Anda di halaman 1dari 17

INSTRUMENTASI

MIKROTOM

Oleh:

1. Ni Made Ari Mahayani (04)


2. Ni Wayan Ayu Wiartini (11)
3. Ni Nengah Yohana Maharani Putri (13)
4. Yasintha Eka Purwita Sari (17)
5. Ni Putu Verina Astifanny Giri (27)
6. Made Gita Pramana (35)

D III Analis Kesehatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

Tahun Akademik 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga tersusunnya paper yang
berjudul “Mikrotom”.

Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah ini


dapat senantiasa bisa di aplikasikan oleh para mahasiswa kesehatan di bidang
analis kesehatan, khususnya dengan tetap pada bimbingan dari para dosen
pengajar. Upaya pembuatan makalah ini di harapkan dapat mengoptimalkan
penguasaan mahasiswa kompetensi yang di persyaratkan.

Dalam penyusunan paper ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu,


penyusun mengharapkan tegur, sapa, atau kritik demi perbaikan yang akan datang.
Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan paper ini.

Denpasar, 12 September 2019

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................2


Daftar isi ......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................4       
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................4
1.3 Tujuan ...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................5
2.1 Definisi mikrotom..............................................................................5
2.2 Fungsi mikrotom................................................................................5
2.3 Bagian-bagian dari mikrotom............................................................5
2.4 Jenis-jenis mikrotom..........................................................................6
2.5 Tipe-tipe pisau pada mikrotom..........................................................11
2.6 Cara kerja mikrotom..........................................................................13
2.7 Perawatan mikrotom .........................................................................15
BAB III KESIMPULAN..............................................................................16
3.1 Kesimpulan........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................17

3
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sebagai mahasiswa kesehatan khususnya di bidang analis kesehatan atau


yang sekarang dikenal dengan Teknologi Laboratorium Medik memiliki tugas
dalam melakukan pemeriksaan sampel di laboratorium. Dalam melakukan
pemeriksaan di laboratorium tentunya memerlukan peralataan atau instrumen
yang bisa membantu dalam melakukan proses pemerikaan, salah satunya yaitu
mikrotom. Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi
bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.

1.2 Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui bagian-bagian serta fungsi mikrotom


2. Agar mahasiswa menegetahui jenis-jenis dari mikrotom

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi dari mikroskop?


2. Apa saja komponen atau bagian-bagian yang menyusun mikrotom dan apa
fungsinya?
3. Apa saja jenis-jenis mikroskop ?

4
BAB II

Pembahasan

2.1 Definisi Mikrotom


Anonimus (2010) menyatakan bahwa: “Mikrotom adalah mesin untuk
mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan
mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Mohammad (1993:85) menyatakan bahwa: “Mikrotom adalah alat untuk
memotong irisan tipis untuk pemeriksaan Mikroskopis. Beberapa mikrotom
menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan
hewan atau tumbuhan dalam histology”. Parjatmo (1993:58) menyatakan
bahwa: “Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan
secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan
ke atas permukaan slide.” Pujawati (2002:75) menyatakan bahwa Mikrotom
adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan
mikroskopis. Alat untuk membuat bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan
mikroskopis. Alat mekanis yang digunakan untuk memotong spesimen biologi
menjadi bagian tipis transparan untuk pemeriksaan mikroskopis. Mikrotom
menggunakan baja, kaca atau berlian pisau tergantung pada spesimen yang sedang
diiris dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang dipotong.

2.2 Fungsi dari Mikrotom


Fungsi dari mikrotom secara umum yaitu untuk mengiris
spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.
Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk
mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.

