b. Adanya Komitmen
Identitas nasional merupakan penjelasan yang aneh tentang komitmen terhadap tanah air.
Ini adalah pernyataan bahwa orang-orang tidak ada (hanya) sebagai akibat dari
pemaksaan eksternal dan ingin hidup (hanya) dengan perhitungan politik mereka tentang
keuntungan teoritis dan praktis mereka di bawah pengawasan nasional tertentu tetapi
karena mereka milik yang selalu istimewa berkembang biak manusia dengan siapa
mereka berbagi karakteristik tertentu.
PERTANYAAN
Politik Identitas
1. Definisi
Politik Identitas terdiri dari dua kata: politik, berasal dari Bahasa Yunani, politeis, polis yang
berarti negara-kota. Umumnya polis ditandai dengan ciri: otonomi, swasembada dan merdeka, dan
identitas yang secara etimologis, identitas berasal dari kata identity. Menurut Kamus Inggris-Indonesia,
identity dialihbahasakan menjadi identitas, yaitu ciri-ciri dan tanda-tanda yang khas. identitas
merupakan situasi di mana manusia mampu mengaca diri dan menemukan berbagai tanda khas atau
unik yang diperolehnya melalui pertautan kisi internalnya dengan yang eksternal dan lingkungan
sosialnya
Politik identitas sendiri merupakan konsep baru dalam kajian ilmu politik. Politik identitas
adalah nama lain dari biopolitik dan politik perbedaan. Biopolitik mendasarkan diri pada
perbedaan-perbedaan yang timbul dari perbedaan tubuh.
JAWABAN
1. Politik identitas adalah politik yang fokus utama kajian dan permasalahannya
menyangkut perbedaan-perbedaan yang didasarkan atas asumsi-asumsi fisik tubuh seperti
persoalan politik yang dimunculkan akibat problematika gender, feminisme dan
maskulinisme, persoalan politik etnis yang secara dasariah berbeda fisik dan karakter
fisiologis, dan pertentangan pertentangan yang dimunculkannya, atau persoalan-
persoalan politik karena perbedaan agama dan kepercayaan dan bahasa. (Abdillah,
2002:22) . Politik identitas sebenarnya merupakan suatu usaha yang dilakukan
sekelompok orang, misal yang berasal dari etnis tertentu unuk menunjukan jati dirinya.
Resisten dalam politik identitas haruslah sesuai dengan ideologi dan aturan yang berlaku
agar tujuan mereka dalam menunjukkan jati dirinya diakui oleh masyarakat, dalam
konteks ini adalah masyarakat Indonesia. Jika tidak mengikuti ideologi dan aturan yang
berlaku, tentu saja mereka tidak akan diakui, terlebih jika berjalan benar-benar dari
ideologi, hal ini bisa saja malah dianggap sebagai kelompok pembangang dan harus
dihentikan.
2. Cara memaknainya adalah dengan memandangnya sebagai bentuk penunjukkan jati diri
dan usaha mempertahankan budaya yang menjadi karakteristik tertentu. Bukan sebagai
ajang saling klaim paling utama atau paling baik. Politik identias memperjuangkan
ketidakadilan dalam kondisi tertekan oleh kelompok yang lainnya, serta alat perjuangan
untuk proyek identitas yang bertujuan untuk membentuk suatu identitas yang baru, maka
politik identitas dapat dimaknai sebagai perjuangan pengakuan etnis-etnis atau komponen
keberagaman lain yang memang sudah melekat di negara Indonesia.
3. Sebenarnya langkah awalnya adalah dengan berlaku adil pada semua kelompok agar
tidak ada rasa tertinggal dan rasa tertekan pada mereka. Jika sudah berlaku adil, maka
langkah selanjutnya adalah dengan saling menghargai serta menghormati. Sebenarnya,
kunci kedamaian suatu bangsa adalah toleransi, menghargai, dan menghormati. Cara
menumbuhkan perasaan tersebut bisa diawali dengan pendidikan sejak dini tentang
bagaimana caranya berkehidupan berbangsa yang benar akan mencapai kedamaian.
4. Ada. Kelemahan dari gerakan politik identitas adalah upaya untuk menciptakan
kelompok khusus. Ancamannya adalah adanya perasaan paling baik pada beberapa
kelompok yang akhirnya menimbulkan perasaan tertekan pada kelompok lain. Akibat
terburuknya adalah rasa persatuan yang seharusnya dipertahankan dapat tergerus begitu
saja.
