Anda di halaman 1dari 2

Belajar Harus dengan Cara Yang Wajar

Assalamualaikum Wr Wb. Selamat Pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua, puji
syukur tak lupa kita panjatkan kepada Tuhan YME sebab atas rahmat-Nya kita masi dilimpahkan
kesehatan hingga detik ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada hadirin serta ibu
dan bapak selaku panitia ujian praktik Bahasa Indonesia maka izinkan saya untuk
memperkenalkan diri terlebih dahalu pada kesempatan yang luar biasa ini, saya Immanuel dari
kelas XII MIPA G dengan nomor absen 14 akan membawakan sedikit pesan yang berkaitan
dengan tema “Perbedaan dan Pengaruh mendasar antara PJJ dan tatap muka serta
implementasinya terhadap siswa.” yang setahun belakangan ini kerap kali menuai pro dan kontra
di kalangan pelajar Indonesia dalam tiap jenjang pendidikan.
Hingga hari ini Bukanlah hal tabu bagi pelajar Indonesia menjalani program Pendidikan
dengan sistem belajar dari rumah atau yang kerap kali dikenal sebagai PJJ. PJJ yang rupanya
menjadi garda terdepan sebagai upaya mengatasi sitem Pendidikan selama wabah Covid-19 di
NKRI nyatanya mendapat banyak penolakan dari pelajar Indonesia. lantas maraknya suara
mayoritas pelajar Indonesia yang menginginkan sekolah Kembali normal kian bergema di
seluruh pelosok NKRI. Bahkan hal tersebut disambut baik oleh kementerian Pendidikan sebab
melalui risetnya kementerian Pendidikan menyadari bahwa bahwa pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh selama pandemi tidak menunjukkan hasil yang optimal. Penyelenggaraan proses
belajar dari rumah yang tidak optimal ini membuat hasil capaian belajar menurun.Bank Dunia,
misalnya, memperkirakan hasil capaian belajar dari rumah rata-rata hanya sebesar 33% dari
capaian belajar normal di dalam kelas. Hal ini diprediksi akan menurunkan skor membaca siswa
Indonesia pada penilaian Programme for International Students Assessment (PISA), proses
belajar dari rumah yang belum lancar juga dapat berdampak pada kondisi ekonomi siswa, serta
risiko lain yang juga mengkhawatirkan adalah menurunnya kesehatan mental siswa. Survei di
Indonesia menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengalami depresi meningkat setidaknya
lima kali lebih tinggi dibandingkan data pada tahun 2018.
Dimulai dari fakta tersebut saya tertarik untuk membawakan sedikit pesan dengan judul
“Belajar harus dengan cara yang wajar” dari judul ini saya meyakini bahwa hadirin sekalian
sepakat pastinya bahwa implementasi dari PJJ sangat jauh tertinggal dalam proses belajar dan
mengajar jika dibandingkan dengan belajar secara tatap muka. Belajar tatap muka mutlak
memberikan kemudahan dalam berkonikasi dengan dua arah secara lebih baik, belajar tatap
muka dalam penyelenggaraanya juga memudahkan pihak pendidik untuk mengontrol pelajar
dalam memenuhi kewajibannya. Sebab berdasar kodratnya kegiatan belajar mengajar jauh lebih
efektif dan efisien saat dilakukan dengan tatap muka. Hal ini karena belajar tatap muka menuntut
timbal balik yang lebih nyata dan mudah untuk dilakukan tanpa harus menggunakkan media
perantara. Sedangkan belajar dengan sistem PJJ jelas jauh berbeda dalam implementasinya bagi
pelajar dan pihak pendidik sebab dalam prosesnya tercipta banyak hambatan dan kendala yang
berada di luar jangkauan seperti sulitnya sinyal atau ketidak mampuan setiap pelajar untuk
mendapat fasilitas yang mendukung proses belajar agar berlagsung dengan optimal
Maka dari itu upaya pemerintah untuk membuka Kembali sekolah secara normal, bagi
saya pribadi sebagai seorang pelajar merupakan salah satu penyelesaian yang baik dalam
permasalahan sistem Pendidikan yang cukup kacau belakangan ini di Indonesia. Oleh karena itu
melihat covid-19 kini belum juga meredah maka apabila keputusan untuk belajar di sekolah
dapat terwujud penting untuk tetap memperhatikan protokol Kesehatan. Kerjasama antara
pelajar, pihak sekolah dan lembaha Pendidikan pada akhirnya akan menjadi solusi yang lebih
baik dibandingkan tetap mempertahankan PJJ yang kerap kali dinilai semata-mata sebagai
sebuah formalitas saja agar sistem Pendidikan tidak terhenti di Indonesia.
Dengan demikian kata demi kata tengah saya ucapkan, pesan yang cukup panjang sudah
saya sampaikan, kekurangan memang mutlak milik saya, sebab kesempurnaan hanya milik
Tuhan YME. Maka dengan tidak mengurangi sedikitpun rasa hormat saya kepada para hadirin
semua, cukup sekian pesan yang dapat saya sampaikan di kesempatan yang luar biasa ini.
semoga apa yang saya sampaikan dapat berkesan di hati hadirin semua
Diatas ranjang nyenyak tidur.
Dikolam ikan air mengalir
Memang panjang pidato saya
Semoga bermanfaat untuk semua
Sekian dan Wassalamualaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai