Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan akidah akhlak
yang diampu oleh KAMRIDAH S.Ag., M.Th.I.

Disusun oleh:

Andi Ramadhan (194180020)

FAKULTAS USHULUDDIN PROGRAM STUDI ILMU


PERPUSTAKAAN INFORMASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

PALU 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian Akhlak.....................................................................................3
B. Akhlak Terhadap Lingkungan...................................................................3
C. Implementasi Akhlak dalam kehidupan....................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................7
A. KESIMPULAN.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

          Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama
kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

         Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata


kuliah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Akhlak terhadap lingkungan”

         Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan


berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan
dipahami  sehingga dapat menambah wawasan pemikiran para pembaca.

         Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanya


kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan
dari para pembaca agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi
kesempurnaan makalah ini.

        Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

                                                                                    Wonosobo, November 2014

                                                                                                    Penulis

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui bahwa komponen utama agama islam adalah


akidah, syariah dan akhlak . kategorisasi ini didasarkan pada penjelasan Nabi
ketika melakukan dialog dengan malaikat Jibril berkenaan dengan pengertian
iman, Islam dan Ihsan. Kata yang terakhir kerapkali disejajarkan dengan term
akhlak. Terminologi ihsan diambil dari kata ahsana, yuhsinu, ihsanan yang
berarti berbuat baik.
Ketika kita merujuk pada kalamullah maka banyak kita temukan
perkataan ihsan yang berarti berbuat kebajikan atau kebaikan seperti dalam
surat An-Nahl ayat 90, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Ayat kebajikan lain juga dapat kita lihat dalam surat Arrahman ayat 60,
yang artinya:
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”.
Tentunya kebaikan atau kebajikan inilah yang memiliki hubungan yang
erat dengan peristilahan akhlak. Perkataan akhlak sendiri memiliki
persesuaian dengan kata “kholik” dan “mahluk” atau pencipta dengan yang
dicipta.
Dari sinilah asal ilmu akhlak dirumuskan, yang memungkinkan
terjadinya hubungan baik antara khalik dengan mahkluk serta antara makhluk
dengan makhluk lainnya. Dalam bahasa yang lebih islami kita dapat
mengatakan bahwa akhlak adalah sikap kepribadian manusia terhadap Allah,
manusia, diri sendiri dan makhluk lainnya, sesuai dengan petunjuk dan
tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ini berarti akhlak merujuk pada seluruh

1
tindak tanduk manusia dalam segala aspek baik yang bersifat ubudiyah
ataupun muamalah.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian ahklak?


2.      Implementasi akhlak dalam kehidupan
3.      Maksud dari akhlak terhadap lingkungan

C. Tujuan

Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam juga bertujuan untuk mengetahui:
1.      Pengertian Akhlak
2.      Akhlak terhadap lingkungan
3. Implementasi Akhlak dalam Kehidupan

D. Manfaat

1. Sebagai bahan referensi bagi kita semua dalam meningkatkan


pengetahuan kita mengenai akhlak terhadap lingkungan.
2. Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya yang
menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan yang lainnya
sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari


khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat.1 Akhlak disamakan dengan kesusilaan, sopan santun. Khuluq
merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia,
seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa
Yunani kata khuluq ini disampaikan dengan kata ethicos atau ethos artinya
adab kebiasaan, perasaan batin kecenderungan hati untuk melakukan
perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika.2

B. Akhlak Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di


sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak
bernyawa.
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan
bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk
mencapai tujuan penciptaannya.
Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil
buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini

1
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 11
2
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al Quran, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. 3

3
berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan
penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses
yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang
demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak
melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap perusakan terhadap
lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri."
Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola
bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk
membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu,
manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni
melestarikannya dengan baik.3 Ada kewajiban manusia untuk berakhlak
kepada alam sekitarnya. Ini didasarkan kepada hal-hal sebagi berikut :
1. bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi;
2. bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh
al quran;
3. bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga
pelestarian alam yang bersifat umum dan yang khusus;
4. bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambil
manfaat yang sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupannya
menjadi makmur;
5. manusia berkewajiban mewujudkan mewujudkan kemakmuran dan
kebahagiaan di muka bumi.4
Manusia wajib bertanggung jawab terhadap kelestarian alam atau
kerusakannya, karena sangat memengaruhi kehidupan manusia. Alam yang
masih lestari pasti dapat memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia di
bumi. Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan manusia menjadi
sulit, rezeki sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian

3
Asmaran A. S.,Pengantar studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 182
4
M. Yatimin, op. cit, hlm. 231

4
alam ini wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan
negara.5

E. Implementasi Akhlak dalam kehidupan

Akhlak manusia terhadap lingkungan, terutama alam, bukan hanya semata-


mata untuk kepentingan lingkungan atau alam itu sendiri, tetapi jauh dari itu
untuk memelihara, melestarikan dan memakmurkan lingkungan atau alam ini.
Dengan memenuhi kebutuhannya sehingga kemakmuran, kesejahteraan, dan
keharmonisan hidup dapat terjaga.6
Berakhlak dengan lingkungan sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan
cara melestarikan alam sekitarnya sebagai berikut :
1.      melarang penebangan pohon-pohon secara liar
2.      melarang perburuan binatang secara liar
3.      melakukan reboisasi
4. mengendalikan erosi
5.      membuat cagar alam dan suaka margasatwa
6.      melarang membuang sampah sembarangan
7. merawat fasilitas umum dengan baik
8.      menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai
9.      memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh
lapisan masyarakat
10.      memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.7

Manusia di bumi sebagai khalifah, mempunyai tugas dan kewajiban


terhadap alam sekitarnya, yakni melestarikan dan memeliharanya dengan
baik.
Allah berfirman :
5
Asmaran, op. cit, hlm. 183
6
M. Yatimin, op. cit, hlm. 232
7
Syahminan Zaini, Isi Pokok Ajaran Al Qur’an, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), hlm. 224

5
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.(QS. Al
Qashash[28] :77)

Adapun akhlak manusia terhadap lingkungan atau alam yang wajib


dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Memerhatikan dan merenungkan penciptaan alam. Allah berfirman :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih


bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal”. (QS. Ali Imran[3] : 190)

2) Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam dan


isinya ini untuk manusia. Allah berfirman :

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit


sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui”.(QS. Al Baqarah[2] : 22)

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk


kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
(QS Al Baqarah[2] : 29)

“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan


dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah
kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu
ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu
yang ditentukan”. (QS. Al Baqarah[2] : 36)

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

6
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu”.(QS. Al Baqarah[2] : 168)8

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran akhlak. Sifat ini
banyak menentukan karakter seseorang, khususnya dalam pergaulan
kemasyarakatan. Seseorang yang berakhlak rendah, ia dibenci dan di
asingkan dari masyaraakat. Sebaliknya, ia dihargai, disegani, bahkan menjadi
panutan dalam masyarakat.
Keberadaan dan kehancuran suatu umat ditentukan oleh akhlak itu sendiri.
Selama masih berakhlak mulia, berarti umat manusia utuh dan jika akhlak
mulai lenyap itulah pertanda hancurnya umat.
Akhlak kepada Allah merupakan perwujudan dari keimanan kita yang kita
tujukkan dengan ibadah kita. Akhlak kepada sesama manusia berarti kita
harus berbuat baik kepada sesama manusia tanpa memandang kepada siapa
orang tersebut, sehingga kita mampu hidup dalam masyarakat yang aman dan
tenteram. Akhlak kepada lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab dan
rasa syukur kita kepada Allah dengan segala sesuatu yang Ia berikan, selain
itu karena Allah telah menjadikan kita sebagai khalifah di muka bumi ini
maka kita harus menjaga, melestarikan dan memanfaatkan segala yang ada di
alam ini tanpa berlebih-lebihan.

8
M. Yatimin, op. cit. hlm. 232-233

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Islam. Jakarta :


AMZAH

Asmaran. 1999. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta : Lembaga Studi Islam dan
Kemasyarakatan

Mustofa, Ahmad. 1997. Akhlak Tasawuf. Bandung : Pustaka Setia

Surin, Bachtiar. 1978. Terjemah dan Tafsir Al Quran 30 Juz. Bandung : Fa.
Sumatra

Zaini, Syahminan. 1989. Isi Pokok Ajaran Islam. Jakarta : Kalam Mulia

Anda mungkin juga menyukai