Anda di halaman 1dari 9

DESKRIPSI DAN STRUKTUR MATERI PROFESI KEPENDIDIKAN

Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah Profesi Pendidikan merampung kompetensi teoretik dan praktik yang relevan dengan
tuntutan tugas guru di sekolah dengan maksud agar mahasiswa calon guru memiliki kompetensi
mengelola pembelajaran sebagai profesi dalam sistem manajemen pendidikan berbasis sekolah.
Untuk itu, mahasiswa wajib menyelesaikan tugas-tugas pengembangan teoretik bidang ilmu
pendidikan, manajemen pendidikan, psikologi perkembangan, dan kurikulum. Dengan demikian,
mahasiswa berkemampuan mengembangkan kompetensi profesional yakni kemampuan dalam
bidang bahasa dan sastra Indonesia; kompetensi pedagogik yakni kemampuan merancang,
melaksanakan, menilai, dan mempertanggungjawabkan proses dan hasil pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia; kompetensi personal yakni disiplin, otonom dan bertanggung jawab, berani
membuat keputusan yang benar, jujur, dengan cinta kasih memberikan layanan pendidikan secara
terus menerus; kompetensi sosial yakni kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa
dan pemangku kepentingan lainnya, simpatik dan empatik. Untuk itu, mahasiswa patut pula
mengetahui jenis, jalur/ mekanisme dan cara pengembangan kompetensi guru seperti preservice
traning, inservice traning, on the job traning, dan inservice education. Sejalan dengan itu, mahasiswa
harus memiliki wawasan yang intergal dengan sistem rekrutmen, induksi, pengembanan, dan
pelaporan/ pertanggungjawaban proses dan hasil pendidikan berdasarkan tanggung jawab
keilmuan, sosial budaya, institusional, dan konsttitusional.

Tujuan Umum Mata Kuliah


1. Mahasiswa menghargai, mengakui, mengagumi situasi pendidikan, proses pendidikan, hasil
pendidikan, fungsi dan peran pendidikan dalam pembentukan karakter individu sebagai
warga negara, pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
pembentukan kemampuan tenaga kerja;
2. Mhasiswa dapat mendeskrisikan konsep, aturan, mekanisme dalam pelaksanaan pekerjaan
sebagai tenaga pendidik dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang meliputi
kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi personal, dan kompetensi
sosial;
3. Mahasiswa dapat merancang, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi, dan
mempertanggungjawabkan pekerjaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia sesuai
dengan jenjang pendidikan.
4. Mahasiswa dapat merancang program pengembangan kompetensi guru.
Uraian Materi
Pokok Bahasan 1 (pertemuan 1, 2,)
Ciri-ciri Pekerjaan Profesional
a. Otonom
(1) Dalam membuat keputusan tidak diintervensi oleh pihak manapun
(2) dapat mempertanggungjawabkan setiap keputusannya,
(3) merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan
pekerjaannya.
(4) mengatur pengembangan kemampuan diri untuk mengefektifkan pekerjaan.

b. Mengutamakan layanan sosial


(1) Tidak bekerja dengan motif mencari keuntungan,
(2) rencana pekerjaannya terbuka untuk diketahui oleh orang atau masyarakat,
(3) berorientasi pada pemenuhan pemangku kepntingan (stakeholders), memberikan
layanan yang komprehensif agar output hidup sebagai anggota masyarakat dan
berpartisipasi nyata dalam pembangunan
(4) Membangun kerja sama antaranggota profesi, dan organisasi profesi untuk
mengatasi maslah-masalah profesional yang tidak dapat diatasi secara individu.

c. Hasil kerja nyata yang dapat memenuhi kebutuhan orang lain atau masyarakat:
(1) Menghasilkan produk abstrak, produk konkret, performantif/ kemampuan diri yang
dapat digunakan/ dinikmati langsung oleh orang lain untuk mengatasi masalah yang
dialami;
(2) Responsif terhadap perkembangan kebutuhan pengguna.
(3) Dapat menyesuaikan kinerja, hasil kerja/ produk, dan pelayanannya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat/ stakeholders dari waktu ke waktu
(4) Melakukan identifikasi masalah dan analisis kebutuhan secara berkelanjutan.
(5) Melakukan penelitian dan uji coba untuk memperoleh bentuk kinerja dan hasil
kinerja yang lebih berkualitas.

