Anda di halaman 1dari 90

Pertemuan ke 10 & 11

PERENCANAAN
PROMOSI KESEHATAN

Lusiane Adam, S.Kep, M.Kes


PENDAHULUAN

Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental,


maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan
cacat.

Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun 1992 :

"Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, Jiwa, dan


sosial yang meningkatkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi“.
• Apabila seseorang tidak merasa sakit dan
Sehat fisik memang secara klinis tidak sakit. (Semua
berfungsi normal)

• Mampu berpikir logis


• Mampu mengekspresikan emosinya
Sehat mental • Praktek keagamaan/kepercayaannya, perbuatan
baik yang sesuai dengan norma-norma masyarakat

• Mampu berhubungan baik dengan org lain secara


baik / berinteraksi dgn org, kelompok lain tanpa
Sehat sosial membeda-bedakan ras, suku, agama/kepercayaan,
status sosial, ekonomi, politik dsb

• Mempunyai kegiatan yang menghasilkan


Sehat aspek ekonomi sesuatu yg dpt menyokong hidupnya/
keluarganya secara finansial
Masalah Kesehatan Ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu
Perilaku & Non Perilaku  Pemecahan Masalah diarahkan
Pada 2 Faktor tersebut.

Faktor Non Perilaku  Perbaikan Lingk. Fisik, Peningkatan


SOSBUD, Peningkatan Yankes.
Faktor Perilaku  Promosi Kes. atau Pendidikan Kes.
Kuratif (pengobatan
penyakit)
Aspek pemeliharaan
kesehatan
Upaya mewujudkan Rehabilitatif ( pemulihan
kesehatan kes. Setelah sembuh dari
dilakukan oleh sakit/cacat)
individu, kelompok
masy, lembaga
pemerintah, atau
swadaya masy. Preventif (pencegahan
(LSM) penyakit)
Aspek Peningkatan
kesehatan
Promotif (peningkatan
kes. Itu sendiri)
DEFINISI

Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu


proses diagnosis penyebab masalah,
penentuan prioritas masalah dan alokasi
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

Dalam membuat perencanaan promosi


kesehatan, perencanaan  harus terdiri dari
masyarakat, profesional kesehatan dan
promotor kesehatan.
LANGKAH-LANGKAH
MENGEMBANGKAN KOMPONEN
PROMOSI KESEHATAN

1. Menentukan Tujuan Promosi


Kesehatan
Menurut Green (1990) tujuan promosi
kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :

pernyataan tentang apa


yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu
yang berhubungan
dengan status kesehatan

pendidikan atau
pembelajaran
yang harus
tercapai (perilaku
yang diinginkan)
deskripsi perilaku
yang akan dicapai
dapat mengatasi
masalah kesehatan
yang ada
Komponen Promosi
Kesehatan …..
Komponen Promosi
Kesehatan …..

5. Menetapkan Media
 Teori pendidikan : belajar yang paling mudah
adalah dengan menggunakan media.
 Media yang dipilih harus bergantung pada jenis
sasaran, tk pendidikan, aspek yang ingin
dicapai, metode yang digunakan dan sumber
daya yang ada
Komponen Promosi
Kesehatan …..

6. Menyusun Rencana Evaluasi


Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan
dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan,
kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi &
siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut

7. Menyusun Jadwal Pelaksanaan


Merupakan penjabaran dari waktu,tempat &
pelaksanaan yang biasanya disajikan dalam
bentuk gan chart
JENIS METODE PROMOSI
KESEHATAN
a. Interview (wawancara)
Interview atau wawancara sebenarnya
merupakan bagian dari bimbingan dan
Metode individual penyuluhan
(perorangan) b. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan
petugas kesehatan lebih intensif .Setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat
dikorek dan dibantu penyelesaiannya.

a. Kelompok Besar
Kelompok besar adalah apabila peserta
Metode kelompok penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang
baik untuk kelompok besar antara lain
ceramah dan seminar.
b. Kelompok kecil
Metode pendidikan kesehatan massa
dipakai untuk mengkomunikasikan
pesan-pesan kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau publik. Dengan demikian, cara yang
Metode massa (publik) paling tepat adalah pendekatan massa.

