radicaliez.blogspot.com
Tuesday, 9 July 2013
Tugas Ini Merupakan Rangkuman Bab I-VIII
pada Buku Human Relations & Public Relations,
Penulis Onong Uchjana Effendy
Disusun Oleh:
Firmanto Triantoro
SK.11.3.0228
PRODI HUBUNGAN MASYARAKAT
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG
2012
BAB I
HUMAN RELATIONS DAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI WAHANA
MANAJEMEN
Organisasi sebagai Sistem
Sistem adalah suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan
bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan. Bagian-
bagian tersebut merupakan suatu kompleksitas tersendiri, tetapi dalam kebersamaan mencapai
suatu tujuan itu, berlangsung secara harmonis.
Organisasi merupakan sistem, maka organisasi harus dipandang sebagai suatu keseutuhan.
Pendekatan sistem bertentangan dengan pendekatan atomistik. Pendekatan atomistik menyatakan
bahwa suatu penjelasan dapat diperoleh dengan memecahkan suatu gejala menjadi bagian-
bagian.
Pendekatan sistem terhadap organisasi sangat penting karena organisasi termasuk sistem
terbuka dan sistem probabilistik. Sistem terbuka memungkinkan terjadinya pertukaran bahan,
informasi atau energi dengan lingkungan. Organisasi sebagai sistem terbuka harus selalu
melakukan penyesuain kepada perubahan yang terjadi di lingkungannya. Perubahan tersebut
terjadi karena faktor politik, kebijaksanaan moneter dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
pimpinan organisasi harus peka dan tanggap terhadap peristiwa yang terjadi di masyarakat dan
harus bersikap berorientasi ke masa depan. Dalam hal inilah pentingnya public
relations (hubungan masyarakat). Sedangkan sebagai sistem probabilistik, organisasi dalam
menentukan sesuatu tidak dapat menentukan hasil yang akan diperoleh.
Arti dan Fungsi Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata kerja “manage”. Menurut George R. Terry manajemen
merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lain. Di antara para
ahli manajeman ada yang memandang manajemen sebagai sistem sosial, sebagai sistem
keputusan kepemimpinan, sebagai entitas logis, sebagai sistem dan lainnya. Sedangkan Terry
menganggapnya sebagai proses aktivitas yang terdiri dari empat sub-aktivitas. Keempat sub-
aktivitas itu dalam dunia manajemen di kenal sebagai P.O.A.C. adalah singkatan dari:
Planning - Perencanaan
Organizing - Pengorganisasian
Actuating - Penggiatan
Controlling - Pengawasan
a. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan adalah aktivitas menetapkan tujuan dan tindakan untuk
mencapai tujuan. Dalam menyusun sebuah rencana diperlukan kemampuan meramalkan dan
memvisualisasikannya. Pentingnya kemampuan meramalkan, karena dengan imajinasi dapat
diperkirakan hambatan-hambatan yang mungkin dijumpai. Sedangkan pentingnya
memvisualisasikan suatu rencana, karena visualisasi memungkinkan siapa saja dapat melihat
dan menghayati dengan cepat apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan rencana yang
disusun itu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Organisasi merupakan jembatan yang menghubungkan rencana dengan pelaksanaan,
yakni penggerakan atau penggiatan orang-orang yang akan dilibatkan dalam pencapaian tujuan.
Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagikan tugas kepada komponen aktivitas diantara
para anggota kelompok.
c. Actuating (Penggiatan)
Penggiatan berarti upaya mengerahkan sambil merangsang para anggota kelompok agar
melaksanakan tugasnya dengan semangat. Penggiatan meliputi upaya-upaya memimpin,
membimbing dan mengarahkan sehingga para anggota kelompok mempunyai otoaktivitas dan
kreativitas dalam melaksanakan rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Controlling (Pengawasan)
Controlling adalah tindakan memeriksa atau mengkaji apakh kegiatan-kegiatan yang
dilakukan para anggota kelompok sesuai dengan rencana. Pengawasan perlu dilaksanakan untuk
memperoleh kepastian bahwa pekerjaan yang dilakukan selaras dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Robert N. Anthony, John Dearden dan Richard F. Vancil dalam bukunya “Manajemen
Control Systems” menegaskan bahwa “Pengawasan manajemen adalak proses di mana para
manajer memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan secara efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan organisasi”.
Arti dan Proses Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari perkataan Latin “communicatio” yang berarti
“pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Komunikasi antar manusia (human communication)
atau komunikasi sosial (social communication), komunikasi antara seseorang dengan orang lain
dalam kehidupan masyarakat.
Komunikasi penting bagi manusia, sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan
tidak ada saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Peradaban dan kebudayaan, perkembangan
masyarakat, dan kemajuan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa kominikasi antar manusia, baik
dalam lingkungan suatu bangsa maupun antar bangsa.
Telah disinggung di muka bawa komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan
oleh seseorang kepada orang lain. Proses penyampainnya berlangsung pada umumnya
menggunakan bahasa. Bahasa adalah lambang yang mewakili sesuatu, baik yang berwujud,
maupun yang tidak berwujud; dengan lain perkataan: baik yang konkrit maupun abstrak. Jika
komunikasi menggunakan bahasa disebut komonikasi verbal (verbal communication), maka
komunikasi menggunakan lambang yang bukan bahasa dinamakan komunikasi non verbal (non
verbal communication). Untuk jelasnya komunikasi meliputi lima unsur pokok yang dapat diberi
istilah sebagai berikut:
a. Komunikator
Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya
atau perasaannya kepada orang lain.
Komunikator dapat bertindak secara individual atau secara kolektif yang melembaga.
Sekelompok orang secara kolektif yang melembaga adalah para kerabat kerja (crew) media
massa. Berita yang dimuat dalam surat kabar adalah hasil kerja kolektif antara reporter,
penyusun, penyuting berita. Demikian pula film, komunikatornya adalah kolektif yang terdiri
dari penulis cerita, penulis skenario, dan sebagainya. Komunikator dalam manajemen umumnya
individual.
b. Pesan
Pesan sebagai terjemahan bahasa asing “message” adalah lambang bermakna, yakni
lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.
