Anda di halaman 1dari 6

Makalah Presentasi Fiqh Jiniyah “Qishash”

Dosen Pengampu: Dra. Siti Muhtamiroh, M.S.I.

Disusun Oleh Kelompok 12 :

1. Alif Oktaflifdhon(33030200021)

2. Ahmad Roja’i(33030200008)

Hukum Tata Negara

Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Negeri Salatiga

2021/2022
 Pengertian Qishash

Qishash berasal dari kata ‫ص‬ ٓ ‫ٓق‬


ٓ ‫ص‬ ِ ‫اِ ْق ٓت‬
yang artinya memotong atau berasal dari kata ‫ص‬
. Yang artinya mengikuti, yakni mengikuti perbuatan penjahat sebagai pembalasan atas
perbuatannya.

Qishash secara harfiah artinya memotong atau mengikuti, sedangkan menurut istilah
ulama fiqih artinya hukuman balasan yang setimpal dengan pelaku pembunuhan ataupun
pengrusakan atau pelaku penghilangan manfaat anggota badan seseorang yang dilakukan
dengan sengaja.

Menurut syariat qishas adalah hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku
pembunuhan maupun perusakan anggota badan atau pelaku penghilangan manfaat anggota
badan yang dilakukan dengan sengaja.1

Menurut Wahab Zuhaili, qishash adalah menjatuhkan hukuman kepada pelaku persis
seperti apa yang dilakukannya. Qishash juga dapat diartikan sebagai keseimbangan dan
kesepadaan.2

Menurut Ahmad Wardi Muslich, qishash adalah perbuatan seseorang terhadap orang
lain yang mengakibatkan hilangnya nyawa,baik perbuatan tersebut dilakukan secara
sengaja maupun tidak sengaja.3

 Dasar Hukum Qishash

Dasar hukum Qishash terdapat pada firman Allah SWT Q.S. Al - Baqarah ayat 178

‫اص فِى ۡالقَ ۡت ٰلىؕ ۡال ُح ُّر بِ ۡال ُحـ ِّر َو ۡال َع ۡب ُد بِ ۡال َع ۡب ِد َوااۡل ُ ۡنثَ ٰى بِااۡل ُ ۡن ٰثىؕ فَ َم ۡن ُعفِ َى لَ ٗه ِم ۡن اَ ِخ ۡي ِه‬ ُ ‫ص‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا ُكتِ َب َعلَ ۡي ُك ُم ۡالق‬
ٌ ‫اعت َٰدى بَ ۡع َد ٰذلِكَ فَلَ ٗه َع َذ‬
‫اب اَلِ ۡي ۚ ٌم‬ ۡ ‫ن ٰذلِ َك ت َۡخفِ ۡيفٌ ِّم ۡن َّربِّ ُكمۡ َو َر ۡح َمةٌ فَ َم ِن‬ َ ‫ف َواَدَٓا ٌء اِلَ ۡي ِه بِا ِ ۡح‬
ؕ ٍ ‫سا‬ ِ ‫ش َۡى ٌء فَاتِّبَا ۢ ٌع بِ ۡال َم ۡع ُر ۡو‬

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba,
dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari
saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
(yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik
(pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.

1
Nur Hanifah wachidah.2016,fiqh madrasah Aliyah kelas 11.Sukoharjo:Graha pritama selaras
2
Wahab,Zuhaili.1989al-fiqh al-islami. Damaskus:Dar al-Fikr
3
Ahmad Wardi Muslich.2005.Hukum Pidana Islam,Jakata:Sinar Grafika
Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.
(Q.S Al - Baqarah : 178)

 Jenis-jenis Qishash

Jenis jenis Qishash ada 2, yaitu

1. Qishash Jiwa, Hukumannya adalah mati


2. Qishash anggota badan maka hukumannya adalah Qishash anggota badan itu lagi
atau bisa juga denda (diyat)4
 Hukuman Qishsash
Bagi pembunuhan yang disegaja maka sanksinya ada3 yaitu :
a. Hukuman pokok(al-uqubat al-ashliyah)
b. Hukuman pengganti(al-uqubat al-badaliyah)
c. Hukuman tambahan(al-uqubat al-thaba’iyah)5