2.3 Bagian-bagian dari Mikrotom


Mikrotom adalah sebuah alat yang digunakan untuk memotong secara tipis
sebuah jaringan hewan/tumbuhan. Sebuah mikrotom (dari  Mikros Yunani, berarti

5
"kecil", dan temnein, yang berarti "untuk memotong") adalah alat sectioning yang
memungkinkan untuk memotong irisan sangat tipis material, yang dikenal sebagai
jaringan. Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi sehingga harus
diperlakukan secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan
sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide.
Secara umum, suatu mikrotom memilki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:
a. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas
badan mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai
dengan ketebalan sayatan yang diinginkan.
b. Pisau mikrotom, merupakan komponen yang bisa menentukan kualitas
sayatan.
c. Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan
mikrotom dengan   blok jaringan yang hendak disayat.
d. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.
Bagian-bagian lainnya antara lain:
a. Waste tray (tempat sampah)
b. The lock spanner of handwheel (Kunci pas roda tangan)
c. Handwheel (roda tangan)
d. The lock spanner balde holder (kunci pas dudukan pisau)
e. Knife carrier (pembawa pisau)
f. The lock spanner of blade (kunci pas pisau)
g. Specimen damp (Spesimen lembab)
h. Scale indication (pengatur skala)
i. The adjust knob of scale (Kenop menyesuaikan skala)
j. Balde holder (dudukan pisau)
k. Speed handwheel (kecepatan roda tangan

2.4 Jenis-jenis Mikrotom


Ada beberapa tipe mikrotom yang dibuat atau di desain berdasarkan tujuan
tertentu dan memiliki fungsi sesifik. Beberapa mikrotom ini diberi nama sesuai
dengan cara penggunaannya, yaitu:

1. Rotary microtome (mikrotom putar)

6
Mikrotom yang digunakan untuk memotong sampel yang akan
terlihat dibawah mikroskop cahaya. Biasanya dioperasikan secara manual
dengan memutar handel hingga mendekati mata pisau. Rotary microtome
dapat memotong sampel yang keras (biasanya sampel jaringan dilapisi
parafin). Ketebalan yang dihasilkan antara 0,5 m sampai 60 m.

Bagian-bagian rotary microtome:

a. Block holder
b. Knife clamps screws
c. Knife clamps
d. Block adjustment
e. Thickness gauge
f. Angle of tilt adjustment
g. Operating handle
h. Internal and external lock\

Karakteristik rotary microtome:

a. Disebut dengan nama The rotary microtome karena


penggunaannya dengan cara diputar
b. Mikrotom jenis ini adalah yang paling sering digunakan dalam
berbagai penelitian dasar
c. Pergerakan pisau pemotong secara vertikal
d. Biasanya menggunakan tipe wedge knife
e. Tingkat ketebalan ditentukan oleh micrometer screws

7
f. Mikrotom jenis ini membutuhkan bantuan parafin sebagai pelapis
sampel agar tidak rusak pada saat dipotong.

Keuntungan menggunakan rotary microtome:

a. Tidak lebih berat daripada rocking microtome


b. Tidak ada gelombang yang terjadi pada hasil potongan
c. Dapat digunakan untuk memotong jaringan yang cukup keras
d. Sudut kemiringan pisau dapat disesuaikan
e. Pisau mudah dipindahkan atau diatur

2. Rocking microtome
Tipe mikrotom yang paling tua. Namanya didasarkan dari cara
penggunaan handel mikrotom secara mengayun (rocking action of the
handle). Metode pemotongan menghasilkan bagian dari permukaan sedikit
silinder. Efektif untuk memproduksi serangkaian berkualitas baik 6-20
mikron. Mikrotom ini tidak dapat memotong sampel yang keras seperti
kayu atau tulang. Menggunakan pisau biconcave yaang sangat tajam
namun juga mudah tumpul.

Bagian-bagian rocking microtome:

a. Rocking arm
b. Micrometer screw
c. Operation lever
d. Knife holder
e. Sample holder base
f. Knife holder tightening screw

8
g. Sample holder screw
h. The safety lock mechanism

Kelemahan rocking microtome:

a. Ukuran sampel yang dilapisi blok parafin terbatas (kecil)


b. Mikrotom ini cenderung menghasilkan gelombang pada hasil pita
(potongan)
c. Sudut kemiringan pisau tidak dapat diatur
d. Bentuk pita hasil potongan menyerupai busur

3. Ultra microtome
Ultra mikrotom adalah alat yang digunakan untuk memotong
sampel dengan metode ultramicrotomy. Metode ini adalah cara memotong
yang sangat tipis dan disiapkan untuk pengamatan pada mikroskop
elektron. Ketebalan blok parafin yang dapat digunakan tidak lebih dari 0,7
mm. Jenis pisau yang digunakan adalah diamond knives.