Seperti telah disinggung di muka, komunikasi berlangsung pada umumnya menggunakan
bahasa, karena di antara sekian banyak lambang, hanya bahasa yang mampu membawakan
pikiran dan atau perasaan seseorang, baik mengenai hal yang konkrit maupun abstrak.
c. Komunikan
Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator
ketika menyampaikan pesan. Sejumlah orang yang dijadikan sasaran itu dapat merupakan
kelompok kecil atau kelompok besar, bersifat homogin atau heterogin. Yang homogen adalah
komunikan yang terdiri dari orang-orang yang terkait oleh suatu organisasi yang secara relatif
mempunyai kesamaan dalam usia, misalnya para pelajar, mahasiswa dan sebagainya. Sedangkan
komunikan yang heterogen adalah sejumlah orang yang berbeda dalam usia, pendidikan, status
sosial dan lain sebagainya.
d. Media
Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator
kepada komonikan. Media digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berada di tempat
yang jauh dari komunikator atau jumlahnya banyak. Apabila komunikannya hanya seorang,
maka digunakan media seperti surat, telepon, telegram, dan sebagainya. Jika komunikannya
banyak maka menggunakan papan pengumuman, pengeras suara. Apabila komonikan jauh dan
banyak maka menggunakan surat kabar, majalah, televisi, dan lain sebagainya.
e. Efek
Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika menerima pesan dari
komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses kominikasi. Efek diklasifikasikan menjadi efek
kognitif jika menyangkut pikiran atau nalar. Efek afektif bila menyangkut perasaan. Sedangkan
efek konatif / behavioral apabila berkaian dengan perilaku.
Jika efek itu diketahui oleh komunikator, dalam arti kata apabila tanggapan
komunikan disampaikan kepada komunikator, atau merupakan hasil kegiatan komunikator, maka
itu dinamakan umpan balik atau arus balik atau feedback.
Bagaimana Berlangsungnya Komunikasi dalam Manajemen?
Pertama-tama yang perlu difahami oleh manajemen adalah berlangsungnya komunikasi
secara umum dalam manajemen. Komunikasi dalam manajemen atau disingkat menjadi
komunikasi manajemen, meliputi dua bagian. Perama adalah komunikasi internal dan yang
kedua adalah komunikasi eksternal.
1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah komunikasi antara manajer dengan komunikan yang berada di
dalam organisasi, yakni para pegawai secara timbal balik. Dalam organisasi terdapat jenjang
kepangkatan yang menyebabkan adanya pegawai yang memimpin dan yang dipimpin.
Komunikasi internal terbagi mebjadi tiga kegiatan, yakni komunikasi vertikal, komunikasi
horisontal, dan komunikasi diagonal.
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas adalah
komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik. Dalam
proses komunikasi vertikal pimpinan atau manager memberikan instruksi, petunjuk,
pengarahan, dan lain sebagainya kepada bawahanya. Selanjutnya bawahan memberikan laporan,
gagasan, saran, dan sebagainya kepada pimpinan.
Komunikasi dua arah secara timbal balik dalam manajemen penting sekali. Jika hanya
satu arah saja dari pimpinan ke bawahan, proses manajemen besar kemungkinan tidak berjalan
sesuai yang diharapkan. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, gagasan, atau saran dari
para pegawai bawahan sebagai petunjuk efektif tidaknya dan efisien tidaknya kebijaksanaan
yang telah dilakukan.
b. Komunikasi Horisontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya antara anggota staf
dengan anggota staf. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, maka
komunikasi horisontal seringkali berlangsung dalam suasana tidak formal.
c. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal dinamakan komunikasi silang (cross communication) adalah
komunikasi dalam organisasi antara seseorang dengan orang lain yang satu sama lain berbeda
dalam kedudukan dan bagian.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara manajer atau pejabat lain yang
mewakilinya dengan khalayak atau publik di luar organisasi. Pada instansi pemerintahan,
lembaga, badan, dan organisasi lainnya disebabkan luasnya ruang lingkup, maka komunikasi
dengan khalayak di luar organisasi banyak di lakukan oleh Public Relations Officer.
Komunikasi eksternal dilakukan menurut kelompok sasaran berdasarkan hubungan yang
harus dibina, yakni:
1) Hubungan dengan khalayak sekitar
2) Hubungan dengan instansi pemerintah
3) Hubungan dengan press
4) Hubungan dengan pelanggan
Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur yang berlangsung secara timbal balik, yakni
komunikasi dari organisasi ke khalayak dan dari ke khalayak ke organisasi.
a. Komunikasi dari Organisasi ke Khalayak
Komunikasi dari organisasi ke khalayak atau publik pada umumnya bersifat informatif.
Komunikasi dari organisasi ke khalayak dapat dilakukan dengan berbagai teknik, baik secara
langsung tanpa media, maupun menggunakan media massa. Media diklasifikasikan sebagai mass
media misalnya: surat kabar, radio, majalah.
b. Komunikasi dari Khalayak ke Organisasi
Komunikasi dari khalayak ke organisasi adalah proses umpan balik. Ini berarti bahwa efek
dari komunikasi yang dilakukan oleh manajer.
Teknik Komunikasi Manajemen
Teknik yang akan diambil oleh seseorang manajer dalam rangka pelaksanaan komunikasi
manajemen. Komunikasi pada garis besarnya diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Komunikasi Langsung (Direct Communication)
Komunikasi langsung adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan secara
tatap muka atau saling melihat (face-to-face communication). Ini meliputi komunikasi antar
pesona dan komunikasi kelompok.
a. Komunikasi Antarpersona
Komunikasi antar pesona adalah komunukasi antara seorang komunikator dengan seorang
komunikan atau antara seorang komunikator dengan dua orang komunikan.
Keuntungan komunikasi antar pesona untuk melakukan persuasi ialah karena terjadinya
kontak pribadi yang memungkinkan komunikator mengetahui, memahami, dan mengkaji:
1) Ikhwal diri komunikan, baik fisik maupun psikis
2) Tanggapan komunikan secara langsung
3) Suasana pada saat terjadi komunikasi
Dengan mengetahui, memahami hal tersebut, komunikator dapat:
1) Mengkontrol setiap kata dan kalimat yang diucapkan
2) Mengulangi kata penting beserta penjelasan
3) Memantapkan pengucapan dengan bantuan mimik dan gerakan tangan.
