Anda di halaman 1dari 22

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

CRITICAL BOOK REPORT

OKULTISME

(Pdt. Selfi Sihombing, S.Th., M.Si., M.P.dK)

DISUSUN OLEH :

ELISABETH ULIMA SIAHAAN

NIM. 1183111102

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya berupa kesehatan, kecerdasan, kesempatan dan sebagainya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Tugas critical book report ini ditulis guna memenuhi tuntutan tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen Protestan sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Sejak awal persiapan hingga tugas makalah ini selesai ditulis,
saya mendapat banyak dorongan, semangat, serta bantuan dari berbagai pihak dan
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
saya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan setimpal atas kebaikan
tersebut. Terima kasih dan penghargaan khususnya saya sampaikan kepada
1. Ibu Pdt. Selfi Sihombing, S.Th, M.Si, M.Pdk. selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan,
2. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan berupa doa,
materi, dan motivasi,
3. Teman-teman sepelayanan dan rekan kelas yang telah memberikan
dukungan secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, semoga makalah ini dapat


memberikan manfaat bagi para pembaca sehingga dapat memperkaya
pengetahuan pembaca.

Medan, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3. Manfaat ..................................................................................................... 1
BAB II ISI
2.1. Identitas Buku .......................................................................................... 2
2.2. Ringkasan Isi Buku ................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Perbandingan Isi ...................................................................................... 16
3.2. Keunggulan Buku .................................................................................... 16
3.3. Kelemahan Buku ..................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
4.1. Simpulan ................................................................................................. 18
4.2. Saran ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19
LAMPIRAN ...................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan penggembalaan dikalangan gereja-gereja seringkali kurang
memerhatikan pelayanan pelepasan dari kuasa-kuasa roh jahat. Sementara jemaat Tuhan
juga tidak mengerti atau tidak tahu bahwa ada roh jahat sedang bekerja diantara mereka.
Menurut Warren W. Wiersbe, banyak orang akan terkejut pada saat mengetahui bahwa
setan pun masuk gereja. Melalui kekuatan-kekuatan roh jahat, dia benarbenar
mengendalikan beberapa gereja . Alkitab Penuntun mengatakan bahwa berbagai kegiatan
okultisme yang umum dipakai dalam agama bangsa-bangsa Kanaan, merupakan kekejian
bagi Allah dan dilarang oleh-Nya. Orang-orang diantara umat Allah yang melakukan
hal-hal itu dibunuh (Imamat 20:27). Perjanjian Baru menyatakan hal yang serupa bahwa
orang yang melakukan hal-hal itu tidak akan masuk kerajaan Allah (Galatia 5:20,21).”
Maka penulis menyimpulkan bahwa memang benar roh jahat ada bekerja diantara
umat manusia, baik yang beragama Kristen maupun yang bukan beragama Kristen.
Karena itu hamba-hamba Tuhan harus mengetahui bagaimana caranya melepaskan
umat Tuhan dari pekerjaan roh-roh jahat.
Makalah kali ini akan mengupas tentang Okultisme yaitu paham yang membahas
tentang hal-hal supranatural yang bersumber dari dua buah buku. Mengkritik Buku
merupakan kegiatan mengulas suatu buku agar dapat mengetahui dan memahami apa
yang disajikan dalam satu buku yang menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan
bagaimana buku tersebut bisa merubah persepsi dan cara berpikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari pengetahuan yang di dapat mampu menambah pemahaman
tehadap suatu bidang kajian tertentu. Selain mengkritik, buku juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan
penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.

B. Tujuan
1. Mengulas materi pada buku yang berkaitan dengan Okultisme.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada buku.
3. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.

C. Manfaat
1. Mahasiswa mampu menganalisis informasi dari berbagai buku.
2. Mahasiswa dapat terlatih berpikir kritis untuk mencari informasi yang diberikan pada
buku.
3. Mendorong pembaca untuk membaca buku yang ingin dikritik dan mendorong
pembaca untuk membaca buku yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

1
BAB II
ISI

2.1. Identitas Buku

Buku yang dipakai sebagai bahan dalam Critical Book Report ini adalah :

Judul Buku : Okultisme


Penulis : Pdt. Selfi Sihombing, S.Th, M.Si, M.Pdk.
dkk
Penerbit : Cetakan X,2019
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2019
ISBN : -

2.2. Ringkasan buku


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah
Dengan melihat berbagai kondisi didalam masyarakat secara langsung ataupun
tidak langsung melalui televisi dan media komunikasi yang lain, maka penting sekali
untuk dibukakannya pemahaman yang benar tentang Okultisme. Dari pengamatan
penulis, praktek – praktek Okultisme ini sudah banyak terjadi di kehidupan jemaat.
Hal ini dikarenakan kurangnya keterbukaan dan pembahasan secara tuntas mengenai
Okultisme.

BAB II MASALAH OKULTISME DAN AKIBATNYA


1. Pengertian Okultisme
Okultisme adalah ajaran, paham, atau doktrin tentang hal – hal yang sifatnya
rahasia, gelap, misterius dan tersembunyi, khususnya menyangkut kuasa kegelapan.
2. Nama – nama lain yang dikenakan terhadap Okultisme
1) Bersangkut paut dengan sifat – sifat jahat dan dosa – dosa tertentu : setan dan
iblis
2) Bersangkut paut dengan hal – hal yang menakutkan manusia : hantu, jin dan
roh kedahsyatan
3) Bersangkut paut dengan keinginan tubuh yang tidak wajar : roh penidur, dan
roh perzinahan
4) Bersangkut paut dengan penyakit tertentu : roh membisukan, roh yang
menyebabkan orang menjadi tuli, roh yang menyebabkan orang menjadi buta,
roh yang menyebabkan orang menjadi bungkuk dan roh di belakang sakit ayan
5) Bersangkut paut dengan praktek okultisme secara langsung : roh tenung dan
roh peramal
6) Bersangkut paut dengan jenis hewan tertentu
7) Bersangkut paut dengan situasi zaman
8) Bersangkut paut dengan kepercayaan anti Kristus

2
9) Bersangkut paut dengan penguasa di udara
10) Bersangkut paut dengan politik
11) Bersangkut paut dengan penyembahan dewa – dewi : Hermes, Belzebul,
Adramelekh, Amon, Anamelekh, Apis, Artemis, dan lain – lain
3. Bentuk – bentuk praktek Okultisme
1) Spiritisme : suatu kegiatan kontak dengan roh orang yang mati, melalui
mediumunik
2) Jimat – jimat : benda yang dianggap mempunyai kekuatan atau kesaktian
3) Mukjizat palsu : seperti berjalan diatas bara api, berjalan diatas air,
mendapatkan ikan secara gaib, dan menghentikan hujan
4) Olah raga demonis : seperti yoga, silat memakai ilmu gelap, dan peniruan cara
penyembuhan oleh Tuhan Yesus
4. Okultisme dalam masyarakat
1) Faktor pendorong penggunaan : ada karena keinginan pengembangan atau
peningkatan kualitas hidup dan ada juga karena ingin memiliki kekuatan atau
kemampuan melebihi manusia umumnya
2) Dampak penggunaan okultisme : ada akibat secara rohani, psikologis/mental,
fisik, dalam keluarga, untuk keturunan berikutnya, untuk kekekalan, dan
ketakutan
3) Kerasukan
4) Tanggapan yang salah terhadap okultisme dan dampak tidak dibukakannya
hal ini pada jemaat : adanya pola piker penolakan terhadap Okultisme,
dampak tidak dibukakannya okultisme, okultisme dalam televisi, di media
cetak, pada adat, dan dalam zaman modern.

