Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI LINGKUNGAN

PENYEBAB BANJIR DI DAERAH PURNAMA PADA MUSIM


HUJAN

DI KOTA PONTIANAK

DOSEN PENGAMPU : Dr. Erni Yuniarti S.T., M.Si

DISUSUN OLEH :

Rizky Anggoro Putra

NIM : D1091201008

PERENCANAAN WILAYAH KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Penyebab Banjir di daerah Purnama pada musim hujan di
Kota Pontianak” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas pada Mata Kuliah Geografi Lingkungan Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Masalah
banjir di daerah Purnama” bagi para pembaca dan juga bagi penulis
serta beruaha untuk meminimalisir serta meningkatkan kualitas daerah
tempat tinggal agar lebih sehat dan aman dari bencana banjir.Dalam
penulisan makalah ini saya mendapat banyak kesulitan.Namun,dengan
bantuan dari berbagai macam pihak,makalah ini dapat selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan.Oleh karena itu, Saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya berharap pada akhirnya nanti makalah ini dapat memberikan


banyak manfaat dan solusi bagi berbagai pihak. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pontianak, 26 Desember 2020

Rizky Anggoro Putra

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................ 3

1. BAB I : ..................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .................................... 4
1.2 PERUMUSAN MASALAH .............................. 6
1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................. 6
1.4 METODE PENULISAN ................................ 6
2. BAB : II ..................................................................... 7
2.1 PEMBAHASAN ............................................ 7
3. BAB III ....................................................................... 17
3.1 KESIMPULAN ............................................ 17
3.2 SARAN ......................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................... 18

3
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Banjir merupakan satu dari sekian banyak peristiwa alam yang terjadi
di Indonesia. Banjir merupakan salah satu bencana alam di mana daratan
tergenang oleh aliran air yang berlebihan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) menunjukkan bahwa banjir berarti “berair banyak dan deras
kadang-kadang meluap atau peristiwa terbenamnya daratan karena
peningkatan volume air”.Bencana ini sering terjadi baik di pedesaan
maupun perkotaan, bahkan di beberapa tempat banjir sudah menjadi
agenda tahunan. Banjir di lokasi berbeda juga tentunya akan
menimbulkan dampak yang berbeda. Banjir di perkotaan sebagian besar
akan menimbulkan kerusakan pada sarana dan prasarana pemukiman
warga. Lain hal nya jika bencana ini terjadi di pedesaan yang pada
umumnya akan menyebabkan terendamnya lahan pertanian dan ladang
milik masyarakat.

Banjir disebabkan oleh berbagai sumber dan penyebab diantaranya


kurangnya daerah resapan air.Hal ini merupakan suatu perisitiwa dimana
banjir terjadi karena suatu daerah yang terkena hujan tidak memiliki
tempat untuk menampung air hujan yang jatuh.Oleh karena itu,saat
tempat tersebut tidak mampu menahan air hujan yang jatuh,air tersebut
akan tertampung sampai melewati batas volume tampungan dan
kemudian tumpah keluar menjadi banjir.Banjir juga disebabkan oleh
sampah,sampahlah yang menjadi permasalahan utama penyebab banjir
terutama di Indonesia.Mengapa sampah bisa menyebabkan terjadiny
banjir?Jadi pada saat hujan air akan mengalir melalui saluran air ataupun
parit, pada saluran-saluran air yang dibuat tersebut tersumbat oleh
berbagai macam sampah yang akhirnya menyebabkan aliran air tersebut

4
tertutup dan menyebabkan air tidak dapat keluar dan mengalir ke sungai
besar.Setelah itu air yang ada pada saluran air yang tersumbat tersebut
meluap kemudian terjadilah banjir yang disebabkan oleh sampah.Masih
banyak hal-hal yang menjadi penyebab banjir,apabila di biarkan hal ini
akan menyebabkan banjir-banjir lainnya.

Dalam menanggapi hal ini kesadaran masyrakat merupakan kunci


utama.Tanpa kesadaran masyarakat hal ini akan terus menerus terjadi
dan semakin parah.Masyarakat pada masa sekarang kebanyakan sudah
mulai tidak memperdulikan hal seperti ini dan malah mulai acuh tak acuh
terhadap masalah banjir.Masih banyak hal yang dilakukan masyrakat
yang membuat keadaan banjir ini semakin parah,diantaranya masyarkat
masih banyak yang membuang sampah sembarangan entah itu di
jalanan,aliran air seperti parit dan sungai,melakukan eksploitasi yaitu
penebangan hutan secara besar-besaran tanpa melakukan sistem
reboisasi dan sistem tebang pilih.Akan semakin banyak kerugian yang kita
dapatkan apabila masyarakat masih terus acuh tak acuh terhadapa
masalah banjir ini diantaranya bila suatu tempat yang tersumbat oleh
sampah tersebut akan menjadi genangan dan tumpukan sampah yang
nantinya mendatangkan banyak penyakit,kemudian banjir yang terus
menerus terjadi akan merusak suatu daerah dari segala macam bentuk
maupun sarana ataupun prasarana dan terkesan kotor.

Masalah banjir yang akan dibahas lebih dalam kali ini adalah
masalah banjir di salah satu daerah tempat tinggal di Kota
Pontianak.Pontianak pada umumnya merupakan kota yang wilayahnya
relatif rendah,maka dari itu apabila terjadi hujan ataupun pasang surut air
laut,wilayah-wilayah di Kota Pontianak akan mudah tergenang oleh
banjir.Salah satu daerah yang sangat gampang tergenang oleh banjir
lebih tepatnya disebut daerah Purnama.Di daerah ini,setiap terjadi hujan
mau itu hujan yang berskala kecil ataupun besar,wilayah daerah tinggal ini
akan terjadi banjir.

5
1.2 Perumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan banjir?


 Hal apa saja yang menjadi penyebab terjadinya banjir di daerah purnama?
 Dampak apa saja yang di timbulkan setelah terjadi banjir di daerah
purnama?

 Apa yang harus dilakukan masyrakat sekitar untuk menghadapi masalag


banjir di daerah purnama?

 Apa kontribusi yang dilakukan oleh Pemerintah untuk membantu


menyelesaikan permasalahan perihal banjir?

1.3 Tujuan Penelitian


 Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Geografi Lingkungan
 Mengetahui pengertian dari banjir
 Mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya banjir didaerah
purnama
 Mengenali dampak yang terjadi terhadap masyarakat setelah terkena
banjir di daerah purnama
 Mengetahui saran dan solusi serta hal yang dilakukan oleh masyarakat
setempat untuk menghadapi masalah banjir
 Mengetahui tindakan kontribusi pemerintah yang ikut serta dalam
menghadapai masalah banjir oleh masyarakat

1.4 Metode Penulisan

Data dan informasi yang saya dapatkan untuk kelengkapan dari


penulisan makalah ini saya mempergunakan metode studi pustaka. Selain
itu, saya juga mencari beberapa sumber sumber untuk memenuhi
kelengkapan data yaitu dari media masa elektronik seperti internet dan
menanyakan kepada RT di daerah tempat tinggal saya.

6
BAB II
2.1 Pembahasan
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya. Banjir juga dapat terjadi di
sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan
pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan
akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan
badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk
mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan
perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di
wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih
besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

Setelah mengetahui pengertian dari banjir kita akan membahas


masalah banjir didaerah purnama Kota Pontianak.Kota Pontianak
merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat, dimana luas keseluruhan
wilayahnya mencapai 107,82 Km2.  Secara administrasi Kota Pontianak
dibagi menjadi 6 (enam) Kecamatan dan 29 (dua puluh sembilan)
Kelurahan, dimana Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai
wilayah terluas adalah Kecamatan Pontianak Utara (34,52 persen), diikuti
oleh Kemcatan Pontianak Barat (15,25 persen), Kecamatan Pontianak
Kota (14,39 persen), Kecamatan Pontianak Tenggara (13,75 persen),
Kecamatan Pontianak Selatan (13,49 persen) dan Kecamatan Pontianak
Timur (8,14 persen). Kota Pontianak terletak di Delta Sungai Kapuas
dengan kontur topografis yang relatif datar dengan ketinggian permukaan
tanah antara berkisar antara 0.1 s/d 1.5 meter diatas permukaan laut.
Dengan ketinggian permukaan wilayah tersebut, maka kota Pontianak
7
sangat dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga mudah
tergenang.Ketinggian air dari permukaan tanah pada saat banjir di wilayah
kota rata-rata 50 cm. Pada pengamatan pasang surut melalui alat ukur
( pada koordinat 0000’5” LU dan 109002’20” BT) diperoleh titik pasang
tertinggi sebesar 2,42 meter, titik pasang terendah sebesar 0,07 meter
dan muka laut rata-rata maksimal 0,89 meter).Kota Pontianak terbelah
menjadi tiga daratan dipisahkan oleh Sungai Kapuan Besar, Sungai
Kapuas Kecil dan Sungai Landak dengan lebar 400 meter, kedalaman
antara 12 sampai dengan 16 meter, sedangkan cabangnya mempunyai
lebar sebesar 250 meter. Sungai ini selain sebagai pembagi wilayah fisik
kota juga berfungsi sebagai pembatas perkembangan wilayah yang
mempunyai karakteristik berbeda. Kurangnya jaringan penghubung yang
dapat mengkoneksikan antar ketiga bagian wikayah Kota Pontianak
menyebabkan wilayah kota seperti terkotak-kotak dengan fungsi dan
perkembangan yang berbeda-beda sehinggainfrastruktur pendukungnya
seperti jaringan jalan dan jembatan sangat berperan dalam mengimbangi
perkembangan wilayah kota.

