Anda di halaman 1dari 6

Nama: Diana Hafid

Nim: 1810211013
Tugas: UTS EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan evaluasi? Berikan contohnya!


Jawab: Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja,
atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Melalui evaluasi akan
diperoleh tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum, dan selanjutnya informasi ini
digunakan untuk perbaikan suatu program. Evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi
harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku. Dikarenakan
tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadu
salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus disadari oleh guru. Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57
ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak- pihak yang
berkepentingan di antaranya terhadap siswa, lembaga, dan program pendidikan. Contoh evaluasi
yaitu:
1. Tes subjektif
Tes ini biasa disebut dengan essay atau essay examination, merupakan tes yang
berbentuk pertanyaan tulisan, jawabannya berupa karangan atau kalimat yang panjang.
Tes jenis ini merupakan bentuk penilaian yang paling dikenal dan banyak dipakai oleh
guru di seklolah dari dulu sampai saat ini.
2. Tes objektif
Contoh evaluasi pembelajaran juga disebut dengan dikotomi, hal ini dikarenakan
jawabannya antara benar atau salah dan penilaian skornya antara 1 atau 0. Tes jenis ini
disebut objektif karena penilaiannya juga objektif, siapapun yang mengoreksi jawaban
pada tes ini maka hasinya akan sama karena kunci jawaban yang dimiliki sudah jelas dan
pasti benar. Tes jenis ini memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah sebagai berikut
ini, yakni benar-salah, pilihan ganda, mencocokan atau menjodohkan hingga melengkapi
jawaban atau jawaban singkat. Sama halnya seperti yang dikemukakan oleh Whiterington
mengenai evaluasi pembelajaran.
2. Bandingkan antara evaluasi dengan penilaian dilihat dari segi
a. Ruang lingkup
b. Persamaan dan perbedaan
Jawab:
a. Ruang lingkup evaluasi dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: a) evaluasi terhadap masukan
(input) meliputi pemanfaatan berbagai sumber daya, sumber dana, tenaga dan sarana, b)
evaluasi terhadap proses (process) dititikberatkan pada pelaksanaan program, apakah
sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau tidak, c) evaluasi terhadap keluaran (output)
adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai, d) Evaluasi terhadap dampak (impact)
mencakup pengaruh yang timbul dari program yang dilaksanakan.
Sedangkan ruang lingkup penilaian yaitu: (1) domain kognitif (pengetahuan atau yang
mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika – matematika), (2) domain afektif
(sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi,
dengan kata lain kecerdasan emosional), dan (3) domain psikomotor (keterampilan atau
yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan
musikal).
b. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan yaitu keduanya
mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu, disamping itu juga alat
yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama. Evaluasi dan penilaian lebih
bersifat kualitatif. Pada hakikatnya keduanya merupakan suatu proses membuat
keputusan tentang nilai suatu objek. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang
lingkup dan pelaksanannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya
terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja,seperti prestasi belajar. Pelaksanaan
penilaian dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup
semua komponen dalam suatu system dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal
tetapi juga pihak eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang
meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran.
Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka)
tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapidapat
pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
3. Bagaiamana hubungan antara tes, pengukuran dan penilaian? Coba anda buat ilustrasi sendiri
c. Jawab: tes adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur. Tes merupakan alat utama
yang digunakan untuk melalui proses pengukuran penilaian dan evaluasi. Pengukuran
dan penilaian juga merupakan dua proses yang berkesinambungan. Pengukuran
dilaksanakan terlebih dahulu yang menghasilkan skor dan dari hasil pengukuran kita
dapat melaksanakan penilaian. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki
persamaan yaitu keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu,
disamping itu juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Pada hakikatnya keduanya merupakan
suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Sedangkan perbedaannya
terletak pada ruang lingkup dan pelaksanannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan
biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja,seperti prestasi belajar.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dalam konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih
luas, mencakup semua komponen dalam suatu system dan dapat dilakukan tidak hanya
pihak internal tetapi juga pihak eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat
komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat
(instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat
kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan
penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil
pengukuran, tetapidapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.
4. Mengapa evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat vital dan strategis dalam pembelajaran
biologi?
Jawab: Karena dengan adanya evaluasi dalam suatu pembelajaran, guru dapat mengetahui
apakah dalam suatu pembelajaran tersebut apakah telah mencapai tujuan. Selain itu, guru juga
dapat mengtahui kemampuan siswa dalam belajarnya apakh siswa tersebut telah memahami
pembelajaran tersebut atau tidak. Dalam pembelajaran biologi evaluasi berperan sangat vital dan
strategis karena pada evaluasi ini dalam pembelajaran biologi dapat digunakan untuk penialaian
pada saat melakukan observasi atau praktikum tertentu apakah yang telah dilakukan tersebut
telah berhasil atau tidak.
5. Coba anda bandingkan antara tujuan evaluasi pembelajaran dengan tujuan penilaian proses
dan hasil belajar?
Jawab: Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu
kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara spesifik evaluasi memiliki
banyak tujuan dan manfaat. Karena itu menurut (Reece dan Walker, 1997:420) terdapat beberapa
alasan mengapa evaluasi harus dilakukan yaitu:
1. Memperkuat kegiatan belajar
2. Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
3. Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
4. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran
5. Memotivasi siswa
6. Memberi umpan balik bagi siswa
7. Memberi umpan balik bagi guru
8. Memelihara standar mutu
9. Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
10. Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
11. Menilai kualitas belajar
Sedangkan Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya
untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan
prediksi. Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan
hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain.
Menurut Sudjana “2005” mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar sebagai berikut:
 Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau meta pelajaran yang ditempuhnya.
Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa
dibandingkan dengan siswa lainnya.
 Mengetahui keberhasilan proses pendidkan dan pengajaran di sekolah yakni seberapa
jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan.
 Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta sistem pelaksanaannya.
 Memberikan pertanggungjawaban “accountability” dari pihak sekolah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
6. Sebutkan lima ciri alat ukur yang baik? Jelaskan dengan singkat.
Jawab :
a. Validitas (Ketepatan) : Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur
apa yang hendak diukur. Kecermatan dan ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.
b. Reliabilitas (Ketetapan) : Menunjuk pada sejauh mana suatu hasil pengukuran RELATIF
KONSISTEN apabila pengukuran dilakukan berulangkali. Aspek yang dikur dalam diri
subjek belum berubah.
c. Obyektif : Suatu alat ukur dikatakan obyektif, apabila alat ukur tersebut memberikan hasil
yang sama walaupun diperiksa oleh orang yg berlainan.
d. Obyektivitas memberikan tekanan pada ketetapan sistem pemberian skor, sedangkan
reliabilitas memberikan tekanan pada ketetapan hasil (jawaban siswa). Faktor yang
mempengaruhi derajat obyektivitas, yaitu bentuk tes dan penilai.
e. Praktis : Alat ukur yang baik harus bersifat praktis, yaitu:
 Mudah dilaksanakan
 Efisien dari segi biaya dan tenaga
 Pemeriksaannya mudah dan dapat dianalisis dalam waktu yang relatif singkat.
7. Menurut anda mengapa kegiatan evaluasi pembelajaran harus ada perencanaan? Jelskan apa
alasan anda.
Jawab: Karena pada proses perencanaan evaluasi merupakan bagian yang paling penting dalam
proses evaluasi secara keseluruhan. Perencanaan evaluasi sangat penting karena dapat
mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, bahkan mempengaruhi keefektifan prosedur
evaluasi secara menyeluruh. Kita harus memiliki perencanaan evaluasi yang baik sebelum hal
tersebut diimplementasikan. Dengan perencanaan yang baik, diharapkan bahwa implementasi
evaluasi akan berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam merencanakan suatu evaluasi, yaitu
1) menentukan tujuan evaluasi, merumuskan masalah,
2) menentukan jenis data,
3) menentukan sampel evaluasi,
4) menentukan model evaluasi sesuai dengan tujuan evaluasi,
5) menentukan alat evaluasi,
6) merencanakan personal evaluasi,
7) merencanakan anggaran, dan
8) merencanakan jadwal kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai