Anda di halaman 1dari 7

PENANGGULANGAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGATASI

TERJADINYA SCALE DALAM MASALAH PRODUKSI


DENGAN MENGINJEKSIKAN BAHAN KIMIA PADA SUMUR ASH
LAPANGAN BERNABEU
Alrico Satrio Herlambang, 1701006,
Teknik Perminyakan A 2017, STT MIGAS BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Scale adalah hasil pengendapan mineral yang terjadi akibat adanya air formasi yang
terproduksi bersama minyak dan gas. Scale atau kerak yang terbentuk pada pipa-pipa
akan memperkecil diameter lubang pemboran dan menghambat aliran fluida pada
sistem pipa tersebut. Terganggunya aliran fluida dapat menyebabkan suhu semakin naik
dan tekanan menjadi semakin tinggi, maka kemungkinan pipa akan mengalami
kerusakan dan rusak sehingga dapat mengganggu proses produksi (Syahri et al., 2008).
Adanya endapanan scale juga mengakibatkan pengecilan pada lubang perforasi,
tubing, maupun flowline yang dapat menghambat aliran produksi atau volume aliran
fluida selama proses produksi. Pembentukan scale pada media yang bersentuhan secara
langsung dengan air formasi selama proses produksi seperti pada matriks batuan
formasi lubang perforasi, rangkaian pipa produksi maupun pada pompa ataupun gas lift
dalam sumur (downhole) (Friadi et al., 2014).
Terbentuknya scale di dinding pipa dapat menyebabkan terganggunya aliran karena
pengecilan inside diameter pipa. Sumbatan tersebut mengharuskan perbaikan sumur
minyak atau pun sumur gas secara spesifik dan usaha-usaha perbaikan sumur ini
menelan biaya yang tidak sedikit (Alighiri et al., 2018). Pencegahan terbentuknya scale
di lapangan minyak khususnya di dalam pipa distribusi crude oil adalah dengan
menginjeksikan bahan-bahan kimia. Pada sumur ASH lapangan BERNABEU akan
dilakukan penambahan atau penginjeksian berbagai bahan kimia seperti HCl, CuSO4
dan campuran HCl dengan CuSO4 untuk berbagai variasi konsentrasi (Friadi et al.,
2014).
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kandungan ion-ion yang terdapat
pada air formasi pada sumur minyak untuk melakukan pencegahan sebelum
terbentuknya scale. Scale yang terbentuk pada air formasi sumur minyak biasanya
seperti scale kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium sulfat (CaSO4) (Alighiri et al.,
2018).

I.2 Rumusan Masalah


Kondisi lapangan BERNABEU memiliki kondisi yang pada reservoir terdapat air
formasi yang bersifat basa. Pada lapangan BERNABEU terdapat sumur ASH yang
mengalami permasalahan produksi yaitu timbulnya scale pada pipa produksi. Untuk
mengatasi scale yang terjadi dipipa pemboran pada sumur ASH perlu dilakukan
penginjeksian scale inhibitor atau bahan kimia yang HCl, CuSO4 dan campuran HCl
dengan CuSO4. Bahan kimia yang akan diinjeksikan ini akan membantu mengatasi
scale yang terjadi pada sumur ASH lapangan BERNABEU agar proses produksi
minyak dan gas pada sumur berjalan kembali dengan baik dan lancar.

I.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penelitian ini adalah dapat mengatasi masalah scale yang terbentuk
atau terjadi pada pipa-pipa pemboran pada ssaat proses pemboran berlangsung pada
sumur ASH lapangan BERNABEU. Tujuan dari penelitian adalah untuk memilih bahan
kimia yang tepat dalam mengatasi masalah scale yang terjadi pada sumur ASH lapangan
BERNABEU.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Dasar Teori
Scale merupakan masalah besar di pertambangan minyak bumi terutama pada
proses produksi di Indonesia yang dapat menyebabkan sistem injeksi air pada proses
pengeboran minyak bumi terhambat dan menyebabkan penurunan produksi minyak
bumi (Alighiri et al., 2018). Scale adalah endapan yang terbentuk dari proses kristalisasi
dan pengendapan mineral yang terkandung dalam air formasi. Permasalahan scale pada
sumur ini dipengaruhi oleh kandungan ion-ion dalam air formasi. Mekanisme
pembentukan kristal-kristal pembentuk scale berhubungan dengan sejumlah ion-ion
yang terlarut di dalam air formasi sedangkan kecepatan pembentukan scale dipengaruhi
oleh kondisi air formasi, derajat keasaman (pH), dan temperature (Friadi et al., 2014).
Dari permasalahan scale yang terjadi, hal yang paling utama menyebabkan
terjadinya scale yaitu air formasi. Air formasi adalah air yang ikut terproduksi bersama-
sama dengan minyak dan gas pada saaat proses pemboran berlangsung. Air ini biasanya
mengandung bermacam-macam garam dan asam, terutama NaCl sehingga merupakan
air yang asam bahkan asam sekali. Air formasi biasanya disebut dengan oil field water
atau connate water. Air formasi hampir selalu ditemukan didalam reservoir hidrokarbon
karena memang dengan adanya air ini ikut menentukan terakumulasinya hidrokarbon
didalam suatu akumulasi minyak, air selalu menempati sebagian dari suatu reservoir,
minimal 10 % dan maksimal 100 % dari keseluruhan pori pada reservoir (Teknik
Perminyakan Indonesia). Air formasi selain berasal dari lapisan itu sendiri atau juga
berasal dari air formasi dari lapisan lain yang masuk kedalam lapisan produktif.
Dampak air formasi merupakan peristiwa dimana air ikut terbawa dan terproduksi
ketika sedang mengangkat minyak dari dalam reservoir. Air formasi memiliki dua sifat
yaitu asam dan basa sifat asam mengakibatkan korosi yang dapat menyebabkan
produksi minyak terganggu dimana air yang melekat dipipa yang semakin mengeras dan
mengakibatkan timbulnya karat. Sedangkan yang basa akan membentuk endapan atau
scale yang berbentuk pasir dan sedimen dimana endapan ini dapat merusak prodiksi
minyak yang di hasilkan, dan keberadaan air formasi menimbulkan gangguan pada
proses produksi pada sumur yang dikelola.
Istilah scale dipergunakan secara luas untuk deposit keras yang terbentuk pada
peralatan yang kontak atau berada dalam air. Dalam operasi produksi minyak bumi
sering ditemui mineral scale seperti CaSO4, FeCO3, CaCO3, dan MgSO4. Senyawa-
senyawa ini dapat larut dalam air. Scale CaCO3 paling sering ditemui pada operasi
produksi minyak bumi. Akibat dari pembentukan scale pada operasi produksi minyak
bumi adalah berkurangnya produktivitas sumur akibat tersumbatnya penorasi, pompa,
valve, dan fitting serta aliran. Penyebab terbentuknya deposit scale adalah terdapatnya
senyawa-senyawa tersebut dalam air dengan jumlah yang melebihi kelarutannya pada
keadaan kesetimbangan (Teknik Perminyakan Indonesia, 2019).
Untuk mencegag terjadinya scale dapat dilakukan penggunaan pada scale inhibitor
adalah bahan kimia yang menghentikan atau mencegah terbentuknya scale bila
ditambahkan pada konsentrasi yang kecil pada air. Mekanisme kerja scale inhibitor ada
dua, yaitu scale inhibitor dapat teradsorpsi pada permukaan kristal scale pada saat mulai
terbentuk. Inhibitor merupakan kristal yang besar yang dapat menutupi kristal yang
kecil dan menghalangi pertumbuhan selanjutnya. Dalam banyak hal bahan kimia dapat
dengan mudah mencegah menempelnya suatu partikel-partikel pada permukaan padatan
atau bisa dikatakan pada pipa pemboran yang digunakan (Teknik Perminyakan
Indonesia, 2019).
Adapun beberapa jenis dari scale inhibitor antara lain;
1. Hidrokarbon
Hidrokarbon diperlukan sebagai pelarut hidrokarbon digunakan untuk
menghilangkan minyak, parafin, atau asphaltic material yang menutupi scale yang
terbentuk, karena apabila digunaka asam sebagai penghilang scale makaasam ini tidak
akan bereaksi dengan scale yang tertutupi oleh minyak (Teknik Perminyakan
Indonsesia, 2019).
2. Asam Klorida
Asam klorida adalah bahan yang banya digunakan untuk membersihkan scale yang
telah terbentuk. Bahan ini dapat digunakan pada berbagai kondisi. Asam klorida
digunakan dengan konsentrasi 5%, 10%, atau 15% HCl. Reaksi yang terjadi: CaCO3 + 2
HCI H2O + CO2 + CaCl2 Corrotion inhibitor harus ditambahkan dalam HCl untuk
menghindari efek keasaman pada pipa produksi yang dapat menyebabkan terjadinya
korosi (Teknik Perminyakan Indonesia, 2019).
3. Natrium Hidroksida
Larutan 10% natrium hidroksida dapat melarutkan hingga 12,5% berat dari scale
kalsium karbonat (Teknik Perminyakan Indonesia, 2019).
Adapun 4 penanganan scale berdasarkan jenis scale dengan penginjeksian bahan kimia
a. Penanganan scale CaSO4
Scale kalsium sulfat, lebih susah dihilangkan bila di bandingkan dengan scale
kalsium karbonat. Scale kalsium sulfat dapat dihilangkan dengan melarutkannya ke
dalam larutan alkalin kuat (NaOH).
b. Penanganan scale BaSO4
Scale barium sulfat sulit untuk dilarutkan, terlalu mahal biayanya bila di treatment
dengan bahan kimia.
c. Penanganan scale FeS
Scale ini dapat menyala sendiri bila bersentuhan dengan oksigen dan dapat
dihilangkan dengan melarutkannya di dalam asam.

