Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FITOFARMAKA
Pembuatan Ekstrak Rimpang Kaempferia galanga
Disusun Oleh :
Nama : Novia Eka Puriani
NIM : 201610410311150
Kelompok : 6 (Enam)
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari Tabel tersebut terlihat dua komponen senyawa kimia terbesar yang terkandung
dalam minyak atsiri kencur yaitu Etil sinamat (65,98%) dan Etil p-metoksi sinamat (23,65
(Lely, N. and Rahmanisah, D.2017).
2.2 Metode Ekstraksi
Ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa cara, pembagian metode ekstraksi
menurut Ditjen POM (2000) yaitu :
2.2.1 Cara dingin
a. Maserasi
Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan perendaman
dan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Cairan
penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat
aktif yang akan larut, karena adanya perbedaan kosentrasi larutan zat aktif didalam sel dan
diluar sel maka larutan terpekat didesak keluar. Proses ini berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan didalam dan diluar sel. Cairan penyari yang
digunakan dapat berupa air, etanol, metanol, etanol-air atau pelarut lainnya. Remaserasi
berarti dilakukan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan
seterusnya. Remaserasi berarti dilakukan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan
maserat pertama, dan seterusnya. Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara
pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana yang mudah diusahakan (Ditjen POM,
2000).
b. Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Proses perkolasi terdiri dari tahapan
pengembang bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya
(penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) (Ditjen
POM, 2000).
2.2.2 Cara panas
a. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur tititk didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik
(Ditjen POM, 2000).
b. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang pada umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dan dan jumlah pelarut relatif
konstan dengan adanya pendingin balik (Ditjen POM, 2000).
c. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur yang
lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 C.
d. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik didih
air, yakni 30 menit pada suhu 90-100 C (Ditjen POM, 2000).
BAB 3
ALAT , BAHAN dan PROSEDUR KERJA
3.1.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Serbuk rimpang kencur 400 g
2 Etanol 96% 4L
3 Cab-o-sil 20 g
Didiamkan semalam ad
Ekstrak disimpan di botol
kering
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Haryudin, W., & Rostiana, O. (2016). Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia
galanga L.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 19(2), 109-116.
Ibrahim H. (1999) Kaempferia galanga L. Medicinal and poisonous plants. Plant Resources
of South-East Asia.; 12(1): 334-335.
Lely, N., dan Rahmanisah, D., 2017. Uji Daya Hambat Minyak Atsiri Rimpang Kencur
(Kaemferia galangal L) Terhadap Trichophyton Mentagrophytes dan Trichophyton
Rubrum. Jurnal Penelitian Sains, 19(2).
Rukmana Ibrahim, 2013, Kencur, Yogyakarta, kanisius