Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2020
Patoflowdiagram BPH
Pemeriksaan Penunjang
laboratorium & Radiologi
Pemasangan kateter
Irigasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penunjang Penunjang
BPH
Laboratorium Radiologi
Sistografi
Urinalisis
Foto Polos Abdomen
Pemeriksaan Faal ginjal Pielogravi Intravena
IVP
Pemeriksaan prostate
specific antigen
USG Transrektal
Intervensi
Keperawatan Uroflowmetry
Pre Operasi
Retensi Urin Nyeri Akut Risiko Pendarahan Resiko Infeksi Resiko terhadap
disfungsi seksual
1. Kaji urin dan drainase selama irigasi 7. Kaji nyeri 1. Jelaskan sebab perdarahan
2. Perhatikan waktu, jumlah urin setelah 8. Pertahankan patensi kateter dan 2. Irigasi kateter jika ada gumpalan 1. Pertahankan sistem 1. Dampingi pasien dan bina
lepas kateter drainase
3. Sediakan diet tinggi serat dan kateter steril, berikan hubungan saling percaya.
3. Dorong masukan cairan dan batasi 9. Berikan informasi tentang
obat mudah defekasi perawatan kateter dengan 2. Berikan informasi yang
cairann malam setelah lepas kateter kateter dan spasme kandung
kemih 4. Hindari termometer rektal
4. Perhatikan irigasi kandung kemih steril. tepat tentang harapan
10. Kolaborasi antispasmodic : 5. Pantau traksi kateter
coninue 2. Anjurkan intake cairan kembalinya fungsi seksual.
ditropan, pro-bantanin 6. Observasi TTV, input output,
warna urin yang cukup ( 2500 – 3. Berikan informasi yang
3000 ) sehingga dapat tepat tentang harapan
menurunkan potensial kembalinya fungsi seksual.
infeksi. 4. Diskusikan ejakulasi
3. Pertahankan posisi retrograde bila pendekatan
urinebag dibawah. transurethral/suprapubik
4. Observasi tanda – tanda digunakan.
vital. 5. Anjurkan pasien untuk
5. Observasi urine. latihan perineal dan
6. Kolaborasi dengan dokter interupsi/continue aliran
untuk memberi obat urin
antibiotic
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Diagnosa Medis dan
Nanda Nic – Noc Edisi Jilid 1. Mediaction: Yogyakarta