4) Mengatur intonasi sebaik-baiknya
5) Menyelaraskan ratio dan perasaan
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam situasi komunikasi
antar pesona bertatap muka antara lain:
1) Bersikap empati dan simpati
2) Tunjukkanlah sebagai komunikator terpercaya
3) Bertindaklah sebagai pembimbing, bukan sebagai pendorong
4) Berbicara dengan gaya mengajak, bukan menyuruh
5) Bercakaplah secara meyakinkan
6) Kemukakanlah fakta dan kebenaran
7) Jangan bersikap super
8) Jangan mengkritik
9) Jangan emosional
10) Jangan menetengkan hal-hal yang mengkhawatirkan
b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang
yang lebih dari dua orang serta tatap muka. Dalam komunikasi kelompok dibedakan anatara
komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar.
1) Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi sebagai sejumlah orang tiga atau lebih. Ciri-ciri dan sifat kelompok kecil
ketika berkomunikasi perlu diperhatikan sebagai berikut:
a) Tunjukkannlah sebagai komunikator terpercaya
b) Bicaralah dengan tegas, jelas dan menyakinkan
c) Kemukakanlah fakta dan opini dalam paparan yang sistematis dan logis
d) Hormatilah kritik komunikan
e) Jangan bersikap super
f) Jangan mengkritik
g) Jangan ngotot
h) Jangan emosional
2) Komunikasi Kelompok Besar
Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi dengan sejumlah besar komunikan dan
banyak anggota kelompok. Dalam komunikasi kelompok besar berbeda dengan komunikasi antar
pesona dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi kelompok besar bersifat resmi dan tak
resmi. Beberapa hal yang diperhatikan dalam komunikasi kelompok besar sebagai berikut:
a) Adakanlah persiapan yang seksama jauh sebelum komuniksai dilaksanakan.
b) Bangkitkanlah perhatian hadirin sebelum komunikasi dimulai.
c) Peliharalah kontak pribadi selama komunikasi berlangsung.
d) Tunjukkanlah sebagai komunikator terpercaya.
e) Bicaralah dengan tegas, jelas dan menyakinkan.
f) Aturlah intonasi sehingga menimbulkan rasa semangat.
g) Tampilkanlah hal-hal yang menyangkut kepentingan.
Komunikasi tak langsung dinamakan juga kominikasi bermedia karena dalam prosesnya
komunikator menggunakan media untuk menyalurkan pesan kepada komunikan. Menggunakan
media di karenakan komunikan berada di tempat yang jauh dan jumlahnya terlalu banyak
sehingga tidak bisa dicapai dengan komunikasi tatap muka atau saling melihat.
2. Komunikasi Tak Langsung (Inderct Communication)
Diklasifikasikan menjadi komunikasi media massa dan komunikasi media non massa.
a. Komunikasi Media Massa
Dalam komunikasi media massa komunikator adalah organisasi sosial yang mampu
menyiarkan pesan kepada penduduk yang jumlahnya amat banyak dalam keadaan terpisah.
Komunikator dalam komunikasi massa seringkali merupakan media massa, yakni surat kabar,
stasiun televisi atau peberbit buku dan majalah.
Menurut Alexis S. Tan memberikan penjelasan: Karakteristik lainnya dari media massa
yang membedakannya dari komunikasi antar persona ialah bahwa pesan-pesan yang disampaikan
kepada komunikan secara tak lanssung dengan menggunakan bentuk alat mekanik. Karakteristik
komunikasi massa dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Karakteristik media massa
(a) Satu arah
Komunikasi dengan menggunakan media massa berlangsung satu arah. Dengan demikian
komunikator tidak dapat mengetahui reaksi atau respon komunikan pada saat komunikasi
berlangsung.
(b) Umum
Umum atau “public” adalah ciri lain dari komunikasi dengan menggunakan media massa,
yang berarti bahwa pesan yang disampaikan oleh komunikator tertuju kepada masyarakat umum.
(c) Serempak
Serempak adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan secara serempak kepada
khalayak sehingga dapat diterima secara bersama pada saat yang sama.
2) Karakteristik komunikan
(a) Anonim
Berbeda dengan komunikan pada komunikasi antar persona atau komunikasi kelompok
kecil, pada komunikasi massa mereka adalah anonim. Komunikator tidak mengetahui siapa
mereka, sehingga sukar baginya untuk me- mahami “frame of refernce” yang sebenarnya.
(b) Heterogen
Komunikan media massa terdiri dari orang-orang yang heterogen. Berdiam secara
berserakan di tempat yang satu sama lain berbeda. Kerena itu berbeda pula dalam kepentingan,
kebutuhan dan cita-cita.
(c) Selektif
Selektif adalah ciri lain dari komunikan media massa. Berdasarkan ciri-ciri komunikasi
massa di atas, berikut ini adalah beberapa hal untuk diperhatikan jika akan menggunakan media
massa:
1. Susunlah suatu naskah yang menyeluruh, tetapi singkat dan tepat
2. Aturlah supaya terbangkitkan perhatian
3. Pergunakanlah bahasa yang lazim dan umum
b. Komunikasi Medio
Komunikasi medio adalah komunikasi dengan menggunakan media yang tidak memiliki
ciri-ciri yang terdapat pada media massa, terutama ciri keserempakan.
Yang termasuk media tersebut adalah surat, telepon, telegram dan lain sebagainya.
Demikian beberapa hal mengenai komunikasi yang digunakan dalam manajemen. Bentuk
komunikasi yang mana dan teknik yang mana yang digunakan, tergantung dari pesan yang akan
dikomunikasikan dan komunikan yang akan dijadikan sasaran komunikasi.
BAB II
DIMENSI HUMAN RELATIONS
Pengertian Human Relations
Ada yang menerjemahkan menjadi “hubungan manusia” dan ada juga yang mengalih
bahasakan menjadi “hubungan antar manusia”. Ciri hakiki human relations bukan “human”
dalam wujud manusia, melainkan proses rokhaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan
watak, sifat, kepribadian, dan lain sebagainya.