Pembunuhan dibagi menjadi 3 yaitu :


a. Pembunuhan Disengaja (amd)
Yaitu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk membunuh
orang lain dengan menggunakan alat yang dipandang layak
untukmembunuh.Sedangkan unsur-unsur dari pembunuhan sengaja yaitu korban
yang dibunuh adalah manusia yang hidup, kematian adalah hasil dari perbuatan
pelaku, pelaku tersebut menghendaki terjadinya kematian.
b. Pembunuhan semi sengaja ( syibul amd )
Yaitu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja tetapi tidak ada
niat dalam diri pelaku untuk membunuh korban. Sedangkan unsur-unsur yang
terdapat dalam pembunuhan semi sengaja adalah adanya perbuatan dari pelaku yang
mengakibatkan kematian, adanya kesengajaan dalam melakukan perbuatan,
kematian adalah akibat perbuatan pelaku.
c. Pembunuhan tidak disengaja (khata)
Yaitu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tidak ada unsur
kesengajaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Sedangkan unsur-
unsur dari pembunuhan karena kesalahan yaitu ada tiga bagian, yaitu adanya
perbuatan yang mengakibatkan matinya korban, perbuatan tersebut terjadi karena
kesalahan pelaku, antara perbuatan kekeliruan dan kematian korban terdapat
hubungan sebab akibat. Hukuman bagi pembunuhan bersalah hampir sama dengan
4
Nur Hanifah wachidah.2016,fiqh madrasah Aliyah kelas 11.Sukoharjo:Graha pritama selaras

5
Wahab,Zuhaili.1989al-fiqh al-islami. Damaskus:Dar al-Fikr
pembunuhan yang disengaja yaitu hukuman pokok diyat dan kafarat, dan hukuman
penggantinya adalah ta‟zir dan puasa dan ada hukuman tambahan yaitu pencabutan
hak waris dan pencabutan hak menerima wasiat.6

Pembunuhan secara sengaja akan mendapatkan 3 perkara yaitu :


a. Dosa besar.
b. Di qishash karena ada ayat qshash.
c. Terhalang menerima warisan karena ada hadis”orang yang membunuh tidak
mendapat warisan apapun”.7

 Syarat-syarat Qishash

Syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan hukum Qishash, antara lain
sebagai berikut

1. Pembunuh sudah baligh dan berakal, maka anak-anak dan orang gila tidak
dikenakan hukum Qishash.
2. Pembunuh bukan orang tua dari orang yang dibunuh. Jika orang tua membunuh
anak tidak wajib di qishas, tetapi jika anak membunuh orang tua maka wajib di
laksanakan Qishash.
3. Jenis pembunuhan adalah sengaja, bukan pembunuh tidak di sengaja atau
pembunuhan tersalah.
4. Orang yang dibunuh terpelihara darahnya, artinya bukan orang jahat.
5. Orang yang dibunuh sama derajatnya, misal orang Islam dengan orang Islam.
6. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, misal jiwa dengan jiwa, mata dengan
mata, telinga dengan telinga dll.8
Menurut Ahmad Wardi Muslich yang mengutip dari Wahbah Zuhaily
mengatakan ada syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku ( pembunuh ) untuk
diterapkannya hukuman Qishash , syarat tersebut adalah pelaku harus
mukallaf, yaitu baligh dan berakal, pelaku melakukan pembunuhan dengan
sengaja, pelaku (pembunuh ) harus orang yang mempunyai kebebasan.9

6
Ahmad Wardi Muslich.2005.Hukum Pidana Islam,Jakata:Sinar Grafika

7
Wahab,Zuhaili.1989al-fiqh al-islami. Damaskus:Dar al-Fikr

8
Nur Hanifah wachidah.2016,fiqh madrasah Aliyah kelas 11.Sukoharjo:Graha pritama selaras

9
Ahmad Wardi Muslich.2005.Hukum Pidana Islam,Jakata:Sinar Grafika
 Penghalang di Tegakkkanya Qishash

Penghalang ditegakkannya hukum Qishash sebagai berikut :

1. Pembunuh adalah anak kecil, orang gila. Sesuai dengan sabda nabi yang artinya
Dari Aisyah, Nabi Muhammad Saw, bersabda "Diangkat hukum (tidak terkena
hukuman) dari tiga perkara : orang tidar hingga ia bangun, anak anak ia hingga
dewasa, dan orang gila hingga ia sembuh gilanya." (H.R Ahmad dan Abu Dawud )
2. Pembunuh mendapatkan maaf dari keluarga korban atau ada perjanjian perdamaian,
tetapi pelaku wajib membayar diyat .
3. Meninggalnya si pelaku tindak pidana.

 Hikmah diberlakukannya Qishash

Hikmah ditegakkannya hukum Qishash sebagai berikut :

1. Menghargai harkat martabat manusia, karena nyawa dibalas dengan nyawa , begitu
pula anggota badan dibalas juga.
2. Mencegah permusuhan dan pertumpahan darah, sehingga tercipta kehidupan yang
aman, damai, tentram dan sejahtera.
3. Agar manusia berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan tersebut.10

DAFTAR PUSTAKA
Wahab Zuhaili.1989al-fiqh al-islami. Damaskus:Dar al-Fikr
Ahmad Wardi Muslich.2005.Hukum Pidana Islam,Jakata:Sinar Grafika
Nur Hanifah wachidah.2016,fiqh madrasah Aliyah kelas 11.Sukoharjo:Graha
pritama selaras
10
Nur Hanifah wachidah.2016,fiqh madrasah Aliyah kelas 11.Sukoharjo:Graha pritama selaras

Anda mungkin juga menyukai