Anda di halaman 1dari 14

BIMBINGAN DAN KONSELING

FUNGSI DAN PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh Kelompok: 3
Nama : Nur Sodiq 1912000105
Euis Imana 1912000111

Dosen Pembimbing
Siti Marwah, S.Ag, M.Pd. I

SEMESTER III PIAUD SORE

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah BIMBINGAN DAN KONSELING.

Sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada nabi


agung Nabi Muhammad saw., yang telah membimbing kita dari
jaman jahiliyah hingga jaman penuh dengan ilmu.

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho


Tuhan YME dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu,
dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan teman-
teman yang membantu membuat makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini


masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun, saya telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Dengan tangan terbuka saya
menerima saran dan usul guna penyempurnaan makalh ini.
Semoga makalah ini dapat ber-manfaat bagi para pembaca.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jambi, 23 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................


KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 3


A. Latar belakang..................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penulisan................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................. 5


A. Fungsi Bimbingan Konseling .................................................... 5
B. Pendekatan Bimbingan Konseling ............................................. 7
C. Peran Guru dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah .. 11

BAB II PENUTUP ...................................................................... 13


a. Kesimpulan ....................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan dan Konseling, pada intinya merupakan bagian dari
komponen yang ada dalam sistem pendidikan di sekolah yang sangat
mempunyai peranan penting dalam menentukan dan membantu siswa
meraih cita-citanya secara optimal sesuai dengan apa yang telah mereka
miliki, baik potensi-potensi yang telah ada maupun prestasi yang telah
dicapainya atau justru sebaliknya terdapat masalah dalam diri individu
sehingga menyebabkan terjadinya penghambatan dalam meraih prestasi
secara optimal. Lantas bagaimana dengan Fungsi dan pendekatan
bimbingan dan konseling itu sendiri? Hal inilah yang kemudian kami
anggap menarik untuk dipelajari dan dikaji sebagai bagian dari
pembelajaran dalam makalah mata kuliah bimbingan dan konseling ini.
Sesuai dengan judul pembahasan, makalah ini sangat menarik untuk
pembaca yang ingin mengetahui apa dan bagaimana fungsi dan pendekatan
bimbigan dan konseling itu?
Sebagai calon guru, kita pun perlu mengetahui dan mempelajari
serta menguasai dan memahami fungsi dan pendekatan dalam proses
bimbingan dan konseling di sekolah terhadap siswa-siswi kita nanti, agar
mereka dapat terpasilitasi dalam mencapai prestasinya secara optimal dan
maksimal yang sesuai dengan apa yang telah mereka miliki mengenai
potensi-potensi pribadinya masing-masing.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Fungsi Bimbingan Konseling?
2. Apa itu Pendekatan Bimbingan Konseling?
3. Apa Peran Guru dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di
sekolah?

3
4

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Apa itu Fungsi Bimbingan Konseling?
2. Mengetahui Apa itu Pendekatan Bimbingan Konseling?
3. Mengetahui Apa Peran Guru dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling
di sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI BIMBINGAN KONSELING


Bimbingan dan Konseling adalah masalah yang sangat urgen dalam proses
pendidi dan pengajaran karena ia merupakan bagian integral dari pendidikan
itu sendiri sehingga pembicaraan mengenai fungsi dan tujuan bimbingan
dan konseling ini tidak boleh terlepas dari tujuan pendidikan, masalah
tujuan akhir dari bimbingan dan konseling harus berdasar pada tujuan
pendidikan. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling
mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan
bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.1

1. Fungsi Pemahaman
Fungsi Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu
sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. Fungsi
Pemahaman ini meliputi :
a. Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta
didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru
bimbingan.
b. Pemahaman tentang lingkungan perserta didik, termasuk
didalamnya lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh
peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru
bimbingan.

1
Ismail Suardi Wekke, Peserta didik dan Guru Bimbingan Konseling dalam Pembelajaran
(Yogyakarta, Diandra Kreatif, 2018) Hal. 20

5
6

c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk


didalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan/pekerjaan
dan informasi sosial dan budaya atau nilai-nilai) terutama oleh
peserta didik.2

2. Fungsi Pencegahan
Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan tercegah atau
terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang
mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat
ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam
proses perkembangan.

3. Fungsi Pengentasan
Istilah Fungsi Pengentasan ini dipakai sebagai pengganti istilah
fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dalam arti pengobatan atau
penyembuhan. Tidak dipakainya kedua istilah tersebut karena istilah
tersebut berorientasi bahwa peserta didik yang di bombing adalah
orang yang sakit, serta untuk mengganti istilah fungsi perbaikan
yang mempunyai konotasi bahwa para peserta yang dibimbing
adalah orang yang (tidak baik) atau (rusak).
Bimbingan dan Konseling berusaha membantu memecahkan
masalah-masalah yang di hadapi oleh peserta didik, baik dalam
sifatnya, jenisnya maupun bentuknya.3

2
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling di Sekolah (Yogyakarta, Absolute Media,
2011) Hal. 30
3
Ibid Hal. 31
7

4. Fungsi Pemeliharan dan Pengembangan


Fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan
terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif
peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah,
mantap dan berkelanjutan.

5. Fungsi Advokasi
Fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan
teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka
upaya pengembangan secara optimal.4

B. PENDEKATAN BIMBINGAN KONSELING


Dilihat dari pendekatan bimbingan, bimbingan itu dibagi menjadi 4
pendekatan yaitu: pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan
preventif, dan pendekatan perkembangan.

1. Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada
individu yang mengalami krisis atau masalah. Bimbingan bertujuan
untuk mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu.
Dalam pendekatan krisis ini, konselor menunggu klien yang datang,
selanjutnya mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang
dirasakan klien.

Pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis.


Psikoanalisis terpusat pada pengaruh masa lampau sebagai suatu hal
yang menentukan bagi berfungsinya kepribadian pada masa kini.
Pengalaman-pengalaman pada masa lima atau enam tahun pertama dari

4
Ibid Hal. 32
8

kehidupan individu dipandang sebagai akar dari krisis individu yang


bersangkutan pada masa kini.

Menurut Abin Syamsudin pendekatan ini dinamai pendekatan


direktif. Pendekatan ini menurut Abin bahwa:

“Pendekatan layanan bimbingan ini dikenal juga sebagai bimbingan


yang bersifat Counselor centered. Sifat tersebut menunjukkan pihak
pembimbing memegang peranan utama dalam proses interaksi layanan
bimbingan. Pembimbinglah yang berusaha mencari dan menemukan
permasalahan yang dialami kliennya. Kemudian pembimbing juga yang
mencari alternatif terbaik bagi pemecahannya. Pihak terbimbing hanya
menerima dan mengikuti atau melaksanakan apa yang dirasakan
pembimbingnya”.

2. Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada
individu yang mengalami kesulitan. Tujuan bimbingan adalah untuk
memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami individu. Dalam
pendekatan ini konselor memfokuskan pada kelemahan-kelemahan
individu yang selanjutnya berupa untuk memperbaikinya.

Pendekatan remedial ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi


behavioristik. Pendekatan behavioristik ini menekankan pada perilaku
klien di sini dan saat ini. Perilaku saat ini dari individu dipengaruhi oleh
suasana lingkungan pada saat ini pula. Oleh sebab itu untuk
memperbaiki perilaku individu perlu ditata lingkungan yang
mendukung untuk perbaikan perilaku tersebut.
9

3. Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif adalah upaya bimbingan yang diarahkan untuk
mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba
mencegah jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu.
Konselor berupaya untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
untuk mencegah masalah tersebut.

4. Pendekatan Perkembangan
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah
bimbingan dan konseling perkembangan. Visi bimbingan dan konseling
adalah edukatif, pengembangan, dan outreach. Edukatif karena titik
berat kepedulian bimbingan dn konseling terletak pada pencegahan dan
pengembangan, bukan pada korektif atau terapeutik, walaupun hal itu
tetap ada dalam kepedulian bimbingan dan konseling perkembangan.
Pengembangan, karena titik sentral tujuan bimbingan dan konseling
adalah perkembangan optimal dan strategi upaya pokoknya ialah
memberikan kemudahan perkembangan bagi individu melalui
perekayasaan lingkungan perkembangan. Outeach, karena target
populasi layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas kepada
individu bermasalah dan dilakukan secara individual tetapi meliputi
ragam dimensi (masalah, target intervensi, setting, metode, lama waktu
layanan) dalam rentang yang cukup lebar. Teknik yang digunakan
dalam bimbingan dan konseling perkembangan adalah pembelajaran,
pertukaran informasi, bermain peran, tutorial dan konseling.
10

5. Pendekatan Psikologi
Pendekatan yang berupaya dengan memasuki kondisi psikologi klien,
baik itu kondisi psikologi individu ataupun social klien.

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen pendidikan,


yang secara terpadu dan bersinergi dengan dua komponen pendidikan
lainnya, yaitu administrative dan pengajaran berupaya mencapai tujuan
pendidikan yang bermutu. Bimbingan dapat diartikan sebagai upaya
pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai
perkembangan yang optimal. Konseling merupakan layanan utama
bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu
mengembangkan dirinya dan mengatasi masalahnya, melalui hubungan
face to face atau melalui media, baik secara perorangan maupun
kelompok. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu
individu (siswa) agar memperoleh pencerahan diri (intelektual,
emosional, social, moral-spiritual) sehingga mampu menyesuaikan diri
secara dinamis dan konstruktif, dan mampu mencapai kehidupan yang
bermakna (produktif dan kontributif) baik bagi dirinya sendiri maupun
bagi orang lain (masyarakat). Penyelenggaraan bimbingan didasarkan
kepada prinsip-prinsip dan asas-asas yang kokoh secara professional.
Model bimbingan dapat diklasifikasikan berdasarkan periodesasi
perkembangannya, yaitu periode awal, periode selanjutnya, dan periode
kontemporer.
11

C. PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN


KONSELING DI SEKOLAH
Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah dapat dibedakan
menjadi dua yaitu layanan bimbingan dalam kelas dan luar kelas.
1. Tugas Guru dalam layanan bimbingan di kelas
Guru perlu mempunyai gambaran yang jelas tentang tugas-tugas yang
harus dilakukannya dalam kegiatan bimbingan. Kejelasan tugas ini
dapat memotivasi guru untuk berperan secara aktif dalam kegaiata
bimbingan dan mereka ikut merasa bertanggung jawabatas
terlaksananya kegiatan itu. Sehubungan dengan itu Rochman
Natawidjaja dan Muhammad Surya (1985) menyatakan bahwa fungsi
bimbingan dalam proses belajar mengajar itu merupakan salah satu
kompetensi guru yang terpadu dalam keseluruhan pribadinya.
Perwujudan kompetensi ini tampak pada kemampuannya untik
menyesuaikan diri dengan karakteristik siswa dan suasana belajarnya.

Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar, misalnya guru


yang bersifat otoriter akan menimbulkan suasana tegang, hubungan
guru siswa menjadi kaku, keterbukaan siswa untuk mengemukakan
kesulitan-kesulitan sehubung dnegan pelajaran itu menjadi terbatas dan
sebagainya. Oleh karena itu, guru harus dapat menerapkan fungsi
bimbingan dalam kegiaatan belajar mengajar

2. Tugas Guru dalam Operasional Bimbingan Luar Kelas


Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas dalam kegiatan
proses belajar mengajar atau dalam kelas saja, tetapi juga kegiatan-
kegiatan bimbingan di luar kelas. Tugas-tugas bimbingan itu antara lain:
a) Memberikan pengajaran perbaikan (remedial teaching)
b) Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa
c) Melakukan kunjungan rumah (home visit)
d) Menyelenggarakan kelompok belajar, yang bermanfaat untuk:
12

(1) Membeiasakn anak untuk bergaul dengan teman-temannya,


bagaimana mengemukakan pendapatnya dan menerima
pendapat dari teman lain
(2) Merealisasikan tujuan pendidikan dan pengajaran melalui
belajar secara kelompok
(3) Mengatasi kesulitan-kesulitan, terutama dalam hal pelajaran
secara bersama-sama
(4) Belajar hidup bersama agar nantinya tidak canggung dalam
masyarakat yang lebih luas
(5) Memupuk rasa kegotongroyongan
Beberapa contoh kegiatan contoh tersebut memberikan bukti
bahwa tugas guru dalam kegaitan bimbingan sangat penting.
Kegiatan bimbingan tidak semata-mata tugas konselor saja. Tanpa
peran serta guru, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
tidak dapat terwujud secara optimal.

Dalam kegiatan pembelajaran pun peran guru sangat penting agar selalu
bisa bekerjasama dngan konselor demi tercapainya tujuan yang
diharapkan. Pelaksanaan tugas pokok guru dalam proses pembelajaran
tidak dapat dipisahlan dari kegiatan bimbingan, sebaliknya layanan
bimbingan di sekolah perlu dukungan atau bantuan guru. Ada beberapa
pertimbangan mengapa guru juga harus melakasanakan kegiatan
bimbingan dalam proses pembelajaran.
(1) Proses pembelajaran menjadi sangat efektif apabila bahan yang
dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan-tujuan pribadi siswa.
(2) Guru yang memahani siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya
lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan
mengganggu kelancaran kegiatan kelas.
Guru dapat memperhatikan perkembangan masalah atau kesulitan
siswa secara lebih nyata.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan
kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara
optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Beberapa fungsi tersebut
antara lain: Fungsi Pemahaman, Fungsi Pencegahan (preventif), Fungsi
Pemeliharaan, Fungsi Pengembangan, Fungsi Penyaluran (distributive), Fungsi,
Penyesuaian diri (adjustive), Fungsi Penyesuaian Lembaga (Adaptive), dan Fungsi
Pengentasan.

Sedangkan pendekatan bimbingan konseling itu sendiri adalah: Pendekatan Krisis,


Pendekatan Remedial, Pendekatan Preventif, Pendekatan Perkembangan,
Pendekatan Psikologi.

Adapun peran guru dalam layanan bimbingan konseling di sekolah adalah


memegang peranan penting karena dengan adanya kerja sama antara guru dan
konselor akan tercapai hal-hal: pembelajaran yang efektif, guru yang lebih peka dan
memahami kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh murid.

13

Anda mungkin juga menyukai