Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM) PUSKESMAS

PUSKESMAS C KECAMATAN TOMMO


KABUPATEN MAMUJU

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU
JURUSAN GIZI
2020

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT (PIGM) PUSKESMAS

PUSKESMAS C KECAMATAN TOMMO

KABUPATEN MAMUJU

KELOMPOK III

TUTI HASTUTI
PO.76.3.04.17.1.033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU
JURUSAN GIZI
2020

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktek kerja lapangan (PKL) Program intervensi gizi


masyarakat (PIGM) di puskesmas C Kecamatan Tommo Kabupaten
Mamuju yang dilaksanakan pada tanggal 09 s/d 15 Mei 2020 telah
mendapat persetujuan.

Mamuju, Mei 2020

Pembimbing Institusi Pembimbing Institusi

Zaki Irwan, SKM, M.Kes Hapzah,SKM,M.Kes


Nip: 196505021989031029 Nip: 198105022014022001

Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi

Yudianti, SKM,MPH
Nip: 197202071996032 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan PKL Puskesmas ini tepat pada waktunya tanpa

hambatan yang berarti.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pembimbing dan instruktur yang telah

dengan sabar membimbing saya sehingga laporan ini bisa selesai tepat

pada waktunya.

Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan sarannya dan semoga

Hasil dari Laporan ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Mamuju, Juni 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR........................................................................... iv

DAFTAR ISI......................................................................................... v

DAFTAR TABEL................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Tujuan............................................................................................. 2

C. Lokasi ............................................................................................. 2

BAB II HASIL PKL.............................................................................. 3

A. Gambaran Umum Lokasi PKL ....................................................... 3

B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKL .................................................. 3

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah sasaran balita yang ada diwilayah kerja................... 3

Tabel 2. Distribusi pencapaian program K/S....................................... 4

Tabel 3. Distribusi pencapaian program N/D ..................................... 5

Tabel 4. Distribusi penilaian tingkat kelangsungan program.............. 6

Tabel 5. Distribusi partisipasi masyarakat terhadap program gizi...... 7

Tabel 6. Analisis pengolahan data ..................................................... 8

Tabel 7. Masalah gizi berdasarkan indeks BB/U ............................... 9

Tabel 8. Bedasarkan indeks TB/U dan PB/U ..................................... 12

Tabel 9. Berdasarkan indeks BB/TB .................................................. 13

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram persentase K/S .................................................. 4

Gambar 2. Diagram persentase N/D................................................... 5

Gambar 3. Diagram persentase N/S................................................... 6

Gambar 4. Diagram persentase D/S .................................................. 7

Gambar 5. Diagram persentase BB/U................................................. 11

Gambar 6. Diagram persentase indeks TB/U .................................... 12

Gambar 7. Diagram persentase indeks BB/TB .................................. 14

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari


upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
Indonesia. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan
tersebut, diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih
dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua faktor terkait
pemerintah, swastadan masyarakat. Masalahgizi masih merupakan
masalah serius yang dihadapi sebagian besar penduduk
Indonesia. Oleh karena itu, masalah gizi perlu ditanggulangi
dalamsuatu pendekatan sistem. Upaya perbaikan gizi dilaksanakan
secara bertahap dan serasi dengan program kesehatan dan sektor
lain yang terkait.

Kurikulum program studi (prodi) Diploma Tiga (D-III) Gizi.


Poltekkes Kemenkes Mamuju, dalam mencapai kompetensi
lulusan, adalah mahasiswa harus mampu mengaplikasikan ilmu
yang telah diperolehnya di bangku kuliah melalui praktek baik
dalam bentuk PBL maupun PKL. Salah satu praktek yang harus
diikuti oleh setiap mahasiswa adalah PKL Puskesmas, dimana
dalam kegiatan praktek ini mahasiswa harus mampu melakukan
atau menentukan status gizi diwilayah kerja puskesmas
berdasarkan metode antropometri, mampu menilai status gizi,
mampu melakukan intervensi penanggulangan masalah gizi
berdasarkan kasus yang ditemukan, serta mampu menentukan
besarnya masalah gizi dengan mengacu pada ketentuan WHO.

Situasi dan kondisi saat ini, dengan merebaknya wabah atau


pandemic COVID 19, yang penyebarannya sangat cepat dan telah
merenggut ribuan nyawa dibeberapa Negara termasuk Indonesia.