Promosi kesehatan tidak membedakan


umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan
sebagainya maka pesan-pesan kesehatan
yang akan disampaikan harus dirancang
sedemikian ruapa sehingga dapat
ditangkap oleh massa tersebut.
Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
Definisi

 Satuan Acara Penyuluhan (SAP) adalah


seperangkat acara penyuluhan yang akan.
diselenggarakan termasuk topik, tempat,
sasaran, pemateri, dan konsep acara.
Pendidikan kesehatan akan berhasil bila:

- tujuan pendidikan,
- siapa yang di didik,
- materi yang akan di bahas,
- bagaimana cara penyajiannya
dan media penunjang yang akan
digunakan,
- sumber pendidikan serta
bagaimana cara mengevaluasinya.
Fungsi SAP
sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan
yang telah dirumuskan, yaitu:
Prinsip Penyusunan SAP
 Relevansi:
 Efektifitas
 Efisiensi
 Kontinuitas:
 Komprehensif
 Flexibilitas
Penyusunan SAP
Tahapan SAP
 1. Tahap Pendahuluan (Introduction)

 2. Tahap Penyajian (Presentation)

 3. Tahap Penutup (Test and Follow Up)


Tahap Persiapan/Awal
PENDAHULUAN
Berisi tentang materi yang akan disampaikan,
5% manfaat, hubungan materi dengan
pengetahuan dan tujuan pertemuan

Uraian (explanation): dalam bentuk verbal/non


verbal. Cth: penggunaan grafik, gambar, benda
TAHAPAN SAP

sebenarnya, model, dan demonstrasi gerak.

PENYAJIAN Contoh dan non contoh yang praktis serta


80% konkret dari uraian konsep

Latihan: praktik bagi masy. Untuk menerapkan


konsep yang dipelajari dalam bentuk kegiatan
fisik.
Tes hasil penyuluhan. Contoh: 1. dengan lisan,
ujian tertulis, demonstrasi/memperagakan

PENUTUP
Umpan balik : berupa informasi hasil tes
15%
Rencana Tindak Lanjut (RTL) : petunjuk tentang
apa yang wajib dilakukan/dipelajari peserta
selanjutnya
KOMPONEN SAP

Terdiri dari:

1. Topik : Pokok Bahasan maupun sub pokok


bahasan
2. Hari/ Tanggal
3. Waktu
4. Tempat
5. Sasaran
6. Metode
7. Materi
8. Penyuluh/penyaji
Isi
 1. Latar Belakang

 2. Tujuan Umum

 3. Tujuan Khusus

 Setting Tempat : Pengaturan Posisi


Pelaksanaan
N TAHAP KETERAN
MATERI PENYAJI WAKTU
O KEGIATAN GAN

1 Pencairan Pengantar Moderator 5 menit Diskusi


Suasana materi, terbuka
tujuan dan
lain-lain

2 Isi kegiatan Pengertian Sdr. Enjel 7 menit Ceramah


para peserta PHBS M. Ente
mendengarkan
Penyajian Materi
 Materi yang diberikan sesuai topik
 Terdiri dari pemaparan sub topik

Penutup
 Pemberian Kesimpulan secara menyeluruh
dengan dibuka sebelumnya sesi Tanya
jawab atau diskusi peserta
Example ….

