Oleh :
Nama : Mochamad Dewa Prima
NIM : 185040207111066
Kelas : H/H2
Asisten : Muthia Oktavianita
4.2 Pembahasan
Media kultur jaringan yang telah dibuat yaitu media MS.
Media MS (Murashige dan Skoog) merupakan jenis media yang
dipergunakan untuk perbanyakan tanaman dan termasuk media padat.
Menurut Nugroho (2004) bahwa faktor penentu dalam pembuatan
media tumbuh eksplan adalah komponen atau komposisi garam
organic, ZPT, dan bentuk fisik media. Media yang digunakan dalam
praktikum ini adalah media MS dimana media ini cocok digunakan
pada media kultur jaringan karena terdiri dari komposisi bahan
campuran aquades, agar-agar, sukrosa, makro, mikro, vitamin, ZPT
Pembuatan media MS menggunakan bahan tambahan yaitu agar-agar
yang fungsinya untuk memadatkan larutan. Larutan yang padat lebih
mudah digunakan dalam kultur jaringan karena eksplan tidak mudah
tenggelam dan bergeser. Media MS juga banyak digunakan dalam
kultur jaringan, karena komposisi yang ada di dalam media tersebut
lebih banyak daripada media lainnya. hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Nursetiadi (2008), bahwa keistimewaan medium MS adalah
kandungan nitrat, kalium, dan ammoniumnya yang tinggi, dan jumlah
hara anorganiknya yang layak untuk memenuhi kebutuhann sel
tanaman dalam kultur. Dalam pembuatan media MS, diawali dengan
pembuatan larutan stok yang terdiri dari larutan makro 20ml, larutan
mikro 2ml, vitamin 2ml, dan Fe EDTA 2ml. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Yuliarti (2010), bahwa cara pembuatan media kultur
jaringan MS diawali dengan pembuatan larutan stok. pH optimum
dalam pembuatan media. MS yaitu 5,5-5,8. Sesuai dengan pendapat
Yuliarti (2010), bahwa media padat tidak akan memadat pada pH
dibawah 4 atau lebih tinggi dari 8. Jika pH media dibawah ukuran yang
dikehendaki maka perlu dinaikkan dengan menggunakan NaOH, dan
jika terlalu tinggi dapat diturunkan dengan menggunakan beberapa
tetes KCl. Pengaturan pH ini juga bertujuan untuk menyediakan pH
yang cocok untuk pertumbuhan eksplan.
Pembuatan media MS membutuhkan kondisi yang steril
dan aseptif agar terhindar dari kontaminasi. Menurut DPP Pontianak
(2019), kontaminasi dapat terjadi akibat dari eksplan, organisme
yang masuk ke dalam kultur jaringan serta alat dan bahan kultur
jaringan yang kurang steril. Media kultur jaringan harus
menerapkan teknik aseptif yaitu bebas mikroorganisme yang
mengganggu pertumbuhan eksplan. Teknik sterilisasi dilakukan
dengan cara mengoven alat-alat sebelum digunakan dan sterilisasi
media. Sterilisasi media pada praktikum ini dilakukan dengan cara
menggunakan autoclave dengan tekanan 1, atm, suhu 120 oC, selama
20 menit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hendaryono et al.
(2012), bahwa alat-alat dissecting-set dan glass ware yang akan
digunakan untuk kultur jaringan, setelah dicuci dan dikeringkan
kemudian dibungkus dengan kertas payung dan disterilisasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa metode pembuatan media MS (Murashige dan
Skoog) diawali dengan pembuatan larutan stok yang terdiri dari
larutan makro, larutan mikro, vitamin, dan Fe EDTA kemudian
dilakukan pegukuran ph dan sterilisasi media menggunakan
autoclave. Pembuatan media MS harus steril dan aseptif agar
terhindar dari kontaminasi dan bisa menumbuhkan eksplan. Media
MS termasuk media padat dengan penambahan bahan agar-agar
sehingga banyak digunakan untuk kultur jaringan karena eksplan
tidak dapat tenggelam dan bergeser.