BAB III PANDANGAN KEKRISTENAN TENTANG OKULTISME


A. Masalah Okultisme dalam Perjanjian Lama : terdapat dalam Dan 1:20 ; 2:23 ;
27 ; 4:7,9 ; 5:11
B. Pemanggilan roh : tertulis dalam Im 19:31 ; 20:6 ; Ul 8:9-12 ; Yes 8:19 ;19:3 C.
Pemujaan setan – setan
D. Penyembahan berhala sebagai akibat pengaruh bangsa – bangsa yang tidak
mengenal Tuhan
E. Masalah okultisme perjanjian baru
Bertenung (Kis.16)
Dalam ajaran Yunani roh jahat itu adalah roh-roh yang meramalkan masa depan.
Dalam bahasa Yunani disebut Piton, disebut demikian mengingat ular piton yang ada di
delfos,kota terkenal karena pertenungan. Dilihat dari hubungan yang lebih luas maka hal
ini merupakan pula suatu contoh gejala pernyataan yang kuat dari kekuasaankekuasaan
si jahat selama tindakan Yesus Kristus dan dalam masa Sesudahnya.
F. Spritisme dalam Perjanjian Baru
Rasul Paulus menyebut agar tidak mengikuti roh-roh penyesat (1Tim 4:11).
Jemaat di Efesus dengan Latar belakang kegelapan Spritisme harus meninggalkan
praktek itu (Ef.5:11). Rasul Yohannes mengatakan bahwa mereka yang melakukan sihir
dan spritisme tidak akan masuk ke Kerajaan Sorga (Why 21:8;22:15).

3
1. Sihir Oleh Simon (Kis.8)
Pada kisah Petrus dalam pelayanannya bertemu dengan Simon yang banyak
melakukan sihir (9).Ia hendak menyuap Petrus agar memiliki kuasa bagaimana
juga Petrus memiliki kuasa Ilahi (18-19).
2. Sihir dan Nujum Oleh Elimas (Kis.13)
Tukang Sihir ini mungkin seorang ahli nujum Yahudi. Seorang ahli Nujum
mengajarkan bahwa nasib hidup seseorang ditentukan oleh benda-benda langit.
Mereka percaya bahwa mereka dapat meramalkan masa depan dengan
mempelajari letak planet dan bintang.
3. Jampi oleh anak-anak Skewa (Kis.19)
Hal inilah yang menjadi dasar anak-anak Skewa mencoba mengusir setan
dengan cara berjampi-jampi atas nama Yesus (13). Bermain-main dengan ilmu
sihir dan Spritisme akan membuat seseorang terbuka kepada pengaruh setan yang
kuat dan kerasukan setan-setan, maka ketika kemudian setan yang ada pada
orang kerasukan yang ingin mereka lepaskan malah menyerang mereka dan
mereka tidak mampu menghadapinya.
Para penulis PB sama seperti Yahudi pada Zamannya, membedakan anatara
penyakit biasa dengan kerasukan setan (Mrk.1:32-34; Mat.8:16). Bahkan mereka
membedakan orang gila biasa dengan gila yang kerasukan setan (Mat 4:24). Perjanjian
baru mencatat bahwa orang-orang yang kerasukan dengan terus terang mengakui,bahwa
mereka kerasukan (Mrk.5:9) dan keluarga terdekatnya pun mengamininya (Mat.15:22).
Dilain pihak harus diingat, bahwa setanlah yang berbicara pada kesempatan-kesempatan
demikian bukan orang yang kerasukan, sekalipun orang itu menjadi alat bagi ucapan-
ucapan setan. Kini banyak bukti yang ia katakan atau lakukan.
G. Pekerjaan dan sifat dasar setan dalam perjanjian baru
Ada beberapa sifat dasar yang menjadi dasar hakikat setan dalam PB yaitu :
1. Setan mengenal dan mengakui keberadaan Allah dalam Yesus Kristus. Setan
dikisahkan sebagai “Pribadi” yang mengenal yesus sebagai anak Allah (Lik4:4;Mrk
3:12; 1:34;Kis 19:15;Yak 2:19b). Setan menggunakan manusia untuk berteriak dan
mengungkapkan dirinya.
2. Setan takut pada Allah dan Manusia yang beriman pada Yesus.
Setan takut pada Allah . berkat kuasa kasih karunia Yesus, Perjanjian Baru
memberi kesaksian bahwa para murid pun dapat mengusir setan
(Mrk.3:15;16:13;Rm 16:20). Inti Iman yang diberikan adalah bahwa setan takut
pada manusia, karena orang yang percaya diutus untuk membuka mata mereka
yang terikat oleh iblis supaya lepas dari pengaruh setan dan dikuasai Allah (Kis
26:18) dan mengusir setan-setan (Mat 10-8). Banyak orang mengeluh “ saya
tidak mampu melakukannya” itu terjadi karena orang yang bersangkutan belum
tunduk kepada Allah sehingga tidak mampu melawan setan (Yak.4:7).
3. Setan dapat berdiam dalam batin manusia
Ciptaan Allah yang paling tunggal dari segala mahkluk dibumi adalah
manusia. Kehendak bebas, akal budi, hidup batin dan hakiki hidup manusia.
Bagian hakiki inilah yang menjadi arena bagi setan untk melawan Allah.
4. Setan diikat oleh Kristus.
Markus menulis ”tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan
merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang itu”

4
5. Setan mencintai kekerasan
Diseluruh kisah ingin mengatakan hal yang sama yaitu setan selalu
mengikutsertakan kekerasan dalam mewujudkan maksud jahatnya, karena itu
Paulus menganjurkan agar orang percaya selalu “bertahan” (teguh berdiri) dalam
melawan setan (Ef.6:11).
6. Setan menunggu waktu yang tepat
Setan memiliki ketekunan untuk menawan dan memaksa manusia mengikuti
kemauannya dan tidak mau berhenti merusak rencana Allah untuk
menyelamatkan manusia (Kis.13:10).
7. Setan adalah Pendusta
Ada beberapa cara efektif yng digunakan setan untuk berdusta. Pertama, dusta
menyangkut keberadaan dirinya sendiri. Kedua, dusta mengenai manusia yang
dipengaruhi mempunyai kehendak bebas dalam segala dimensi hidupnya, baik
bebas dalam berfikir, mengungkap dirinya maupun mencintai.
8. Kekuatan setan melebihi manusia
Kisah-kisah roh jahat dalam perjanjian Baru menunjukan bahwa setan
mempunyai kekuatan yang melampaui hidup manusia. Setan akan selalu mampu
menaklukan manusia,bila manusia tidak mau kembali kepada terang (Kis.26:18).
H. Pandangan para bapa gereja tentang okultisme
1. Justin Martyer (100-163)
Dalam bukunya Apology I dan II membicarakan hal kerasukan setan serta hal
praktek pengusiran setan demi nama Kristus. Ia berpandangan bahwa setan
mungkin akan patuh jika diusir oleh orang Yahudi dalam nama Allah
Abraham,Ishak dan Yakub.
2. Luther
Dalam buku katekhismus kecil Martin Luther mengemukakan maksud dari
Allah yang kedua “Jangan Perbuat bagimu patung yang mnyerupai apapun, yang
ada dilangit, atau yang ada dibumi atau yang ada didalam air untuk disembah
atau bertaqwa kepadanya” sebagai berikut: Kita harus takut serta kasih kepada
Allah, sebab itu jangan bersembah sujud kepada allah lain atau meminta
kehidupan daripadanya dan jangan memanggil roh-roh atau berkeyakinan kepada
tenungan-tenungan datu dan jangan yakin kepada benda-benda bermakna
(sakti).
3. Calvin
Ajaran Calvin tentang setan-setan menghindari ketakhyulan yang diterima
oleh umum,seperti yang tampak dalam ajaran Luther, tapi sikap dasar kedua
tokoh ini terhadap hal kerasukan setan sama-sama dihubungkan dengan ajaran
firman Allah. Pengusiran setan pada upacara baptisan dilarang oleh Calvin.
I. Allah yang tidak mau diduakan dalam hidup orang kristen
1. Tidak boleh ada Allah lain
Allah tidak akan membiarkan penyembahan berhala dalam bentuk apapun,
dan Allah tidak ada dalam kuil-kuil buatan manusia.
2. Dalam kesepuluh Perintah
Dalam Hukum Taurat, dua perintah yang pertama dengan jelas menentang
penyembahan Ilahi yang bukan Tuhan Allag Israel.

5
3. Allah yang sempurna
Dalam kitab Keluaran 34:14 dikatakan Allah adalah Allah yang disebut
“Cemburu” sebab dia mempertahankan hakNya sebagai satu-satunya yang
boleh disembah dan dia tidak akan memberikan kemuliaanNya kepada orang
lain (Yes.42:8).
J. Allah yang berdiam dalam orang percaya Ungkapan ‘terimalah Roh Kudus’
menetapkan bahwa roh Kudus pada saat Historis itu masuk dan mulai hidup didalam
para murid. Bentuk kata kerja dari ‘menerima’ ini dalam bahasa Yunani adalah bentuk
aorist imperatif labete dari kata dasar lambano untuk memperbaharui mereka,
menjadikan mereka ciptaan baru dia didalam Kristus (2Kor.5:17).
K. Arti kuasa di dalam nama yesus kristus
Pemberitaan PB tegas, bahwa penjatuhan hukuman atas Iblis di taman Eden telah
dilaksanakan. Ketegasan berita tentang Iblis itu bukan sekedar bahwa ia adalah yang
tergeser dari kedudukannya yang tertinggi, yang diusir dari Istana Sorgawi. Justru pada
Salib Kristus, Iblis telah Total ditundukkan dan dikalahkan di bumi. Digolgata Kristus
telah menang dan unggul atas Iblis dan bala tentaranya. Kuasa Iblis dikekang begitu rupa
sehingga ia tidak dapat lagi menyesatkan bangsa-bangsa. Dengan kata lain, Iblis tidak
dapat lagi mencegah penyebaran Injil didunia atau merintangi maksud Allah yang
berdaulat bagi gerejaNya dan dunia ciptaanNya.
1. Kuasa Kristus atas manifestasi setan-setan.
Dalam peristiwa kerasukan setan yang dilaporkan didalam PB, banyak
terbukti adanya kekuasaan Kristus yang mutlak atas iblis dan para
malaikatnya. Kristus memberikan keterangan Khusus tentang setan-setan
(Mat/12:25-26;17:21). Dan menganggap pembebasan dari kerasukan itu
selaku bagian dari pelayanannya dan suatu tanda dari kerajaanNya. Dengan
kata lain dimana kelaliman Iblis dimusnahkan, disitu pasti Kerajaan Allag
mulai memerintah.
2. Otoritas orang Percaya
Otoritas dapat didefinisikan sebagai hak untuk menggunakan kekuasaan.
Ketika orang percaya berhadapan dengan pelepasan atau kuasa iblis, maka
otoritas yang dipakai adalah otoritas didalam kuasa Kristus untuk
memebebaskan orang-orang dari kuasa jahat. Firman Tuhan mnenjelaskan
bahwa Yesus memiliki otoritas ini dan kerap menggunakannya untuk
membebaskan manusia dari kuasa jahat.
L. Hukum allah terhadap okultisme
1. Hukuman Allah Atas Spiritisme
Timbulnya Spiritisme di Israel membangkitkan murka Allah terhadap
UmatNya. Spiritisme itu mendatangkan hukuman Allah yang keras, sekalipun
penuh belas kasihan demi maksud Ilahi yaitu pemurnian hidup rohani
UmatNya. Tanda terbesar dari hukuman Allah atas Penyembahan berhala dan
pemuja setan yang mendasarinya, barangkali adalah lembah Hinom, yang
dalam Pb disebut ‘Gehenna’. Lembah ini berada diluar kota Yerusalem yang
telah lama menjadi pusat utama penyembahan Baal ditengah-tengah bangsa
Yahudi. Disini Manasye telah memimpin rakyatnya kepada penyembahan
berhala yang paling menimbulkan nafsu birahi. Ia mendirikan suatu Imamat
baru yaitu yang terdiri dari para ahli sihir (2 Raj.21:16). Alkitab kata

6
“Gehanna” diterjemahkan “Neraka”. Di nerakalah Iblis, setan-setan dan segala
pemujaan dihukum untuk selama-lamanya.
2. Setan-setan sebagai alat hukuman.
Pada beberapa kejadian dalam sejarah PL, Allah adakalanya memakai
roh-roh jahat guna melaksanakan rencanaNya menghukum orang-orang fasik
yang tidak taat. Raja Ahab yang jahat itu dihukum dengan “Roh dusta” yang
ditaruhkan Allag kedalam mulut para nabi Ahab yang mengakibatkan
Kebinasaan Ahab di Ramot-Gilead. Ini harus dipandang bukan melulu sebagai
suatu watak yang jahat melainkan sebagai pengaruh roh jahat. Sama halnya
dengan Saul “Tetapi Roh Tuhan telah mundur daripada Saul dan sekarang Ia
diganggu oleh roh jahat yang daripada Tuhan (1 Sam .16:14).
3. Penghukuman terhadap Setan
Pemberontakan melawan Allah membuatnya terjatuh ke bumi
(Luk.10:18). Kepada Kristus pun ia memperlihatkan semua kerajaan dunia
yang penuh kemegahan (Mat.4-8) bahkan menggunakan murid-muridNya
sendiri (Petrus dan Yudas) untuk mencobai ketegaran hidup Kristus sebagai
anak Allah. Kesombongannya (1 Tim.3:6) membuat setan dibuang dari Sorga
(Ayb 1:7;2:2) menuju neraka (Mat.25:41.

