PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan masyarakat. Keluarga
merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, hubungan darah, hidup dalam satu rumah tangga,
memiliki kedekatan emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang lain yang
saling ketergantungan untuk menciptakan atau mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap
anggota dalam rangka mencapai tujuan bersama. Keluarga memiliki
keterkaitan yang erat dengan kesehatan setiap anggotanya (Jhonson dan
Leny, 2010).
BAB ll
TINJAUAN TEORI
A. Perkembangan Keluarga
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain
untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan
tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan,
yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga
yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
C. Perkembangan keluarga usia pertengahan
a. Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun &
berakhir sekitar 60-65 tahun (Schaie & Willis,1996 dlm Psikologi
Perkembangan). Dewasa Pertengahan adalah masa – menyesuaikan diri &
kesedaran bahawa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi
dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yg tidak terhadapi, hasilnya
membawa satu masa krisis, (Craig, 1976). Usia dewasa tengah (Middle
adulthood) disebut sebagai periode perkembangan yang dimulai kira-kira
35-45 tahun hingga memasuki usia 60an tahun. (Santrock, 1995)
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia
pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.
Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun
dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun
kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan
merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan
orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga
asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan
keturunannya.
Pasangan Postparental (pasangan yang anak-anaknya telah
meninggalkan rumah) biasanya tidak terisolasi lagi saat ini, semakin
banyak pasangan usia pertengahan hidup hingga menghabiskan seluruh
masa hidupnya dan menghabiskan sebagian masa hidupnya dalam fase
postparental, dengan hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi,
yang merupakan hal yang biasa(Troll, 1971, dalam Friedman, 1988, hal
130).
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah
keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan didalam keluarga.
2. Diagnosa keperawatan
Daftar masalah yang dapat terjadi pada keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia remaja (Suprajitno, 2004):
a. Prilaku mencari pertolongan
b. Perubahan pemeliharaan kesehatan
c. Resiko terhadap penularan penyakit
d. Perubahan dalam proses keluarga
e. Komunikasi keluarga disfungsional
f. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik/pengobatan keluarga
Penyusunan prioritas keperawatan keluarga berdasarkan skor
tertinggi dan disusun secara berurutan sampai skor terendah.
I. Peran perawat
Melaksanaan perawatan dan konsultasi yang terkait dengan upaya
peningkatan kesehatan misalnya : kebutuhan istirahat yang cukup, aktivitas
ringan sesuai kemampuan, nutrisi yang baik, berat badan yang sesuai
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
a. Pengkajian
Data umum:
1. Nama keluarga (kk) : Tn. H
2. Umur : 57 tahun
3. Suku : Lembak
4. Pendidikan : SD
5. Perkerjaan : Pensiun
6. Alamat : Desa Durian Demang Bengkulu Tengah
7. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Perkerjaan Pendidikan
Klg
1 Tn. H L 57 Suami Tidak SD
berkerja
2 Ny . T P 52 Istri IRT SD
Genogram:
Keterangan:
8. Type Keluarga
Jenis Type Keluarga : keluarga “The nuclear family”Masalah Yang terjadi
dengan tipe tersebut : Keluarga mengatakan sering merasa sakit –sakitan
dan merasa kesepian karena hanya tinggal suami isteri.
9. Suku Bangsa
Asal Suku Bangsa : Tn. H bersuku lembak dan Ny. T bersuku melayu.
Mereka bisa menerima satu sama lain meskipun berbeda suku. Bahasa
yang dominan yang mereka gunakan sehari-hari dirumah adalah bahasa
lembak
10. Agama Dan Kepercayaan Yang Mempengaruhi Kesehatan
Seluruh keluarga Tn. H beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Tn. H yaitu sholat 5 waktu dan puasa. Menurut keluarga Tn. H,
agama berperan penting dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal
kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga juga
selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sedang sakit
tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keluarga Tn. H Anggota yang keluarga yang mencari nafkah :
Dahulunya Tn. H, yang berkerja sebagai kuli bangunan,penghasilan tidak
ada. Upaya lain Rp. 2.000.000,00 – Rp. 2.500.000. Ny. T mengatakan
bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga mengatakan hanya dirumah, karena biasanya kalau libur anak
dan cucunya berkunjung kerumahnya. Tetapi kadang – kadang juga pergi
jalan kerumah anak dan keluarga.
-Klien mengatakan
bahwa tekanan
darahnya turun
naik.
a. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. H dan Ny. T jika dirinya sakit biasanya berobat di
puskesmas.
6. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. H : Klien mengatakan bahwa sudah 7 tahun klien merasakan sakit asma dan 2 tahun terakhir penglihatan sudah mulai
kabur.
Ny. T : klien mengatakan bahwa dahulunya sakit usus buntu dan sudah dioperasi dan klien mengatakan biasanya klien
merasakan nyeri pada perut dan minum obat yang dibelikan anaknya diapotek, klien mengatakan jika klien sakit biasa, dirinya
hanya berobat kepuskesmas.
c. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali Tn. H sekeluarga adalah rumah pribadi, luas rumah : 7 x 12 meter, type rumah : sederhana Jumlah dan
ratio kamar/ruangan : 4 buah kamar tidur, ventilasi/jendela : Ada 10 ventilasi yang terdapat di dalam rumah, pemanfaatan
ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet, 4 Kamar tidur, septic tank : ada, letak dibelakang rumah
berjarak 1 meter dari rumah, sumber air minum : air hujan yang dimasak dan air galon, kamar Mandi/ WC : memiliki satu wc
dan sekaligus kamar mandi, sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 100 meter, kebersihan
lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan bersih karena kelurga mengatakan jika tidak ada aktifitas selalu membersihan
samping rumah., keadaan didalam rumah : rumah Tn. H tampak bersih dan rapi, keadaan diluar rumah : Halaman rumah Tn.
H juga bersih dan rapi terbukti tidak ada sampah yang berserakan, dipinggir rumah klien juga terdapat sumur yang kecil dan
sudah disemen rapi.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Kebiasaan : setiap minggu Ny. T melakukan pengajian dengan tetanga, aturan/kesepakatan : apabila ada orang baru atau tamu
yang menginap wajib lapor RT / RW, budaya : didalam satu jalu klien semua suku ada dan kebanyakan orang melayu.
3. Mobilitas geografis keluarga
klien mengatakan dia hanya dirumah saja tetapi biasanya jika ingin pergi, keluarga berkunjung kerumah anak dan
keluarganya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
keluarga mengatakan tiap bulan klien ada melakukan kegiatan arisan keluarga dan pengajian dengan tetanga.
5. System pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga ada maslah dalam kesehatan, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan
sudah terbiasa saling pengertian.
d. Struktur Keluarga
1. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. T dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu.
2. Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. H dan Ny. T selalu memutuskan secara bersama-
sama dan memilih yang terbaik. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bicara dengan baik-
baik.
3. Struktur peran ( peran masing – masing anggota keluarga ) : Dalam keluarga Tn. H sebagai kepala keluarga berkewajiban
memipin keluarga dan dibantu Ny. T.
4. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma
yang dianut seperti sopan santun terhadap suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama setiap hari
dari sarapan sampai makan malam.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : klien mengatakan selama ini klien antara suami istri saling tolong menolong dan saling pengertian dan selalu
komunikasi kepada anak –anak mereka.
2. Fungsi sosialisasi : klien mengatakan sampai sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga besarnya mau pun kecil baik –
baik saja. Hubungan keluarga dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan yang sering dihadapinya yaitu asma dan pusing dan persiapan tuanya.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : klien mengatakan sejauh ini
dirinya hanya berbicara dengan anak dan antar suami isteri dan minum obat.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : klien mengatakan biasanya
keluarga hanya makan teratur dan olahraga yaitu jalan pagi setiap hari minggu.
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak : tidak ingin mempunyai anak lagi
b. Akseptor : tidak
5. Keterangan lain : Ny. T mengatakan sejak dilakukan operasi sejak 10 tahun yang lalu Ny. T tidak mengalami menstruasi lagi.