SATUAN ACARA PENYULUHAN


……………………
Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Hari/ Tanggal : Rabu, 30 September 2020
Waktu : 10.00 – 11.30 (90 menit)
Tempat : Balai Pertemuan
Sasaran : Masyarakat Kelurahan Moodu
Target : Kepala-Kepala Lingk. Kel. Moodu
Penyuluh/penyaji : Enjel M. Ente
A. Latar Belakang
Perilaku hidup bersih dan sehat di
Indonesia saat ini masih rendah, hal ini
terkait dengan berbagai permasalahan
kesehatan atau penyebaran penyakit
berbasis lingkungan yang secara
epidemiologis masih tinggi di Indonesia.
D. Materi : Terlampir Berisi tentang materi yang akan
disampaikan kepada masyarakat

Metode: Ceramah dan Diskusi,


E. Metode FGD, Demonstrasi, Studi Kasus,
dll

F. Media Poster, Baliho, Flipchart, Alat


Peraga, dll
METODE DAN MEDIA
DALAM
PENYULUHAN
MEDIA PROMOSI
KESEHATAN
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat
diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang
dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
dalam menggunakan alat peraga, Keuntungan penggunaan alat peraga jika
digunakan secara baik adalah:
baik secara kombinasi maupun
tunggal, ada dua hal yang harus 1. Dapat menghindari salah pengertian / pemahaman
diperhatikan, yaitu : atau salah tafsir.
1. Alat peraga harus mudah 2. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat
lebih mudah ditangkap.
dimengerti oleh masyarakat 3. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat,
(sasaran) terutama hal-hal yang mengesankan.
2.Ide atau gagasan yang terkandung 4. Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
di dalamnya harus dapat diterima 5. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk
melakukan apa yang dianjurkan.
oleh sasaran
JENIS/MACAM MEDIA
Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan
penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, 2002):

• Metode Ceramah; adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga
memperoleh informasi tentang kesehatan.

• Metode Diskusi Kelompok; adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah


dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta (sasaran)
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

• Metode Curah Pendapat; adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap
anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan
oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan
kemudian.

• Metode Panel; adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung


atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan
seorang pemimpin.
• Metode Bermain Peran; adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk
dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

• Metode Demonstrasi; dalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan
menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak
terlalu besar jumlahnya.

• Metode Simposium; adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5 orang
dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.

• Metode Seminar; adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai
bidangnya.
6) Media, merupakan alat penunjang tercapainya tujuan
instruksional. Oleh karena itu pemilihan media harus
releven dengan tujuan instruksional, kondisi dan situasi
yang ada.

7) Evaluasi, merupakan alat untuk mengukur apakah tujuan


sudah tercapai atau belum.
a) Tipe evaluasi; format, sumatif, placement dan
diagnostik.
b) Jenis evaluasi dapat berupa; lisan, tulisan dan
perbuatan.
c) Bentuk evaluasi; subyektif dan obyektif.

8) Sumber, merupakan buku yang dipakai sebagai sumber


bahan pendidikan kesehatan, meliputi: judul buku,
penulis atau pengarang, penerbit, tahun terbit BAB dan
halaman.
Terima
Kasih
MONITORING DAN
EVALUASI PROMOSI
KESEHATAN

LUSIANE ADAM, S.Kep, M.Kes


Pengertian
 Monitoring dan Evaluasi  merupakan dua kegiatan
terpadu dalam rangka pengendalian suatu program.

 Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis


informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan)
secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan
koreksi untuk penyempurnaan program/proyek itu
selanjutnya
 Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan
dan pengungkapan masalah kinerja program/proyek
untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan
Effectiveness - Based
Program Planning