d. Penanganan scale CaCO


Penanganan scale CaCO3 dengan penginjeksian bahan kimia, dapat di gunakan HCl ,
H2SO4, asam asetat, atau campuran antara HCl dan CuSO 4 (Teknik Perminyakan
Indonesia, 2019).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis inhibitor untuk
mendapatkan efektifitas kerja inhibitor yang baik adalah sebagai berikut: Jenis scale,
dengan diketahuinya komposisi scale, dapat dilakukan pemilihan scale inhibitor yang
tepat. Setiap inhibitor mempunyai batas maksimum temperatur operas agar dapat
berfungsi dengan baik. pH, kebanyakan scale inhibitor konvensional tidak efektif pada
pH rendah. Kesesuaian bahan kimia, scale inhibitor yang digunakan harus sesuai
dengan bahan kimia lain yang juga digunakan untuk kepentingan operasi seperti
corrosion inhibitor. Beberapa scale inhibitor ada yang bereaksi dengan kalsium,
magnesium atau barium membentuk scale pada konsentrasi yang tinggi. Padatan
terlarut, semakin banyak padatan terlarut maka semakin tinggi (Teknik Perminyakan
Indonesia, 2019).
konsentrasi inhibitor yang digunakan. Kesesuaian dengan kondisi air, kandungan ion
ion kalsium, barium, dan magnesium yang ada dalam air akan menyebabkan terjadinya
reaksi dengan beberapa jenis inhibitor sehingga menimbulkan masalah baru yaitu
terbentuknya endapan. Sehingga jenis inhibitor harus dipilih sesesuai mungkin. lklim,
setiap inhibitor mempunyai titik lebur tertentu dan cara menginjeksikan ke dalam
sistem, sehingga untuk menghindari terjadinya pembekuan ataupun perubahan
komposisi dari inhibitor (Teknik Perminyakan Indonesia, 2019)

BAB III METODOLOGI


III.1 Menganalisa Penyebab Terjadinya Scale Pada Sumur
Sebelum dilakukan injeksi bahan kimia atau scale inhibitor pada sumur ASH
lapangan BERNABEU dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki laju
produksi minyak dan gas pada sumur pemboran. Hal yang pertama harus dilakukan
adalah menganalisa penyebab penurunan laju produksi minyak dan gas pada sumur
ASH lapangan BERNABEU. Karena dengan mengetahui penyebab turunnya laju
produksi minyak dan gas dapat diketahui bahwa adanya masalah yang timbul pada
proses pemboran atau produksi berlangsung, dan diketahui bahwa scale terjadi di pipa-
pipa pemboran pada sumur ASH lapangan BERNABEU yang diindikasi adanya
kandungan air formasi yang bersifat basa di reservoir yang telah diproduksi. Setelah
dianalisa bahwa air formasi bersifat basa yang menyebabkan penurunan laju produksi
minyak dan gas dilakukanlah metode penginjeksian bahan kimia atau scale inhibitor
seperti HCl, CuSO4 dan campuran HCl dengan CuSO4 yang dapat mengatasi scale
sehingga meningkatkan dan memperbaiki kembali laju produksi pada sumur ASH
lapangan BERNABEU.

