Disusun Oleh :
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melipatkan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Keperawatan Maternitas
yang di bimbing oleh . dengan judul “Konsep Asuhan Keperawatan Ibu
Hamil”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarnakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
11 januari 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2
2.7 Nutrisi Ibu Hamil & Janin Yang Ada Dalam Kandungan.............. 31
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 64
3.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 66
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hamil ?
2. Apa itu konsepsi dan nidasi ?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi kehamilan ?
4. Apa saja tanda-tanda kehamilan?
5. Bagaimana cara menentukan masa gestase ?
6. Bagaimana cara menentukan tafsiran berat janin?
7. Apa saja nutrisi ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan ?
8. Masalah apa saja yang sering terjadi pada trimester I , II dan III
1
9. Apa saja adaptasi fisiologis dan psikologis pada ibu hamil ?
10. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil
C. Tujuan Masalah
1. Mampu memahami definisi hamil.
2. Mampu memahami perbedaan antara konsepsi dan nidasi.
3. Mampu memahami tentang anatomi dan fisiologi kehamilan
4. Mampu mengetahui tentang tanda-tanda kehamilan
5. Mampu menentukan masa gester pada ibu hamil
6. Mampu menentukan tafsiran berat janin
7. Mampu mengetahui nutrisi apa saja yang dibutuhkan ibu hamil dan
janin dalam kandungan
8. Mampu mengenali masalah yg sering terjadi pada fase trimester I,
II, III
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi (fertilized egg) ke dalam endometrium. Sel telur yang
telah dibuahi (zygote) akan segera membelah menjadi blastomer. Pada hari
ketiga 16 blastomer disebut morula. Pada hari ke-4 di dalam morula akan
terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
B. Proses
Setiap kehamilan harus ada spermatozooa, ovum, pembuahan ovum
(konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi.
1. Sel telur ( ovum )
Pertumbuhan embrional yang kelak menjadi ovum terjadi di genital
ridge
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah :
a) BBL :750.000
Oogenia
4
Pematangan pertama ovum
5
spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium
membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertama.
Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua
spermatosit kedua, spermatosit kedua membelah dua lagi tetapi dengan
hasil bahwa dua spermatid masing-masing memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini
kemudian tumbuh spermatozoa.
3. KONSEPSI
Ovum dilingkari oleh zona pellusida. Di luar zona pellusida im
ditemukan sel-sel korona radiata, dan di dalamnya terdapat ruang
perivitellina, tempat benda-benda kutub. Bahan-bahan darl sel-sel
korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran-saluran halus
di zona pellusida. Jumlah sel-sel korona radiata di dalam Ovum yang
dilepas oleh ovarium disapu o1eh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria
infundibulum ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke
arah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovarium mempunyai diameter
100″ (0,1 mm).
Ditengah-tengahnya dijumpai nukleus yang berada dalam metafase
pada pembelahan pernatangan kedua, terapung-apung dalam
sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni vitellus. Vitellus ini
mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino.
Perjalanan ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum
hanya dilingkari oleh zona pellusida pada waktu berada dekat pada
perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya
terjadi. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses
kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah
itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat
tidak dapat dilintasi lagi oleh spermatozoa lain. Spermatozoa yang
telah masuk ke vitellus kehilangan membran nukleusnya yang tinggal
hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa ke dalam vitellus
membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk
6
pembelahan-pembelahannya. Sesudah anafase kemudian, timbul
telofase, dan benda kutub (polar body) kedua menuju ke ruang
perivitellina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang
haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah
kromosom yang haploid.
Kedua pronukleus dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot
yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia
terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom
kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y. Sesudah pembelahan
kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom
serta I kromosom X, dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom
serta I kromosom X atau 22 kromosom otosom serta I kromosom Y.
Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom
serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin wanita,
sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I kromosom Y
akan tumbuh sebagai seorang janin pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah
pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma
ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah
pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya
berjalan dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok
sel-sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium
morula. Energi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitellus, hingga
volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula.
Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan perkataan
lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini
hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis
tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri
oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi
tuba.
7
4. BLASTULASI NIDASI
Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka
akan terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar
dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga disebut blastula,
rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut
blastulasi.
Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan
berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke
dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-
apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi
embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat
berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo
pada endometrium uterus. Setelah memasuki uterus, mula mula
blastosis terapumg –apung di dalam lumen uterus. Kemudian 6-7 hari
setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan dinding
uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjtnya. Peristiwa
terpautnya antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi
(Yatim, 1990: 136)
5. Gastrulasi
Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai
dilanjutkan dengan tahap gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke
15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis bagi
embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang dinamis
karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan
pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel
yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk
melakukan interkasi yang bersifat merangsang dalam
pembentukansistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3
lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm
disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.
8
Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi
pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan
sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan
susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan
6. Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan
gastrula atau disebut juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah
bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm dan
endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang
tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif.
Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada
tiap bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya
akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi
ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada
daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon
(otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung
neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal
saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung
mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka,
bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan
alat urogenitalia.
7. Organogenesis
Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive
yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki
bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi
dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8.
Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan
system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut
fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000).
9
8. Plasentasi
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili
korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah
desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi
halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
- nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke
janin
- ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari
janin ke ibu.respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
- alat pembentuk hormone (Endokrin)
- alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
- Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin,
dari sang ibu
10
Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat kehamilan yaitu:
a. Sistem Reproduksi dan Payudara
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi dan
payudara adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
Uterus meningkat dari ukuran sebelum hamil sebesar 5 -10 cm
menjadi 25-36 cm. ukuran uterus meningkat hingga 5-6 kali lipat,
kapasistasnya meningkat 3000-4000 kali lipat dan beratnya meningkat
20 kali lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir kehamilan panjang
semua sel otot di uterus meningkat hingga 10 kali lipat dari ukuran
sebelum kehamilan. Begitu uterus mengembang ke atas dan
meninggalkan pelvis, uterus tidak lagi menjadi organ pelvis melainkan
organ abdominal (Kisner, et al., 2017).
2. Serviks Uteri
Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga
serviks menjadi lebih lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan
serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa. Glandula cervikalis
mensekresikan lebih banyak mucus dan plak yang akan menutupi
kanalis cervikalis. Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk
menutup kanalis cervikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi
genital yang meluas ke atas. Menjelang akhir kehamilan kadar
hormone relaxin memberikan pengaruh perlunakan kandungan
kolagen pada serviks (Yulianti, et al., 2009).
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna dan isthmus uteri. Segmen bawah
lebih tipis dibanding segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi
selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan
segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks bagian
11
bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi
(Yulianti, et al., 2009).
4. Kontraksi Braxton-Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri
disepanjang kehamilan. Kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam
plasenta (Yulianti, et al., 2009).
5. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon
estrogen.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick.
Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah, PH 3,5-6
merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja
laktobaci achidophilus (Yulianti, et al., 2009).
6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm lalu mengecil
setelah plasenta terbentuk.
7. Mamae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin,estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu
keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih
disebut colostrum. Perubahan pada payudara disebabkan oleh kadar
estrogen, progesteron, laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi
hormonal menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah
dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran
payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami
khususnya oleh primigravida pada kehamilan minggu ke- 4.
12
b. Sistem Endokrin dan Perkemihan
1. Sistem Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron. Estrogen merupakan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan fetus, pertumbuhan payudara,
retensi air dan natrium serta pelepasan hormon hipofise. Progesteron
mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi
jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus dan
alveoli serta perubahan sekretorik dalam payudara.
Perubahan endokrin lainnya yaitu sekresi kelenjar hipofise
umumnya menurun, dan penurunan ini akan meningkatkan sekresi
semua kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan
adrenal).
2. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing
(berkemih). Frekuensi berkemih yang meningkat juga akibat
peningkatan aliran ginjal sampai 80% (Lescher, 2014).
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila
kepala janin mulai turun 6 kebawah pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan
kembali. Disamping sering kencing, terdapat pula poliuria. Poliuria
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah diginjal, sehingga
filtrasi di glumerulus juga meningkat sampai 69 %.
c. SistemPencernaan,Musculoskeletal,Kardiovaskuler dan Integument
1. Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual
(nausea) atau muntah (vomitus) yang terjadi pada saat bangun tidur.
Penyebabnya secara pasti tidak diketahui namun kemungkinan besar
akibat reaksi terhadap peningkatan hormon yang mendadak. Ketika
13
kehamilan berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus
yang membesar. Apendiks biasanya bergeser kearah atas dan agak
kelateral dan seringkali dapat mencapai pinggang kanan. Pada sekitar
15%- 20% wanita hamil, herniasi bagian atas lambung (hiatus hernia)
terjadi setelah bulan ketujuh atau kedelapan kehamilan. Keadaan ini
disebabkan pergeseran lambung keatas, yang menyebabkan hiatus
diafragma melebar. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita
multipara, wanita yang gemuk, atau wanita yang lebih tua.
2. Sistem Musculoskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita
hamil, menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah.
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut, 7 dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
(realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan.
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat
gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen. Menjelang
akhir kehamilan banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh
yang khas (lordosis). Demikian pula pada jaringan ikat dan persendian
panggul akan melunak dalam mempersiapkan persalinan. Sikap tubuh
lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi
uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih
tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian
tubuh belakang karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam
kandungan yang 8 dapat mempengaruhi postur tubuh. Bayi yang
semakin membesar selama kehamilan meningkatkan tekanan pada
daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan dapat mengakibatkan
edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan hormonal akibat
retesi cairan Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati
14
rasa, dan lemah kadang kala dialami pada anggota tubuh bagian atas
sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus
ulnaris dan medianus.
3. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi
istirahat meningkat sekitar 10-15 denyut permenit, akibat diafragma
semakin naik terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke
atas, sehingga apeks jantung agak kelateral dari posisinya. Perubahan-
perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan
otot-otot abdomen dan konfigurasi abdomen dan toraks. Peningkatan
volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak kurang
lebih 40-50% diatas normal. Peningkatan volume darah terjadi pada
minggu ke-32 kehamilan untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi
janin dan kebutuhan nutrisi (Lescher, 2014).
4. Sistem Integument
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering
terjadi sejak akhir bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat
melanocyt 9 stimulating hormone (MSH) yang merupakan
perangsangan estrogen dan progesterone. Perubahan kulit timbul pada
trimester II dan III karena melanocit yang menyebabkan warna kulit
lebih gelap. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas dan payudara akibat peregangan
kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat
dicegah tapi dapat diobati setelah persalinan.
15
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid
terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan akan terjadi, dengan memakai rumusNeagie: HT –3 ( bulan
+ 7).
b. Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulanpertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness”.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia(tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkankesulitan untuk
buang air besar.
16
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
j. Epulis Suatu hipertrofi papilla ginggivae(gusi berdarah).
Sering terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
17
Uterusmengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi
tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-
Hickstidak ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik.Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human
chorionic gonadotropinpada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan
diagnosa kehamilan sedini mungkin.
18
2.5 Cara menentukan masa gestase
1. Rumus Naegle
Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir( HPL, EDC=
Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita
dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus
Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari.
HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir seorang wanita sebelum hamil.
cara menentukan HPHT adalah dengan melakukan anamnesis pada ibu
secara tepat karena terjadi kesalahan, maka menentukan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. haid terkhir tersebut harus normal, baik dari
lamanya maupun dari banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan adalah sebagai berikut.
a. Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil.
b. Apakah pada tanggal tersebut sudah bersih atau masih baru keluar darah
haidnya.
c. Berapa lama menstrusasinya.
d. Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit maka kemungkinan
sudah terjadi nidasi).
HPHT yang tepat adalaah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah
menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi seperti yang
biasa.
19
TP adalah tanggal taksiran perkiraan persalian ibu. bisa ditentukan setelah
HPHT didapatkan. Berikut rumus yang digunakan:
: 34 – 36mg
20
Jika dari TP:
Dihitung secara rinci hari-hari yang belum dilalui secara mundur dimulai
dari TP sampai tanggal waktu perhitungan, kemudian mengurangi dari 40
minggu (bulan aterm) dengan hasil hitungan.
Contoh: HPHT : 15 juli 2007,
1) Menghitung TP = HPHT : hari ditambah 7, bulan dikurang 3, dan tahun
ditambah 1. atau hari ditambah 7, bulan ditambah 9 tahun tetap.
Contoh : 15 - 07 – 2007 15 – 07- 2007
+7 -3 +1 +7 +9 +0
3) Mengurangi minggu aterm (40 minggu) dengan hasil hitungan nomor (2)
UK = 40 – 4 atau UK = 40 – 5 :. UK = 34 – 36 mg
= 36 mg = 35 mg
2. Gerakan Pertama Fetus
21
Diperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada usia kehamilan 16
minggu terdapat perbedaan. namun perkiraan ini tidak tepat karena
perbedaan merasakan gerakan antara primigravida dengan multigravida.
pada primigravida biasanya dirasakan pada usia 18 minggu, sedangkan
pada multigravida sekitar 16 minggu.
3. Palpasi Abdomen
Palpasiabdomen dapat menggunakan :
a. Rumus Bartholomew
b. Rumus Mc Donald
c. PalpasiLeopold
Selama kehamilan tubuh ibu hamil bekerja lebih keras, detak jantung
dan tingkat pernapasan akan lebih cepat.
Hormon dapat membuat payudara menjadi lebih lembut ketika
disentuh, dan menjadi lebih besar dan lebih berat.
Rahim akan mendapatkan lebih besar dan memberikan tekanan pada
kandung kemih sehingga buang air kecil (buang air) manjadi lebih
sering dengan kata lain lebih sering kebelet kencing.
Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang
rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak
menduga kalau dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika
usia janin sudah menginjak waktu lebih dari satu bulan. Sementara itu,
jika mereka tidak sadar sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi
berbagai macam makanan serta obat yang bisa sangat.merusak rentan
keguguran perkembangan bayi dalam kandungan.
Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama
menstruasi terakhir.Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba
fallopi dan menempel ke dinding uterus.
Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
22
Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai
terbentuk. Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel
darah. Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm
dengan kepala yangbesar.
Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkait.
Aktivitas otak sangat tinggi.dinding uterus (endometrium).
- Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester 1
Ovarium
Tuba falopi
Vagina
Sistem perkemihan
Sistem integument
Sistem imunitas
Sistem kardiovaskular
Sistem pernafasan
Sistem pencernaan
Payudara
Perubahan psiklogis
23
adaln 2 kg/bulan. Personal hygiene harus selalu dijaga selama kehamilan,
mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi meningkat (Keringat).