BAB IV MEMBEBASKAN DARI IKATAN OKULTISME


Dalam kebaktian bisa saja ada seseorang atau lebih yang sesudah didoakan, mulai
memanifestasikan roh-roh kegelapan. Mungkin belenggu mereka berhubungan dengan
ilmu sihir, spiritualisme atau doktrin-doktrin palsu. Orang-orang sepertiini perlu
pelepasan rohani agar mereka dibebaskan dari perbudakan kuasa setan. Cara terbaik
untuk melayani seseorang yang dalam belenggu adalah dengan memberi kasih dan ‘tidak
malah terjebak melayani roh kegelapan’.
Orang yang pernah diramal dengan cara membaca garis tangan atau pernah pergi
ke dukun/paranormal untuk mencari tahu tentang masa dpan, butuh dilayani, terlepas
dari apakah mereka mewujudkammya secara kasat mata atau tidak. Mereka mungkin
tidak kerasukan tetapi tertekan, tersiksa, atau dikuasai. Jika mereka telah membuat
perjanjian dengan iblis, perjanjian tersebut kan tetap berlaku sampai perjanjian itu
diakhiri atau diputuskan melalui pelepasan. Jadi pelepasan dari okultisme tidak hanya
bersangkut paut pada orang yang kerasukan setan saja tetapi juga baik orang yang punya
jimat, memelihara jin, para dukun, terikat kutukan, diganggu roh jahat pada waktu-waktu
tertentu dan mereka yang selalu tidak dapat menikmati firman Allah.
Kata ‘pelepasan’ artinya membebaskan, tetapi di alam pelayanan pelepasan ini,
banyak artinya. Kalau dalam bahasa inggris ‘deliver atau casting’ yang artinya
melepaskan, melenyapkan, mengusir, membebaskan. Dan dalam pelayanan ini penting
untuk memahami bahwa pelayanan ini adalah dari Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan.
Jika pelayanan ini dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh dihadapan Tuhan
maka akan sangat berbahaya dan akan memalukan dalam pelepasan. Pelayanan yang
tidak berkenan di hadapan Tuhan itu terjadi karena hal-hal berikut:
1. Kurangnya dasar Alkitab
2. Anggapan bahwa sang pelayanan harus memiliki atau karunia tertentu
3. Terlalu dramatis atau dibuat-buat
4. Melanggar hak pribadi atau harga diri orang yang dilayani
5. Berinteraksi degan kuasa-kuasa si jahat
7
6. Melangkah keluar dari otoritas yang diberikan Tuhan
7. Menciptakan ketergantungan terhadap pelayanan tesebut, sehingga orang yang
dilayani harus kembali lagi kepada sang pelayan
8. Bertindak sendiri, diluar otoritas gereja
9. Menimbulkan anggapan bahwa harus terjadi semacam manifestasi sebelum
pelepasan dapat dilakukan.
Oleh karena hal-hal diatas maka pelayanan ini benar-benar harus dilakukan dengan
benar dan tidak dikerjakan dengan sembarangan, karena si jahat atau iblis dengan
malaikat-malaikatnya tidak akan membiarkan begitu saja pelayanan ini berlangsung.
Beberapa istilah dalam pelayanan pelepasan
1. Possession
Istilah possessionc(dikuasai iblis) adalah aksi iblis yang memasuki tubuh seorang
manusia, tinggal dan bekerja didalamnya dengan cara memanfaatkan indra dan
anggota tubuh manusia tersebut, yang kemudian menimbulkan tindakan-tindakan
yang ganjil dan semestinya.
2. Obsession
Obsession adalah tindakan iblis yang dari luar tubuh, menyerang seseorang
dengan bermacam-macam gangguan dan sekaligus memberikan cobaan-cobaan
berkat kepada jiwa.
3. Oppression
Istilah oppression (dikendalikan iblis) menunjukkan pada tindakan iblis yang
derajatnya diantara possession dan temptation (godaan). Oppression terjadi pada
saat satu atau banyak iblis mengendalikan seseorang, menganiaya, terkadang
malah memberikannya kuasa-kuasa yang luar biasa, namun tidak merampas
seluruh kebebasan orang tersebut untuk memilih. Istilah eksorsisme (mengusir
setan) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud mengusir setan dari
orang yang sedang dirasuki roh jahat.

A. Persiapan untuk pelayanan pelepasan dari okultisme


Dalam pelayanan ini banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari pelayan, orang
yang dilayani dan keluarga hingga persiapan untuk tindak lanjut. Tempat untuk
pelayanan sebaiknya digereja. Tempat dimana banyak orang yang bersekutu. Supaya
jemaat juga bisa menyaksikan kuasa Tuhan yang dahsyat menghancurkan kuasa iblis
yang mengikat orang tersebut. Juga mereka bisa melihat kasih Kristus di dalam
hambahambanya yang membebaskan mereka dari belenggu iblis. Kiranya semua ini
dapat membawa mereka yang belum bersungguh-sungguh bertobat menjadi
sungguhsungguhbertobat dan yang acuh tak acuh dijamah Tuhan menjadi lebih
bertumbuh.