d. Memiliki kemampuan yang diperoleh melalui proses belajar dan berlatih dalam waktu
yang lama
(1) Kualitas proses belajar dan berlatih
(2) Sistem pengelolaan lembaga pendidikan yang diikuti
(3) Relevansi materi yang dipelajari
(4) Proses belajar dan berlatih yang mengutamakan kompetensi untuk menyelesaiakan
masalah dalam dunia nyata.
(5) Cakupan materi yang komprehensif dan padu
(6) Kemampuan yang dimiliki cukup memadai untuk melaksanakan tugas.
e. Mengalami pertumbuhan terus-menerus dalam pelaksanaan pekerjaan;
(1) Belajar dari lingkungan kerja dan tuntutan tugas
(2) Mengikuti pelatihan, seminar, lokakarya
(3) Mengalami supervisi pengembangan langsung dalam pekerjaan
(4) Mengikuti studi lanjut
f. Terbuka untuk dikritik dalam pelaksanaan pekerjaan:
(1) Memaparkan rencana-rencana tindakan atau bentuk kegiatan yang diinginkan dalam
forum dan interpersonal dalam lingkungan profesi
(2) Memaparkan pilihan-pilihan sarana/ prasarana, personal, tempat, waktu, dan cara.
(3) Memaparkan mekanisme monitoring, evaluasi, dan bentuk pertanggungjawaban.
(4) Melibatkan pihak masyarakat pengguna
(5) Siap menyampaikan pertanggungjawaban diminta ataupun tidak diminta
g. Mempunyai kode etik
(Eric Hoyle)

Pokok Bahasan 2 (Pertemuan 4, 5,)


Pekerjaan Pendidikan sebagai Pekerjaan Prosesional
1. Kompetensi Guru
1.1 Kompetensi
Kompetensi merupakan perilaku rasional guna mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan melalui unjuk kerja
(performance). Secara umum, kompetensi mencakup aspek-aspek:
a. Afektif
b. Kognitif
c. Psikomotor

1.2 Kompetensi Guru


Kompetensi guru merupakan kemampuan yang dipersyaratkan bagi guru agar guru
dapat melaksanakan tugas-tugasnya. Kompetensi guru mencakup:
a. Kompetensi personal
(1) Kemampuan bidang ilmu pendidikan
(2) Kemampuan bidang psikologi perkembangan
(3) Kemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa
(4) Kemampuan memberikan layanan bimbingan bagi siswa yang bermasalah
(5) Memiliki sikap spiritual dan sosial yang lebih baik.

b. Komptensi Profesional Guru


(1) Keahlian dalam bidang ilmu yang gelutinya dan mampu menghasilkan produk
abstrak dan konkret yang dapat digunakan oleh masyarakat
(2) Kemampuan bidang kurikulum:
(a) Perencanaan pembelajaran
(b) Pelaksanaan pembelajaran
(c) Strategi dan teknologi pembelajaran
(d) Kemampuan merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, dan
(e) kemampuan mengembangkan peserta didik untuk memanfaatkan hasil
belajarnya dalam kehidupannya dan masyarakat.

c. Komptensi Sosial Kemasyarakatan


(1) Menjadi bagian yang utuh dari suatu kehidupan sosial tempat guru berkarya,
(2) Berkomunikasi lisan dan tulis secara santun melalui interaksi langsung maupun
menggunakan media teknologi informasi,
(3) Bergaul secara efektif dan produktif dengan siswa di sekolah dan dengan
semua komponen penyelenggara pendidikan serta kehidupan sehari-hari
dalam masyarakat sekita termasuk orang tua siswa
(4) Merupakan figur yang dianut dan diteladani dalam masyarakat
(5) Memeiliki sifat kepemiminan, dan kewibawaan untuk mengatur.
(Adaptasi dari Charles E. Jonson,1974)

Pokok Bahasan 3 (Pertemuan 6)


Dasar Pelaksanaan Profesi Guru
1. Landasan
a. Landasan Yuridis
b. Landasan Psikologis
c. Landasan Sosiologis
d. Landasan Kultural
e. Kode Etik
f. Sistem Manajemen Pelaksanaan Profesi Guru
2. Peran Guru
a. Manajerial/ Administrator
b. Edukator/ Teacher
c. Konselor
d. Evaluator
e. Informator

Pertemuan 8, Ujian Tengah Semester

Pokok Bahasan 4 (Pertemuan 9,10, 11)


Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia
1. Kemampuan Bidang Ilmu
a. Memiliki kemampuan Linguistik (Bahasa Indonesia) yang meliputi bidang Fonologi,
Morfologi, Sintaksis, Semantik, dan Wacana, dan bidang linguistik trkait lainnya spt
Sosiolinguitik, Psikolinguistik, LHK, Linguistik Kontrastif, dll.
b. Memiliki kemampun konseptual dan normatif dalam 4 aspek keterampilan berbahasa
Indonesia yakni Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis.
c. Memiliki kemampuan Ilmu Sastra lisan dan tulis yang meliputi jenis sastra ungkapan,
cerita, dan lakon, dan bidang ilmu terkait lainnya spt Sosiologi sastra, Psikologi Sastra,
dasbnya.
d. Memiliki kemampuan konseptual dan normatif dalam bidang Tata Bahasa Indonesia,
Pedoman Ejaan Indonesia, dan pedoman peristilahan
e. Memiliki kemampuan kebahasaan untuk memahami dan menghasilkan berbagai jenis teks
(sastra, nonsastra, ilmiah)

2. Kemampuan Bidang Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia


a. Kemampuan mengembangkan Kurikulum (kemampuan menjabarkan SKL, KI, KD, IPK,
Kemampuan menuyusun Rencana Pembelajaran tahunan/ semesteran, Silabus, dan RPP)
b. Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran
c. Kemampuan mengembangkan materi pembelajaran
d. Kemampuan memilih metode sesuai dg tujuan dan materi serta mengembangkan strategi
pembelajaran
e. Kemampuan mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan metode dan tjuan
pembelajaran
f. Kemampuan mengolah alat, bahan, media, dan sumber belajar
g. Kemampuan melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan dan hasil
pendidikan.

3. Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Bahasa Indonesia


a. Kemampuan membangun interaksi (mengawali pertemuan, mengantar materi dan metode, aktif
bersama-sama siswa, menguatkan, dan mengakhiri pembelajaran)
b. Kemampuan mengimplementasi metode dan memotivasi siswa
c. Kemampuan mengatur waktu secara efektif (waktu mulai dan mengakhiri pembelajaran
d. Kemampuan mengatsi maslah pembelajaran atau mengatasi kesulitan belajar siswa
e. Kemampuan menggunakan media
f. Kemampuan menginspirasi, dan membangun konteks materi pembelajaran, dan
membangun penghayatan makna dan nilai dari materi yang dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari siswa.

4. Kemampuan Menilai Proses dan Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia


a. Kemampuan merumuskan instrumen penilaian
b. Kemampuan melaksanakan otentik asesmen
c. Kemampuan melakukan penilaian proses pembelajaran dengan menggunakan lembar
pengamatan
d. Kemampuan menilai kemampuan akademik melalui tes
e. Kemampuan menilai kemampuan performansi dg menggunakan instrumen pengamatan
sesuai dengan jenis performansi
f. Kemampuan menilai produk
g. Kemampuan menilai portofolio
h. Kemampuan mengolah hasil penilaian

5. Kemampuan Mempertanggungjawabkan Proses dan Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia


a. Kemampuan menyusun laporan akhir pencapaian hasil belajar siswa
b. Kemampuan mengkomunikasikan hasil penilaian sebagai cara mengembangkan
pembelajaran
c. Kemampuan melakukan tindak lanjut (melkukan pembelajaran remidial, dan enrichment)
d. Kemampuan mengatasi masalah yang timbul baik selama pembelajaran berlangsung sebagai
reaksi situasional siswa maupun protes, dan kritik yang timbul dari orang tua siswa,
masyarakat, pemerintah, penegak hukum, dunia kerja.

Pokok Bahasan 5 (Pertemuan 12)


Tipe-tipe Guru, dan Kategori Guru, Guru Efektif
1. Tipe-tipe Guru Menurut Glickman
Glickman membagi tipe guru kedalam 4 katgeori yaitu:
a. Guru yang api padam (burn out teacher) yakni guru yang daya abstraksi dan
komitmennya rendah dalam pelaksanaan tugasnya. Golongan guru ini tidak
mengembangkan pekerjaannya dengan baik. Kita bisa mnyebut kinerja guru ini seperti,
“Hidup enggan, mati taksudi”.
b. Guru yang ‘tukang kritik (critical observer teacher) yakni guru yang memiliki daya
abstraksi tinggi namun komitmennya rendah. Guru ini sukan menyalahkan orang/ guru
lain dengan pikirannya sendiri tetapi tidak mau bekerja dengan sungguh-sungguh. Guru
ini dapat meninggalkan tugas yang harus dia selesaikan dan membiarkan pekerjaan
sehingga menjadi beban bagi guru lain.
c. Guru yang tidak fokus (unfokus warker) yakni guru yang daya abstraksinya rendah
namun memiliki tingkat komimen yang tinggi. Guru ini bekerja tanpa rencana yang baik.
Sangat mudah dipengaruhi, merambat semua pekerjaan, dan tidak tuntas dalam
pekerjaannya.
d. Guru yang benar-benar profesional (tru professional teacher) yakni guru yang memiliki
daya abstraksi dan komitmen yang tinggi. Guru ini bekerja melalui rencana-rencana yang
baik dan melakukannya dengan tekun, teliti, dan tuntas, serta dapat
mempertanggunjawabkan pekerjaannya. Guru ini bekerja secara kreatif sesuai dengan
perkembangan belajar siswa dan responsif terhadap perubahan-perubahan dalam
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Kategori Guru Menurut Gultom
Gurltom membagi guru kedalam 4 kategori yakni:
a. Guru yang hanya bisa mengatakan (ordinary teacher)
b. Guru yang baik (good teacher)
c. Guru yang unggul (exellent teacher)
d. Guru yang hebat (great teacher) yakni dapat menginspirasi (inspyring teacher)
3. Guru Efektif Menurut Terry
Terry mengemukaan bahwa guru yang efektif adalah guru yang:
a. Antusias,
b. Empati,
c. Model
d. Optimis