Kebersihan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian
dibilas denga air bersih Kebutuhan eliminasi Pada trimester 1 ibu
cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung kemih
sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus
menurun sehingga terjadi konstipasi.
Kebutuhan seksual: Libido menurun karena sering mual dan muntah.
Istirahat dan tidur : Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan
baik guna menunjang kesehatan ibu dan janin.
Periksa kehamilan : Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang
denga interval 4 minggu.
24
a. Perdarahan pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk
tanda - tanda vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperatur)
b. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati,
komplikasi lain perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika muntah.
c. Mola
Penanganan : Jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi
uterus, dan lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
d. Sakit kepala hebat
Penanganan : Jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang
ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
e. Penglihatan kabur
Penanganan : Jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang
ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
3. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Penyebab kematian janin dalam rahim :
o Kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes
melitus
o Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
o Terjadi simbol tali pusat
o Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
o Kehamilan dengan perdarahan
o Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
4. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
o Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami
pengrusakan diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak bawah
25
kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan hasil
lewat waktu
o Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat
menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahirannya.
o Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam
rahim
o Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat
memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih besar
o Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan
operasi persalinan
o Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan
dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio
sesarea.
5. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
o Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg
untuk sistolik 15 mmHg untuk diastolik dengan interval pen gukuran
selama 6 jam
o Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-
+2
o Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
o Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
26
o Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
dibagian daerah perut atas
1. Rumus McDonald
Kandung kemih ibu hamil sebaiknya dalam keadaan kosong ketika diukur,
artinya sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu sebelum melakukan
pengukuran SFH dan AG.
27
Angka SFH seharusnya sama dengan usia kandungan ibu (dalam hitungan
minggu). Jadi SFH ibu akan menunjukkan 23 cm ketika usia kehamilan 23
minggu.
2. Rumus Johnson
Huruf X merupakan variabel angka yang sudah ditetapkan dalam rumus ini
dan menggambarkan posisi janin di dalam rahim sang ibu. Untuk mengetahui
secara pasti apakah bagian tubuh janin sudah masuk panggul
X=13 jika bagian tubuh janin (biasanya kepala) belum masuk panggul
28
USIA KEHAMILAN (DALAM TASFIRAN BERAT JANIN (DALAM
MINGGU) GRAM)
8 1
9 2
10 4
11 7
12 14
13 23
14 43
15 70
16 100
17 140
18 190
19 240
20 300
21 360
22 430
23 501
24 600
29
25 660
26 760
27 875
28 1005
29 1153
30 1319
31 1502
32 1702
33 1918
34 2146
35 2383
36 2622
37 2859
38 3083
39 3288
40 2462
41 3597
42 3685
30
Tabel tersebut hanya merupakan gambaran ideal, sedangkan janin yang
memiliki berat di bawah atau di atas angka tersebut belum tentu tumbuh tidak
normal di dalam rahim ibu.
2.7 Nutrisi ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan
Saat ibu hamil makan, nutrisi akan diserap, kemudian melalui peredaran
darah menuju plasenta yang kemudian akan diserap oleh bayi. Asupan nutrisi
pada masa kehamilan harus bervariasi serta mengandung protein, karbohidrat,
lemak, aneka vitamin dan mineral, asam folat, dan zat besi.
a) Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi ibu dan bayi, dapat
ditemukan pada nasi, umbi-umbian, kentang, singkong, serta aneka
makanan manis.
b) Protein yang dibutuhkan pada masa kehamilan sangat bervariasi dan
meningkat seiring dengan usia kehamilan. Sumber protein yang
berasal dari hewan dapat diperoleh pada daging merah, unggas,
olahan susu, dan makanan laut, sedangkan sumber protein non-
hewani paling banyak berasal dari kacang-kacangan semisal tahu,
tempe dan polong-polongan
31
c) Lemak diperlukan sebagai cadangan energi dan membantu
penyerapan vitamin A,D,E dan K. Lemak esensial tidak dapat dibuat
oleh tubuh, sehingga harusdiperoleh dari makanan, yaitu asam
linoleate dan alfa linolenat, mengandung omega 6 dan omega 3 yang
bersumber dari kacang kedelai, minyak jagung, minyak bunga
matahari, sayuran hijau, dan aneka kacang-kacangan, seperti biji
Chia, biji Flax. Komponen lemak esensial ini berguna untuk
mendukung pertumbuhan bayi dan perkembangan otak.
d) Zat besi selama masa kehamilan berguna untuk membentuk
hemoglobin, yaitu protein pada sel darah merah yang berfungsi
mengangkut oksigen menuju seluruh organ dan jaringan tubuh pada
ibu dan janin, terutama pada trimester awal kehamilan. Beberapa
sumber makanan yang mengandung zat besi diantaranya, sayuran
berwarna hijau tua, gandum , buah serta daging merah
e) Vitamin C, yang dapat ditemukan pada aneka buah dan sayur, dapat
membantu penyerapan zat besi yang bersumber dari sayuran
f) Asam folat direkomendasikan selama kehamilan berfungsi untuk
pembentukan struktur vital dan saraf Bahkan, konsumsi asam folat
sudah direkomendasikan sejak dini sebelum kehamilan atau saat
merencanakan kehamilan. Makanan sumber asam folat dapat
ditemukan pada sayuran hijau,kacang-kacangan, buah sitrus, roti,
sereal, pasta, nasi dan tepung dengan fortifikasi/penambahan asam
folat didalamnya.
g) Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid yang berperan
dalam menjaga kehamilan dan tumbuh-kembang janin. Seorang Ibu
hamil yang kekurangan yodium memiliki risiko keguguran,
persalinan prematur, dan kelainan bawaan pada janin. Selain itu,
seorang anak yang lahirdari ibu dengan kekurangan yodium dapat
mengalami retardasi mental, pertumbuhan terhambat, serta gangguan
kemampuan bicara dan pendengaran. Sumber yodium banyak
32
terdapat pada produk susu (keju &yogurt),rumputlaut, kerang, ikan,
daging, garamberyodium, dan telur.
33
obatan tertentu dapat menuju peredaran darah bayi melalui plasenta.
Hal tersebut menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan
saraf, gangguan belajar, bahkan dapat menyebabkan kematian janin.
34
Masalah lain yang pasti terjadi adalah sering BAK. Hal ini
disebabkan pembesaran rahim yang menekan kandung kemih.
Meskipun kurang nyaman, namun ibu tetap dianjurkan banyak minum
air putih. Cara mengurangi keluhan tersebut adalah dengan menghindari
minuman yang mengandung diuretik alami seperti teh dan senam kegel.
Gerak peristaltik usus yang melambat dapat menyebabkan masalah
kehamilan yaitu sembelit. Makanan yang berada di usus besar dalam
waktu lama akan mengeras karena banyak air yang diserap kembali.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda dianjurkan mengonsumsi
makanan berserat.
2. Masalah Kehamilan Trimester 2
Rahim yang terus membesar menyebabkan punggung menahan
beban berat. Akibatnya, ibu mengeluh sakit punggung. Sebaiknya
hindari duduk dan berdiri terlalu lama karena posisi tersebut
menyebabkan tumpuan beban di punggung. Anda juga dapat melakukan
kompres panas dan dingin di punggung selama 10-15 menit.
Pembesaran perut juga menyebabkan masalah kehamilan berupa
gatal-gatal karena peregangan. Gatal-gatal ini akan meninggalkan bekas
kurang baik jika digaruk. Oleh sebab itu, hindari menggaruk area yang
gatal. Sebagai gantinya, lakukan kompres hangat dan beri taburan
bedak anti gatal.
Hiperpigmentasi pada beberapa area tubuh seperti wajah dan perut
membuat ibu kurang nyaman. Pasalnya, hal tersebut dianggap
mengurangi kecantikan ibu. Gunakan pelindung dari bahan alami yang
tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan janin serta hindari sinar
matahari langsung secara berlebihan.
Ibu mungkin akan mengalami kram kaki dan varises sebagai
masalah kehamilan yang lain. Lakukan olahraga teratur untuk
melancarkan peredaran darah sehingga kram dan varises berkurang.
Tinggikan kaki saat tidur dan hindari duduk bersilangan atau kompres
dengan air hangat.
35
3. Masalah Kehamilan Trimester 3
Rahim yang terus membesar dapat menekan diafragma sehingga
ibu merasa sesak. Hindari membawa beban berat yang dapat
memperparah keluhan tersebut. Latihlah diri Anda untuk bernafas
dalam secara teratur. Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan oksigen
sekaligus membuat relaksasi otot pernafasan. Tidur miring kiri dan
olahraga ringan juga dapat membantu mengurangi keluhan sesak nafas.
Pada trimester ketiga ini sebagian ibu akan mengalami bengkak
kaki. Bengkak disebabkan penumpukan cairan yang terjadi secara alami
selama kehamilan berlangsung. Bengkak kaki akan semakin parah
apabila peredaran darah kurang lancar. Oleh karena itu, letakkan kaki
lebih tinggi dari tubuh agar peredaran darah balik berjalan lancar.
Keluhan sering kencing dan sulit buang air besar kembali menjadi
masalah kehamilan pada masa akhir kehamilan. Cara mengatasinya
sama dengan trimester pertama. Jangan sekali-kali menahan kencing
atau BAB agar keluhan tidak menjadi parah.
36
menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan
peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan
fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap
regangan dan distensi. Hipertrofi miometrium juga disertai dengan
peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik.
Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gr. Menjadi 1000 gr
saat akhir kehamilan (40 minggu). Pembesaran ini di sebabkan oleh
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hipertofi dari otot-
otot rahim, dan perkembangan desidua dan pertumbuhan janin.
Pada Trimester III (> 28 minggu) dinding uterus mulai menipis dan
lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat
diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang
menjadi segmen bawah rahim. Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi
penurunan janin ke bagian bawah rahim, hal ini disebabkan melunaknya
jaringan- jaringan dasar panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari
otot rahim dan kedudukan bagian bawahrahim.
b. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan
adalah menjadi lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah
dalam serviks bertambah dan karena timbulnya oedema dari
serviks dan hiperplasia serviks. Pada akhir kehamilan, serviks
menjadi sangat lunak dan portio menjadi pendek (lebih dari
setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh
satu jari.
c. Vagina
Pada Trimester III, estrogen menyebabkan perubahan pada
lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot membesar, vagina lebih
elastis yang memungkinkan turunnya bagian bawah janin
(Indrayani, 2011).
d. Ovarium
37
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat
perkembangan dari korpus luteum (Hani,2011).
e. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan
oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar). Adanya chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang
pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai
perubahan metabolic yang mengiringinya (Asrinah dkk , 2015)
2. Sistem pencernaan
a. Mulut dan Gusi
Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatnya aliran
darah ke rongga mulut, hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler
gusi sehingga terjadioedema.
b. Lambung
Estrogen dan HCG meningkat, dengan efek sampingg mual dan
muntah-muntah. Perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus (mengidam),
juga akibat peningkatan asam lambung.
c. Usus Halus dan UsusBesar
Tonus otot- otot saluran pencernaan melemah sehingga
motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran
makanan. Reasorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan
obstipasi.
3. Sistem perkemihan
Ureter membesar, tonus otot- otot saluran kemih menurun akibat
pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering, laju filtrasi
meningkat. Dinding saluran kemih bisa tertekan oleh perbesaran uterus,
menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar
38
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun, namun ini
dianggapnormal.
4. Sistem kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami
hipertrrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung.
Kecepatan darah meningkat (jumlah darah yang dialirkan oleh jantung
dalam setiap denyutnya) sebagai hasil dari peningkatan curah jantung. Ini
meningkatkan volume darah dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan
ibu untuk pertumbuhan janin (Asrinah dkk, 2015).
5. Sistem integument
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormon lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi
pada striae gravidarum livide,atau alba, aerola mamae, papilla mamae,
linea nigra, chloasmagravidarum. Setelah persalinan hiperpigmentasi
akan menghilang.
6. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk bisa
memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma akibat
dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat,
ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.
7. Metabolisme
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga. Kesimbangan asam basa mengalami
penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145mEq per liter disebabkan
adanya hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin.
39
Kebutuhan protein perempuan hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 gr/kgBB atau
sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapatkan dari karbohidrat,
lemak, dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil. Berat badan
ibu hamil bertambah (Asrinah dkk, 2015).
b) Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
Perubahan Psikologis pada trimester ke-3, yaitu :
- Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
- Merasa tidak menyenangkan ketika bayi bayi tidak lahir tepatwaktu.
- Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akankeselamatann
40
2.10 Asuhan Keperawatan pada ibu hamil
ANTENATAL CARE
Kasus :
Pada hari ini jam 08.00 seorang perempuan hamil anak pertama mengaku
hamil 36 minggu, datang ke Puskesmas mau periksa hamil, mengeluh
sering bak/buang air kecil.
No.Reg : 223489
Nama Pengkaji :
ANTENATAL CARE
41
I. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
A. Identitas Klien : (Data Subjektif )
B. Riwayat Kesehatan :
Keluhan utama saat pengkajian : Klien mengatakan sering buang air kecil dan
Keluhan utama saat masuk rumah sakit : Klien datang ke Poli KIA pada hari
selasa
42
C. Riwayat Kehamilan Sekarang :
Paritas : G1 P0 A0
Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : Tablet Besi (Fe), klien tidak
mengkonsumi jamu.
Immunisasi :
43
1. - - - - - - - - - -
Hipertensi dll.
Riwayat penyakit menular : Klien mengatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu : Klien mengatakan sangat
44
dengan lancar tidak ada
halangan apapun.
Riwayat KB terakhir
Jenis kontrasepsi :-
Lamanya :-
Rencana persalinan
Penolong : Bidan
Kebiasaan hidup
sejenisnya.
Adat istiadat selama hamil : Mengikuti tradisi jawa (4 bulanan dan 7 bulanan).