Kunci Aktivitas Human Relations
Kunci aktivitas human relations adalah motivasi, memotivasikan para karyawan untuk
bekerja giat berdasarkan kebutuhan, yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan.
Seseorang memasuki suatu organisasi, karena berpikir organisasi akan dapat membantu
mencapai tujuan. Dalam melaksanakan human relations itu pemimpin organisasi atau pemimpin
kelompok melakukan komunikasi dengan para karyawannya secara manusiawi untuk
menggiatkan mereka bekerja bersama-sama sehingga hasilnya memuaskan.
Faktor Pembawaan dan Faktor Lingkungan
Ada dua faktor yang menentukan sifat manusia yakni pembawaan sejak lahir dan
lingkungan hidupnya. Yang menjadi dasar watak sifat seseorang ialah sifat yang dimiliki begitu
lahir, sifat mana adalah warisan dari orang tuanya dan nenek moyang.
Extravert, Intravert, dan Ambivert
Berdasarkan fungsi psihis, ahli jiwa membedakan manusia menjadi dua golongan menurut
arah perhatiannya. Jika perhatiannya ditujukkan keluar, yakni ke sekelilingnya, ini
dinamakan type extreverse dan orangnya disebut extrevert. Seorang intravert biasanya pendiam,
egoistis, suka merenung, senang mengasingkan diri, dan tidak bisa bergaul.
Jika berdasarkan fungsi psihis dan arah perhatiannya, maka terdapat orang-
orang extravert yang terbiasa berpikir empiris, berpikir intuitif, berperasaan empiris, berperasaan
intuitif; orang ambivert yang berpikir empiris, berpikir intuitif, berperasaan empiris, berperasaan
intuitif; dan orang intravert yang berpikir empiris, berpikir intuitif, berperasaan empiris,
berperasaan intuitif.
Situasi Kelompok
Para karyawan yang hidup dalam situasi kelompok berbda dengan orang-orang yang hidup
dalam situasi kebersamaan. Pentingnya peranan seorang pemimpin kelompok untuk selalu
menjaga nama baik kelompknya dan menjaga suasana kelompoknya senantiasa hangat dan
penuh pengertian di antara semua anggota-anggotanya. Situasi yang seperti itu akan
menimbulkan pengaruh yang positif terhadap anggotanya.
Pengaruh positif terhadap para karyawan akan menyebabkan para karyawan bekerja giat.
Dan ini akan berpengaruh pula kepada tujuan yang dicapai oleh organisasi.
Mengapa Orang Memasuki Kelompok?
Pada umumnya orang memasuki sebuak kelompok, karena percaya bahwa dengan
bersama-sama dengan orang lain maka kebutuhannya akan bisa terpenuhi dibandingkan kalau
usaha sendiri.
Pada kenyataannya ada dua jenis kebutuhan yang menyebabkan seseorang memasuki suatu
kelompok diantaranya; kebutuhan pokok dan kebutuhan sampingan.
Frustasi
Frustasi adalah rasa kecewa disebabkan kegagalan dalam memecahkan masalah, kegagalan
dalam menghilangkan rintangan yang menghambat terlaksanya suatu keinginan.
Orang yang menderita frustasi bisa macam-macam tingkah lakunya. Ia bisa merasa tidak
berdaya, sedih, putus asa. Akan tetapi yang lebih parah ialah jika frustasinya itu adalah frustasi
yang disertai agresi, sehingga bertingkah laku agresif. Apa yang harus dilakukan oleh seorang
manajer atau pimpinan kelompok jika menghadapi orang yang bertingkah laku seperti itu?
Dalam hal inilah human relations harus dilaksanakan. Tugas human relations adalah
menggiatkan seluruh karyawan ke arah sasaran bersama dengan hati yang sama senang.
Tingkah Laku Pemecahan Masalah
Tingkah laku pemecahan masalah berarti lebih menggiatkan lagi usahanya dalam mencapai
sasarannya. Orang yang menderita frustasi tidak berhasil memecahkan masalahnya maka
dikembalikan kepada suasana pemecahan masalah dalam mencapai tujuannya.
Eksperimen Motivasi
Seorang ahli ilmu jiwa R.S. Woodworth telah mengadakan beberapa eksperimen mengenai
motivasi ini, yang hasilnya disarankan untuk dopraktekkan dalam kelompok kekaryaan. Salah
satu di antaranya ialah persaingan.
Eksperimen kedua ialah dengan cara bersaing sendiri. Eksperimen berikutnya ialah dengan
cara membuat jarak. Eksperimen ini sebenarnya dilakukan di luar situasi kerja, tetapi dapat
dipraktekkan dalam pekerjaan. Eksperimen tersebut telah menggunakan perangsang-perangsang.
Dan perangsang itu telah menimbulkan motif serta menggerakan motif itu untuk mencapai
tujuan.
Untuk meningkatkan suatu hasil karya, perlu sekali diadakan tujuan yang tegas dan jelas.
Tanpa tujuan yang tegas dan jelas, tanpa tujuan yang difinitif kemungkinan besar para karyawan
tidak bekerja giat sebagaimana diharapkan. Tujuan itu harus yang memegang dapat dicapai.
Tujuan yang dapat dicapai dengan segera akan menimbulkan usaha yang lebih giat.
BAB III
HUMAN RELATIONS TEORI DAN PRAKTEK
Komunikasi Antarpersona Persuasif Manusiawi
Human relations dalam arti sempit atau dalam manajemen, adalah komuniksai persuasif
secara tatap muka untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat yang
produktif dengan perasaan bahagia pada kedua belah pihak, baik manajer maupun karyawan dan
atau orang lain yang ada hubungannya dengan orang lain.
Komunikasi yang berlangsung dalam kegiatan human relations adalah komunikasi antar
pesona. Karena komunikasi bentuk ini sifatnya dialogis, maka prosesnya berlangsung secara
timbal balik. Wilbur Schramm dalam karyanya “Communication Research in the United States”
menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil, apabila pesan yang disampaikan komunikator
cocok dengan frame of reference yakni panduan pengalaman dan pengertian. Frame of
refernce ini meliputi nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pendidikan, dan lain sebagainya yang
pernah dialami seseorang. Menurut Schramm, bidang pengalaman merupakan faktor yang
penting dalam komunikasi. Bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman
komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar.
Homophily dan Heterophily
Homophily adalah derajat pasangan komunikator komunikan yang sama dalam ciri-ciri
tertentu, seperti kepercayaan, pendidikan atau status sosial. Heterpphily adalah derajat pasangan
komunikator komunikan yang tidak sama dalam ciri-ciri tertentu.
Emphaty adalah kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan
orang lain. Ini berarti bahwa apabila komunikator mengetahui bagaimana perasaan komunikan
dan bisa merasakan apa yang dirasakan komunikan tersebut. Menurut Devito empati berarti
seperasaan dengan seseorang, berempati dengan orang lain adalah merasakan apa yang dirasakan
orang tersebut.
Komunikasi persuasif akan terjadi apabila komunikasi efektif. Komunikasi antarpesona
efektif apabila perangsang yang diprakarsai dan dimaksudkan oleh komunikator amat cocok
dengan perangsang yang dirasakan dan ditanggapi oleh komunikan. Dalam komunikasi persuasif
efeknya harus merupakan dampak dalam bentuk perubahan sikap. Opini dan tindakan atau
tingkah laku yang timbul dari kesadaran komunikan, sebab komunikasi persuasif lain dengan
komunikasi informatif dan beda pula dengan komunikasi koersif.
Komunikasi informatif adalah proses penyampaian pesan oleh sesseorang kepada orang
lain untuk memberitahukan sesuatu. Di sini komunikator tidak mengharapkan efek apa-apa dari
komunikan.
Komunikasi koersif adalah proses penyampain pesan oleh sesorang kepada orang lain
dengan ancaman atau sanksi untuk merobah sikap, opini atau tingkah laku.
Komunikasi persuasif adalah proses penyampain pesan oleh seseorang kepada orang lain
agar berubah sikapnya, opininya dan tingkah lakunya dengan kesadaran diri.
Antara komunikasi koersif dengan komunikasi persuasif terdapat kesamaan, yakni
berusaha agar seseorang berubah sikapnya, opininya dan tingkah lakunya, sehingga ia
melakukan tindakan atau kegiatan tertentu. Bedanya ialah pada komunikasi koersif si komunikan
melakukan tindakan atau kegiatannya itu secara terpaksa.
Konseling Terarah (Directive Counseling)
Konseling jenis ini sering dinamakan juga the counselor-centered appoarch, yakni
konseling pendekatannya terpusatkan kepada konselor. Untuk mengetahui diagnose yang tepat
konselor harus memahami fakta yang berhubungan dengan masalahnya itu. Jika konseli
mengemukakan kesulitannya kepada konselor, maka konselor harus merasa pasti, bahwa itulah
masalah yang dihadapi konseli. Konselor harus mengerti benar mengenai data yang diperolehnya
sehingga ia dapat melakukan interprestasi.
Konseling Tak Terarah (Non-Directive Counseling)
Konseling jenis ini disebut juga the counselee-centered appoarch (pendekatan yang
terpusatkan kepada konseli). Jenis ini dapat digunakan oleh orang yang tidak memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang psikologi.
Pada konseling jenis ini, aktivitas utama terletak pada pihak konseli, sedangkan aktivitas
konselor hanya berusaha agar konseli merasa mudah untuk memimpin dirinya sendiri.
Norma R.F. Maier dalam bukunya “Principles of Human Relations” menyatakan, bahwa
tujuan non-directive conseling adalah memperoleh keringanan dari penderitaan, melokalisir dan
memecahkan masalah, dan membetulkan cara pemecahan masalah. Dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Memperoleh Keringanan dari Penderitaan
Penderitaan di sini ialah frustasi. Seseorang menderita frustasi, jika ia berada dalam situasi
masalah, yakni ia berada dalam keadaan terpaksa harus menghadapi masalah. Untuk
membetulkan kondisi frustasi ini, konselor harus berusaha mengalihkan kembali ke kondisi yang
mengandung niat untuk memecahkan masalah.
2. Melokalisasikan dan Memecahkan Masalah
Pemecahan masalah hanya dapat dilakukan apabila kesulitan atau gangguan dapat
dilokalisasikan. Seorang konselor, dalam memberikan bantuan kepada orang yang menderita
frustasi, harus mendorong orang itu untuk menyelidiki perasaanya terhadap berbagai orang, hal
dan peristiwa, sehingga dapat melokalisasikan masalahnya.
3. Memperbaiki Cara Pemecahan Masalah
Beberapa hal sebagai petunjuk bagi seorang pemimpin kelompok karya yang bertindak
sebagai konselor untuk memecahkan masalah pekerjaan dan masalah pribadi para karyawan.
Dalam pelaksanaannya, konselor perlu memperhatikan beberapa hal di antaranya:
a. Dengarkan dengan sabar dan dengan menunjukkan minat yang menimbulkan keberanian pada
konseli.
b. Jangan melakukan interupsi.
c. Jangan membantah atau berdebat.
d. Koreklah apa yang konseli ingin katakan. Usahakanlah agar konseli mempunyai keberanian.
Umpan Balik dalam Diskusi Kelompok
Diskusi adalah komunikasi kelompok. Komunikasi berlangsung secara tatap muka dan
secara dua arah timbal balik. Komunikasi (dalam hal ini manajer atau pimpinan kelompok)
mengetahui tanggapan komunikasi (para karyawan) secara langsung. Dan itulah keuntungan
pemimpin kelompok dalam diskusi atau komunikasi kelompok.
Pada kenyataannya diskusi adalah sebuak musyawarah yang relatif tidak resmi.
Musyawarah tidak dilangsungkan begitu saja, melainkan tetap direncanakan. Perencanaanya dapt
dilakukan oleh manajer atau pimpinan kelompok seorang diri, akan tetapi akan lebih baik apabila
beberapa orang diikutsertakan.
