900.000 20.500.000 0 0 0

Perhitungan :

•) BOP Dept. Z yang dialokasikan = Rp. 10.000.000,-


Dasar alokasi jam tenaga listrik = 1.000 jam

Rp. 10.000.000,-
Alokasi per jam = ——————— = Rp. 10.000,- / jam
1.000
Alokasi dari Dept Z untuk :
Departemen A = 200 x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
Departemen B = 300 x Rp. 10.000,- = Rp. 3.000.000,-
Departemen C = 100 x Rp. 10.000,- = Rp. 1.000.000,-
Departemen X = 200 x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
Departemen Y = 200 x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-

•) BOP Dept. Y yang dialokasikan = Rp. 3.000.000,-


Alokasi dari Dept. Z = Rp. 2.000.000,-
Rp. 5.000.000,-

Dasar alokasi luas lantai = 10.000 m2


Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Rp. 5.000.000,-
Alokasi per m2 = ——————— = Rp. 500,- / m2
10.000
Alokasi dari Dept Y untuk :
Departemen A = 2.000 x Rp. 500,- = Rp. 1.000.000,-
Departemen B = 3.000 x Rp. 500,- = Rp. 1.500.000,-
Departemen C = 3.000 x Rp. 500,- = Rp. 1.500.000,-
Departemen X = 2.000 x Rp. 500,- = Rp. 1.000.000,-

•) BOP Dept. X yang dialokasikan = Rp. 3.000.000,-


Alokasi dari Dept. Z = Rp. 2.000.000,-
Alokasi dari Dept. Y = Rp. 1.000.000,-
Rp. 6.000.000,-

Dasar alokasi jumlah karyawan = 300 karyawan


Rp. 6.000.000,-
Alokasi per karyawan = ——————— = Rp. 20.000,- / karyawan
300
Alokasi dari Dept X untuk :
Departemen A = 100 x Rp. 20.000,- = Rp. 2.000.000,-
Departemen B = 50 x Rp. 20.000,- = Rp. 1.000.000,-
Departemen C = 150 x Rp. 20.000,- = Rp. 3.000.000,-

2. Menganalisa Selisih BOP setiap departemen Produksi :


BOP Sesungguhnya Rp. 20.600.000,- Rp. 23.900.000,- Rp. 20.500.000,-

Budget BOP pada


kapasitas sesungguhnya :
[ 200.000 x Rp. 40 ] + [ 205.000 x Rp. 60 ] Rp. 20.300.000,- — —
[ 250.000 x Rp. 40 ] + [ 240.000 x Rp. 40 ] —Rp. 19.600.000,- —
[ 300.000 x Rp. 30 ] + [ 300.000 x Rp. 50 ] — — Rp. 24.000.000,-
———————————————————————
Selisih Anggaran Laba ( Rugi ) (Rp. 300.000,-) ( Rp. 4.300.000,-) (Rp. 3.500.000,-)

Budget BOP pada


kapasitas sesungguhnya Rp. 20.300.000,- Rp. 19.600.000,- Rp. 24.000.000,-

BOP dibebankan :
[ Rp. 40 + Rp. 60 ] x 205.000 Rp. 20.500.000,- — —
[ Rp. 40 + Rp. 40 ] x 240.000 —Rp. 19.200.000,- —
[ Rp. 30 + Rp. 50 ] x 300.000 — — Rp. 24.000.000,-
———————————————————————
Selisih Kapasitas Laba ( Rugi ) Rp. 200.000,- (Rp. 400.000,-) 0

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 4

Di dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik untuk tahun 1993, PT. CIREBON
STEEL menggunakan metode alokasi langsung untuk masing-masing departemen
produksi. Berikut ini jumlah biaya overhead pabrik sebelum adanya alokasi dari
departemen pembantu P, Q dan R :

Departemen Produksi No. 2 . . . . . . Rp. 24.903.450,-


Departemen Produksi No. 4 . . . . . . Rp. 26.663.850,-
Departemen Produksi No. 6 . . . . . . Rp. 20.217.100,-
Departemen Produksi No. 8 . . . . . . Rp. 19.687.200,-
Departemen Produksi No. 10 . . . . . Rp. 14.117.900,-
Departemen Pembantu P . . . . . . . . Rp. 29.250.000,-
Departemen Pembantu Q . . . . . . . . Rp. 32.725.500,-
Departemen Pembantu R . . . . . . . . Rp. 27.435.000,-

Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departemen pembantu untuk setiap departemen
produksi yang dirinci sebagai berikut :

Jasa Dari Departemen Produksi


Departemen No. 2 No. 4 No. 6 No. 8 No. 10
Pembantu P 20 % 30 % 20 % 10 % 20 %
Pembantu Q 10 % 30 % 30 % 10 % 20 %
Pembantu R 40 % 10 % 15 % 15 % 20 %

Departemen Produksi Kapasitas Normal


————————– ———————–
No. 2 450.000 jam
No. 4 640.000 jam
No. 6 500.000 jam
No. 8 400.000 jam
No. 10 400.000 jam

Diminta :
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP Setelah Alokasi dari departemen pembantu ke
departemen produksi.
2. Hitunglah Tarif BOP untuk masing-masing departemen apabila pembebanan tarif
BOP berdasarkan kapasitas normalnya.

JAWABAN :
KASUS 4
PT. CIREBON STEEL

1. Tabel Alokasi Budget BOP

Keterangan Departemen Produksi Departemen Pembantu

Jumlah No. 2 No. 4 No. 6 No. 8 No. 10 P Q R


Budget BOP
Sebelum 161.194.90 24.903.45 26.663.85 20.217.20 19.687.20 14.117.90 29.250.000 32.725.500 27.435.000
0 0 0 0 0 0
Alokasi
Alokasi Dept. P 29.250.00 5.850.00 8.775.00 5.850.00 2.925.00 5.850.00 (29.250.00 — —
0 0 0 0 0 0 0)
Alokasi Dept. Q 32.725.50 3.272.55 9.817.65 9.817.65 3.272.55 6.545.10 — (32.725.50 —
0 0 0 0 0 0 0)
Alokasi Dept. R 27.435.00 10.974.00 2.743.50 4.115.25 4.115.25 5.487.00 — — (27.435.00
0 0 0 0 0 0 0)
Alokasi Dari
Dept. Pembantu 89.410.50 20.096.55 21.336.15 19.782.90 10.312.80 17.882.10 (29.250.00 (32.725.50 (27.435.00
0 0 0 0 0 0 0) 0) 0)
Budget BOP
Setelah Alokasi 250.605.40 45.000.00 48.000.00 40.000.00 30.000.00 32.000.00 0 0 0
0 0 0 0 0 0

2. Tarif BOP
Budget BOP Kapasitas
Departemen Setelah Alokasi Normal Tarif
————— —————— ————— ——
No. 2 Rp. 45.000.000,- 450.000 jam Rp. 100,- / jam
No. 4 Rp. 48.000.000,- 640.000 jam Rp. 75,- / jam
No. 6 Rp. 40.000.000,- 500.000 jam Rp. 80,- / jam
No. 8 Rp. 30.000.000,- 400.000 jam Rp. 75,- / jam
No. 10 Rp. 32.000.000,- 400.000 jam Rp. 80,- / jam

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya


Lab. Akunatnsi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai