Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANJAK PIUTANG

Disusun Oleh Kelompok 12 :

1. Anik qisthi masruah (


2. Fenti hasan (
3. Kasih Esti Mega.W. (17612011172)

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu,pemakalah juga
merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
merupakan tugas mata kuliah Kewirausahaan.Pemakalah sampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan, Pudji Astuty,
Dr.

Penulis makalah menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh
karena itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan
dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca
dan khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin..

Pangkalan bun , 23 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................

PENDAHULUAN ...................................................................................

Latar Belakang ...................................................................................

Rumusan masalah ...................................................................................

Tujuan dan manfaat penulisan


...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anjak Piutang ( Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu
suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu
diskon. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan,
hambatan utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit
yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan
mengakibatkan tertanggungnya perputaran keuangan, apalagi jika sampai kredit
tersebut tidak mampu lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi masalah piutang macet
tidak dapat segara ditangani secara serius, tidak mungkin kerugian yang lebih besar
tidak dapat dihindari lagi. Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan
administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup
untuk melakukannya, yaitu perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan
utamanya adalah bergerak dibidang penagihan piutang.
Ada 3 perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank :
Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit
perusahaan.
Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman,melainkan pembelian suatu aset
(piutang).
Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan
tiga pihak.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Anjak Piutang ?
2. Pihak apa saja yang terkait dalam Anjak piutang ?
3. Apa saja jenis-jenis Anjak Piutang ?
4. Apa saja manfaat Anjak Piutang ?
5. Apa yang dimaksud Anjak Piutang Internasional ?
6. Apa perbedaan Anjak Piutang dengan Kredit Bank ?
7. Bagaimana penilaian klien terhadap perusahaan Anjak Piutang ?
8. Apa saja bentuk dan isi perjanjian Anjak Piutang ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Mampu menjelaskan mengenai pengertian apa itu Anjak Piutang ?
2. Mengetahui latar belakang anjak piutang ?
3. Mengetahui manfaat dari anjak piutang?
4. Mengetahui perbedaan anjak piutang dengan kredit Bank?
5. Mengetahui apa saja bentuk dan isi perjanjian Anjak Piutang ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. SEJARAH ANJAK PIUTANG


Pada tahun 1880, banyak pabrik di Inggris yang menjual hasil produksinya ke
Amerika. Namun dalam proses transaksinya mereka tidak tahu untuk tata cara
penagihannya. Lalu selanjutnya banyak perusahaan yang mengembangkan cara untuk
mengatasi masalah tersebut dengan bertindak sebagai perantara dalam kegiatan
penjualan barang tersebut. Perusahaan-perusahaan yang menjalankan kegiatan ini
disebut factor atau agent. Lalu banyak perusahaan yang memakai cara ini untuk
melakukan penilaian guna untuk menentukan kelayakan kredit nasabahny.
Perkembangan peran tersebut berlanjut dengan pembelian faktur pabrik tekstil oleh
pihak factor yang selanjutnya diuangkan pada saat jatuh tempo
kegiatan anjak piutang di Indonesia masih relatif baru, eksistensi anjak piutang
dimulai sejak diluncurkannya paket kebijaksanaan 20 Desember 1988 atau Pakdes 20.
1988 yang diatur dengan Keppres No. 61 Tahun 1988 dan keputusan Menteri
Keuangan No. 1251/KMK.13/1988 tanggal 20 Desember 1988, pengenalan anjak
piutang dimaksudkan untuk memperoleh sumber pembiayaan alternatif di luar sektor
perbankan. Berdasarkan Pakdes 20. 1988 tersebut kegiatan anjak piutang dapat
dilakukan oleh multi finance company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat
melakukan kegiatan usaha di bidang anjak piutang, sewa guna usaha, modal ventura,
kartu kredit, dan pembiayaan konsumen.

2. PERAN ANJAK PIUTANG DALAM EKONOMI


Faktanya masih banyak sektor usaha yang menghadapi banyak masalah di
usahanya, masalah tersebut prinsipnya berkaitan dengan kurangnya kemampuan dan
terbatasnya sumber permodalan: lemahnya pemasaran akibat kurangnya sumber daya
manusia yang berpengalaman, yang tentunya akan mempengaruhi pencapaian target
perusahaan
dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh banyak perusahaan nampaknya
kehadiran anjak piutang dapat memberi alternatif pemecahan masalah dengan cara,
dimungkinkan bagi perusahaan untuk memperoleh sumber pembiayaan secara mudah
dan cepat sampai 80% dari niali faktur penjualannya secara kredit
Beberapa manfaat yang dapat diberikan oleh perusahaan anjak piutang dalam rangka
peningkatan kemampuan dunia usaha yaitu:
 menurunkan biaya produksi perusahaan
 memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran dimuka atau
advanced payment sehingga akan meningkatkan credit standing perusahaan
klien
 meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien, karena klien dapat
mengadakan transaksi dagang secara bebas atas dasar open account baik
perdagangan dalam negeri maupun luar negeri
 meningkatkan kemampuan klien memperoleh laba melalui peningkatan
perputaran modal kerja
 menghilangkan ancaman kerugian akibat terjadinya kredit macet
 mempercepat proses pertumbuhan ekonomi

3. PENGERTIAN ANJAK PIUTANG


Factoring sebagaimana diistilahkan, erat kaitannya dengan piutang yaitu
melibatkan pembelian oleh perusahaan favtoring terhadap piutang milik klien.
Kegiatan tersebut merupakan unsur dalam berbagi macam bentuk anjak piutang.
anjak piutang dapat didefinisikan sebagai transaksi pembelian dan atau penagihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek klien kepada persahaan
factoring, yang kemudian akan ditagih oleh perusahaan anjak piutang kepada pembeli
karena adanya pembayaran kepada klien oleh perusahaan factoring
dapat disimpulkan bahwa kegiatan pokoknya anjak piutang yaitu:
 pembelian dana atau pengalihan piutang jangka pendek dari transaksi
perdagangan
 mengurus administrasi penjualan kredit
 penagihan piutang perusahaan klien

4. PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT ANJAK PIUTANG :


Pelaku utama yang terlibat dalam kegiatan anjak piutang yaitu: perusahaan
anjak piutang, klien, dan nasabah. Factor adalah pihak yang menawarkan jasanya.
klien adalah pihak yang menggunakan jasanya.
penggunaan jasa perusahaan anjak piutang sangat membantu perusahaan dalam
kondisi sebagai berikut:
 perusahaan yang sedang melakukan ekspansi pemasaran
perusahaan anjak piutang dapat memberikan infomasi mengenai keadaan pasar
yang akan dimasuki oleh perusahaan yang berkaitan
 perusahaan baru yang berkembang pesat, sementara bagian kreditnya kurang
mempu mengimbangi ekspansi perusahaan dengan jasa factoring, pihak klien
diharapkan dapat menyusun rencana ekspansi secara lebih leluasa, dan fungsi
pengelolaan kredit diambil alih oleh perusahaan anjak piutang
 perusahaan klien akan dapat beroperasi lebih efisien dengan menyerahkan
pengelolaan kreditnya kepada perusahaan anjak piutang karena tidak perlu lagi
membentuk unit organisasi yang berfungsi sebagai bagian kredit yang
tentunya akan menambah biaya operasi
 perusahaan dapat memperoleh pembiayaan siap pakai yang disediakan oleh
perusahaan anjak piutang
Fasilitas Disclosed adalah penjualan atau penyerahan piutang kepada perusahaan
anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor . pada saat utang jatuh tempo
perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada nasabah yang berkaitan.
5. JENIS-JENIS ANJAK PIUTANG
Fasilitas anjak piutang yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang dapat
dibedakan berbagai jenis sebagai berikut:
Berdasarkan pemberitahuan :
 Disclosed: disclosed factoring adalah pengalihan piutang kepada perusahaan
anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor. oleh karena itu pada saat
piutang jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada debitor
yang bersangkutan notifikasi setiap transaksi anjak piutang kepada pihak
customer dimaksudkan untuk:
a. untuk menjamin pembayaran langsung kepada perusahaan anjak piutang
b. untuk mencegah pihak customer melakukan perbuatan yang merugikan
pihak perusahaan anjak piutang
c. mencegah perusahaan yang ada dalam kontrak yang dapat mempengaruhi
perusahaan anjak piutang
d. memungkinkan perusahaan anjak piutan untuk menuntut atas namanya
apabila terjadi perselisihan
Berdasarkan penanggungan resiko :
 resource factoring: anjak piutang dengan cara ini berkaitan dengan risiko
debitor yang tidak mampu memenuhi kewajibannya. Dalam perjanjian ini,
klien akan menanggung risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang
 without resource factoring: perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas
tidak tertagihnya piutang yang telah dialihkan oleh klien. namun, dalam
perjanjian anjak piutang dapat dicantumkan bahwa diluar keadaan macetnya
tagihan dapat diberlakukan bentuk resource. ini untuk menghindarkan tagihan
yang tidak dibayar karena pihak klien ternyata mengirimkan barang yang cacat
atau tidak sesuai dengan perjanjiannya
Berdasarkan Pelayanan :
 full service factoring: perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa
anjak piutang baik dalam bentuk jasa pembiayaan maupun jasa non-
pembiayaan
 finance factoring: perusahaan anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas
pembiayaan saja tanpa ikut menanggung reisiko atas piutang tak tertagih
 bulk factoring: transaksi yang mengaitkan perusahaan factoring sebagao agen
dari klien
 maturity factoring: pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan oleh klien
tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas
tagihan. fasilitas anjak piutang ini memberikan kredit perdagangan kepada
customer dengan pembiayaan segera
Berdasarkan Lingkup Kegiatan :
 domestic factoring: yaitu kegiatan transaksi anjak piutang dengan melibatkan
perusahaan anjak piutang. klien dan dibitor semuanya berdomisili dalam
negeri
 international factoring: yaitu kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor
impor barang yang melibatkan dua perusahaan factoring di masing-masing
negara sebagai export factor danimport factor
Berdasarkan Pembayaran Kepada Klien :
 dvanced payment: yaitu transaksi anjak piutang dengan memberikan
pembayaran dimuka oleh perusahaan anjak piutang kepada lien berdasarkan
penyerahan faktur yang besarnya berkisar 80% dari nilai faktur
 maturity: yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan
perusahaan anjak piutang pada saat piutang tersebut jatuh tempo
 collection: yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya akan
dilakukan apabila perusahaan anjak piutang berhasil melakuka penagihan
terhadap debitor

6. JASA-JASA ANJAK PIUTANG


Jasa jasa anjak piutang dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Jasa pembiayaan (financing services)
Perusahaan anjak piutang memberikan pembiayaan yang besarnya berkisar antara
60%- 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan
penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak atau transaksi ini dapat
dilakukan atas dasar with recourse atau without recourse.
Dalam pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang mana
yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan memperhatikan dan
mempertimbangkan besarnya risiko terjadinya kemacetan yang mungkin dihadapi
oleh pihak nasabah (customer).
2. Jasa non-pembiayaan (non financing services).
Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang pada dasarnya
merupakan jasa untuk melayani kepentingan pengelolaan kredit klien
(supplier). Produk jasa jasa nonpembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan
anjak piutang antara lain sebagai berikut:
a.Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit.
b. Sales ledger administration atatt sales accounting.
c  Pengawasan kredit dan penagihannya. Perusahaan anjak piutang dapat
memberikan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang
dilakukan klien termasuk pula menetapkan prosedur penagihannya.
d. Perlindungan terhadap risiko kredit. Perusahaan anjak piutang dapat
mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap risiko piutang khususnya dalam
hal export financing. Untuk tujuan ini perusahaan dapat pula memberikan jasa
perlindungan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.
Jasa jasa nonpembiayaan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang
sebagaimana dijelaskan di atas pada prinsipnya merupakan fungsi credit
department bagi perusahaan klien. Perusahaan anjak piutang menyampaikan
laporan kepada kliennya yang menyangkut antara lain hal-hal sebagai berikut:
 Credit standing para nasabah (customer).
 Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi klien
berguna
untuk perencanaan penjualan kredit pada periode berikutnya.
 Statement of account kepada nasabah. Dokumen ini sangat perlu bagi
pihak
nasabah yang bersangkutan dalam melakukan rekonsiliasi atas
pembayaran-
pembayaran yang telah dilakukannya, di samping sebagai informasi
mengenai posisi utang dan tanggal jatuh temponya.
 Kegiatan penagihan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan. Dalam proses penagihan ini, perusahaan factoring berusaha
sebaik-baiknya untuk tidak merusak hubungan klien dengan nasabah.

7. BIAYA ANJAK PIUTANG INTERNASIONAL


Sebagaimana halnya dalam factoring domestic, maka biaya dalam factoring
internasional (export factoring) meliputi:
 Service fee; dihitung sebagai suatu persentase dan nilai kotor faktur yang
dianjak-piutangkan.Service fee dikenakan untuk tugas-tugas yang
berkaitan dengan pengadministrasian penjualan eksportir dan proteksi
kredit. Biaya tersebut berkisar antara 0,75%-2,50%. Service fee untuk
export factoring biasanya lebih tinggi daripada domestic
factoring.Persentase service fee tersebut dapat dinaikkan atau diturunkan
sesuai dengan tugas-tugas administrasi dan risiko dalam anjak pitttang
ekspor.
 Interest charge; kadang-kadang juga disebut discount charge dikenakan
kepada klien atas uang muka (advanced payment) dari pelunasan factoring.
Bunga tersebut dihitung atas dasar harian dari total sisa penarikan uang
muka. Sedangkan tingkat bunga dikaitkan berdasarkan prime rate plus
basis.

