Sap 5
Sap 5
Bauran pemasaran secara luas disebut sebagai 4P yaitu produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion) yang awalnya diusulkan oleh Jerome McCarthy
(1960) dan masih digunakan sebagai bagian penting dalam merumuskan dan menerapkan
strategi pemasaran oleh banyak praktisi. Popularitas dari bauran pemasaran diterapkan
sebagai panduan untuk penerapan teknik pemasaran yang didorong oleh kerangka kerja yang
sederhana. Namun, pada 1980-an 4P ditantang untuk tidak melupakan akan pentingnya
layanan pelanggan. Hasilnya adalah bahwa bauran pemasaran diperluas ke 7P, yang
mencakup tiga elemen lebih lanjut yang lebih mencerminkan pemberian layanan seperti:
orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical) (Booms dan Bitner, 1981).
Lautenborn (1990) menyarankan kerangka kerja 4C, yang mempertimbangkan 4P dari
perspektif pelanggan. Secara singkat, 4C terdiri dari kebutuhan dan keinginan pelanggan
(dari produk), biaya kepada pelanggan (harga), kenyamanan (relatif terhadap tempat), dan
komunikasi (promosi).
Produk
Variabel produk dari bauran pemasaran mengacu pada karakteristik produk, layanan,
atau merek. Keputusan produk harus diinformasikan oleh riset pasar yang di mana kebutuhan
pelanggan dinilai dan memberi umpan balik yang digunakan untuk memodifikasi produk
yang ada atau untuk mengembangkan produk yang baru. Implikasi utama Internet untuk
elemen bauran produk adalah:
Harga
Variabel harga dari bauran pemasaran mengacu pada kebijakan harga organisasi yang
digunakan untuk menentukan model harga dan, tentu saja, untuk menetapkan harga untuk
produk dan layanan. Internet memiliki implikasi dramatis untuk penetapan harga di banyak
sektor. Bauran elemen harga selalu berkaitan dengan elemen produk karena harga online
tergantung pada berbagai produk yang ditawarkan dan titik di yang suatu produk ada dalam
siklus hidupnya. Implikasi utama internet untuk aspek bauran harga terdapat 4 jenis, yaitu:
Pembahasan Kasus
Kasus ini saya ambil dari Management and Economics Research Journal, Vol. 6, Iss./Yr.
2020, Pgs. 7. Dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemudahan konsumen untuk
berpindah dari situs online ke situs online lainnya saat berbelanja online (diambil dari 120
responden pengguna online marketplace di Kota Denpasar). Adapun karakteristik responden
dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin (pria dan wanita), usia (17 tahun keatas),
pendidikan (SMA, Sarjana, dan sebagainya), situs online marketplace digunakan (Tokopedia,
Bukalapak, Lazada, Blibli.com, OLX, dan sebagainya), dan alat yang digunakan untuk
mengakses situs pasar online (HP, Laptop, Tablet, dan PC). Jadi, berdasarkan hasil riset yang
dilakukan peneliti, menunjukan bahwa persentase (%) terbesar responden adalah perempuan
(62%), berusia antara 26 dan 35 tahun (44%), dan pendidikan sarjana (57%). Situs
marketplace online yang paling banyak digunakan adalah Tokopedia (53%), sedangkan alat
yang digunakan untuk mengakses situs marketplace online didominasi oleh smartphone
(91%). Dari hal tersebut dapat dipastikan bahwa kepuasan pengguna (dalam riset ini bahwa
perempuan yang lebih banyak menggunakan) e-commerce sangat tinggi dikarenakan dari sisi
fitur maupun kualitas yang ditawarkan dari masing-masing e-commerce pun berbeda-beda.