Bagian-bagian ultra microtome:

9
a. Binoculars
b. Magnification knob
c. Focus knob
d. Moves binoculars forward and backward
e. Light switch
f. Stage with guides
g. Stage course advance knob
h. Cantilever arm course advance knobs
 Inner knob: sets the advance increment
 Outer knob: advances cantilever arm
i. Cutting wheel
j. Control lever for motor drive
k. Cantilever arm reset knob (moves cantilever arm backwards)

4. Base sledge microtome


Digunakan untuk menyayat jaringan yang sangat besar seperti otak.

5. Sliding microtome
Merupakan mikrotom yang digunakan untuk memotong sampel
yang lebar dan dapat digunakan untuk sampel kasar seperti kayu dan
tulang. Digunakan untuk memotong blok parafin yang besar seperti
sampel: bola mata, otak, paru-paru dan jaringan yang keras . Mikrotom ini
ukurannya cukup besar dan berat. Jenis pisau yang digunakan adalah
wedge atau planar Ketebalan potongan dapat diatur melalui micrometer
yang ada di bagian bawah.

10
6. Freezing microtome
Sering digunakan untuk penyayatan jaringan yang tidak ditanam
dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi jaringan yang disayat adalah
jaringan yang tidak di tanam tetapi dibekukan dengan memakai gas CO2.
Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang dipakai lebih pendek,
karena langsung disayat setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila
temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak sehingga sulit dipotong.

2.5 Tipe-tipe Pisau pada Microtome

Berdasarkan kemiringannya:

a. Planar Concave sangat tajam tetapi dapat menghasilkan potongan sampel


yang sangat lembut dan tipis.
b. Wedge Profile Knives bentuknya lebih seimbang dan digunakan untuk
memotong sampel yang cukup keras

11
c. Chisel Profile memiliki bentuk mata pisau yang tumpul namun memiliki
kestabilan bentuk potongan. Pisau ini menghasilkan potongan dengan
ukuran relatif besar

Berdasarkan bahan dasarnya:


a. Glass Microtome Blades digunakan untuk memotong sampel yang akan
diamati dibawah mikroskop cahaya

b. Diamond Blades
 Industrial grade blades digunakan untuk memotong sampel yang
sangat keras seperti gigi dan tulang.
 Gem quality blades digunakan untuk sampel yang khusus diamati
dibawah mikroskop elektron

12
Perawatan Pisau Mikrotom 
Pisau mikrotom harus selalu dibersihkan setelah habis dipakai, karena jika
tidak maka akan menimbulkan korosi. Membersihkan pisau dengan kertas atau
kain pembersih lensa yang dibasahi xilen kemudian dilap dengan bahan
pembersih yang sama. Pisau harus ditajamkan sesering mungkin. Ada dua tekhnik
dalam hal menajamkan pisau mikrotom, yaitu mengikir (honing) dan mengasah
(stropping). Mengikir semakin diarahkan kepada menghilangkan gerigi atau
sompelan kasar dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Sedangkan tahap
mengasah diarahkan untuk menghilangkan gerigi yang semakin halus pada mata
pisau sehingga pisau memiliki kemampuan mengiris yang semakin patut dan
sempurna. 

