MIKROTOM
Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga tersusunnya paper yang
berjudul “Mikrotom”.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
Pendahuluan
1.2 Tujuan
4
BAB II
Pembahasan
5
"kecil", dan temnein, yang berarti "untuk memotong") adalah alat sectioning yang
memungkinkan untuk memotong irisan sangat tipis material, yang dikenal sebagai
jaringan. Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi sehingga harus
diperlakukan secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan
sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide.
Secara umum, suatu mikrotom memilki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:
a. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas
badan mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai
dengan ketebalan sayatan yang diinginkan.
b. Pisau mikrotom, merupakan komponen yang bisa menentukan kualitas
sayatan.
c. Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan
mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.
d. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.
Bagian-bagian lainnya antara lain:
a. Waste tray (tempat sampah)
b. The lock spanner of handwheel (Kunci pas roda tangan)
c. Handwheel (roda tangan)
d. The lock spanner balde holder (kunci pas dudukan pisau)
e. Knife carrier (pembawa pisau)
f. The lock spanner of blade (kunci pas pisau)
g. Specimen damp (Spesimen lembab)
h. Scale indication (pengatur skala)
i. The adjust knob of scale (Kenop menyesuaikan skala)
j. Balde holder (dudukan pisau)
k. Speed handwheel (kecepatan roda tangan
6
Mikrotom yang digunakan untuk memotong sampel yang akan
terlihat dibawah mikroskop cahaya. Biasanya dioperasikan secara manual
dengan memutar handel hingga mendekati mata pisau. Rotary microtome
dapat memotong sampel yang keras (biasanya sampel jaringan dilapisi
parafin). Ketebalan yang dihasilkan antara 0,5 m sampai 60 m.
a. Block holder
b. Knife clamps screws
c. Knife clamps
d. Block adjustment
e. Thickness gauge
f. Angle of tilt adjustment
g. Operating handle
h. Internal and external lock\
7
f. Mikrotom jenis ini membutuhkan bantuan parafin sebagai pelapis
sampel agar tidak rusak pada saat dipotong.
2. Rocking microtome
Tipe mikrotom yang paling tua. Namanya didasarkan dari cara
penggunaan handel mikrotom secara mengayun (rocking action of the
handle). Metode pemotongan menghasilkan bagian dari permukaan sedikit
silinder. Efektif untuk memproduksi serangkaian berkualitas baik 6-20
mikron. Mikrotom ini tidak dapat memotong sampel yang keras seperti
kayu atau tulang. Menggunakan pisau biconcave yaang sangat tajam
namun juga mudah tumpul.
a. Rocking arm
b. Micrometer screw
c. Operation lever
d. Knife holder
e. Sample holder base
f. Knife holder tightening screw
8
g. Sample holder screw
h. The safety lock mechanism
3. Ultra microtome
Ultra mikrotom adalah alat yang digunakan untuk memotong
sampel dengan metode ultramicrotomy. Metode ini adalah cara memotong
yang sangat tipis dan disiapkan untuk pengamatan pada mikroskop
elektron. Ketebalan blok parafin yang dapat digunakan tidak lebih dari 0,7
mm. Jenis pisau yang digunakan adalah diamond knives.
9
a. Binoculars
b. Magnification knob
c. Focus knob
d. Moves binoculars forward and backward
e. Light switch
f. Stage with guides
g. Stage course advance knob
h. Cantilever arm course advance knobs
Inner knob: sets the advance increment
Outer knob: advances cantilever arm
i. Cutting wheel
j. Control lever for motor drive
k. Cantilever arm reset knob (moves cantilever arm backwards)
5. Sliding microtome
Merupakan mikrotom yang digunakan untuk memotong sampel
yang lebar dan dapat digunakan untuk sampel kasar seperti kayu dan
tulang. Digunakan untuk memotong blok parafin yang besar seperti
sampel: bola mata, otak, paru-paru dan jaringan yang keras . Mikrotom ini
ukurannya cukup besar dan berat. Jenis pisau yang digunakan adalah
wedge atau planar Ketebalan potongan dapat diatur melalui micrometer
yang ada di bagian bawah.
10
6. Freezing microtome
Sering digunakan untuk penyayatan jaringan yang tidak ditanam
dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi jaringan yang disayat adalah
jaringan yang tidak di tanam tetapi dibekukan dengan memakai gas CO2.
Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang dipakai lebih pendek,
karena langsung disayat setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila
temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak sehingga sulit dipotong.
Berdasarkan kemiringannya:
11
c. Chisel Profile memiliki bentuk mata pisau yang tumpul namun memiliki
kestabilan bentuk potongan. Pisau ini menghasilkan potongan dengan
ukuran relatif besar
b. Diamond Blades
Industrial grade blades digunakan untuk memotong sampel yang
sangat keras seperti gigi dan tulang.
Gem quality blades digunakan untuk sampel yang khusus diamati
dibawah mikroskop elektron
12
Perawatan Pisau Mikrotom
Pisau mikrotom harus selalu dibersihkan setelah habis dipakai, karena jika
tidak maka akan menimbulkan korosi. Membersihkan pisau dengan kertas atau
kain pembersih lensa yang dibasahi xilen kemudian dilap dengan bahan
pembersih yang sama. Pisau harus ditajamkan sesering mungkin. Ada dua tekhnik
dalam hal menajamkan pisau mikrotom, yaitu mengikir (honing) dan mengasah
(stropping). Mengikir semakin diarahkan kepada menghilangkan gerigi atau
sompelan kasar dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Sedangkan tahap
mengasah diarahkan untuk menghilangkan gerigi yang semakin halus pada mata
pisau sehingga pisau memiliki kemampuan mengiris yang semakin patut dan
sempurna.
13
3. Persiapan Waterbath atau wadah ada pokoknya air hangat dengan
temperatur 37-400C
4. Persiapan sengkelit atau kuas.
Tehnik pemotongan parafin yang mengandung preparat yaitu sebagai berikut:
1. Rekatkan blok parafin yang mengandung preparat pada tempat duduknya
di mikrotom. Tempat duduk blok parafin beserta blok parafinnya
kemudian diletakkan pada pemegangnya (holder) pada mikrotom dan
dikunci dengan kuat.
2. Letak pisau mikrotom pada tempatnya dan tata sudut kemiringannya.
Kebanyakan sudut kemiringan berkisar 20-30 derajat.
3. Tata ketebalan potongan yang diminta, kebanyakan dipakai ketebalan
selang 5-7 mikrometer.
4. Gerakkan blok preparat ke arah pisau sedekat mungkin dan potonglah blok
preparat secara teratur dan ritmis. Buang pita-pita parafin yang awal tanpa
jaringan sampai kita mendapatkan potongan yang mengandung preparat
jaringan.
5. Pita parafin yang mengandung jaringan lalu dialihkan secara hati-hati
menggunakan sengkelit atau kuas kedalam waterbath yang temperaturnya
diatur 37-40C dan biarkan beberapa saat sampai poita parafin tersebut
mengembang.
6. Setelah pita parafin terkembang dengan patut, tempelkan pita parafin
tersebut pada kaca objek yang telah dicoated dengan cara memasukkan
kaca objek itu kedalam waterbath dan menggerakkannya ke arah pita
parafin. Dengan menggunakan sengkelit atau kuas pita parafin
ditempelkan pada kaca objek. Setelah melekat kaca objek digerakkan
keluar dari waterbath dengan hati-hati agar pita parafin tidak melipat.
7. Letakkan kaca objek yang ada pokoknya pita parafin di atas hotplate
dengan temperatur 40-45C, biarkan selama beberapa jam. Cara lainnya
yaitu dengan melewatkan kaca objek di atas api sehingga pita parafin
melekat ketat di atas kaca objek.
14
8. Setelah air kering dan pita parafin telah melekat dengan kuat, simpan kaca
objek ada pokoknya potongan parafin dan jaringan sampai saatnya untuk
diwarnai.
15
BAB III
Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
https://sifronul.wordpress.com/2011/03/07/254/
http://jasus2b-be-best.blogspot.com/2011/11/potong-mikrotom.html
http://www.rasuanenoor.net/2019/03/mengenal-mikrotom.html
17