Anda di halaman 1dari 9

Kasus Infeksi

Kasus DBD

LAPORAN KASUS

A. ASSESSMENT NUTRITION

1. Asupan makanan  Pola makan pasien 3x makan dan 2x selingan


 Konsumsi tahu tempe 1-2x/hari nya 50gr
 Buah yang sering di kosumsi adalah buah jeruk
 Konsumsi air putih sebanyak 6-8 glas / hari
 Sumber karbohidrat yang banyak dikonsumsi adalah nasi sehari
 3x sebanyak 150 gr
 Sumber protein hewani yang sering dikonsumsi adalah ikan100
gr
 Menyukai semua jenis sayuran dengan porsi satu setengah
mangkok / hari
 Suka mengosumsi makanan siap saji
 Tidak melakukan diet
 Pemilihan makanan yang kurang tepat
 Sering telat makan

Kesadaran terhadap  Keluarga pasien tidak pernah mendapatkan konseling dan


gizi dan kesehatan edukasi tentang gizi yang berhubungan dengan penyakit yang
diderita
 Pasien kurang suka memakan protein hewani dengan alasan takut
cacingan

Aktifitas fisik Pasien jarang olah raga

2. Laboratorium
 HB : 10 mg/dl
 TD : 160/90 mmHg
 Suhu : 40 ⁰C

3. Antropometri
 BB : 42 kg
 TB : 152 cm
 IMT : 18.1 (normal)

4. Fisik dan Klinis


 Suhu : 40⁰ C
 Nadi : 80
 Lemah
 Lesu
 Letih
 Pic at
 Kuluar bintik2 merah di kulit

5. Riwayat Personal
Riwayat obat Obat herbal yang sering di minum,sari kurma supaya bisa
meningkatkan tranbosit
Sosial budaya Tinggal sendiri di kost

Riwayat penyakit  Riwayat penyakit dulu : anemia


 Riwayat penyakit sekarang : DBD

Data umum pasien  Usia 22 tahun


 Perempuan
 Anak kuliah
 Anak ke 2 dari 5 bersaudara

6. Skrining
 Nafsu makan berkurang
 Lemas
 Pucat

7. Standar Komparatif
 Energy dan zat gizi sesuai kebutuhan
 Total energy, protein, lemakdakkarbohidrat
 Antropometri

B. NUTRITIONAL DIAGNOSIS

Domain Asupan
Problem Etiology Sypthom
Ketidak seimbangan Kurangnya pengetahuan Disebabkankebiasaan makan
zat gizi yang berhubungan dengan  KH 150 gr
makanan dan nutrisi  Protein 100 gr
 Sayur 75gr
 Protein nabati 50 gr

Domain Klinis
Problem Etiology Sypthom
Perubahan nilai Kurangnya trambosit dalam Penurunan darah dengan hasil
laboratorium darah laboratorium
 HB 10 mg/dl
 TD 160/90 mmHg
 Suhu40°C
 Trambosit 110,000
Domain Perilaku
Problem Etiology Sypthom
Tidak siap untuk Perhatian yang salah Kebiasaan yang tidak terlalu suka
mengubah gaya mengenai makanan, zat gizi mengosumsi protein hewani, dengan
hidup dan masalah lain alasan takut cacingan
berhubungan dengan
makanan / zatgizi

C. INTERVENTION
1. Memberi makanan yang adekuat
2. 3x makanan biasa 2x selingan
3. Makanan biasa
4. Konseling gizi
5. Perhitungan kebutuhan zat gizi
- BMR = 655+(9,6×41)+(1,8×152)-(4,2×20)
= 655+(393,6)+(273,6)-84
= 1238,2
- FS = 1,5×1238,2 = 185,73
- AKTIFITAS = 0,4×185,73 = 74,2
- SDA = 0,12×74,2 = 8,904
- TEE = 1238,2+185,73+74,2+8,904
=1507
- KARBOHIDRAT = 0,5×1507
= 753,5 / 4
= 188,3
- LEMAK = 0,25×1507
= 376,7 / 9
= 41,8
- PROTEIN = 0,25×1507
= 376,7 / 4
= 94,1

6. Tujuan diet
 Jangka pendek
- Memberikan makanan yang bisa meningkatkan trambosit
- Mencegah pengeluaran darah yang berlebihan
- Mempercepat proses penyembuhan dengan mengosumsi makanan yang di anjurkan

 Jangka panjang
- Memperbaiki pola makan dengan asupan gizi seimbang dan meningkatkan berat badan
menjadi ideal dan status gizi normal

7. Jenis diet : ( TETP)

D. MONITORING DAN EVALUASI


1. Memonitor asupan makanan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak
2. Memonitor trambosit apakah meningkat, menurun atau tetap
3. Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran atau tidak
Susunan Menu

