TUGAS 2
Oleh :
Dosen :
2021
1. Jenis dermaga berdasarkan konstruksinya
a. Deck On Pile
Keuntungan Struktur Dermaga Deck On Pile: (1) sudah umum digunakan, (2)
mudah dilaksanakan, dan (3) perawatan lebih mudah. Kerugian/hambatan Struktur
Dermaga Deck On Pile: (1) diperlukan pekerjaan pengerukan dengan volume yang cukup
besar, (2) diperlukan proteksi pada kemiringan tanah di bawah lantai dermaga, dan (3)
diperlukan pemasangan tiang miring apabila gaya lateral cukup besar.
Gambar 1.1. Bentuk Struktur Dermaga Deck On Pile (Sumber: Triatmodjo, 1999)
b. Sheet Pile
Dermaga jenis ini menggunakan sheet pile (turap atau dinding penahan tanah)
untuk menahan gaya-gaya akibat perbedaan elevasi antara lantai dermaga dengan dasar
kolam. Struktur Dermaga Sheet Pile adalah jenis struktur yang tidak memperdulikan
kemiringan alami dari tanah. Struktur jenis ini biasanya dibangun pada garis pantai yang
memiliki kemiringan curam dimana, pada umumnya, tanah pada bagian laut kemudian
dikeruk untuk menambah kedalaman kolam pelabuhan. Tiang pancang masih diperlukan
untuk menahan gaya lateral dari kapal yang sedang sandar atau untuk membantu sheet pile
menahan tekanan lateral tanah. Struktur sheet pile ini dapat direncanakan dengan
menggunakan sistem penjangkaran (anchor) ataupun tanpa penjangkaran. Sistem
penjangkaran dapat berupa tiang angkur atau angkur batu. Untuk kondisi perairan dimana
gelombang agak besar, Struktur Dermaga Sheet Pile kurang cocok karena gelombang akan
menghantam dinding dan terjadi olakan air di daerah dimana kapal sandar.
Gambar 1.2. Bentuk Struktur Dermaga Sheet Pile (Sumber: Triatmodjo, 1999)
Gambar 1.3. Bentuk Struktur Dermaga Anchored Sheet Pile (Sumber: Triatmodjo, 1999)
c. Diaphragma Wall
Selain sheet pile, diaphragma wall beton juga dapat berfungsi sebagai penahan
tekanan lateral tanah. Struktur Dermaga Diafragma Wall terdiri dari blok-blok beton
bertulang berukuran besar yang diatur sedemikian rupa. Perletakan blok beton dengan
kemiringan tertentu dimaksudkan agar terjadi geseran antara blok beton satu dengan
lainnya sehingga dicapai kesatuan konstruksi yang mampu memikul beban-beban vertikal
(dari lantai dermaga) maupun horizontal pada dermaga. Barrette pile dapat digunakan pada
struktur ini, yang berfungsi sebagai anchor untuk diaphragma wall, keduanya dihubungkan
oleh sistem tie beam atau tie slab. Untuk kondisi perairan dimana gelombang agak besar,
Struktur Dermaga Diaphragma Wall kurang cocok karena gelombang akan menghantam
dinding danterjadi olakan air di daerah dimana kapal sandar.
d. Caisson
Struktur ini merupakan salah satu jenis dari dermaga gravity structure. Pada
prinsipnya, struktur dermaga jenis ini memanfaatkan berat sendiri untuk menahan beban-
beban vertikal dan horizontal pada struktur dermaga serta untuk menahan tekanan tanah.
Caisson sendiri adalah suatu konstruksi blok-blok beton bertulang berbentuk kotak-kotak
yang dibuat di darat dan dipasang pada lokasi dermaga dengan cara diapungkan dan diatur
pada posisi yang direncanakan, kemudian ditenggelamkan dengan mengisi dinding kamar-
kamar caisson dengan pasir laut ataupun batu.Untuk kondisi perairan dimana gelombang
agak besar, Struktur Dermaga Caisson kurang cocok karena gelombang akan menghantam
dinding dan terjadi olakan air di daerah dimana kapal sandar.
e. Doplphin’s system
2) Dermaga untuk bulk untuk loading batu bara serta loading-unloading minyak.
4) Penempatan lapis armor secara individual dilaksanakan dengan crane atau derek
terapung di atas ponton atau bergerak sendiri (self propelled).
d. Pekerjaan Finishing
Sketsa Metode Konstruksi
Mulai
Pekerjaan Persiapan :
- Pengamatan Lokasi
- Pemeriksaan tanah
- Pembersihan tempat pekerjaan
Galian tanah
Finishing
Selesai
3. Metode konstruksi dermaga cast in situ
a. Masa Prakonstruksi
Dalam Masa Prakonstruksi ini hal-hal yang dilakukan adalah persiapan pelaksanaan, baik
yang di darat maupun di laut. Pada umumnya, sebelum pelaksanaan sudah harus
disiapkan :
a. Pembersihan lahan, yaitu membersihkan lahan proyek dan lahan disekitar proyek yang
telah dibebaskan dari hal – hal yang akan mengganggu jalannya proyek secara
keseluruhan.
b. Direksi kit, yang berfungsi sebagai tempat untuk keperluan rapat, konfirmasi antar
organisasi atau personil yang terkait, pengawasan dan lain-lain.
c. Pos jaga, yang berfungsi sebagai tempat pengawasan alat dan material
d. Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan yang akan dipakai.
e. Pendatangan alat berat seperti crane, ponton, hammer hydraulik untuk keperluan
pemancangan tiang pancang.
b. Masa Konstruksi
Dalam masa konstruksi ini pekerjaan dermaga dilakukan persegmen dimulai dari arah
barat menuju arah timur, pembahasan akan dibagi atas item-item pekerjaan sebagai
berikut :
1) Pemancangan
Alat yang dipergunakan :
• ponton
• Crane
• hydraulic hammer
• Teodolit / Waterpas
Gambar 3.2. Cek titik tiang pancang dari darat dengan Alat Teodolit
Pertama-tama ponton crane mengambil tiang pancang yang berada pada areal
penumpukan, dan kemudian memindahkan tiang pancang dari ponton crane ke ponton
pancang, lalu kemudian dilaksanakan pemancangan.
Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan adalah ponton
pancang diarahkan ke titik yang dituju, dengan bantuan alat teodolit untuk menentukan
ketepatan titik serta kelurusan/kemiringan tiang. Setelah semuanya sesuai, tali
pengikat tiang pada hydraulic hammer dikendorkan sehingga tiang pancang akan turun
sampai seabed dan diukur kembali ketepatannya dengan teodolit. Apabila sudah sesuai
kembali, baru mulai dipancang dengan hydraulic hammer sampai kedalaman yang
direncanakan (lihat gambar 6.3). Untuk kepastian pemberhentian pemancangan, pada
pemancangan ¼ tiang terakhir dilakukan kalendering, apabila Srencana > Slapangan ,
pemancangan dapat diberhentikan. Langkah-langkah ini dilakukan sampai semua
tiang pancang perencanaan terpancang pada posisinya.
Setelah beberapa tiang pancang selesai dipancang, dapat dilakukan pemotongan tiang
pancang yang berlebih dengan menggunakan hammer ban sampai pada elevasi tiang
yang direncanakan. Apabila pemotongan tiang sudah selesai semua pekerjaan
selanjutnya adalah pengerjaan poer.
2) Pemasangan Fender
Sama halnya dengan bollard, angker fender yang telah tertanam dibersihkan
dan fender ditempatkan di posisinya lalu dipasang pasangan angkernya.
Mulai
Masa Prakonstruksi
- Pembersihan Lahan
- Direksi kit
- Pos jaga
- Gudang
- Pendatangan alat berat
Metode konstruksi
- Pemancangan
- Pengecoran Poer
- Pengecoran Pelat dan Balok
Selesai
Daftar Pustaka
Kementrian Pekerjaan Umum. 2011. “Pelaksanaan Pekerjaan Fisik Bangunan Pengaman Pantai
Buku Informasi”. Jakarta: Pusat Pembinaan Kompetisi dan Pelatihan Konstruksi
Budiaman, Farida. 2017. Perencanaan Detail Pengembangan Dermaga Jamrud Utara Di Pelabuhan
Tanjung Perak. Di https://docplayer.info/38842819-Bab-vi-metode-pelaksanaan.html (akses
2 Maret 2021)