B. Persiapan Rohani
Orang-orang yang akanmelakukan pelayanan hendaknya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Mempunyai kehidupan rohani yang baik
2. Sikap pribadi si pembimbing
Seorang pelayan dalam hal ini, harus memiliki sikap rendah hati di hadapan
Tuhan dan manusia. Kemampuan mereka untuk melakukan pelayanan ini

8
hanyalah semata-mata oleh sebab karunia Allah. Kalau gagal berkonsultasi dan
minta bantuan dari orang yang lebih berpengalaman dan ahli dalam bidang ini
khususnya yang bersangkutan paut dengan ilmu jiwa dan ilmu kedokteran yang
tidak dikenalnya secara mendalam.
3. Telah mengalami pengampunan dan pengudusan Tuhan
Kalau si pelayan yang melayani yang melayani penderita demonis belum
memiliki pembaharuan dalam Kristus, ia akan dituduh dan diserang oleh iblis
waktu mengadakan playan bagi orang kerasukan setan.
4. Bila perlu berani membayar harga dalam wujud doa dan puasa
Bagi pelayanan pengusiran setan-setan yang cukup kuat dan banyak jumlahnya,
pembimbing perlu melayani orang tersebut dalam bentuk team yang mau
mempersiapkan diri dengan pergumulan doa dan puasa demi pengusiran setansetan dan
melepaskan sipenderita demonis itu dari pengaruh setan-setan. Melihat hal ini tidak
seperti pelayanan penghiburan orang sakit atau pelayanan mimbar, pelayanan ini tidak
dapat dianggap sepele. Karena jika tidak dikerjakan dengan kuus dan benar, iblis akan
menyerang pelayan yang mengadakan pelayanan tersebut. Persiapan rohani bagi orang
yang melayani memiliki keharusan yang harus dipenuhi sehubungan dengan dirinya
dengan okultisme.

C. Persiapan Pengetahuan Dr. March menuliskan, ‘kesalahan seorang pembimbing


kristen sebenarnya sering nerasal dari kurangnya pengetahuan si pembimbing dalam
bidang psikologi, kedokteran dan pedagogi. Dan perlu diketahui bahwa kuasa gelap
hanya mengikat 510% jiwa manusia, 95% adalah masalah luka batin, dan iblis selalu
menyerang manusia melalui dosa. Seorang pelayan dalam hal ini selain memiliki
perlengkapan rohani yang baik, ia juga hendaknya:
1. Menguasai ayat-ayat Alkitab sehubungan dengan satanisme.
2. Mempunyai pandangn teologi yang alkitabiah.
3. Yakin akan campur tangan Allah dalam pelayanan ini.
4. Pengetahuan sehubungan dengan ilmu jiwa. Agar dapat membedakan gejala yang
kelihatan pada si penderita itu sifatnya kejiwaan atau demonis.
5. Pengetahuan sehubungan dengan kedokteran. Agar dapat tahu dengan persis ke
dokter mana si penderita harus dibawa jika itu diperhatikan.
6. Pengetahuan sehubungan dengan pedagodi. Agar dapat membimbing secara praktis
dan sistematis.
Dengan begitu dapat disimpulakan seseorang yang ingin melakukan pelayan
pelepasan hendaknya memiliki standar dari pengetahuan tentang pelayanan ini,
seperi:
a. Dipenuhi dengan Firman Tuhan (Kol. 3:16), sehingga bisa melawan iblis
dengan roh-roh jahat denga Firman Tuhan seperti yang Tuhan Yesus
pernah memahami kitab (Mat. 4:1-11). Seorag pelayan harus memahami
kitab suci dan theologia, khususnya demonology Alkitabiah.
b. Dipenuhi dengan pengetahuan alamiah yang secukupnya untuk
perbandingan, ilustrasi khususnya dalam hal menjelaskan kebenaran
Firman Tuhan (Mzm. 19:2)
c. Dipenuhi dengan pengetahuan tentang situasi dan kondisi orang, tempat,
suku, bangsa, bahasa, marga, adat istiadat dan kepercayaan, politik,

9
hukum, ekonomi, masyarakat setempat, supaa dapat memberikan injil dan
pelepasan dengan tepat (Kis. 21:40- 22:2)
d. Harus mengetahui rahasia gelap ditempat tersebut (2Kor. 2:11)
e. Harus mengetahui metode atau cara pelepasan yang paling cocok untuk
situasi dan kondisi stempat.ada beberapa cara yang harus dikenal dan
dipakai sesuai dengan situasi dan kondisi tiap tempat.

D. Persiapan Perlengkapan Senjata Allah Paulus mengatakan bahwa ‘kerajaan Allah’


bukanlah soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita
oleh Roh Kudus. Dengan kata lain Paulus mengatakan bahwa manusi itu hidup dan
benar apabila mereka beriman bahwa Allah itu penyelamat dan pemelihara. Sehingga
ketika menghadapi pelayanan pelepasan senjata yang dipakan bukanlah mengenai
peralatan dari dunia dan juga mengenai kekuatan jasmani tetapi adalah keberadaan hidup
di dalam kuasa Tuhan.
• Kekuatan yang dimaksud itu adalah keberadaan hidup di dalam Tuhan dan di
dalam kekuatan kuaa Nya.
• Memahami tujuan penggunaan perlengkapan Tuhan, ;...supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat iblis.
• Sikap dalam menggumamkan perlengkapan senjata Allah, ‘jadi beridirilah
tegap...’ (Ef. 6:14). Dalam peperangan ohani tidak boleh bersikap lalai, acuh tak
acuh, gegabah, tidak waspasa, santai yang salah, hanya tidur saja, tetapi berdiri
tegap, artinya siap tempur setiap saat.
• Mengetahui jenis-jenis senjata Allah, Firman Allah (EF. 6), Nama Tuhan Yesus
Kristus (Kis. 16:18 dan Flp 2:10-11), darah Yesus (Why. 12:11), pujian (1 Sam.
16:14-23):Mzm 22:4; 2 Taw. 20;1-30), penyembahan (Mzm 99:6-7), perkataan
kesaksian (Why 12.:11), keberanian, kalau perlu mati syahid (Why. 12:11).

E. Penerapan Penggunaan perlengkapan senjata Allah (Luk. 4:1-13)


Injil adalah injil tentang kerajaan surga. Iblis dan kuasa-kuasa jahat adalah
penentang-penentang yang mau menghalang-halangi datangnya kerajaan itu. Akan tetapi
Kristus telah menang, dan membebaskan umatNya dari kuasa-kuasa jahat. Di dunia ini
iblis dan kuasa-kuasa jahat bermulut besar saja untuk menyembunyikan kekalahannya.
Memakai perlengkapan senjata Allah dengan meneladani Yesus Kristus. Seperti: dia
penuh dengan Roh Kudus (1), penuh dengan ketaatan, pergi ketempat yang tidak
menyenangkan (1,2), penuh dengan Firman Tuhan (4,8,12), godaan dilawan dengan
Firman Allah dan dengan penuh kewaspadaan.

Senjata-senjata Allah yang lengap ini dipakai khususnya dalam pemberian injil,
karena saat itulah setan-setan menghadang orang beriman, menghalangi orang beriman
memberitakan injil tetapi karena orang beriman sudah diperlengkapi dengan semua
senjata Allah ini, maka orang beriman maju terus dan semua kuasa jahat dikalahkan dan
jiwa manusia dilepaskan dari kuasa setan. Juga senjata-senjatanya ini dipakai dalam doa,
khususnya doa untuk orang beriman lainnya, untuk hamba Tuhan yang memberitakan
Injil, sehingga lebih banyak lagi orang berdosa diselamatkan.

F. Persiapan Mental

10
Mental seseorang yang akan melayani dalam pelayanan pelepasan hendaknya
mempunyai mentalitas yang memadai, seperti:
• Harus siap melawan iblis dan semua kuasa kegelapan (Yak. 4:7)
• Telah bebas dari semua jenis ketakutan (Roma 8:15 ; Ibr. 2:14-15)
• Sabar menderita (Why. 2:8-11)
• Harus siap diusir, kalau melepaskan tawanan iblis (Mrk. 5:1-17)
• Harus siap untuk dituduh dan diejek (Mat. 12:22-24)
Orang yang cengeng, cepat marah, yang tidak sabar, yang cepat putus asa, jangan
ikut masuk dalam pelayanan pelepasan sebelum semua penghalang itu diselesaikan.
Kalau sudah menang atas kelemahan-kelemahanitu, baru bisa ikut melepaskan orang lain
yang masih terikat.

G. Persiapan pribadi dan Keluarga


Seorang pelayan harus dapat melihat kesiapan dirinya dalam menghadapi pelayanan
pelepasan. Harus mempersiapkan diri dengan cara sungguh-sungguh.
Seorang pelayan harus memiliki persiapan pribadi pada orang lain, seperti:
• Tidak boleh takut berlebih-lebihan atau berani yang sembrono.
• Relasi dengan Tuhan, dengan sesama lingkungan dan diri sendiri harus baik.
• Menjadi sahabat semua orang, hidup meneladani seperti Yesus hidup (1 Yoh. 2:6;
Gal. 2:19-20
• Harus menjadi warga gereja yang baik.
Keluarga juga perlu untuk diingatkan dan mereka perlu untuk dilindungi dalam doa dan
firman Allah. Ini diperbarui karena iblis dapat saja menyerang anggota keluarga seorang
pelayan yang sedang melayani orang yang terlibat okultisme.

H. Persiapan orang yang dilayani dan keluarganya


1. Kesediaan orang yang mau dilayani
Orang yang dilayani hanya ia yang memang mau untuk dilayani, jika ia tidak mau
dilayani tidak bole ada pemaksaan. Dengan meneladani Yesus dalam Why. 3:20, lihat,
aku berdiri dimuka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan
membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkanna dan Aku makan bersamasama
dengan dia, dan ia bersma-sama dengan Au. ‘Jika Tuhan Yesus begitu sopan, maka
pelayanan pelepasan juga harus meneladani hal ini. Jika dipaksakan ini adalah pekerjaan
sia-sia dan akan membuang energi yang sia-sia pula.
2. Persiapan keluarga dari orang yang mau dilayani
Keluarga terdekat dari orang yang mau dilayani seperti: orang tua, saudara kandung,
kakek atau nenek hendaknya dilayani terlebih dahulu, tapi juga dengan catatan jika
mereka mau.

I. Persiapan untuk tidak lanjut


Dalam pelayanan pelepasan ini juga penting mempersiapkan tindak lanjut pelayanan
terhadap kesiapan hidup rohaninya untuk sehari-hari setelah pelepasannya.
Hal-hal seperti:
• Persiapkan alamat gereja, persekutuan atau hamba Tuhan yang dapat dihubungi.
• Siapkan buku-buku atau nama buku-buku yang nanti bisa dibeli dan dibaca.

11
• Meminta alamat orang yang dilayani agar dapat behubungan
atau berkomunikasi.
• Mengarahkan orang yang dilayani masuk dalam pelayanan pemuridan yang terbaik
sehingga dia bertumbuh dan menjadi dewasa dalam pelayanan pemuridan yang
terbaik dia bertumbuh dan menjadi dewasa dalam Tuhan. Semuanya harus
disiapkan dengan sebaik-baiknya, sehingga orang yang pelayanan pelepasan dan
jika akan melayani tetapi tidak siap maka perlu untk berhubungan dengan
seseorang yang lebih berpengalamam supaya ketika melayani mendapat bimbingan,
didoakan, diarahkan untuk dapat masuk dalam pelayanan khusus ini.

J. Menganalisa Masalah Okultisme


Pembedaan roh adalah karunia roh yang membuat orang percaya mampu
mengenali roh apa yang sedang bekerja. Dalam hidup seorang, misalnya saja Roh
Kudus, Bekerja namun roh manusiawinya bekerja, dan mungkin juga roh jahat. Paulus
berkata, “Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah kepada kita”.
Mereka yang dipanggil untuk melakukan doa pembebasan akan diberi karunia
membedakan roh tersebut. Aada orng-orang yang diberkati oleh Allah dengan karunia
pembedaan roh secara luar biasa. Akan tetapi, kebanyakan orang hanya akan menerima
pembedaan yang biasa-biasa saja. Biasanya kebutuhan akan doa pembebasan muncul
setahap demi setahap melalui doa.

K. Pengamatan berdasarkan karunia membedakan roh


• Roh kudus ada di dunia dan di sorga (1 yoh. 5:7-8)
• Roh setan ada dimana-mana didunia ini (1 yoh. 5:19 ; Ef. 6:11-12)
• Bedakan antara malaikat Tuhan dengan malaikat iblis (2 kor. 11:14 ; Why. 22:89)
• Roh orang mati tidak ada lagi didunia ini (Luk. 16:19-31 ; 2Sam.12:13 ; Ul.
18:9-12)
L. Membedakan Kasus Masalah
• Masalah hanya dicobai oleh iblis (Mat. 4:1)
• Masalah diganggu oleh roh jahat (1Sam.16:14)
• Masalah diikat oleh kepada kehendaknya ( 2Tim.2:26)
• Masalah dirusak ole iblis (1kor. 5:5; Mat. 12:22 ; Mrk. 5:1-20)

M. Pengamatan dengan membedakan masalah biologis, psikologis dan demonis


1. Membedakan masalah sakit kepala
a. Ada sakit kepala karena kurang tidur (biological)
b. Ada sakit kepala karena putus cinta (Psikological)
c. Ada sakit kepala setiap kali mendengarkan khotbah (demonical kuasa gelap)
2. Membedakan masalah takut
a. Ada orang takut karena makanan kotor (biological)
b. Ada orang takut sebelum ujian (psikological)
c. Ada orang takut tiap kali lewat kuburan sendiri (demonical)
3.Membedakan masalah suami-isteri bercerai
a. Suami istri bercerai karena suami impotent, mendengur (biological)
b. Suami istri bercerai karena istri tidak suka main golf (psikologikal)

12
c. Suami istri bercerai karena mengambil pasangan dengan kekuatan sihir/jampi
cinta (demonical)

4.Membedakan masalah muntah.


a. Ada orang muntah karena tidak tahan dengan mabuk laut atau mabuk darat
(biological)
b. Ada orang muntah kalau lihat orang lain muntah (psikologikal)
c. Ada orang muntah tiap kali melihat orang kerasukan (demonical)

