Anda di halaman 1dari 71

MAKALAH

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Erna Mesra M.Kes (EM)

Disusun Oleh :

1. Abdurahman Gibran. R 10. Bekti Nurcahyani


2. Adryan Azizul Rifqi 11. Desti Lestari
3. Agum Gumelar 12. Dian Sugiharty
4. Amar Rhmadan 13. Diaz Aida Utami
5. Ana Intan Nurlaila 14. Elsa Fuzianti
6. Anita Dwiastuti 15. Ervina
7. Anna Febriyani 16. Eva Novianti
8. Ari Samsudin 17. Fajrah Annisa. S
9. Aura Jessica Putri

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN D-III KEPERAWATAN TANGERANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melipatkan rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Keperawatan Maternitas
yang di bimbing oleh . dengan judul “Konsep Asuhan Keperawatan Ibu
Hamil”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarnakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

11 januari 2021
Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 3

2.1 Pengertian Hamil............................................................................ 3

2.2 Konsepsi & Nidasi......................................................................... 3

2.3 Anatomi & Fisiologi Kehamilan..................................................... 10

2.4 Tanda-tanda Kehamilan ................................................................. 15

2.5 Cara Menentukan Masa Gestase..................................................... 19

2.6 Cara Menentukan Tafsiran Berat Janin........................................... 27

2.7 Nutrisi Ibu Hamil & Janin Yang Ada Dalam Kandungan.............. 31

2.8 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Trimester I, II, III.................. 34

2.9 Adaptasi fisiologi & Psikologis Pada Ibu Hamil............................ 36

2.10 Asuhan Keperawatan Pada Ibu hamil .......................................... 41

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 64

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 64

3.2 Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 66

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu proses reproduksi yang akan berakhir


dengan kelahiran bayi. Namun tak jarang kehamilan sering berakhir
dengan keguguran. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling
membahagiakan bagi setiap pasangan suami istri yang telah menikah atau
didalam keluarga. Selain itu juga merupakan ancaman bagi setiap wanita
yang disebabkan karena perubahan yang dialami ibu baik perubahan fisik
maupun emosional serta perubahan sosial dalam keluarga (Saifuddin,
2006).

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri


mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan.Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat
kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi,
2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan,
masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan
mengalami berbagai masalah kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hamil ?
2. Apa itu konsepsi dan nidasi ?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi kehamilan ?
4. Apa saja tanda-tanda kehamilan?
5. Bagaimana cara menentukan masa gestase ?
6. Bagaimana cara menentukan tafsiran berat janin?
7. Apa saja nutrisi ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan ?
8. Masalah apa saja yang sering terjadi pada trimester I , II dan III

1
9. Apa saja adaptasi fisiologis dan psikologis pada ibu hamil ?
10. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil

C. Tujuan Masalah
1. Mampu memahami definisi hamil.
2. Mampu memahami perbedaan antara konsepsi dan nidasi.
3. Mampu memahami tentang anatomi dan fisiologi kehamilan
4. Mampu mengetahui tentang tanda-tanda kehamilan
5. Mampu menentukan masa gester pada ibu hamil
6. Mampu menentukan tafsiran berat janin
7. Mampu mengetahui nutrisi apa saja yang dibutuhkan ibu hamil dan
janin dalam kandungan
8. Mampu mengenali masalah yg sering terjadi pada fase trimester I,
II, III

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian hamil


Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis, bukan patologis. Oleh karenannya, asuhan yang diberikan pun
adalah minimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah
dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis
yang tidak terbukti manfaatnya (Walyani,2015). Kehamilan merupakan
transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak
tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu,2013)
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional kehamilan di
definikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Prawirohardjo,2014)

2.2 Konsepsi dan nidasi


A. Pengertian
Konsepsi adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan
sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba, hanya satu sperma yang telah
menglami proses kapasitasi dapat melintasi zona pelusida masuk ke dalam
vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami perubahan sehingga
tidak dapat dilalui sperma lain.

3
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi (fertilized egg) ke dalam endometrium. Sel telur yang
telah dibuahi (zygote) akan segera membelah menjadi blastomer. Pada hari
ketiga 16 blastomer disebut morula. Pada hari ke-4 di dalam morula akan
terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
B. Proses
Setiap kehamilan harus ada spermatozooa, ovum, pembuahan ovum
(konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi.
1. Sel telur ( ovum )
Pertumbuhan embrional yang kelak menjadi ovum terjadi di genital
ridge
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah :

a) BBL :750.000

b) Umur 6-15 :439.000

c) Umur 16-25 :159.000

d) Umur 26-35 :59.000

e) Umur 35-45 :39.000

f) Masa menopause : semua hilang

Urutan pertumbuhan Ovum ( Oogenesis )

Oogenia

Oosit pertama(primary oocyte)

kedua ovum Primary ovarian folliculi

4
Pematangan pertama ovum

Pematangan pada waktu sperma

Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami


perubahan-perubahan pada nukleusnya. Terjadi pula perpindahan dari
oogonium-oogonium ke arah korteks ovarii, hingga pada waktu dilahirkan
korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles. Padanya dapat
dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi, yang
berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti -
oleh sebab yang belum diketahui- sampal folikel itu terangsang dan
berkembang lagi ke arah kematangan. Sel yang terhenti dalam profase
meiosis dinamakan oosit pertama. Oleh rangsangan FSH meiosis
(pembelahan ke arah pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body)
pertama disisihkan dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua
ini berada di dalam sitoplasma yang cukup banyak. Proses pembelahan ini
terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan pertama ovum,
pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoa membuahi ovum.

2. Sel mani ( spermatozoa )


Setelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada tidak
mengalami perubahan Tiap spermatozoa terdiri atas tiga bagian yaitu
kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan
mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik
menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornya
spermatozoon dapat bergerak cepat.
Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari
sel-sel primitif tubulus-tubulus testishingga masa pubertas tiba. Pada
masa pubertas sel spermatogonium tersebut di bawah pengaruh sel-sel
interstisial Leydig mulai aktif mengadakan mitosis, dan terjadilah

5
spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium
membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertama.
Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua
spermatosit kedua, spermatosit kedua membelah dua lagi tetapi dengan
hasil bahwa dua spermatid masing-masing memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini
kemudian tumbuh spermatozoa.
3. KONSEPSI
Ovum dilingkari oleh zona pellusida. Di luar zona pellusida im
ditemukan sel-sel korona radiata, dan di dalamnya terdapat ruang
perivitellina, tempat benda-benda kutub. Bahan-bahan darl sel-sel
korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran-saluran halus
di zona pellusida. Jumlah sel-sel korona radiata di dalam Ovum yang
dilepas oleh ovarium disapu o1eh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria
infundibulum ke arah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus ke
arah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovarium mempunyai diameter
100″ (0,1 mm).
Ditengah-tengahnya dijumpai nukleus yang berada dalam metafase
pada pembelahan pernatangan kedua, terapung-apung dalam
sitoplasma yang kekuning-kuningan yakni vitellus. Vitellus ini
mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino.
Perjalanan ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum
hanya dilingkari oleh zona pellusida pada waktu berada dekat pada
perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya
terjadi. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses
kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah
itu zona pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat
tidak dapat dilintasi lagi oleh spermatozoa lain. Spermatozoa yang
telah masuk ke vitellus kehilangan membran nukleusnya yang tinggal
hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa ke dalam vitellus
membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk

6
pembelahan-pembelahannya. Sesudah anafase kemudian, timbul
telofase, dan benda kutub (polar body) kedua menuju ke ruang
perivitellina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang
haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah
kromosom yang haploid.
Kedua pronukleus dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot
yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia
terdapat 46 kromosom, ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom
kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y. Sesudah pembelahan
kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom
serta I kromosom X, dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom
serta I kromosom X atau 22 kromosom otosom serta I kromosom Y.
Zigot sebagai hasil pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom
serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin wanita,
sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I kromosom Y
akan tumbuh sebagai seorang janin pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah
pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma
ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Segera setelah
pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya
berjalan dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok
sel-sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium
morula. Energi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitellus, hingga
volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula.
Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan perkataan
lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini
hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis
tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri
oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi
tuba.

7
4. BLASTULASI NIDASI
Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka
akan terbentuk rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar
dan berisi cairan. Embrio yang memiliki rongga disebut blastula,
rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan blastula disebut
blastulasi.
Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan
berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke
dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-
apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi
embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat
berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo
pada endometrium uterus. Setelah memasuki uterus, mula mula
blastosis terapumg –apung di dalam lumen uterus. Kemudian 6-7 hari
setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan dinding
uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjtnya. Peristiwa
terpautnya antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi
atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi
(Yatim, 1990: 136)
5. Gastrulasi
Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai
dilanjutkan dengan tahap gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke
15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis bagi
embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang dinamis
karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan
pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel
yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk
melakukan interkasi yang bersifat merangsang dalam
pembentukansistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3
lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm
disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.

8
Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi
pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan
sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan
susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan
6. Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan
gastrula atau disebut juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah
bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm dan
endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang
tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif.
Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada
tiap bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya
akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi
ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada
daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon
(otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung
neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal
saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung
mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka,
bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan
alat urogenitalia.
7. Organogenesis
Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive
yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki
bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi
dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8.
Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan
system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut
fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000).

9
8. Plasentasi
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili
korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah
desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi
halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
- nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke
janin
- ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari
janin ke ibu.respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
- alat pembentuk hormone (Endokrin)
- alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
- Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin,
dari sang ibu

Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali


pusar (Umbilical Cord) yang mengandung dua arteri
umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang
amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk,
menghubungkan embrio dengan dinding trofoblast yang
kelak menjadi tali pusat.

2.3 Anatomi dan Fisiologi Kehamilan

Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh yang dapat


menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil. Kebanyakan dari perasaan
ketidaknyamanan tersebut berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologi
yang berhubungan dengan aspek emosi dalam masa kehamilan (Walsh,
2007).Kehamilan merupakan masa transisi bagi wanita, karena terdapat banyak
perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis (Bobak, et al.,
2005).

10
Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat kehamilan yaitu:
a. Sistem Reproduksi dan Payudara
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi dan
payudara adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
Uterus meningkat dari ukuran sebelum hamil sebesar 5 -10 cm
menjadi 25-36 cm. ukuran uterus meningkat hingga 5-6 kali lipat,
kapasistasnya meningkat 3000-4000 kali lipat dan beratnya meningkat
20 kali lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir kehamilan panjang
semua sel otot di uterus meningkat hingga 10 kali lipat dari ukuran
sebelum kehamilan. Begitu uterus mengembang ke atas dan
meninggalkan pelvis, uterus tidak lagi menjadi organ pelvis melainkan
organ abdominal (Kisner, et al., 2017).
2. Serviks Uteri
Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga
serviks menjadi lebih lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan
serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa. Glandula cervikalis
mensekresikan lebih banyak mucus dan plak yang akan menutupi
kanalis cervikalis. Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk
menutup kanalis cervikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi
genital yang meluas ke atas. Menjelang akhir kehamilan kadar
hormone relaxin memberikan pengaruh perlunakan kandungan
kolagen pada serviks (Yulianti, et al., 2009).
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna dan isthmus uteri. Segmen bawah
lebih tipis dibanding segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi
selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan
segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks bagian

11
bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi
(Yulianti, et al., 2009).
4. Kontraksi Braxton-Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri
disepanjang kehamilan. Kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam
plasenta (Yulianti, et al., 2009).
5. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon
estrogen.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick.
Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah, PH 3,5-6
merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja
laktobaci achidophilus (Yulianti, et al., 2009).
6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm lalu mengecil
setelah plasenta terbentuk.
7. Mamae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin,estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu
keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih
disebut colostrum. Perubahan pada payudara disebabkan oleh kadar
estrogen, progesteron, laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi
hormonal menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah
dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran
payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami
khususnya oleh primigravida pada kehamilan minggu ke- 4.

12
b. Sistem Endokrin dan Perkemihan
1. Sistem Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron. Estrogen merupakan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan fetus, pertumbuhan payudara,
retensi air dan natrium serta pelepasan hormon hipofise. Progesteron
mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi
jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus laktiferus dan
alveoli serta perubahan sekretorik dalam payudara.
Perubahan endokrin lainnya yaitu sekresi kelenjar hipofise
umumnya menurun, dan penurunan ini akan meningkatkan sekresi
semua kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan
adrenal).
2. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing
(berkemih). Frekuensi berkemih yang meningkat juga akibat
peningkatan aliran ginjal sampai 80% (Lescher, 2014).
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila
kepala janin mulai turun 6 kebawah pintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan
kembali. Disamping sering kencing, terdapat pula poliuria. Poliuria
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah diginjal, sehingga
filtrasi di glumerulus juga meningkat sampai 69 %.
c. SistemPencernaan,Musculoskeletal,Kardiovaskuler dan Integument
1. Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual
(nausea) atau muntah (vomitus) yang terjadi pada saat bangun tidur.
Penyebabnya secara pasti tidak diketahui namun kemungkinan besar
akibat reaksi terhadap peningkatan hormon yang mendadak. Ketika

13
kehamilan berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus
yang membesar. Apendiks biasanya bergeser kearah atas dan agak
kelateral dan seringkali dapat mencapai pinggang kanan. Pada sekitar
15%- 20% wanita hamil, herniasi bagian atas lambung (hiatus hernia)
terjadi setelah bulan ketujuh atau kedelapan kehamilan. Keadaan ini
disebabkan pergeseran lambung keatas, yang menyebabkan hiatus
diafragma melebar. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita
multipara, wanita yang gemuk, atau wanita yang lebih tua.
2. Sistem Musculoskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita
hamil, menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah.
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut, 7 dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
(realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan.
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat
gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan
berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen. Menjelang
akhir kehamilan banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh
yang khas (lordosis). Demikian pula pada jaringan ikat dan persendian
panggul akan melunak dalam mempersiapkan persalinan. Sikap tubuh
lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi
uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih
tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian
tubuh belakang karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam
kandungan yang 8 dapat mempengaruhi postur tubuh. Bayi yang
semakin membesar selama kehamilan meningkatkan tekanan pada
daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan dapat mengakibatkan
edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan hormonal akibat
retesi cairan Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati

14
rasa, dan lemah kadang kala dialami pada anggota tubuh bagian atas
sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus
ulnaris dan medianus.
3. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi
istirahat meningkat sekitar 10-15 denyut permenit, akibat diafragma
semakin naik terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke
atas, sehingga apeks jantung agak kelateral dari posisinya. Perubahan-
perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan
otot-otot abdomen dan konfigurasi abdomen dan toraks. Peningkatan
volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak kurang
lebih 40-50% diatas normal. Peningkatan volume darah terjadi pada
minggu ke-32 kehamilan untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi
janin dan kebutuhan nutrisi (Lescher, 2014).
4. Sistem Integument
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering
terjadi sejak akhir bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat
melanocyt 9 stimulating hormone (MSH) yang merupakan
perangsangan estrogen dan progesterone. Perubahan kulit timbul pada
trimester II dan III karena melanocit yang menyebabkan warna kulit
lebih gelap. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas dan payudara akibat peregangan
kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat
dicegah tapi dapat diobati setelah persalinan.

2.4 Tanda –Tanda Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi 3 bagian,


yaitu:

1. Tanda tidak pasti kehamilan

15
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid
terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan akan terjadi, dengan memakai rumusNeagie: HT –3 ( bulan
+ 7).
b. Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulanpertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness”.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia(tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkankesulitan untuk
buang air besar.

16
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
j. Epulis Suatu hipertrofi papilla ginggivae(gusi berdarah).
Sering terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.

2. Tanda kemungkinan kehamilan


a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan
mulai pembesaran perut.
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari
rahim.Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar
dan bentuknya makin lama makin bundar.
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah ismus.Pada minggu-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada
triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih
lunak.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen.
e. Tanda Piscaseck

17
Uterusmengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi
tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-
Hickstidak ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik.Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human
chorionic gonadotropinpada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan
diagnosa kehamilan sedini mungkin.

3. Tanda pasti kehamilan


a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4) Dilihat pada ultrasonograf.
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontge.

18
2.5 Cara menentukan masa gestase

Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan.


Umur hamil dapat ditentukan dengan:
1. Rumus Naegle
2. Gerakan pertama fetus
3. Palpasiabdomen
4. Perkiraan tinggi fundusuteri
5. Ultrasonografi

1. Rumus Naegle
Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir( HPL, EDC=
Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita
dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus
Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari.
HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir seorang wanita sebelum hamil.
cara menentukan HPHT adalah dengan melakukan anamnesis pada ibu
secara tepat karena terjadi kesalahan, maka menentukan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. haid terkhir tersebut harus normal, baik dari
lamanya maupun dari banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan adalah sebagai berikut.
a. Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil.
b. Apakah pada tanggal tersebut sudah bersih atau masih baru keluar darah
haidnya.
c. Berapa lama menstrusasinya.
d. Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit maka kemungkinan
sudah terjadi nidasi).

HPHT yang tepat adalaah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah
menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi seperti yang
biasa.

19
TP adalah tanggal taksiran perkiraan persalian ibu. bisa ditentukan setelah
HPHT didapatkan. Berikut rumus yang digunakan:

TP= tanggal HPHT ditambahkan 7

Bulan HPHT dikurangi 3

Tahun HPHT ditambahkan 1

 Jika dari HPHT:


Dihitung secara rinci hari-hari yang sudah dilalui dimulai dari HPHT
sampai tanggal waktu perhitungan.
Contoh: HPHT: 15 juli 2007, tanggal perhitungan: 23 maret 2008

 Jika dihitung berdasarkan bulan yang dijalani adalah sebagai berikut

Bulan Jumlah Jumlah Sisa hari


hari Minggu
Juli (sisa) 15 2 1
Agustus 31 4 3
September 30 4 2
Oktober 31 4 3
November 30 4 2
Desember 31 4 3
Januari 31 4 3
Februari 28 4 -
Maret (berjalan) 23 3 2
Total 33 19~2-3mg
UK = 32+2+35 mg atau 33+3 = 36 mg

: 34 – 36mg

20
 Jika dari TP:
Dihitung secara rinci hari-hari yang belum dilalui secara mundur dimulai
dari TP sampai tanggal waktu perhitungan, kemudian mengurangi dari 40
minggu (bulan aterm) dengan hasil hitungan.
Contoh: HPHT : 15 juli 2007,
1) Menghitung TP = HPHT : hari ditambah 7, bulan dikurang 3, dan tahun
ditambah 1. atau hari ditambah 7, bulan ditambah 9 tahun tetap.
Contoh : 15 - 07 – 2007 15 – 07- 2007

+7 -3 +1 +7 +9 +0

22 4 2008 22 16 2007 = 22 4 2008

2) Menghitung hari-hari yang belum dilalui mundur dari TP

Bulan Jumlah hari Jumlah Sisa


yang belum minggu hari
dilalui
April (TP) 22 3 1
Maret 8 1 1
(Tanggal
perhitungan)
Total 2~0-
1~mg
Minggu yang belum dilalui = 4-
5mg

3) Mengurangi minggu aterm (40 minggu) dengan hasil hitungan nomor (2)
UK = 40 – 4 atau UK = 40 – 5 :. UK = 34 – 36 mg
= 36 mg = 35 mg
2. Gerakan Pertama Fetus

21
Diperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada usia kehamilan 16
minggu terdapat perbedaan. namun perkiraan ini tidak tepat karena
perbedaan merasakan gerakan antara primigravida dengan multigravida.
pada primigravida biasanya dirasakan pada usia 18 minggu, sedangkan
pada multigravida sekitar 16 minggu.
3. Palpasi Abdomen
Palpasiabdomen dapat menggunakan :
a. Rumus Bartholomew
b. Rumus Mc Donald
c. PalpasiLeopold
 Selama kehamilan tubuh ibu hamil bekerja lebih keras, detak jantung
dan tingkat pernapasan akan lebih cepat.
 Hormon dapat membuat payudara menjadi lebih lembut ketika
disentuh, dan menjadi lebih besar dan lebih berat.
 Rahim akan mendapatkan lebih besar dan memberikan tekanan pada
kandung kemih sehingga buang air kecil (buang air) manjadi lebih
sering dengan kata lain lebih sering kebelet kencing.
Awal kehamilan atau masa trimester pertama merupakan saat yang
rawan bagi perkembangan janin, karena biasanya banyak wanita tidak
menduga kalau dirinya sedang hamil. Kehamilan baru diketahui ketika
usia janin sudah menginjak waktu lebih dari satu bulan. Sementara itu,
jika mereka tidak sadar sedang hamil, mereka akan mengkonsumsi
berbagai macam makanan serta obat yang bisa sangat.merusak rentan
keguguran perkembangan bayi dalam kandungan.
 Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama
menstruasi terakhir.Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba
fallopi dan menempel ke dinding uterus.
 Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )

22
Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai
terbentuk. Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel
darah. Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm
dengan kepala yangbesar.
 Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkait.
Aktivitas otak sangat tinggi.dinding uterus (endometrium).
- Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester 1

Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis system reproduksi

 Ovarium
 Tuba falopi
 Vagina
 Sistem perkemihan
 Sistem integument
 Sistem imunitas
 Sistem kardiovaskular
 Sistem pernafasan
 Sistem pencernaan
 Payudara
 Perubahan psiklogis

- Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1


Cairan: Ibu harus minum2-8 gelas/hari atau 150-200 ml air putih untuk
memantu mempertahankan tubuh, mencegah dehidrasi dan memperlancar
BAB.
Nutrisi: Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan
perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB
ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu

23
adaln 2 kg/bulan. Personal hygiene harus selalu dijaga selama kehamilan,
mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi meningkat (Keringat).
Kebersihan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian
dibilas denga air bersih Kebutuhan eliminasi Pada trimester 1 ibu
cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung kemih
sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus
menurun sehingga terjadi konstipasi.
Kebutuhan seksual: Libido menurun karena sering mual dan muntah.
Istirahat dan tidur : Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan
baik guna menunjang kesehatan ibu dan janin.
Periksa kehamilan : Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang
denga interval 4 minggu.

Ketidaknyamanan dan Tanda Bahaya Fisiologis Selama Hamil

1. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Trimester 1


a. Mual dan muntah
Penyebab : perubahan hormonal, berlebih asam gostik / asam klorida
Penanganan : hindari baud an factor penyebab, makan makanan dalam
porsi kecil tapi sering, hindari makanan berminyak dan merangsang,
duduk tegak setiap habis makan, istirahat sesuai kebutuhan mengangkat
kaki dan kepala agak tinggi.
b. Hipersaliva
Penyebab : meningkatnya keasaman mulut
Penanganan : mekanlah permen karet / permen biasa yang keras
c. Kelelahan
Penyebab : berhubungan denga laju metabolisme basal pada awal
kehamilan
Penanganan : banyak istirahat dan kurangi aktivitas yang berlebihan,
minum vitamin dan supplement zat besi.
2. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester 1

24
a. Perdarahan pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk
tanda - tanda vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperatur)
b. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati,
komplikasi lain perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika muntah.
c. Mola
Penanganan : Jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi
uterus, dan lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
d. Sakit kepala hebat
Penanganan : Jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang
ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
e. Penglihatan kabur
Penanganan : Jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang
ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
3. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Penyebab kematian janin dalam rahim :
o Kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes
melitus
o Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
o Terjadi simbol tali pusat
o Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
o Kehamilan dengan perdarahan
o Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
4. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
o Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami
pengrusakan diri sendiri, dengan metabolisme jaringan lemak bawah

25
kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan hasil
lewat waktu
o Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat
menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahirannya.
o Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam
rahim
o Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat
memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih besar
o Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan
operasi persalinan
o Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan
dengan tindakan operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio
sesarea.
5. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
o Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg
untuk sistolik 15 mmHg untuk diastolik dengan interval pen gukuran
selama 6 jam
o Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-
+2
o Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
o Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu

Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :

o Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih


o Pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
o Terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam
o Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.

26
o Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
dibagian daerah perut atas

2.6 Cara menentukan tafsiran berat janin

1. Rumus McDonald

Untuk menghitung taksiran berat janin sesuai usia kehamilan dengan


rumus McDonald, memerlukan pita meteran untuk mengukur tinggi dan
lingkar rahim. Baik tinggi maupun lingkar rahim dinyatakan dalam
centimeter.

Tinggi rahim (Symphysiofundal Height atau SFH) diukur dari ujung


tulang kemaluan hingga puncak rahim (di bawah dada). Sementara lingkar
rahim (Abdominal Girth atau AG) diukur dengan melingkarkan pita meteran
sejajar dengan pusar ibu hamil.

Setelah mengukur, masukkan angka yang sudah dapatkan ke rumus


menghitung taksiran berat janin sesuai usia kehamilan pada rumus McDonald
sebagai berikut:

Taksiran berat janin (TBJ) = Symphysiofundal Height (SFH) X


Abdominal Girth (AG) Untuk mendapatkan hasil yang akurat, terdapat dua
hal yang harus perhatikan ketika mengukur SFH dan AG:

Kandung kemih ibu hamil sebaiknya dalam keadaan kosong ketika diukur,
artinya sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu sebelum melakukan
pengukuran SFH dan AG.

27
Angka SFH seharusnya sama dengan usia kandungan ibu (dalam hitungan
minggu). Jadi SFH ibu akan menunjukkan 23 cm ketika usia kehamilan 23
minggu.

Nilai SFH yang memiliki selisih lebih dari 3 cm menandakan adanya


masalah dalam kehamilan, misalnya level air ketuban yang abnormal, bayi
dalam posisi horizontal, kehamilan dengan janin kembar, atau adanya fibroid
rahim.

2. Rumus Johnson

Menghitung taksiran berat janin sesuai usia kehamilan dengan rumus


Johnson hanya memerlukan SFH. Lebih tepatnya, berikut rumus Johnson
yang dimaksud:

Taksiran berat janin (TBJ) = [SFH (dalam cm) – X] x 155

Huruf X merupakan variabel angka yang sudah ditetapkan dalam rumus ini
dan menggambarkan posisi janin di dalam rahim sang ibu. Untuk mengetahui
secara pasti apakah bagian tubuh janin sudah masuk panggul

X=13 jika bagian tubuh janin (biasanya kepala) belum masuk panggul

X=12 jika bagian tubuh janin sudah berada di pintu panggul

X=11 jika bagian tubuh janin sudah masuk panggul

Bagaimana menentukan taksiran berat janin sesuai usia kehamilan


normal atau tidak?

Setelah mengetahui perkiraan berat janin ibu, pertanyaan selanjutnya adalah


apakah berat tersebut normal atau tidak? Untuk menjawab pertanyaan ini,
perawat dapat memerhatikan gambaran taksiran berat janin sesuai usia
kehamilan berikut ini:

28
USIA KEHAMILAN (DALAM TASFIRAN BERAT JANIN (DALAM
MINGGU) GRAM)
8 1

9 2

10 4

11 7

12 14

13 23

14 43

15 70

16 100

17 140

18 190

19 240

20 300

21 360

22 430

23 501

24 600

29
25 660

26 760

27 875

28 1005

29 1153

30 1319

31 1502

32 1702

33 1918

34 2146

35 2383

36 2622

37 2859

38 3083

39 3288

40 2462

41 3597

42 3685

30
Tabel tersebut hanya merupakan gambaran ideal, sedangkan janin yang
memiliki berat di bawah atau di atas angka tersebut belum tentu tumbuh tidak
normal di dalam rahim ibu.

2.7 Nutrisi ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan

Nutrisi sebelum dan selama masa kehamilan akan mempengaruhi kesehatan


ibu serta janin yang dikandungnya. Dengan asupan gizi ibu hamil yang baik,
risiko komplikasi saat persalinan, kecacatan bayi, penyakit kronik di masa yang
akan datang dapat berkurang. Berat badan serta tumbuh-kembang bayi sangat
dipengaruhi oleh asupan makanan dan status kesehatan ibu di masa
kehamilannya.

Dengan nutrisi yang baik semenjak masa kehamilan, diharapkan anak


yang dilahirkan dapat tumbuh dewasa secara sehat pula. Asupan makanan
bergizi sejak trimester pertama adalah bagian dari rangkaian penting dalam
upaya mengoptimalkan kecerdasan anak.

Saat ibu hamil makan, nutrisi akan diserap, kemudian melalui peredaran
darah menuju plasenta yang kemudian akan diserap oleh bayi. Asupan nutrisi
pada masa kehamilan harus bervariasi serta mengandung protein, karbohidrat,
lemak, aneka vitamin dan mineral, asam folat, dan zat besi.

a) Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi ibu dan bayi, dapat
ditemukan pada nasi, umbi-umbian, kentang, singkong, serta aneka
makanan manis.
b) Protein yang dibutuhkan pada masa kehamilan sangat bervariasi dan
meningkat seiring dengan usia kehamilan. Sumber protein yang
berasal dari hewan dapat diperoleh pada daging merah, unggas,
olahan susu, dan makanan laut, sedangkan sumber protein non-
hewani paling banyak berasal dari kacang-kacangan semisal tahu,
tempe dan polong-polongan

31
c) Lemak diperlukan sebagai cadangan energi dan membantu
penyerapan vitamin A,D,E dan K. Lemak esensial tidak dapat dibuat
oleh tubuh, sehingga harusdiperoleh dari makanan, yaitu asam
linoleate dan alfa linolenat, mengandung omega 6 dan omega 3 yang
bersumber dari kacang kedelai, minyak jagung, minyak bunga
matahari, sayuran hijau, dan aneka kacang-kacangan, seperti biji
Chia, biji Flax. Komponen lemak esensial ini berguna untuk
mendukung pertumbuhan bayi dan perkembangan otak.
d) Zat besi selama masa kehamilan berguna untuk membentuk
hemoglobin, yaitu protein pada sel darah merah yang berfungsi
mengangkut oksigen menuju seluruh organ dan jaringan tubuh pada
ibu dan janin, terutama pada trimester awal kehamilan. Beberapa
sumber makanan yang mengandung zat besi diantaranya, sayuran
berwarna hijau tua, gandum , buah serta daging merah
e) Vitamin C, yang dapat ditemukan pada aneka buah dan sayur, dapat
membantu penyerapan zat besi yang bersumber dari sayuran
f) Asam folat direkomendasikan selama kehamilan berfungsi untuk
pembentukan struktur vital dan saraf Bahkan, konsumsi asam folat
sudah direkomendasikan sejak dini sebelum kehamilan atau saat
merencanakan kehamilan. Makanan sumber asam folat dapat
ditemukan pada sayuran hijau,kacang-kacangan, buah sitrus, roti,
sereal, pasta, nasi dan tepung dengan fortifikasi/penambahan asam
folat didalamnya.
g) Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid yang berperan
dalam menjaga kehamilan dan tumbuh-kembang janin. Seorang Ibu
hamil yang kekurangan yodium memiliki risiko keguguran,
persalinan prematur, dan kelainan bawaan pada janin. Selain itu,
seorang anak yang lahirdari ibu dengan kekurangan yodium dapat
mengalami retardasi mental, pertumbuhan terhambat, serta gangguan
kemampuan bicara dan pendengaran. Sumber yodium banyak

32
terdapat pada produk susu (keju &yogurt),rumputlaut, kerang, ikan,
daging, garamberyodium, dan telur.

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perubahan pola makan ibu


selama hamil yang dipengaruhi oleh perubahan hormon.Keluhan paling
banyak dialami pada awal kehamilanya itu, rasa kembung dan mual. Pada masa
awal kehamilan, keluhan mual dan rasa terbakar pada dada mungkin
disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan naiknya asam
lambung. Dengan memahami berbagai perubahan yang dapat terjadi pada masa
awal kehamilan serta cara untuk mengatasinya, diharapkan dapat mendukung
asupan gizi dapat tetap terjaga bagi ibu dan janin yang dikandungnya.

Tips yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut :

1) Makan dalam porsi kecil tapi sering (5 – 6 porsi kecil/hari) diantara


2 – 3 porsi besar
2) Makan perlahan dan kunyah makanan secara perlahan
3) Mengonsumsi jahe
4) Batasi minum di sela-sela makan
5) Batasi makan makanan berlemak,berminyak, dan gorengan
6) Batasi minuman yang mengandung kafein, berkarbonasi, asam, dan
makanan pedas
7) Konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti: pasta, krekers,
kentang, nasi, buah-buahan, dan sayuran, serta aneka daging, ikan,
dan telur
8) Hindari makan/minum mendekati waktu tidur
9) Memakai pakaian yang nyaman dan tidak mengganggu aktifitas ibu
hamil, terutama mendekati akhir kehamilan ibu hamil sebaiknya
menghindari rokok dan alkohol. Konsumsi alkohol menyebabkan
retardasi pertumbuhan janin dan kecacatan. Merokok mengakibatkan
bayi dapat terlahir dengan berat badan rendah. Penting pula untuk
tidak mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter, karena obat-

33
obatan tertentu dapat menuju peredaran darah bayi melalui plasenta.
Hal tersebut menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan
saraf, gangguan belajar, bahkan dapat menyebabkan kematian janin.

Selain sumber makanan dari hewan dan non hewani, peningkatan


kebutuhan akan mikro nutrient selama kehamilan menyebabkan konsumsi
suplemen vitamin dan mineral terkadang diperlukan untuk mencapai nutrisi
yang mencukupi kebutuhan ibu hamil. Sumber terbaik untuk mendapatkan
semua nutrisi saat hamil adalah melalui konsumsi makanan keseharian.
Namun, jikalau dirasakan kurang, suplementasi dapat diberikan. Sebelum
mengonsumsi suplemen, ada baiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu
kepada dokter. Konsumsi suplemen sebaiknya bersama dengan air putih
maupun jus buah. Konsumsi suplemen dengan susu, teh, atau kopi, dapat
mengganggu penyerapan suplemen dalam tubuh.

2.8 Masalah yang sering terjadi pada trimester I , II dan III

Tiap trimester kehamilan selalu terjadi masalah yang mengganggu


kesehatan ibu dan janin. Masalah tersebut ada yang bersifat fisiologis (alami) dan
ada yang merupakan penyakit kehamilan. Artikel berikut ini akan membahas
masalah kehamilan trimester 1, 2 dan 3 yang bersifat fisiologis beserta
penanganannya.

1. Masalah Kehamilan Trimester 1


Masalah kehamilan yang sering muncul pada trimester pertama
adalah mual-muntah atau morning sickness. Mual-muntah ini
dipengaruhi oleh perubahan hormon sehingga organ pencernaan bekerja
lebih lambat. Cara mengatasinya adalah dengan makan sedikit-sedikit
tapi sering, menghindari makanan berlemak dan bersantan, serta
menghindari makanan yang berbau tajam.

34
Masalah lain yang pasti terjadi adalah sering BAK. Hal ini
disebabkan pembesaran rahim yang menekan kandung kemih.
Meskipun kurang nyaman, namun ibu tetap dianjurkan banyak minum
air putih. Cara mengurangi keluhan tersebut adalah dengan menghindari
minuman yang mengandung diuretik alami seperti teh dan senam kegel.
Gerak peristaltik usus yang melambat dapat menyebabkan masalah
kehamilan yaitu sembelit. Makanan yang berada di usus besar dalam
waktu lama akan mengeras karena banyak air yang diserap kembali.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda dianjurkan mengonsumsi
makanan berserat.
2. Masalah Kehamilan Trimester 2
Rahim yang terus membesar menyebabkan punggung menahan
beban berat. Akibatnya, ibu mengeluh sakit punggung. Sebaiknya
hindari duduk dan berdiri terlalu lama karena posisi tersebut
menyebabkan tumpuan beban di punggung. Anda juga dapat melakukan
kompres panas dan dingin di punggung selama 10-15 menit.
Pembesaran perut juga menyebabkan masalah kehamilan berupa
gatal-gatal karena peregangan. Gatal-gatal ini akan meninggalkan bekas
kurang baik jika digaruk. Oleh sebab itu, hindari menggaruk area yang
gatal. Sebagai gantinya, lakukan kompres hangat dan beri taburan
bedak anti gatal.
Hiperpigmentasi pada beberapa area tubuh seperti wajah dan perut
membuat ibu kurang nyaman. Pasalnya, hal tersebut dianggap
mengurangi kecantikan ibu. Gunakan pelindung dari bahan alami yang
tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan janin serta hindari sinar
matahari langsung secara berlebihan.
Ibu mungkin akan mengalami kram kaki dan varises sebagai
masalah kehamilan yang lain. Lakukan olahraga teratur untuk
melancarkan peredaran darah sehingga kram dan varises berkurang.
Tinggikan kaki saat tidur dan hindari duduk bersilangan atau kompres
dengan air hangat.

35
3. Masalah Kehamilan Trimester 3
Rahim yang terus membesar dapat menekan diafragma sehingga
ibu merasa sesak. Hindari membawa beban berat yang dapat
memperparah keluhan tersebut. Latihlah diri Anda untuk bernafas
dalam secara teratur. Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan oksigen
sekaligus membuat relaksasi otot pernafasan. Tidur miring kiri dan
olahraga ringan juga dapat membantu mengurangi keluhan sesak nafas.
Pada trimester ketiga ini sebagian ibu akan mengalami bengkak
kaki. Bengkak disebabkan penumpukan cairan yang terjadi secara alami
selama kehamilan berlangsung. Bengkak kaki akan semakin parah
apabila peredaran darah kurang lancar. Oleh karena itu, letakkan kaki
lebih tinggi dari tubuh agar peredaran darah balik berjalan lancar.
Keluhan sering kencing dan sulit buang air besar kembali menjadi
masalah kehamilan pada masa akhir kehamilan. Cara mengatasinya
sama dengan trimester pertama. Jangan sekali-kali menahan kencing
atau BAB agar keluhan tidak menjadi parah.

2.9 Adaptasi fisiologis dan psikologis pada ibu hamil

a) Perubahan Fisiologis Kehamilan


Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita
mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam
perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen,
dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada bagian-bagian tubuh
dibawah ini :
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Menurut Prawiroharjo (2014), Pembesaran uterus merupakan
perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan
konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan

36
menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan
peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan
fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap
regangan dan distensi. Hipertrofi miometrium juga disertai dengan
peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik.
Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gr. Menjadi 1000 gr
saat akhir kehamilan (40 minggu). Pembesaran ini di sebabkan oleh
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hipertofi dari otot-
otot rahim, dan perkembangan desidua dan pertumbuhan janin.
Pada Trimester III (> 28 minggu) dinding uterus mulai menipis dan
lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat
diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang
menjadi segmen bawah rahim. Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi
penurunan janin ke bagian bawah rahim, hal ini disebabkan melunaknya
jaringan- jaringan dasar panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari
otot rahim dan kedudukan bagian bawahrahim.
b. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan
adalah menjadi lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah
dalam serviks bertambah dan karena timbulnya oedema dari
serviks dan hiperplasia serviks. Pada akhir kehamilan, serviks
menjadi sangat lunak dan portio menjadi pendek (lebih dari
setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh
satu jari.
c. Vagina
Pada Trimester III, estrogen menyebabkan perubahan pada
lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot membesar, vagina lebih
elastis yang memungkinkan turunnya bagian bawah janin
(Indrayani, 2011).
d. Ovarium