Isu Terkini

Analisa masalah /
Analisa kebutuhan

Perencanaan dan
Penyusunan
Intervensi

Menghitung biaya dan


nilai suatu intervensi
PENGENDALIAN PROGRAM

Evaluation
GOAL
GOAL

Objectives

MONITORING
 Kegiatan monitoring lebih terfokus pada
pengawasan kegiatan yang sedang
dilaksanakan.
 Monitoring dilakukan dengan cara
memperoleh informasi secara regular
berdasarkan indikator tertentu.
 Indikator monitoring mencakup esensi
aktivitas dan target yang ditetapkan pada
awal perencanaan program.
 Apabila monitoring ini dilakukan dengan
baik akan bermanfaat dalam menjaga
proses pelaksanaan kegiatan tetap pada
jalurnya .
 dan memberikan informasi kepada
pengelola program bilamana terjadi
hambatan dan penyimpangan, serta
sebagai masukan dalam melakukan
evaluasi.
HAL YANG PERLU DI
PANTAU
1.
1
Inpu.t
Inpu t 2.
Output 3.
Outco
• Materi me
• Apakah
Distribus sasaran
i menerima
• Media pesan/mate
ri
• Jangkaua • Apakah
n target sasaran
Hasil
• Kegiatan memanfaat intervensi
program kan bahan berupa
• Apakah
• Sumber Perubahan
sasaran
daya merasakan perilaku
manfaat
bahan
Bagaimana Cara
Pemantauan
a. Kunjungan rumah dan diskusi dengan
anggota rumah tangga
b. Wawancara mendalam
c. Fokus grup diskusi
d. Observasi
e. Angket
f. Artikel
Siapa yang melakukan
pemantauan??
a. Penanggungjawab : Pimpinan
program
b. Pelaksana :
 staf provider/pelaksana program,
relawan yang terlatih,
instansi terkait
Waktu pemantauan

a. Selama perjalanan program


b. Setiap tahap kegiatan
c. Setiap bulan atau setiap 3
bulan
 Evaluasi adalah proses penilaian
pencapaian tujuan dan pengungkapan
masalah kinerja program/proyek
untuk memberikan umpan balik bagi
peningkatan kualitas kinerja
program/proyek.
 Evaluasi lebih tertuju pada kajian
terhadap hasil suatu program.
 dapat dipakai sebagai bahan koreksi
untuk perbaikan ataupun
pengambilan keputusan dalam
menentukan arah kebijakan program
mendatang.
 Evaluasi :
• secara formative
• Secara sumatif
Tujuan Monitoring &
Evaluasi
Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
telah sesuai dengan rencana

Mengidentifikasi masalah yang timbul agar


langsung dapat diatasi

Melakukan penilaian apakah pola kerja dan


manajemen yang digunakan sudah tepat untuk
mencapai tujuan proyek.

Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan


untuk memperoleh ukuran kemajuan

Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang


berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
Manfaat dari
Penerapan Sistem
Monitoring & Evaluasi
2. Monitoring dan
Evaluasi sebagai
alat untuk
mengetahui
kemajuan
1. Monitoring program.
dan Evaluasi
sebagai alat
untuk
mendukung
perencanaan. 3. Monitoring dan
Evaluasi sebagai
alat akuntabilitas
program dan
advokasi.
a. Monitoring dan Evaluasi sebagai
alat untuk mendukung perencanaan.

1)Memperjelas tujuan serta


arah kegiatan untuk
pencapaian tujuan
2)Mendorong ownership dari
berbagai pihak untuk
mendukung suksesnya
program.
b.Monitoring dan Evaluasi sebagai alat
untuk mengetahui kemajuan program.

1) Mengetahui kemajuan serta hambatan atau


hal-hal yang tidak diduga yang secara
potensial dapat menghambat jalannya
program secara dini.
2) Bermanfaat bagi pelaksana program untuk
melakukan tindakan secara tepat waktu
dalam mengatasi masalah.
3) Memberikan umpan balik kepada pelaksana
program tentang hasil capaian program,
dalam arti sesuai atau tidak sesuai dengan
yang diharapkan.
4) Memperbaiki jalannya implementasi
program.
c. Monitoring dan Evaluasi sebagai
alat akuntabilitas program dan
advokasi.
1)Monitoring & Evaluasi tidak hanya
memantau aktivitas program
tetapi juga hasil dari aktivitas
tersebut. program dipublikasikan
& dapat diakses oleh pemangku
kepentingan akan meningkatkan
akuntabilitas program.
2)Informasi hasil Monitoring &
Evaluasi dapat dipakai sebagai
bahan masukan untuk advokasi
program kepada para pemangku
kepentingan.
3)Informasi tersebut akan memicu
dialog dan pembelajaran serta
Prinsip Dasar Monitoring & Evaluasi