III.2 Menganalisa Karakteristik Formasi pada Sumur ASH


Dalam melakukan kegiatan penginjeksian bahan kimia untuk mengatasi scale
pada sumur ASH lapangan BERNABEU ada banyak faktor yang harus diperhatikan
demi keberhasilan dalam mengatasi scale, yaitu memahami karakteristik formasi yang
akan dilakukan penginjeksian bahan kimia. Kegiatan penginjeksian bahan kimia atau
scale inhibitor akan berhasil jika dapat memilih bahan kimia yang cocok untuk
reservoir yang mengandung air formasi yang bersifat basa, karena jika air formasi
bersifat asam akan menimbulkan masalah lain yaitu terjadinya korosi pada sumur
pemboran atau produksi pada sumur ASH lapangan BERNABEU. Pada formasi yang
akan diinjeksikan bahan kimia perlu diperhatikan mengenai tekanan dan suhu yang ada
di reservoir , karena jika pada saat penginjeksian tekanan dan temperatur di reservoir
rendah maka akan tambah menghambat laju produksi yang telah berlangsung.

III.3 Memilih Bahan Kimia yang Sesuai


Dalam kegiatan penginjeksian bahan kimia untuk mengatasi scale yang sering
digunakan seperti HCl, CuSO4 dan campuran HCl dengan CuSO4 Penggunaan bahan
kimia ini bertujuan untuk melarutkan endapan-endapan atau scale yang menempel pada
dinding pipa pemboran. Sebelum memilih dan menggunakan bahan kimia yang akan
diinjeksikan, terlebih dahulu harus mengetahui jenis scale yang timbul dan apakah scale
sudah berbentuk padatan atau tidak. Akan tetapi, bahan kimia yang berupa asam klorida
(HCl) yang biasanya digunakan untuk mengatasi scale, karena memliki reaksi yang
cukup tinggi untuk mebersihkan endapan-endapan atau scale, tetapi harus ditambahkan
corrotion inhibitor untuk menghindari efek keasaman pada pipa produksi yang dapat
menyebabkan terjadinya masalah baru yaitu korosi, karena jika terjadi korosi akan
menyebabkan rusaknya pipa pemboran.

III.4 Kegiatan Penginjeksian Bahan Kimia


Pada sumur ASH lapangan BERNABEU akan dilakukan diinjeksikan bahan
kimia berupa asam klorida (HCl) yang harus ditambahkan corrotion inhibitor untuk
menghindari efek keasaman pada pipa produksi yang akan menyebabkan terjadinya
korosi. Proses penginjeksian pada sumur ASH lapangan BERNABEU bahan kimia
yaitu asam klorida (HCl) yang telah dicampur dengan corrotion inhibitor akan
diinjeksikan Bersama dengan fluida air. Sebelum penginjeksian dilakukan terlebih
dahulu harus menghentikan proses produksi yang berlangsung, setelah itu baru
dilakukan penginjeksian bahan kimia untuk mengatasi scale yang timbul dalam pipa
produksi atau pemboran.

DAFTAR PUSTAKA

Alighiri, D., Fatmala, C., Syafi’i. i., Haditya. B.E. 2018. “ Studi Pembentukan Scale
CaCO3 dan CaSO4 pada Air Formasi Sumur Minyak di Cepu, Indonesia “.
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang.
Friadi, R., Prabu, A.U., Iskandar. H. 2014. “ evaluasi penanggulangan scale dengan
metode inject scale inhibitor pada sumur “x” di pt pertamina ep asset 2 field
limau “. Palembang, Universitas Sriwijiya.
Syahri, M., Sugiarto, B. 2008. “ scale treatment pada pipa distribusi crude oil secara
kimiawi “. Yogyakarta, UPN Veteran.
Teknik Perminyakan Indonesia. (2015,17 Maret). Air Formasi Adalah. Diaksess pada 7
Desember 2019. http://teknik-perminyakan-indonesia.blogspot.com/2015/03/air-
formasi-adalah.html.

Anda mungkin juga menyukai