Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

MOLLUSCA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Zoologi Invertebrata

Dosen Pengampu : Ridha Nirmalasari, S.Si., M.Kes.

Disusun Oleh

YOLANDA WULANDARI NIM 1901140015


NUR ANNISA NIM 1901140016
ARA AULIA NADA NIM 1901140017
WULAN AINUL GURI NIM 1901140018

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2020 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mollusca ini
dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Ridha Nirmalasari, S.Si.,
M.Kes. selaku dosen mata kuliah Zoologi Invertebrata, Institut Agama Islam Negeri Palangka
Raya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Makalah ini telah kami buat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas Zoologi
Invertebrata. Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang Mollusca. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.

Palangka Raya, 12 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3

A. Pengertian Mollusca.................................................................................................3

B. Sistem Organ Mollusca............................................................................................4

C. Klasifikasi Mollusca.................................................................................................5

D. Habitat dan Peranan Mollusca..................................................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................................10

B. Saran.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollis yang berarti lunak. Jadi, jika ditinjau
dari asal katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak. Mollusca
mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat
yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari  phylum ini
umumnya  dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit, dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas.  Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun
air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca  menjadi phylum
dengan anggota spesies terbesar kedua setelah Arthropoda. Ukuran tubuh Mollusca
sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberpa millimeter hingga
cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun
sangat bervariasi walaupun  bentuk dasarnya  bersifat simetri bilateral. Pada beberapa 
terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat
asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni
Gastropoda, Cephalopoda, Bivalvia, Amphineura, dan  Scaphopoda. Pembagian ini
didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut.
Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri  tersendiri yang sangat khas dan berbeda 
dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini  menjadi sumber protein bagi
manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang
bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugikan  bagi manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Mollusca?
2. Bagaimana sistem organ Mollusca?
3. Apakah klasifikasi Mollusca?

1
4. Bagaimana habitat dan peranan Mollusca?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Mollusca.
2. Untuk mengetahui sistem organ Mollusca
3. Untuk mengetahui klasifikasi Mollusca.
4. Untuk mengetahui habitat dan peranan Mollusca.

5.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.
Mollusca adalah kelompok hewan yang sifatnya tripoblastik slomata dan invertebrata
yang bertubuh lunak dan multiseluler. Mollusca termasuk dalam hewan yang lunak
baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis
kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya.
1. Karakteristik Mollusca
Mollusca adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals
invertebrata yang dikenal sebagai mollusca. Mollusca adalah hewan lunak dan
tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik (mempunyai 3 lapisan
lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm
(lapisan dalam)), bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut
berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya
kerang tiram, siput sawah dan bekicot. Cangkok kerang ini terdiri dari dua
belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang melingkar.
Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata fungsinya adalah untuk berjalan
dengan cara kontraksi otot.
2. Ciri-Ciri Mollusca
a. Mempunyai ukuran dan tubuh yang bervariasi.
b. Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas.
c. Merupakan tripoblastik selomata.
d. Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang).
e. Hidup di air dan didarat.
f. Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf.
g. Organ ekskresi berupa nefridia.
h. Mempunyai radula (lidah bergigi).
i. Bersifat hewan heterotroph.

3
j. Berkembangbiak secara seksual.
k. Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral.
l. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral.
m. Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan
betina) dalam satu tubuh.
n. Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang
beragam menurut kelasnya. Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di
substrat, menggali dan membor substrat, berang atau melakukan pergerakan.

B. Sistem Organ Mollusca


1. Sistem syaraf
Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang
lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga
memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah
bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang
yang berada pada rongga mantel.
2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada
pelecypoda dan mulut berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang
melingkar. Anus terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior. Sisa
pencernaan berbentuk pellet yang padat.
3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih
yang dinamakan ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-
duanya.Tiap insang terdiri atas sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian
tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat filament pipih berbentuk segitiga.
4. Peredaran Darah Mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik
(ventricle), terdapat dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta,
beberapa arteri dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah
terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah
yaitu rongga di antara sel-sel dalam organ.
5. Reproduksi Mollusca
4
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi
jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun,
meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi
dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur
tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca
dewasa.

