Anda di halaman 1dari 29

PSIKOLOGI KOGNITIF

COGNITIVE NEUROSCIENCE
Ilmu Otak:

Abad ke-21
Mind-Body Issues
Bagaimana tubuh digerakkan?
Ketika tangan kita diletakkan ke api dan
merasakan panas, kenapa secara refleks kita
menarik lengan kita ke belakang?
Descartes yakin bahwa filamen menghubungkan tangan dengan otak,
mengaktifkan otak dengan melepaskan cairan yang menggerakkan ta
ngan untuk menghindari api → “reflex arc”.
Para filsuf sejak itu mulai banyak yang mempertanyakan hubungan an
tara pikiran dan tubuh.
Mind-Body Issues
✓ Dunia pikiran meliputi memori, ide-ide, pikiran, gambaran,dll.
✓ Tubuh (body) merupakan dunia fisik.
✓ Saat itu, banyak filsuf dan ilmuwan menganggap bahwa keduanya berbeda
dan terpisah.
✓ Berbicara tentang pikiran = fungsi otak: berpikir, memori, persepsi, penilaia
n, menyukai, mencintai,berduka, mengomposisi musik, menciptakan canda
an,dll.
✓ Otak memiliki properti fisik, yaitu neuron. Otak tidak pernah beristirahat total
, selalu padat dengan aktivitas elektrokemikal.
✓ Arsitektur fisik /struktur anatomi otak relatif stabil.
✓ Namun proses didalam otak (pikiran) lebih dinamis.
Mind-Body Issues

Dunia fisik Dunia Psikologis


Hukum-hukum & Objek Hukum-hukum & pikiran
Otak kognisi
Sistem Saraf Pusat (SSP)
▪ Central nervous system / sistem saraf pusat terdiri atas saraf tulang b
elakang dan otak.
▪ Pondasi utama SSP = neuron, sel khusus yang mengirimkan informa
si melalui sistem saraf.
▪ Otak manusia terdiri atas >100 milyar (setara jumlah bintang di Milky
Way), yang mampu menerima dan mengantarkan impuls ke ribuan n
euron lainnya.
▪ Setiap inchi kubik cerebral cortex terdiri atas 10.000 mil neuron yan
g menghubungkan sel-sel otak bersamaan (Blake-More, 1977)
SSP: Neuron
Tipe dasar neuron :
Ribuan jenis neuron ber
beda, dimana tiap neur
on memiliki fungsi khus
us yang berbeda di loka
si yang beragam pula (
Kandel,Schwartz, & Jes
sel, 1991)
SSP: Neuron
Tipe dasar neuron :
SSP: Neuron
4 bagian utama neuron :

2. Tubuh sel (cell body), bertang


gungjawab membenahi. Meneri
1. Dendrit, menerima impuls neur
ma nutrien dan mengeliminasi p
al dari neuron lain, seperti caba
roduk tidak berguna dengan me
ng-cabang ranting pohon.
nyaringnya dididinding sel yang
permiabel.
SSP: Neuron
4 bagian utama neuron :

3. Akson, jalur panjang, berbentuk t 4. Ujung akson di pangkalan pr


abung, dimana sinyal dikirimkan esinaptik. Terletak dekat denga
dari tubuh sel ke sel lain melalui n permukaan reseptif dendrit da
sinapsis. Akson berukuran kecil d ri neuron lainnya.meski tidak sa
engan panjang mencapai 1 m/ lb ling berhubungan, ujung presin
h.akson besar dikelilingi lemak (s aptik dan dendrit neuron lain m
elubung myelin, mempercepat tra embentuk sinapsis.
nmisi impuls saraf.
SSP: Neuron
Fungsi Neurotransmitter :
Sinapsis bukanlah bagian dari strukt 1. Efek inhibitory
ur. Namun memiliki tugas penting sb 2. Efek excitatory
g tempat terjadinya pertukaran infor 3. Fungsi umum: memelihara keutuha
masi kimiawi antar neuron, disebut n n fisik dari sel.
eurotransmitter. 4. Berhubungan dengan pembelajaran
dan memori (co:acetylcholine)

