Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Bahrul Ulum (D01219036)

Soal

Coba anda baca beberapa postingan yg telah ada, ditambah dengan buku buku
referensi lain yang anda baca, Lalu kerjakan beberapa pertanyaan berikut:

yaitu apakah makna "al-Makruf" sebagaimana dalah surat an-nisa' 19

‫وه َّن َف َع َسى أَ ْن تَكَْر ُهوا َشْيئًا َوجَيْ َع َل اللَّهُ فِ ِيه َخْيًرا َكثِ ًريا‬ ِ
ُ ‫وه َّن بِالْ َم ْعُروف فَِإ ْن َك ِر ْهتُ ُم‬
ِ
ُ ‫َو َعاشُر‬

bisa kita hubungkan dengan fungsi pernikahan yg ditilis di PPT pengantar mata
kuliah ini? coba jelaskan

Jawaban

Fungsi pernikahan sendiri ada empat macam; Fungsi fisiologis, fungsi


psikologis, fungsi sosiologis dan fungsi da’wah. Dengan keempt fungsi ini sebuah
keluarga akan menjadi “surga kecil”. apakah makna "al-Makruf" sebagaimana
dalah surat an-nisa' 19?

Dimulai dari makna kata Ma’ruf secara bahasa berasal dari kata ‘Urf yang
dalam kamus Al-Munawwir artinya “kebajikan”. Begitu pula dalam kamus Arab-
Indonesia artinya “Kebajikan, kebaikan, yang dikenal, yang masyhur. Sedangkan
dalam kamus al-Wasith artinya adalah “setiap perbuatan yang baik menurut akal
dan syara’”. Jadi bisa dikatakan bahwa ma’ruf adalah suatu kebaikan yang bersifat
reatif atau kondisional. Tidak akan sama ma’ruf di suatu tempat dengan ma’ruf di
tempat yang lain.

Dikutip dari tafsir ibnu katsir (Ibnukatsironline.com). Lafad Kata ma’ruf


disini ditafsirkan dengan; bertutur kata dengan baik, berperilaku dengan baik,
berpenampilan dengan baik sesuai dengan batas kemampuan. Ayat ini ditujukan
kepada suami yang tidak menyukai atau mencintai istrinya. Seperti apa yang
dikatakan oleh Ibnu Abbas sehubungan dengan ayat ini; yang dimaksud ialah
hendaknya si suami tetap berlemah lembut kepada istrinya (yang tidak ia sukai
itu), maka pada akhirnya ia akan dianugerahi seorang anak dari istrinya, dan dari
anaknya itu ia mendapatkan kebaikan yang banyak.

Jadi bisa dikatakan bahwa kata ma’ruf dalam ayat ini adalah bertujuan
bagi para suami yang tidak mencintai istrinya agar tetap berperilaku baik seperti
layaknya suami sitri pada umumnya, walaupun tidak ada rasa cinta namun Ma’ruf
tetap di perintahkan agar tidak terjadi perpecahan dalam suatu rumah tangga.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa ma’ruf ini memiliki peran yang sangat
penting dan memiliki hubungan erat dengan fungsi pernikahan yang ada di PPT
(Fungsi fisiologis, fungsi psikologis, fungsi sosiologis dan fungsi da’wah.).
Dengan menerapkan ma’ruf dalam keluarga walaupum tampa adanya suka
ataupun cinta maka akan terwujud fungsi pernikahan dan pada akhirnya suatu
keluarga akan menjadi “surga kecil”

Anda mungkin juga menyukai