Suasana Bebas dalam Diskusi Kelompok
Diskusi adalah cara menanamkan pengertian dan pengambilan keputusan secara
demokratis. Dalam diskusi itu para peserta ikut berperan. Setiap peserta mempunyai tujuan dan
motif masing-masing, akan tetapi tersembunyi. Dengan mendiskusikan masalah mereka secara
bersama-sama, mereka dapat menetukan jalan untuk melaksanakannya, karena kepentingannya
adalah kepentingan bersama.
BAB IV
PUBLIC RELATIONS DALAM MANAJEMEN
Perkembangan Public Relations
Manusia adalah mahluk sosial. Ia tidak mungkin hidup sebatang kara. Ia harus dan akan
berhubungan dengan orang lain dan demi pemenuhan dorongan-dorongan yang timbul pada
dirinya. Dorongan-dorongan tersebut ialah untuk melangsungkan hidupnya, untuk
mempertahankan dirinya untuk meneruskan jenisnya. Dorongan untuk mempertahankan diri
dapat diketahui dengan jelas pada kehidupan manusia zaman purba. Hidup kerjasama dengan
orang lain adalah mutlak.
Definisi Public Relations dalam Perbandingan
Cultip dan Center dalam bukunya terbaru dengan judul yang sama, tetapi kali ini bersama
Glen M. Broom, menyatakan bahwa:
Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasikan
kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan
dukungan public.
Prof. Marston mendifinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang menilai
sikap public, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi demi
kepentingan public, dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk meraih
pengertian umum dan dukungan public.
Dr. Rex Harlow mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang khas
yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama melibatkan manajemen
dalam permasalahan atau persoalan membantu manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap
terhadap opini publik.
The Stastment of Mexico mendefinisikan public relations adalah seni dan ilmu
pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensinya,
menasehati para pemimpin organisasi dan melaksanaka program-program yang berencana
mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan
umum.
Unsur-unsur Hakiki dalam Definisi Public Relations
Public relations mempunyai unsur sebagai berikut :
1. Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya yang berencana dengan
mengikuti standar etis.
2. Suatu proses yang mencakup hubungan antara organisasi dengan publiknya.
3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini dan kecenderungan sosial dan
mengkomunikasikannya kepada manajemen.
4. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata cara dan kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial dalam kepentingan bersama antara organisasi dengan
publik.
5. Pelaksanaan dan penindakan program kegiatan yang berencana, komunikasi, dan evaluasi
melalui penelitian.
6. Pencapaian itikad baik, pengertian dan penerimaan sebagai hasil akhir utama dari
kegiatan public relations.
Keenam unsur di atas menunjukkan korelasi atau hubungan
fungsional public relations dengan manajemen dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran
organisasi di mana Purel dan manajemen itu beroperasi.
Pengertian Public dalam Public Relation
Pada umumnya publik-publik dari purel terbagi menjadi dua bagian besar yang disebut
publik intern dan publik ekstern. Berdasarkan pengelompokkan tersebut terdapatlah hubungan-
hubungan yang bisa dinamakan:
1. Hubungan dengan publik intern
2. Hubungan dengan publik ekstern
Kedua jenis hubungan itu meliputi:
a. Hubungan dengan karyawan
b. Hubungan dengan pemegang saham
c. Hubungan dengan pelanggan
d. Hubungan dengan khalayak sekitar
e. Hubungan dengan pemerintah
f. Hubungan dengan pers
Hubungan dengan karyawan dan pemegang saham termasuk hubungan dengan publik
intern, sedangkan hubungan dengan kelompok lainnya termasuk hubungan dengan publik
ekstern.
BAB V
TUGAS PEKERJAAN PUBLIC
RELATIONS OFFICER (PRO)
Perlengkapan PRO
Yang dimaksudkan dengan perlengkapan di sini ialah seksi-seksi, apabila purel
merupakan sebuah bagian dari suatu organisasi kekaryaan. Fungsi purel akan terpenuhi, apabila
suatu bagian purel dilengkapi dengan seksi-seksi sebagai berikut :
1. Seksi Redaksi
Seksi redaksi ini termasuk paling sibuk, karena bidangnya memang luas. Seksi ini
meliputi :
a. Sub Seksi Penulisan Pidato
Sub seksi penulisan pidato bertugas mempersiapkan pidato untuk pimpinan organisasi mengenai
segala bidang.
b. Sub Seksi Penerbitan
Sub seksi penerbitan mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan penerbitan, misalnya
majalah organisasi dll
c. Sub Seksi Hubungan dengan Mass Media
Sub seksi hubungan dengan mass media menyelenggarakan pekerjaan yang berkaitan dengan
penyebaran informasi melalui media pers, radio dll.
2. Seksi Protokol
Seksi protokol bertugas secara khusus dalam penyelenggaraan peristiwa keupacaraan.
3. Seksi Pagelaran
Seksi pagelaran bertugas menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
pertunjukkan. Untuk kegiatan ini diperlukan petugas-petugas yang menguasai teori dan praktek,
sebab efeknya sangat ampuh bagi pengembangan organisasi.
4. Seksi Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sumber pengetahuan dan sumber penerangan bagi para
petugas dalam rangka melaksanakan fungsi purel.
5. Seksi Dokumentasi
Ini merupakan seksi khusus di mana tersimpan catatan-catatan atau benda-benda
yang bersifat dokumen yang ada hubungannya dengan kegiatan organisasi.
6. Seksi Statistik
Seksi ini di anggap perlu untuk diadakan acara secara khusus, terutama oleh
perusahaan-perusahaan untuk mengukur sampai di mana kemajauan yang telah di capai. Petugas-
petugas yang ditempatkan di seksi ini harus benar-benar orang yang memahami soal statistik.
7. Seksi Penelitian
Seksi penelitian ini melengkapi bagian purel, terutama purel perusahaan besar,
untuk dapat mengetahui data dan fakta sikap publik terhadap perusahaan.