5. Kasus yang terjadi di Papua berawal dari adanya kabar yang beredar di masyarakat
tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kata rasis kepada muridnya. Namun
ternyata kabar tersebut hanyalah hoax belaka. Kuncinya adalah hoax dan rasis.
Agnes Heller (dalam Abdillah, 2002:22) mengasumsikan politik identitas sebagai politik
yang memfokuskan pembedaan sebagai kategori utamanya yang menjanjikan kebebasan,
toleransi, dan kebebasan bermain (free play) walaupun memunculkan pola-pola
intoleransi, kekerasan dan pertentangan etnis. Politik identitas dapat mencakup rasisme,
bio-feminisme, environmentalism (politik isu lingkungan), dan perselisihan etnis.
Bila dilihat dari pernyataan tersebut, rasisme memang bisa terjadi sebagai akibat buruk
atau menyeleweng dari politik identitas, bisa dikatakan mungkin saja akibat kesalahan
penjalanan dari poliik identitas. Namun kembali lagi ternyata kabar ucapan rasisme
tersebut hanyalah hoax. Jadi penyebab kericuhan di Wamena, Papua ini adalah karena
masyarakat yang termakan hoax dan tidak mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu
sebelum bertindak.
Dita Sopianti_132011133175_A-3.4
1. Pengertian Negara
Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki kewenangan
untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta
memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Pengertian Negara menurut Ahli :
John Locke dan Rousseau, negara merupakan suatu badan atau organisasi hasil dari
perjanjian masyarakat
Max Webber, negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam wilayah tertentu
Mac Iver, sebuah negara harus memiliki tiga unsur pokok, yaitu wilayah, rakyat, dan
pemerintahan.
Roger F Soleau, negara adalah alat atau dalam kata lain wewenang yang
mengendalikan dan mengatur persoalan–persoalan yang bersifat atas nama
masyarakat
Prof Mr. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan
2. Pengertian Konstitusi
Konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan. Konstitusi juga
dapat diartikan sebagai undang-undang dasar suatu negara yang pada prinsipnya adalah
suatu aturan yang mengandung norma-norma pokok, yang yang berkaitan kehidupan
negara. Konstitusi memiliki beberapa makna :
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, konstitusi adalah badan doktrin
dan praktis yang membentuk prinsip pengorganisasian fundamental negara
politik.
Dilansir dari Kiddle.co, konstitusi suatu negara adalah jenis dokumen
hukum khusus yang menjelaskan bagaimana pemerintahnya seharusnya
bekerja.
Secara sederhana konstitusi mengemukakan antara lain: Bagaimana para pemimpin
negara dipilih dan berapa lama mereka akan bertugas, bagaimana undang-undang baru dibuat
dan hukum lama harus diubah berdasarkan hukum.
Konstitusi di Indonesia
Konstitusi di Indonesia menjadi tonggak yang sangat penting bagi berjalannya
demokrasi, konstitusi tidak terlepas dari warga negara. Partisipasi dari warga negara-
lah yang menjadi pengawal dalam proses demokratisasi sebuah negara.
Undang – Undang Dasar Republik Indonesia (UUD 1945) adalah konstitusi dasar
negara Indonesia. UUD 1945 disahkan pada 18 Agustus 1945 yang diakui sebagai konstitusi
negara Indonesia. Rumusan Pancasila terdapat dalam pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4
yang demikian terdapat hubungan dasar negara dengan konstitusi.
Konstitusi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi suatu negara. Menurut
pendapat Attamimi (1990: 215), suatu Konstitusi atau Undang-Undang Dasar berfungsi
sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, mengatur bagaimana kekuasaan negara
dijalankan. Sebab tujuan dari konstitusi menurut Projodikoro (1983:12-13), ialah
mengadakan tata-tertib tentang lembagakenegaraan, wewenang-wewenangnya dan cara
bekerjanya, dan menyatakan hak-hak asasi manusia yang harus dijamin perlindungannya.
Selanjutnya, Kusnardi (1988: 65), menegaskan bahwa suatu konstitusi memerlukan dua
syarat yang harus dipenuhi, yaitu syarat mengenai bentuk dan isinya.
Hubungan antara dasar negara dengan konstitusi Nampak pada gagasan dasar, cita-
cita dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Dari dasar negara inilah
kehidupan negara dituangkan dalam bentuk peraturan perundang – undangan.
Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Artinya,
kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik tetapi
juga perpaduan asas-asas kultural, religius dan kenegaraan yang terdapat dalam Pancasila.
