Anda di halaman 1dari 21

“SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSIS PENYAKIT KULIT

DENGAN MEMPERHATIKAN BASIS PENGETAHUAN DAN VALIDASI


ATURAN ”
”SISTEM PAKAR A”

NAMA : AFRIANI

NIM : 18060808

PRODI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan

karunia-Nya lah, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Pakar Dalam

Mendiagnosis Penyakit Kulit Dengan Memperhatikan Basis Pengetahuan Dan Validasi Aturan”

Makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang Saya miliki. Dan juga Saya

berterima kasih pada Bapak SEBASTIANUS A. S. MOLA,S.T.,M.Kom. selaku Dosen dari mata

kuliah Sistem Pakar yang telah memberikan tugas ini dan membuat Saya lebih banyak belajar.

Saya berharap Semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan

pengetahuan kita mengenai aturan dalam mendiagnosis penyakit Kulit. Saya juga sangat

menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.

Untuk itu, Saran dan usulan demi perbaikan di masa depan sangat saya butuhkan, mengingat tidak

ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Pakar ..................................................................................................................... 3
2.2 Komponen Sistem Pakar..................................................................................................................... 3
2.2.1 Basis Pengetahuan ........................................................................................................................ 3
2.3 Kaidah Produksi.................................................................................................................................. 4
2.4 Forward Chaining ................................................................................................................................ 4
2.5 Penyakit Jamur Kulit ........................................................................................................................... 5
BAB III .......................................................................................................................................................... 6
BASIS PENGETAHUAN DAN VALIDASI ................................................................................................ 6
3.1 Penyakit ............................................................................................................................................... 6
3.2 Gejala ................................................................................................................................................... 7
3.4 Kaidah Produksi................................................................................................................................. 10
3.4 Rule ................................................................................................................................................... 14
BAB IV ........................................................................................................................................................15
PENUTUP ...................................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................................ 15
4.2 Saran .................................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Di era revolusi 4.0 ini, banyak pengetauhan-pengetauhan yang terus di kembangkan dan
mengalami begitu banyak kemajuan yang dapat dilihat dari aspek-aspek tertentu dan
memungkinkan para Ilmuan tertarik untuk mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer.
Dengan harapan komputer dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi seperti layaknya para
pakar yang sesungguhnya, dikarenakan manusia juga tidak dapat terus menerus membuat
keputusan paten tanpa bantuan system sendiri. Sama halnya dengan menyelesaikan atau membantu
mendiagnosis suatu penyakit yang di derita dengan memperhatikan gejala dan penyebab serta
aturan yang berlaku, guna mendapatkan solusi terbaik dalam pemecahan suatu penyakit atau kasus
yang tengah di hadapi.
Dengan perkembangan ini Saya mengambil judul tentang “Sistem Pakar Dalam
Mendiagnosis Penyakit Kulit Dengan Memperhatikan Basis Pengetahuan Dan Validasi
Aturan”. Dengan harapan mendapat solusi akhir dari gejala-gejala yang muncul dan
memperhatikan penyebab apa yang sebenarnya terjadi, untuk mendapatkan solusi diagnosis suatu
penyakit tertentu yang berhubungan dengan Kulit dan dibantu dengan basis pengetauhan dari
penelitian sebelumnya dengan melakukan validitas aturan.
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu
atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.
Penyakit kulit Merupakan kondisi disaat lapisan paling luar tubuh mengalami masalah baik
iritasi atau meradang. Penyakit kulit juga terdiri dari berbagai jenis yang bervariasi, masing-
masing memiliki gejala yang berbeda-beda.Penyakit kulit bisa disebabkan oleh berbagai hal,
meliputi faktor kebersihan diri, paparan dari zat berbahaya di lingkungan, infeksi, sampai masalah
pada imunitas seperti alergi. Ada beberapa penyakit kulit yang berbahaya, ada juga penyakit kulit
yang ringan namun dapat mengganggu penampilan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat kasus yang saya ambil dan latar belakang diatas, Bagaimana mendiagnosa
suatu penyakit dengan melihat gejala-gejala yang ada sehingga bagaimana suatu penyakit itu bisa
yakin di diagnosis dengan memperhatikan basis pengetauhan dan Validasi aturan ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya tugas ini adalah untuk mendiagnosis penyakit kulit jenis apa yang
terserang dengan memperhatikan gejala-gejala yang di derita penderita. Dengan ikut
memperhatikan Basis pengetauhan dan Validitas Aturan,serta untuk memenuhi tugas yang
diberikan dari dosen pengampu mata kuliah.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pakar


Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu
atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Sistem Pakar diciptakan bukan
untuk menggantikan fungsi ataupun kedudukan dari seorang pakar melainkan untuk lebih
membuat kita lebih mengenal pengetauhan dan pengalaman pakar. Dan tujuanya dibuat sistem
pakar ini juga agar bisa mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar.

2.2 Komponen Sistem Pakar

Suatu sistem bisa disebut sebagai sistem pakar jika mempunyai ciri dan karakteristik
tertentu. Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu
menggambarkan tentang ciri dan karakteristik tertentu. Dalam sistem pakar terdapat beberapa
komponen. Secara umum, sistem pakar terdiri dari beberapa komponen yang saling
berhubungan, yaitu:

2.2.1 Basis Pengetahuan

Basis data dalam sistem pakar disebut basis pengetahuan. Basis pengetahuan berisi
pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan memecahkan masalah.
Basis pengetahuan menggunakan aturan-aturan untuk mengekspresikan logika masalah yang
pemecahannya dibantu oleh sistem pakar. Basis pengetahuan terdiri dari dua elemen,
yaitu:
a. Fakta: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada, berisi juga teori dari
bidang permasalahan tersebut
b. Aturan: mengarahkan pengguna pengetahuan untuk memecahkan masalah dari bidang
tersebut.
Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dimana basis pengetahuan berasal
dari seorang pakar dan berisi fakta-fakta yang merupakan suatu informasi tentang bagaimana

3
membangkitkan fakta baru dengan berlandas dengan fakta yang sudah ada.. Ada.2 bentuk
pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu:

1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based-Reasoning)

Pada Ruled Based Reasoning (Penalaran Berbasis Aturan) pengetahuan direpresentasikan


dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita
memiliki bebrapa pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat
menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu bentuk ini juga digunakan
apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah- langkah) pencapaian solusi.

2. Penalaran berbasis kasus (Case-Based-Reasoning)

Pada penalaran berbasis kasus (Case-Based-Reasoning), disini Basis pengetauhan akan


berisi solusi-solusi yang sudah dicapai sebelumnya, lalu akan diturunkan suatu solusi untuk
keadaan yang sedang terjadi sekarang .Cara ini digunakan apabila user/pengguna
menginginkan untuk mengetauhi lebih banyak kasus-kasus yang hampir sama (similarity).
Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila telah memiliki sejumlah situasi atau kasus
tertentu dalam basis pengetahuan.

2.3 Kaidah Produksi


Kaidah produkasi merupakan salah satu metode dari beberapa metode yang lain(Kalkulus
Predikat, List, Bingkai/frame,Jaringan Sematik dan Pohon Pelacakan)untuk
mempresentasikan pengetauhan kedalam basis pengetauhan. Kaidah produksi biasanya dalam
bentuk jika-maka (IF-THEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua
bagian, yaitu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). Kaidah produksi merupakan
salah satu bentuk representasi pengetahuan yang sering digunakan. Bermacam-macam
pengetahuan dapat diimplementasikan dalam bentuk yang sesuai dengan format kaidah IF-
THEN. Kaidah produksi sangat populer karena formatnya yang sangat fleksibel.