1
PKL, atau praktek lapangan tidak dapat dilaksanakan sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Peraturan pemerintah tidak
memperbolehkan melakukan kegiatan lapangan yang melibatkan
banyak orang, maupun secara perorangan (wajib tinggal dirumah).
Memperhatikan beberapa hal diatas, serta keputusan Direktur
Poltekkes Kemenkes Mamuju Prodi D-III Gizi mengambil kebijakan
bahwa untuk pelaksanaan PKL Puskesmas mahasiswa
melaksanakan secara mandiri dirumah masing-masing, dengan
mengerjakan kasus yang telah dibuat oleh panitia dan pembimbing.
Kasus disesuaikan dengan kondisi lapangan termasuk jenis-jenis
kegiatan dan pelaporan gizi dipuskesmas baik dalam gedung
maupun diluar gedung.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan penilaian, mengevaluasi dan
melakukan intervensi maslah gizi diwilayah kerja puskesmas,
serta melakukan pengolahan dan analisa data kegiatan gizi
didalam dan diluar gedung puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengolah data SKDN
b. Mahasiswa mampu menilai Liputan Program Gizi (K/S)
c. Mahasiswa mampu menilai tingkat pertumbuhan Balita (N/D)
d. Mahasiswa mampu melakukan penilaian tingkat
kelangsungan program (N/S)
e. Mahasiswa mampu melakukan analisa data gizi di
puskesmas
f. Mahasiswa mampu menentukan besarnya masalah gizi
berdasarkan data gizi dipuskesmas
C. Lokasi
Kecamatan Tommo

2
BAB II

HASIL PKL

A. Gambaran umum lokasi PKL


Lokasi PKL terletak di daerah Kecamatan Tommo
Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Sebagian besar
wilayah Kecamatan Tommo merupakan wilayah dataran rendah
dan sebagian pula dataran tinggi. Begitu juga di Kecamatan
Tommo memiliki banyak sungai besar dan kecil, sebagian
merupakan sungai tadah hujan.
B. Hasil pelaksanaan kegiatan PKL
1. Data SKDN
Puskesmas C Membawahi 6 Desa dengan cakupan
penimbangan pada bulan april 2020 sebagai berikut:
Tabel 1. jumlah sasaran balita yang ada diwilayah kerja

Desa S K D N

A 720 312 224 102

B 776 330 316 179

C 512 364 272 160

D 768 384 259 159

E 814 375 238 137

F 742 344 247 170

PKM 4332 2109 1556 907

Data sekunder 2020


Data sasaran balita diwilayah kerja puskesmas c dari
seluruh posyandu yang ada sebanyak 4.332 orang, yang
terdaftar dan memiliki KMS sebanyak 2.109 orang, jumlah
seluruh balita yang ditimbang sebanyak 1.556 orang dan jumlah
balita yang pada saat penimbangan naik sebanyak 907 orang.

3
2. Liputan program gizi (K/S)

Tabel 2. Distribusi Pencapaian Program K/S Diwilayah Kerja


Puskesmas C

Desa K/S (%)

A 43.33

B 42.52

C 71.09

D 50

E 46,04

F 46,36

PKM 48.68

Data sekunder 2020


Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa cakupan K/S di
puskesmas C sebesar 48.68%, artinya bahwa cakupan K/S
puskesmas C belum memenuhi target (≤90%) dari nilai K/S.
Desa C pencapaian program K/S sebanyak 71.09% dan hampir
memenuhi target dari 5 desa yang lainnya . Berikut bentuk
grafik batang

PERSENTASE K/S
80 71,09
70
60 50
46,04 46,36 48,68
50 42,52 43,33
40
30
20
10
0
K/S

DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E DESA F PKM

4
Gambar 1. Diagram persentase K/S Puskesmas C
3. Tingkat pertumbuhan balita (N/D)

Tabel 3. Distribusi Pencapaian Program N/D Puskesmas C

Desa D N N/D
(%)

A 224 102 45.53

B 316 179 56.65

C 272 160 58.82

D 259 159 61.39

E 238 137 57,56

F 247 170 68.83

PKM 1556 907 58.29

Data sekunder 2020


Besarnya cakupan pertumbuhan balita adalah besarnya
persentase N/D pada setiap wilayah desa dipuskesmas c. Pada
tabel 3 pencapaian program N/D yang tertinggi berada didesa F
dengan persentase 68.83%. sedangkan untuk cakupan N/D
diwilayah kerja puskesmas C adalah 58,29%. Berikut gambaran
besarnya cakupan dipuskesmas C

PERSENTASE N/D
68,83
70
58,82 61,39
56,65 57,56 58,29
60

50 45,53

40

30

20

10

0
N/D%

DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E DESA F PKM

5
Gambar 2. Diagram persentase N/D puskesmas C
4. Penilaian tingkat kelangsungan program (N/S)

Tabel 4.Distribusi penilaian tingkat kelangsungan program


N/S Puskesmas C

Desa S N N/S (%)

A 720 102 14.17

B 776 179 23.06

C 512 160 31.25

D 768 159 20.70

E 814 137 16,83

F 742 170 2,91

PKM 433 907 20.94


2

Data sekunder 2020


Tabel 4 menunjukkan bahwa cakupan N/S diwilayah kerja
puskesmas C adalah 20.94%. Cakupan untuk N/S masih sangat
rendah. Berikut gambaran cakupan dipuskesmas C.

PERSENTASE N/S
35 31,25
30

25 23,06
20,7 20,94
20 16,83
14,17
15

10

5 2,91

0
N/S

DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E DESA F PKM

6
Gambar 3. Diagram persentase N/S Puskesmas C

5. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap program gizi (D/S)

Tabel 5. Distribusi Partisipasi Masyarakat Terhadap


Program Gizi

Desa S D D/S (%)

A 720 224 31.11

B 776 316 40.72

C 512 272 53.12

D 768 259 33.73

E 814 238 29.24

F 742 247 33.29

PKM 433 1556 35.92


2

Data sekunder 2020


Tabel 5 menunjukkan bahwa cakupan D/S diwilayah
kerja puskesmas C adalah 35.92%. Tingkat partisipasi
masyarakat terhadap program gizi tertinggi berada didesa C
dan yang terendah berada didesa E. Berikut gambaran
besarnya cakupan dipuskesmas C.

7
PERSENTASE D/S
60 53,12
50
40,72
40 33,73 35,92
31,11 33,29
29,24
30

20

10

0
D/S

DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E DESA F PKM

Gambar 4. Diagram persentase D/S puskesmas C

6. Analisis data gizi


Menurut data SKDN yang diolah pada wilayah kerja
Puskesmas C, yang wilayah kerjanya menaungi enam desa
dengan hasil analisis data gizi yang didapatkan sebagai
berikut:
Tabel 6. Analisis Pengolahan Data

PENGELOLAHAN DATA PERSENTASE DATA


NAMA DESA K/S x N/D x N/S x D/S x
S K D N
100% 100% 100% 100%

DESA A 720 312 224 102 43,33 45,54 14,17 31,11

DESA B 776 330 316 179 42,53 56,65 23,07 40,72

DESA C 512 364 272 160 71,09 58,82 31,25 53,13

DESA D 768 384 259 159 50,00 61,39 20,70 33,72

DESA E 814 375 238 137 46,07 57,56 16,83 29,24

DESA F 742 344 247 170 46,36 68,83 22,91 33,29

PKM 4.332 2.109 1.556 907 299,38 348,78 128,93 221,21

JUMLAH RATA-RATA 722 352 259 151 49,90 58,13 21,49 36,87

8
Data sekunder 2020

pada tabel analisa data diatas dapat dilihat dari 4.332


balita yang ada diwilayah kerja puskesmas C dengan
persentase data K/S, N/D, N/S dan D/S, yang terendah cakupan
N/S adalah 21,49% yang berarti tingkat penilaian kelangsungan
program gizi di wilayah Puskesmas C masih kurang dari 50%.

7. Masalah gizi

Tabel 7. Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U Diwilayah


Puskesmas C

Desa D Gizi buruk Gizi Gizi baik Gizi lebih


kurang

A 224 1 9 214 0

B 316 3 9 304 0

C 272 1 8 263 0

D 259 0 7 252 0

E 238 2 7 229 0

F 247 2 11 234 0

PKM 1556 9 51 1496 0

Data sekunder 2020


Pada tabel diatas berdasarkan indeks BB/U jumlah kasus
gizi buruk di puskesmas C sebanyak 9, gizi kurang sebanyak 51
dan selebihnya gizi baik. Untuk desa A jumlah balita yang
ditimbang /diukur sebanyak 224 orang, dari jumlah tersebut

