putriikanuari putriikanuari
4 years ago
Advertisements
Menurut Suyitno (1997) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu peralatan baik berupa
perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi sebagai belajar dan alat bantu mengajar.
Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, maka media belajar ini akan disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing bahan ajar yang akan di sajikan juga memperhatikan karakteristik siswa.
Di dalam dunia Bimbingan dan Konseling, media mempunyai peran yang penting. Pengertian media
dalam Bimbingan dan Konseling sebagai hal yang di gunakan menjadi perantara atau pengantar ketika
guru BK (konselor) melaksanakan program BK. Namundalam perkembangannya media BK tidak sebatas
untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK tetapi memiliki
makna yang lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK.
Misalnya konselor ketika melaksanakan konseling individu memerlukan ruang konseling, meja, kursi, alat
perekam/pencatat. Ketika konselor pada akhir minggu/bulan/semester/tahun akan melaporkan
kegiatan kepada Kepala Sekolah memerlukan media. Setelah sudah selesai masih memerlukan media
lagi misalnya rak penyimpan data.
Contoh : kartu pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing cabinet, almari, rak dll
Contoh : Buku-buku, majalah, komik (yang penting di dalamnya berisi cara-cra atau tips) misalnya cara
beternak ayam, cara cepat membaca Alquran, cara mengatasi rendah diri (end so on).
Berupa laporan kegiatan BK kepada atasan kita. Laporan bisa mingguan, bulanan, semesteran dan
tahunan.
Teknologi iInformasi dalam Bimbingan dan Konseling
Teknologi informasi adalah suatu teknolgi yang digunakan untuk mengolah data. Meliputi :memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan dan konseling belum dikatakan materi, sehingga tidak
semua sekolah memberikan jam yang cukup untuk materi bimbingan konseling ini karena berbagai
alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran konselor akan
berhasil? Siapa pun pasti akan menjawab tidak. Dengan argument apapun jika waktu yang tersedia tidak
cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa
mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu
tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling adalah memberikan informasi
kepada klien tentang apa yang di butuhkannya. Selain itu sarana yang di berikan oleh teknologi
informasi itu sendiri, memungkinkan antar pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran.
Teknologi informasi pun dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk
dilaksanakan dengan cepat, tepat , dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas
kinerja konselor itu sendiri.
Sebagai salah satu profesi yang memberikan layanan social atau layanan kemanusiaan maka secara
sadar atau tidak keberadaan profesi bimbingan konseling berhadapan dengan perubahan realitas baik
yang menyangkut perubahan-perubahan pemikiran, persepsi, demikian jug anilai-nilai. Perubahan yang
terus menerus terjadi dalam kehidupan, mendorong konselor perlu mengembangkan pemahaman dan
penerapannya dalam perilaku serta keinginan untuk belajar, dengan diikuti kemampuan untuk
membantu siswa memenuhi kebutuhan yang serupa. Layanan Bimbingan dan Konseling menjadi sangat
penting karena langsung berhubungan langsung dengan siswa. Hubungan ini tentunya akan semakin
berkembang pada hubungan siswa dengan siswa lain, guru dan karyawan, orang tua/keluarga, dan
teman-teman lain di rumah. Selanjutnya bagaimana pengaruhnya dengan pembelajaran di sekolah,
sosialisasi dengan teman, saudara baik di sekolah dan di rumah. Dan tentu saja dengan prestasinya di
bidang akademik dan non akademik.
Dukungan layanan ini dapatdi peroleh dari tersedianya data yang akurat yang sepertinya untuk saat ini
sangat tepat apabila data tersebutdidapatkandari system komputasi. Agar bias bertahan dan diterima
oleh masyarakat, maka Bimbingan dan Konseling harus dapat di sajikan dalam bentuk yang efisien dan
efektif yaitu dengan menggunakan ICT atau dengan kata lain harus melibatkan teknologi informasi,
khususnya teknologi informasi dalam Bimbingan dan Konseling. Penggunaan ICT dalam konseling
mengarah pada pengembangan media konseling. Selain dapat dilakukan melalui tatap muka, konseling
juga dapat dilakukan secara jarak jauh. Beberapa diantaranya sebagai berikut.
BENTUK MEDIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT DAN
DAPAT DI JADIKAN SARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Komputer
Komputer merupakan salah satu media yang sedang berkembang di masyarakat dan merupakan media
yang dapat dipergunakan oleh konselor dalam proses konseling. Pelling (2002) menyatakan bahwa
penggunaan komputer (internet) dapat dipergunakan untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir
sampai pada tahap pengambilan keputusan pilihan karir. Hal ini sangat memungkinkan, karena dengan
membuka internet, maka siswa akan dapat melihat banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk
menentukan pilihan studi lanjut atau pilihan karirnya.
Pemanfaatan internet untuk survei, studi eksplorasi, mencari data, informasi atau dokumen elektronik
yang berharga, dll.
Publikasi pengumuman, makalah, materi ajar, program aplikasi gratis, data, dll. Yang dinilai bermanfaat
bagi masyarakat luas pada situs web (website).
Penyelenggaraan kompetisi ilmiah, seni, ketangkasan secara on line yang bernilai positif bagi masyarakat
luas.
Data atau informasi yang didapat melalui internet adalah data-data yang sudah memiliki tingkat validitas
tinggi. Hal ini sangat beralasan, karena data yang ada di internet dapat dibaca oleh semua orang di muka
bumi. Sehingga kecil kemungkinan jika data yang dimasukkan berupa data-data sampah.
Penggunaan komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa
keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut:
Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
E-Learning
Media E-learning adalah metode belajar mengajar baru yang menggunakan media jaringan komputer
dan Internet, tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik, otomatis bentuk bahan
ajar juga dalam bentuk elektronik (digital), dan adanya sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung
proses belajar mengajar.
Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity
enhancement).
Bentuk Teknologi Informasi Yang Sedang Berkembang Di Masyarakat Dan Dapat Di jadikan Sarana
Bimbingan Dan Konseling
Teknologi informasi sangat bermanfat dan sangat dibutuhkan sesuai dengan perkembangan zaman,
karena individu yang mengetahui tentang teknologi maka ia akan maju, sebaliknya individu yang tidak
mengetahui teknologi informasi maka akan tertinggal. teknologi informasi yang berkembang sesuai
dengan perkembangan masyarakat yang global.
Banyak hal yang terjadi seiring dengan pengembangan teknologi informasi. penggunaan teknologi
informasi khususnya komputer sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekoloah-sekolah, mulai dari
sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas. Namun yang paling besar pengaruhnya adalah di
Perguruang Tinggi. Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia memanfaatkan teknologi ini dalam
perkuliahannya, baik secara langsung maupun online.
Komputer dapat digunakan sebagai sarana bimbingan dan konseling, dalam memfasilitasi layanan dalam
bimbingan dan konseling, baik itu layanan dasar, layanan responsip, ataupun dalam dukungan sistem,
seperti pengumpulan data, dalam pengumpulan data dan pengolahan data. Sebanyak apapun data,
dapat diolah dengan lebih mudah, lebih cepat dan lebih efisien, mengurangi biaya, dan waktu yang
digunakan lebih efektif, serta hasil yang dibutuhkan akan lebih valid dan lebih akutrat.
Komputer dapat digunakan dalam membentu proses layanan bimbingan dan konseling seprti assesment
tugas perkembangan, assesment bakat dan minat, dengan bantuan program tersebut maka seorang
konselor dapat menegetahi pencapaian tugas perkembangan, minat dan bakat klien dalam waktu
beberapa detik saja.
Komputer merupakan instrumen yang dapat digunakan dalam memfasilitasi proses dan layanan
bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk mendewasakan individu
secara optimal, konselor dapat menggunakan media komputer dalam proses konseling dalam bentuk
internet ataupun dalam bentuk intrranet, dengan demikian konselinng dapat dilakukan tanpa bertatap
muka secara langsung, konseling ini sering disebut cyber counseling. cyber counseling ini dapat
mengefektipkan waktu, dan mengefisienkan biaya yang dikeluarkan, klien dapat mengungkapkan
masalah yang dihadapi dengan sangat terjaga kerahasiaannya. Dalam penggunaan cyber konseling ini
ada beberapa kelemahan dan keunggulan dalam penggunaannya, apabila terdi salah penulisan alamat
maka e- mail yanng dikirim tidak terkirim.
Dengan teknologi informasi kita lebih mudah berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja serta
tidak terikat dengan rung dan waktu, sehingga proses bimbingan bisa dilakukan kapan saja dan dimana
saja. Dengan demikian siswa bisa merasa nyaman kalau konsultasi dilakukan melalui jaringan internet
ini, karena tidak merasa risih dan takut diketahui oleh orang lain. Dengan demikian proses interaksi
antara konselor dengan klien terasa akan lebih akrab dan tanpa beban.Teknologi informsi, khususnya
jaringan komputer baik intranet, baik internet proses belajar mengajar, proses ineteraksi antra koselor
dengan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN MEDIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN
DAN KONSELING
Kelebihan
Kelebihan atau keuntungan pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya :
Klien lebih mau terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to
face, sehingga dia dapat lebih siap dan terbuka.
Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi
diri, dan meningkatkan keterampilan kliennya.
Kekurangan
Selain kelebihan adapula kelemahan dalam pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi,
diantaranya:
Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak.
Diperlukan perangkat khusus agar pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi dapat
terlaksana dan perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak semua orang dapat memanfaatkannya.
Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi
tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman.
Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak, baik secara fisik maupun psikis
diantara konselor dan konseli
Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah
dengan teknik pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
Permasalahan yang dihadapi oleh klien beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor
mengabaikan segi-segi yang penting dalam proses konseling.
Advertisements
Share this:
Categories: Uncategorized
Leave a Comment
Back to top
Advertisements