HASIL PERHITUNGAN DIET


==================================================================
===
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
___________________________________________________________________________
___
PAGI
beras putih giling 100 g 361.0 kcal 79.5 g
ikan tongkol 75 g 83.3 kcal 0.0 g
Meal analysis: energy 444.3 kcal (21 %), carbohydrate 79.5 g (23 %)
sayur tumis
bayam merah 35 g 12.9 kcal 2.6 g
buncis mentah 35 g 12.3 kcal 2.8 g
jus mangga 70 g 38.5 kcal 9.9 g
Meal analysis: energy 63.7 kcal (3 %), carbohydrate 15.3 g (4 %)

Selingan buah potong


jambu biji 70 g 35.7 kcal 8.3 g
Meal analysis: energy 35.7 kcal (2 %), carbohydrate 8.3 g (2 %)

SIANG
beras putih giling 100 g 361.0 kcal 79.5 g
Meal analysis: energy 361.0 kcal (17 %), carbohydrate 79.5 g (23 %)
daging sapi 100 g 269.0 kcal 0.0 g
Meal analysis: energy 269.0 kcal (13 %), carbohydrate 0.0 g (0 %)

tempe tahu bacem


tempe kedele murni 50 g 99.5 kcal 8.5 g
tahu 100 g 76.0 kcal 1.9 g
jus alpukat susu 100 g 95.0 kcal 13.0 g
Meal analysis: energy 270.5 kcal (13 %), carbohydrate 23.4 g (7 %)

Selingan
Kentang Goreng 50 g 46.5 kcal 10.8 g
Meal analysis: energy 46.5 kcal (2 %), carbohydrate 10.8 g (3 %)

MALAM
beras putih giling 100 g 361.0 kcal 79.5 g
Meal analysis: energy 361.0 kcal (17 %), carbohydrate 79.5 g (23 %)

ikan mujair segar 100 g 84.0 kcal 0.0 g


Meal analysis: energy 84.0 kcal (4 %), carbohydrate 0.0 g (0 %)

sayur asem
daun pepaya 25 g 15.0 kcal 2.8 g
buncis mentah 35 g 12.3 kcal 2.8 g
kentang 35 g 32.5 kcal 7.6 g
jus papaya 100 g 48.0 kcal 12.4 g
Meal analysis: energy 107.8 kcal (5 %), carbohydrate 25.5 g (8 %)

Selingan
agar agar 1 with coconut milk 70 g 107.8 kcal 17.9 g
Meal analysis: energy 107.8 kcal (5 %), carbohydrate 17.9 g (5 %)

==================================================================
===
HASIL PERHITUNGAN
==================================================================
===
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
___________________________________________________________________________
___
energy 537.8 kcal 1900.0 kcal 28 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 27.1 g(20%) 48.0 g(12 %) 56 %
fat 10.0 g(16%) 77.0 g(< 30 %) 13 %
carbohydr. 84.9 g(63%) 351.0 g(> 55 %) 24 %
dietary fiber 4.1 g 30.0 g 14 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 1.9 g 10.0 g 19 %
cholesterol 39.4 mg - -
Vit. A 152.5 µg 800.0 µg 19 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E 0.0 mg - -
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 29 %
Vit. B2 0.3 mg 1.2 mg 22 %
Vit. B6 0.6 mg 1.2 mg 49 %
folic acid eq. 0.0 µg - -
Vit. C 50.1 mg 100.0 mg 50 %
sodium 88.4 mg 2000.0 mg 4%
potassium 660.9 mg 3500.0 mg 19 %
calcium 153.0 mg 1000.0 mg 15 %
magnesium 132.6 mg 310.0 mg 43 %
phosphorus 298.3 mg 700.0 mg 43 %
iron 4.2 mg 15.0 mg 28 %
zinc 3.0 mg 7.0 mg 43 %
Kebutuhan Belanja Bahan Makanan

No Bahan Makanan Jumlah


.
1. Beras 250 gr
2. Ikan tongkol 1 ekor
3. Bayam 1 ikat
4. Buncis 70 gr
5. Mangga 1 buah
6. Gula 20 gr
7. Jambu biji 1 buah sedang
8. Daging sapi 100 gr
9. Tempe 50 gr
10. Tahu 100 gr
11. Alpukat 2 buah
12. Susu 10 gr
13. Kentang 70 gr
14. Ikan mujair 1 ekor
15. Daun pepaya 25 gr
16. Minyak kelapa ½ kg

Materi

A. pengertian DBD

Demam berdarah dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus
dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah dengue dapat
membuat penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulangnya patah. Pada sejumlah
pasien, demam berdarah dengue dapat menjadi penyakit yang sangat mengancam jiwa.

B. Gejala DBD

Demam yang mendadak tinggi hingga 39 derajat Celcius merupakan gejala utama dari
demam berdarah dengue. Demam ini akan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari,
kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti gejala demam berdarah sebagai berikut:

• Nyeri kepala

• Menggigil dan lemas

• Nyeri di belakang mata, otot, dan tulang

• Ruam kulit hingga kemerahan

• Kesulitan menelan makanan dan minuman

• Mual dan muntah

Selanjutnya, gejala demam berdarah di atas akan diikuti oleh tanda perdarahan, seperti:
• Gusi berdarah

• Mimisan

• Timbul bintik-bintik merah pada kulit

• Muntah darah

• Buang air besar berwarna hitam

Pada fase demam, demam berdarah dengue biasanya diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari.
Pada fase kritis inilah suhu tubuh menurun, hingga bagian tubuh seperti tangan dan kaki
dingin dan biasanya merasa seperti sudah sembuh. Padahal, pada fase ini Anda harus
waspada, sebab bisa terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.

C. Penyebab DBD

Penyebab demam bedarah adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui
nyamuk Aedes aegypti. Saat virus dengue menginfeksi nyamuk dan nyamuk menggigit
manusia, maka bisa mengantarkan virus tersebut ke dalam tubuh.

Aedes aegypti umumnya berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua
garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.

Nyamuk ini biasanya ‘bekerja’ dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga
menggigit pada malam hari. Ia menyukai tempat gelap dan sejuk, sehingga lebih banyak
ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.

Dalam pemeriksaan laboratorium pada awal fase demam, akan dijumpai jumlah sel darah
putih yang normal. Kemudian, jumlah tersebut akan menurun selama fase demam.

Jumlah sel darah merah pada awal demam pada umumnya juga akan tetap normal. Namun,
penurunan jumlah biasanya ditemukan antara hari ketiga sampai ketujuh. Karena itu,
pemeriksaan sel darah merah ini perlu diulang.

Perlu diketahui bahwa peningkatan sel darah merah selalu dijumpai pada demam berdarah
dengue. Hal ini merupakan indikator terjadinya kebocoran plasma, di mana seharusnya sel
darah tersimpan. Pemeriksaan rontgen dada juga bisa dilakukan untuk melihat adanya
kebocoran cairan ke dalam rongga dada.

D. Pengobatan DBD

Penanganan awal dari demam berdarah dengue bisa dilakukan di rumah. Prinsipnya adalah
pasien harus mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, yang berujung ke
penurunan trombosit dan syok. Konsumsi 2-3 liter perhari adalah suatu keharusan.

Dehidrasi bisa timbul akibat demam tinggi, kesulitan menelan makanan dan minuman, serta
muntah. Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, teh manis, sirop, susu, serta larutan
oralit. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan, sebaiknya pasien dirawat untuk diberikan
cairan infus.

Pasien diharapkan untuk beristirahat total selama masih demam maupun fase syok. Penting
juga untuk selalu memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah dalam darah sampai
mencapai batas normal kembali.

Untuk mengatasi demam, bisa dilakukan kompres seluruh badan terutama di bagian ketiak
dan selangkangan. Parasetamol juga dapat membantu untuk mengurangi demam. Setelah
semua dilakukan, segeralah bawa penderita ke rumah sakit untuk mencegah timbulnya
komplikasi.

E. Pencegahan DBD

Pada dasarnya, upaya pencegahan demam berdarah dengue dapat dilakukan dengan menjaga
kebersihan rumah. Selain itu, pastikan Anda juga menjaga kebersihan lingkungan di sekitar
Anda.

Cara terbaik untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan menyingkirkan
habitatnya. Anda harus mengosongkan wadah air yang terbuka, sehingga nyamuk tidak dapat
bertelur di dalam wadah-wadah terbuka tersebut.

Untuk mencegah gigitan nyamuk, Anda dapat mengenakan pakaian yang menutupi kulit
sepenuhnya. Menggunakan losion antinyamuk dan kelambu saat beristirahat juga bisa
membantu.

Beberapa buah kaya vitamin dan mineral untuk pasien demam berdarah

Mengonsumsi makanan sehat merupakan modal utama dalam pemulihan berbagai jenis
penyakit, termasuk demam berdarah. Sebenarnya, tidak ada diet tertentu yang dikhususkan
untuk penderita DBD. Tetapi, bagi beberapa pasien yang masih bisa menelan makanan atau
minuman biasanya disarankan untuk banyak minum.

Tujuannya adalah mencegah dehidrasi dan menggantikan cairan yang hilang akibat demam
serta muntah-muntah. Bukan air putih saja, pasien DBD dianjurkan untuk meminum susu,
atau jus buah-buahan yang kaya vitamin serta mineral.

Anda mungkin juga menyukai