9
yang masuk kategori gizi buruk sebanyak 1 orang, gizi kurang 9
orang, dan gizi baik sebanyak 214 orang. Persentase masalah
gizi didesa A adalah
a) . Gizi buruk =1/224x100%=0.04%
b) . Gizi kurang =9/224x100%=4.01%
c) . Gizi baik =214/224x100%=95.53%
d) . Gizi lebih =-
Untuk desa B jumlah balita yang ditimbang /diukur sebanyak
316 orang, dari jumlah tersebut yang masuk kategori gizi buruk
sebanyak 3 orang, gizi kurang 9 orang, dan gizi baik sebanyak
304 orang. Persentase masalah gizi didesa B adalah
a). Gizi buruk =3/316x100%=0.04%
b). Gizi kurang =9/316x100%=2.84%
c). Gizi baik =304/316x100%=96.20
d). Gizi lebih =-
Untuk desa C jumlah balita yang ditimbang /diukur sebanyak
272 orang, dari jumlah tersebut yang masuk kategori gizi buruk
sebanyak 1 orang, gizi kurang 8 orang, dan gizi baik sebanyak
263 orang. Persentase masalah gizi didesa C adalah
a). Gizi buruk =1/272x100%=0.36%
b). Gizi kurang=8/272x100%=2.94%
c). Gizi baik =263/272x100%=96.69%
d). Gizi lebih =-
Untuk desa D jumlah balita yang ditimbang /diukur sebanyak
259 orang, dari jumlah tersebut yang masuk kategori gizi kurang
7 orang, dan gizi baik sebanyak 252 orang. Persentase masalah
gizi didesa D adalah
a). Gizi buruk =-
b). Gizi kurang =7/259x100%=2.70%
c). Gizi baik =252/259x100%=97,30%
d). Gizi lebih =-

10
Untuk desa E jumlah balita yang ditimbang /diukur sebanyak
238 orang, dari jumlah tersebut yang masuk kategori gizi kurang
7 orang, kategori gizi buruk 2 orang dan gizi baik sebanyak 229
orang. Persentase masalah gizi didesa E adalah
a). Gizi buruk =2/238X100%=0.84%
b). Gizi kurang =7/238x100%=2.94%
c). Gizi baik =229/238x100%=96.22%
d). Gizi lebih =-
Untuk desa F jumlah balita yang ditimbang /diukur sebanyak
247 orang, dari jumlah tersebut yang masuk kategori gizi kurang
11 orang,kategori gizi buruk 2 orang dan gizi baik sebanyak 234
orang. Persentase masalah gizi didesa F adalah
a). Gizi buruk =2/247X100%=0.84%
b). Gizi kurang =11/247x100%=4.45%
c). Gizi baik =234/247x100%=94.74%
d). Gizi lebih =-
Untuk wilayah puskesmas c jumlah balita yang ditimbang
/diukur sebanyak 1556 orang, dari jumlah tersebut yang masuk
kategori gizi kurang 51 orang,kategori gizi buruk sebanyak 9
orang dan gizi baik sebanyak 1496 orang. Persentase masalah
gizi dipuskesmas C adalah
a). Gizi buruk =9/1556X100%=0.57%
b). Gizi kurang =51/1556x100%=3,28%
c). Gizi baik =1496/1556x100%=96,14%
d). Gizi lebih =-
Persentase cakupan masalah gizi puskesmas C adalah sebagai
berikut

11
4,5
4,0
4,0
3,5
2,8 2,9 2,9
3,0 2,7
2,5
2,0
1,5
0,8
1,0
0,4
0,5
0,0 0,0 0,0
0,0
GIZI BURUK GIZI KURANG

DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E

Gambar 5. Diagram persentase berdasarkan BB/U

Tabel 8. Distribusi Balita Berdasarkan Status Gizi Balita


Menurut Indeks TB/U dan PB/U Diwilayah Kerja Puskesmas C

Sangat pendek Pendek Normal


Desa D
Sangat % Pendek % Normal %
pendek

A 224 18 8.03 55 24.55 151 67.47

B 316 16 5.06 40 12.65 260 82.27

C 272 11 4.04 35 12.86 226 83.08

D 259 25 9.65 75 28.95 159 61.38

E 238 18 7.56 68 29,06 152 63.87

F 247 22 8,91 81 32.79 144 58,30

PKM 1556 110 7,07 354 22.75 1092 70,18

12
Data sekunder 2020

pada tabel 8 dapat dilihat masalah gizi stunting yang ada


diwilayah kerja puskesmas C. Indikator TB/U untuk wilayah kerja
puskesmas C sangat pendek sebanyak 110 orang dan pendek
sebanyak 354 orang. Persentase masalah gizi puskesmas C dapat
dilihat pada gambar dibawah ini
35,00 32,79
28,95 29,06
30,00
24,55
25,00 22,75

20,00

15,00 12,65 12,86


9,65 8,91
10,00 8,03 7,56 7,07
5,06
4,04
5,00

0,00
SANGAT PENDEK PENDEK

DESA A DESA B DESA C DESAD DESA E DESA F PKM

Gambar 6. Persentase status gizi balita menurut indeks TB/U atau PB/U

Sangat kurus Kurus Normal Gemuk


Desa D
S. kurus % Kurus % Normal % Gemuk %

A 224 5 2.2 12 5.3 202 90.2 5 2.2

B 316 4 1.2 9 2.8 299 94.7 4 1.2

C 272 5 1.8 17 6.2 244 89.7 6 2.2

D 259 4 1.5 11 4.2 237 91.5 7 2.7

E 238 1 0,4 10 4.0 225 94.5 2 0,8

F 247 5 2,0 15 6.1 225 91.1 2 0,8

PKM 1556 24 1.5 74 4,8 1432 92.0 26 1,7

Tabel 9. Distribusi Balita Berdasarkan Status Gizi Balita Menurut


Indeks BB/TB Diwilayah Kerja Puskesmas C
Data sekunder 2020

13
Pada tabel 9 dapat dilihat masalah gizi yang ada diwilayah
kerja puskesmas C. Indikator BB/U untuk wilayah kerja puskesmas
C sangat kurus sebanyak 24 orang, kurus sebanyak 74 orang dan
gemuk sebanyak 26 orang. Gambar diagram persentase
berdasarkan indeks BB/TB dapat dilihat dibawah ini

INDEKS BB/TB
7 6,2 6,07
6 5,3
4,76
5 4,2 4,2
4
2,8
3 2,2
1,8 2,02
2 1,5 1,54
1,2
1 0,42
0
SANGAT KURUS KURUS

DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E DESA F PKM

Gambar 7. Diagram persentase berdasarkan Indeks BB/TB

C. Pembahasan
1. Cakupan program
Balita merupakan kelompok yang menunjukkan
pertumbuhan yang pesat. Berdasarkan hal tersebut maka
sangat diperlukan perhatian yang optimal terhadap status gizi
anak pada saat itu. Status gizi dapat dipengaruhi oleh makan,
penyakit infeksi, dan lingkungan yang tidak bersih. Data sasaran
balita diwilayah kerja puskesmas C dari seluruh posyandu yang
ada sebanyak 4332 orang, yang terdaftar dan memiliki KMS
sebanyak 2109 orang, jumlah seluruh balita yang ditimbang
sebanyak 1556 orang dan jumlah balita yang pada saat
penimbangan naik sebanyak 907 orang. Dari data SKDN diatas
yang diolah dari seluruh balita 0-59 bulan hanya sebagian yang
terdaftar dan memiliki KMS dan datang melakukan

14
penimbangan, sedangkan dari seluruh balita yang ada di
wilayah kerja puskesmas C yang penimbangannya naik hanya
beberapa saja, dapat dilihat pada tabel 1 diatas.
a). Liputan Program Gizi (K/S)
K/S adalah indikator yang menggambarkan jangkauan
atau liputan program. Indikator ini dihitung dengan cara
membandingkan jumlah balita yang dapat di posyandu dan
memiliki KMS dengan jumlah balita yang ada di wilayah
posyandu tersebut dikalikan 100%.
Cakupan program K/S masih sangat rendah untuk
wilayah puskesmas C yaitu sebesar 48.68%.
b). Tingkat Pertumbuhan Balita (N/D)
N/D adalah memberikan gambaran tingkat keberhasilan
program dalam kegiatan UPGK di posyandu. Indikator ini lebih
spesifik dibanding dengan indikator lainnya sehingga dapat
digunakan sebagai gambaran dasar gizi balita
Besarnya cakupan pertumbuhan balita adalah besarnya
persentase N/D pada setiap wilayah desa dipuskesmas C.
Untuk cakupan N/D diwilayah puskesmas C masih ada empat
desa yang persentase N/D sangat rendah, dan dua nya lagi
hampir mencapai target. Jadi persentase tingkat pertumbuhan
balita diwilayah Puskesmas C sebesar 58.29%.
c). Tingkat Kelangsungan Program (N/S)
N/S adalah memberikan gambaran tentang tingkat
keberhasilan program di posyandu, indikator ini menunjukkan
balita yang ditimbang dan naik berat badannya.
Penilaian tingkat kelangsungan program atau N/S pada
wilayah kerja puskesmas C masih jauh dibawah target, cakupan
N/S masih sangat rendah bila dibandingkan dengan standar
target. Total tingkat kelangsungan program di wilayah kerja
Puskesmas C sebesar 20.94%.