2.4 Forward Chaining


Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Penalaran
dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

4
2.5 Penyakit Kulit
Penyakit kulit merupakan kondisi diamana saat lapisan luar tubuh manusia mengalami
suatau masalah baik iritasi ataupun meradang. Penyakit kulit ini terdiri dari berbagai jenis yang
bervariasi, dan juga setiap penyakit memiliki gejala-gejala yang berbeda pula.

Penyakit kulit ini bisa disebabkan oleh berbagai hal,dari faktor kebersihan diri, infeksi,
paparan dari zat berbahaya sampai masalah pada imunitas seperti alergi. Juga a da beberapa
penyakit kulit yang berbahaya, ada juga penyakit kulit yang ringan namun dapat mengganggu
penampilan dan membuat tidak nyaman.

5
BAB III

BASIS PENGETAHUAN DAN VALIDASI


3.1 Penyakit
Dibawah ini merupakan 25 diagnosis penyakit kulit dari 105 gejala yang ada. Penyakit kulit ini
memiliki gejala yang bervariasi tergantung pernyebabnya seperti kuman,virus parasit atau
bakteri lainya.

Kode Penyakit Penyakit


P1 Tinea Nigra Palmaris
P2 Kandisiasis
P3 Misetoma
P4 Tinea Versikolor (Panu)
P5 Tinea Imbrikata
P6 Sporotrikosis
P7 Tinea Kronis ( Egzema Marginatum)
P8 Tinea Kapitis (Kurap Kepala)
P9 Kinea Manus (Kurap Tangan)
P10 Blaskomikosis
P11 Tinea Barbae & Sicosis Barbae
P12 Tinea Pedis (Kaki atlet)
P13 Aktinomikosis
P14 Histoplasmosis
P15 Kriptokokosis (Meningitis)
P16 Tinea Interdigitalis
P17 Tinea Favosa
P18 Piedra Hitam
P19 Piedra Putih
P20 Nokardiosis
P21 Tinea Unguium
P22 Fikomikosis
P23 Aspergillosis
P24 Tinea Korporis (Kurap tubuh)

P25 Kromomikosis

6
3.2 Gejala
Gejala-gejala yang tertera pada table dibawah ini merupakan gejala-gejala yang umum
terjadi ketika seseorang terserang bakteri,virus atau hal lainya yang mengenail bagian
terluar dari tubuh yaitu kulit.

Kode Gejala Gejala

G1 Adanya rasa gatal


G2 Adanya elemen jamur
G3 Adanya sisik halus
G4 Adanya sisik kasar
G5 Sisik menyerupai lingkaran bermata 1
G6 Adanya perubahan pada warna kulit
G7 Kulit berwarna merah kehitaman
G8 Adanya bintik-bintik kemerahan
G9 Timbulnya bintik-bintik berwarna merah kuning
G10 Timbulnya bintik hitam kecoklatan
G11 Adanya butiran-butiran kuning kehijauan
G12 Adanya rasa pedih pada kulit
G13 Kulit panas seperti terbakar
G14 Adanya rasa nyeri otot
G15 Adanya skuama
G16 Skuama lebih tebal dan berlapis lapis
G17 Timbulnya lesi
G18 Lesi menyerupai kembang kol
G19 Adanya pembengkakkan lesi
G20 Adanya pembengkakan kulit
G21 Adanya nanah
G22 Adanya edema
G23 Adanya Postula
G24 Adanya Vesikopustula miliar
G25 Adanya vesikel
G26 Vesikula miliar dan dalam
G27 Adanya tumor kutil
G28 Adanya kelainan bentuk pada kaki
G29 Adanya pembengkakan pembuluh limfe
G30 Adanya jembatan-jembatan kutil
G31 Adanya fisura pada jari
G32 Rambut mudah putus
G33 Warna rambut kusam
G34 Berbau busuk
G35 Tampak bisul-bisul kecil pada kulit kepala