8. MANFAAT ANJAK PIUTANG


a. Bagi klien
Secara umum, manfaat jasa anjak piutang bagi klien adalah klien tmendapatkan
kas langsung dari penjualannya dalam bulan berjalan dan tidak perlu menunggu
waktu sampai pembayaran dari konsumen dan klien tidak perlu lagi melakukan
penagihan kepada konsumen karena perusahaan anjak piutang yang akan
melakukan penagihan sekaligus memberikan informasi posisi piutang kepada
klien. Namun secara khusus, manfaat jasa anjak piutang bagi klien dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Manfaat yang diterima karena menerima jasa pembiayaan - Peningkatan
penjualan Adanya jasa pembiayaan memungkinkan klien melakukan
penjualan dengan cara kredit. Penjualan dengan kredit ini sebenarnya sulit
untuk dilakukan apabila klien sulit mengalami kesulitan modal. Namun
dengan adanya jasa anjak piutang, klien mampu menjual secara kredit
sehingga meningkatkan penjualan.
 Manfaat yang diterima karena menerima jasa nonpembiayaan
- Memudahkan penagihan utang
Jasa penagihan piutang yang diberikan oleh factor menyebabkan klien
tidak perlu secara langsung melakukan penagihan piutang kepada nasabah,
sehingga waktu dan tenaga karyawan dapat dimanfaatkan untuk
melakukan kegiatan lain yang lebih produktif.
- Efesiensi Usaha
Dengan jasa administrasi penjualan memungkinkan klien untuk mengelola
kegiatan penjualannya secara lebih rapi dan efisien karena administrasinya
dikelola oleh pihak (factor) yang sudah lebih berpengalaman.
- Peningkatan kualitas piutang
Jasa administrasi penjualan memungkinkan pemberian fasilitas kredit
kepada pembeli secara lebih selektif sehingga kemungkinan tertagihnya
piutang menjadi lebih tinggi .
- Memudahkan perencanaan arus kas (cash-flow)
Jasa investigasi kredit/piutang memungkinkan klien untuk melakukan
perkiraan waktu dan jumlah piutang yang dapat ditagih, sehingga
memudahkan proyeksi arus kas usaha secara keseluruhan.
b. Bagi Factor
 Discount fee/charge
Fee dibayarkan oleh klien karena factor memberikan jasa pembiayaan (uang
muka) atas piutang yang diberikan oleh factor. Discount fee diperhitungkan
sebesar persentase tertentu terhadap besarnya pembiayaan yang diberikan atas
dasar :
- Risiko tertagih
- Jangka waktu
- Rata-rata tingkat bunga perbankan
- Service/charge
Fee ini dibayarkan oleh klien kepada factor karena factor memberikan jasa
nonpembayaran yang nilainya ditentukan sebesar persentase tertentu dari
piutang atas dasar beban kerja yang akan dilakukan oleh factor. Semakin besar
volume penjualan, maka fee ini juga semakin besar Semakin sulit penagihan
piutang, maka fee ini juga semakin besar.
c. Bagi Nasabah
 Kesempatan untuk melakukan pembelian secara kredit
Dengan adanya jasa anjak piutang memungkinkan klien melakukan penjualan
secara kredit.
 Layanan penjualan yang lebih baik
Jasa administrasi penjualan memungkinkan klien melakukan penjualan dengan
lebih cepat dan tepat.
9. STRUKTUR ORGANISASI ANJAK PIUTANG
a. Struktur organisasi perusahaan anjak piutang berskala kecil
 Departemen Kredit adalah bagian dari perusahaan yang bertugas melakukan
analisis terhadap bonafiditas calon klien dan kolektibilitas atau kualitas
piutang yang akan dibiayai. Bidang usaha calon klien sangat beragam, maka
analisis pada bagian ini biasanya sudah merujuk pada spealisasi pada bidang
tertentu. Atas dasar pertimbangan serta untuk meningkatkan efisiensinya,
masing-masing perusahaan jasa anjak piutang kecil biasanya mengacu pada
bidang tertentu saja.
 Departemen Faktur adalah bagian perusahaan yang bertugas melakukan
administrasi dokumen piutang agar dapat secara tepat dan cepat digunakan
untuk perhitungan biaya, diskonto atau bunga dan jatuh tempo.
 Departemen Penyesuaian adalah bagian perusahaan yang bertugas melakukan
administrasi dan pengelolaan perubahan-perubahan terhadap persyaratan
perjanjian, jumlah piutang, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban pihak-pihak terkait dalam anjak piutang.
 Departemen Penagihan adalah bagian perusahaan yang bertugas untuk
melakukan penagihan piutang yang jatuh tempo.
 Departemen Rekening Klien adalah bagian dari perusahaan yang bertugas
melakukan seluruh pencatatan terhadap semua transaksi atau kegiatan yang
memengaruhi kewajiban dan hak klien.
 Departemen Legal adalah bagian dari perusahaan yang bertugas memberikan
pertimbangan dan saran yuridis mengenai kegiatan-kegiatan perusahaan.