Pokok Bahasan 6 (Pertemuan 13, 14)


Pengembangan Kompetensi Guru
1. Preservice Training
2. Inservice Training
3. Inservice Education
4. On the Job Trianing

Pertemuan 15
Presentasi Rancangan Pengembangan Kompetensi Guru
Pertemuan 16
Ujian Akhir Semester
==================================================================================
Bahan Kuliah
Pokok Bahasan 6: Pengembangan Kompetensi Profesional Guru
Pengantar dan Tugas
Saudara-saudara mahasiswa yang sehat dan berbahagia,
Pada kesempatan ini, dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat bertemu
melalui media ini. Kita akan membahas, “Pengembangan Kompetensi Guru”.
Saudara-saudara, kita telah mengetahui bahwa pekerjaan profesional itu memiliki ciri, ‘mengalami
perkembangan terus-menerus’. Tentunya, jika tidak demikian maka pekerjaan itu bukanlah
pekerjaan profesional.
Saya akan memberikan pengantar materi, dan cara Anda bekerja/ menyelesaikan tugas.
Kita mengenal ada beberapa bentuk dan cara dalam mengembangkan kompetensi profesional guru.
Tentunya, yang kita maksudkan di sini adalah guru pada sekolah atau lembaga pendidikan apapun
jenisnya dan pada jenjang-jenjang yang ada. Pada awalnya, orang yang memenuhi syarat formal
untuk menjadi guru mengalami proses rekrutmen, induksi, placement, mutasi, development. Dalam
proses-proses ini, guru dituntut untuk memenuhi syarat formal dan informal. Syarat formal bisa
direpresentesi dengan bukti-bukti autentik tentang diri sendiri, dari lembaga resmi, atau panitia
resmi tertentu. Syarat informal merupakan konsensus sekolah atau lembaga pendidikan untuk
melakukan pengamatan sikap secara bertanggung jawab melalui huungan informal dengan
menjunjung tinggi peradaban manusia dan kebuadayaan yang terpelihara dalam masyarakat. Fokus
pembahasan kita tidak pada proses awal itu.
Guru yang sudah dinyatakan diterima dan bekerja, akan mengalami pengembangan yang dapat
kita beda-bedakan atas peservice training, insevice training, inservice education, dan on the Job
Training. Tentang konsep-konsep dasar dari jenis program pengembangan ini sudah saya jelaskan
kepada Anda, dan menugaskan Anda untuk mengembangkan konsep iitu.
Program pengembangan dalam bentuk apapun selalu diawali dengan analisis kebutuhan (need
analysis atau need assesment). Setelah jelas kebutuhan, Anda menetapkan profil hasil yang
diharapkan. Selanjutnya penetapan materi pilihan dan menetapkan cara/ metode pelaksanaan jenis
pengembangan. Setelah itu Anda menentukan bentuk evaluasi hasil. Jangan lupa sumber, alat, dan
bahan. Dan yang penting pula adalah waktu/ alokasi waktu. Kita akan membahas bersama cara
merancang program-program kegiatan pengembangan tersebut. Untuk itu, saya minta Ada untuk
membuat Rancangan Program Pengembangan secara individu melalui kerja sama dengan teman
Anda secara on line. Anda wajib menuliskan nama teman-teman Anda yang bekerja sama dengan
Anda. Kerja sama itu tidak berarti Anda sekalian menghasilkan hasil kerja yang sama untuk satu
kelompok. Hasil pekerjaan tetap bersifat individu, artinya berbeda dengan hasil pekerjaan orang lain.
Hasil kerja Anda sudah harus dapat saya terima melalui media ini pada minggu yang akan datang.
Catatan: tugas ini merupakan tugas terakhir sebelum Anda harus mengikuti UAS.
Selamat bekerja. Dan Lindungi diri Anda dari ancaman virus korona.

Anda mungkin juga menyukai