1. Fungsi ekonomi
ni dahulunya tidak ada kendala karena kebutuhan tiap bulan diberi anak – anaknya.
I. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Ny. N
Fisik
1 Keadaan Umum
BB 85 kg
TB 165 cm
2 Kepala :
Rambut Hitam tampak ubun
disela – sela rambut dan
agak keriting. .
Mata Konjungtiva pink,
sclera pucat.penglihatan
agak mulai menurun.
sinusitis (-),
Hidung polip (-), penciuman
baik.
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah § Keluarga belum bisa mengenal masalah.
“ klien mengatakan bahwa klien ingin
mengatasi penyakit agar suami tidak
tergantung dengan obat.
2 Mengambil Klien belum bisa mengambil keputusan
Keputusan yang tepat tetapi jika klien sakit anak datang dengan
membawa obat.
3 Merawat anggota Jika Tn. H sakit istri klien meminta bantuan
keluarga yang sakit atau pertolongan dengan tetangga.
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi Klien masih belum bisa mengubah
lingkungan atau
memodifikasi lingkungan.
5 Memanfaatkan sarana Klien mengatakan belum mengetahui
kesehatan pemanfaatan sarana kesehatan yang ada.
L. Daftar Masalah Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa ketidakefektifan Pola Nafas
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah § Ny N, sudah mengenal masalah.
Dengan klien mengatakan bahwa dia tidak
bisa kalau tidak minum obat.
Klien juga mengatakan bahwa masalah ini
dirasakan sejak 10 tahun yang lalu, waktu
masuk rumah sakit, rontgen tidak ada
masalah, cuma ada penyempitan saluran
nafas.
Klien mengatakan sejak sakit dia sudah
berhenti merokok.
2 Mengambil § Ny N mengatakan bahwa dirinya tidak bisa
Keputusan yang tepat putus minum obat.
§ Jadinya biasanya isteri selalu mengingatkan.
3 Merawat anggota
§ Tn H selalu menemani Ny N, jika sakit dan
keluarga yang sakit mengurut –urut dada Ny N
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi § Menciptakan lingkungan yang bersih karena
lingkungan Ny N juga alergi terhadap debu.
5 Memanfaatkan sarana
§ Jika sakit klien pergi kepuskesmas dengan
kesehatan menggunakan JAMKESMAS.
M. Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Resiko Kesepian
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah § keluarga sudah bisa mengenal masalah
Keluarga mengatakan biasanya merasa
kesepian, keluarga meengatakan menelpon
atau melihat foto –foto anaknya.,
2 Mengambil § keluarga bermusyawarah untuk berkunjung
Keputusan yang tepat kerumah anak cucu terdekat.
3 Merawat anggota§ Klien mengatakan biasanya kesepian kita
keluarga yang sakit saling bercerita.
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi § Keluarga kadang – kadang merasa kesiapan
lingkungan karena hanya diam berdua saja dirumah.
§ Keluarga memasang foto anak- anak dan
cucunya diruangan tamu dan kamarnya.
5 Memanfaatkan sarana§ -
kesehatan
N. Daftar Masalah
N DATA PROBLEM ETIOLOGI
O
1. Ds : Kurang pengetahuan Keefektifan
Keluaraga Manajemen
mengatakan bahwa Kesehatan Diri.
dirinya kurang bisa
dalam mengatasi
masalah kesehatan
yang dialaminya.
Do:
· Keluarga tampak
binggung ketika
ditanya.
2.Ds : Kurang mengenal Gangguan pola
Klien masalah nafas
mengatakan bahwa
biasanya kalau
kehabisan obat klien
merasakan sesak
dan ketika terkena
debu juga.
Do :
Klien tampak
terenggah –
terenggah
.
3. Kurang mengetahui Resiko kesepian
Klien tugas perkembangan
mengatakan merasa dewasa pertengahan
kesepian sejak
ditinggalkan oleh
anak-anaknya.
Do:
Klien tampak
sedih ketika dikaji.