7
G36 Kuku berwarna hitam coklat tak bercahaya
G37 Fistel mengeluarkan eksudat keputi-pitihan
G38 Tampak reaksi radang pada folikel
G39 Timbulnya hiperkeratotik hiperkeratosis
G40 Timbul fistel-fistel
G41 Timbul papula Nodula
G42 Terjadinya eritema
G43 Timbulnya ulkus
G44 Munculnya ruam melingkar kemerahan atau keperakan pada kulit
G45 Terjadi peradangan
G46 Muncul luka melepuh
G47 Ada rusaknya kuku
G48 Warna kuku menjadi suram(berjamur kuning)
G49 Ada nyeri kuku
G50 Ada krusta
G51 Ada maserasi yang terjadi pada sela-sela jari kaki
G52 Ada maserasi berupa kulit putih dan rapuh
G53 Ada krusta yang berbentuk cawan (skutula)
G54 Rambut di atas skutula putus-putus
G55 Rambut mudah lepas dan tidak mengkilat lagi
G56 Ada benjolan-benjolan hitam di luar permukaan rambut
G57 Ada benjolan berbentuk bulat atau lonjong
G58 Tampak hifa endotrik (dalam rambut) sampai ektotrik (diluar rambut)
G59 Benjolan berwarna tengguli dan ditemukan spora
G60 Terdengar bunyi seperti kawat apabila rambut disisir
G61 Ada benjolan memanjang pada rambut
G62 Benjolan tidak padat
G63 Benjolan mudah dilepas dari rambut
G64 Benjolan berwarna putih kekuningan
G65 Benjolan tidak mudah dilepas dari rambut
G66 Benjolan melingkari batang rambut
G67 Benjolan menebal pada bagian tengah
G68 Ada batuk darah
G69 Ada rasa sesak nafas
G70 Ada rasa nyeri atau sakit pada dada
G71 Ada rasa demam
G72 Menggigil
G73 Lemah
G74 Tidak nafsu makan
G75 Terjadi penurunan berat badan
G76 Sakit kepala hebat
G77 Kejang
G78 Daya kekebalan tubuh menurun

8
G79 Ada lesi oseosa menyakitkan di tulang panjang tengkorak, tulang belakang, dan
sendi
G80 Ada diplopia
G81 Terasa pandangan kabur
G82 Terjadi ataksia dan afasia
G83 Muntah
G84 Terjadi tinitus
G85 Ada perubahan memori
G86 Perilaku tidak sesuai
G87 Terjadi iritabilitas
G88 Terjadi gejala psikotik
G89 Ada papula fasial merah
G90 Ada rasa nyeri pada lokasi lesi
G91 Ada cekungan-cekungan dikulit disertai cairan putih
G92 Ada asma
G93 Batuk berlendir
G94 Terjadi mengi
G95 Mimisan
G96 Pembengkakan wajah pada satu sisi
G97 Batuk kering
G98 Terjadi anoreksia
G99 Terjadi keringat yang berlebihan
G100 Leher kaku
G101 Ada rasa sakit pada persendian
G102 Ada ruam kulit
G103 Timbul kutil
G104 Batuk berdahak
G105 Keringat cukup banyak

9
3.4 Kaidah Produksi

Karena Kaidah Produksi dituliskan dalam bentuk jika-maka (IF-THEN). Kaidah ini dapat
dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, ada bagian premis (jika) dan bagian konklusi
(maka). jika bagian premis dipenuhi ma kabagian konklusi juga akan bernilai benar. Suatu kaidah
juga dapat terdiri atas beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Antara premis dan konklusi
dapat berhubungan dengan "OR" atau “AND". Berdasarkan tabel keputusan dan pohon
keputusan, maka kaidah aturan produksi penyakit kulit jamur dengan metode forward chaining
terdapat beberapa rule sebagai berikut :

a. Kaidah 1: jika adanya rasa gatal dan adanya makula perubahan pada warna kulitdan timbulnya
bintik hitam kecoklatan dan adanya rasa nyeri otot maka penyakit Tinea Nigra Palmaris (P1).

b. Kaidah 2 : jika adanya rasa gatal dan kulit panas seperti terbakar dan adanya skuama dan adanya
vesikel dan adanya fisura dan kuku berwarna hitam coklat tak bercahaya dan timbulnya
hiperkeratotik / hyperkeratosis dan timbul papula/nodula dan timbul ulkus dan ada rasa nyeri sakit
pada dada maka penyakit Kandidiasis (P2).

c. Kaidah 3: jika adanya butiran-butiran kuning kehijauan dan adanya postula dan adanya tumor
kutil dan adanya kelainan bentuk pada kaki adanya pembengkaan pembuluh limfe dan adanya
jembatan- jembatan kutil dan timbul fistel-fistel dan timbulnya ulkus maka tam
penyakitMisetoma(P3)

d. Kaidah 4 : jika adanya rasa gatal dan adanya sisik halus dan adanya makula perubahan warna
pada kulit dan adanya skuama maka penyakit Tinea Versikolor (Panu) (P4).

e. Kaidah 5: jika adanya rasa gatal dan adanya sisik kasar dan sisik menyerupai lingkaran

bermata 1 dan adanya skuama maka penyakit Tinea Imbrikata (P5).

f. Kaidah 6 jika adanya pembengkaan lesi dan adanya pembengkakan peradangan pembuluh limfe
dan adanya papula/nodula dan timbulnya ulkus maka penyakit Sporotrikosis (P6).

g. Kaidah7 :jika adanya rasa gatal dan adanya elemen jamur dan adanya makula perubahan pada
warna kulit dan adanya skuama dan skuama lebih tebal berlapis-lapis dan adanya postula dan

10
timbulnya papula/nodula dan terjadinya eritema dan ada ruam kulit maka penyakit Tinea Kruris
(Ekzema Marginatum) (P7).

h. Kaidah 8 : jika adanya rasa gatal dan adanya elemen jamur dan timbulnya bintik-bintik
berwarna merah kuning dan rambut mudah putus dan warna rambut kusam dan berbau busuk dan
tampak bisul- bisul kecil pada kulit kepala maka penyakitTinea Kapitis (P8).

i. Kaidah 9 : jika adanya rasa gatal dan adanya elemen jamur dan adanya makula perubahan pada
warna kulit dan adanya skuama dan adanya vesikel dan ada vesikula miliar dalam dan terjadi
eritema maka penyakit Tinea Manus (P9).

j. Kaidah 10 : jika ada rasa sesak nafas dan ada rasa nyeri sakit pada dadadan ada rasa demam dan
menggigil dan timbul kutil dan batuk(Blaskomikosis)(P10).

k. Kaidah 11 : jika adanya rasa gatal dan adanya bintik-bintik kemerahan dan adanya rasa pedih
pada kulit dan adanya nanah dan adanya edema dan adanya postula dan adanya vesikopustula
miliar dan rambut mudah putus dan warna rambut kusam dan tampak reaksi radang pada folikel
maka penyakit Tinea Barbae & Sikosis Barbae (P11).

1. Kaidah 12 : jika adanya edema dan adanya postula dan adanya vesikopustula miliar dan adanya
vesikula miliar dalam dan adanya fisura pada jari dan timbulnya hiperkeratotik dan terjadinya
eritema dan ada maserasi yang terjadi pada sela-sela jari kakimaka penyakit Tinea Pedis (Athlete's
Foot) (P12).

m. Kaidah 13 jika kulit berwrna merah kehitaman dan adanya pembengkan kulit dan fistel
mengeluarkan eksudat keputih-putihan dan timbul fisel-fisel dan timbul papula/nodula maka
penyakit Aktinomikosis (P013).

n. Kaidah 14 : jika adanya batuk darah dan adanya rasa sesak nafas da nada rasa nyeri sakit pada
dada dan ada rasa demam dan terjadi penurunan berat badan dan batuk kering dan terjadi anoreksia
dan terjadi keringat yang berlebihan dan leher kaku danada rasa sakit pada persendian da nada
ruam kulit maka penyakit Histoplasmosis (P14).

o. Kaidah 15 : jika sakit kepala hebat dan ada lesi oseosa menyakitkan di tulang panjang,
tengkorak, tulang belakang,serta sendidan ada diplopia dan terasa pandangan kabur dan terjadi

11
staksia dan muntah dan terjadi tinnitus dan adanya perubahan memori dan perilaku tidak sesuai
dan terjadi iritabilitas dan terjadi gejala psikotik dan adanya papula fasial merah maka penyakit
Kriptokokosis(meningitis) (P15).

p. Kaidah 16 : jika adanya rasa gatal dan adanya elemen jamur dan adanya krusta dan adanya
maserasi yang terjadi pada sela-sela jari kaki dan adnya maserasi berupa kulit putih dan rapuh
maka penyakitTinea Interdigitalis (P16).

q. Kaidah 17 : jika berbau busuk dan ada bintik merah kuning,krusta yang berbentuk cawan
(skutula) dan ada krusta yang berbentuk cawan(skutula) dan rambut diatas skutula putus-putus dan
rambut mudah lepas tidak mengkilat lagi maka penyakit Tinea Favosa (P17).

r. Kaidah 18 : jika rambut mudah putus dan ada benjolan-benjolan hitam di luar permukaan rambut
dan ada benjolan berbentuk bulat lonjong dan tampak hifa endrotik(dalam rambut) sampai ektotrik
(diluar rambut) dan benjolan berwarna tengguli serta ditemukan spora dan terdengar bunyi seperti
kawat apabila rambut disisir dan benjolan tidak mudah dilepas dari rambut maka penyakit Piedra
Hitam (P18).

s. Kaidah 19 : jika ada benjolan memanjang pada rambut dan benjolan tidak padat dan benjolan
mudah dilepas dari rambutdan benjolan berwarna putih kekuningan dan benjolan melingkari
batang rambut dan benjolan menebal pada bagian tengah maka penyakit Piedra Putih (P19).

t. Kaidah 20 : jika adanya batuk darah dan adanya rasa sesak nafas danada rasa nyeri sakit pada
dada dan adanya rasa demam dan menggigil dan lemah dan tidak nafsu makan dan sakit kepala
hebat dan kejang dan daya kekebalan tubuh menurun maka penyakit Nokardiosis (P20).

u. Kaidah 21 : jika adanya rasa gatal dan adanya elemen jamur dan adanya rusak kuku dan warna
kuku menjadi suram(berjamur kuning) dan adanya nyeri kuku dan bercak-bercak putih dan kasar
maka penyakit Tinea Unguium (P21).

v. Kaidah 22 : jika adanya rasa gatal dan timbul papula/nodula dan timbulnya lesi danada rasa
nyeri beserta benjolan dan ada rasa nyeri pada lokasi lesi danada fisula cekungan dikulit disertai
cairan putih maka penyakit Fikomikosis (P22).

12
w. Kaidah 23: jika ada batuk darah dan ada rasa sesak nafas da nada rasa nyeri sakit pada dada
danada rasa demam dan terjadi penurunan berat badan danada asma dan batuk berlendir dan terjadi
mengi dan mimisan dan pembengkaan wajah pada satu sisi maka penyakit KAR Aspergillosis
(P23).

x. Kaidah 24 : jika adanya rasa gatal dan adanya sisik kasar danadanya makula perubahan pada
warna kulit dan timbul lesi dan adanya vesikel dan timbul papula/nodula dan adanya ruam
melingkar kemerahan/keperakan pada kulit dan terjadi peradangan dan muncul luka melepuh maka
penyakit Tinea Korporis(kurap tubuh) (P24).

y. Kaidah 25: jika adanya rasa gatal dan adanya elemen jamur dan lesi menyerupai kembang kol
dan timbulnya papula nodula maka penyakitKromomikosis (P25).

13
3.4 Rule

Tabel Rule di bawah ini merupakan aturan yang disimpulkan dari gejala-gejala yang terjadi dan
mendiagnosis ke suatu penyakit. Gejala-gejala yang terkadang juga berhubungan dengan gejala lain
dan membuktikan bahwasanya beberapa penyakit kadang memiliki gejala yang sama tetapi cara
pengobatanya tidak bias disamakan begitu saja.

NO IF THEN
1 G1 & G6 & G10 & G14 P1
2 G1 & G13 & G15 & G25 & G31 & G36 & G39 & G41 & G43 & G70 P2
3 G11 & G23 & G27 & G28 & G29 & G30 & G40 & G43 P3
4 G1 & G3 & G6 & G15 P4
5 G1 & G4 & G5 & G15 P5
6 G19 & G29 & G41 & G43 P6
7 G1 & G2 & G6 & G15 & G16 & G23 & G41 & G42 & G102 P7
8 G1 & G2 & G9 & G32 & G33 & G34 & G35 P8
9 G1 & G2 & G6 & G15 & G25 & G26 & G42 P9
10 G69 & G70 & G71 & G72 & G103 & G104 & G105 P10
11 G1 & G8 & G12 & G21 & G22 & G23 & G24 & G32 & G33 & G38 P11
12 G22 & G23 & G24 & G26 & G31 & G39 & G42 & G51 P12
13 G7 & G20 & G37 & G40 & G41 P13
14 G68 & G69 & G70 & G71 & G75 & G97 & G98 & G99 & G100 & P14
G101 & G102
15 G76 & G79 & G80 & G81 & G82 & G83 & G84 & G85 & G86 & G87 P15
& G88 & G89
16 G1 & G2 & G50 & G51 & G52 P16
17 G34 & G53 & G54 & G55 P17
18 G32 & G56 & G57 & G58 & G59 & G60 & G65 P18
19 G61 & G62 & G63 & G64 & G66 & G67 P19
20 G68 & G69 & G70 & G71 & G72 & G73 & G74 & G76 & G77 & G78 P20
21 G1 & G2 & G47 & G48 & G49 & G106 P21
22 G1 & G41 & G90 & G91 P22
23 G68 & G69 & G70 & G71 & G75 & G92 & G93 & G94 & G95 & G96 P23
24 G1 & G4 & G6 & G17 & G25 & G41 & G44 & G45 & G46 P24
25 G1 & G2 & G18 & G41 P25

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada Makalah ini saya menarik kesimpulan bahwasanya sistem pakar ini sangat membantu
dalam memutuskan atau membantu mendiagnosis suatu penyakit atau masalah dengan
memperhatikan gejala-gejala yang muncul dengan melihat aturan yang berlaku dan melihat
kasus yang sudah terjadi sebelumnya.

4.2 Saran
Pada kasus penyakit ini pastinya akan muncul gejala aru di kemudian hari, dan membuat
sistem pakar harus selalu mengupdate perubahan demi kemaksimalan hasil diagnosis di masa
yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar#:~:text=Sistem%20pakar%20adalah%2
0suatu%20program,secara%20komersial%20selama%201980%2Dan.

http://eprints.dinus.ac.id/15256/1/jurnal_15253.pdf

https://hellosehat.com/penyakit-kulit/pengertian-penyakit-kulit/#gref

http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/article/view/300

16
LAMPIRAN MAKALAH

Plagiarism Checker X Originality Report


Similarity Found: 12%

Date: Tuesday, March 02, 2021


Statistics: 425 words Plagiarized / 3484 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

17
18

Anda mungkin juga menyukai