45
c. Porsi/Jumlah : 1 piring
d. Keluhan : Tidak ada keluhan
e. Makanan yang dipantang : Tidak ada makanan yang dipantang
f. Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi terhadap makanan
g. Suplemen yang dikonsumsi : Suplemen tablet besi (Fe)
1.2 Minum
46
jarang berolahraga, bila bekerja terlalu berat klien merasa
Komatus :( )
2. Tanda-tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5oC
Respirasi : 20 x/menit
3. Antropometri
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan sebelum hamil : 55 kg
Berat badan sekarang : 58,8 kg
Indeks Masa Tubuh/IMT : 20,6
4. Kepala
Rambut : Bersih () Kotor ( )
47
Rontok ()
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
- Bibir
48
- Gusi
- Gigi
Jumlah : 32 buah
Lubang : ada ( ) tidak ()
Ompong : ada ( ) tidak ()
Gigi palsu : ada ( ) tidak ()
5. Leher
6. Dada
Pergerakan nafas : Normal, tidak ada retrkasi diding dada
Bunyi nafas : Suara nafas normal, bunyi vesikuler
Bunyi jantung : Suara jantung normal, bunyi BJ1 Lup BJ2 Dup
Irama jantung : Teratur, tidak ada kelainan
Payudara
49
Benjolan : ada ( ) tidak ada ()
7. Perut :
Luka bekas operasi : ada ( ) tidak ()
Luka parut : ada ( ) tidak ()
TFU menurut MC Donald : 28 cm
Tafsiran Berat Janin : (28 - 12) x 155 = 2480 gr
Palpasi
melenting (bokong)
Leopold III : Bagian terbawah ibu teraba bulat, keras, melenting dan
irama teratur
8. Ekstrimitas atas
Bentuk : Simetris () Asimetris ( )
Oedema : Ada ( ) Tidak ada ()
Kuku jari : Bersih () Kotor ( )
9. Ekstrimitas bawah
50
Bentuk : Simetris () Asimetris ( )
Oedema : Ada ( ) Tidak ada ()
Kuku jari : Bersih () Kotor ( )
Varices : Ada ( ) Tidak ()
Reflek patella : Positif () Negative ( )
10. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia eksterna
Vulva/vagina :-
Pembesaran kel. Bartholini : Ada ( ) Tidak ()
Pembuluh skene mengeluarkan darah/nanah : Ada ( ) Tidak ()
Pembengkakan : Ada ( ) Tidak ()
Pengeluaran cairan : Ada ( ) Tidak ( )
b. Genetalia interna
Vulva/vagina : -
Pendataran : Ada ( ) Tidak ( )
Portio : Lunak ( ) Kaku ( )
Pembukaan : - cm
Ketuban : positif ( ) negative ( )
H. Data Psikologis
Status emosi : stabil ( ) labil ()
Pola koping : positif () negatif ( )
Pola komunikasi : terbuka () tertutup ( )
Konsep diri
Gambaran diri : baik () buruk ( )
Peran diri : baik () buruk ( )
Ideal diri : baik () buruk ( )
Harga diri : baik () buruk ( )
51
Identitas diri : baik () buruk ( )
I. Data Social
Dengan keluarga dan tetangga : Klien mengatakan berhubungan baik dengan
keluarga dan tetangga sekitar rumah.
Dengan petugas : Klien mengatakan senang dengan pelayanan yang diberikan
fasilitas kesehatan dan berhubungan baik dengan petugas.
Dengan sesama pasien : Klien mengatakan berhubungan baik dengan pasien yang
mengikuti pelayanan di faskes terutama dengan pasien ibu hamil.
J. Data Spiritual
Ketaatan beragama : Klien beragama islam dan klien sering melakukan ibadah
solat 5 waktu.
Keyakinan terhadap penyembuhan : Klien mengatakan selalu berdoa untuk selalu
diberikan kesehatan untuk dirinya dan janin yang ada di dalam kandungannya.
K. Data Penunjang
L. Data Therapi
52
-
2. Analisa Data
No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah
1. Ds : Klien mengatakan takut
Kehamilan
persalinan
Do :
Perubahan Psikologis
Klien
tampak cemas.
Klien
merasa khawatir.
TTV
Kurang terpapar informasi
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36.5oC
DJJ : 143x/mnt
Kekhawatiran mengalami
Usia
kegagalan
kehamilan 36 minggu.
Ansietas
2. Ds : Klien mengatakan belum Defisit
Kehamilan
Pengetahuan
mengetahui secara penuh
53
tentang kesehatan selama
Do :
Klien
tampak bertanya
Klien Defisit pengetahuan
merasa bingung
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36.5oC
DJJ : 143 x/mnt
Usia
kehamilan 36 minggu.
54
persalinan yang tindakan keperawatan yang menenangkan. menenangkan adalah dasar
semakin dekat selama 1 x 20 menit terpadu yang mendukung
diharapkan cemas klien klien dalam mengatasi
dapat berkurang cemas.
Perasaan adalah nyata dan
Kriteria Hasil :
Pahami rasa membantu pasien untuk
takut/ansietas pasien terbuka sehingga dapat
Kl
perilaku pasien. mendiskusikan dan
ien mampu
menghadapinya.
mengidentifikasi dan
Identifikasi masalah
megungkapkan gejala
spesifik akan
cemas.
meningkatkan kemampuan
M
Kaji tingkat ansietas individu untuk
engidentifikasi,
dan diskusikan menghadapinya lebih
mengungkapkan dan
penyebab bila realistis.
menunjukkan teknik
mungkin. Dukungan yang terus
untuk mengontrol
menerus mungkin
cemas.
membatu pasien
Vi
mengurangi ansietas/rasa
tal sign dalam batas Temani atau atur
takut ke tingkat yang dapat
normal. supaya ada seseorang
diatasi.
P bersama pasien
Sebagai indicator awal
ostur tubuh, ekspresi sesuai indikasi.
dalam menentukan
wajah, bahas tubuh dan
intervensi selanjutnya.
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan. Kaji ulang keadaan Agar pasien merasa
umum pasien dan diterima.
TTV.
Berikan waktu
55
pasien untuk
mengungkapkan
masalahnya dan
dorongan ekspresi
yang bebas, misalnya
rasa marah, takut,
dan ragu.
Berikan penjelasan
pada pasien tentang
penyakitnya.
Jelaskan semua
prosedur dan Dapat mengurangi rasa
Diskusikan perilaku
koping alternative
dan teknik
Ketidaktahuan dan
pemecahan masalah.
kurangnya pemahaman
dapat menyebabkan
timbulnya ansietas.
Mengurangi perasaan
cemas.
2. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Kaji pengetahuan Mempermudah dalam
b.d kurang terpapar tindakan keperawatan klien tentang memberikan penjelasan
informasi selama 1 x 20 menit penyakitnya. pada klien.
diharapakan klien Jelaskan tentang
menunjukkan proses penyakit
pengetahuan tentang (tanda dan gejala),
Meningkatkan pengetahuan
identifikasi
56
penyakitnya kemungkinan dan mengurangi
penyebab. Jelaskan
Kriteria Hasil : cemas.
kondisi tentang
klien.
Pa
Diskusikan
sien dan keluarga
perubahan gaya
menyatakan pemahaman
hidup yang mungkin
tentang penyakit,
digunakan untuk
prognosis dan program
mencegah
pengobatan.
komplikasi.
Pa
Diskusikan tentang
sien dan keluarga
terapi dan
mampu melaksanakan
pilihannya. Mencegah keparahan
prosedur yang dijelaskan
Eksplorasi penyakit.
secara benar.
kemungkinan
Pa
sumber yang bisa
sien dan keluarga
digunakan/menduku
mampu menjelaskan
ng.
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.
57
pengalaman yang lebih
pada pasien.
Memanfaatkan pelayanan
kesehatan semaksimal
mungkin dan
meningkatkan aktivitas
pasien terlibat dalam upaya
peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
Tanyakan kembali Meriview hal-hal yang
pengetahuan klien telah dipelajari dan telah
tentang penyakit, dilakukan sebelumnya.
prosedur perawatan
dan pengobatan.
S : 36.5oC
58
I-IV
Hasil :
melenting (bokong).
(ekstermitas).
digoyang (kepala).
59
masuk PAP.
bagian perut.
60
dan klien memahami tentang
persalinan.
cemas.
2. 14 April 2020/ Kurang Mengkaji tingkat pengetahuan
09.00 WIB pengetahuan klien
b.d kurang
Hasil : Klien mengatakan masih
terpapar
informasi
belum mengetahui tentang
61
dan
menerapkannya.
O:
Klien tampak
62
tidak cemas dan tidak takut.
Klien siap
untuk menghadapi proses persalinan.
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36.5oC
Usia
kehamilan 36 minggu
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
14 April Defisit S : Klien mengatakan sudah dapat
2020 / 09.30 pengetahuan b.d
memahami tentang kesehatan
WIB kurang terpapar
informasi
kehamilan dan akan menerapkan
pola
O:
Klien tampak
paham tentang kesehatan kehamilan.
Klien terlihat
sumringah.
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
63
RR : 20 x/mnt
S : 36.5oC
Usia
kehamilan 36 minggu
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis akan menyampaikan saran
yang mungkin
bermanfaat yaitu:
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman pada
kasus dalam memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada usia dini.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan lebih mampu melakukan tindakan segera dan
merencanakan asuhan
kebidanan kehamilan pada usia dini.
a. Bagi Instansi Rumah Sakit
Agar lebih meningkatkan pelayanan dalam menangani kasus
kehamilan pada usia dini, baik dari segi sarana pra sarana, tenaga
kesehatan, maupun penatalaksanaan kasus.
b. Bagi Institusi Pendidikan
64
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses
pembelajaran baik teori maupun praktik. Agar mahasiswa dapat
meningkatkan pegetahuan dan wawasan tentang teori-teori pada
kehamilan.
c. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Keluarga diharapkan teliti dan tanggap berpartisipasi terhadap
kesehatan ibu hamil agar terdeteksi dini bila terjadi kegawatan serta
mengerti tentang bahaya yang timbul selama hamil dan persalinan,
serta mampu memberikan pertolongan pertama serta cepat mengambil
keputusan untuk mencari pertolongan pada tempat pelayanan
kesehatan.
65
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1316/4/Chapter2.doc.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/1a74c91bb21a7c8cec9247a2350820
8e.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-rikadewi-5413-3-
babii.pdf
https://www.academia.edu/35824455/Menghitung_perkiraan_berat_badan_janin
66
https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/fx-dimas-prasetyo/cara-
menghitung-berat-janin
https://id.scribd.com/doc/173780748/Makalah-Usia-Periode
67