Anda di halaman 1dari 15

DEMOKRASI

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Sifaul Amin, M.H

Disusun Oleh :

1. Ahmad Roja’i (33030200008)


2. Khafifa Nyi Rusmayanti (33030200009)
3. Ajeng Arista Nur Sa’id (33030200010)

FAKULTAS SYARIAH

HUKUM TATA NEGARA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat melancarkan proses pembuatan tugas makalah yang
berjudul “DEMOKRASI”. Terimkasih kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan.

Kami menyadari, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun hal lain
di dalalamnya, Oleh karena itu, besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami di lain waktu. Harapan yang
paling besar dari penyusunan makalah ini ialah semoga apa yang kami susun ini
bermanfaat untuk memperluas wawasan kita semua dan dapat melengkapi referensi
yang telah ada.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Pengertian Demokrasi.......................................................................................2
B. Sejarah Demokrasi............................................................................................3
C. Macam-Macam Demokrasi...............................................................................5
D. Prinsip-Prinsip Demokrasi................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negaranya untuk dijalankan oleh
pemerintah. Salah satu pilar demokrasi adalah Trias Politica yang membagi kekuasaan politik
negara menjadi tiga (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif) untuk mewujudkan lembaga negara yang
saling lepas (Independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar antara satu dengan yang
lain. Kesejajaran dan indepedensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol.

Demokrasi saat ini merupakan kata yang senantiasa mengisi perbincangan berbagai
lapisan masyarakat mulai dari masyarakat bawah sampai masyarakat kelas elit seperti kalangan
elit politik, birokrat pemerintahan, tokoh masyarakat, aktivis lembaga swadaya masyarakat,
cendikiawan, mahasiswa, dan kaum profesional lainnya.

Semaraknya perbincangan tentang demokrasi semakin memberi dorongan kuat agar


kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Wacana tentang demokrasi seringkali dikaitkan dengan berbagai persoalan. Karena itu
demokrasi menjadi alternatif sistem nilai dalam berbagai lapangan kehidupan manusia baik
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Demokrasi?
2. Bagaimana Sejarah Demokrasi?
3. Apa saja Macam-macam Demokrasi?
4. Apa saja Prinsip dari Demokrasi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Demokrasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Demokrasi.
3. Untuk mengetahui macam dan prinsip Demokrasi yang ada di Indonesia.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi secara etimologi berasal dari kata “Demos” yang memiliki arti
rakyat atau penduduk suatu tempat, sedangkan “Cratein” berarti kekuasaan atau
kedaulatan. Jadi “Demos-Cratein” atau yang biasa disebut dengan Demokrasi yaitu
keadaan negara di mana dalam sistem pemerintahannya, kedaulatan berada di tangan
rakyat dan kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, keadaan ini
timbul setelah pemerintahan merasakan kesulitan apabila kekuasaan dipegang oleh satu
orang atau satu golongan tertentu.1 Atau suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat
sebagai pemegang kedaulatannya yang biasanya disebut dengan “govement or rule by
the people”. 2

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya


memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui
perwakilan, dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat
gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi
mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.3

Sementara itu pengertian Demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan


oleh para ahli sebagai berikut:

1
Syafiie, Inu Kencana. 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Refika
Aditama hal. 129
2
Budiardjo, Miriam. 1972. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia hal.
50
3
Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian. 2008. Mencintai Bangsa
dan Negara Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia.Bogor: PT.
Sarana Komunikasi Utama hlm.44.

2
a) Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.

b) Joseph A.Schemer

Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai


keputusan politik dimana setiap individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan
cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.

c) Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Di mana rakyat
telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam
melaksanakan kekuasaan Negara.
d) Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

e) Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl

Demokrasi sebagai sistem pemerintahan dimana pemerintah diminta tanggung


jawab atas tindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara
langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah
terpilih.

B. Sejarah Demokrasi
Gagasan awal tentang makna demokrasi secara komprehensif memerlukan
konsep prinsip-prinsip dan kriteria dari demokrasi baik sebagai teori maupun sebagai
bentuk pemerintahan. Demokrasi tidak hanya dipahami sebagai sebuah teori melainkan
juga sebagai sebuah sistem politik yang sudah berkembang sejak abad ke-4 dan 5 di
Yunani tepatnya di kota Athena sebelum terbentuknya sebuah negara yang dikenal

3
dengan city-state. Meski secara konseptual demokrasi sudah terwujud, tetapi disisi lain
nilai-nilai dari demokrasi belum terwujud dengan baik hingga abad ke-17.4

Herodotus dan Thucydides telah berperan besar dalam membangun gagasan


tentang demokrasi terhadap Plato dan Aristoteles dimana keduanya adalah seorang
filsof. Gagasan awal tentang demokrasi yang dibangun Heredotus adalah tiga bentuk
pemerintah. Pertama, sistem pemerintahan Monarki yaitu bentuk pemerintahan negara
dengan sistem kerajaan dengan kekuasaan tertinggi yang tidak terbatas berada di tangan
seorang raja/ ratu disebut juga Absolute Monarchy. Kedua, sistem pemerintahan
Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan atau kekuasaan yang berada di tangan kaum
bangsawan. Ketiga, sistem pemerintahan Demokrasi dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat). Dalam demokrasi,
menurut Herodotus terdapat tiga prinsip yaitu: kesamaan di mata hukum (Equality),
partisipasi masyarakat dalam membuat kebijakan (participation by citizenary) dan
kebebasan (Freedom) untuk bicara.5

Sedangkan Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang disebut sebagai
Negara Demokrasi. Demokrasi yang saat ini dipahami di Indonesia merupakan bagian
dari pengaruh konsep demokrasi modern. Sejak awal Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya sampai dengan era reformasi demokrasi mengalami perubahan
dengan corak yang berbeda. Perkembangan demokrasi dalam tiga masa berdasarkan
UUD.6

a. Masa Republik Indonesia I, masa dimana Indonesia menganut Demokrasi


Parlementer yaitu demokrasi yang menonjolkan peran parlemen serta parta-
partai.

4
Ridho, Zainor. 2019. Pengantar Ilmu Politik. Malang : Intrans Publishing
hal.33
5
Ridho, Zainor. 2019. Pengantar Ilmu Politik. Malang : Intrans Publishing
hal.34
6
Noviati, Cora Elly. 2013. Jurnal Konstitusi: Demokrasi dan Sistem
Pemerintahan, Volume 10 No. 2. https://jurnalkonstitusi.mkri.id. Diakses 27 Feb 2021

4
b. Masa Republik Indonesia II, yaitu masa demokrasi terpemimpin yang telah
menyimpang dalam banyak aspek dari demokrasi konstitusional yang secara
formil merupakan landasannya dan menunjukkan aspek demokrasi rakyat.
c. Masa Republik Indonesia III, yaitu masa demokrasi Pancasila yang
merupakan demokrasi konstitusional dengan menonjolkan demokrasi
presidensiil, masa ini berakhir bersamaan dengan jatuhnya rezim orde baru
yang kemudian demokrasi indonesia memasuki era baru yang di sebut
dengan era reformasi, yang diawali dengan adanya perubahan UUD 1945
dengan menonjolkan kebebasan berpolitik dan penguatan sistem
presidensiil.7

Soehino meninjau dari segi perkembangannya sistem demokrasi yang


dijalankam dalam penyelenggaraan sistem pemerintahmya, maka dikemukakan masa-
masa dianutnya sistem demokrasi di Indonesia sebagai berikut:

1) 18 Agustus 1945-14 November 1945, menganut sistem Demokrasi


Konstitusional.
2) 14 November 1945- 5 Juli 1959, menganut Demokrasi Liberal.
3) 5 Juli 1959-21 Maret 1968, menganut Demokrasi Terpimpin.
4) 21 Maret 1968-Sekarang, mwnganut Demokrasi Pancasila.8

C. Macam-Macam Demokrasi
1. Demokrasi dilihat dari penyaluran kehendak rakyat.
 Demokrasi Langsung : Demokrasi yang secara langsung
melibatkan seluruh rakyat dalam membicarakan urusan negara.