C. Klasifikasi Mollusca

Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan sistem syaraf
Mollusca terdiri atas lima kelas yaitu sebagai berikut.

1. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada
sekitar 2.222 spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah
menjadi fosil. Oleh karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah
ditemukan. Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan
berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk
cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula
Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang
(vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru,
sedangkan Gastropoda yang hidupdi air, bernapas dengan insang. Gastropoda
mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan
autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh ginjal yang terletak dekat jantung.
Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah
adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik
(ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.

2. Kelas Bivalvia
Kelas pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamelli brankhiata.
Bivalvia atau pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua
cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup

5
dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi
menutupi atau melindungi tubuh dari predatornya.kata pelecypoda memiliki arti
“kaki berbentuk kapak”, Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut,
danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak mengandung zat kapur.
Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing. Sedangkan disebut
Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk lembaran-lembaran.
Pada Bivalvia insang biasanya berukuran sangat besar dan pada sebagian
besar spesies dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul makanan,
disamping berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Kepala tidak berkembang
namun sepasang palpus labial mengapit mulutnya. Tubuh bilateral simetris dan
memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan lumpur yang merupakan
substrat hidupnya dengan menggunakan kakinya. Untuk itu tubuhnya memipih
secara lateral sangat membantu dalam menunjang kebiasaan tersebut.
Menurut Kastoro (1988) ditinjau dari cara hidupnya, jenis-jenis Bivalvia
mempunyai habitat yang berlainan walaupun mereka termasuk dalam satu suku
dan hidup dalam satu ekosistem. Bivalvia pada umumnya hidup membenamkan
dirinya dalam pasir atau pasir berlumpur dan beberapa jenis diantaranya ada yang
menempel pada benda-benda keras dengan semacam serabut yang dinamakan
byssal threads. Demikian pula Nontji (1987), bivalvia hidup menetap di dasar laut
dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur bahkan pada karang-
karang batu. Akan tetapi pada beberapa spesies bivalvia seperti Mytillus edulis
dapat hidup di daerah intertidal karena mampu menutup rapat cangkangnya untuk
mencegah kehilangan air (Nybakken, 1992).
Menurut Odum (1988), dalam Samingan dan Srigondo (1993) bahwa
binatang infauna seringkali memberikan reaksi yang mencolok terhadap ukuran
butir atau tekstur dasar laut, sehingga habitat Molusca dari berbagai lereng pasir
lumpur akan berbeda. Menurut Kastoro (1988) ditinjau dari cara hidupnya, jenis-
jenis pelecypoda mempunyai habitat yang berlainan walaupun mereka termasuk
dalam satu suku dan hidup dalam satu ekosistem.
Nontji (1993), menyatakan bahwa “pelecypoda hidup menetap di dasar laut
dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur adapula yang
menempel di pohon bahkan pada karang-karang batu”. Pada beberapa spesies
pelecypoda seperti Mytillus edulis dapat hidup di daerah intertidal karena mampu
menutup rapat cangkangnya untuk mencegah kehilangan air (Nybakken, 1992).
6
Nybakken (1992), menyebutkan berdasarkan pada makanan dan kebiasaan
makannya, jenis-jenis bivalvia dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu pemakan
suspensi dan pemakan endapan. Bivalvia umumnya memperoleh makanan
dengan cara menyaring partikel-partikel yang ada dalam air laut. Pada golongan
pemakan endapan, bivalvia ini membenamkan diri dalam lumpur atau pasir yang
mengandung sisa-sisa zat organik dan fitoplankton yang hidup di dasar. Makanan
tersebut dihisap dari dasar perairan melalui siphon. Semakin dalam bivalvia
membenamkan diri siphonnya semakin panjang (Nontji,1987).

