Anda di halaman 1dari 3

Kondisi aman, atau dalam paradigma studi konflik disebutkan sebagai kondisi damai,

melibatkan berbagai kondisi lingkungan yang mendukung terciptanya perdamaian yang


dicita-citakan. Perwujudan kondisi damai oleh sebab itu memerlukan cara pandang yang baru
dari pemerintah terkait perlindungan hak atas rasa aman, dalam hal ini norma dan nilai dari
sudut pandang hak asasi manusia dapat memberikan alternatif rujukan.

Secara konstitusional, Pasal 28G (1) UUD NRI Tahun 1945 menggariskan bahwa, “Setiap
orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.”
Berdasarkan norma konstitusi ini, dapat diasumsikan bahwa konsep hak rasa aman memiliki
kaitan dengan perlindungan diri pribadi dan keluarga baik dalam konteksi integritas fisik
maupun psikis, termasuk di dalamnya harta benda yang dikuasai.

Lebih lanjut, pengaturan tentang hak konstitusional tersebut dapat dilihat dalam UU No.39
Tahun 1999 tentang HAM. Pada Bagian Keenam UU tersebut dengan judul Hak atas Rasa
Aman, tercermin bahwa komponen hak tersebut melibatkan berbagai macam hak asasi
manusia lainnya, meliputi:

 (Pasal 28)
1. Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik
dari negara lain.
2. Hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi mereka yang
melakukan kejahatan nonpolitik atau perbuatan yang bertentangan dengan
tujuan dan prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa.

 (Pasal 29)
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan hak miliknya.
2. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi
di mana saja ia berada.

 (Pasal 30)
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

 (Pasal 31)
1. Tempat kediaman siapapun tidak boleh diganggu.
2. Menginjak atau memasuki suatu pekarangan tempat kediaman atau memasuki
suatu rumah bertentangan dengan kehendak orang yang mendiaminya, hanya
diperbolehkan dalam hal-hal yang telah ditetapkan oleh Undang-undang.
 (Pasal 32)
Kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan surat-menyurat termasuk
hubungan komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas
perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

 (Pasal 33)
1. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau
perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat
kemanusiaannya
2. Setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa dan penghilangan
nyawa.

 (Pasal 34)
Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditahan, disiksa, dikucilkan, diasingkan,
atau dibuang secara sewenang-wenang.

 (Pasal 35)
Setiap orang berhak hidup di dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang
damai, aman, dan tenteram, yang menghormati, melindungi, dan melaksanakan
sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur
dalam Undang-undang ini.
 hak atas rasa aman itu sangat penting bagi diri sendiri dan orang lain atau dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat. Kita mendapatkan hak atas rasa aman sejak dalam kandungan,
dimana orang tua  atau ibu kita yang telah melindungi kita sejak dalam kandungan sampai
saat ini.

Contoh kasus dalam pelanggaran hak atas rasa aman ini adalah penculikan. Dari kasus
tersebut akan memunculkan rasa ketakutan pada setiap warga negara. Contoh lain yang
sering terjadi pada pelajar adalah tawuran pelajar. Kasus tersebut akan berakibat timbulnya
rasa takut bagi para pelajar yang tidak ikut andil didalamnya dan kemungkinan besar
menghilangkan nyawa pelajar lain. Contoh lain, bila ada seorang pelajar yang sedang berjalan
sendiri tiba-tiba dihadang segerombolan pelajar lain. Yang pastinya akan menimbulkan rasa
takut dan cemas pada korban tersebut.

hak atas rasa aman ini penting untuk dijamin perlindungan,penegakkan, dan pemenuhannya
karena hak atas rasa aman pastinya sangat diperlukan oleh semua warga negara dan setiap
orang berhak atas rasa aman ini. Orangtua tentunya telah memiliki kewajiban untuk
melindungi anaknya sejak dalam kandungan.

Lalu setiap negara pasti memiliki aparat keamanan bagi warganya atau perlindungan yang
berhak didapat warganya, seperti  Polisi, TNI yang harus melindungi warganya dari ancaman
ketakutan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa setiap orang berhak atas rasa aman. Rakyat lebih diprioritaskan
dibanding yang lain. Terutama pada rakyat kecil. Apabila mereka mengalami kesalahan atas
yang mereka perbuat tidak langsung diberi hukuman. Karena mereka melakukan suatu
perbuatan ada alasannya dan bisa dipertimbangkan.

Lalu, pihak yang diberi wewenang untuk memenuhi hak atas rasa aman, aparat keamanan
pastinya membutuhkan dukungan dari semua pihak. Karena itu perlu dukungan dari seluruh
pihak agar terciptanya hak atas rasa aman

Anda mungkin juga menyukai