N. Pengamatan dengan memperhatikan adanya akibat-akibat terlibat dalam praktek


okultisme (ilmu gelap) 1. Akibat untuk diri sendiri
Dalam hal ini dapat berupa: hidup dalam keadaan najis (Im. 17:70), hidup dalam
keadaan sakit aneh (Luk. 13:11 ; Kis. 10:38), hidup dalam keadaan sesat (2Taw.
33:111), hidup dalam sesat dan suram (Yes. 8:19-21).
2. Akibat untuk keturunan
a. Keturunan terkutuk (Kel. 20:3-5 ; Mzm. 37:280
b. Keturunan mengalami hidup yang sisa-sia (Ptr. 1:19)
3.Akibat untuk kehidupan rohani
a. Doa tidak dijawab Tuhan (Yes. 57:6-9,13)
b. Tidak akan tertarik kepada firman Tuhan (2 Taw. 33:1-11)
c. Tidak bisa mengusir kuasa kegelapan, malah diusir iblis (kis. 19:13-16).
4.Akibat-akibat lain
a. Hidup tercerai berai (Za. 10:2)
b. Tidak tahan menghadapi pencobaan (Yes. 57:6-9; 13b)
c. Firman Tuhan tidak masuk dalam hati (Mat. 13:4, 19)

O. Pelayanan pelepasan okultisme


1. Pendahuluan
Pertanyaan inti dalam penentuan gejala gangguan okultisme atau mental adalah
menentukan apakah penyebabnya adalah murni masalah kesehatan, keterkaitan
okultisme atau hal yang merupakan gabungan keduanya. Untuk itu pentinglah dilakukan
observasi terhadap orang yang mau dilayani. Dalam melakukan pelayanan ini si pelayan
harus mengenal keadaan si penderita dengan tepat.
1. Gejala misterius yang dialami itu murni bersifat kejiwaan atau murni demonis atau
murni alami atau merupakan campuran ketiga-tiganya.
2. Mengenal latar belakang si penderita dengan tepat:
a. Apakah dia pernah terlihat langsungdengan okultisme?
b. Apakah ia memelihara dan memuja-muja benda yang menjadi setan?
c. Kalau ‘ya’ dapatkah dipastikan bahwa penderitaan orang itu disebabkan oleh
setan.
Pada pendahuluan ini diadakan semua pembongkaran akan hal-hal yang
berkaitan dengan okultisme, dan si penderita harus jujur mengakui semua akan apa yang
pernah terjadi dengannya sehubungan dengan okultisme.

13
2. Pelepasan dari ikatan setan-setan. Setelah dapat diketahui dengan pasti bahwa
sipenderita memang mengalami gejala demonis, maka hal-hal yang penting yang
harus dilakukan oleh sipelayan:
• Membawa orang itu kepada Yesus Kristus
• Pemusnahan benda-benda okultisme
• Kontak dan persahabatandengan medium mistik dihentikan
• Mau mengakui dosa-dosa okultisme tersebut
• Mengadakan doa pelepasan
Dalam ringkasan atau praktisnya semua langakh-langkah pelepasan adalah sebagai.
1. Doa pujian. Bersukacita atas kemenangan Kristus.
2. Doa mohon perlindungan kristus bagi semua yang terlibat
3. Doa pengikat, doa mengikat roh jahat. Misalnya: ‘dalam nama yesus kristus, saya
mengikat segala roh jahat’
4. Memerintahkan roh jahat agar keluar. Misalnya : ‘aku memerintahkan mu, hair oh
nisata, pergi dalam nama Yesus Kristus.
5. Undanglah roh kudus agar memenuhi diri orang tersebut.

P. Follow up pelayanan okultisme


Orang yang telah dilayani dan memperoleh kelepasan maka ia hendaknya tidak
hidup seperti sebelum dilayani. Tetapi hidup bertumbuh dan terus memelihara hubungan
yang dengan Tuhan dan sesama. Hidup belajar bersabar dan sungguhsungguh berpegang
pada firman Tuhan dan tidak mau lagi mendekati praktek okultisme. Perlu mengetahui
bahwa iblis akan tetap merayu dan akan memeberikan jalan pintas untuk mencapai
tujuan yang diingini manusia.
Setelah seseorang yang dilepaskan dari ikatan okultisme dan dari kuasa
kegelapan, dan supaya dia tidak kembali kepada hidup lama dan tidak ditipu oleh iblis
kembali, maka orang yang baru dilepaskan dari ikatan okultisme hendaknya
menjalankan tugas dan tanggung jawab didrinya dihadapan Tuhan seperti:
1. Tugas dan tanggung jawab terhadap Tuhan
Membaca alkitab (yosua 1:7-8) ;kol.3:16), berbicara kepada Tuhan lewat doa (kol. 4:2 ;
1 Tes.5:17).
2. Tugas dan tanggung jawab terhadap Tuhan
Memelihara kesehatan tubuh (1Tim. 5:23), hidup bersukacitra (Ams. 17:22).

Q. Sikap terhadap okultisme


Beberapa sikap orang kristen dalam menghadapi okultisme:
• Mengakui bahwa iblis itu ada dan ia memiliki kekuatan dan dengan itu ia hanya
punya satu tujuan untuk merusak. Dan orang Kristen tidak boleh menganggap
hal ini sepele.
• Iblis tidak pernah takut kepada manusia, tetapi ia takut kepada kristus yang
berdiam dalam tiap-tiap orang yang percaya kepadaNya. Krena itu baiklah tiap
orang kristen berada selalu tinggal dalam kristus dan Kristus tinggal didalamnya
(yoh.15:4)
• Bagi para siapapun yang ada terlibat dengan okultisme, hendaklah ia datang
kepada kristus untuk mendapat kelepasan ilahi dariNya. Dan Allah Yang Maha

