Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP 2) KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Cecilia Santa Dea Maharani

20203007

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TRANSFER

STIKES PANTI RAPIH YOGYAKARTA

2020
A. PROSES KEPERAWATAN
1. DESKRIPSI KONDISI PASIEN
Bp B (52 tahun) adalah seorang bapak rumah tangga. Klien sudah kehilangan
pekerjaannya karena PHK. Memiliki seorang putra yang masih bersekolah. Istri
pasien bekerja sebagai penjual roti. Kedua orang tua pasien sudah meninggal. Pasien
sudah tidak banyak berkomunikasi dengan kakaknya. Pasien bekerja membantu
istrinya. Jika selesai membantu istrinya, pasien hanya diam di rumah. Pasien tidak
tahu kenapa dibawa ke rumah sakit. Pasien merasa sehat dan ingin pulang. Pasien
tidak mengikuti kegiatan di rumah, pasien hanya diam dan tidak banyak komunikasi
selama di rumah sakit. Pasien merasa malu karena tidak bekerja lagi dan mulai
menarik diri dari kegiatan masyarakat dan keluarga.
Data Subjektif :
a) Pasien mengatakan mulai menarik diri setelah PHK
b) Pasien tidak mampu berinteraksi dengan satu orang.
c) Pasien malas berinteraksi dengan pasien lain.
d) Pasien mengatakan tidak memiliki teman.
Data Objektif :
a) Pasien tampak masih menyendiri.
b) Pasien pasif dan tidak bisa memulai pembicaraan.
c) Pasien sering melamun
d) Pasien berpenampilan rapi
e) pasien sering menundukkan kepala
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial : Menarik Diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3. TUJUAN INTERAKSI
Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap dimulai dari
perawat yang menangani pasien.
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
a) Membina hubungan saling percaya
b) Mengevaluasi pengetahuan pasien pada sp 1
c) Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain (perawat)
d) Memasukkan latihan berkenalan ke dalam jadwal kegiatan pasien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi!”
“Apa bapak masih ingat nama saya? Nama saya Santa pak”
“Boleh tau nama bapak siapa? Apakah saya mengganggu bapak?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“Bapak sendiri saja pak?”
“Apa bapak masih ingat kemarin keuntungan dan kerugian berteman?”
“Coba sebutkan lagi pak?”
“Baik, bagus sekali”
c. Kontrak :
1) TOPIK
“Kita ngobrol lagi ya pak? Seperti yang kemarin kita sepakati, sekarang kita
belajar bagaimana caranya berkenalan dengan orang lain. Kita belajar berkenalan
dengan saya dulu ya pak, tujuannya agar kita bisa memiliki teman dari
berkenalan.”
2) WAKTU
“Kita akan berbincang selama 15 menit. Bapak mau?”
3) TEMPAT
“Di mana kita duduk? Bagaimana kalau di sini saja ?”
2. FASE KERJA
“kemarin kita sudah mengetahui apa manfaat berteman ya pak. Sebelumnya kita
harus berkenalan dengan orang itu. Baik, apakah bapak tahu bagaimana berkenalan
dengan orang lain?”
“Jadi jika bapak berkenalan dengan orang lain, bapak bisa memberikan salam dulu
pak, seperti selamat pagi, siang, atau dengan hai.”
“Lalu kita bisa menyebutkan nama kita, asal tinggal, dan hobi. Lalu tanyakan yang
sama ke teman bapak dengan siapa namanya, darimana asalnya, dimana tempat
tinggalnya, dan apa hobinya. Seperti itu apa bapak paham?”
“Bagus, sekarang bagaimana jika kita praktekan lagi pak. Coba bapak berkenalan
dengan saya seperti yang sudah diajarkan tadi.”
“Ayo coba sekarang bapak perkenalkan diri dulu. Nama, asal tinggal, hobi. Tanyakan
yang sama ke saya.”
“bagus sekali pak! Bapak sudah bisa berkenalan dengan orang lain.”
“Nah, bapak bisa melanjutkan percakapannya pak.”
“Bapak bisa menanyakan pekerjaan, kebiasaan dirumah apa, makanan kesukaan, dan
sebagainya pak.”

3. FASE TERMINASI
a. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN KEPERAWATAN
1) EVALUASI SUBJEKTIF
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi tadi?
“Apakah bapak merasa senang setelah berinteraksi dengan orang lain ?”
2) EVALUASI OBJEKTIF
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba bapak ulang bagaimana berkenalan
dengan orang lain.”
“Wah bagus sekali pak!”
b. RENCANA TINDAK LANJUT
“selanjutnya, bapak dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya
tidak ada. Sehingga bapak lebih terbiasa untuk berkenalan dengan orang lain. Bapak
bisa mencoba berkenalan dengan dua perawat lain yang ada di sini pak yang biasa
menunggu dan merawat pasien lain di sini. Kita masukkan ke jadwal harian ya pak?
Bapak akan menambahkan kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap selama
menunggu makan siang. Bagaimana?”
c. KONTRAK YANG AKAN DATANG
1) Topik
“Bapak, bagaimana kalau besok kita latihan lagi tentang caranya berkenalan 
dengan pasien lain? Dengan teman di wisma?”
2) Waktu : “mau pukul berapa mencobanya? Jam 11 setelah rehab?”
3) Tempat:“Bagaimana jika tempat untuk mengobrol besok di ruang makan?
Besok saya akan menunggu di tempat itu”.
“baiklah, sampai jumpa besok pak. Selamat pagi, selamat melanjutkan
aktivitas.”

Anda mungkin juga menyukai