O. Skoring
1. Keefektifan manajemen kesehatan diri b.d kurang pengetahuan
KRITERIA S BOBOT Pembenaran
K
O
R
SIFAT MASALAH 2/3 Sifat masalah ini termasuk
o Tidak sehat 3 ancaman karena jika tidak
o Ancaman kesehatan 2 diberi pengetahuan keluarga
o Krisis atau keadaan tidak tahu dan tetap minum
sejahtera 1 obat tiap hari dan kita tahu
efek yang terjadi akibat
terlalu banyak minum obat
streroid.
KEMUNGKINAN 1 Masalah tersebut mungkin
MASALAH DAPAT hanya sebagian dapat diubah
DIUBAH karena melihat kondisi
o Dengan Mudah 2 keluarga yang ketergantungan
o Hanya Sebagian 1 dengan obat.
o Tidak dapat 0
PONTISIAL 1 Potensial masalah dapat
MASALAH DAPAT dicegah cukup, karena
DICEGAH keluarga mengatakan bahwa
o Tinggi 3 keluarga ingin sembuh dari
o Cukup 2 sakit.
o Rendah 1
MENONJOLNYA 1 Masalah ini merupakan
MASALAH masalah berat, sehingga harus
o Masalah berat, harus 2 ditangi, sehingga keluarga
segera ditangani tidak terlalu ketergantungan
o Ada masalah, tapi tidak dengan obat.
perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan 1
0
2/3 + 1/2+ 2/3+1 =2 1/3
2. Ketidakmampuan koping keluarga b.d kurang mengenal masalah
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat masalah
o Tidak sehat 3 ini sudah
o Ancaman kesehatan 2 tidak sehat
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 karena
melihat
kondisi klien.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Kemungkinan
DAPAT DIUBAH masalah
o Dengan Mudah 2 dapat diubah
o Hanya Sebagian 1 hanya
o Tidak dapat 0 sebagian
karena
masalah ini
sudah terlalu
berat.
PONTISIAL MASALAH 1 Potensial
DAPAT DICEGAH masalah
o Tinggi 3 dapat dicegah
o Cukup 2 cukup, karena
o Rendah 1 kemungkinan
hanya
tergantung
kondisi klin
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera 2 berat dan
ditangani harus segera
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 ditangani,
segera ditangani karena agar
o Masalah tidak dirasakan 0 tidak
menimbulkan
komplikasi
yang lebih
berat.
1+1+2/3+1 =3 2/3
3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa pertengahan
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat
o Tidak sehat 3 masalah ini
o Ancaman kesehatan 2 merupakan
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 krisis
karena
kelurga
masih bisa
mengatasi
masalah
tersebut.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Karena
DAPAT DIUBAH menurut
o Dengan Mudah 2 pengkajian
o Hanya Sebagian 1 yang kami
o Tidak dapat 0 lakukan
keluarga
mengatakan
bahwa
mungkin
memang
waktunya
“kami
hidup
berdua
lagi.”
PONTISIAL MASALAH 1 Karena
DAPAT DICEGAH tindakan
o Tinggi 3 masalah
o Cukup 2 yang
o Rendah 1 dihadapi
keluarga
wajar,
mungkin
beradaptasi
dengan
keadaan.
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera 2 tidak perlu
ditangani ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 karena klien
segera ditangani baru
o Masalah tidak dirasakan 0 merasakan
hal tersebut.
2/3 +2+2/3+1/2 = 3 5/6s
A. Intervensi keperawatan
NO DATA DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Data pendukung kode diagnosa Kode NOC kod NIC
masalah e
1 DS : 0007 Ketidakmampuan 2600 Keluarga mampu 5240 Keluarga mampu
- Ny. I mengatakan 3 koping keluarga b.d mengenal masalah mengenal masalah:
urusan anaknya kurang merngenal tentang: konseling
lebih banyak masalah Koping keluarga :
diserahkan kepada Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu pasien
ibunya keperawatan selama 2x untuk
- Ny. I mengatakan kunjungan diharapkan menyelesaikan
An. P lebih suka teratasi dengan kriteria: masalah dengan
menghabiskan 26000 - Menghadapi cara yang
waktunya didalam 3 masalah keluarga konstruktif
kamar dari pada - Mengelola masalah 2. Dukung pasien
berkumpul 26005 keluarga mengidentifikasi
dengan keluarga - Melibatkan anggota diskripsi yang
- Ny. I mengatakan 26000 keluarga dalam realistic terhadap
Tn. M memang 6 pengambilan adanya perubahan
agak keras untuk keputusan dalam peran
mendidik anak- - Mengungkapkan 3. Beriukan
anaknya perasaan dan emosi penilaian
- An. P mengakui secara terbuka mengenai
tidak pernah diantara anggota pemahaman psein
menceritakan keluarga terhadap proses
masalah yang penyakit
dihadapinya pada 4. Berikan penilaian
orang tua dan diskusikan
- An. P mengatakan respon alternative
kadang terhadap situasi
percakapan yang ada
dengan orang tua 5. Dukung sikap
akan berakhir pasien terkait
dengan dengan harapan
ketegangan yan g realistic
- An. P mengatakan sebagai upaya
lebih suka untuk mengatasi
menceritakan perasaan
masalahnya ketidakberdayaan
kepada teman-
temannya
debandingkan 2602 Keluarga mampu 7110 Keluarga mampu
kepada orang tua memutuskan untuk memutuskan untuk
ataupun merawat, meningkatkan merawat, meningkatkan
keluarganya yang atau memperbaiki atau memperbaiki
lain. kesehatan: kesehatan:
Dukungan keluarga Peningkatan keterlibatan
DO : selama perawatan keluarga : konseling
- Tn. M sibuk
bekerja dan Setelah dilakukan tindakan 1. Dukung
jarang keperawatan selama 2x pergantian
menyempatkan kunjungan diharapkan kebiasaan yang
berbicara kepada teratasi dengan kriteria: tidak diinginkan
anaknya. 26090 - Anggota keluarga dengan kebiasaan
1 mengungkapkan yang diinginkan
keinginan untuk 2. Dukung
mendukung anggota keterampilan baru
keluarga yang sakit 3. Bangun hubungan
- Anggota keluarga terapetik yang
26090 mengekspresikan didasarkan saling
2 perasaan dan emosi percaya dan
sebagai kepedulian saling
kepada anggota menghormat.
keluarga yang sakit
- Anggota keluarga
memberikan
26090 dorongan kepada
7 anggota keluarga
yang sakit
2608 Keluarga mampu merawat 8340 Peningkatan ketahanan
anggota keluarga untuk
meningkatkan atau 1. Dorong dukungan
memperbaiki kesehatan: keluarga
Ketahanan keluarga : 2. Dorong
perkembangan dan
Setelah dilakukan tindakan kepatuhan rutinitas
keperawatan selama 2x dan tradisi keluarga
kunjungan diharapkan 3. Fasilitasi anggota
teratasi dengan kriteria: keluarga
26080 - Mendukung
9 anggota keluarga
- Melindungi anggota
26081 keluarga
2 - Mempertahankan
rutinitas keluarga
26081 seperti biasa
8 - Mendukung
individualitas dan
kemandirian
26082 diantara anggota
0 keluarag
3 24 September
2020 S:
13.30 WIB - Ny.N dan Tn.H mengatakan
sudah mengerti tentang apa yang
telah disampaikan
O:
- Tn.H dan Ny.N. P tampak
mengangguk saat diajak
berdiskusi
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga
mempunyai tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa
pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia
40-60 tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau sudah
menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini adalah
mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orangtua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.
Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah
pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan
untuk mewujudkan keluarga sehat serta membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain itu
peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
pelaksanaan, pengawas kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu
kasus, modifikasi lingkungan.
L. Saran
1. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus
dilakukan adalah membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan
sifat empati bukan simpati, dan mengetahu tugas perkembangan keluarga
khususnya keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan.
2. Puskesmas
Tenaga kesehatan khususnya pekerja puskesmas mampu
mengaplikasikannya kepada masyarakat terutama pada keluarga dengan
anak usia dewasa pertengahan.
3. Keluarga
Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga
dengan usia dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya
terhadap keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA