51
KOMPLIKASI KRONIK ASPIRASI BENDA ASING PADA SALURAN NAPAS BAWAH
PENDAHULUAN
52
YANDRA DARUSMAN, OEA KHAIRSYAF, RUSSILAWATI
53
KOMPLIKASI KRONIK ASPIRASI BENDA ASING PADA SALURAN NAPAS BAWAH
nafsu makan sejak 1 bulan yang lalu, pembedaran kelenjar kelenjar getah
penurunan berat badan sejak 1 bulan bening.
yang lalu, tapi pasien tidak tahu berapa Pemeriksaan dada, pada inspeksi
kg. Riwayat minum obat anti asimetris kanan lebih flat dari kiri
tuberkulosis sebelumnya tidak ada (statis), pergerakan kanan tertinggal
begitu juga dalam keluarga. Pasien dari kiri (dinamis). Pada palpasi
seorang siswa kelas 2 sekolah menegah fremitus kanan melemah dari kiri.
atas dan tidak merokok. Pemeriksaan perkusi tidak dilakukan
Batuk meningkat sejak 1 minggu karena pasien batuk darah. Auskultasi
yang lalu. Batuk berdahak warna putih ditemukan paru kanan dari atas sampai
kekuningan dan kental. Batuk-batuk dengan ruang intercosta (RIC) IV suara
sudah dirasakan sejak 4 bulan yang lalu nafas bronkovesikuler, rhonkhi positif,
dan bersifat hilang timbul. Nyeri dada tidak ada wheezing, kebawah suara
kanan sejak 4 bulan yang lalu, tidak napas melemah sampai dengan
menjalar, bersifat hilang timbul, menghilang. Pada paru kiri ditemukan
meningkat ketika batuk. Nyeri muncul suara napas bronkovesikuler rhonki
sejak pasien terhirup paku mading. positif, tidak ada wheezing.
Demam tidak ada, riwayat demam 1 Pada pemeriksaan laboratorium
minggu yang lalu, tidak tinggi, tidak didapatkan hasil hemoglobin 12,4gr/dl,
menggigil, bersifat hilang timbul. leukosit 17.810/mm3, hematokrit 39%,
Keringat malam tidak ada. Penurunan trombosit 608.000/mm3, gula darah
nafsu makan sejak 1 bulan yang lalu, sewaktu 96mg/dl, ureum 23mg/dl,
penurunan berat badan sejak 1 bulan kretinin 0,7mg/dl, total protein 7,5g/dl,
yang lalu, tapi pasien tidak tahu berapa albumin 3,0g/dl, globulin 4,5g/dl.
kg. Riwayat minum obat anti Kesan laboratorium dalam batas
tuberkulosis sebelumnya tidak ada normal.
begitu juga dalam keluarga. Pasien Saat pasien datang ke IGD RS
seorang siswa kelas 2 sekolah menegah Ibnu Sina Payakumbuh dilakukan
atas dan tidak merokok. pemeriksaan foto thorak dan
Pada pemeriksaan umum, didapatkan foto sentris dan simetris,
kesadaran komposmentis kooperatif, densitas sedang, tampak gambaran
keadaan umum sedang. Keadaan gizi perselubungan relatif homogen dengan
sedang dengan tinggi badan 160cm dan penyemitan sela iga dan tampak corpus
berat badan 50kg. Tekanan darah alienum pada paru kanan, tampak
110/70mmHg, nadi 84x/menit, infiltrat di perihiler paru kiri dan kanan.
pernapasan 24x/menit, suhu 37,5oC. Kesan atelektasis, korpus alienum paru
Pemeriksaan fisik ditemukan kanan dan pneumonia. Saat pasien tiba
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak di RSUP Dr. M. Djamil Padang pasien
ikterik. Pada pasien tidak ditemukan dilakukan foto lateral tanggal 6 Februari
2017 (Gambar 1).
54
YANDRA DARUSMAN, OEA KHAIRSYAF, RUSSILAWATI
Gambar 1. Foto toraks antero lateral (RS Ibnu Sina Payakumbuh) dan lateral
(RSUP DR M. Djamil Padang) sebelum bronkoskopi rigid
55
KOMPLIKASI KRONIK ASPIRASI BENDA ASING PADA SALURAN NAPAS BAWAH
56
YANDRA DARUSMAN, OEA KHAIRSYAF, RUSSILAWATI
57
KOMPLIKASI KRONIK ASPIRASI BENDA ASING PADA SALURAN NAPAS BAWAH
Pasien kontrol poli paru RSUP wheezing tidak ada. Pasien dilakukan
Dr. Djamil Padang dengan kondisi pemeriksaan CT scan toraks setelah
pasien batuk darah tidak ada, sesak bronkoskopi fiber optik pengeluaran
napas tidak ada, demam tidak ada, benda asing. Hasil CT scan toraks
batuk tidak ada, nyeri dada tidak ada. dengan kesan bronkiektasis terinfeksi
Pada pemeriksaan auskultasi dada paru kanan (Gambar 7). Pasien
kanan atas sampai dengan RIC IV ditegakkan diagnosis akhir
bronkovesikuler rhonki ada dibasal bronkiektasis dekstra ec korpus
minimal, wheezing tidak ada, kiri suara alienum. Pasien dianjurkan kontrol bila
napas bronkovesikuler, rhonki ada, ada keluhan.
58
YANDRA DARUSMAN, OEA KHAIRSYAF, RUSSILAWATI
Gambar 7. CT Scan toraks setelah bronkoskopi fiber optik dengan forsep alligator
59
KOMPLIKASI KRONIK ASPIRASI BENDA ASING PADA SALURAN NAPAS BAWAH
Pada fase ini keadaan umum benda asing dapat ditemukan gambaran
penderita masih baik dan foto toraks benda asing yang radio-opak dan sering
belum memperlihatkan kelainan. Pada didapatkan adanya gambaran infeksi
fase pulmonum, benda asing di bronkus paru, udara yang terperangkap dan
utama atau cabang-cabangnya akan atelektasis pada aspirasi benda asing
menimbulkan gejala batuk yang lama. lama. Sekitar 24% pasien yang
Pneumonia merupakan salah satu dilakukan pemeriksaan radiologi tidak
komplikasi akibat benda asing untuk menunjukkan kelainan paru walupun
waktu yang lama, pada pasien ini juga sudah dilakukan bronkoskopi
ditemukan gejala batuk meningkat sejak (Merchant SN et al., 1984). Pada kasus
1 minggu yang lalu, batuk berdahak benda asing paku ini mudah
warna putih kekuningan dan kental didiagnosis dengan menggunakan
(Doody DP, 2004). rontgen foto torak karena benda asing
Pemeriksaan fisik pada pasien ini berasal dari logam sehingga gambaran
yaitu kesadaran komposmentis radiologi berupa gambaran radio-opak.
kooperatif, keadaan umum sedang, Pasien ini didiagnosis kerja
tekanan darah 110/70mmHg, nadi dengan atelektasis dekstra dikarenakan
84x/menit, pernapasan 24x/menit, korpus alienum dengan hemaptoe
suhu 37,5oC. Pemeriksaan dada, pada disertai community acquired
inspeksi asimetris kanan lebih flat dari pneumonia (CAP) dan Suspek TB paru.
kiri (statis), pergerakan kanan tertinggal Diagnosis banding abses paru dekstra
dari kiri (dinamis). Pada palpasi dikarenakan korpus alienum dengan
fremitus kanan melemah dari kiri. hemaptoe serta community acquired
Pemeriksaan perkusi tidak dilakukan pneumonia (CAP) dan TB paru. Pasien
karena pasien batuk darah. Auskultasi diberi terapi kombinasi 3 antibiotik
ditemukan paru kanan dari atas sampai selain anti perdarahan dikarenakan
dengan RIC IV suara napas komplikasi dari aspirasi benda asing
bronkovesikuler, rhonkhi positif, tidak dapat berupa pneumonia juga abses
ada wheezing, kebawah suara napas paru sering dengan mix infection, hal ini
melemah sampai dengan menghilang. sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan
Pada paru kiri ditemukan suara napas fisik dan pemeriksaan rontgen foto
bronkovesikuler rhonkhi positif, tidak thorak. Selama rawatan pasien
ada wheezing. Pasien telah dilakukan direncanakan untuk pemeriksaan
pemeriksaan foto toraks tampak bronkoskopi rigid dengan anestesi
gambaran perselubungan relatif umum, kultur sputum dan sensitivitas
homogen dengan penyemitan sela iga kuman, BTA sputum dan CT scan
dan tampak korpus alienum pada paru toraks. BTA sputum dilakukan karena
kanan, tampak infiltrat di perihiler paru pasien didiagnosis dengan suspek tb
kiri dan kanan. Kesan atelektasis, paru, sedangkan hasil BTA sputum
korpus alienum paru kanan dan pada pasien ini adalah negatif. Hasil
pneumonia. pemeriksaan kultur sputum dan
Diagnosis aspirasi benda asing sensitivitas kuman pada pasien ini
selain berdasarkan anamnesis dan adalah ditemukan jenis bakteri
pemeriksaan fisik dibutuhkan juga Staphylococcus aureus dan telah diberi
pemeriksaan radiologi. Pada terapi antibiotik yang sesuai dengan
pemeriksaan radiologi kasus aspirasi hasil kultur.
60
YANDRA DARUSMAN, OEA KHAIRSYAF, RUSSILAWATI
61
KOMPLIKASI KRONIK ASPIRASI BENDA ASING PADA SALURAN NAPAS BAWAH
62
YANDRA DARUSMAN, OEA KHAIRSYAF, RUSSILAWATI
63