15
d). Tingkat partisipasi masyarakat terhadap program gizi (D/S)
D/S adalah indikator yang menggambarkan tingkat
partisipasi masyarakat dalam kegiatan di posyandu. Partisipasi
masyarakat diukur dengan menilai jumlah balita yang mengikuti
penimbangan (D) dibandingkan dengan jumlah balita yang
terdaftar di wilayah kerja.
Tingkat partisipasi masyarakat terhadap program gizi
yang berada diwilayah kerja puskesmas C masih rendah,
cakupan untuk D/S di Puskesmas C sangat rendah, jika dilihat
untuk perdesanya ada beberapa desa persentase D/S kurang
dari lima puluh persen, masih jauh dari target yang diinginkan.
Cakupan persentase D/S untuk Puskesmas C sebesar 35.92%.
2. Masalah Gizi
a). Berdasarkan Indeks BB/U
Pengukuran status gizi dengan indikator berat badan
menurut umur (BB/U) merupakan salah satu indeks
antropometri yang memberikan gambaran massa
tubuh seseorang. Massa tubuh sangat sensitif terhadap
perubahan yang mendadak seperti terkena penyakit infeksi,
menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan
yang dikonsumsi.
Masalah gizi yang berada di wilayah Puskesmas C
untuk indikator BB/U kurang dari 5% ini berarti masalah
kasus gizi buruk, gizi kurang ataupun gizi lebih hanya sedikit.
Dari 1.556 balita yang datang melakukan penimbangan
hanya 60 balita yang mengalami masalah gizi.
b). Berdasarkan Indeks TB/U dan PB/U
Indek TB/U dan PB/U untuk wilayah kerja Puskesmas
C dengan indikator sangat pendek, pendek dan normal,
masalah gizi yang didapat adalah masalah gizi stunting,
dapat dilihat pada persentase tabel 8 diatas. Cakupan

16
persentase untuk wilayah kerja Puskesmas C, anak sangat
pendek 110 anak (7.07%), dan pendek 354 anak (22.75%).
c). Indeks BB/TB
Pengukuran ini yang umumnya digunakan untuk
mengelompokkan status gizi anak. Berdasarkan BB/TB
dengan indikator sangat kurus, kurus, dan normal. Dari 1.556
balita yang datang yang melakukan penimbangan 1.432
balita diantaranya normal selebihnya mengalami masalah
kurus, sangat kurus dan obesitas. Cakupan persentase
indeks BB/TB untuk wilayah kerja Puskesmas C anak sangat
kurus sebanyak 24 anak (1.5%), kurus 74 anak (4.8%) dan
gemuk 26 anak (1.7%).

17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas diperoleh beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Pencapaian program K/S untuk wilayah kerja Puskesmas C
belum sepenuhnya memenuhi target yaitu sebesar 48.68%.
2. Pencapaian program N/D wilayah kerja Puskesmas C dari
semua desa sebesar 58.29%.
3. Pencapaian program N/D wilayah kerja Puskesmas C dari
semua desa sebesar 58.29%.
4. Penilaian program N/S diwilayah kerja puskesmas C masih
sangat rendah, cakupannya sebesar 20.94%.
5. Program gizi D/S untuk wilayah kerja puskesmas C, dimana
tingkat partisipasi masyarakat terhadap program gizi untuk
keseluruhan desa 35.92%.
6. Masalah gizi untuk wilayah Puskesmas C adalah masalah
gizi stunting.

B. Saran .
Masyarakat harus lebih memiliki kesadaran dan ikut
berpartisipasi untuk kelancaran program gizi di desa–desa
wilayah kerja puskesmas. Sehingga semua program memenuhi
target yang telah ditetapkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati Dina.2019. Masalah gizi di Indonesia ini sering terjadi pada


anak-anak. Diakses di https://www.sehatq.com>artikel

Sedayu2.2017. Bulan penimbangan balita posyandu delima ngepek.


Puskesmas bantul, diakses di https://Puskesmas.bantulkab.go.id

Website Ahli Gizi Indonesia. Balok SKDN. Diakses di


https://giziforhealth.blogspot.com

19

Anda mungkin juga menyukai