BAB VI
PUBLIC RELATIONS DALAM PRAKTEK
Perencanaan Majalah
Untuk menerbitkan sebuah majalah organisasi diperlukan sekali perencanaan yang matang.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu menjadi pemikiran seorang PRO:
a. Penentuan isi majalah
b. Penentuan pimpinan redaksi
c. Penentuan staf redaksi
d. Biaya
e. Kertas
f. Percetakan
Isi Majalah
Apa yang akan diterbitkan pada majalah. Majalah organisasi mempunyai fungsi yang sama,
yakni:
1. Memberi penerangan
2. Memberi pendidikan
3. Memberi hiburan
Isi majalah untuk memenuhi fungsinya seperti disebutkan di atas dapat diperoleh dari :
1. Hari ulang tahun
2. Perkawinan
3. Kematian
4. Kelahiran
5. Olah raga
6. Kejadian lucu dalam lingkungan kerja, dll
Prosedur Pembuatan Film
Pembuatan film dimulai dengan sebuah idea. Berdasarkan idea ini ditentukan suatu tema
dari cerita atau kisah yang akan divisualisasikan dalam bentuk film. Treatment adalah cerita
pendek yang panjang yang ditulis dalam bentuk waktu kini dan dalam istilah visual.
Film adalah panduan seni yakni karya yang dibuat sebagai hasil panduan dari kecakapan,
kemampuan dan bakat dari sejumlah orang.
Menyusun Skenario Film
Dalam kegiatan public relations film banyak digunakan baik untuk peragaan, pendidikan
maupun periklanan. Dalam hubungan penyusunan skenario film sebagai unsur pokokbagi film
dokumentar, pertama-tama yang penting harus difahami ialah bahasa kamera. Berikut ini adalah
beberapa cara penggunaan kamera untuk menerjemahkan suatu idea ke dalam film:
1. Gerakan Kamera (Camera Movement)
a. Panning
Pan shot atau ambilan pemandangan ini dilakukan secara horisontal, dari kiri ke kanan atau dari
kanan ke kiri dengan cara mengikuti obyeknya.
b. Tilting
Kalau panning dilakukan mendatar, tilting digerakkan dari atas ke bawah atau sebaliknya.
c. Tracking
Tracking atau disebut pula “dollying” ialah gerakan kamera ke depan atau ke belakang.
2. Posisi Kamera (Camera Position)
a. Full shot
Full shot dilakukan jika diinginkan suatu action dalam seluruh pemandangan.
b. Long shot
Long shot dilakukan dari jarak yang jauh. Long shot dilakukan untuk segi dramatisnya, terutama
untuk menunjukkan hal yang kontras.
c. Medium long shot
Ini merupakan pengambilan yang agak lebih dekat pada obyek daripada yang dilakukan dengan
long shot.
d. Medium shot
Medium shot lebih dekat lagi, yakni dari lutut ke atas. Biasanya pengambilan ini dilakukan untuk
obyek yang bergerak.
e. Medium close shot
Jepretan ini menunjukkan dua orang dari bahu ke atas.
f. Close Shot
Close shot menunjukkan sesorang dari bahu ke atas.
g. Close up
Close up banyak sekali digunakan dalam pembuatan film. Ini untuk menunjukkan seluruh
wajah seseorang.
h. Big close up
Big close up sering pula disebut ”Extreme Close Up” terutama diperuntukkan suatu benda kecil
yang mempunyai fungsi penting dalam sebuah cerita
3. Sudut Kamera (camera angles)
a. Normal Angle
Normal angle adalah sudut kamera yang dipergunakan untuk ambilan yang biasa.
b. Low Angle
Dengan low angle ini ambilan dilakukan dari bawah tertuju ke atas.
c. High angle
High angle adalah sebaliknya dari low angle.
Hal yang perlu dipahami PRO ialah “montage” atau “editing”. Beberapa hal sebagai
berikut:
Tansisi Shot (Short transisition)
a. Cut
Yang dimaksud dengan cut ialah transisi atau peralihan dari shot yang satu ke satu yang
lain secara tiba-tiba.
b. Fade Out
Fade Out ialah untuk mendapatkan transisi secara luwes dari scene yang satu ke scene
yang lain.
c. Fade In
Fade In adalah kebalikan dari Fade Out. Dari tiada muncul gambar secara samar-samar,
lalu menjadi terang dan jelas.
d. Dissolve
Dissolve sering disebut pula “mix”, yakni transisi dari scene yang satu ke scene berikutnya
dengan jalan memadukan terlebih dahulu untuk beberapa saat.
e. Wipe
Ini artinya menyapu. Ada berbagai variasi mengenai hal ini. Ada yang ke kiri, ke kanan, ke
atas atau ke bawah tergantung dari mana dimulainya.
C. MENYELENGGARAKAN PAMERAN
Salah satu sarana yang termasuk Audio Visual adalah pameran. Pameran dianggap sebagai
sarana efektif untuk penerangan dan pendidikan, karena orang-orang dapat melihat benda-benda
dalam bentuk yang sebenarnya baik dalam keadaan diam maupun dalam proses kerjanya.
Dalam suatu market pameran selain kepada publik disajikan benda-benda asli, juga alat-
alat visual lainnya, diantaranya: market, model, gambar, dan grafik atau diagram.
Market adalah contoh dari sebuah benda yang diperkecil ukurannya. Kadang-kadang
dinamakan juga miniatur. Yang hampir sama dengan market ialah model, yakni tiruan benda,
hewan atau juga orang yang mirip dengan sebenarnya.
Dalam pameran sering terdapat berbagai model sebagai penunjang untuk memberikan
penjelasan terhadap tema pameran. Grafik dan diagram juga sering dipasang di dinding-dinding
ruang pameran untuk membantu memberikan penjelasan.
Bagaiman Membuat Pameran Menarik?
Usaha membangkitkan perhatian dalam rangka menyelenggarakan pameran adalah yang
terpenting dari segalanya. Jadi usaha untuk membangkitkan perhayian publik harus mendapatkan
pemikiran utama. Upaya untuk membangkitkan perhatian dilakukan di luar gedung pameran,
sedangkan usaha untuk menumbuhkannya dilakukian di dalam ruangan.