b. Struktur organisasi perusahaan anjak piutang berskala besar


Di samping memberikan jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang berskala
besar juga menawarkan jasa nonpembiayaan, sehingga selain bagian-bagian lain
seperti bagian umum, bagian komputer, bagian treasury, bagian relasi, bagian
pengelolaan kredit, dan lain-lain. Tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing
bagian cenderung lebih spesifik, sehingga secara umum jumlah bagian-bagiannya
menjadi lebih banyak. Bagian atau departemen yang menjadi sangat banyak biasanya
dikelompokan menjadi hanya 3 sampai 5 divisi saja.
 RUANG LINGKUP OPERASI ANJAK PIUTANG
Dilihat dari ruang lingkup operasi, kegiatan transaksi anjak piutang dapat
dibedakan dalam bentuk:
- Transaksi dalam negeri (domestic factoring)
- Transaksi internasional (international factoring)
Pada dasarnya kedua bentuk transaksi anjak piutang tersebut dapat
dilakukan dengan fasilitas disclosed (with recourse) ataupun
confidential (without recourse).
10. ANJAK PIUTANG INTERNASIONAL
Anjak piutang internasional atau sering juga disebut export factoring
merupakan fasilitas untuk membantu mempercepat proses pembayaran tunai atas
transaksi antarpenjual di suatu negara (eksportir) dengan pembeli dari negara lain
(importir). Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perdagangan ekspor impor
barang memungkinkan eksportir dapat segera menerima tunai hasil
penjualannya. Dalam anjak piutang internasional terdapat 4 (empat) pihak yang
terlibat, yaitu :
 Eksportir
 Importir
 Perusahaan anjak piutang eksportir (export factor)
 Perusahaan anjak piutang importir (import factor)
Dalam transaksi factoring internasional, biasanya perusahaan anjak piutang menjamin
100% atas kemungkinan tidak dibayarnya utang pihak importir.

11. PERBEDAAN ANJAK PIUTANG DENGAN KREDIT BANK


Walaupun sama-sama bertujuan memberikan bantuan finasial, antara kredit bank
dengan factoring, terdapat banyak perbedaan antara keduanya. Perbedaan utama
antara kredit bank dan factoring adalah :
 Pada prinsipnya factoring tidak memakai sistem jaminan dengan agunan,
sementara kredit bank umumnya memakai agunan, meskipun bukan
merupakan keharusan mutlak.
 Perusahaan factor tidak dapat menggali dana sendiri langsung
 kepada masyarakat, misalnya lewat deposito, tabungan, giro, dan lain
sebagainya. Sementara bank dapat melakukannya. Sehingga menurut
perhitungan, pembiayaan dengan factoring akan lebih mahal dibandingkan
dengan pembiayaan lewat kredit bank. 
 Karena menarik dana langsung dari masyarakat, maka persyaratan untuk
sebuah bank, tata cara pelaksanaan, dan pengawasannya lebih ketat
dibandingkan dengan sebuah perusahaan factor. 
 Bank ada pengawasan dari Bank Indonesia, yang juga berwenang
mengeluarkan peraturan-peraturan bila diperlukan, sementara perusahaan
factor beserta segala aktivitasnya tidak tunduk kepada Bank Indonesia,
melainkan hanya Kementerian Keuangan saja.
Sistem pembiayaan yang ada memang bervariasi baik jenis dan metodanya, sehingga
masyarakat yang membutuhkan dapat memilih sistem pembiayaan seperti apa yang
aman dan sesuai dengan kehendaknya.

12. PENILAIAN RESIKO


Bisnis anjak piutang pda dasarerupakan kegiatan usaha yang mengandung resiko.Ada
beberapa resiko yang berkaitan dengan bisnis pembiayaan yaitu resiko klien dan
resiko yang berhubungan dengan unsur non recuerse atau disebut debitur risk.
 Resiko Klien
Penilaian perusahan anjak piutang dalam mengantisipasi resiko dari klien
terdiri atas dua tahap.Pertama, perusahaan anjak piutang perlu memiliki
keyakinan mengenai kemampuan keuangan calon klien. Kedua, kualitas
piutang yang akan dibeli.
 Kemampuan keuangan
Kemanpuan atas kemampuan keuangan klien disini dapat dinilai baik pada
masa lalu, kondisi sekarang maupun kinerja dimasa yang akan datang.

13. PENILAIAN PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG


Pada tahap penilaian, perusahan anjak piutang akan menyusun kesimpulan mengenai
informasi yang diperoleh dalam rangka membuat suatu penilaian yang menyangkut
hal-hal sebagai berikut :
 Riwayat piutang macet.
 Penilaian kredit oleh klien
 Manajemen kredit oleh klien
 Industry
 Persyaratan kredit
 Persyaratan kredit
 Sifat customer
 Pola pembelian
 Pengembalian utang
 Prospek usaha

14. PENILAIAN KLIEN TERHADAP ANJAK PIUTANG


Penilaian klien terhadap anjak piutang penilaian klien atau supplier terhadap
perusahaan factoring pada prinsipnya sama halnya dengan perusahaan factoring
melakukan penilaian kemungkinan risiko yang dihadapi terhadap suatu calon klien
penilaian yang perlu dilakukan klien.

15. BENTUK DAN PERJANJIAN ISI ANJAK PIUTANG


Kegiatan anjak piutang berupa pengalihan piutang jangka pendek dari klien
kepada perusahaan anjak piutang.Pengalihan piutang tersebut didasarkan pada
kehendak bersama antara perusahaan anjak piutang dank lien yang diwujudkan dalam
bentuk perjanjian. Jadi,kegiatan anjak piutang adalah suatu perjanjian antara
perusahana anjak piutang dan klien, dimana berdasarkan perjanjian tersebut
perusahaan anjak piutang menyediakan pembiayaan kepada klien dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
yang berasal dari transaksi perdagangan.
Berdasarkan pada syarat dan mekanisme sebagaimana yang telah dibahas pada bagian
sebelum ini, dapat disimpulkan bahwa perjanjian anjak piutang tersebut dibuat secara
tertulis. Peraturan perundang-undangan tidak menentukan apakah perjanjian yang
tertulis harus dibuat dalam bentuk akte autentik, akta notaries atau akta dibawah
tangan. Secara yuridis, baik dalam bentuk akta autentik / akta notaries maupun akta di
bawah tangan sama-sama mempunyai kekuatan hukum, yang membedakan hanyalah
pada segi hukum pembuktiannya. Menurut Pasal 1870 KUH Perdata bukti yang
paling kuat adalah bukti dalam bentuk akta autentik.Adapun akta di bawah tangan
baru mempunyai kekuatan pembuktian jika pihak-pihak yang menandatangani akta
tersebut mengakui tanda tangannya dalam akta tersebut.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang melakukan pemberian
jasa penagihan, pembelian, dan pengelolaan penjualan kredit kliennya agar klien
tersebut dapat lebih terfokus pada kegiatan usaha lainnya. Berbagai macam fasilitas
yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang semuanya didasari dengan
mempertimbangkan faktor risiko piutang yang tidak dapat ditagih atau macet.
Kegiatan anjak piutang merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan yang
memang sedang membutuhkan uang dengan segera yang semua kegiatannya diatur
sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku agar tidak merugikan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA

- Kasmir, Dr. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 10. Rajawali  
-  Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. (2006). BANK DAN LEMBAGA

KEUANGAN LAIN. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.


- Prantouw, Rinus, 2006. Hak Tagih Faktor Atas Piutang Dagang. Jakarta: Prenada
Media Group,
- Hadjon, M. Philippus, 1988 Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia,  Surabaya:
Bina Ilmu
- Pandia, Frianto dkk. 2005. Lembaga Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta
- Susilo, Y,Sri dkk. 2000. Bank dan Lembatga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba
Empat

Anda mungkin juga menyukai