Pancasila secara formal dapat disimpulkan sebagai berikut:
4. Kesimpulan
Hubungan antara kewarganegaraan dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar,
cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam UUD 1945. Dari dasar negara inilah
kehidupan bernegara dituangkan dalam bentuk perundang-undangan. Inti pembukaan UUD
1945 pada hakikatnya terdapat dalam Alinea IV, sebab terdapat segala aspek
penyelenggaraan pemerintah berdasarkan Pancasila. Oleh sebab itu dalam Pembukanan UUD
1945, Pancasila ditetapkam sebagai dasar negara rebupllik Indonesia. Maka, dari hubungan
antara Pancasila dengan UUD 1945 ini saling bersifat timbal balik.
Pertanyaan
Jawaban
3. Dan Sejak tahun 1999 dikeluarkan berbagai instrumen hukum berupa undang-
undang (UU) atau Peraturan Pemerintah (PP) yang membuka lebar ruang bagi
partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik dan monitoring
pembangunan.
Dan masih banyak lagi peraturan yang secara sektoral mengatur partisipasi
masyarakat. Semua peraturan tersebut pada intinya memberikan ruang yang sangat
luas pada partisipasi masyarakat dalam menentukan kebijakan publik dan
implementasinya.
4. Bisa dikatakan sudah terealisasi tetapi belum sempurna. Pemerintah tentunya sudah
berusaha sedemikian rupa untuk merealisasikannya, tetapi kekurangan tentu ada di
mana-mana. Sebenarnya dalam perealisasian Pancasila ini juga ditentukan dengan
sikap rakyat. Rakyat perlu percaya pada pemerintah, tetapi pemerintah juga harus bisa
menjalankan kepercayaan itu sebaik-baiknya. Antara pemerintah dan rakyat
dibutuhkan kerja sama. Hukum harus benar-benar ditegakkan sehingga rakyat merasa
benar-benar diakui. Bantuan-bantuan baik berupa pemenuhan kebutuhan sampai
pendidikan sudah mulai diluncurkan pemerintah dalam rangka pemenuhan keadilan
sosial. Penjaminan kebebasan beragama sampai penyelenggaraan pergantian
pemerintah secara berkala dengan campur tangan semua pihak menjadi bukti
pengaplikasian Pancasila. Namun bila dilihat sisi lain seperti ketidak merataan
pembangunan di Indonesia, ketidak samaan isi penjara si koruptor dan pencuri sandal,
ini jelas menunjukan ketudak sempurnaan dari pengaplikasian Pancasila.
5. Konstitusi penting bagi negara. Seperti yang telah disampaikan di presentasi ini.
Konstitusi tertulis Indonesia berupa Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menjadi landasan berprilaku rakyat dan pemerintahan. Dengan
konstitusi, negara bisa mencapai tujuannya seperti yang tertuang dalam alinea
keempat UUD 1945. Dengan konstitusi pula rakyat mengetahui apa saja perannya
dalam negara. Menurut pendapat Attamimi (1990: 215), suatu Konstitusi atau
Undang-Undang Dasar berfungsi sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas,
mengatur bagaimana kekuasaan negara dijalankan. Sebab tujuan dari konstitusi
menurut Projodikoro (1983:12-13), ialah mengadakan tata-tertib tentang
lembagakenegaraan, wewenang-wewenangnya dan cara bekerjanya, dan menyatakan
hak-hak asasi manusia yang harus dijamin perlindungannya. Selanjutnya, Kusnardi
(1988: 65), menegaskan bahwa suatu konstitusi memerlukan dua syarat yang harus
dipenuhi, yaitu syarat mengenai bentuk dan isinya. Pengaruh terbesar dari konstitusi
adalah tertibnya bangsa dan tercapainya tujuan bersama.
Dita Sopianti_132011133175_A-3.4
2. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
kelompok tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu perserikatan yang melaksanakan satu
pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakatnya demi ketertiban sosial.
Negara bukanlah makhluk hidup. Ia tidak dapat melakukan apapun tanpa adanya subjek yang
aktif menggerakkan. Para penggeraknya adalah rakyat. Di antara rakyat yang banyak dan
beragam tersebut, ada peran-peran tertentu yang diserahkan kepada beberapa orang untuk
menyelenggarakan negara. Beberapa orang yang dipilih oleh rakyat banyak akan menduduki
jabatan di pemerintahan. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang mampu menjadi
penyelenggara pemerintahan agar negara dapat menjalankan kewajiban dan haknya dengan baik.
Montesqieu membagi mereka ke dalam 3 golongan Trias Politika :
• Eksekutif : Presiden dan Wakil Presiden sebagai pusat pemerintahan yang menjalankan
peraturan-peraturan negara.
• Legislatif : DPR, DPD, MPR yang bertugas membuat dan mengesahkan peraturan
perundang-undangan negara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan negara.
• Yudikatif : KY, BPA, MA, MK, Kepolisan harus dapat mengawasi pelaksanaan
penyelenggaraan negara dan menegakkan hukum yang berlaku di Indonesia.
Negara merupakan suatu wilayah dengan luasan tertentu yang menjadi tempat tinggal
dari sekelompok orang. Namun untuk dapat disebut sebagai negara, wilayah yang ditinggali
penduduk tersebut juga harus mendapatkan pengakuan kedaulatan dari negara lain. Selain itu,
sebuah negara yang sudah berdiri tegak juga harus memiliki undang-undang sendiri untuk
mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga negara juga
harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah dapat hak warga
negara.Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara. Tidak perlu ada
pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan warga negara membela negaranya.
3. Hak Negara
Sebagai tanah air yang didiami secara turun temurun, tanah yang telah memberi
kesejahteraan air dan berbagai kebutuhan hidup manusianya maka sudah selayaknyalah warga
negara memberikan balasan.
Balasan yang dapat dipersembahkan oleh warga negara yaitu usaha membela tanah air. Negara
berhak mendapatkan pembelaan dari warga negaranya. Negara juga berhak mendapatkan
keharuman nama baik di kancah internasional yang diusahakan oleh warga negaranya.
a) Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan
b) Hak negara untuk dibela
c) Hak negara untuk mengusai bumi, air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
4. Kewajiban Negara
Sebuah negara yang ideal adalah negara yang dapat memenuhi hak-hak warga negaranya.
Sederhananya, tugas utama negara kita juga memenuhi hak warga negara. Tentang apakah sudah
terlaksana atau belum, itu merupakan persoalan lain.Negara harus dapat memberikan
perlindungan dan jaminan keamanan kepada penduduk dan warga negara yang berdiam di
wilayahnya. Negara juga harus melakukan pembangunan secara merata di seluruh wilayah
bagian negara.
a) Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
b) Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
c) Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk
rakyat
d) Kewajiban negara memberi jaminan sosial
e) Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah.
Lebih dari itu, seorang warga negara yang telah memiliki keterikatan emosional
dengan negaranya akan memperkenalkan budaya bangsanya ke orang luar negeri
tanpa adanya perintah dari pemerintah.
3. Taat Aturan Negara
Warga negara yang telah memiliki hubungan emosional kuat dengan negaranya akan
memberi kepercayaan yang tinggi kepada negara. Setiap aturan negara dipercaya
memiliki manfaat untuk mengatur hubungan berbangsa dan bernegara.
Sebagai timbal baliknya, negaralah yang akan memberikan fasilitas penuh kepada
warga negara yang berjuang mengharumkan nama negara. Mulai dari penghargaan,
tunjangan keberlangsungan kehidupan, beasiswa, jaminan hak asasi warga negara,
jaminan sosial dan segala macam akomodasi yang dibutuhkan warga negara akan
dipenuhi negara.
Pertanyaan
1. Wynne (kelompok 5)
Seseorang yang tidak menjalankan kewajibannya bisa kehilangan kewarganegaraannya,
didasari oleh undang-undang apa? Seseorang kehilangan kewarganegaraannya
disebabkan oleh apa saja?
2. Sri munawaroh (Kelompok 3)
Bagaimana hak seseorang apabila dia berkhianat dengan negaranya sendiri? Contoh
menjadi mata-mata untuk negara lain dinegaranya sendiri.
3. Anindita Kusuma (Kelompok 12)
Apabila ada warga negara yang kewarganegaraannya ganda lalu melakukan tindakan
criminal atau kesalahan menggunakan hukum yang mana?
4. Anasah zulfah (kelompok 10)
Apakah seorang warga negara Indonesia boleh memiliki kewarganegaraan ganda?
Bagaimanakah kebijakan pemerintah Indonesia terkait hal tersebut?
5. Tarisa (Kelompok 8)
Bagaimana mekanisme atau mengesahkan warga negara asing menjadi warga negara
Indonesia?
6. Yudha (kelompok 6)
Bagaimana jika warga negara sudah memenuhi kewajibannya namun haknya belum
dipenuhi? Contohnya Pendidikan yang belum merata di seluruh Indonesia seperti di
pelosok.
7. Dita Sopianti (Kelompok 7)
Bagaimana nasib seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan?