5.2 Saran
Praktikum ini sudah berjalan dengan baik. Semoga
untuk praktikum selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
DPP Pontianak.2019. Penanganan Kontaminasi Pada Kultur
Jaringan. Diakses di (https://pertanian. Pontianakkota.go.id)
pada 26 September 2019.
Fauzy, Eeizka, Mansyur, dan Ali Husni. 2012. Pengaruh
Penggunaan Media Murashige dan Skoog (MS) dan Vitamin
Terhadap Tekstur, Warna, dan Berat Kalus Rumput Gajah
(Pennisetum purpureum) CV. Hawaaii Pasca Radiasi Sinar
Gamma Pada Dosis LD50 (In Vitro). Fakultas Peternakan.
Univeristas Padjajaran
Harahap E.R., Luthfi A.M.S., Eva S.B. 2013. Pertumbuhan Akar
Pada Perkecambahan Beberapa varietas Tomat Dengan
Pemberian PEG Secara In Vito. Jurnal Online Agroteknologi.
Vol 1 No.3
Hendaryono, Daisy P.S. dan Ari Wijayani. 2012. Teknik Kultur
Jaringan: Pengendalian dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman
Secara Vegetatif-Modern. Yogyakarta: Kanisius
Henuhili V. dan Paramita S. 2012. Kultur Jaringan Tumbuhan.
Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta
Indah P.N. dan Dini E. 2013. Induksi Kalus DaunNyamplung Pada
Beberapa Kombinasi Konsentrasi BAP dan 2,4-D. Jurnal Sains
dan Seni Pomits. Vol 2 No.1
Inkiriwang A.E.B., Jeany M., dan Samuel R. 2016. Substitusi
Media MS Dengan Air Kelapa dan Pupuk Daun Majemuk
Pada Pertumbuhan Anggrek Dendrobium Secara In Vitro
Karjadi A.K. dan Buchory A.2009. Pengaruh Komposisi Media
Dasar, Penambahan BAP, dan Pikloram Terhadap Induksi
Tunas Bawang Mersh. Jurnal Holtikultura. Vol 12 No.1 Hl:1-9
Madigan. 2003. Teknik Invtro Dalam Hortikultua. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Mastuti, Retno. 2017. Dasar-dasar Kultur Jaringan Tumbuhan.
Malang: UB Press
Nugroho. 2004. Teknik Kultur Jaringan. Jakarta: Penebar Swadaya
Nursetiadi, Eka. 2008. Kajian Macam media dan Konsentrasi BAP
Terhadap Multiplikasi Tnaman Manggis (Garcinia
mangostana L.) Secara In Vitro. Skripsi. UNS. Surakarta
Oratmangun, K. M., Dingse Pandiangana., Febby E. K. 2017.
Deskripsi Jenis-Jenis Kontaminan dari Kultur Kalus Catharanthus
roseus (L.) G. Don. Jurnal Mipa Unsrat Online. 6(1): 47-52.
Shofa, A. 2012. Tanaman In Vitro. Bogor: IPB Press.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah
Tangga. Institut Teknologi Bandung. Bandung
Yuwono, T. 2008. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta: UGM Press.
DOKUMENTASI
No Gambar Keterangan
1 Botol sebagai tempat
media kultur jaringan
2 Microwive
3 Timbangan analitik
4 Magnetic stirrer
6 Mengukur kebutuhan
aquades
7 Mengambil larutan hara
makro, mikro, Fe-etda
dan vitamin
10 Mencampur semua
larutan.
11 Menghomogenkan
larutan dengan hot plate
stirrer
12 Menambahkan agar dan
gula pada larutan.
13 Mengukur pH larutan
media
14 Larutan selanjutnya
dipanaskan
menggunakan microwive
15 Menuangkan media
kultur jaringan ke dalam
botol kultur.