KEGIATAN :
Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota
SUB KEGIATAN :
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
1. Deskripsi Paket Pekerjaan
Kegiatan Pengelolaan SDA Dan Bangunan Pengaman Pantai Pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota. Dalam
Rangka Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Kapasitas Jaringan Irigasi, Salah Satu Program Yang Dilaksanakan Yaitu
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Yang Merupakan Faktor Penting Dalam Proses Usaha Tani Yang Berdampak Langsung
Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Jaringan Irigasi
Mengingat Kondisi Jaringan Irigasi Kewenangan Provinsi Saat Ini Banyakmengalami Kerusakan Sehingga Fungsi Dan
Layanan Jaringan Irigasi Juga Menurun,Maka Dinas PUPR Provinsi Gorontalo Bidang Sumber Daya Air Pada Tahun 2021
Melaksanakan Pekerjaan Rehabiitasi Jaringan Irigasi D.I Bulia Guna Mengembalikan Fungsi Dan Pelayanan Jaringan
Irigasi.
Maksud :
Maksud Pekerjaaan Ini Adalah Melaksanakan Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Bulia Guna Meningkatkan Fungsi
Dan Pelayananirigasi.Tujuan :
Tujuan
Meningkatkan Kinerja Jaringan Irigasi Sehingga Dapat Meningkatkan Fungsi Layanan Irigasi.
1.4. Lokasi Pekerjaan
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Direksi Keet
2. Gambar – Gambar
Kecuali Yang Ditentukan Lain Dalam Kontrak, Maka Penyedia Harus Mempersiapkan Seluruh Gambar Untuk Pekerjaan
Sementara Yang Harus Dilaksanakan Oleh Penyedia Atau Sub-Penyedia.
Untuk Bagian Pekerjaan Yang Harus Diselesaikan Berdasarkan Kontrak, Maka Penyedia Harus Mengajukan Gambar-
Gambar Kepada Direksi Teknis Meliputi Gambar- Gambar Dan Spesifikasi- Spesifikasi Yang Dipersiapkan Oleh Sub-Penyedia
Atau Perusahaan-Perusahaan Lainnya Dalam Rangkap 3 (Tiga) Kepada Direksi Teknis Untuk Mendapatkan Persetujuan Dari
Pa / Kpa, Kecuali Jika Ditetapkan Lain.Pembuatan Atau Pembangunan Setiap Bagian Pekerjaan Tidak Boleh Dimulai
Sebelum Gambar- Gambar Yang Bersangkutan Mendapatkan Persetujuan Secara Tertulis Oleh PA / KPA. Gambar Yang Telah
Mendapatkan Persetujuan PA / KPA Tidak Boleh Diubah Tanpa Seijin PA / KPA.
Perubahan-Perubahan Selanjutnya Yang Ada Harus Dilaporkan Dengan Cara Mengirim Gambar Rangkap 3 (Tiga) Atau Sejumlah
Salinan-Salinan Tertentu Dari Masing-Masing Gambar Yang Direvisi Kepada Direksi Teknis Untuk Mendapatkan Persetujuan PA / KPA.
Pemberian Persetujuan Pada Gambar-Gambar Dari Penyedia Oleh PA / KPA Tidak Membebaskan Penyedia Dari Kekurangan Dan
Tanggungjawabnya Berdasarkan Kontrak. Kecuali Jika Ditetapkan Lain Di Dalam Kontrak, Penyedia Harus Menyerahkan Gambar
(Hard Copy Dan Soft Copy) Berupa Gambar Yang Akan Dilaksanakan (Shop Drawing) Dan Gambar Yang Telah Selesai
Pembangunannya (As- Built Drawing) Yaitu Terdiri Dari Gambar A1 Sebanyak 3 (Tiga) Rangkap. Gambar A3 Sebanyak 3 (Tiga)
Rangkap Kepada PA / KPA Setelah Menyelesaikan Pekerjaannya Berdasarkan Kontrak.
Jika Informasi Lain Timbul Sebagai Akibat Dari Pekerjaan Galian, Test Lanjutan Atau Karena Hal Lain Dan Ternyata
Diperlukan Untuk Mengadakan Perubahan-Perubahan Kecil Mengenai Dimensi Atau Desain Dari Bangunan-Bangunan,
Maka Direksi Teknis Mempunyai Hak Untuk Mengadakan Perubahan-Perubahan Bila Diperlukan Dengan Persetujuan PA /
KPA.
4.1 Umum
Penyedia Harus Menyediakan Semua Peralatan Dan Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan,
Kecuali Ditetapkan Lain Dalam Kontrak.
Kecuali Yang Ditetapkan Lain, Maka Semua Bangunan Dan Bahan-Bahan Harus Cocok Dengan Standard Yang Tercantum
Di Dalam Spesifikasi Teknik.
Penyedia Harus Memberitahu Direksi Teknis, Jika Mengusulkan Untuk Menyediakan Peralatan Dan Bahan-Bahan Yang
Tidak Sesuai Dengan Standard Seperti Tersebut Diatas, Dan Harus Mendapatkan Persetujuan Tertulis Dari Direksi Teknis
Dengan Adanya Standard Lain Tersebut.
- Penggunaan Alat Excavator Dalam Pekerjaan Ini Di Khususkan Untuk Pekerjaan Galian Tanah Derngan
Memperhitungkan Kapasitas Alat Dan Jumlah Jam Kerja Per Hari Dengan Melihat Kondisi, Sehingga Dalam
Waktu 28 Hari Kalender Maka Pekerjaan Dapat Diselesaikan.
- Penggunaan Dump Truck 3 Buah Ini Hanya Di Khususkan Untuk Mengangkut Material Kerikil, Pasir Dan
Material Yang Berhubungan Dengan Item Pekerjaan Sejak Pekerjaan Galian Tanah Sehingga Bila Di Perhitungkan
Dengan Jarak Dan Jumlah Ketersediaan Material Di Lokasi Pekerjaan Terutama Bila Jarak Quary Cukup Jauh Di
Kabupaten Pohuwato Maka Dalam Sehari Selama Pelaksanaan Pekerjaan Galian, Stoc Kerikil Dan Pasir Dapat
Memenuhi Kebutuhan Pekerjaan Selama 240 ( Duaratus Empat Puluh ) Hari Kalender Dapat Terpenuhi. Tidak
Menutup Kemungkinan Jumlah Dump Truck Bisa Bertambah Sesuai Kebutuhan.
- Disamping Penyediaan Peralatan Utama Penyedia Juga Dapat Menyiapkan Peralatan Pendukung Antara Lain:
1. Theodolit
2. Water pas
3. Meter Rol
Personil Yang Harus Disediakan Penyedia Jasa Untuk Pelaksanaan Pekerjaan Ini Adalah :
• 1 (Satu) Manajer Proyek S1 Teknik Spil (Memiliki SKA Sumber Daya Air (211)
• 1 (Satu) Manajer Teknik S1 Teknik Spil (Memiliki SKA Sumber Daya Air ( 211)
• 1 (Satu) Manajer Keuangan S1
• 1 (Satu) Orang Ahli / Petugas Keselamatan Konstruksi (Memilik SKA K3 Konstruksi )
4.4. Bahan-bahan Pengganti
Penyedia Harus Berusaha Dengan Sungguh-Sungguh Untuk Mendapatkan Bahan- Bahan Yang Ditentukan, Tetapi Jika
Bahan-Bahan Yang Ditetapkan Tersebut Tidak Ada Karena Alasan-Alasan Diluar Daya Pengendalian Penyedia, Maka
Bahan-Bahan Pengganti Dapat Dipakai Dengan Persetujuan Tertulis Sebelumnya Dari Direksi Teknis. Harga Satuan Didalam
Daftar Kuantitas Dan Harga Tidak Diadakan Penyesuaian Untuk Memberikan Kemungkinan Peningkatan Harga Antara
Bahan-Bahan Yang Diperlukan Dan Bahan-Bahan Pengganti Yang Sebenarnya Dipakai.
Peralatan Dan Bahan-Bahan Yang Disediakan Berdasarkan Kontrak Harus Diperiksa Di Salah Satu Atau Lebih Dari Lokasi-
Lokasi Berikut Seperti Yang Ditetapkan Oleh Direksi Teknis :
- Tempat Produksi Atau Pabrikasi
- Pangkalan Pengangkutan
- Lokasi Pekerjaan
Penyedia Harus Menyampaikan Kepada Direksi Teknis Setiap Informasi Mengenai Peralatan Dan Bahan-Bahan Yang
Diperlukan Oleh Direksi Teknis Untuk Tujuan Pemeriksaan.
Pemeriksaan Terhadap Peralatan Dan Bahan-Bahan Tersebut Tidak Akan Membebaskan Penyedia Dari Pertanggung
Jawabannya Untuk Menyediakan Peralatan Dan Bahan-Bahan Berdasarkan Spesifikasi.
Bersamaan Dengan Pengajuan Jadwal Konstruksi, Penyedia Harus Mempersiapkan Program Transportasi Lengkap Kepada
Direksi Teknis Untuk Keperluan Alat-Alat, Bahan-Bahan Dan Peralatan Konstruksi, Memperlihatkan Secara Rinci Urutan
Transportasi Dan Penyerahannya Di Lokasi Pekerjaan Untuk Memenuhi Jadwal Pembangunan Yang Diusulkannya.
Penyedia Harus Selalu Memberitahukan Kepada Direksi Teknis Mengenai Kedatangan Bahan-Bahan Dan Peralatan
Bangunan Di Lokasi Pekerjaan.
4.7. Spesifikasi, Brosur & Data Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia
Penyedia Harus Mengajukan Kepada PA / KPA Untuk Mendapatkan Persetujuan 3 (Tiga) Set Spesifikasi Lengkap, Brosur-
Brosur Dan Data Mengenai Bahan Dan Peralatan Yang Harus Disediakan Berdasarkan Kontrak Dalam Waktu 30 (Tiga
Puluh) Hari Sejak Diterimanya Pemberitahuan Untuk Mulai Bekerja.
Persetujuan Terhadap Spesifikasi, Brosur-Brosur Dan Data Tersebut Tidak Membebaskan Penyedia Dari Pertanggung
Jawabannya Sehubungan Dengan Kontrak.
Semua Bahan Dan Alat-Alat Yang Harus Disediakan Berdasarkan Kontrak Atau Pembuatannya Di Tempat Pekerjaan Harus
Sesuai Dengan Standard Spesifikasi Yang Bersangkutan. Apabila Suatu Bahan Atau Alat- Alat Yang Harus Disediakan Tidak
Tercantum Didalam Standar Spesifikasi Ini, Maka Bahan Dan Atau Alat- Alat Tersebut Harus Memenuhi Standar Berikut Ini
: SII (Standard Industri Indonesia) Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan ( PUPB NI- 3/56) Peraturan
Umum Bahan Indonesia (PUBI 1982) Peraturan Perburuhan Di Indonesia (Tentang Pengerahan Tenaga Kerja) Peraturan-
Peraturan Pemerintah/Perda Se Tempat. SNI (Standar Nasibonal Indonesia); ISO (Organisasi Standard International)
Standard-Standard Lain Yang Disetujui Direksi.
Standard-Standard Tersebut Di Atas Merupakan Standard Yang Disahkan Berdasarkan Kontrak. Dimana Penyedia Diizinkan
Memakainya Tanpa Perlu Izin Sebelumnya Dari PA / KPA Jika Penyedia Mengusulkan Standard-Standard Yang Ekivalen
Dan Spesifikasi- Spesifikasi Atau Bahan-Bahan Dan Alat-Alat Yang Ekivalen, Maka Penyedia Harus Menyatakan Dasarnya
Yang Pasti Mengenai Perubahan Tersebut, Dan Harus Mengajukan Secara Lengkap, Standard, Spesifikasi, Informasi Dan
Data Mengenai Bahan-Bahan Dalam Bahasa Indonesia Untuk Mendapatkan Persetujuan PA / KPA.
Pengajuan Demikian Itu Harus Tepat Waktu Dan Bila Tidak Dilakukan Demikian, Maka Pembelian Bahan-Bahan Dan Alat-
Alat Ekivalen Yang Diusulkan Tanpa Persetujuan Dari PA / KPA Akan Menjadi Resiko Penyedia.
Semua Bahan Atau Alat-Alat Yang Rusak Atau Makin Jelek Keadaannnya Selama Pengangkutan Atau Penyimpanan Harus
Dibuang. Bahan-Bahan Atau Alat-Alat Yang Rusak Itu Harus Dipindahkan Dari Lokasi Pekerjaan Secepat Dan Sepraktis
Mungkin.
8. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Penyedia Sebelum Memasang Patok-Patok Pengukuran, Harus Terlebih Dahulu Melakukan Pengukuran Untuk
Menetapkan Garis Batas Sesuai Dengan Gambar- Gambar Rencana Dan Perlu Mendapatkan Persetujuan Dari Direksi
Teknis. Jika Direksi Teknis Menganggap Perlu Mengadakan Perubahan Pada Garis Batas, Maka Direksi Teknis Akan
Meminta Penyedia Untuk Menyetel Patok-Patok Selanjutnya.
Penyedia Akan Memberitahukan Kepada Direksi Teknis Tidak Kurang Dari 48 (Empat Puluh Delapan) Jam Mengenai
Rencananya Untuk Melakukan Pengukuran. Penyedia Akan Melakukan Pengukuran Tersebut Dan Direksi Teknis Akan
Memeriksa Hasil Pengukuran Tersebut. Hasil Pengukuran Yang Disetujui Akan Merupakan Dasar Dari Pembayaran-
Pembayaran Yang Dilakukan.
b. Sesuai Kontrak, Penyedia Tanpa Biaya Ekstra/Tambahan Menyediakan Bagi Direksi Teknis Setiap Peralatan/Instrumen
Dan Bahan-Bahan Yang Diperlukan Dalam Rangka Pemeriksaan Pelaksanaan Pengukuran Tersebut Atau Pelaksanaan
Pekerjaan Lainnya Yang Terkait.
c. Penyedia Dengan Biaya Sendiri Melaksanakan Penyelidikan Dan Pengukuran-Pengukuran Yang Diperlukan Untuk
Melaksanakan Pekerjaan Tersebut .
d. Penyedia Harus Bertanggungjawab Terhadap Semua Pekerjaan Survei Dan Pengukuran Yang Dilakukan Oleh Para
Pekerjanya.
e. Setiap Tanda Yang Dibuat Oleh Direksi Teknis Atau Penyedia, Harus Dipelihara Secara Berhati-Hati Dan Jika
Dikacaukan Atau Dirusak Harus Segera Diganti Oleh Penyedia Atas Biaya Sendiri Dan Mendapat Persetujuan Direksi
Teknis.
f. Tidak Ada Pekerjaan Yang Dilaksanakan Di Suatu Bagian Sebelum Letak Yang Diperlukan Dalam Bagian Tersebut
Mendapat Persetujuan Dari Direksi Teknis.
g. Sebelum Memulai Pekerjaan Pembangunan, Penyedia Harus Melakukan Survei Untuk Menetapkan Situasi Lokasi
Pekerjaan Secara Rinci Terhadap Semua Kepentingan Umum Yang Mungkin Akan Terkena Oleh Pekerjaan Tersebut.
Hasil Pekerjaan Survei Ini Harus Dicatat Dalam Bentuk Rancangan Yang Dapat Diterima Oleh Direksi Teknis. Patok-
Patok Ukur (Bm) Harus Ditanam Dipermukaan Tanah Sebagai Tanda Lokasi Pekerjaan.
h. Semua Patok Ini Harus Tetap Berada Ditempatnya Selama Berlangsungnya Kontrak. Dimana Terdapat Pekerjaan-
Pekerjaan Yang Sifatnya Sementara Atau Darurat Di Sekitar Kegunaan Tersebut, Maka Penyedia Harus Memakai
Metode- Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Layak, Menyediakan Alat-Alat Pelindung Yang Memadai, Dan
Mengambil Tindakan-Tindakan Pencegahan, Tanpa Biaya Tambahan, Untuk Menghindarkan Kerusakan Terhadap
Segala Keperluan Tersebut. Kerusakan Yang Terjadi Akibat Pelaksanaan Pekerjaan Ini Yang Disebabkan Secara
Langsung Atau Tidak, Maka Akan Dianggap Sebagai Tanggung Jawab Penyedia.
i. Apabila Patok-Patok Induk (BM), Patok-Patok Bantu Atau Tiang Pancang Yang Ditanam Diluar Lokasi Pekerjaan,
Maka Penyedia Harus Menyelesaikan Seluruh Masalahnya Dengan Para Pemilik Tanah Dan Para Penyewa. Sesuai
Perintah Direksi Teknis, Penyedia Harus Memindahkan Patok-Patok Itu Dan Mengembalikan Tanah Tersebut Dalam
Keadaan Semula.
8.2. Pekerjaan Yang Melintasi Tanah Hak Milik Dan Cara Pemberitahuannya Jika Pekerjaan Dilaksanakan Melalui Tanah Milik
Perorangan, Maka Penyedia Bertanggung Jawab Untuk Melakukan Perundingan Untuk Mendapatkan Dan Membayar
Hak Lewat Dan Pelaksanaan Pemberitahuannya Seperti Yang Diperlukan Bagi Para Pemilik Atau Para Penyewa Tanah
Tersebut, Dan Merupakan Kewajiban Penyedia Untuk Tetap Memberikan Informasi Sepenuhnya Kepada Direksi Teknis
Mengenai Kemajuan Pekerjaan Itu. Penyedia Bertanggungjawab Terhadap Setiap Kerusakan Pada Tanaman, Tanah,
Saluran Pembuangan, Dan Sebagainya. Demikian Juga Untuk Memulihkan Kembali Keadaan Tanah Yang Bersangkutan
Setelah Pekerjaan Selesai.
a. Penyedia Harus Menyediakan Dan Memelihara Kantor, Fasilitas Tempat Tinggal Dan Akomodasi Yang Ada Termasuk
Semua Jasa Yang Diperlukan Untuk Menyediakan Air, Saluran Pembuangan, Penerangan Dan Jalan-Jalan Untuk
Stafnya Dan Pegawai Lainnya Di Tempat- Tempat Yang Telah Disetujui Direksi Teknis.
b. Direksi Teknis Berhak Memberikan Arahan Kepada Penyedia Untuk Mengadakan Modifikasi Atau Mengubah Usulan
Penyedia, Jika Itu Dianggap Perlu, Dan Pelaksanaan Pembangunan Dari Bangunan Tersebut Tidak Akan Dimulai
Sebelum Usul Tersebut Akhirnya Disetujui Oleh Direksi Teknis. Pengarahan Demikian Itu Dari Direksi Teknis Tidak
Membebaskan Penyedia Atas Kewajiban-Kewajiban Dan Pertanggungjawabannya Berdasarkan Kontrak.
Penyedia Harus Menyediakan Sistem Penyediaan Air Yang Baik Untuk Kantor Penyedia Dan Barak-Barak Di Lokasi
Pekerjaan Dan Harus Mendapatkan Persetujuan Direksi Teknis.
Pengaturan, Penyediaan Dan Penyambungan Tenaga Listrik Untuk Seluruh Pelaksanaan Pekerjaan Menjadi Tanggung
Jawab Penyedia Seperti Yang Diarahkan Oleh Direksi Teknis.
8.7. Kecelakaan
a. Penyedia Harus Segera Melaporkan Secara Tertulis Atau Pertelepon Ataupun Lewat Kurir Kepada Direksi Teknis
Mengenai Semua Kecelakaan Yang Terjadi Karena Atau Sehubungan Dengan Pelaksanaan Pekerjaan, Apakah Itu Terjadi
Di Lokasi Pekerjaan Atau Di Sebelah Lokasi Pekerjaan Yang Mengakibatkan Kematian, Luka Perorangan Atau Luka-Luka
Yang Serius Atau Timbulnya Kerusakan Yang Serius.
b. Jika Terjadi Tuntutan Oleh Seseorang Terhadap Penyedia Atau Sub- Penyedia Mengenai Sesuatu Kecelakaan, Maka
Penyedia Harus Segera Melaporkan Fakta- Faktanya Secara Terperinci Dan Lengkap Dari Tuntutan Tersebut. Dapat
Dimengerti Dan Disetujui Bahwa Laporan Tertulis Dari Suatu Kecelakaan Tidak Akan Membebaskan Penyedia Atas
Tanggungjawabnya Dan Membebaskan Direksi Teknis Atau Pengguna Dari Segala Tuntutan.
Sesuai Dengan Kewenangannya, PA / KPA Berhak Melakukan Audit Dalam Kaitannya Dengan :
1. Biaya Yang Dikeluarkan Sebagai Akibat Dari Pemutusan Kontrak Yang Telah Di Atur Dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak, Tentang Penghentian Dan Pemutusan Kontrak. B. Biaya-Biaya Lainnya Yang Di Klaim Penyedia Jasa Dan
Tidak Tercakup Dalam Kontrak. Penyedia Jasa Wajib Menyimpan Dan Menjaga Dokumen Akutansi Yang Berkaitan
Dengan 2 (Dua) Hal Di Atas.
8.9. Pembersihan
a. Penyedia Selama Berlangsungnya Pelaksanaan Pekerjaan Harus Menjaga Kebersihan Agar Semua Jalan Dan
Lingkungan/Fasilitas Umum Lainnya, Bebas Dari Segala Jenis Bahan Material Yang Dapat Mengganggu Keamanan
Lingkungan.
b. Pada Penyelesaian Setiap Bagian Atau Tahapan Dari Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan, Maka Penyedia Harus
Segera Menyingkirkan Semua Bahan Yang Berlebihan Dan Sama Sekali Membersihkan Bagian Atau Bagian-Bagian
Tersebut.
c. Semua Areal Penyimpanan Barang/Material Akan Dikembalikan Kepada Kondisinya Semula. Semua Kerusakan Yang
Dialaminya Dalam Menyimpan Atau Memindahkan Bahan-Bahan Dari Areal Penyimpanan Atau Ke Tanah Milik
Yang Berdekatan Diganti Atau Diperbaiki Oleh Penyedia Tanpa Menarik Biaya Dari Direksi Teknis. Semua Rumput,
Tanaman Dan Semak- Semak Disingkirkan, Rusak Atau Hancur Selama Berlangsungnya Pekerjaan Pembangunan
Harus Diganti Oleh Penyedia.
d. Jika Penyedia Tersebut Gagal Untuk Memenuhi Ketentuan -Ketentuan Sebelumnya, Maka Direksi Teknis
Mempunyai Hak Untuk Memerintahkan Agar Pembersihan Yang Diperlukan, Akan Dilaksanakan Oleh Pihak Lain
Dan Biaya Akan Menjadi Tanggung Jawab Penyedia.
a. Kantor Penyedia Dan Gudang/Barak Kerja Untuk Staf Dan Pekerja Di Lapangan Harus Disediakan Oleh Penyedia
Dari Bangunan Semi Permanen. Bangunan Ini Harus Dilengkapi Dengan Sarana Listrik Dan Air Bersih.
b. Papan Nama Pelaksanaan Pekerjaan Dibuat Dengan Ukuran Dan Wama Sesuai Petunjuk Direksi Teknis. Papan
Nama Pelaksanaan Pekerjaan Berisi Informasi Sekurang-Kurangnya Mengenai Nama Pelaksanaan Pekerjaan, Nama
Paket Pekerjaan, Nama Penyedia Dan Tanggal Kontrak.
9. Material
9.1. Umum
Pada Umumnya, Bahan-Bahan Yang Dipakai Dalam Pekerjaan Permanen Harus Baru, Bukan Bekas Dan Tanpa Cacat
Atau Cela Atau Tidak Sesuai Dengan Standard Yang Sesuai Untuk Maksud Pemakaiannya. Tidak Ada Bahan Yang Boleh
Dipakai Di Pekerjaan Sebelum Ada Ijin Tertulis Pemakaiannya Dari Direksi Teknis, Demikian Juga Tidak Ada Perubahan
Mengenai Sifat, Kualitas, Macam, Jenis, Sumber Penyediaan Atau Pembuatannya Yang Dikerjakan Tanpa Ijin Dari
Direksi Teknis. Selama Berlangsungnya Pekerjaan, Nota-Nota Pengiriman Diberikan Kepada Direksi Teknis Dengan
Menyebutkan Perincian Dari Pengiriman Demikian.