8. Diandra puspita sari (Kelompok 9)
Apakah hak warga negara Indonesia bisa terjamin? “Masih banyak kemiskinan, tidak bisa
memenuhi kebutuhannya semisal tidak bisa membeli makan” , apakah hal tersebut karena
masyarakat kurang melaksanakan kewajibannya?
9. Nurul indah (Kelompok 13)
Apa tanggapan kalian dengan penduduk yang tinggal ditepi sungai? (UUD 45 pasal 27
ayat 2 ttg penghidupan yang layak dan UU no. 39 thn 1999 ttg HAM pasal 40 “setiap
orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak”)
Jawaban
Pasal 31:
(2) Warga Negara Indonesia dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas)
tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang
Kewarganeraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
2. Pengkhianatan yang bagaimana dulu. Jika pengkhianaan seperti tertulis dalam Bab V
pasal 31, maka konsekuensianya adalah pencabutan kewarganegaraan setelah
melaksanakan beberapa proses. Jika pengkhiatan seperti melanggar UU Hak Asasi
Manusia, maka akan diberi hukuman yang berlaku, dan sebagainya.
1. Data diri Pemohon yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang dari
negara asalnya sebagai berikut:
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (“KTP”) atau surat keterangan tempat tinggal
Pemohon yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang;
a. Fotokopi akta kelahiran yang telah dilegalisasi oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
b. Fotokopi KTP yang telah dilegalisasi oleh Pejabat Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil tingkat kabupaten/kota;
3. Fotokopi akta perkawinan/buku nikah (bagi umat muslim) Pemohon yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah resmi tersumpah dan
dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang tempat dilangsungkannya perkawinan.
5. Enam lembar pas foto terbaru Pemohon ukuran paspor (ukuran 4 x 6 cm dengan
latar belakang warna merah, berpakaian rapi dan sopan); dan
6. Jika tidak terpenuhi, maka menurut saya rakyat dipersilahkan melakukan aksi protes
asal sesuai dengan aturan dan tidak merusak fasilitas. Aksi protes bisa berupa demo
tertib. Pemerintah memang seharusnya bisa memenuhi hak warga negara jika
kewajiban telah merka tunaikan. Jika tidak, maka mungkin ada yang salah dengan
sistem pemerintahan. Rakyat dapat menyuarakan pendapatnya serta masukannya.
Karena sebenarnya mungkin ini sulit. Pemerintah terkadang seolah tertutup dengan
suara dari aksi masa. Contohnya adalah Omnibus Law saat ini. Maka aksi yang bisa
dilakukan mungkin adalah demo tertib seperti yang sedang dilakukan sebagian rakyat
saat ini.
7. Ini pertanyaan saya, Bu, dan saya belum menemukan jawabannya. Namun
kemungkinan terbesarnya adalah orang tersebut tidak terikat pada hak dan kewajiban
pada negara mana pun sampai dia memutuskan untuk melaukan proses
pewarganegraan pada salah satu negara.
8. Sebenarnya sudah ada UU yang mengatur ini, yaitu pasal 27 sampai 34 UUd 1945.
Namun kembali lagi, dalam perealisasiannya memang selalu ada hambatan. Saya yakin
pemerinath sebenarnya sudah berusaha. Permasalahan ini bukan hanya berada di satu
era saja, tetapi dari zaman awal kemerdekaan sampai sekarang hal ini memang sulit
direalisasikan sepenuhnya. Intinya butuh waktu yang mungkin akan panjang serta
kebersediaan semua pihak untuk melaksanakan setiap tanggung jawabnya dengan jujur
agar kesejahteraan Indonesia ini dapat terjamin.
9. Hal ini tentu saja sangat menyedihkan. Kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagainya memang belum merata. Tempat tinggal kumuh dipinggiran sungai memang
tidak sesuai dengan janji pemenuhuan tempat tinggal yang layak. Namun kembali lagi,
ini memang hal yang tidak mudah. Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak tahu selain
hanya menjalankan kewajiban masing-masing sebagai rakyat dan pemerintah terus
berusaha menjalakan UU tersebut. Kita sebaga rakyat yang kondisinya lebih baik dai
mereka sebenarnya bisa juga membantu dengan melakuka penggalangan dana. Negara
ini bukan milik pemerintah sehingga hanya mereka saja yang bertanggung jawab. Ini
juga milik kita semua sehingga kita juga bertanggng jawab akan kesejahteraannya
dengan cara membantu semampu kita. Jadi pada intiya kesejahteraan, seperti salah
satunya pemenuhuan tempat tinggal yang layak adalah tanggung jawab kita bersama.
Pemerintah berproses dan kita membantu semampu kia tanpa lupa akan peran kita
masing-masing.