Gambar 1.1

Peta Pemetaan rawan banjir di di kecamatan Pontianak Kota

8
(Sumber:jurnal.untan.ac.id|)

Peta diatas adalah pemetaan wilayah yang rawan banjir di kecamatan


Pontianak Kota.Terlihat pada pemetaan daerah rawan banjir tersebut
daerah Purnama termasuk daerah yang rawan dimana ditandai dengan
warna jingga menuju merah.Ini di buktikan dengan berita yang di
lampirkan oleh Ruai TV berikut.

Gambar 1.2

Wilayah Purnama yang terendam oleh banjir

(Sumber:ruai.tv)

Pasca hujan deras yang mengguyur Kota Pontianak Selasa malam


(15/5/2018) daerah rawan banjir di Kota Pontianak yaitu jalan Purnama
yang berada di Kecamatan Pontianak Selatan kembali tergenang banjir
dengan ketinggian antara 10 hingga 20 CM.

9
Tidak hanya menggenangi jalan, hingga pukul 09.00 WIB Rabu Pagi
(16/5) air juga menggenangi pertokoan, rumah di pinggir jalan, dan
komplek perumahan sehingga mengganggu pengguna jalan dan aktivitas
warga.Menurut warga, banjir di jalan Purnama sering terjadi ketika hujan
turun selama 4 (empat) jam dan kondisi ini selalu berulang terjadi setiap
hujan turun.

Untuk mengatasi persoalan ini menurut Ahui yang merupakan salah


seorang warga jalan Purnama, parit di jalan Purnama dan beberapa parit
lainnya yang terhubung harus dibesarkan sehingga memudahkan air
mengalir ke sungai Kapuas yang debitnya sebenarnya sedang surut ketika
banjir di jalan Purnama terjadi Rabu Pagi terang Ahui.

Warga juga berharap kepada Wali Kota Pontianak baik yang masih
menjabat saat ini maupun yang terpilih ke depan untuk dapat
menyelesaikan persoalan banjir di jalan Purnama sebab sangat
mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan.Selain di jalan Purnama
hingga Rabu Pagi genangan air juga tampak masih menggenangi ruas
jalan lainnya seperti jalan Letjen Sutoyo, dan beberapa titik di jalan Ahmad
Yani. 

Saya juga melakukan pencarian informasi dengan RT di wilayah tempat


saya tinggal.Ketua RT saya Pak Amran berkata bahwa sahnya banjir di
daerah purnama ini terjadi karena banyak hal,yang pertama yaitu wilayah
Purnama merupakan wilayah yang tergolong paling rendah di ikuti
beberapa daerah seperti Jalan Perdana,Jalan Putricandramidi dan
beberapa yang lain.Berikutnya beliau berkata sejak 7 tahun lalu hingga
sekarang masyarakat-masyarakat baru yang membangun rumah dan
tinggal menetap di daerah purnama ini kebanyakan tidak membangun got
atau saluran air seperti parit sehingga menyebabkan banjir,”air hujan tuh
tergenang gara-gara orang nih beli rumah tidak membangun got atau parit

10
jadi gitulah setiap hujan banjir karena tak tau air tu nak ngalir kemana”
kata beliau(26/12/2020).

Beberapa berita tahun ini mengenai banjir di daerah Purnama di Kota


Pontianak. (23/01/2020)Warga Jalan Purnama, Siti mengaku rumahnya
terendam banjir. Rumahnya yang berada di pinggir jalan membuat air
masuk ke dalam rumahnya dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter.

Dia mengakui, banjir seperti ini memang bukan hal yang baru bagi
warga yang tinggal di sekitar Jalan Purnama. “Ya dibiarkan saja dulu.
Kalau kita kuras dan bersihkan, sekarang mana tahu nanti malam hujan
turun lagi. Jadi biarkan saja dulu, sambil menunggu airnya surut dan baru
bersihkan lagi isi rumah,” kata dia.Hingga berita ini diturunkan, beberapa
kawasan tersebut masih terendam banjir. Namun ada pula yang
berangsur surut.