Ada beberapa cara untuk menarik perhatian publik yang lalu lalang di luar agar masuk ke
dalam ruangan pameran:
1. Menciptakan bentuk istimewa
Pameran yang diadakan di suatu stand di pasar malam yang tampaknya dari luar
segalanya hampir sama dengan stand lainnya. Memberi bentuk bangunan tidak selalu harus
merombaknya, bisa menambah dengan bambu, kayu atau triplek yang diatur sedemikian rupa
sehingga ada kelainan dibandingkan dengan bangunan disekitarnya.
2. Memberi warna yang kontras
Warna dapat diambil manfaatnya untuk memikat perhatian publik. Warna yang
kontraslah yang segera akan membangkitkan perhatian. Untuk pameran yang diadakan hanya
untuk sementara waktu saja, tidak perlu seluruh gedung dicat baru secara kontras.
3. Memperdengarkan suara keras
Memperdengarkan suara atau bunyi-bunyian yang keras dengan maksud menarik
perhatian publik hanya dapat dilakukan pada pameran yang diadakan secara khusus di sebuah
gedung tepi jalan raya.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian publik setelah mereka
berada di ruang pameran:
a. Pengaturan yang harmonis
Pengaturan barang-barang yang dipamerkan secara harmonis bukan saja akan
menarik perhatian, tetapi juga akan menimbulkan pesan.
b. Lalu-lintas yang lancar
Lalu-lintas dalam ruangan pameran harus berlangsung dengan lancar. Jalan untuk
lalu-lintas harus cukup lebar sehingga yang berjalan tidak terganggu. Lalu-lintas sebaiknya diatur
secara satu jurusan untuk mencegah terjadiny kesimpang siuran.
c. Caption yang singkat tetapi jelas
Caption berupa tulisan untuk memberikan keterangan terhadap barang yang
dipamerkan hendaknya singkat tapi jelas. Huruf caption hendaknya berbentuk yang sederhana,
bukan yang banyak variasi sehingga publik merasa suka untuk menangkap maknanya.
d. Ilustrasi auditif
Ilustrasi auditif untuk menyemarakkan pameran dapat dilakukan dengan
memperdengarkan musik dari kaset. Musik dari kaset itu hanya untuk ilustrasi saja.
e. Distribudi bahan tulisan
Bahan tulisan yang terdiri dari majalah atau brosur atau folder adalah untuk
memperlengkapi pameran. Citra atau “image” organisasai yang diwakili oleh para penjaga
pameran banyak tergantung dari pelayanannya yang menyenangkan publik.
f. Penyediaan buku tamu
Untuk kepentingan penilaian penyelenggaraan pameran perlu diadakan buku tamu.
Buku tamu bermanfaat besar bagi penyelenggara pameran yang akan datang.
Publisitas
Cutip dan Center mendefinisikan publisitas sebagai penyebaran informasi yang
membuat hal-hal menjadi umum dilihat dari pandangan pihak yang ingin memberitahukan
sesuatu kepada orang lain. Publisitas dilakukan untuk kepentingan pihak yang menyebarkan
informasi dalam hal ini publicity-an atau PRO. Pada dasarnya publisitas adalah berita. Tugas
publisitas adalah memamparkan suatu kisah. Publisitas adalah pengetahuan tentang mengolah
berita.
Prees release yang dikirimkan PRO ke media massa, besar sekali kemungkinannya
akan disiarkan, jika memenuhi syarat seperti di bawah ini:
Periklanan
Keuntungan lain dari periklanan adalah sebagai berikut :
1. Bisa ditentukan waktu penyebarannya dengan cepat menurut rencana.
2. Jenis mediumnya dapat ditentukan.
3. Besarnya ruangan atau lamanya waktu yang pasti dapat direncanakan.
4. Copy-nya dapat terkontrol.
5. Ukuran dan posisi dari copy dapat ditentukan sebelumnya.
Pada garis besarnya iklan dapat diklasifikasikan sebagai iklan yang persuasif komersial dan
informatif non komersial. Yang pertama adalah iklan yang memprogamkan barang atau jasa
yang menimbulkan keuntungan pada pihak perusahaan yang memasang iklan. Jenis yang kedua
adalah iklan pemberitahuan kepada publik mengenai sesuatu hal.
Memasang iklan dapat pula dilakukan melalui kolportir, yakni seseorang yang
mengunjungi kantor-kantor untuk menawarkan jasanya.
BAB VII
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
B. GAYA KEPEMIMPINAN
Pada pokoknya ada tiga gaya kepemimpinan, yakni:
1. Kepemimpinan otoriter, yaitu kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak.
2. Kepemimpinan demokratis, yaitu kepemimpinan berdasarkan demokrasi. Demokratis disini
adalah ia mengajak anak buahnya untuk merundingkan masalah yang menyangkut pekerjaannya
dan mengambil suatu keputusan berdasarkan persetujuan bersama.
3. Kepemimpinan yang bebas.
BAB VIII
ETIKA DALAM HUMAN RELATIONS
DAN PUBLIC RELATIONS
A. PENGERTIAN ETIKA
Kenneth E. Andersen, seorang ahli komunikasi, mendefinisikan etika (ethics) sebagai
berikut “Suatu studi tentang nilai-nilai dan landasan bagi penerapannya. Ia bersangkutan dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai apa itu kebaikan atau keburukan dan bagaimana seharusnya.
Hakikat Etika
Pada hakikatnya adalah asas-asas nilai perilaku manusia dalam kaitannya dengan sifat-sifat
benar, salah, baik, dan buruk. Etika lebih luas pengertiannya dari pada moral dn akhlak, sebab
tidak saja menelaah perilaku manusia yang baik dan buruk tetapi juga yang benar dan salah.
Reactions:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a comment
Newer PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Daftar Tamu
Tuan Toro Translator Arsip Tuan Toro
▼ 2013 (2)
o ▼ J
Powered by Translate uly (2)
Total Pengunjung SELEKTA
22,164 Komunikasi
Pendekatan
Budaya...
dan Public
Relation ( Resume
Onong )
All about Tuan Toro
Tuan Toro
View my complete profile
Other's
Tuan Toro. Travel theme. Powered by Blogger.