1. Sistem Monitoring & Evaluasi dibuat sederhana


2. Tujuan yang jelas, kegiatan Monitoring &
Evaluasi difokuskan pada hal-hal yang relevan
dengan tujuan dari monitoring itu sendiri yang
dikaitkan dengan aktivitas dan tujuan program.
3. Dilakukan tepat waktu
4. Informasi hasil Monitoring & Evaluasi harus
akurat dan objektif
PENILAIAN EVALUASI

1. Input  Sarana, manajemen


2. Proses  pelaks. promkes
3. Output  hasil : peningkatan
pengetahuan, perubahan sikap
&keterampilan
4. Outcome  peningkatan PHBS
5. Impact  peningkatan Status
Kesehatan
Siapa yang melakukan penilaian
dan bagaimana penilaian?
a. Pihak dalam (pelaksana program) melalui:
Pencatatan dan pelaporan
Supervisi
Wawancara
observasi
b. Pihak luar program
Laporan pihak lain
angket
Kapan dilakukan
penilaian?

1. Penilaian rutin : penilaian yang


berkesinambungan teratur dan
bersamaan dengan pelaksanaan
program
2. Penilaian berkala : penilaian yang
periodic pada setiap akhir suatu
bagian prigram misalnya pada
setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun,
dst
3. Penilaian akhir : penilaian yang
dilakukan pada akhir program atau
TERIMA KASIH
Media dalam promosi
kesehatan

LUSIANE ADAM, S.Kep, M.Kes


MEDIA KOMUNIKASI

 Saluran
yang digunakan untuk
menyampaikan Pesan-pesan
kesehatan kepada sasaran
MEDIA PROMOSI KESEHATAN YANG
BAIK

 Media yang mampu


memberikan
informasi atau
pesan-pesan
kesehatan yang
sesuai dengan
tingkat penerimaan
DASAR PEMILIHAN MEDIA
PROMOSI KESEHATAN

Didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada selera pengelola


program/ pengambil keputusan.

Harus memberi dampak yang luas/ menjangkau khalayak sasaran


dengan tingkat frekuensi, efektivitas, dan kredibilitas yang tinggi.

Disampaikan secara menarik dengan frekuensi yang sering.

Dilakukan secara serempak dan terpadu sehingga akan meningkatkan


cakupan, frekuensi dan efektivitas pesan-pesan komunikasi.
MANFAAT MEDIA

Menimbulkan minat sasaran pendidikan

Mencapai sasaran yang lebih banyak

Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain

Mempermudah penyampaian informasi

Mempermudah penerimaan informasi


TUJUAN PENGGUNAAN
TUJUAN PENGGUNAAN MEDIA

MEDIA

Untuk
Sebagai alat Untuk
menimbulkan Untuk
bantu dalam menjelaskan
perhatian mengingatkan
pendidikan/ fakta-fakta,
terhadap suatu pesan/
latihan/ prosedur,
suatu informasi
penyuluhan. tindakan.
masalah
MEDIA CETAK

MEDIA
MEDIA
PROMOSI
ELEKTRONIK
KESEHATAN

MEDIA PAPAN
MEDIA CETAK
BOOKLET
• Dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar.

LEAFLET/ BROSUR
• Berupa lembaran yang dilipat.

FLIPCHART
• Dalam bentuk lembar balik.

POSTER
• Berisi pesan/ informasi kesehatan yang ditempel di kendaraan, papan
pengumuman, dll.

FOTO

RUBRIK/ TULISAN PADA SURAT KABAR/ MAJALAH


MEDIA ELEKTRONIK
2. RADIO

1. TELEVISI
7.
Dalam 3. VIDEO
INTERNET
bentuk
sandiwara/
sinetron,
forum
diskusi,
ceramah,
6. LCD kuis, iklan, 4. SLIDE
dll

5. OHP
MEDIA PAPAN
Media papan = Billboard
yang dipasang di
tempat-tempat umum
yang berisi pesan atau
informasi kesehatan.