Gambar 1.3

Jalan purnama bagian tengah merupakan daerah yang paling dalam terendam banjir

(Sumber:Pontianak.tribunnews.com)

11
Sangat banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah
purnama.Seperti yang dirasakan Ibu Siti,rumahnya terendam banjir hingga
10 cm bahkan ada yang lebih dalam jika rumah mereka lebih
rendah.Ketua RT saya Pak Amran mengatakan bahwa dampak yang
dirasakan masyarakat sudah menjadi kebiasaan setiap banjir seperti
misalkan saat pagi ingin bekerja atau pergi sekolah kita harus membawa
sepatu didalam tas atau sebuah kantong agar tidak basah ketika di
perjalanan menuju sekolah.beliau juga menambahkan kadang orang jadi
susah pergi terutama yang menggunakan sepeda motor,”orang tu kalo
motor bagus Alhamdulillah tapi ade gak kalo motor bebek kadang lewat
banjir tu susah karena sering masok air terus mogok jadinya.”jawab Pak
Amran. Beberapa pengendara motor bahkan sempat terjatuh ketika
melintas di Jalan Purnama dikarenakan tinggi air di jalan mulai meninggi.
Selain di Jalan Purnama.Kadang kalah took tempat menjual
makanan,tempat jual baju, dan pasar lainnya jadi sepi pengunjung bahkan
ada yang tutup di karenakan banjir.

Gambar 1.4

Salah satu warung makan terendam banjir

(Sumber:kalbar.suara.com)

12
Perihal solusi dan hal yang dilakukan masyarakat untuk mengahadapi
masalah banjir ini ialah diantaranya ialah siap siaga menguras dan
membuang air yang masuk kerumah seperti yang dilakukan Ibu
Siti.Masyarakt juga bergotong royong mengarahkan genangan air keluar
dari pemukiman warga dengan menciptakan aliran air yang nantinya
membawa air tersebut ke parit yang besar dan mengurangi volume air di
rumah-rumah warga.

Gambar 1.5

Masyarakat bergotong royong membangun aliran air yang membawa air ke parit besar

(sumber:suarapemredkalbar.com)

Pemerintah juga turut ikut serta dalam penyelesaian masalah banjir


ini.diliput oleh kalbarantaranews.com, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono mengatakan, pihaknya akan lebih mengoptimalkan fungsi parit
agar air cepat turun ke Sungai Kapuas dalam mencegah terjadinya
genangan air di kota itu, ketika musim penghujan."Parit-parit yang ada di
Kota Pontianak akan kami optimalkan lagi dalam mengatasi masalah
genangan air ketika musim penghujan," kata Edi Rusdi Kamtono di
Pontianak, Sabtu.

13
Seperti pada Rabu (19/11) terjadi hujan sehingga mengakibatkan daya
tampung daratan Kota Pontianak tidak bisa serta merta membuang air ke
sungai karena air Sungai Kapuas juga turut pasang, akibatnya bebepara
kawasan di Pontianak tergenang air hingga ketinggian sekitar 30
centimeter.

Menurut dia, karakteristik Kota Pontianak berbeda dengan daerah


Pulau Jawa yang banyak pegunungan. Sungai di Kota Pontianak jika
dikeruk untuk ditambah kedalamannya maka tidak cukup efektif lantaran
akan ada lagi endapan lumpur bahkan dari Sungai Kapuas juga masuk ke
parit yang ada di Kota Pontianak."Jadi rata-rata kedalaman parit di Kota
Pontianak antara 1,2 hingga 2 meter, jika melebihi angka tersebut maka
akan terjadi endapan lumpur," katanya.

Edi berpendapat langkah solusi yang paling efektif adalah dengan


memperluas daya tampung atau membangun waduk-waduk kecil. Dirinya
menilai kedalaman parit tidak begitu efektif apabila muka air tinggi, untuk
itu, upaya yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi parit-parit
yang ada, baik parit primer, sekunder maupun tersier, kemudian
mengkoneksikan parit yang ada agar aliran air lancar," ujarnya.

Dia menambahkan, genangan yang terjadi di Kota Pontianak


diakibatkan air pasang tinggi yang mencapai 1,7 meter dari permukaan air
rata-rata. Puncak pasang tinggi memang dimulai sejak 18 hingga 21
November 2020. "Kemudian pasang tinggi akan menjadi masalah jika
bersamaan dengan turunnya hujan," jelasnya.