3. Kelas Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah
Chiton sp. Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki
struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang
mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu karang.
Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut di batu-batuan yang lunak.
Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat
dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai
sampai kedalaman sedang, dan memakan rumput laut dan mikro organisme dari
batu karang.

4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari
mollusca. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang
kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya dan
umumnya disebut keong gigi. Warna yang paling sering adalah putih-coklat atau
putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang sangat
lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki
insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.
Contoh dari Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut
atau di pantai yang berlumpur, bercangkang tajam, berbentuk taring ataub

7
terompet dengan kedua ujungnya yang terbuka karena disesuaikan dengan tempat
hidupnya. Sebagian besar Scaphopoda tidak dapat dikoleksi dengan mudah
karena hidup pada laut dalam dan kelimpahannya selalu terbatas sehingga
informasi mengenai biologi dan ekologi kelas ini masih belum banyak diketahui,
sehingga diperlukan lebih banyak upaya untuk mengungkap keanekaragamannya.

5. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki)
adalah kelas dari filum Mollusca yang memiliki alat gerak di bagian kepala.
Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca.
Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang
dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di
kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal
seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk
kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh anggota kelas
ini adalah Nautilus sp., Cumi-cumi (Loligo indica), sotong (Sepia officinalis) dan
gurita (Octopus).

D. Habitat dan Peranan Mollusca


Mollusca hidup secara heterotof dengan memakan ganggang udang, ikan ataupun
sisa-sisa orhanisme. Habitatnya di air tawar, di air laut dan didarat. Beberapa juga ada
yang hidup sebagai parasite (Wardhana, 2008). Bekicot (Achatina fulica) memiliki
habitat hidup daratan yang lembab atau habitat terrestrial insang mengalami
kemunduran dan modifikasi rongga mantel menjadi paru-paru bekocot termasuk
dalam kelompok pulmonata, bekicot aktif pada malam hari untuk mencari makan
(Kastawi, 1986).
Ada juga yang berpendapat bahwa Mollusca bersifat kosmofolit artinya
ditemukan dimana-mana, di laut, payau, di darat, di air tawar mulai dari daetah tropis
hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi,
bahkan mudah ditemukan di sekitar rumah. Hal ini menunjukan kemampuan adaptasi
Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi, namun pada umumnya Mollusca hidup
dilaut.

8
Mollusca sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, banyak jenis Mollusca
dipakai dalam berbagai hal. Macam-macam kegunaan Mollusca yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai bahah makanan (cumi-cumi, sotong, kerang)
2. Sebagai perhiasan (kerang dan tiram)
3. Setbuk cangkang kerang laut berpotensi sebagai obat maag.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mollusca adalah hewan invertebrata yang termasuk dalam hewan yang lunak
baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Dalam sistem klasifikasi
modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Gastropoda, Cephalopoda,
Bivalvia, Amphineura, dan  Scaphopoda.

B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi pembaca. Pembaca diharapkan dapat mengetahui dan mempelajari karakteristik
dan ciri-ciri dari hewan-hewan Mollusca, klasifikasinya, sistem organnya serta
peranan dan habitat hewan Mollusca. Agar kedepannya para pembaca dapat
memahami dan mengetahui secara nyata hewan-hewan Mollusca. Kemudian para
pembaca juga dapat mengaplikasikan hal tersebut untuk pembelajaran dalam
mengamati hewan-hewan Mollusca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Putri Sapira. 2019. KARAKTERISTIK DAN ASPEK BIOLOGI Scaphopoda


(MOLUSKA). Jurnal Oseana, 44 (2), 1-9.
https://www.academia.edu/28143611/Makala_Phylum_Mollusca (Diakses 18 Mei 2020
Pukul 06:47).
Rusyana, Sdun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta
Suwignyo, Sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya.

10

Anda mungkin juga menyukai