Dapat pula dipasang


pada kendaraan seperti
Bus atau taksi.
Terima
Kasih
KONSEP PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT ( PHBS )

Lusiane Adam, S.Kep, M.Kes


Pengertian sehat
Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”.

Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974),


derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor 
keturunan dan faktor pelayanan kesehatan.
Pengertian promosi
kesehatan
Promosi Kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental, dan sosial, maka masyarakat harus
mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya
 Promosi kesehatan bukanlah hanya
proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan tetapi didalamnya ada
usaha untuk mendapatkan fasilitas
dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :

 Advokat
 Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil

keputusan di berbagai program dan sektor yang terkait


dengan kesehatan.
 Menjembatani
 Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan

berbagai program dan sektor yang terkait dengan


kesehatan.
 Meningkatkan
 Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada

masyarakat agar mereka mampu memelihara dan


meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
 Aspek Penting dalam Kesehatan
 
 Lingkungan
 Perilaku 
 Kesehatan 
PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)

◦ TUJUAN PHBS
 PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
memiliki tujuan yaitu  meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat agar
hidup bersih dan sehat serta
masyarakat termasuk swasta dan dunia
usaha berperan serta aktif mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
TATANAN PHBS

PHBS berada di lima tatanan yakni:

1. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:


• Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.

• Memberi bayi ASI eksklusif.

• Menimbang bayi dan balita.

• Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

• Menggunakan air bersih.

• Menggunakan jamban sehat.

• Memberantas jentik di rumah.

• Makan sayur dan buah setiap hari.

• Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

• Tidak merokok di dalam rumah. 


2. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :
◦ Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
◦ Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
◦ Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
◦ Olahraga yang teratur dan terukur.
◦ Memberantas jentik nyamuk.
◦ Tidak merokok.
◦ Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan.
◦ Membuang sampah pada tempatnya.
 
3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
◦ Kawasan tanpa asap rokok.
◦ Bebas jentik nyamuk.
◦ Jamban sehat.
◦ Kesehatan dan keselamatan kerja.
◦ Olahraga teratur.
4. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :
◦ Menggunakan jamban sehat.
◦ Memberantas jentik nyamuk.
◦ Menggunakan air bersih.
 
5. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas
Kesehatan :
◦ Menggunakan air bersih.
◦ Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
◦ Membuang sampah pada tempatnya.
◦ Tidak merokok.
◦ Tidak meludah sembarangan.
◦ Memberantas jentik nyamuk.
PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh


pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas,
dan klinik swasta. PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat diperlukan
sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi
nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat.

Syarat institusi sehat yaitu :


 Menggunakan air bersih

 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

 Menggunakan jamban

 Membuang sampah pada tempatnya

 Tidak merokok di Institusi Kesehatan

 Tidak meludah sembarangan

 Memberantas jentik nyamuk


Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan
Kesehatan

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


di Institusi Kesehatan sangat diperlukan
sebagai salah satu upaya untuk mencegah
penularan penyakit dan mewujudkan Institusi
Kesehatan Sehat. Oleh karena itu, sudah
seharusnya semua pihak ikut rnemelihara,
menjaga dan mendukung terwujudnya
Institusi kesehatan Sehat.
 
Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan
Kesehatan

Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


 Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di

institusi kesehatan.
 Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi

kesehatan.
 Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

 Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:


 Pasien.
 Keluarga Pasien.
 Pengunjung.
 Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
 Karyawan di institusi kesehatan.
 Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

 Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :


• Memperoleh   pelayanan   kesehatan   di   institusi
• Kesehatan yang sehat.
• Terhindar dari penularan penyakit.
• Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
• Peningkatan kesehatan pasien.

 Bagi Institusi Kesehatan :


• Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
• Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat.

 Bagi Pemerintah Daerah :


• Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja
dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
• Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain
dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai