PROFESI IBI
Nama Kelompok :
Deviyani
Dewi Purwanti
Lydia A
Rike Nursafitri
Siti Herlina
Di sebuah desa ada seorang bidan yang membuka BPS setelah itu
datanglah seorang Ny. B dengan keluhan mulas di perutnya setalah itu
bidan mempersilahkan masuk dan menyuruh untuk berbaring di
tempat tidur tak lama kemudian saat bidan tersebut mencoba untuk
menolong persalinan ternyata bayi ibu mengalami distosia bahu bidan
pun mengalami kesulitan menolongnya , bidan tersebut menuruti
egonya sendiri akan menolong persalinan tersebut sedangkan bidan
tersebut sudah tau akan berakibatkan bahaya, dan ternya bayi tersebut
meninggal , dan masyarakat mengetahui tentang bayi meninggal
tersebut tersampaikan lah tentang kasus tersebut ke IBI dan IBI pun
memanggil Bidan tersebut dan ternyata IBI mencabut IZIN Bidan
tersebut .
3. Kasus (Aborsi)
Seorang pasien x datang kebidan y untuk menggugurkan secara paksa,
dan janin dalam kandungan berusia lima bulan, di klinik bersalin milik
bidan y. Bidan tersebut menolak pasien untuk melakukan tindakan aborsi
tersebut, akan tetapi pasien x tetap memaksa dan menjanjikan membayar
seberapapun. Dan bidan tersebut bingung akan memilih aborsi atau tidak
tetapi bidan tersebut memilih untuk melakukan aborsi. Seiringnya waktu
bidan y terbongkar bahwa telah melakukan aborsi oleh polisi yang sudah
menyelidiki dan mendapatkan informasi dari masyarakat yang curiga
dengan perut pasien yang tiba – tiba mengecil.
Lalu ibi mengetahui kasus bidan x tersebut telah melakukan aborsi dan
telah melanggar kode etik sebagai seorang bidan , dan IBI mencabut BPS
tersebut agar tidak boleh membuka praktik lagi dan bidan tersebut
bersalah karena telah melanggar wewenang bidan.
-Isunya : bidan tersebut lalai dalam mengambil keputusan sehingga
merugikan diri sendiri.
-Dilema : bidan bingung untuk memilih dan menolong aborsi atau tidak,
karena bidan tersebut mengetahui bahwa tindakan tersebut bukan
wewenang seorang bidan, dan pada akhirnya bidan tersebut melakukan
aborsi karena pasien tersebut menjanjikan bayaran yang tinggi.
- Penyelesaian : Sebaiknya sebagai seorang bidan harus berpikir dalam
mengambil suatu keputusan dan seharusnya bidan y memberikan
informed consent terlebih dahulu dan memberikan pelayanan yang sesuai
baik dan jujur sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
4. kasus
Di suatu desa terpencil ditempatkan seorang bidan PTT, sebut saja bidan
A. bidan A ini sangat jarang sekali berada ditempat. Sehingga di masa
kerjanya bidan yang harusnya dibutuhkan ini tidak memberikan
pelayanan sebagai mana mestinya. Ini merupakan pelanggaran yang
dilakukannya terhadap profesinya. Hal ini terdengar oleh organisasi
profesi (IBI) dan bidan PTT ini bisa dikenakan sanksi yang setimpal atas
pelanggaran yang ia lakukan.
Isu : organisasi profesi IBI dan bidan PTT tersebut mengetahui bahwa
bidan A tidak melaksanakan apa yang semestinya dilakukan.
Dilema : -
Konflik : bidan A jarang sekali berada ditempat, sehingga bidan tersebut
mendapat sanksi dari IBI
Penyelesaian : seharusnya seorang bidan harus selalu berada ditengah-
tengah masyarakat, karena banyak masyarakat yang membutuhkan.
5 kasus
Ada seorang wanita muda usia 20 tahun dan pria muda datang ke salah satu
bidan. Wanita tersebut mengatakan telat haid sudah 8 minggu lalu ia sudah
mengecek, ternyata hasilnya positif (hamil). Karena pasangan muda tersebut masih
terlalu muda dan mereka tidak ingin mengecewakan orang tuanya memutuskan lah
mereka datang ke bidan untuk menggugurkan kandungannya ke bidan tersebut. Di
terima lah oleh bidan tersebut dan langsung di gugurkan kandungan tersebut. Lalu
terjadilah pendarahan yang sangat hebat di bawalah oleh wanita itu kerumah sakit
ternyata dalam perjalanan tersebut nyawa wanita itu tidak bisa tertolong. Akhirnya
bidan tersebut di tegur oleh dokter dan akhirnya praktik si bidan tersebut di tutup
dan di beri sangsi oleh pihak yang berwajib.
Isu etik : yang timbul kelalaian seorang bidan sehingga menimbilkan mal praktik
dilem : bidan tidak di percaya lagi oleh masyarakat izin pratik bidan tersebut di
cabut.
Penyelesaiannya : sebaiknya bidan tersebut tidak melanggar hukum, dan
seharusnya memberika pelayanan sesuai standar