9.3. Contoh
Biaya Untuk Menyediakan Contoh Dan Biaya Untuk Pelaksanaan Pengujian Bersama Dengan Biaya Penyediaan Alat-
Alat Untuk Mengambil Contoh Dan Pengujian Di Lokasi Pekerjaan Harus Ditanggung Oleh Penyedia.
9.4. Memenuhi Spesifikasi Bahan
Kecuali Jika Dinyatakan Secara Spesifik Lain Di Dalam Spesifikasi, Maka Semua Hasil Pembuatan, Peralatan, Bahan Dan
Barang-Barang Yang Tergabung Di Dalam Pekerjaan Yang Tercakup Dalam Kontrak Ini Merupakan Yang Terbaik Dari
Jenis Yang Bersangkutan. Jika Spesifikasi- Spesifikasi Untuk Setiap Barang, Alat, Produk, Perlengkapan Tetap, Bentuk,
Jenis Pembangunan Atau Proses Diindikasikan Atau Dispesifikasikan Dengan Paten Atau Nama Pemilik, Dengan Nama
Dari Pembuat Atau Dengan Angka Katalog, Maka Spesifikasi Demikian Itu Harus Dianggap Dipakai Untuk Tujuan
Penyelenggaraan Standard Kualitas.
Semua Bahan Yang Tersedia Harus Merupakan Kualitas Standard Dari Jenis Yang Bersangkutan, Bebas Dari Segala Cela
Yang Akan Membuatnya Tidak Memenuhi Syarat Untuk Dipakai.
Bahan-Bahan Yang Diafkir Harus Disingkirkan Segera Dari Pekerjaan Dan Diganti Dengan Bahan- Bahan Dari Kualitas
Yang Diperlukan. Jika Penyedia Gagal Untuk Menyingkirkan Bahan-Bahan Yang Diafkir Demikian Itu Dalam Waktu 24
(Dua Puluh Empat) Jam Setelah Pemberitahuan Oleh Direksi Teknis, Maka Direksi Teknis Dapat Menunjuk Pihak Ketiga
Dapat Menyingkirkan Bahan- Bahan Yang Diafkir Tersebut Dan Biaya Ditanggung Penyedia. Gagal Dalam Menolak
Suatu Bahan Atau Menyingkirkan Bahan Yang Diafkir Tidak Membebaskan Penyedia Dari Tanggung Jawab Mengenai
Kualitas Dan Sifat Bahan Yang Dipakai Atau Terhadap Kewajiban Lain Yang Dikenakan Di Dalam Kontrak.
a. Sebagai Titik Referensi Untuk Ketinggian Dan Koordinat Penyedia Harus Menggunakan Titik-Titik Bench Mark Yang Ada Di
Lapangan, Dan Sesuai Dengan Yang Ditunjukkan Dalam Gambar Dan Disetujui Oleh Direksi Teknis.
b. Penyedia Harus Memasang Dan Mengukur Secara Teliti Patok Bench Mark (BM) Pada Lokasi Tertentu Sepanjang
Pelaksanaan Pekerjaan Untuk Memungkinkan Perancangan Kembali, Pengukuran Sipat Datar Atau Penentuan Titik Dari
Pekerjaan Yang Akan Dilakukan. Patok Monumen Yang Permanen Harus Dibangun Diatas Tanah Yang Tidak Akan
Terganggu/ Dipindahkan.
c. Penyedia Harus Menentukan Titik Patok Konstruksi Yang Menunjukkan Garis Dan Kemiringan, Lebar Sungai, Perkuatan
Tebing, Jalan Inspeksi Dan Saluran Drainase Sesuai Dengan Penampang Melintang Standar Yang Diberikan Dalam Gambar
Rencana Dan Harus Mendapatkan Persetujuan Direksi Teknis Sebelum Memulai Konstruksi. Patok Kayu Yang Digunakan
Berukuran Minimal (5x7) Cm. Patok Harus Kuat, Dicat Pakai Warna Merah Dan Posisinya Tidak Boleh Berubah Selama
Pelaksanaan Konstruksi. Sebelum Pekerjaan Fisik Dimulai Posisi- Posisi Tersebut Harus Diperiksa Dan Disetujui Oleh Direksi
Teknis.
Jika Menurut Pendapat Direksi Teknis Diperlukan Perubahan Dari Garis Dan Kemiringan, Baik Sebelum Maupun Sesudah
Penentuan Patok, Direksi Teknis Akan Mengeluarkan Instruksi Terperinci Kepada Penyedia Untuk Perubahan Tersebut Dan
Penyedia Harus Mengubah Penentuan Patok Untuk Persetujuan Lebih Lanjut.
11. Laporan
Penyedia Harus Membuat Dan Menyampaikan Kepada Direksi Teknis, Dalam Jarak Waktu Dan Dalam Bentuk Yang
Ditetapkan Oleh Direksi Teknis, Sebagai Berikut :
a. Kemajuan Fisik Pekerjaan Hingga Bulan Lalu Dan Perkiraan Kemajuan Untuk Bulan Ini.
b. Kemajuan Pekerjaan Berdasarkan Pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
c. Perkiraan Jumlah Pembayaran Dari Pengguna Kepada Penyedia Untuk Bulan Ini.
d. Tabel Mengenai Catatan Mengenai Alat, Bahan Dan Tenaga Yang Digunakan.
Penyedia Harus Membuat Laporan Harian Dan Mingguan Dari Masing- Masing Jenis Pekerjaan Seperti Yang Diminta
Oleh Direksi Teknis Dan Dalam Bentuk Yang Disetujui Oleh Direksi Teknis. Laporan Tersebut Akan Berisi : Informasi
Jumlah Tenaga Kerja, Pemakaian Material Dan Peralatan Yang Digunakan Dan Cuaca.
Pihak Penyedia Harus Mempersiapkan Segala Sesuatu Untuk Photo- Photo Dokumentasi Lapangan Yang Menunjukkan
Kemajuan Pekerjaan Dan Harus Memberikan 3 (Tiga) Salinan Untuk Setiap Gambarnya Yang Harus Diberikan K Epada
Direksi Teknis.
Setiap Photo Supaya Diberi Keterangan Mengenai : Jenis Dan Lokasi Pekerjaan Serta Tanggal Pengambilan Foto
Dibagian Belakangnya. Film Negatifnya Menjadi Milik Pengguna Dan Tidak Boleh Dicetak Ulang Tanpa Persetujuan
Direksi Teknis.
Foto-Foto Pelaksanaan Pekerjaan Diambil Pada Kondisi 0%, 50% Dan 100% Untuk Setiap Jenis Dan Lokasi Pekerjaan.
Lokasi Pengambilan Foto Untuk Setiap Tahap Tersebut Agar Diusahakan Pada Tempat Dan Arah Yang Sama Guna
Menggambarkan Tahapan Dari Pelaksanaan Pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
SYARAT – SYARAT KHUSUS PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN
a. Mobilisasi Dan Demobilisasi Peralatan/Tenaga Meliputi Mobilisasi Dan Demobilisasi Untuk Peralatan Baik Kecil Maupun
Besar Dan Tenaga Yang Akan Digunakan Oleh Penyedia Untuk Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Mobilisasi Dan Demobilisasi Peralatan/Tenaga Dilaksanakan Selama Masa Pekerjaan. Segala Biaya Yang Timbul Untuk
Melaksanakan Mobilisasi Dan Demobilisasi Peralatan/Tenaga Menjadi Tanggungjawab Penyedia Dan Sudah Harus
Diperhitungkan Didalam Penawaran Harga.
2. Pembersihan Lapangan
Untuk Mempermudah Dan Menjaga Kelancaran Kegiatan Maka Sebelum Memulai Melaksanakan Jenis Kegiatan Konstruksi
Maka Area Pekerjaan Harus Dibersihkan Dari Segala Jenis Bangunan, Pohon, Material Dll Yang Tidak Berguna Agar Saat
Dilakukan Pengukuran Dan Pematokan Untuk Letak Konstruksi, Elevasi Dan Ukuran Menjadi Akurat. Adapun Penggunaan
Peralatan Untuk Pekerjaan Ini Dilakukan Dengan Menggunakan Chain Saw, Exavator, Bulldozer Dan Dump Truck.
Urut-Urutan Pekerjaan Pembersihan Lapangan (Site Clearing And Grubbing) Adalah Sebagai Berikut :
a. Persiapan Untuk Mobilisasi Peralatan Clan Tenaga Kerja.
b. Lengkapi Personil Dengan Alat Pelindung Diri (APD) Dan Pemasangan Rambu - Rambu K-3 Di Lapangan.
c. Pengukuran Dan Setting Out Lokasi Yang Akan Diclearing.
d. Mempesiapkan Gambar Kerja Dan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan.
e. Mengajukan Gambar Kerja Dan Kuantitas Pekerjaan
f. Kepada Pengawas/Direksi/Konsultan Untuk Mmdapat Persetujuan.
g. Apabila Tidak Disetujui Maka Penyedia Jasa Harus Merevisi Usulan Gambar Kerja Dan Kuantitas Pekerjaan Untuk
Kemudian Cliajukan Kembali.
h. Apabila Disetujui Maka Pelaksanaan Pekerjaan Pembersihan Bisa Dimulai Yaitu Pembersihan Secara Keseluruhan
Meliputi Segala Jenis Bangunan, Pohon-Pohon, Bangunan (Bila Ada), Tanaman, Semak Belukar Dan Sebagainya Sesuai
Dengan Spesifikasi Teknis.
i. Mengumpulkan Hasil Pembersihan Lapangan Ke Lokasi Tertentu Yang Telah Ditentukan Pengawas/Direksi/Konsultan,
Untuk Kemudian Dibakar Atau Ditimbunkan Pada Suatu Lubang/Parit Yang Sudah Dipersiapkan Sebelumnya.
j. Hasil Pekerjaan Pembersihan Akan Ditinjau Oleh Pengawas/Direksi/ Konsultan Untuk Menentukan Apakah Pekerjaan
Pembersihan Telah Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis Clan Apakah Pekerjaan Berikutnya Bisa Dimulai Apa Tidak.
k. Apabila Tidak Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Harus Diulang Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis.
Semua Pembayaran Terhadap Pekerjaan Persiapan Yang Tersebut Dalam Spesifikasi Teknik Ini, Sudah Termasuk Dalam
Harga Satuan Pekerjaan Pokok, Kecuali Apabila Dalam Daftar Kuantitas Dan Harga Dicantumkan Sebagai Satuan Pekerjaan
Tersendiri, Maka Pembayaran Pekerjaan Diatur Sebagai Berikut :
Pembayaran Mobilisasi Dan Demobilisasi.
• Biaya Untuk Pekerjaan Mobilisasi Dan Demobilisasi Dinyatakan Dalam Satuan Tetap (Lump Sum Price/LS).
• Pembayaran Hanya Dilaksanakan Terhadap Mobilisasi Dan Demobilisasi Peralatan Mesin Berupa Peralatan Besar
Untuk Menunjang Pekerjaan Konstruksi Yang Telah Disetujui Oleh Direksi Teknis.
• Penilaian Bobot Untuk Pembayaran Dibuat Apabila Peralatan Telah Sampai Di Lapangan Dalam Keadaan Baik
Sesuai Dengan Persyaratan Minimum Peralatan Dalam Dokumen Kontrak Dan Siap Untuk Operasi.
• Pembangunan Kantor Direksi Barak Dan Sewa Lahan Sudah Termaksud Dalam Biaya Mobilisasi.
• Penyedia Berhak Untuk Menerima Pembayaran Sebesar 50% Untuk Pekerjaan Mobilisasi, Apabila Seluruh
Peralatan Yang Diajukan Telah Seluruhnya Berada Di Lapangan Dan Siap Untuk Operasi. Penyedia Berhak
Menerima Pembayaran 100% Apabila Demobilisasi Peralatan Sudah Dilakukan Seluruhnya Dengan Ketentuan
Bahwa Peralatan Tersebut Benar- Benar Tidak Diperlukan Lagi Untuk Pekerjaan Pada Kontrak Ini.
2. Dasar Hukum
- UU No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
- Permen PU No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
- PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
- Permen PU No. 9 Tahun 2008 tentang Pedoman SMK3
- Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum KEP.174_MEN_1986
No.104_KPTS_1986 Tentang K3 di Tempat Kegiatan Konstruksi
3. KESELAMATAN KERJA
• Dari Permulaan Hingga Penyelesaian Pekerjaan Dan Selama Masa Pemeliharaan, Penyedia Jasa Bertanggung
Jawab Atas Keselamatan Dan Keamanan Pekerja, Material Dan Peralatan Teknis Serta Konstruksi.
• Wajib Menjaga Keselamatan Kerja Di Ruang Kerja Dengan Melengkapi Dengan Perlengkapan Keselamatan Kerja
Seperti Safety Line, Rambu - Rambu, Papan Promosi Keselamatan, Dan Lain - Lain.
• Wajib Menjamin Keselamatan Tenaga Kerja Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Dari Segala
Kemungkinan Yang Terjadi Dengan Memenuhi Aturan Dan Ketentuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Yang
Berlaku (Bpjs).
• Menyediakan Obat-Obatan Menurut Syarat-Syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (Ppa / Kpa) Yang
Selalu Dalam Keadaan Siap Digunakan Di Lapangan, Untuk Mengatasi Segala Kemungkinan Musibah Bagi Semua
Petugas Dari Pekerja Lapangan.
• Setiap Pekerja Diwajibkan Menggunakan Sepatu Pada Waktu Bekerja Dan Di Lokasi Harus Disediakan Alat
Pelindung Diri (APO) Berupa Safety Belt, Safety Helmet, Masker/Kedok Las Terutama Untuk Dipakai Pada
Pekerjaan Pemasangan Kuda-Kuda Baja Dan Pekerjaan Yang Beresiko Tertimpa Benda Keras.
• Menyediakan Air Bersih, Kamar Mandi Dan WC Yang Layak Dan Bersih Bagi Semua Petugas Dan Pekerja.
Membuat Tempat Penginapan Di Lapangan Pekerjaan Untuk Para Pekerja Tidak Diperkenankan, Kecuali Atas Ijin
PA / KPA.
• Apabila Terjadi Kecelakaan, Sesegera Mungkin Memberitahukan Kepada Konsultan Dan Mengambil Tindakan
Yang Perlu Untuk Keselamatan Korban Korban Kecelakaan Itu.
5. MATRIK PROGRAM K3
✓ Safety Health And Environmental Induction Kegiatan Ini Dilaksanakan Setiap Ada Tamu Ataupun Pekerja Baru
Yang Memasuki Wilayah Kerja Proyek
✓ Safety Health And Environmental Talk Program Ini Bertujuan Untuk Sosialisasi Dan Pembahasan Mengenai Seluruh
Permasalahan Penerapan K-3L Dan Lingkungan Selama Masa Pelaksanaan Proyek. Pelaksanaan Safety Talk Setiap
1 Minggu Sekali
✓ Safety Health And Environmental Patrol / Inspection Kegiatan Ini Dilaksanakan Secara Rutin, Bertujuan Untuk
Memonitor Pelaksanaan K-3L Di Seluruh Lingkungan Proyek Dan Menjaga Konsistensi Pelaksanaan K-3L.
✓ Safety Health And Environmental Meeting Program SHE Meeting Dilaksanakan Seminggu Sekali Dimana Dalam
Kegiatan Ini Membahas Permasalahan Dan Kejadian Yang Terjadi Dan Rencana Tindak Lanjut Untuk
Memperbaikinya Serta Membahas Permasalahan Yang Mungkin Terjadi Serta Langkah-Langkah Pencegahannya.
✓ Safety Health And Environmental Audit Program Ini Dilaksanakan Insidental Bertujuan Untuk Melakukan Audit
Terhadap Kedisiplinan Dalam Pelaksanaan Standar K-3L Di Lingkungan Proyek Terhadap Peraturan Yang
Diberlakukan Dalam Lingkungan Perusahaan.
✓ Safety Health And Environmental Trainning Pelatihan Terhadap Seluruh Komponen Proyek Yaitu Karyawan,
Subkon, Mandor Dan Seluruh Pekerja Mengenai K-3L, P3K Dan Respon Terhadap Keadaan Darurat.
✓ Housekeeping Kegiatan Ini Dilaksanakan Setiap Hari Bertujuan Untuk Menjaga Kebersihan, Kerapihan,
Kenyamanan Di Lingkungan Kerja.
- Metode Penggalian
o Penyedia Jasa Harus Melaksanakan Semua Pekerjaan-Pekerjaan Galian Tanah Lumpur Dalam Kondisi Jenis
Material Apapun Yang Mungkin Akan Dihadapi Dan Dengan Suatu Metode-Metode Atau Gabungan Dari
Beberapa Metode Yang Menurut Pertimbangan Penyedia Jasa Yang Paling Cocok Berdasarkan Pada
Batasan-Batasan Yang Ada.
o Penyedia Jasa Harus Memberi Pertimbangan Pada Permasalahan- Permasalahan (Sifat- Sifat Lapisan
Tanah), Khususnya Item Pengalihan Aliran Dan Pengamanan Air, Lokasi Dan Jalan Masuk Yang Menuju
Ke Lokasi Pembuangan Tanah Dan Lokasi Penimbunan Sejauh Dapat Dilaksanakan Jalan Masuk Dan Jalan
Angkut Harus Dibatasi Pada Jalan-Jalan Pelayanan Ke Tempat Kerja Atau Rute-Rute Lainnya Yang Telah
Disetujui Oleh Direksi, Agar Supaya Membatasi Seminimal Mungkin Gangguan Terhadap Penduduk Di
Sekitar Pekerjaan.
2. Mengangkut Hasil Galian Jarak 50 M
Sebelum Memulai Pelaksanaan Pekerjaan Buangan Tanah Hasil Galian Sejauh 50 Meter Kontraktor Pelaksana
Terlebih Dahulu Mengajukan Request Memulai Pekerjaan Kepada Direksi/Pemilik Pekerjaan.
Material Tanah Hasil Galian Yang Tidak Memenuhi Syarat Untuk Bahan Timbunan Atau Yang Telah Di Gali
Kemudian Di Angkut Menggunakan Alat Jenis Dump Truck Untuk Dibuang Ke Lokasi Pembuangan Yang Telah
Ditentukan Oleh Pemilik Pekerjaan Dengan Menggunakan Excavator Standard Untuk Memuat Tanah Hasil Galian
Tersebut Kedalam Dump Truck.
Penumpukan Material Buangan Disusun Paling Tinggi 2 M Dan Bila Perlu Sesuai Arahan Pemilik Pekerjaan Material
Hasil Galian Tersebut Ditimbun Dengan Menggunakan Tanah Yang Baik.
Tenaga, Bahan Dan Peralatan Yang Akan Digunakan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Buangan Tanah Hasil Galian
Jarak 50 M Adalah :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor Alat
Bahan Kerja :
Alat Kerja :
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Peralatan Bantu Tukang
Pelaksanaan Pekerjaan Pembuangan Tanah Hasil Galian Ini Akan Dilaksanakan Sesuai Dengan Jangka Waktu
Pelaksanaan Pekerjaan Adalah 21 Hari Kerja Atau 3 Minggu Yang Akan Dilaksanakan Dari Mingke 14 Hingga
Minggu Ke 16 Dengan Voume = 780,03 M3 Sesuai Yang Tercantum Dalam Bill Of Quantity (Ket : Volume Kontrak
Dapat Berubah Jika Terjadi Perubahan Volume/Amandemen Dalam Pelaksanaan Dilapangan).
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembuangan/Pengangkutan Ini Akan Mengutamakan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Serta Keselamatan Konstruksi Dengan Menggunakan Cara Standard, Dengan Menggunakan Peralatan Safety
Untuk Para Pekerja Sesuai Peraturan Keselamatan Yang Berlaku, Dan Sesuai Dengan Petunjuk Dan Arahan Direksi
Pekerjaan
- Metode Penggalian
o Penyedia Jasa Harus Melaksanakan Semua Pekerjaan-Pekerjaan Galian Tanah Lumpur Dalam Kondisi
Jenis Material Apapun Yang Mungkin Akan Dihadapi Dan Dengan Suatu Metode-Metode Atau
Gabungan Dari Beberapa Metode Yang Menurut Pertimbangan Penyedia Jasa Yang Paling Cocok
Berdasarkan Pada Batasan-Batasan Yang Ada.
o Penyedia Jasa Harus Memberi Pertimbangan Pada Permasalahan- Permasalahan (Sifat- Sifat Lapisan
Tanah), Khususnya Item Pengalihan Aliran Dan Pengamanan Air, Lokasi Dan Jalan Masuk Yang Menuju
Ke Lokasi Pembuangan Tanah Dan Lokasi Penimbunan Sejauh Dapat Dilaksanakan Jalan Masuk Dan
Jalan Angkut Harus Dibatasi Pada Jalan-Jalan Pelayanan Ke Tempat Kerja Atau Rute-Rute Lainnya Yang
Telah Disetujui Oleh Direksi, Agar Supaya Membatasi Seminimal Mungkin Gangguan Terhadap
Penduduk Di Sekitar Pekerjaan.
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang ditentukan sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja
yaitu : Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
1. Pertama-Tama Yang Akan Kami Lakukan Adalah Menyiapkan Tenaga Kerja, Bahan Dan Peralatan Yang
Akan Digunakan Selama Pelaksanaan Pekerjaan Ini Berlangsung. Jumlah, Jenis Dan Mutu Yang Akan
Kami Siapkan Kami Akan Selalu Mengacu Kepada Spesifikasi Teknik Yang Dipersyaratkan.
2. Melaksanakan Pekerjaan Penimbunan Kembali Pada Lokasi Yang Telah Ditentukan Dan Dengan
Melakukan Pemadatan Dengan Menggunakan Alat Yang Telah Ditentukan.
3. Urugan Tanah Dihampar Dan Diratakan Dengan Tenaga Manual Hinggan Membentuk Ukuran Yang
Sudah Ditentukan, Sesuai Mal Yang Dibikin Disiram Dan Dipadatkan Dengan Alat Perata Manual, Sistem
Pemadatan Dilakukan Perlapis Min Per 10-20cm Urugan.Timbunan Dari Bekas Galian Diambil Dari
Stockpile (Timbunan Tanah Acak/Random Fil), Dilaksanakan Untuk Timbunan Mengisi Ruang Antara
Bidang ’Timbunan Filter’ Dan Tanggul Penutup, Kantung Lumpur Dan, Lain-Lain.
Pekerjaan Timbunan Dilaksanakan Juga Bagian Bangunan Yang Sudah Dikerjakan (Pasangan Batu Atau Beton)
Sudah Cukup Usia Dan Cukup Kuat Terhadap Gangguan Akibat Pekerjaan Penimbunan Dan Pemadatan, Atas
Persetujuan Direksi. Pekerjaan Timbunan Dilaksanakan Layer Per Layer Dan Dipadatkan. Ketebalan Tiap Layer
Maksimal Adalah 0.20 M. Alat Pemadat Yang Dipergunakan Adalah Hand Stamper. Hand Stamper
Dipergunakan Pada Bagian Perbatasan Antara Bidang Timbunan Dan Bidang Struktur.
Pekerjaan Timbunan Tanah Random Juga Dilakukan Layer Per Layer Dan Dipadatkan Sesuai Dengan Spesifikasi
Teknis.Semua Material Timbunan, Baik Dari Hasil Galian Atau Dari Stock Pile Ataupun Dari Borrow Area Harus
Memenuhi Syarat Kualitas Dan Bebas Dari Bahan-Bahan Organik Seperti Tonggak-Tonggak Kayu, Semak Belukar,
Rerumputan, Akar-Akaran Dan Sejenisnya, Disamping Itu Juga Harus Bebas Dari Bongkahan Batu Cadas Dengan
Diameter Lebih Dari 15 Cm Atau Bahan-Bahan Lain Yang Oleh Direksi Dianggap Akan Membahayakan
Konstruksi. Material Untuk Timbunan Yang Diijinkan Adalah Material Yang Mempunyai Sifat Dan Gradasi Baik.
Bila Kadar Air Material Ditempat Pengambilan Lebih Rendah Dari Kadar Air Optimum, Maka Harus Dilakukan
Pembasahan Material Timbunan Dilokasi Pengambilan Atau Tempat Dimana Material Timbunan Dihampar
Sebelum Dipadatkan. Pemadatan Harus Menggunakan Hand Stamping Atau Peralatan Lain Yang Disetujui
Direksi Sehingga Menghasilkan Kepadatan 90 % . Hasil Akhir Pekerjaan Timbunan Untuk Urugan Diatas Tanah
Asli Harus Rapat Air,Dan Tidak Boleh Ada Rembesan Sesudah Diisi Dengan Debit Maksimum.
Apabila Pekerjaan Pemadatan Timbunan Sudah Selesai Maka Harus Diikuti Dengan Pembentukan Dan Perapihan
Timbunan Sesuai Garis Rencana Atau Sesuai Dengan Perintah Direksi.
Proses Pelaksanaan :
Material Diangkut/Ditimbun Kelokasi Timbunan Menggunakan Tenaga Manual. Material Hasil Galian Yang Oleh
Direksi Dinyatakan Tidak Layak, Tidak Akan Digunakan Dan Disingkirkan Dari Lokasi Timbunan
Penghamparan/Penimbunan Digunakan Perlapis/Perlayer Dengan Ketentuan Min 20 Cm Tebal Lapisan
Timbunan.
4.a. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
• Rambu Peringatan : “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
Pipa Galvanis Dia 2 " Dipotong Sepanjang 2,00 M, Digunakan Sebagai Pancang Pada Lapisan Terbawah Bronjong. Pipa
Galvanis Diikat Dengan Kawat Dia 3 Mm Pada Dasar Bronjong Terbawah.
a) Mengikat Bronjong Yang Satu Dengan Yang Lainnya Dengan Lilitan Kawat Ø 3 Mm Di Sepanjang Sisinya;
b) Mengikat Bronjong Yang Satu Dengan Yang Lainnya Dengan Lilitan Kawat Ø 3 Mm Di Sepanjang Sisinya;
c) Mengisi Beronjong Kawat Hingga Penuh, Padat Dan Tidah Goyah Menggunakan Batu Belah Berdiameter 15 Cm
- 25 Cm (Atau Lebih Besar Dari Pada Lubang Anyaman Bronjong);
d) Mengatupkan Tutup Bronjong Kawat, Lalu Mengikat Sisi-Sisi Dengan Lilitan Kawat Ø 3 Mm.
e) Alat Bantu Yang Digunakan: Tang, Pemotong Kawat, Alat Pengunci Kawat, Palu Pemecah Batu, Gerobak
Dorong.
6. Pek. Geotekstil
Geotextile adalah bahan sintetis berupa lembaran yang dapat digunakan sebagai saringan dan geotextil
dipasang pada bangunan proteksi tanggul dan bagunan bronjong, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana.
Geotextile dipasang untuk menutupi sisi belakang bronjong sebelah dalam atau arah tanggul) sambungan lembaran
geotextil dapat dilaksanakan dengan cara menjahit langsung kedua sisi yang akan disambungkan dengan sambungan
overlap sepanjang minimal 30 cm.
Alat
Peralatan Yang Harus Disiapkan Oleh Penyedia Jasa Untuk Pekerjaan Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa
(K175) Concrete Mixer Dan Alat Bantu Lainnya Yang Disetujui Oleh Direksi.
Bahan
Dalam Pekerjaan Ini Bahan Yang Digunakan Adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi Untuk
Keperluan Operasional Concret Mixer
o Sebelum Melaksanakan Pekerjaan, Penyedia Jasa Harus Menyerahkan Gambar De- Tail Rencana
Pelaksanaan Pekerjaan Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Pada Bangunan Yang Akan
Dibuat/Dibangun.
o Penyedia Jasa Harus Menyerahkan Daftar Peralatan Dan Tenaga Kerja Yang Akan Melaksanakan
Pekerjaan Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Kepada Direksi Pekerjaan.
o Penyedia Jasa Harus Menyediakan Peralatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Sesuai Dengan Pekerjaan
Yang Akan Dilaksanakan Seperti Sarung Tangan, Topi Pelindung Kepala, Menutup Hidung, Sepatu Safety
Dan Lainnya. Penyedia Jasa Harus Menyiapkan Kotak P3K Sebagai Penanganan Sementara Apabila
Terjadi Kecel- Akan Kerja.
o Lokasi Pembuatan Adukan Diatur Sedemikian Rupa Agar Dapat Menjamin Kelanca- Ran Pekerjaan.
Memudahkan Bagi Pengawas Dan Menjamin Tercapainya Mutu Adukan Yang Baik Dan Terlindung.
o Pengadukan Dilakukan Sedekat Mungkin Dengan Lokasi Konstruksi Yang Akan Dikerjakan. Kerikil, Pasir
Dan Semen Disiapkan Terpisah Ditempat Kering (Lebih Tinggi Dari Tanah Sekitarnya).
o Kotak Adukan Dipasang Ditempat Datar Tepat Berada Dibawah Alat Pengaduk/Concrete Mixer Dan
Dilokasi Yang Memudahkan Bagi Petugas Pengaduk Dan Pengangkutan Adukan Ke Lokasi Kerja.
o Drum Air Ditempatkan Didekat Alat Pengaduk, Kotak-Kota Takaran Disiapkan Secukupnya Dilokasi
Timbunan Kerikil, Pasir Dan Semen. Gerobak Pengangkut Adukan Dan Ember Disiapkan Dekat Alat
Pengaduk Kearah Konstruksi Yang Akan Dikerjakan.
o Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Dilakukan Dengan Cara Manual Dan Menggunakan Alat Mekanik
Yaitu Concrete Mixer Dan Concrete Vibrator Serta Alat Bantu Seperti Cangkul, Keranjang, Sekop, Kotak
Adukan, Ember, Kasut Kayu/Besi, Kereta Dorong Dan Lain-Lain.
o Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Harus Terbuat Dari Bahan Semen, Pasir, Kerikil, Air Dengan Mutu
Beton Yang Dibuat 175 Kg/M2 Dan Bila Diperlukan Bahan Tambahan Yang Disetujui Oleh Direksi
Pekerjaan. Semua Harus Dicampur Sampai Merata Dengan Menggunakan Alat Concrete Mixer Sehingga
Diperoleh Hasil Yang Memuaskan.
o Perbandingan Campuran Dapat Berdasarkan Isi Takaran Sama Dengan Satu Zak Semen Dalam Keadaan
Kering. Penyedia Jasa Harus Membuat Takaran Yang Sama Ukuran-Ukurannya Dan Harus Mendapat
Persetujuan Dari Direksi Pekerjaan.
o Sebelum Dilakukan Pengecoran, Besi Beton Harus Diberi Beton Tahu Dengan Ukuran Yang Ditentukan
Sesuai Selimut Beton Pada Gambar Rencana Dan Atau Sesuai Petunjuk Direksi Pekerjaan Agar Besi
Tulangan (Polos) Dapat Menyatu Dengan Beton.
o Adukan Cor Beton Harus Secepatnya Dibawa Ketempat Pengecoran Dengan Menggunakan Cara
(Metode) Yang Sepraktis Mungkin, Sehingga Tidak Memungkinkan Adanya Pengendapan Agregat Dan
Tercampurnya Kotoran-Kotoran Atau Bahan-Bahan Lain Dari Luar. Pengecoran Dilakukan Secara Terus
Menerus (Con- Tinue/ Tanpa Berhenti).
o Pengecoran Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Dibuat Berdasarkan Dimensi Bangunan Yang Akan
Dibuat Berdasarkan Gambar Rencana Atau Menurut Perintah Direksi Pekerjaan.
o Pada Saat Waktu Istirahat Semua Peralatan Pekerjaan Harus Diamankan Agar Tidak Terjadi Kecelakaan,
Baik Akibat Terinjak, Kejatuhan Atau Lain Sebagainya Yang Bisa Menyebabkan Terluka Ringan Atau Berat.
