Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PENYAKIT DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASI (BPH)

Disusun oleh :

Cecilia Santa Dea Maharani 202043007

David Ailen Awanda 202043012

Helena Diah Herdian 202043025

Mariati Thanti Susmitha 202043034

Rizki Fitriastuti 202043039

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

YOGYAKARTA

2020
Patoflowdiagram BPH

Pemeriksaan Penunjang
laboratorium & Radiologi

Pemasangan kateter

Irigasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penunjang Penunjang
BPH
Laboratorium Radiologi

Sistografi
Urinalisis
Foto Polos Abdomen
Pemeriksaan Faal ginjal Pielogravi Intravena
IVP
Pemeriksaan prostate
specific antigen
USG Transrektal
Intervensi
Keperawatan Uroflowmetry
Pre Operasi

RETENSI URINE NYERI AKUT ANSIETAS KURANG PENGETAHUAN

Tujuan Kriteria Hasil


Intervensi
Keperawatan
5. Kaji nyeri 1. Dampingi pasien dan 1. Dorong pasien menyatakan
6. Pertahankan tirah baring lakukan BHSP perasaan
1. Dorong berkemih tiap2-4
7. Berikan tindakan 2. Berikan informasi tentang 2. Kaji ulang proses penyakit,
jam
kenyamanan prosedur tindakan pengalaman pasien
2. Observasi aliran urine
8. Dorong untuk rendam 3. Dorong pasien/orang 3. Berikan informasi penyakit
3. Catat waktu dan jumlah
duduk terdekat menyatakan 4. Berikan penjelasan
berkemih
9. Kolaborasi pemberian perasaan tindakan/pengobatan
4. Lakukan perkusi/palpasi
suprapubic analgetik
5. Doromg cairan masuk sd
3000 ml/hari
6. Kaji TTV
7. Kolaborasi pemberian
obat
Intervensi
Keperawatan
Post Operasi

Retensi Urin Nyeri Akut Risiko Pendarahan Resiko Infeksi Resiko terhadap
disfungsi seksual

1. Kaji urin dan drainase selama irigasi 7. Kaji nyeri 1. Jelaskan sebab perdarahan
2. Perhatikan waktu, jumlah urin setelah 8. Pertahankan patensi kateter dan 2. Irigasi kateter jika ada gumpalan 1. Pertahankan sistem 1. Dampingi pasien dan bina
lepas kateter drainase
3. Sediakan diet tinggi serat dan kateter steril, berikan hubungan saling percaya.
3. Dorong masukan cairan dan batasi 9. Berikan informasi tentang
obat mudah defekasi perawatan kateter dengan 2. Berikan informasi yang
cairann malam setelah lepas kateter kateter dan spasme kandung
kemih 4. Hindari termometer rektal
4. Perhatikan irigasi kandung kemih steril. tepat tentang harapan
10. Kolaborasi antispasmodic : 5. Pantau traksi kateter
coninue 2. Anjurkan intake cairan kembalinya fungsi seksual.
ditropan, pro-bantanin 6. Observasi TTV, input output,
warna urin yang cukup ( 2500 – 3. Berikan informasi yang
3000 ) sehingga dapat tepat tentang harapan
menurunkan potensial kembalinya fungsi seksual.
infeksi. 4. Diskusikan ejakulasi
3. Pertahankan posisi retrograde bila pendekatan
urinebag dibawah. transurethral/suprapubik
4. Observasi tanda – tanda digunakan.
vital. 5. Anjurkan pasien untuk
5. Observasi urine. latihan perineal dan
6. Kolaborasi dengan dokter interupsi/continue aliran
untuk memberi obat urin
antibiotic
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Diagnosa Medis dan
Nanda Nic – Noc Edisi Jilid 1. Mediaction: Yogyakarta

Lewis, S. B. (2013). Medical Surgical Nursing Assessment and Management of Clinical


Problems. St. Louis, Missouri: Elsevier.

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator


Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Purnomo B. (2012). Dasar-Dasar Urologi. Ed. 3. Sagung Seto: Jakarta.

Tjahjodjati, M. Soebadi, D., & Umbas, R. (2017). Panduan penatalaksanaan klinis


pembesaran prostat jinak (Beningn Prostatic Hyperplasia / BPH). Jakarta: Ikatan
Ahli Urologi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai