Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MELAKUKAN PRODUKSI PUPUK KANDANG PADAT


MATA KULIAH TEKNOLOGI PEMUPUKAN RAMAH LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

DOSEN PENGAMPU :Indrawati, SP. MP.

OLEH :
HERU WAHYUDI
08.01.18.094
PERTANIAN 5C

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya,yang telah melimpahkan rahmat ,hidayah, dan
inayah-nya kepada kami,sehingga saya dapat menyelesaikan laporan mengenai
“MELAKUKAN PRODUKSI PUPUK KANDANG PADAT”

Laporan ini telah di susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Pacitan, Desember 2020

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................1
1.3 Manfaat...............................................................................................1
BAB II Tinjauan Pustaka.......................................................................................2
2.1 Pemupukan.........................................................................................2
BAB III Metode dan Pelaksanaan.........................................................................3
3.1 Waktu Dan Tempat…………………………………………………………3
3.2 Alat Dan Bahan……………………………………………………………..3
3.3 Langkah Kerja………………………………………………………………3

BAB IV Hasil Dan Pembahasan............................................................................4


4.1 Hasil Dan Pembahasan........................................................................4
BAB V Kesimpulan Dan Saran..............................................................................6
5.1 Kesimpulan...........................................................................................6
5.2 Saran....................................................................................................6
Daftar Pustaka

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah dengan tujuan untuk
memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik kimia, fisik maupun biologis.
Pupuk pada umumnya terbagi menjadi 2 kelompok yaitu pupuk anorganik dan pupuk
organik (kompos). Pengomposan adalah proses perombakan (dekomposisi) bahan-bahan
organik dengan memanfaatkan peran atau aktivitas mikroorganisme. Melalui proses
tersebut, bahan-bahan organik akan diubah menjadi pupuk kompos yang kaya dengan
unsur-unsur hara baik makro ataupun mikro yang sangat diperlukan oleh tanaman
(Yurmiati dan Hidayat, 2008). Proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan
bahan organik sebagai sumber energi. Pengomposan adalah proses yang merubah limbah
organik menjadi pupuk organik melalui kegiatan biologi pada kondisi yang terkontrol.
Kompos sebagai pupuk organik berfungsi sebagai sumber bahan organik atau sumber hara
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Menurut Soepardi (1983) bahwa pengolahan pupuk
organik yang berasal dari kotoran kambing merupakan salah satu alternatif dalam
penerapan teknologi tepat guna. Pupuk organik banyak kandungan hara diantaranya 0,5%
N, 0,25% P2O5 dan 0,5% K2O yang dapat menyuburkan tanah.

1.2. Tujuan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan untuk
mengetahui bagaimana cara dan perbedaan pembuatan kompos organic atau padat
dengan berbagai macam komposisi.
1.3.Manfaat
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah mahasiswa mampu melaksanakan produksi
pupuk organik padat dengan berbagai komposisi menggunakan feses ternak.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemupukan

Pupuk digolongkan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik
adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau manusia seperti pupuk
kandang, pupuk hijau, dan kompos baik cair maupun padat. Pupuk organik memiliki
keunggulan yaitu dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air
secara efektif.22 Pupuk oerganik memiliki kandungan hara makro dan miko yang rendah
sehingga perlu diberikan dalam jumlah yang banyak. Sayuran mengandung kadar
karbohidrat yang relatif tinggi dengan nilai pH 5,0-7,0 sehingga merupakan media yang
baik untuk pertumbuhan berbagai jenis bakteri, khamir, dan kapang jika kondisi sesuai.
Mikroorganisme pada sayuran dapat berasal dari tanah, air, udara, ternak, insekta, burung,
atau peralatan yang bervariasi bergantung pada jenis sayuran. 23 Pupuk organik
bermanfaat sebagai penyubur tanaman sekaligus untuk memulihkan kualitas lahan, seperti
lahan bekas penggalian tambang.24Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu
solusi mengatasi kelangkaan pupuk kimia di pasaran. Keberadaan pupuk organik yang
melibatkan mikroorganisme dapat meredam gejolak kelangkaan pupuk kimia, tidak hanya
itu pupuk organik juga menjawab supply and demandyang terkadang tidak berpihak pada
petani
Pemupukan adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-bahan lain
seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi pupuk
adalah bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pupuk banyak
macam dan jenis-jenisnya serta berbeda pula sifatsifatnya dan berbeda pula reaksi dan
peranannya di dalam tanah dan tanaman (Razdan ,1983).
Dalam Permentan No.2 tahun 2006, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang
sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk organic secara harfiah memiliki pengertian Pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang
telah melalui proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan untuk
mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum
pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi
bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya
terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos. Tanah merupakan lingkungan
yang sangat kompetitif dengan perubahankarakteristik fisika-kimia yang cepat berubah.
Berbagai jenis bakteri dan fungi dalam tanah menanggapi kondisi tersebut dengan
menghasilkan struktur tanah.

2
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari 20 November 2020 di halaman rumah


Dsn.Plugon,Ds.Pagerejo,Kec.Ngadirojo.

3.2 Alat Dan Bahan

1.Karung ukuran 30 x 45 cm sebanyak 3 lmb


2.Ember
3.Sekop
4.Gembor
5.Saringan/Ayakan
6.Penggaris
7.Kamera
8.Alat tulis
9.Timbangan
10.Kotoran ternak (salah satu):
 Sapi
 Ayam
 Kambing/domba
 Kelinci
11.Arang Sekam
12.Air
13.EM4
14.Wadah/keranjang yg berpori halus, 40 x 50 cm 1 bh

3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan perlakuan.


2. Jenis perlakuan adalah komposisi dan jenis kotoran ternak yang digunakan, dengan
ketentuan sebagai berikut perlakuan :
A. Kotoran ternak saja yg dikering anginkan
B. Kotoran ternak + Arang Sekam + EM4
C. Kotoran ternak + EM4
3. Untuk perlakuan A, Kotoran ternak yang masih segar atau yang baru dikeluarkan dari
penampungan sementara ditimbang sebanyak 5 kg diletakkan di keranjang berpori
halus, lalu diletakkan ditempat yang tidak terkena hujan dan matahari langsung. Cukup
dikering anginkan saja.
4. Perlakuan B : siapkan kotoran ternak sebanyak 5 kg, arang sekam sebanyak 2-3 kg dan
larutan decomposer yg menggunakan EM4 yang terdiri dari (550 ml air, EM4 100 ml, 2
sdm gula pasir). Diaduk merata dan masukkan di karung. Jauhkan dari matahari dan air
hujan langsung. Demikian pula dengan perlakuan C.

3
5. Lakukan pengadukkan sekali setiap harinya pada setiap perlakuan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Dan Pembahasan
A. Hasil
Kegiatan yang sudah dilakukan dari awal sampai akhir

Kegiatan yang sudah saya lakukan yaitu kegiatan semua tahap dari 1 sampai 5 berupa
pengumpulan bahan, pencampuran bahan/pemrosesan, kelembaban, pembalikan.

Bahan yang telah dikumpulkan kemudian diproses,antara bahan A,B dan C disendirikan
di alas yang berbeda untuk mempermudah dalam pembedaan perlakuan antar
bahan.Untuk perlakuan bahan A cukup dengan kotoran kambig,perlakuan B kotoran
kambing ditambah arang sekam dan EM4,dan untuk perlakuan C sendiri cukup dengan
kotoran ternak dicampur EM4 .EM4 disini sebagai dekomposer, larutan gula sebagai
makanan mikroorganisme untuk mempercepat pengomposan Kompos awal tersebut lalu
diletakkan di tepat terlindung dari cahaya matahari langsung dan hujan agar tidak
menganggu proses pengomposan. Selama proses pengomposan dilakukan
pengamatan rutin dengan variabel yang diamati berupa fisik, bau dan warna.

Berikut table data pengamatan rutin yang saya lakukan

N Pelaksa Waktu
o naan Pengamata
n (Hari)
1 3 6 9 12
1 A Fisik masih Fisik masih Fisik agak Fisik agak Fisik agak
lmbek lembek,bau kering,bau kering,bau kering ,bau
berair,bau semakin masih kurang kurang
menyengat, menyengat, menyengat, menyengat, menyengat ,
warna warna hitam warna warna warna
coklat kecoklatan coklat coklat
kehijauan
2 B Fisik masih Fisik masih Fisik Fisik agak Fisik
lmbek lembek,bau lembek,bau kering,bau kering ,bau
berair,bau semakin kurang kurang tidak
menyengat, menyengat, menyengat, menyengat, menyengat,
warna warna hitam warna hitam warna warna
coklat coklat coklat
kehijauan
3 C Fisik masih Fisik masih Fisik agak Fisik agak Fisik agak
lmbek lembek,bau lembek,bau kering,bau kering ,bau
berair,bau semakin menyengat, kurang tidak

4
menyengat, menyengat, warna menyengat, menyengat ,
warna warna coklat warna warna
coklat coklat coklat coklat
kehijauan

B. Pembahasan

Dari hasil yang telah diperoleh setiap perlakuan dan bahan dalam pembuatan pupuk
organic kandang ini memperlihatkan hasil yang berbeda sesuai bahan yang
digunakan,hasil disini kita ambil selama 12 hari dengan memperhatikan beberapa
macam aspek,disetiap harinya atau disetiap perlakuannya. Hail dari praktikum ini
menunjukan bahwa setiap hasil bergantung pada bahan yang digunakan. Waktu
pengamatn juga berpengaruh dalam hasil praktikum ini dikarenakan semakin lama
waktu pembuatan pupuk organic/kompos ini juga semakin baik hasil yang diperoleh.

5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari kegiatan praktikum ini bisa disimpulkan apabila pembuatan produksi


pembuatan pupuk organik padat menggunakan fases kotoran kambing ini sangat
efektif untuk menambah skill dari para petani dengan manfaat yang begitu
banyak ini diharapkan pupuk kandang bisa menjadi alternatife utama apabila
ketersediaan pupuk kimia mulai berkurang dan dengan begini masyarakat akan
menggunakan pupuk organik sebagai penunjang hasil pertanian yang lebih
berkualitas

5.2 Saran

Diharapkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang bisa menjadi


generasi muda yang bisa menjadi pelopor penggunaan pupuk organic di daerah
masing-masing sehingga praktikum produksi pembuatan pupuk organik padat ini
bisa berguna untuk lingkungan sekitar.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2009. http://agrisci.ugm.ac.id/vol12_2/3.103-116.Gulma%20Siam pa% 20dodik.pdf.


Diakses pada 26 Oktober 2009

Anonymous, 2009. http://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/pupuk3/ pupukhijau.pdf.
Diakses pad 30 Oktober 2009

Bahar, F.A. dan Z. Abidin. 1992. Kepentingan pengelolaan gulma dalam pembangunan pertanian di
Indonesia Bagian Timur. Makalah Utama Kongres dan Seminar Nasional HIGI XI. Ujung Pandang.

Djuarnani, Nan. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. PT. Agromedia Pustaka. Depok

Lingga, Pinus. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Depok

Noor, A., A. Jumberi, dan R.D. Ningsih. 1996. Peranan pupuk organik dalam meningkatkan hasil padi
gogo di lahan kering. hlm. 575-586. Dalam  M. Sabran, H. Sutikno, A Supriyo, S. Raihan, dan S.
Abdussamad (Ed.). Prosiding Seminar Teknologi Sistem Usahatani Lahan Rawa dan Lahan Kering. Balai
Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa, Banjarbaru.

7
LAMPIRAN

8
9

Anda mungkin juga menyukai