14
Pemurah itu, memiliki hamba-hambaNya yang siap untuk melayani dan
membimbing kepada kelepasan okultisme.

R. Tugas Gereja dalam pelayanan dan membukakan okultisme


Ilmu okultisme telah menghancurkan bukan hanya Argentina saja, namun juga
Amerika Latin dan banyak bagian dunia lainnya. Negara-negara yang dinamakan
sebagai Negara ‘Dunia pertama juga telah tertipu oleh kebohongan-kebohongan ini.
Firman Tuhan berbunyi ‘Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju
maut’ (Ams. 14:12).
Dari berbagai peristiwa yang terjadi di indonesia tentang okultisme seperti
dibeberapa tempat terjadi di indonesia tentang okultisme seperti di beberapa tempat
terjadi kesurupan massal. Jumlah kesurupan itu dapat menccapai ratusan orang sekaligus
dan ini tidak mengenal hanya yang nonkristen saja tetepi juga dari orang kristen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
• Penghukuman Tuhan kepada setan dengan jauh kedala dunia telah menjadikan
masalah okultisme ada dalam sepanjang Perjanjian Lama sampai kepada
Perjanjian Baru.
• Roh-roh jahat itu sangat terbatas walaupun mereka memeiliki kemampuan
melebihi manusia.
• Dalam seluruh kehidupan manusia dengan sadar melakukan hubungan dengan
okultisme.
• Dalam kekristenan diberitakan bahwa Allah memelihara semua umatNya.dalam
menerapkan pelayanan pelepasan penting untuk memeperhatikan urutan langkah-
langkah yang dijalankan.
• Orang kristen harus menolak si iblis dan tidak boleh mengacuhkan tipu muslihat.
B. Saran-saran
Dengan melihat betapa pentingnya okultisme ini maka di sarankan beberapa hal
sebagai berikut;
• Agar semua orang beriman dalam Yesus Kristus hendaknya hidup taat dalam
terang firman Tuhan ‘tiap-tiap hari dan menjauhkan diri dari keterlibatan
terhadap praktek-praktek okultisme. Perlunya pihak gereja mengadakan suatu
acara untuk menjelaskan akan bahaya keterlibatan terhadapa praktek okultisme.
• Perlunya jemaat mengupayakan pemahaman yang tepat tentang okultisme, dan
untuk mencapai hal-hal itu dapat dengan memebeli buku-buku tentang okultisme
atau menghadiri acara-acara tertentu yang membahas okultisme.

15
BAB III
PEMBAHASAN

ISI BUKU

Jika dilihat dari Isi buku, pada buku utama dijelaskan tentang latar belakang masalah
mengenai okultisme, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa okultisme ini mencakup
keseluruhan dari hal – hal yang berkaitan dengan alam roh, kuasa kuasa diluar rasio dan hal
– hal yang misteri. Perlunya pemahama mengenai okultisme ini sangat penting, karena tak
jarang ditemui ada para pelayan malah terlibat dalam praktek okultisme ini.
Pada buku utama dijelaskan tentang masalah okultisme dan akibatnya. Maka dari bab ini
dapat kita ketahui ada banyak nama – nama terhadap okultisme yang muncul dari keberadaan
atau kondisi yang terjadi saat kemunculannya, semua bentuk penyesatan yang sering terjadi
dalam masyarakat, dan dampak penggunaan okultisme yang nyatanya membuat pengguna
nya tersiksa bahkan hingga keturunannya. Pada buku utama dijelaskan tentang pandangan
kekristenan tentang okultisme. Disini dijelaskan bahwa peristiwa – peristiwa horor yang
biasa kita dengar pada rumah rumah tua memang benar nyata, tetapi orang Kristen tidak perlu
takut terhadap setan - setan itu karena Yesus telah mengalahkan kuasa setan itu. Masalah
okultisme tidak baru terjadi di zaman sekarang, tetapi sudah terjadi sejak dahulu. Dibuktikan
dengan adanya masalah okultisme dalam Perjanjian Lama dan Baru. Kuasa iblis sangat
berbeda dengan kuasa Tuhan, ini dapat kita lihat mulai dari sifat kerajaan, perang, dan
penyembuhan.

KEUNGGULAN

• Cover nya menarik, karena sampul ini menggunakan gambar dan warna yang cocok
demgan isi bukunya yang mengenai pengusiran setan
• Memaparkan dengan jelas pembahasan dan petunjuk penggunaan pada buku tersebut,
sehingga pembaca dapat mengerti.
• Pilihan kata yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca.
• Buku ini menarik, karena membahas tentang pengusiran setan yang bagus untuk dibaca
• Ukuran buku yang tidak terlalu kecil, tidak terlalu besar, dan tidak terlalu tebal
membuat pembaca terkesan menyimpulkan bahwa isi buku ini singkat dan sederhana. \
• Kutipan ayat banyak bersumber dari Alkitab, sehingga semua hal yang disampaikan
memang benar adanya.
• Menampilkan contoh nyata dalam kehidupan sehari – hari

16
• Menampilkan permasalah yang ada sejak Perjanjian Lama & Perjanjian Baru maupun
masalah yang ada hingga sekarang

• Dari aspek isi buku pada buku utama, pembahasan materi sudah cukup
lengkap disajikan, mulai dari pengertian okultisme, bagaimana cara menangani atau
menolong orang yang terikat dengan okultisme dan bagaimana seharusnya sikap
seorang Kriten terhadap okultisme, dan masih banyak lagi.

KEUNGGULAN

• Tidak ada gambaran/ sinopsis yang terletak di sampul belakang buku, sehingga pembaca
tidak mengetahui gambaran isi buku sebelum membelinya
• Tidak ada ISBN
• Tidak melampirkan penerbit dan identitas buku
• Tidak ada daftar pustaka dan biografi pengarang

17
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Secara umum, materi yang dijelaskan dalam buku sudah cukup baik. Namun, dari
buku tersebut masih terdapat kekurangan dalam penyajian materi. Materi yang
seharusnya memang penting untuk disampaikan sebagai pribadi yang bijak terhadap
Okultisme seharusnya lebih diperdalam dalam buku. Buku ini layak dijadikan sebagai
tambahan referensi bagi semua kalangan
Adapun setelah mengupas isi buku, pembaca akan dapat menyimpulkan bahwa,
penghukuman Tuhan kepada setan dengan jauh kedala dunia telah menjadikan masalah
okultisme ada dalam sepanjang Perjanjian Lama sampai kepada Perjanjian Baru. Roh-
roh jahat itu sangat terbatas walaupun mereka memeiliki kemampuan melebihi manusia.
Dalam seluruh kehidupan manusia dengan sadar melakukan hubungan dengan
okultisme. Dalam kekristenan diberitakan bahwa Allah memelihara semua
umatNya.dalam menerapkan pelayanan pelepasan penting untuk memeperhatikan urutan
langkah-langkah yang dijalankan. Orang kristen harus menolak si iblis dan tidak boleh
mengacuhkan tipu muslihat.

B. Saran
Dengan melihat betapa pentingnya okultisme ini maka di sarankan agar semua
orang beriman dalam Yesus Kristus hendaknya hidup taat dalam terang firman Tuhan
‘tiap-tiap hari dan menjauhkan diri dari keterlibatan terhadap praktek-praktek
okultisme’. Pihak gereja sangat diperlukan mengadakan suatu acara untuk menjelaskan
akan bahaya keterlibatan terhadapa praktek okultisme. Tak hanya itu, jemaat juga
diperlukan mengupayakan pemahaman yang tepat tentang okultisme, dan untuk
mencapai hal-hal itu dapat dengan memebeli buku-buku tentang okultisme atau
menghadiri acara-acara tertentu yang membahas okultisme.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sihombing, S, dkk. 2018. Okultisme. Medan: Cetakan X, 2019

Buku Okultisme :

19

Anda mungkin juga menyukai