▪ Neurotranmisi berjalan sekitar 0,5


Neurotransmitter = pesan kimiawi y
m / dtk (1,6 km/jam).
ang bekerja di membran dendrit pada
▪ Akson terbesar berjalan 120m/dtk (
neuron penerima.
432 km/jam
▪ Neuron yang aktif terbakar 1.000 k
ali/detik.
TRANSMISI SINAPTIK
Impuls neural
akson
Molekul
neurotransmitter

Membran Membran
post sinaptik presinaptik

Dendrit
SSP: Neuron

Influential theory – Connectionistic Model


(Donald Hebb, 1949) → kekuatan koneks
i antar unit neuron.
Kognisi manusia dipercaya b
A→ B
erada di pola besar aktivitas
Jika A membangkitkan B dan hasilnya me
neural yang terdistribusi mel
muaskan (baik kognitif maupun perilaku),
alui otak, bekerja dalam para
lel, melalui koneksi excitator bobot koneksi meningkat shg selanjutnya
A mampumembangkitkan B lebih kuat.
y & inhibitory.
Jika tidak memuaskan, bobot koneksi me
nurut, hasilnya terinhibisi.
Jaringan saraf dari Lahir – Usia 2 tahun
Anatomi Otak
Anatomi Otak
Fissure
▪ Otak terdiri atas Hemisfer
Gyri serebral kiri dan kanan.
▪ Keduanya diselubungi lapi
san cerebral cortex.
▪ Material tipis, basah, abu-
abu, dipadati tubuh sel ne
uron & akson pendek tanp
a selubung myelin.
▪ Cerebral cortex tebalnya 1
,5 -5 mm (±0,6cm)
▪ Gyri → bukit-bukit diantara
lipatan.
▪ Sulci → galur-galur di otak
▪ Luas cerebral cortex= ±32
4 inchi2 / ±810 cm2.
Anatomi Otak
LOBUS-LOBUS DALAM CEREBRAL CORTEX
Lobus Frontal Lobus Parietal
Pengendalian impuls, judgment,pro Mengintegrasi informasi sensoris dr
blem solving, kontrol dan aksi perila panca indera, pemanipulasian objek
ku, pengorganisasian kompleks , pemrosesan visual-spasial.

Lobus Temporal
Memroses sinyal auditori, pendenga Lobus Occipitalis
ran, pemrosesan auditori tingkat ting Pemrosesan visual,menerima infor
gi (bicara), pengenalan wajah masi visual dari retina,memproses i
nformasi tsb, & mengirimkannya pa
da area yang relevan
LOKALISASI OTAK

Penelitian awal dalam lokalisasi fungsi kortikal


Penelitian terhadap pasien penderita gegar otak, tumor otak, pendarahan otak, stroke, &
pathologi otak lainnya. Tapi sayangnya penelitian secara post-mortem (paska meninggal). Reka
ulang perilaku semasa hidup dan anomali di otak.

Frenologi (Phrenology) Abad XX → Psychosurgery


• Akhir abad ke 18 (1796 oleh Franz
Joseph Gall) → pseudosains • Tahun 1930 → Antonio Moice
• Pelopor istilah lokalisasi. • Selanjutnya Walter Freeman dkk
• Karakter manusia, kepribadian, mengembangkan Lobotomi
kecerdasan & persepsi terpusat pada lobus frontal.
tempat2 spesifik di otak.
LOKALISASI OTAK

PSYCHOSURGERY
Pada masa kini, masih digunakan dalam kasus-kasus yang sangat langka, misal
untuk mengendalikan gangguan obsesif-kompulsif, depresi, kejang-kejang parah.

Lokalisasi
Menentukan fungsi-fungsi otak pada tempat-tempat khusus dalam cerebral cortex
/ bagian lain dari sistem saraf.
Dukungan thd teori Lokalisasi fungsi
Pierre Paul Broca → meneliti aphasia (hilangnya kemampuan menggunakan
bahasa baik total/sebagian) krn kerusakan otak, umumnya pada penderita stroke.
Karl Wernicke → aphasia wernicke, tidak mampu memahami percakapan, tidak
kehilangan kemampuan bicara
LOKALISASI OTAK

PSYCHOSURGERY
Pada masa kini, masih digunakan dalam kasus-kasus yang sangat langka, misal
untuk mengendalikan gangguan obsesif-kompulsif, depresi, kejang-kejang parah.

Lokalisasi
Menentukan fungsi-fungsi otak pada tempat-tempat khusus
dalam cerebral cortex / bagian lain dari sistem saraf.

Teori Meda Agregat (Aggregate field theory)


Menentang “lokalisasi”dan mendukung pandangan otak bekerja sebagai organ
yang holistik, aktivitas kognitif merata diseluruh bagian otak → Piere Flourens
(Neurolog dari Perancis)
Lateralisasi Otak
Hemisfer Otak
Dukungan ilmiah tentang 2 hemisfer otak muncul diakhir abad
20.saat ahli bedah otak menemukan bahwa tumor dihemisfer
kiri menimbulkan efek yang berbeda dari kerusakan di hemisf
er kanan.

Kerusakan hemisfer kiri → gangguan berbahasa


Kerusakan hemisfer kanan → kesulitan mendandanidiri (berpa
kaian, berdandan, mengenakan aksesoris)

Tahun 1950-an, para dokter dg pasien epilepsi parah, kmd memotong corpus cal
losum (ikatan tebal berisi saraf menghubungkan hemisfer kanan &kiri) utk m
engurung efek epilepsi disatu hemisfer.
Lateralisasi Otak
Penelitian Belah-Otak
▪ Tahun 1950-an, Roger Sperry meriset hewan yang corpus callosumnya dip
otong→ prosedur belah-otak split brain procedure).
▪ Kucing tsb berperilaku seolah memiliki 2 otak yang bekerja secara terpisah
(Myers &Sperry, 1953)
▪ Prosedur komisurotomi serebral (cerebral commisurotomies) pada man
usia (Gazzaniga,Bogen, & Sperry,1965) menunjukkan: Pasien diberi koin/ si
sir.
▪ Saat benda diletakkan ditangan kanan, pasien mampu mengidentifikasi sec
ara verbal (pemroses hemisfer kiri-pusat pemrosesan bahasa).
▪ Saat benda diletakkan di tangan kiri,pasien tdk mampu menyebut nama be
ndanya/mendeskripsikan secara verbal.
Lateralisasi Otak
Hemisfer Otak
PSIKOLOGI KOGNITIF &
NEUROSAINS KOGNITIF

Dasar perkawinan dua bidang ilmu (Kognitif dan Neurosains):


1. Kebutuhan menemukan bukti-bukti fisik yang mendukung struktur pikiran.
2. Kebutuhan para ilmuwan neurosains untuk menghubungkan penemuan-p
enemuan mereka dengan model-model fungsi otak & kognisi yang lebih k
omprehensif.
3. Sasaran klinis untuk menemukan korelasi antara pathologi otak dan perila
ku (simptom). Contoh : para neurolog menyelidiki pengaruh trauma, ceder
a, infraksi, thrombosis, dan tumor otak terhadap perilaku. Serta memikirka
n prosedur untuk meredakan simptom2 tsb.
PSIKOLOGI KOGNITIF &
NEUROSAINS KOGNITIF

Dasar perkawinan dua bidang ilmu (Kognitif dan Neurosains):

3. Upaya para ahli komputer membuat simulasi kognisi manusia dengan pen
gembangan software yang perilakunya mirip otak manusia. Arsitektur jarin
gan neural (neural network architecture) →perceptron.
4. Meningkatkan keterlibatan fungsi neurologis dalam model teoretik yang m
enggambarkan kinerja pikiran.
5. Berkembangnya teknik-teknik untuk melihat otak manusia dan mengungka
p struktur dan proses yang sebelumnya tidak diketahui.
Tools Ilmuwan Neurosains
Micro CT
X-raymicrotomography
MRI; fMRI
Magnetic
Resonance Transcranial
Imaging Magnetic
Stimulation(TMS)

Electroencephal
ography (EEG)

PET SCAN Magnetoencephalography


Positron Emission (MEG)
Tomography

CT SCAN
Computed Axial
Topography
Link materials: video

❑ https://www.youtube.com/watch?v=m9P
g4K1ZKws

❑ https://www.youtube.com/watch?v=qAC-
5hTK-4c

❑ https://www.youtube.com/watch?v=esP
RsT-lmw8
-The End-
Have a nice day

Anda mungkin juga menyukai