Anda di halaman 1dari 2

Allah Itu Hidup Alkitab menyifatkan Allah sebagai Allah yang hidup (Yos. 3:10; Hos, Tim.

3:15; Ibr.
9:14; 10:31). Pengertian ini membedakan-Nya dengan Baal allah-allah lain. Umat Ibrani berjumpa
dengan-Nya dalam berbagai peristi sejarah mereka sebagai Allah yang hidup. Cara umum untuk
memulai i adalah dengan menggunakan perkataan “.. Demi Tuhan yang hidup” (Ht 8:19). Allah
bersumpah dengan hidup-Nya sendiri (Bil. 14:21). Allah dan hid itu bersama-sama, karena Alkitab
mengakui bukan sebagai Allah orang man tetapi hanya sebagai Allah orang hidup (Mrk. 12:27). Allah
adalah “sumber hidup” (Mzm. 36:9). Dia mempunyai kehidupan dalam diri-Nya dan hidun. Nya tidak
berasal dari yang lain. Dia memberikan hidup, menciptakan makhluk, serta membarui muka bumi.
Segala yang hidup bercabang dar Dia dan tetap bergantung kepada- Nya. Yesus berbicara tentang
Allah Bapa yang mempunyai hidup dalam diri-Nya (Yoh. 5:26). Allah adalah Dia “. Yang memberikan
hidup kepada segala sesuatu...” (1 Tim. 6:13). Tidak ada makhluk hidup dari dirinya sendiri. Seluruh
hidup adalah karunia Allah. Allah membuat manusia dari debu tanah dan diembusi napas ilahi ke
dalam tubuhnya yang tidak bernyawa sehingga manusia menjadi hidup. Walaupun Adam saling
berbagi hidup biologis dengan binatang, ia secara khusus diciptakan dalam citra Allah, dengan hidup
spiritual, dan karenanya manusia mempunyai kemampuan hubungan pribadi dengan Allah yang
hidup. Yesus mengakui bahwa seluruh manusia berpotensi untuk kehidupan spiritual; tetapi Dia juga
mengakui bahwa orang-orang berdosa hidup sebagai orang- orang yang tidak diciptakan dalam citra
Allah. Secara sederhana, keberadaan fisik jatuh sangat jauh dari yang diinginkan Allah terhadap
manusia. Kehidupan fisik telah diteruskan dari Adam kepada kita. Namun Adam terakhir, Yesus
Kristus yang bangkit, adalah “.. roh yang menghidupkan. Yang berasal dari sorga” (1 Kor. 15:45, 48).
Apa yang Kristus limpahkan adala karunia kehidupan kekal, Karunia kehidupan kekal itu melimpah,
diban pengalaman dari Allah yang hidup, yang memiliki kekekalan. Kekekalan Aa dan keterbatasan
kita dipersatukan dalam Yesus Kristus. Pada kedatange Nya yang pertama, Kristus mati untuk kita
dan dibangkitkan dari anta

Allah Itu Esa Dari awal hingga akhir Alkitab mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah.
"Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!" (UI. 67:4). "Akulah
Tuhan, Allahmu, ... Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" (Kel. 20:2, 3). "Sebelum
Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi" (Yes. 43:10). Para nabi
selalu mengingatkan umat Israel untuk menentang penyembahan kepada ilah lain. Tema
dasar pemberitaan mereka adalah bahwa Allah ada dan Allah itu esa. Dia adalah yang
terdahulu dan yang terkemudian, tidak ada Allah selain dari pada-Ku (Yes. 44:6). Perjanjian
Baru menegaskan hal yang sama. Ketika Yesus ditanya me- ngenai hukum manakah yang
paling utama, Dia mengulangi pengakuan iman Israel kuno, "Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu" (Mrk. 12:29-30). Dia
merespons seorang muda kaya yang menyebut-Nya "Guru yang baik" dengan pernyataan
keras bahwa “Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja" (Mrk. 10:18). Bagian
lain Perjanjian Baru mengatakan, ".. tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa" (1 Kor.
8:4) dan "satu Allah dan Bapa dari semua .. 4:6). Pengakuan tentang Allah yang esa
menembus seluruh Alkitab. " (Ef. Allah itu esa disimpulkan dalam iman Kristen sepanjang
abad. Allah bukannya salah satu allah di antara allah-allah lain, tetapi Allah yang esa. "Esa"
menunjuk kepada kesatuan- Nya. Dia itu tunggal dan tidak terbagi. Allah tidak bisa dibagi.
Allah yang benar adalah tersatukan, Yesus Kristus sendiri mengingatkan kita tentang
pentingnya kesatuan Allah. Menurut Yohanes 17:22, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya ".
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu". Tuhan Yesus yang di bumi
berdoa kepada Bapa-Nya yang di surga. Frasa "Kita adalah satu" menegaskan kesatuan
sempurna antara Dia dan Bapa. Jadi, hanya ada satu Allah. Melawan allah-allah dan penguasa
dunia ini, Allah Alkitab berdiri sebagai satu-satunya Allah yang benar, hanya satu Pencipta
dan Tuhan dari alam semesta. Umat Kristen telah dibebaskan dari takhayul dan perbudakan
untuk percaya kepada banyak allah sehingga mereka bisa mengasihi dan melayani satu-
satunya Allah yang benar. Bagaimanapun juga, kita tidak mempersilakan allah-allah lain
berdiri di sisi Allah. Kita menyatakan bahwa Dia saja yang berhak menerima kesetiaan.

Anda mungkin juga menyukai