Pengamanan Bisa Dilakukan Dengan Cara Menempatkan Alat Ditempat Lokasi Kerja Yang Aman Atau
Dibawa Ke Work Shop Atau Digudang Penyimpanan Alat.
o Material Yang Digunakan Khususnya Bahan Semen Yang Masih Terbuka Harus Di- Tutup Dan
Ditempatkan Dilokasi Yang Aman Jauh Dari Jangkauan Anak-Anak Agar Tidak Terjadi Kecelakan Akibat
Menghirup Debu Semen Atau Termakan Bahan Se- Men Tersebut. Pasir Dan Kerikil Sisa Hasil Pengecoran
Harus Dibuang Atau Dikumpulkan Ditempat Yang Aman.
o Untuk Sisa Bahan Adukan Yang Terbuang Pada Saat Pengecoran Yang Sifatnya Mengganggu Harus
Dibersihkan Dan Dibuang Ketempat Pembuangan.
Output
Volume Pengecoran Cor beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Sesuai pada gambar rencana.
Perhitungan Dan Pembayaran
1) Perhitungan Untuk Pembayaran Pekerjaan Pengecoran Cor Beton Mutu F’c=14,5 MPa (K175)
Dilakukan Berdasarkan Volume Betoni Terhadap Kesesuaiannya Dengan Gambar Rencana. Perhitungan
Untuk Pembayaran Harus Dilengkapi Dengan Data Pendukung (Back- Up Data) Yang Telah Disahkan
Oleh PA / KPA.
2) Pembayaran Pekerjaan Pengecoran Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175)) Dil- Akukan Berdasarkan
Harga Satuan Per Meter Kubik (M3) Yang Telah Ditetapkan Dalam Bill Of Quantity (BOQ). Harga
Satuan Tersebut Telah Termasuk Seluruh Biaya Pekerja, Bahan-Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan.
3) Pembayaran Atas Pekerjaan Pengecoran Cor Beton Mutu f’c=14,5 MPa (K175) Sesuai Dengan Termin
Yang Disepakati Dan Ditetapkan Dalam Dokumen Kontrak.
- Pembesihan
Prosedur Pembesian
Pengadaan, Pembentukan Dan Perangkaian :
Prosedur Kerja Untuk Melakukan Pekerjaan Pengadaan, Pembentukan Dan Perangkaian Pembesian
Dapat Dilakukan Sebagai Berikut :
➢ Sebelum Melaksanakan Pekerjaan, Penyedia Jasa Harus Menyerahkan Gambar De- Tail Rencana
Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Dan Pemasangan Pembesian.
➢ Penyedia Jasa Harus Menyerahkan Daftar Peralatan Dan Tenaga Kerja Yang Akan Melaksanakan
Pekerjaan Pembesian Kepada Direksi Pekerjaan.
➢ Penyedia Jasa Harus Menyediakan Peralatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Sesuai Dengan
Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan Seperti Sarung Tangan, Topi Pelindung Kepala, Sepatu Safety
Dan Lainnya. Penyedia Jasa Harus Menyiapkan Ko- Tak P3k Sebagai Penanganan Sementara
Apabila Terjadi Kecelakan Kerja.
➢ Pembentukan Dan Perangkaian Pembesian Dilakukan Dilokasi Pekerjaan Atau Diluar Lokasi
Pekerjaan.
➢ Pembesian Dibuat Berdasarkan Gambar Rencana Atau Menurut Perintah Direksi Pekerjaan.
Untuk Pembentukan Besi Tulangan Menggunakan Alat Bantu Gunting Pemotong Dan Kunci
Pembengkok.
➢
➢ Untuk Perangkaian Pembesian Menggunakan Bahan Kawat Beton Dan Peralatan Tang Atau
Lainnya.
➢ Rangkai Besi Tulangan Harus Saling Mengikat Antara Satu Sama Lainnya Dan Kuat Serta Tidak
Boleh Lepas Pada Saat Dilakukan Pengecoran.
➢ Spasi Harus Ditempatkan Seperti Terlihat Pada Gambar Rencana Atau Berdasarkan Persetujuan
Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa Tidak Dapat Mengubah Jarak/Spasi Tulangan.
➢ Penempatan Besi Tulangan Harus Sesuai Dengan Gambar Rencana. Besi Tulangan Akan Diperiksa
Untuk Menyesuaikan Dengan Kebutuhan Ukuran, Bentuk, Panjang, Spasi, Letak Dan Jumlah Yang
Dipasang.
➢ Sebelum Penulangan Besi Disambungkan Pada Beton, Permukaan Besi Tulangan Dan Permukaan
Beberapa Penyangga Tulangan Harus Bersih Dari Karat Berat, Kotoran, Lemak Atau Bahan Asing
Yang Menurut Pendapat Direksi Pekerjaan Dapat Mengganggu Kekuatan Beton.
Untuk Konstruksi Bangunan Yang Konstruksinya Berbeda Dan Saling Berkaitan Maka Besi
Tulangan Harus Dipasang Sesuai Dengan Ukuran Panjangn Besi Tulangan Sebagai Pengikat Antar
➢
- Bekisting
Prosedur Bekisting
Pengadaan, Pembentukan Dan Perangkaian :
Prosedur Kerja Untuk Melakukan Pekerjaan Pengadaan, Pembentukan Dan Perangkaian Pembesian
Dapat Dilakukan Sebagai Berikut :
1.Bahan:
•Balok 5/7 Cm
•Papan 4 m x 0,20 Cm x 0,2 mm
•Minyak Bekisting
•Paku 5, 7, 10 cm
1.2.Alat-alat:
•Gergaji/ mesin belah Pipa support
•Klem kolom 125 –150 Palu
•Meteran
•Lot. Water Pass
•Benang
Perencanaan Bekisting
1. Mempelajari Struktur Pekerjaan Yang Akan Dibuat.
2. Mencek Desain Struktur Yang Akan Dikerjakan
3. Menentukan Metode Pelaksanaan Yang Akan Dipakai
4. Pembuatan Gambar Shop Drawing Bekisting
5. Menghitung Jumlah Dan Jenis Material Yang Akanigunakan
6. Menghitung Berapa Jumlah Biaya Yang Diperlukan Untuk Pekerjaan Bekisting Tersebut.
7. Proses Evaluasi, Apakah Metode Kerja, Biaya Dan Kualitas Kerja Nantinya Sudah Bagus, Jika Tidak
Perlu Inovasi Atau Pertimbangan Untuk Menggunakan Tipe Bekisting Lain.
Pemasangan Bekisting
1. Pengukuran Lokasi Pekerjaan Dengan Tepat Berdasarkan Gambar Shop Drawing Bekisting.
2. Selalu Membersihkan Bekisting Sebelum Di Pasang Adanya Kotoran Pada Dinding Bekisting Dapat
Menimbulkan Hasil Cor Beton Tidak Rapi. Retak Atau Bahkan Kegagalan Struktur.
3. Pemasangan Menyesuaikan Garis Marka Ukur Yang Telah Dibuat.
4. Cek Ukran ( Posisi, Ketegakan, Kedataran )
5. Cek Perkuatan Bekisting Apakah Sudah Benar – Banar Kuat.
6. Jika Sudah Maka Sudah Bisa Dilakukan Pengecoran Beton.
Output
Pembongkaran Bekisting
Pembuangan Bekisting
1. Memilah Mana Bekisting Yang Sudah Tidak Terpakai Ada Material Terpaksa Harus Dibuang
Ditempat Sampah Atau Ada Yang Masih Bisa Di Jual.
H. JADWAL PELAKSANAAN
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls 1,00 0,43 -
2 Direksi Keet / Ruangan K3 (Sewa) Ls 1,00 0,71
I RENCANA PERMINGGU % - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
100,00 240 HK
II KUMULATIF RENCANA PERMINGGU % - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Gorontalo, Maret 2021