Anda di halaman 1dari 18

100

Lampiran 1. Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama lengkap Sitti nurhastiawati dilahirkan pada

tanggal 15 Februari 1999 di Kota Raha, Kab. Muna, Sulawesi

Tenggara. Peneliti merupakan anak pertama dari empat

bersaudara, orang tua peneliti bernama lengkap Drs. Halisi

dan Sunarti, S.Pi. Peneliti mengawali pendidikan formal di

Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita (2003-2004). Peneliti kemudian

melanjutkan jenjang sekolah dasar di SDN 13 Katobu (2005-2010). Peneliti

kemudian melanjutkan jenjang sekolah menengah pertama di SMPN 2 Raha

(2010-2013) dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1

Raha (2013-2016). Pada tahun 2016 peneliti diterima di Fakultas Kedokteran

Universitas Halu Oleo (FK UHO) melalui jalur SBMPTN.

Pengalaman berorganisasi peneliti selama kuliah di FK UHO adalah sebagai

badan pengurus harian Medical Research Club (MRC) FK UHO dan Anggota

Tim Bantuan Medis (TBM) Ischiadicus FK UHO,.


101

Lampiran 2. Surat Kelaikan Etik


102

Lampiran 3. Surat Balitbang


103

Lampiran 4. Pembuatan larutan streptozotocin (STZ)

1. Menentukan dosis pemberian STZ 40 mg/kgBB untuk tikus dengan berat

badan rata- rata 179,48 g :

Dosis pemberian STZ = Dosis STZ x Berat badan rata- rata tikus

= 0,04 mg x 179,48 g

= 7,179 mg

Jadi dosis pemberian STZ untuk tikus dengan berat badan rata- rata 179,48

g adalah 7,179 mg

2. Menentukan STZ yang dibutuhkan untuk membuat 10 ml larutan stok:

STZ yang dibutuhkan =

= 401,061 mg

= 0,401 g

Jadi STZ yang dibutuhkan untuk membuat 10 ml larutan stok adalah 0,401 g

3. Volume pemberian STZ 1 ml/kgBB untuk tikus dengan berat badan rata-

rata 179,48 g :

Volume pemberian = 0,001 ml/g x 179,48 g


104

= 0,179 ml

Jadi volume pemberian STZ untuk tiap tikus dengan berat badan rata- rata

179,48 g adalah 0,179 ml.

Lampiran 5. Pembuatan larutan fraksi etil asetat

a. Fraksi etil asetat

1. Menentukan dosis pemberian fraksi etil asetat 400 mg/kgBB untuk tikus

dengan berat badan rata- rata 179,48 g:

Dosis pemberian = 0,4 x Berat badan rata- rata tikus

= 0,4 mg/g x 179,48 g

= 71,792 mg atau 0,071792 g

2. Menentukan fraksi etil asetat yang diperlukan untuk membuat 200 ml

larutan stok:

Fraksi etil asetat yang dibutuhkan

= 2,87 g

Jadi sebanyak 2,87 g fraksi etil asetat disuspensikan ke dalam 200 ml

NaCMC 0,5%
105

3. Menentukan volume pemberian untuk tiap tikus dengan berat badan rata-

rata 179,48 g:

Volume pemberian

= 3,6 ml

Lampiran 6. Data Ekspresi Gen IGF-1 pada Hati Tikus dengan qRT-PCR
106

Lampiran 7. Data Ekspresi Gen Relativ IGF-1 pada Hati Tikus dengan qRT-
PCR

Target Biological Control Expression Expression Expression P-Value


107

Group 95% CI 95% CI


Low High
GAPDH HATI N/A N/A N/A N/A
KLP I
GAPDH HATI N/A N/A N/A N/A
KLP II
GAPDH HATI C N/A N/A N/A N/A
KLP III
IGF-1 HATI 6.92178 2.18304 21.94698 0.031188
KLP I
IGF-1 HATI 0.00343 0.00067 0.01758 0.000010
KLP II
IGF-1 HATI C 1.00000 0.23554 4.24559 N/A
KLP III

Lampiran 8. Master Tabel


108

Lampiran 9. Perhitungan Formula HOMA-IR


HOMA-IR = glukosa (mmol/L) × insulin (mIU/L) / 22.5

1 13.298 x 0.7097 / 22.5 = 0.419


2 7.402 x 0.5500 / 22.5 = 0.181
3 9.943 x 0.2546 / 22.5 = 0.113
4 7.444 x 0.6257 / 22.5 = 0.207
K1 5 12.877 x 0.3252 / 22.5 = 0.186
6 10.378 x 0.5989 / 22.5 = 0.276
7 11.913 x 0.4869 / 22.5 = 0.258
8 10.975 x 1.4412 / 22.5 = 0.703
9 11.070 x 0,5249 / 22.5 = 0.267
1 4.795 x 0.7122 / 22.5 = 0.152
2 6.629 x 0.7842 / 22.5 = 0.231
3 7.552 x 0.4366 / 22.5 = 0.147
109

4 4.591 x 0.4328 / 22.5 = 0.088


K2 5 4.836 x 0.9650 / 22.5 = 0.207
6 4.863 x 0.4996 / 22.5 = 0.108
7 4.252 x 0.6728 / 22.5 = 0.127
8 4.048 x 0.7066 / 22.5 = 0.127
9 4.741 x 0.5232 / 22.5 = 0.110
1 4.890 x 0.7734 / 22.5 = 0.168
2 4.401 x 0.7460 / 22.5 = 0.146
3 7.797 x 0.7868 / 22.5 = 0.273
4 5.555 x 0.4118 / 22.5 = 0.102
K3
5 5.611 x 0.6906 / 22.5 = 0.172
6 7.933 x 0.8001 / 22.5 = 0.282
7 3.600 x 0.6957 / 22.5 = 0.111
8 9.305 x 0.8861 / 22.5 = 0.366
9 9.400 x 0.5022 / 22.5 = 0.210

Lampiran 10. Output SPSS


1. Uji Normalitas berat badan tikus

2. Uji Normalitas kadar glukosa darah tikus


110

3. Uji Normalitas kadar ekspresi gen IGF-1

4. Uji One Way ANOVA berat badan tikus pada hari 1 dan hari 7

5. Uji Mann-Whitney glukosa darah tikus kelompok 1 dan 2

6. Uji Mann-Whitney glukosa darah tikus kelompok 2 dan 3


111

7. Uji Mann-Whitney ekspresi gen IGF-1 kelompok 1 dan 2

8. Uji Mann-Whitney ekspresi gen IGF-1 kelompok 2 dan 3

Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian

1. Proses fraksinasi
112

a. Proses fraksinasi b. Fraksi ekstrak buah pare

2. Pembuatan Sediaan

a. Penimbangan bahan b. Pembuatan larutan Na-CMC 0,5%

3. Perlakuan hewanCoba

a. Aklimatisasi hewan coba b. Pengelompokan hewan coba


113

c. Penimbangan hewan coba d. Pengukuran glukosa darah dengan glukometer

e. Induksi STZ f. Pemberian sediaan uji

g. Anastesi Hewan Coba h. pembedahan

4. Pengukuran Kadar Glukosa Darah dengan Spektrofotometri


114

a. Pengambilan darah lewat jantung b. Penyimpanan darah dalam tabung EDTA

c. Proses sentrifus darah d. Serum

5. Ekstraksi RNA
e. Reagen glukosa kit f. Spektrofotometer
115

a. Pengambilan 20 mg jaringan b. Penggerusan jaringan

c. penambahan Larutan kit d. Proses vortex


116

e. Proses inkubasi f. Proses sentrifuse

g. RNA Jaringan
6. Proses Reverse transcriptase

a.Pembuatan komposisi mastermix b. Mesin Thermal cycler


117

7. Tim Peneliti Rat Diabetic

Anda mungkin juga menyukai