7
Noviati, Cora Elly. 2013. Jurnal Konstitusi: Demokrasi dan Sistem
Pemerintahan, Volume 10 No. 2.https://jurnalkonstitusi.mkri.id. Diakses 27 Feb 2021

8
Noviati, Cora Elly. 2013. Jurnal Konstitusi: Demokrasi dan Sistem
Pemerintahan, Volume 10 No. 2.https://jurnalkonstitusi.mkri.id. Diakses 27 Feb 2021

5
 Demokrasi Tidak Langsung : Demokrasi yang tidak melibatkan
rakyat secara langsung. Oleh karena itu untuk menyampaikan
aspirasinya rakyat harus memilih wakilnya untuk duduk di
parlemen.9
2. Demokrasi dilihat dari Ideologi yag dianut.
 Demokrasi konstitusional : yaitu demokerasi yang
menitikberatkan pada kebebasan individu. Kekuasaan
pemerintahannya terbatas dan tidak diperbolehkan banyak
campur tangan dan bertindak sewenang-wenang terhadap
warganya.
 Demokrasi Rakyat : Demokerasi yang cenderung kepada
kepentingan umum (dalam hal negara ini) sehingga hak-hak
politik rakyat dan kepentingan perseoragan kurang diperhatikan.10
3. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatiannya.
 Demokrasi Formal : Demokrasi formal adalah suatu demokrasi
yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa
disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
kesenjangan dalam bidang ekonomi. Dalam demokrasi formal,
semua orang dianggap mempunyai derajat dan hak yang sama.
 Demokrasi Material : Demokrasi material adalah demokrasi yang
menitikberatkan pada upaya menghilangkan perbedaan dalam
bidang ekonomi, sedangkan persamaan bidang politik kurang
diperhatikan bahkan terkadang dihilangkan. Usaha untuk
mengurangi perbedaan di bidang ekonomi dilakukan oleh partai
penguasa dengan mengatasnamakan negara di mana segala
sesuatu sebagai hak milik negara dan hak milik pribadi tidak
diakui.
9
Sari, Herlina. 2019. Wajah Demokrasi Indonesia: Pasca Pelantikan Hasil
Pemilu. Bandung: Lemah Media Pustaka hal.6
10
Dwi Sulisworo DKK. 2012. Eprints Bahan Ajar Demokrasi. Yogyakarta :
Universitas Ahmad Dahlan hal.14

6
 Demokrasi Gabungan: Demokrasi gabungan adalah demokrasi
yang menggabungkan kebaikan serta membuang keburukan
demokrasi formal dan demokrasil material. Persamaan derajat
dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan seluruh
aktivitas rakyat dibatasi. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah
untuk kesejahteraan rakyat, jangan sampai mengabdikan apalagi
menghilangkan persamaan derajat dan hak asasi manusia.11

D. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Suatu pemerintahan dinilai demokratis apabila terwujudnya prinsip-
prinsip demokrasi yang berlaku secara universal. Prinsip-prinsip Demokrasi
yang bersifat universal antara lain :
1. Adanya pembagian kekuasaan
agar tidak menimbulkan diktatorisme, kekuasaan dibagi antara
pembuat undang-undang dengan pelaksana, agar saling
mengawasi.
2. Adanya pemilihan umum yang bebas
agar terpilihnya pemimpin pemerintah yang dikehendaki oleh
rakyat atau anggota lembaga perwakilan yang akan mewakili
suara rakyat.
3. Adanya manajemen yang terbuka
agar tidak terciptanya negara yang kaku dan otoriter perlu peran
rakyat dalam menilai pemerintahan. Hal tersebut terwujud apabila
pemerintah bertanggungjawab atas pelaksanaan pemerintah,
pembangunan, dan pelayanan masyarakat.
4. Adanya Kebebasan Individu
agar setiap masyarakat memiliki kebebasan berbicara, kebebasan
beribadah, dan kebebasan untuk memenuhi kebutuhan.
11
Dwi Sulisworo DKK. 2012. Eprints Bahan Ajar Demokrasi. Yogyakarta :
Universitas Ahmad Dahlan hal.15

7
5. Adanya peradilan yang bebas
agar tidak ikut campurnya aparat pemerintah dalam peradilan
umum, maka peradilan umum harus bebas dari pengaruh
eksekutif.12
6. Adanya pengakuan hak minoritas
agar ada perlindungan terhadap kelompok minoritas, harus ada
pengakuan hak.
7. Adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum
agar tidak timbulnya negara yang tidak berdasarkan kekuasaan,
maka hukum diletakkan pada rujukan tertinggi.
8. Adanya pers yang bebas
untuk menjamin kehidupn pers di negara demokratis, pres harus
bebas menyuarakan hati nuraninya, baik kritik kepada pemerintah
maupun pejabat.
9. Adanya beberapa partai politik
Untuk tidak timbulnya diktator partai, diperlukan beberapa partai
politik yang bebas bersaing dalam mengemukakan dan
mengartikulasikan kepentingan masyarakat dalam negara
tersebut.
10. Adanya musyawarah
untuk menyelesaikan konflik seperti timbulnya protes dan
demonstrasi, diselesaikan dengan musyawarah dan negosisasi
bukan penekanan serta intimidasi apalagi dengan kekuatan
bersenjata.
11. Adanya persetujuan
untuk setiap tindakan yang dilakukan pemerintah terutama dalam
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, di negara demokrasi
di butuhkan persetujuan dari pihak legislatif terlebih dahulu.

12
Syafiie, Inu Kencana. 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung:
Refika Aditama hal. 136

8
12. Adanya pemerintah yang konstitusional
Agar tidak timbulnya negara yang bersifat absolutisme, yaitu
kekuasaan yang tidak terbatas, maka pemerintah harus
berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar).13
13. Adanya ketentuan tentang pendemokrasian
untuk adanya ketentuan tentang pendemokrasian, undang-
undang dasar suatu negara harus mencantumkan secara tertulis
bahwa kedaulatannya berada di tangan rakyat.
14. Adanya pengawasan terhadap administrasi negara
untuk terciptanya manajemen dan organisasi pemerintahan
mencapai tujuan nasional yaitu kesejahteraan masyarakat, maka
diperlukannya pengawasan terhadap jalannya dan pengaturan
administrasi suatu negara.
15. Adanya perlindungan hak asasi
Untuk melindungi harkat dan martabat kemanusiaan, diperlukan
perlindungan hak asasi dengan memperhatikan nilai moral dan
agama.
16. Adanya pemerintahan yang mayoritas
Untuk menjamin tidak terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan
satu orang, maka pemerintah dijalankan secara mayoritas, dengan
cara menyerahkan kepada beberapa orang kelompok elit
pemerintah yang dipilih dengan pemilihan umum yang benar.
17. Adanya persaingan keahlian
untuk penempatan pejabat dalam pemerintahan, harus benar-
benar sesuai dengan keahliannya, bukan karena family atau
kolega dari pejabat yang berwenang, sehingga tercipta
penerimaan pegawai berdasarkan merit sistem bukan spoil
sistem.

13
Syafiie, Inu Kencana. 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung:
Refika Aditama hal. 137

9
18. Adanya mekanisme politik
untuk mekanisme politik hendaknya berupa antara kehidupan
politik masyarakat dengan kehidupan politik pemerintah.
19. Adanya kebebasan kebijaksanaan negara
untuk kebijaksanaan negara hendaknya dibuat oleh badan
perwakilan politik tanpa paksaan dari pihak manapun, baik dari
group penekan maupun salah satu partai yang berkuasa.
20. Adanya pemerintah yang mengutamakan musyawarah.14

14
Syafiie, Inu Kencana. 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung:
Refika Aditama hal. 138

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

Syafiie, Inu Kencana. 2007. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama.

Budiardjo, Miriam. 1972. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia.

Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian. 2008. Mencintai Bangsa dan
Negara Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia.Bogor: PT.
Sarana Komunikasi Utama.

Ridho, Zainor. 2019. Pengantar Ilmu Politik. Malang : Intrans Publishing

Noviati, Cora Elly. 2013. Jurnal Konstitusi: Demokrasi dan Sistem Pemerintahan,
Volume 10 https://jurnalkonstitusi.mkri.id. Diakses 27 Feb 2021

Sari, Herlina. 2019. Wajah Demokrasi Indonesia: Pasca Pelantikan Hasil Pemilu.
Bandung: Lemah Media Pustaka

Dwi Sulisworo DKK. 2012. Eprints Bahan Ajar Demokrasi. Yogyakarta : Universitas
Ahmad Dahlan

12

Anda mungkin juga menyukai