Anda di halaman 1dari 2

Laporan Audit

Pembuatan laporan merupakan langkah terakhir dari keseluruhan proses audit. Pelaporan harus dilakukan
berdasar 4 standar pelaporan dan harus ada keseragaman. Bentuk laporan audit yang paling umum adalah
laporan audit standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Kondisi untuk laporan wajar tanpa pengecualian yaitu

1. Semua laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan laporan arus kas) sudah tercakup
di dalam laporan keuangan.
2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
3. Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut telah melaksanakan penugasan
dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan
lapangan telah dipenuhi.
4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi katakata
dalam laporan.

Bagian-bagian dari laporan audit antara lain

 Judul laporan: harus memuat kata independen.


 Alamat yang dituju laporan audit: kepada siapa laporan audit ditujukan.
 Paragraf pendahuluan: menunjukkan bahwa KAP ybs telah melaksanakan suatu audit, mencantumkan
laporan keuangan yang diaudit termasuk tgl dan periodenya, menyatakan bahwa laporan keuangan
adalah tanggung jawab manajemen sedangkan tanggung jawab auditor adalah menyatakan suatu
pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit.
 Paragraf lingkup audit: merupakan peryataan faktual mengenai apa yang dilakukan dalam audit dan
menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material.
 Paragraf pendapat: merupakan opini auditor terhadap penyajian laporan keuangan.
 Tanda tangan dan nama akuntan publik: menunjukkan nama partner yang akan bertanggung jawab
secara hukum dan jabatan atas mutu audit menurut standar profesional.
 Tanggal laporan audit: tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari proses audit di
lapangan.

Kondisi yang menyebabkan pengecualian dari laporan audit standar

1. Laporan yang menyimpang dari laporan wajar tanpa pengecualian, disebabkan oleh
a. Pembatasan lingkup audit.
b. Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
c. Auditor tidak independen.
2. Laporan wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kata/kalimat.

Jenis-jenis laporan audit dan kesimpulan auditor

# Wajar tanpa pengecualian (Unqualified): auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan
# secara wajar.
# Wajar dengan pengecualian (Qualified): auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar, kecuali untuk pos tertentu.
# Tidak wajar (Adverse): auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar.
# Tidak memberikan pendapat (Disclaimer): auditor tidak menyimpulkan apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar.

Materialitas adalah faktor penting dalam mempertimbangkan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam
keadaan tertentu. Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas
salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional.

Tiga tingkatan materialitas

 Jumlahnya tidak material.


 Jumlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan.
 Jumlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran laporanvkeuangan
secara keseluruhan diragukan.

Hal-hal yang dipertimbangkan untuk menentukan materialitas

 jumlah rupiah dibandingkan dengan tolak ukur tertentu dalam bentuk prosentase.
 daya ukur, ada tidaknya pengaruh dalam pengambilan keputusan.
 hakikat kesalahan, dapat mempengaruhi laporan keuangan dan pendapat auditor . misal: transaksi
melanggar hukum, sesuatu yang menimbulkan konsekuensi penting terhadap kewajiban kontrak

Anda mungkin juga menyukai