37
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat
perkembangan dari korpus luteum (Hani,2011).
e. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan
oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar). Adanya chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang
pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai
perubahan metabolic yang mengiringinya (Asrinah dkk , 2015)

2. Sistem pencernaan
a. Mulut dan Gusi
Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatnya aliran
darah ke rongga mulut, hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler
gusi sehingga terjadioedema.
b. Lambung
Estrogen dan HCG meningkat, dengan efek sampingg mual dan
muntah-muntah. Perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus (mengidam),
juga akibat peningkatan asam lambung.
c. Usus Halus dan UsusBesar
Tonus otot- otot saluran pencernaan melemah sehingga
motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran
makanan. Reasorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan
obstipasi.
3. Sistem perkemihan
Ureter membesar, tonus otot- otot saluran kemih menurun akibat
pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering, laju filtrasi
meningkat. Dinding saluran kemih bisa tertekan oleh perbesaran uterus,
menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar

38
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun, namun ini
dianggapnormal.
4. Sistem kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami
hipertrrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung.
Kecepatan darah meningkat (jumlah darah yang dialirkan oleh jantung
dalam setiap denyutnya) sebagai hasil dari peningkatan curah jantung. Ini
meningkatkan volume darah dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan
ibu untuk pertumbuhan janin (Asrinah dkk, 2015).

5. Sistem integument
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormon lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi
pada striae gravidarum livide,atau alba, aerola mamae, papilla mamae,
linea nigra, chloasmagravidarum. Setelah persalinan hiperpigmentasi
akan menghilang.
6. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk bisa
memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma akibat
dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat,
ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.
7. Metabolisme
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga. Kesimbangan asam basa mengalami
penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145mEq per liter disebabkan
adanya hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin.

39
Kebutuhan protein perempuan hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 gr/kgBB atau
sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapatkan dari karbohidrat,
lemak, dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil. Berat badan
ibu hamil bertambah (Asrinah dkk, 2015).
b) Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
Perubahan Psikologis pada trimester ke-3, yaitu :
- Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
- Merasa tidak menyenangkan ketika bayi bayi tidak lahir tepatwaktu.
- Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akankeselamatann

- Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi


yang mencerminkan perhatian dankekhawatirannya.
- Merasa sedih karena akan terpisah daribayinya.
- Merasa kehilangan perhatian.
- Perasaan mudah terluka(sensitif).
- Libido menurun (Walyani,2015).

40
2.10 Asuhan Keperawatan pada ibu hamil

FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE

Kasus :

Pada hari ini jam 08.00 seorang perempuan hamil anak pertama mengaku
hamil 36 minggu, datang ke Puskesmas mau periksa hamil, mengeluh
sering bak/buang air kecil.

No.Reg : 223489

Tanggal Masuk Puskesmas : 14 April 2020

Nama Pengkaji :

Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa / 14 April 2020

Waktu Pengkajian : 09.00 WIB

Tempat Pengkajian : Poli KIA/ Puskesmas

ANTENATAL CARE

41
I. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
A. Identitas Klien : (Data Subjektif )

BIODATA ISTRI SUAMI


Nama Ny. B Tn. E
Umur 21 th 25 th
Suku bangsa Indonesia Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pegawai Swasta
Golongan darah A -
No. Medrec 3345503 -
Diagnosa Medis -
Alamat rumah Cipondoh Gg. Kabel Cipondoh Gg. Kabel
No.Telp/Hp 083894751xxx 083894751xxx
Status Menikah Menikah
Perkawinan
Alamat Kantor - -

B. Riwayat Kesehatan :

Keluhan utama saat pengkajian : Klien mengatakan sering buang air kecil dan

ingin mengontrol mengenai kehamilannya.

Keluhan utama saat masuk rumah sakit : Klien datang ke Poli KIA pada hari
selasa

tanggal 14 April 2020, klien mengatakan ingin melakukan pemeriksaan


kehamilannya yang sudah berusia 36 minggu tetapi mengeluh sering BAK.

42
C. Riwayat Kehamilan Sekarang :

Paritas : G1 P0 A0

HPHT : 01 Januari 2019

TP : 08 Oktober 2019 Siklus haid : 29 Hari

Pergerakan janin terakhir :

-Pergerakan yang dirasakan terakhir : Janin didalam perut ibu menendang-


nendang.

Tanda-tanda bahaya atau penyulit : Tidak ada

Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : Tablet Besi (Fe), klien tidak
mengkonsumi jamu.

Immunisasi :

 TT – 1, tanggal : tidak terkaji


 TT – 2, tanggal : tidak terkaji

Kekhawatiran - kekhawatiran khusus yang dirasakan pasien : Klien mengatakan

takut karena baru menghadapi persalinan pertama.

D. Riwayat Kehamilan, Persalinan yang lalu


Anak
JK BB H/M Kelainan
No Waktu Usia Jenis Penolong Penyulit Keadaan
Nifas
Persalinan Kehamilan Persalinan

43
1. - - - - - - - - - -

E. Riwayat Kesehatan/Penyakit Dahulu

Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan di keluarga tidak ada yang

mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti DM,

Hipertensi dll.

Riwayat penyakit menular : Klien mengatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak

ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti

TBC, HbSAg, dll.

Riwayat social ekonomi

a. Satus perkawinan : Menikah


b. Umur istri waktu menikah : 20 tahun
c. Umur suami waktu menikah : 24 tahun
d. Untuk istri pernikahan yang ke : 1 (satu)
e. Untuk suami pernikahan yang ke : 1 (satu)

Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu : Klien mengatakan sangat

berbahagia karena dikaruniai

anak pertama dan berharap

semoga dalam kehamilan dan

persalinannya nanti berjalan

44
dengan lancar tidak ada

halangan apapun.

Riwayat KB terakhir

Jenis kontrasepsi :-

Lamanya :-

Rencana persalinan

Tempat : Rumah Sakit

Penolong : Bidan

Kebiasaan hidup

Merokok : Klien mengatakan tidak merokok.

Minuman keras : Klien mengatakan tidak mengkonsumsi alkohol dan

sejenisnya.

Beban pekerjaan : Klien mengatakan tidak ada beban dalam pekerjaannya.

Adat istiadat selama hamil : Mengikuti tradisi jawa (4 bulanan dan 7 bulanan).

F. Pola Aktivitas Sehari-hari


1. Pola nutrisi
1.1 Makan
a. Frekuensi : 3 x sehari
b. Jenis : Nasi, lauk pauk dan sayur

45
c. Porsi/Jumlah : 1 piring
d. Keluhan : Tidak ada keluhan
e. Makanan yang dipantang : Tidak ada makanan yang dipantang
f. Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi terhadap makanan
g. Suplemen yang dikonsumsi : Suplemen tablet besi (Fe)

1.2 Minum

a. Jenis : Air putih, es teh manis


b. Jumlah : ± 7 x/hari
2. Pola Eliminasi
2.1 BAB
a. Frekuensi : 2 x/hari
b. Warna : Kuning Kecoklatan
c. Konsistensi : Lembek
d. Bau : Khas BAB
2.2 BAK
a. Frekuensi : ± 6 x/hari
b. Warna : Kuning
c. Bau : Khas BAK
3. Pola istirahat / tidur
a. Tidur siang : ± 2 jam
b. Tidur malam : ± 6-8 jam
c. Keluhan tidur : Tidak ada keluhan
4. Personal Hygiene
a. Mandi : 2x/hari
b. Ganti pakaian dalam : 2x/hari
c. Perawatan gigi : 3x/hari
d. Perawatan payudara : Saat mandi
e. Vulva hygiene : Saat mandi
5. Pola aktivitas : Aktivitas sehari-hari dirumah sebagai ibu rumah tangga, klien

46
jarang berolahraga, bila bekerja terlalu berat klien merasa

pusing dan cepat lelah.

6. Hubungan seksual selama hamil

Keluhan : Tidak ada keluhan

G. Pemeriksaan Fisik ( Data Obyektif )


1. Keadaan Umum
 Kesadaran

Composmentis : () Somnolent :( )

Soporus : ( ) Sopor komatus : ( )

Komatus :( )

2. Tanda-tanda Vital
 TD : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Suhu : 36.5oC
 Respirasi : 20 x/menit
3. Antropometri
 Tinggi badan : 155 cm
 Berat badan sebelum hamil : 55 kg
 Berat badan sekarang : 58,8 kg
 Indeks Masa Tubuh/IMT : 20,6
4. Kepala
 Rambut : Bersih () Kotor ( )

47
Rontok ()

 Mata

Penglihatan : Jelas () Kabur ( )

Konjungtiva : Tidak anemis ( ) Anemis ( )

Sclera : Icterik ( ) Tidak Icterik ( )

Kelopak mata : Oedema ( ) Tidak ()

Reaksi pupil terhadap cahaya : Membesar ( ) Tidak ( )

Mengecil () Tidak ( )

Gerakan bola mata : Sejajar, dan mengikuti arah

 Telinga

Kebersihan : Tampak bersih

Fungsi Pendengaran : Baik

 Hidung

Kebersihan : Tampak bersih

Fungsi Penciuman : Baik

 Mulut
- Bibir

Warna : Merah muda

Stomatitis : Tidak ada

48
- Gusi

Warna : Merah muda

Perdarahan : Tidak ada

Pembengkakan : Tidak ada

- Gigi
 Jumlah : 32 buah
 Lubang : ada ( ) tidak ()
 Ompong : ada ( ) tidak ()
 Gigi palsu : ada ( ) tidak ()
5. Leher

Pembesaran : Kel. tiroid : ada ( ) tidak ()

Kel. getah bening : ada ( ) tidak ()

Peningkatan Vena Jugularis : ada ( ) tidak ()

6. Dada
 Pergerakan nafas : Normal, tidak ada retrkasi diding dada
 Bunyi nafas : Suara nafas normal, bunyi vesikuler
 Bunyi jantung : Suara jantung normal, bunyi BJ1 Lup BJ2 Dup
 Irama jantung : Teratur, tidak ada kelainan
 Payudara

Bentuk : simetris () tidak simetris ( )

Putting susu : menonjol () tidak menonjol ( )

Kolestrum : ada ( ) tidak ada ()

49
Benjolan : ada ( ) tidak ada ()

7. Perut :
 Luka bekas operasi : ada ( ) tidak ()
 Luka parut : ada ( ) tidak ()
 TFU menurut MC Donald : 28 cm
 Tafsiran Berat Janin : (28 - 12) x 155 = 2480 gr
 Palpasi

Leopold I : TFU 28 cm, pada fundus teraba bulat, lunak, tidak

melenting (bokong)

Leopold II : Sebelah kiri perut ibu teraba keras seperti papan

(punggung) dan sebelah kanan perut ibu teraba bagian

kecil - kecil (ekstermitas)

Leopold III : Bagian terbawah ibu teraba bulat, keras, melenting dan

tidak bisa digoyang (kepala)

Leopold IV : Kepala janin belum masuk PAP

 DJJ : Terdengar kuat, frekuensi 143 x/menit,

irama teratur

8. Ekstrimitas atas
 Bentuk : Simetris () Asimetris ( )
 Oedema : Ada ( ) Tidak ada ()
 Kuku jari : Bersih () Kotor ( )
9. Ekstrimitas bawah

50
 Bentuk : Simetris () Asimetris ( )
 Oedema : Ada ( ) Tidak ada ()
 Kuku jari : Bersih () Kotor ( )
 Varices : Ada ( ) Tidak ()
 Reflek patella : Positif () Negative ( )
10. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia eksterna
 Vulva/vagina :-
 Pembesaran kel. Bartholini : Ada ( ) Tidak ()
 Pembuluh skene mengeluarkan darah/nanah : Ada ( ) Tidak ()
 Pembengkakan : Ada ( ) Tidak ()
 Pengeluaran cairan : Ada ( ) Tidak ( )
b. Genetalia interna
 Vulva/vagina : -
 Pendataran : Ada ( ) Tidak ( )
 Portio : Lunak ( ) Kaku ( )
 Pembukaan : - cm
 Ketuban : positif ( ) negative ( )

H. Data Psikologis
 Status emosi : stabil ( ) labil ()
 Pola koping : positif () negatif ( )
 Pola komunikasi : terbuka () tertutup ( )
 Konsep diri
 Gambaran diri : baik () buruk ( )
 Peran diri : baik () buruk ( )
 Ideal diri : baik () buruk ( )
 Harga diri : baik () buruk ( )

51
 Identitas diri : baik () buruk ( )

I. Data Social
 Dengan keluarga dan tetangga : Klien mengatakan berhubungan baik dengan
keluarga dan tetangga sekitar rumah.
 Dengan petugas : Klien mengatakan senang dengan pelayanan yang diberikan
fasilitas kesehatan dan berhubungan baik dengan petugas.
 Dengan sesama pasien : Klien mengatakan berhubungan baik dengan pasien yang
mengikuti pelayanan di faskes terutama dengan pasien ibu hamil.

J. Data Spiritual
 Ketaatan beragama : Klien beragama islam dan klien sering melakukan ibadah
solat 5 waktu.
 Keyakinan terhadap penyembuhan : Klien mengatakan selalu berdoa untuk selalu
diberikan kesehatan untuk dirinya dan janin yang ada di dalam kandungannya.

K. Data Penunjang

Tanggal pemeriksaan : 14 - April - 2020

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Hemoglobin 11.8 11.7 - 15.5 g/Dl
Glukosa Sewaktu 110 74 - 106 mg/dL
Protein Urine Negatif Negatif

L. Data Therapi

52
-

2. Analisa Data
No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah
1. Ds : Klien mengatakan takut
Kehamilan

dalam menghadapi Ansietas

persalinan

Do :
Perubahan Psikologis
Klien
tampak cemas.
Klien
merasa khawatir.
TTV
Kurang terpapar informasi
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36.5oC
DJJ : 143x/mnt
Kekhawatiran mengalami
Usia
kegagalan
kehamilan 36 minggu.

Ansietas
2. Ds : Klien mengatakan belum Defisit
Kehamilan
Pengetahuan
mengetahui secara penuh

53
tentang kesehatan selama

kehamilan Kurang terpapar informasi

Do :

Klien
tampak bertanya
Klien Defisit pengetahuan
merasa bingung
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36.5oC
DJJ : 143 x/mnt
Usia
kehamilan 36 minggu.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas b.d proses persalinan yang semakin dekat
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

III.PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosis Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
No.
1. Ansietas b.d proses Setelah dilakukan Gunakan pendekatan Pendekatan yang

54
persalinan yang tindakan keperawatan yang menenangkan. menenangkan adalah dasar
semakin dekat selama 1 x 20 menit terpadu yang mendukung
diharapkan cemas klien klien dalam mengatasi
dapat berkurang cemas.
Perasaan adalah nyata dan
Kriteria Hasil :
Pahami rasa membantu pasien untuk
takut/ansietas pasien terbuka sehingga dapat
Kl
perilaku pasien. mendiskusikan dan
ien mampu
menghadapinya.
mengidentifikasi dan
Identifikasi masalah
megungkapkan gejala
spesifik akan
cemas.
meningkatkan kemampuan
M
Kaji tingkat ansietas individu untuk
engidentifikasi,
dan diskusikan menghadapinya lebih
mengungkapkan dan
penyebab bila realistis.
menunjukkan teknik
mungkin. Dukungan yang terus
untuk mengontrol
menerus mungkin
cemas.
membatu pasien
Vi
mengurangi ansietas/rasa
tal sign dalam batas Temani atau atur
takut ke tingkat yang dapat
normal. supaya ada seseorang
diatasi.
P bersama pasien
Sebagai indicator awal
ostur tubuh, ekspresi sesuai indikasi.
dalam menentukan
wajah, bahas tubuh dan
intervensi selanjutnya.
tingkat aktivitas
menunjukkan
 
berkurangnya
kecemasan. Kaji ulang keadaan Agar pasien merasa
umum pasien dan diterima.
TTV.
Berikan waktu

55
pasien untuk
mengungkapkan
masalahnya dan
dorongan ekspresi
yang bebas, misalnya
rasa marah, takut,
dan ragu.
Berikan penjelasan
pada pasien tentang
penyakitnya.  
Jelaskan semua
prosedur dan Dapat mengurangi rasa

pengobatan. cemas pasien akan


penyakitnya.

Diskusikan perilaku
koping alternative
dan teknik
Ketidaktahuan dan
pemecahan masalah.
kurangnya pemahaman
dapat menyebabkan
timbulnya ansietas.
Mengurangi perasaan
cemas.
2. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Kaji pengetahuan Mempermudah dalam
b.d kurang terpapar tindakan keperawatan klien tentang memberikan penjelasan
informasi selama 1 x 20 menit penyakitnya. pada klien.
diharapakan klien Jelaskan tentang
 
menunjukkan proses penyakit
pengetahuan tentang (tanda dan gejala),
Meningkatkan pengetahuan
identifikasi

56
penyakitnya kemungkinan dan mengurangi
penyebab. Jelaskan
Kriteria Hasil : cemas.
kondisi tentang
klien.
Pa
Diskusikan
sien dan keluarga
perubahan gaya
menyatakan pemahaman
hidup yang mungkin
tentang penyakit,
digunakan untuk
prognosis dan program
mencegah
pengobatan.
komplikasi.
Pa
Diskusikan tentang
sien dan keluarga
terapi dan
mampu melaksanakan
pilihannya. Mencegah keparahan
prosedur yang dijelaskan
Eksplorasi penyakit.
secara benar.
kemungkinan
Pa
sumber yang bisa
sien dan keluarga
digunakan/menduku
mampu menjelaskan
ng.
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.

Memberi gambaran tentang


pilihan terapi yang bisa
digunakan.
Instrusikan kapan
Sumber yang dapat
harus ke pelayanan.
mendukung dalam
peningkatan pengetahuan
seperti alat peraga atauun
contoh akan memberikan

57
pengalaman yang lebih
pada pasien.
Memanfaatkan pelayanan
kesehatan semaksimal
mungkin dan
meningkatkan aktivitas
pasien terlibat dalam upaya
peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
Tanyakan kembali Meriview hal-hal yang
pengetahuan klien telah dipelajari dan telah
tentang penyakit, dilakukan sebelumnya.
prosedur perawatan
dan pengobatan.

IV. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN & EVALUASI


FORMATIF
No. Tanggal/Jam Diag. Kep Tindakan Keperawatan Paraf
1. 14 April Ansietas b.d Mengkaji TTV
2020 / 09.00 proses
Hasil : TD : 110/90 mmHg,
WIB persalinan
yang semakin
N : 80 x/mnt
dekat
RR : 20 x/mnt

S : 36.5oC

Melakukan pemeriksaan leopold

58
I-IV

Hasil :

Leopold I : TFU 28 cm, pada


fundus

teraba bulat, lunak, tidak

melenting (bokong).

Leopold II : Sebelah kiri perut


ibu

teraba keras seperti

papan (punggung) dan

sebelah kanan perut ibu

teraba bagian kecil-kecil

(ekstermitas).

Leopold III: Bagian terbawah


ibu

teraba bulat, keras,

melenting dan tidak bisa

digoyang (kepala).

Leopold IV : Kepala janin belum

59
masuk PAP.

Mengkaji tingkat kecemasan


klien dengan pendekatan yang
menenangkan

Hasil : Klien mengatakan apabila

merasa cemas ketika dirinya

dalam waktu sendiri ataupun

sedang merasakan nyeri pada

bagian perut.

Memberi kesempatan untuk klien


mengungkapkan perasaannya

Hasil : Keluhan klien


disampaikan

dan klien mengatakan takut

akan proses persalinannya.

Menjelaskan informasi seputar


persalinan dan tanda-tanda
persalinan

Hasil : Informasi dapat


disampaikan

60
dan klien memahami tentang

persalinan.

Mengajarkan klien teknik


relaksasi untuk meminimalkan
rasa cemas yang dirasakan

Hasil : Klien dapat melakakukan

teknik relaksasi dan akan

menerapkan apabila ada

kondisi yang membuat dirinya

tidak tenang atau perasaan

cemas.
2. 14 April 2020/ Kurang Mengkaji tingkat pengetahuan
09.00 WIB pengetahuan klien
b.d kurang
Hasil : Klien mengatakan masih
terpapar
informasi
belum mengetahui tentang

kehamilan dan persalinan.

Menjelaskan atau memberi


informasi seputar proses
persalinan dan kesehatan pada
kehamilan

Hasil : Informasi dapat diberikan

61
dan

klien dapat memahami.

Memberikan kesempatan klien


untuk bertanya

Hasil : Klien bertanya seputar


gejala

gejala pada kehamilan.

Menganjurkan klien untuk


berperilaku hidup bersih dan
sehat

Hasil : Klien dapat menerima

informasi dan akan

menerapkannya.

V. CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI SUMATIF


Tanggal/Jam Diag. Kep Evaluasi Paraf
14 April Ansietas b.d S : Klien mengatakan rasa takut dan
2020 / 09.15 proses
cemas berkurang dan siap untuk
WIB persalinan yang
semakin dekat
melakukan persalinan.

O:

Klien tampak

62
tidak cemas dan tidak takut.
Klien siap
untuk menghadapi proses persalinan.
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36.5oC
Usia
kehamilan 36 minggu 

A : Masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
14 April Defisit S : Klien mengatakan sudah dapat
2020 / 09.30 pengetahuan b.d
memahami tentang kesehatan
WIB kurang terpapar
informasi
kehamilan dan akan menerapkan
pola

hidup bersih dan sehat.

O:

Klien tampak
paham tentang kesehatan kehamilan.
Klien terlihat
sumringah.
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt

63
RR : 20 x/mnt
S : 36.5oC
Usia
kehamilan 36 minggu

A : Masalah teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis akan menyampaikan saran
yang mungkin
bermanfaat yaitu:
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman pada
kasus dalam memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada usia dini.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan lebih mampu melakukan tindakan segera dan
merencanakan asuhan
kebidanan kehamilan pada usia dini.
a. Bagi Instansi Rumah Sakit
Agar lebih meningkatkan pelayanan dalam menangani kasus
kehamilan pada usia dini, baik dari segi sarana pra sarana, tenaga
kesehatan, maupun penatalaksanaan kasus.
b. Bagi Institusi Pendidikan

64
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses
pembelajaran baik teori maupun praktik. Agar mahasiswa dapat
meningkatkan pegetahuan dan wawasan tentang teori-teori pada
kehamilan.
c. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Keluarga diharapkan teliti dan tanggap berpartisipasi terhadap
kesehatan ibu hamil agar terdeteksi dini bila terjadi kegawatan serta
mengerti tentang bahaya yang timbul selama hamil dan persalinan,
serta mampu memberikan pertolongan pertama serta cepat mengambil
keputusan untuk mencari pertolongan pada tempat pelayanan
kesehatan.

65
DAFTAR PUSTAKA

Suddart, dkk, 2002. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta : EGC

Daldiyono, dkk, 1990. Gastrointestinologi Hepatologi. Jakarta : CV. Agung Seto

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1316/4/Chapter2.doc.pdf

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/1a74c91bb21a7c8cec9247a2350820
8e.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-rikadewi-5413-3-
babii.pdf

https://www.academia.edu/35824455/Menghitung_perkiraan_berat_badan_janin

66
https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/fx-dimas-prasetyo/cara-
menghitung-berat-janin

https://id.scribd.com/doc/173780748/Makalah-Usia-Periode

67

Anda mungkin juga menyukai