2.6 Cara Kerja Mikrotom


Pemotongan (mounting) yaitu babak pemotongan blok preparat dengan
menggunakan mikrotom. Sebelum memperagakan pemotongan serangkaian
persiapan yang harus dilakukan adalah: 
1. Persiapan pisau mikrotom Pisau mikrotom harus diasah sebelum dipakai
agar jaringan dapat dipotong dengan patut dan tidak koyak sehingga
didapatkan jaringan yang patut. Pisau mikrotom kemudian diletakan pada
tempatnya di mikrotom dengan sudut tertentu. Rekatkan blok parafin pada
holder dengan menggunakan spatula atau scalpel. Letakkan tempat duduk
blok parafin beserta blok preparat pada tempatnya pada mikrotom.
2. Persiapan Kaca Objek Kaca objek yang akan direkatkan preparat harus
telah dicoated (disalut) dengan zat perekat seperti albumin (putih telur),
gelatin atau tespa 

13
3. Persiapan Waterbath atau wadah ada pokoknya air hangat dengan
temperatur 37-400C 
4. Persiapan sengkelit atau kuas. 
Tehnik pemotongan parafin yang mengandung preparat yaitu sebagai berikut: 
1. Rekatkan blok parafin yang mengandung preparat pada tempat duduknya
di mikrotom. Tempat duduk blok parafin beserta blok parafinnya
kemudian diletakkan pada pemegangnya (holder) pada mikrotom dan
dikunci dengan kuat. 
2. Letak pisau mikrotom pada tempatnya dan tata sudut kemiringannya.
Kebanyakan sudut kemiringan berkisar 20-30 derajat.
3. Tata ketebalan potongan yang diminta, kebanyakan dipakai ketebalan
selang 5-7 mikrometer.
4. Gerakkan blok preparat ke arah pisau sedekat mungkin dan potonglah blok
preparat secara teratur dan ritmis. Buang pita-pita parafin yang awal tanpa
jaringan sampai kita mendapatkan potongan yang mengandung preparat
jaringan.
5. Pita parafin yang mengandung jaringan lalu dialihkan secara hati-hati
menggunakan sengkelit atau kuas kedalam waterbath yang temperaturnya
diatur 37-40C dan biarkan beberapa saat sampai poita parafin tersebut
mengembang. 
6. Setelah pita parafin terkembang dengan patut, tempelkan pita parafin
tersebut pada kaca objek yang telah dicoated dengan cara memasukkan
kaca objek itu kedalam waterbath dan menggerakkannya ke arah pita
parafin. Dengan menggunakan sengkelit atau kuas pita parafin
ditempelkan pada kaca objek. Setelah melekat kaca objek digerakkan
keluar dari waterbath dengan hati-hati agar pita parafin tidak melipat. 
7. Letakkan kaca objek yang ada pokoknya pita parafin di atas hotplate
dengan temperatur 40-45C, biarkan selama beberapa jam. Cara lainnya
yaitu dengan melewatkan kaca objek di atas api sehingga pita parafin
melekat ketat di atas kaca objek.

14
8. Setelah air kering dan pita parafin telah melekat dengan kuat, simpan kaca
objek ada pokoknya potongan parafin dan jaringan sampai saatnya untuk
diwarnai.

2.7 Perawatan Mikrotom 

Mikrotom sebaiknya ditutup dengan plastik, atau dibawa masuk ke


kotaknya jika tidak sedang digunakan. Jangan memindahkan mikrotom dengan
cara memegang bagian yang dapat memperagakan usaha, karena dapat
menggangu akurasinya. Sebelum dan sesudah digunakan, sebaiknya mikrotom
dibersihkan dari serpihan parafin dengan cara melap dengan kain lap yang telah
dibasahi dengan xilol. Mikrotom harus selalu diminyaki untuk mencegah keausan
dan kemacetan.

15
BAB III

Kesimpulan

3.1 Kesimpulan

Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan


secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan
ke atas permukaan slide. Fungsi dari mikrotom secara umum yaitu untuk mengiris
spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://sifronul.wordpress.com/2011/03/07/254/

http://jasus2b-be-best.blogspot.com/2011/11/potong-mikrotom.html

http://www.rasuanenoor.net/2019/03/mengenal-mikrotom.html

17

Anda mungkin juga menyukai