14
Sementara itu, keberadaan pintu air berdasarkan kajian diperuntukkan
agar saat air pasang bisa ditutup, kemudian saat air surut dan hujan, pintu
air di pompa keluar untuk mengendalikan permukaan air."Akan tetapi
karena Kota Pontianak memiliki banyak parit-parit kecil maka harus
dibangun bendungan untuk menambah efektivitas," ujar Edi.Sementara ini
yang dilakukan pihaknya yakni memompa air sehingga saat air pasang
bisa mengeluarkan air ke Sungai Kapuas.

Selanjutnya, Pemkot Pontianak telah memiliki rencana induk sebagai


kota tangguh banjir. "Saat ini tengah dilakukan kajian untuk menentukan
langkah permanen yang diambil dalam penanggulangan genangan,"
katanya.Selain itu, pihaknya tetap melakukan normalisasi sungai setiap
tahunnya baik rutin maupun berkala. Dikatakannya, total parit primer di
Kota Pontianak sebanyak 27 tersebar pada seluruh wilayah, dan
kondisinya sebagian besar memang sudah diturap."Sebagian turap-turap
parit masih memerlukan penanganan sebab turap yang dahulu masing
menggunakan kayu belian. Untuk itu perlu ditangani dengan betonisasi,
seperti pada kawasan Sungai Raya Dalam yang sudah dimulai secara
bertahap," katanya.

Untuk jangka pendek, Wali Kota Pontianak mengajak warganya agar


menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak membuang sampah dan
menyumbat parit.

15
Gambar 1.6

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pihaknya akan lebih
mengoptimalkan fungsi parit agar air cepat turun ke Sungai Kapuas dalam mencegah
terjadinya genangan air di kota itu, ketika musim penghujan

(sumber:antarakalbar.com)

16
BAB III

3.1 Kesimpulan

Banjir merupakan peristiwa alam yang terjadi secara alami atau


bisa terjadi karena perbuatan manusia itu sendiri yang menyebabkan
genangan di daerah daerah yang biasanya kering. Banjir dan genagan air
yang mengenang di wilayah jalan Purnama disebabkan oleh curah hujan
dengan intensitas yang tinggi dan waktu yang lama, rendahnya wilayah
tersebut diikuti kurangnya got/parit dan terjadi penyempitan dan
penutupan parit yang ada di jalan Purnama karena pembangunan.Banjir
banyak memiliki dampak negatif oleh karena itu perlu dilakukan upaya
penanggulangan atau pencegahan.Pemerintah dan seluruh elemen
masyarakat harus dapat bekerjasama agar upaya pencegahan yang
dilakukan dapat terjadi secara optimal.Dan agar masalah banjir di daerah
Kota Pontianak khususnya jalan Purnama dapat terselesaikan.

3.2 Saran
Banjir yang terjadi di Jalan Purnama Kota Pontianak sudah
dialami oleh masyrakat selama bertahun-tahun,oleh karena itu alangkah
baiknya masyrakat dan pemerintah dapat bekerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan ini dimana masyarkat harus semakin
menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan terus bergerak maju
dan berkembang melawan masalah banjir ini yang di dukung oleh
pemerintah dengan berbagai macam bantuan mau itu alat,dana,saran,
ataupun solusi yang bermanfaat agar Kota Pontianak dapat menjadi Kota
yang lebih maju kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

-Larasati,Dinda 2018 “Pengertian,Jenis,Dampak, dan Pengendalian Banjir

https://foresteract.com/banjir/

-Pratama, Lorensius Yoga. 2017. “Makalah Bencana Banjir di Kalimantan


Barat”

http://lorensiusyogapratama.blogspot.com/2017/09/babi-pendahuluan-
a.html?m=1

-HI Pontianak,2020 “Hujan Deras di Pontianak, Sejumlah Ruas Jalan


Terendam Banjir”

https://kumparan.com/hipontianak/hujan-deras-di-pontianak-sejumlah-
ruas-jalan-terendam-banjir-1shPq8pYbNB/full

- Kondisi Fisik dasar Kota Pontianak – BAPPEDA KOTA PONTIANAK

http://bappeda.pontianakkota.go.id/page/kondisi-fisik-dasar-kota-
pontianak-

-ANTARAKALBAR 2020 “Ini solusi atasi genangan di Pontianak”

https://kalbar.antaranews.com/berita/448444/ini-solusi-atasi-genangan-di-
pontianak

18

Anda mungkin juga menyukai