Disusun oleh :
Kelompok 1
1. A.A.RatnaWahyundari (19.321.3004)
2. Ayu Novita Sari Tampubolon (19.321.3008)
3. Ni Kadek Ellys Puja Asvini (19.321.3023)
4. Ni Kadek Meira Diantari (19.321.3025)
5. Ni Made Ananda Candra Rahmitha Putri Kepakisan (19.321.3035)
6. Ni Wayan Juni Wirastini (19.321.3045)
7. Ni Wayan Nopita Sari (19.321.3046)
8. Putu Riska Pramudita Dewi (19.321.3049)
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Karena
atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan paper Psikososial dan
Budaya dalam Keperawatan yang berjudul “Pokok Bahasan Konsep Diri” ini
selesai tepat pada waktunya.
Penulisan paper ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata
kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan. Dalam penulisan paper ini
tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari para pihak, untuk itu melalui
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam pembuatan paper ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
ii DAFTAR ISI.........................................................................................................
iii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Diri ............................................................................ 3
2.2 Aspek-aspek Konsep Diri………………………….………………..…...5
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri................................................. 7
2.4 Komponen Konsep Diri.......................................................................... 10
2.5 Konsep Diri Positif dan Diri Negatif ...................................................... 12
2.6 Terbentuknya Konsep Diri ..................................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep diri.
2. Untuk mengetahui aspek aspek konsep diri.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri.
4. Untuk mengetahui komponen konsep diri.
5. Untuk mengetahui mengenai konsep diri positif dan diri negatif.
6. Untuk mengetahui proses terbentuknya konsep diri
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis mengetahui mengenai pokok bahasan konsep diri.
2. Bagi Pembaca
Pembaca mengetahui mengenai pokok bahasan konsep diri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Diri
g). Kreativitas
Remaja yang semasa kanak kanak didorong agar kreatif dalam
bermain dan dala tugas akdemis, mengembangkan peran individualitas
dan identitas yang memberi pengaruh yang baik pada konsep dirinya.
h). Cita–cita
Bila remaja mempunyai cita- cita yang tidak realistis, ia akan
mengalami kegagalan yang menimbulkan ketidak percayaan dirinya dan
timbul perasaan tidak mampu serta reaksi yang bertahan dimana ia
menyalahkan orag lain atas kegagalannya. Sebaliknya, remaja yang
realistik tentang kemampuannya lebih banyak mengalami keberhsilan
daripada kegagalan. Hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan
kepuasan diri yang lebih besar yang memberikan konsep diri yang baik.
Menurut Jalaluddin Rahmat ada dua faktor konsep diri adalah sebagai
berikut:
1. Orang lain
Harry Stack Sullivan (1953) menjelaskan bahwa jika kita
diterima, dihormati dan disenangi orang lain karena keadaan diri,
maka diri akan cenderung bersikap menghormati menerima diri
sendiri. Sebaliknya, jika orang lain selalu meremehkan, menyalahkan
dan menolak kita, maka kita akan cenderung menolak diri kita.Tidak
semua orang lain mempunyai pengaruh yag sama terhadap diri kita.
Ada orang lain yang sangat penting atau significant others yaitu
orang yang paling berpengaruh atau orang yang dekat dengan diri
kita. Dalam perkembanganya signifiant others meliputi semua orang
yang mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaankita.
Mereka mengarahkan kita, membentuk pikiran kita, dan
menyentuh pikiran kita secara emosional (George Herbert Mead,
1934). Dan orang yang dekat dengan kita mempunyai ikatan
emosional atau affectif others. Dari merekalah secara perlahan lahan
kita membentuk konsep diri kita. Senyuman, pujian, penghargaan dan
perlakuan mereka, menyebabkan kita menilai diri kita secara positif.
Sebaliknya, cemoohan, ejekan, dan hardikan membuat kita
memandang diri kita secara negatif. (Richard Dewer & W.J
Humbe,1966)
2. Kelompok Rujukan ( referencegroup)
Setiap kelompok mempunyai norma tertentu. Ada kelompok yang
secara emosional mengikat dan berpengaruh tehadap pembentukan
konsep diri, hal ini disebut kelompok rujukan. Dengan melihat
kelompok ini,orang akan mengarahkan perilakunya dan penyesuaikan
dirinya dengan ciri- ciri kelompoknya.
1. Jenis Kelamin
Kelompok lingkungan masyarakat yang lebih luas akan menuntut
adanya perkembangan berbagai macam peran yang berbeda berdasarkan
perbedaan jenis kelamin.
2. Harapan –harapan
Harapan – harapan orang lain terhadap orang lain sangat penting bagi
orang tersebut. Misalnya seseorang yang diharapkan untuk selalu tampil
dengan kelemah lembutannya, maka orang tersebut akan menjadikan
dirinya dengan konsep diri sebagai seseorang yang selalu tampil dengan
lemah lembut.
3. Suku Bangsa
Dalam sebuah komunitas atau masyarakat tertentu yang terdapat
sekelompok minoritas, maka kelompok tersebut akan cenderung untuk
mempunyai konsep diri yang negatif.
3.1 Simpulan
Konsep diri merupakan kesadaran seseorang mengenai siapa dirinya. Pada
awalnya, ketika bayi siapapun belum memiliki konsep diri. Pada masa kanak-
kanak dan remaja konsep diri mulai terbentuk, tapi masih sangat tidak stabil.
Faktor eksternal masih sangat besar pengaruhnya. Seiring dengan berjalannya
waktu, konsep diri mulai terbentuk dan menjadi relatif lebih stabil (Rahman,
2014).
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan
intenal individual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang
menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di
dalam masyarakat. Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai
diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan intepersonal
ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam
memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri
penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan
dalam hidup.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah
membaca makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat mengetahui
tentang apa itu konsep diri dalam ilmu keperawatan. Dalam makalah ini tentunya
masih banyak kekurangan, oleh karena itu memohon koreksinya agar kedepan
makalah kami lebih baik dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA